Perusahaan harus menyajikan laporan arus kas pada saat
mengeluarkan laporan keuangan lengkap. Laporan keuangan konsolidasi sama dengan laporan arus kas yang disusun untuk entitas konsolidasi danpada dasarnya disusun dengan cara yang sama.
Penyusunan Laporan Arus Kas Konsolidasi
Laporan konsolidasi umumnya harus disusun setelah laporan laba
rugi , laporan laba ditahan dan neraca konsolidasi. Laporan arus kas tidak dimasukan kedalam kertas kerja konsolidasi tiga bagian tapi disusun dari informasi dari ketiga laporan yang lain. Penyusunan laporan arus kas konsolidasi memerlukan beberapa penyesuaian seperti penyusutan amortisasi dari penghapusan differensial pembelian.
Semua transaksi afiliasi harus dieliminasi dalam penyusunan laporan
arus kas konsolidasi. Jika terdapat kepemilikan minoritas, laba yang dialokasikan ke pemegang minoritas diperlakukan sebagai penyesuaian untuk memperoleh jumlah yang dihasilkan dari aktifitas operasi. Laba yang dialokasikan kepemilikan minoritas dikurangi dalam penghitungan laba bersih konsolidasi tetapi tidak mencerminkan arus kas keluar. Penerimaan dari dan pembayaran ke pemegang saham minoritas umumnya dimasukkan kedalam laporan arus kas konsolidasi sebagai arus kas dari sumber pendanaan.
Terdapat Dua Item Yang Unik Dalam Laporan Konsolidasi
1. Laba yang dialokasikan kepemilikan minoritas ditambahkan kembali
ke kas yangdihasilkan dari aktifitas operasi karena dalam perhitungan laba bersih konsolidasi item tersebut dikurangi tetapi tidak mencerminkan kas yang dihasilkan keaktifitas operasi.
2. Dividen yang dibayarkan kepemegang saham minoritas
menyebabkan arus kas keluar walaupun dalam pemasukan dividen dicantumkan sebagai laba ditahan konsolidas i .
Laporan Arus Kas Konsolidasi – Metode Langsung
Hampir semua perusahaan besar menggunakan metode tidak
langsung dalam penyajian laporan arus kas. Lembaga yang berwenang umumnya menyatakan preferrensinya untuk metode langsung walaupun tidak mengharuskan penggunaannya. Dalam pendekatan tidak langsung bagian operasi dimulai dari laba bersih konsolidasi dan untuk mendapatkan yang dihasilkan dari aktifitas operasi, menyesuaikan item yang berpengaruh berbeda terhadap kas dan laba bersih.
KONSOLIDASI SETELAH AKUISISI INTERIM
Penggabungan usaha umumnya terjadi selama periode akuntansi,
bukan pada awal atau akhir periode akuntansi. Prosedur konsolidasi setelah akuisisi interim memastikan bahwa laba anak perusahaan setelah penggabungan usaha dimasukkan dalam penghitungan laba.
Konsolidasi Setelah Pembelian Interim
Pada saat perusahaan membeli saham buasa perusahan lain, anak
perusahaan dianggap merupakan bagian dari entitas konsolidasi sejak saham tersebut diakuisisi.Oleh karena itu, pada saat anak perusahaan dibeli selama periode fiskal bukan pada awal atau akhir periode, hasil operasi anak perusahaan yang dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi hanya bagian dari tahun dimana saham anak perusahaan dimiliki oleh induk perusahaan. Hasil Operasi anak perusahaan yang dibeli selama periode fiskal dapat dimasukkan dalam lapoaran laba rugi konsolidasi dengan salah satu dari dua cara berikut ini :
1. Pendapatan dan beban dari anak perusahaan dimasukkan dalam
laporan laba rugi konsolidasi seakan-akan anak perusahaan sudah diakuisisi sejak awal periode fiskal, dan mengurangi bagian induk perusahaan atas laba sebelum akuisis anak perusahaan dibagian paling bawah dari laporan laba rugi konolidasi
2. Hanya bagian pendapatan dan beban yang diperoleh anak
peusahaan setelah tanggal penggabunngan usaha yang dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasi.
ISU PAJAK PENGHASILAN KONSOLIDASI
Induk perusahaan dan anak perusahaannya dapat mengisi SPT laba
konsolidasi (consolidated income tax return ) atau mereka dapat mengisi SPT masing-masing. Agar anak perusahaan dapat memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam SPT konsolidasi, maka paling tidak 80 % dari saham anak perusahaan tersebut harus dimiliki oleh induk perusahaan atau perusahaan lain yang dimasukkan dalam SPT konsolidasi.
Keuntungan utama dari memasukkan SPT konsolidasi adalah
kemampuan untuk saling menghapuskan kerugian di satu perusahaan dengan keuntungan di perusahaan lain. Selain itu, dividen dan transfer lain antara perusahaan dengan keuntungan di perusahaan lain. Selain itu dividen lain dari perusahaan afiliasi tidak dikenakan pajak. Oleh karena itu, pembayaran pajak atas keuntungan transfer antarperusahaan dapat ditunda sampai keuntungan antarperusahaan tersebut direalisasi melalui transaksi dengan non afiliasi. Jika memasukkan SPT terpisah, perusahaan penjual diharuskan membayar pajak atas keuntungan antar perusahaan yang diakuinya, yang dari sudut pandang konsolidasi sudah maupun belum direalisasi. Memasukkan SPT konsolidasi juga memungkinkan untuk menghindari batas penggunaan item tertentu seperti kredit pajak luar negeri dan sumbangan.
Pilihan untuk memasukkan SPT pajak penghasilan konsolidasi
mempunyai beberapa keterbatasan. Jika sudah diputuskan untuk memasukkan anak perusahaan dalam SPT konsolidasi, perusahaan tidak dapat memasukkan SPT terpisah di masa yang akan datang, kecuali telah mendapat persetujuan dari Dinas Pajak. Tahun perpajakan anak perusahaan juga harus disamakan dengan tahun perpajakan induk perusahaan. Selain itu, penyusunan SPT konsolidasi dapat menjadi sangat sulit jika melibatkan banyak perusahaan dan terdapat struktur kepemilikan yang kompleks antarperusahaan.
Aspek pajak penghasilan terkait dengan pelaporan metode ekuitas
untuk investee yang tidak dikonsolidasi. Dua pertimbangan pajak yang terkait dengan konsolidasi:
1. Alokasi jumlah pajak penghasilan dari SPT konsolidasi ke masing-
masing perusahaan.
2. Pengaruh pajak dari eliminasi keuntungan antarperusahaan.
Alokasi Beban Pajak Jika Mengisi SPT Konsolidasi
yang dimasukkan dalam SPT tersebut seakan-akan merupakan entitas legal tunggal. Seluruh transfer barang dan jasa antarperusahaan serta dividen antarperusahaan dieliminasi dan satu angka pajak penghasilan dihitung pada saat pengisisan SPT konsolidasi. Perusahaan-perusahaan yang dikonsolidasi kadang kala perlu untuk menyusun laporan keuangan terpisah untuk pemegang saham minoritas dan kreditor. Karena hanya satu jumlah pajak penghasilan yang dihitung dari entitas konsolidasi pada saat pengisian SPT konsolidasi, beban pajak penghasilan harus dialokasikan di antara masing-masing perusahaan yang dimasukkan dalam SPT tersebut.
Cara pengalokasian jumlah pajak konsolidasi kemasing-
masing perusahaan dapat mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan laba rugi untuk perusahaan terpisah dan untuk kedua perusahaan. Jika anak perusahaan tidak dimiliki 100 % oleh induk perusahaan, beban pajak penghasilan yang dialokasikan ke anak perusahaan berkutrang secara proporsional dengan laba yang dialokasikan ke induk perusahaan dan ke kepemilikan minoritas. Dan karena itu semakin besar bagian dari beban pajak yang dialokasikan keanak perusahaan tersebut, maka pendapatan kepemilikan minoritas menjadi lebih kecil dan laba konsolidasi lebih besar.
Pengaruh Pajak terhadap Eiminasi keuntungan antar
perusahaan belum direalisasi
Pengaruh pajak penghasilan dari eliminasi keuntungan antar
perusahaan belum direalisasi tergantung apakah perusahan- perusahaan dalam entitas konsolidasi mengisi SPT Konsolidasi atau SPT Terpisah.
1. Keuntungan belum direalisai jika mengisi SPT Konsolidasi
Transfer antar perusahaan dieliminasi dalam perhitungan laba
bersih konsolidasi dan laba kena pajak jika mengisi SPT Konsolidasi. Hanya penjualan keluar entitas konsolidasi yang diakui baik untuk tujuan pajak maupun laporan keuangan. Karena keuntungan dikenai pajak pada periode yang sama dengan pengakuan untuk tujuan pelaporan keuangan maka tidak timbul perbedaan temporer dan tidak ada akru pajak yang diperlukan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi. 2. Keuntungan belum direalisasi jika mengisi SPT Terpisah
Jika masing –masing perusahaan dalam entitas
konsolidasi mengisi SPT Terpisah maka tiap perusahaan akan dikenakan pajak atas keuntungan dari penjualan antar perusahaan. Berfokus pada transaksi perusahaan yang terpisah dan tidak mempertimbangkan apakah keuntungan antar perusahaan tersebut sudah direalisasi dari sudut pandang konsolidasi.
Dan oleh karena itu keuntungan penjualan antar
perusahaan dikenai pajak pada saat ditransfer antar perusahaan terjadi tanpa menunggu penjualan non afilasi tetapi untuk tujuan laporan keuangan non afilasi. Tetapi untuk tujuan pelaporan keuangan konsoliasi keuntungan antar perusahaan belum direalisasi dan eliminasi.
3. Realisasi keuntungan diperiode berikutnya jika mengisi SPT Terpisah
Pada saat keuntungan antar perusahan belum
direalisasi pada akhir suatu periode kemudian diakui pada periode berikutnya pengaruh pajak dari perbedaan temporer tersebut harus diperhitungkan kembali.
LABA PER SAHAM KONSOLIDASI
Secara umum, laba per saham konsolidasi dihitung dengan cara
yang sama dengan laba per saham untuk perusahaan tunggal. Presentasi kepemilikan yang dimiliki didalam etitas konsolidasi dan juga total laba anak perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham biasa dapat berbeda.
Dalam perhitungan LPS, presentas kepemilikan induk perusahaan
seringkali berubah jika obligasi dapat dikonversi dan saham preferen yang dapat dikonversi dari anak perusahaan diperlakukan sebagai saham biasa dan opsi serta waran anak perusahaan diperlakukan seakan-akan telah dilaksanakan. Selain itu, laba anak perusahaan anak yang tersedia untuk memegang saham biasa dapat berubah jika obligasi dan saham preferen diperlakukan sebagai saham biasa untuk tujuan perhitungan LPS.
Beban bunga atau dividen preferren, jika telah mengurangi harus
ditambahka kembali dalam perhitungan laba anak perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham biasa jika efek (surat berharga) tersebut dianggap sebagai saham biasa.
Perhitungan Laba per Saham Dilusian Konsolidasi
Secara umum, surat berharga dari induk perusahaan yang dapat
dikonversi atau ditukar menjadi saham biasa induk perusahaan harus dimasukkan sebagai saham yang beredar jika bersifat dilusi. Terapat dua penyesuaian dalam pembilang terkait dengan jumlah laba antarperusahaan yang dimasukkan kedalam perhitungan LPS dilusian konsolidasi.
1. Bagian induk perusahaan atas laba anak perusahaan yang
tersedia untuk pemegang saham biasa dikurangi sehngga dapat disubstitsi dengan angka laba yang disesuaikan. LPS dilusian konsoliasi dihitung dengan mengalikan jumlah lembar saham anak perusahaan yang dimiliki induk perusahaan dan afiliasi lain dengan LPS dilusian yang dihitung untuk anak perusahaan
2. Obligasi atau saham preferren anak perusahaan yang dapat
dikonversi menjadi saham biasa induk perusahaan diperlakukan dengan cara yang sedikit berbeda. Bagian induk perusahaan atas peningkatan surat berharga yang telah dikonversi dimasukkan kedalam perhitungan LPS dilusian konolidasi melalui komponen LPS anak perusahaan.