Pengukuran Pendekatan Erosi dengan Menggunakan Petak Percobaan
Pengukuran erosi yang dilakukan di lapangan adalah dengan menggunakan sistem petak kecil maupun petak yang berukuran besar. Pendugaan dengan menggunakan petak percobaan, pada dasarnya memang mendekati kondisi alami yang sebenarnya. Namun cara ini membutuhkan biaya, tenaga, dan waktu yang tidak kecil. Selain itu juga untuk mengetahui laju dan jumlah erosi yang terjadi pada berbagai jenis penggunaan lahan dan berbagai jenis penggunaan tanaman pada berbagai jenis tanah dan topografi (kemiringan dan panjang lereng) juga dibutuhkan biaya yang tinggi, tenaga kerja yang banyak, dan waktu yang relatif lama. Petak kecil Petak kecil yang biasanya 4 persegi, dipergunakan untuk mendapatkan besarnya erosi yang disebabkan ileh pengaruh factor-faktor ertentu untuk suatu tipe tanah dan derajat lereng tertentu. Petak yang digunakan umumnya demikian kecilnya sehingga semua aliarn permukaan yang terjadi pada saat hujan dapat ditampung dalam suatu tangki atau bak yang dipasang di ujung bagian bawah pwtak tersebut. Kelemahan dari metode ini adalah 1. Aliran alami dari daerah disekitarnya ditiadakan, dan sering aliran permukaan mengalir pada satu tempat sepanjang sekat-sekat antar plot, sehingga menimbul;kan erosi parit (Gully Erosion) 2. Sesudah terjadi beberapa hujan lebat maka plot-plot akan menjadi lebih redah dari plat seg bak penampung yang di[pasang segaris dengan sudut kemiringan lereng. Meskipun sedikit penurunan ini akan merubah derajat lereng. 3. Oleh karena plot mempunyai ukuran yang kecil, maka pengelolaan tanah dan perlakuan lainnya akan lebih hati- hati dan lebih cermat, sehingga tidak sesuai dengan cara bertani yang biasa dilakukan (Khonke dan Bertran, 1959). Uraian mendetil dari metode petak kecil adalah sebagai berikut. Lokasi dan ukuran petak. Lokasi dan ukuran petak lokasi percobaan sebaiknya pada tanah miring yang masih mempunyai solum cukup dalam (0.5m) dan tanah yang seragam . kemiringan tanah sebaiknya hamper seragam .pengukuran kemiringan tanah dilakukan dengan Abney level atau dengan menggunakan metode “differential - leveling “ . jarak horizontal di hitung dengan pytagoras . kemiringan tanah dinyatakan sebagai perbandingan antara jarak vertikal dan jarak horizontal dikalikan dengan 100 %. Apabila perlakuan yang di cobakan untuk mengetahui pengaruh tanaman setahun, maka panjang lereng adalah 22 m dan lebar 2 m. sedangkan untuk tahunan maka panjang lereng adalah 22 m dan lebar 4 m . Sebelum percobaan dilakukan dan pada akhir musim hujan perlu di lakukan pengambilan contoh tanah untuk dianalisis . analisis ini meliputi :tekstur , permeabilitas , kecepatan infiltrasi , susunan pori tanah , kandungan bahan organic dan stabilitas agregat tanah. Penampungan tanah dan aliran permukaa (soil collector). Penampung tanah dan aliran permukaan adalah bak yang terbuat dari seng yang tebal (BWG 26 atau BWG 24 ) atau plat baja . ukuran bak panjang 2 m, lebar 0,3 m dan tinggi 0,3 pada ujung satu , sedangkan pada ujung yanh lain 0,25 m. Pada sisi yang menghadap keluar , di buat 5 atau 7 lubang yang letaknya horizontal . lubang yang telah di lengkapi degan corong . dari corong tersebut air yang meluap di salurkan melalui pipa karet atau plastic ke dalam drum penampung , sehingga jumlah air yanh meluap dapat di hitung . drum di perlengkapi dengan tutup. Bak penampung di tanamkan di ujung bawah pada setiap petak dengan bagian atas setinggi permukatanah petak tersebut . Alat penakar hujan Alat penakar hujan ynag digunakan adalah alat pengukur hujan automatic (automatic rain gauge) tipe siphon atau tipe lain yang kertas piasnya dapat diganti setiap hari (24 jam). Kertas pias diganti setiap jam 7.00 pagi. Cara mengukur aliran permukaan Untuk mengukur jumlah aliran permukaan diperlukan penakar dan penggaris. Penakar digunakan untuk mengukur banyaknya air dalam bak, sedangkan penggaris digumakan untuk mengukur banyaknya air dalam drum. Pengukuran air dilakukan jam 7.00 pagi .waktu menakar air dalam bak maupun dalam drum di usahakan tanahnya jangan banyak yang terangkut bersama air . cara perhitungan (dalam keadaan meluap ). 1 Banyaknya air dalam bak penampung , misalnya 100 liter, 2 Banyaknya air dalam drum : tinggi air di ukur dengan penggaris , misalnya 10 cm . jika permukaan drum diameternya = 56 cm, maka luas permukaan drum = 2.500 cm . jadi volume air dalam drum = 10 x 2.500 x 1 cm kubik = 25.000 cm = 25 liter . apabila bak penampung mempumyai 7 lubang , maka jumlah air yang meluap = 7 x 25 liter = 175 liter.jadi jumlah aliran permukaan = 100 + 175 = 275 liter. Cara mengukur berat tanah . Untuk mengukur berat tanah tererosi di lakukan 2 tahap : a. menimbang seluruh tanah basah . caranya : tanah dari bak di keluarkan dan di keringkan sehari dalam tampah lalu di timbang . demikian juga tanah dalam drum di ambil dan di keringkan sehari dalam tampah yang lain di timbang , b. pengeringan contoh tanah untuk menghitung berat total tanah kering. Alat-alat Alat – alat yang di pergunakan adalah : kantong plastik kecil , tali (benang / rafia), label, timbangan, kompor, oven, dan cawan aluminium. Caranya : 1. tanah dari tampah di aduk aduk dulu kemudian diambil contohnya + 25 gram , masukan ke dalam kantongplastik lalu diikat kuat dan diberi label . dari tiap perlakuan di ambil 2 contoh tanah ; 2. 2 timbangan bobot cawan kosing 3. tanah dr kantong plastik di masukan dalam cawan lalu di timbang ; 4. masukan cawan berisi tanah ke dalam oven 5. panaskan + 3jam (sampai beratnya tetap ) 6. setelah pemanasan selesai , cawan berisi tanah di keluarkan lalu di timbang. Cara perhitungan . A. berat total tanah basah , misalnya : 1 dari bak 50 kg 2 dari drum = 2 kg . jika bak mempunyai 7 lubang maka jumlah berat tanah yang meluap = 7x 2 kg = 14 kg . jadi berat total tanah basah = 50 = 14 kg = 64 kg. B. berat contoh tanah basah misalnya 20 gram . C. berat contoh tanah kering misalnya 10 gram . Jadi berat total tanah kering : x A gram = x 64.000 gram = 32.000 gram pengamatan erosi dan aliran permukaan pengamatan erosi dan aliran permukaan dilakukan setiap hari hujan. Caranya seperti telah di sebutkan diatas, pengamatan tanaman selama pertumbuhan, tanaman diamati ; tinggi tanaman persentase persentase penutupan tanaman terhadap permukaan tanah. Pengamatan dilakukan setiap satu sampai dua minggu sekali. Pada saat panen, berat bahan himjau dan hasil panen harus ditimbang.