You are on page 1of 65

HORMON

PENDAHULUAN
HORMON adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar
endokrin yi kelenjar yang tidak mempunyai saluran
sehingga sekresi hormon langsung masuk aliran
darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh
tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target,
maka hormon akan merangsang terjadinya
perubahan.

• diperlukan jumlah kecil


• untuk proses kimiawi
SISTEM SARAF PUSAT

Fak.pelepas/penghambat HIPOTALAMUS Mel. Simpul saraf


Mel pemb.darah portal
hipotalamik

T-1 HIPOFISE ANTERIOR HIPOFISE POSTERIOR

Prolaktin GH Oksitosin Vasopresin


TSH ACTH FSH LH

T-2
Tiroid Korteks Gonad Sel –α
Adrenal Pancreas
Testis Ovarium

Tiroksin Hormon
Korteks Testosteron Estrogen Glukagon
Adrenal
Progesteron

T-akhir
Glandula

Otot,hati & jar lain Jaringan seks mammae Tulang Hati


Pengaturan
Laktasi keseimbangan
air
(Sumber: Armstrong, 1995)
Keterangan:
ACTH : adreno cortikotropin hormon
TSh : Tiroid stimulating hormon
FSH : Folikle stimulating hormon
LH : Luteinizning hormon
GH : Growth hormon
Gambar: Sistem endokrin & jar target
(Lehninger, 1994)
KLASIFIKASI HORMON
Hormon Kelenjar
Hormon Polipeptida:
ACTH Hipofise anterior
TSH Hipofise anterior

FSH Hipofise anterior

LH Hipofise anterior

GH Hipofise anterior

Vasopresin Hipofise posterior

Oksitosin Hipofise posterior

Insulin Sel pankreas-b

Glukagon Sel pankreas-a

Sekretin Duodenum

Angiotensin Hati/plasma

Hormon Amina:
Asetilkolin Sistem saraf otonon
Tiroksin Tiroid

Triyodotironin Tiroid

Epinefrin Medula adrenal


Norepinefrin Medula adrenal

Hormon Steroid:
Aldosteron Korteks adrenal
Glukokortikoid Korteks adrenal
Testosteron Testes

Β-Estradiol Ovarium

Progesteron Korpus Luteum


Hormon2 polipeptida

Hormon & sumbernya Kerjanya


Hormon paratiroid (Paratiroid) MobilisasiCa++ dl tulang
Mengatur jmlh Ca++ dl ginjal.

Kalsitonin (Tiroid) M’hambat hilangnya Ca dari tulang.

Timosin (Timus) Meningkatkan pertumbh jar limfoid.


Gastrin (Lambung) Meningkatk sekresi lambung.
Sekretin (Usus halus) Meningkatkan sekresi cairan pankreas.

Kolesistokinin (Usus halus) Meningkatkan sekresi enzim pencernaan


Hormon Peptida Hormon Steroid

Gambar: Perbedaan kerja hormon steroid & peptida


Hormon peptida Hormon steroid

•Reseptor di membran sel •Reseptor dlm inti sel


•Binding H-R  aktifkan G prot •Binding H-R  perbanyak mRNA
•Ubah ATP cAMP •Keluar dari inti  ke ribosome
•Binding regulator protein kinase • new product
•Sintesis protein  new product
Kelenjar pineal
 Kelenjar Pineal adl kelenjar yg paling misterius di dalam tubuh
manusia.
 Hormon yg disekresi:

a. MELATONIN  membuat pikiran menjadi introvert,


yang memberikan rasa kebahagiaan
tanpa batas serta kesadaran yang lebih tinggi.
 
 b. SEROTONIN  memberikan pengaruh semangat untuk
melakukan aktifitas fisik. Ini terjadi khususnya
pada siang hari dimana kelenjar-kelenjar yang
dibawahnya sangat aktif karena kegiatan fisik
tubuh. Sebaliknya pada malam hari dimana
semua kelenjar-kelenjar dibawahnya menjadi
kurang aktif, kelenjar ini mencapai puncak
fungsinya mengeluarkan hormon MELATONIN.
 Melatonin adl produk dari kelenjar
pineal dan berfungsi sebagai regulator
mengantuk & kondisi lain, misal
depresi, seasonal affective disorders
(SAD) dan jet-lag. Melatonin juga
bekerja sbg free-radical scavenger dan
stimulator of the immune system.
Kelenjar Pituitari

 Kelenjar Pituitari berada tepat di bawah bagian depan


dari Kelenjar Pineal.
 Disebut juga kelenjar master  berfungsi sebagai
stasiun relay dari impulse yang diciptakan di
Hypothalamus di dalam otak yang menghubungkan
system saraf dalam tubuh dengan kelenjar.
 Kelenjar Pituitari mengirimkan respon dari hypothalamus
ke semua kelenjar endokrin.
 Fungsi penting kelenjar Pituitari adalah
 menstimulir gerakan sistim usus,
 mengontrol sirkulasi darah
 menstimulir fungsi ginjal dan
 mengontrol pertumbuhan tubuh :
Kelenjar Tiroid
 Kelenjar thyroid posisinya di leher mengontrol
metabolisme tubuh dan tingkat energi serta
pertumbuhannya.
 Kelenjar ini menghasilkan hormon TIROXIN.
 Kelebihan hormon ini dapat mengakibatkan
hyperthyroidism  m’akibatkan rasa tidak
puas, tegang, gelisah, susah tidur, BB <<
 Sekresi yang kurang menyebabkan
Hypothyroidism  m’akibatkan menurunnya
denyut jantung, mental tumpul, ngantuk
berlebihan dsb.
Hormon
Tiroksin
 Tiroksin melakukan banyak fungsi dalam tubuh.
yaitu melaraskan BB, mempengaruhi fungsi
jantung, otot, ginjal dan otak, dan mengatur
metabolisme dalam tubuh.
 Sekresi << (hipotiroid), terjadi pembesaran kelj
gondok & kretinisme.
 Kretin: lamban, badan kecil, terjadi di tempat2
yang tanah/airnya defisien Yodium. Mis. Peg
Alpen.
 Sekresi >> (hipertiroid=aktifitas kelj gondok
meningkat).
 Gejala: badan kecil, metabolisme lbh aktif, gugup
& gelisah, bola mata menonjol.
Hormon KALSITONIN
 Kalsitonin (hormon kelj tiroid), yi hormon yang mengatur kadar Ca plasma
 Yaitu suatu polipeptida lurus terdiri 84 AA.
 If kadar Ca plasma <<, sekresi hormon >>, dan sebaliknya.
 Antagonistic action to PTH and vit D
 Used in the treatment of hyperparathyroidism
 Inhibits bone reabsorption
 Increased excretion Ca in the ren.
 Efek utama :  [Ca] & [PO4] serum, dg cara :
 Bone : suppresses resorption of bone by inhibiting the activity of
osteoclast, a cell type that “digest” bone matrix, releasing calcium and
phosphorus into blood.
 Kidney : Ca & PO4 are prevented from being lost in urine by reabsorption
in the kidney tubules. Calcitonin inhibits tubular reabsorption of these two
ions, leading to increased rates of their loss in urine.
 If : [Ca] & [PO4] serum meningkat :
 Bone : direct inhibition of osteoclast bone resorption. May stimulate

osteoblast formation.
 Kidney :  Ca & PO4 (& other ions) excretion.
Parathyroid Hormon
(PTH)
 Fungsi utama :
 mempertahankan [Ca2+] dalam plasma  tulang.
 mengatur ekskresi Ca & PO4  ginjal
 Secara Fisiologis berperan :
  [Ca] serum &  [PO4] serum.
  ekskresi PO4 but  ekskresi Ca dalam urin.
 mengeluarkan Ca dari tulang bila intake kurang,
Ada 2 cara yaitu :
  asam laktat & asam sitrat.
 Merangsang sintesa protein pd osteoklast.
  alkali fosfatase serum bila ada kelainan tulang.
 mengaktifkan vit D dalam ginjal.
 If [Ca] plasma turun   PTH release, so :
 Bone :  Ca & PO4 mobilization from bone.
 Kidney :
  Ca dan  PO4 urinary ekskresi.
  1,25-(OH)2-D3
 GI tract :  Ca absorption
Physiologi of Ca & PO4 Homeostasis

Diet

Vit D Resorption
Gut BLOO Bone
absorption D
Reabsorption

Reabsorption
Fecal
Kidney Ekskresi
Urine
Ca PO4
KALSIUM (Ca 2+)

Susu, Keju,
Kacang, Kuning
Telur
Diet
Vit D, laktosa & Resorption
calcitonin
protein, PTH
BLOO
Gut Bone
absorption D
Reabsorption

Reabsorption 4,99 ±
Fecal Keringat 15 mg/hr
0,21 mg/mnt
70-90 % Kidney
calcitonin Urine
Ca : 10 g 200 mg
FOSFOR (PO4 3-)

Hampir dalam
semua makanan
Diet
Vit D, PTH &
perbandingan Ca:P Resorption
BLOO
Gut Bone
absorption D
Reabsorption

Reabsorption
Fecal
PTH
Kidney Urine
Kelenjar Tymus
 Kelenjar Timus adl jar limfatik primer
yg terletak dalam torax dibelakang
sternum.
 Ukurannya sangat besar ketika usia
anak-anak, dan menjadi seperempat
dari ukurannya ketika tumbuh dewasa.
 Thymus menghasilkan hormon
kekebalan tubuh (imunitas) yang
mampu mencegah dari serangan
penyakit.
 Usia>>, timus m’alami atrofi (tetapi
tidak hilang), shg sekresi hormon
imunitas juga menurun (lihat Gbr).
 Ada 3 jenis hormon timus (timulin,
timusin & timopoietin).
Gambar. Berat Timus pada berbagai usia
Hormon
Timulin
 Timulin yi hormon peptida dengan 9AA,
 tidak homolog dg timosin maupun timopoietin.
 Mrpk hormon yang bertanggung jawab dalam produksi sel T & sel killer
yang bertanggung jawab mengontrol tumor dan infeksi.Peptida tsb
berada pada sel2 epitel timus, dan dapat ditemukan pada serum.
 Kadar timulin berkaitan dg penyakit defisiensi imun dan gangguan
otoimun.
 Menginduksi ekspresi marker fenotip sel-T dan fungsi sel T in vitro.
 Hormon ini menstimulir aktivitas sel killer CD8 dalam sel limpa yg
dikultur pada tikus tua.
 Kadar timulin serum menurun seiring dg meningkatnya usia, krn timus
atrofi  lihat Gb.
 Aktivitas biologis timulin sepenuhnya tgt Zn.

Terganggunya fungsi timus bisa diperbaiki yi dengan


m’ningkatnya produksi hormon timulin pd wanita
premenopause yg diberi suplementasi isoflavon kedelai +
Zn (Winarsi , 2004).
4

Kadar Timulin (µg/ml)


3
2
1
0
0 1 2
Lama intervensi (bulan)

SS SI SIZ

Gambar. Kadar Timulin Wanita premenopause yg


mendapat iso+Zn selama intervensi
Hormon
Timusin
 Timusin: ada α (28AA) dan β (43 AA).
 Bentuk α, terdapat pada bag korteks dan medula sel, sdg
bentuk β pada subcapsular sel epitel.
 Bentuk α menginduksi aktivitas sel Th
 bentuk β  pada tahap awal diferensiasi stem sel BM
menjadi protimosit.
 Bentuk α memfasilitasi interaksi CNS (Central Nervous
Sistem) dan sistem imun krn scr relatif berkadar tinggi.
 Hormon ini berpotensi menstimulir sistem imun yg
diperantarai sel T.
 Meningkatkan aktivitas limfosit dan produksi IL-6 dalam sel
limpa (spleen). (IL-6 adl protein yg dibuat oleh limfosit).
 Timosin menstimulir pelepasan hormon LH dan GnRH sec
in vivo, yi hormon2 pituitari, dmk juga hormon prolaktin dan
ACTH.
 Namun sec in vitro LH tidak distimulir timusin.
Hormon
Timopoietin
 Timopoietin terdiri 2 peptida, tersusun atas
49AA.
 Menginduksi ekspresi marker sel T spesifik
dalam sel BM (bone marrow) dan
mempengaruhi transmisi neuromuskular.
 Hormon ini mrpk protein turunan timopentin.
Merupakan enhancer diferensiasi sel T, dan
berpengaruh panda maturasi fungsi sel T.
Gambar. Aktivitas hormon timopoietin vs umur
 Tidak adanya kelej timus congenital (bawaan)
berkaitan dg adanya gangguan kelenj pituitari,
adrenal, tiroid dan ovarium. Obat2 antitiroid yg
menyebabkan hipotiroidism (aktivitas kelenj
tiroid menurun), juga menyebabkan atrofinya
timus.
 Bbg penel menyatakan bhw kelj timus dan
hormonnya berperan dalam sistem imun
manusia, neuroendokrin, reproduksi, dan
perkembangan CNS (central nervous sistem).
 Gangguan kelej tiroid & pituitari (spt ginjal),
berpengaruh pada struktur dan fungsi kelj
timus.
Kelenjar Adrenal
 Terletak tepat di atas ginjal.
 Mengontrol respon terhadap stress
(orang meninggal >>  krn stress).
 Hormon yg disekresi: ADRENALIN 
merangsang semua organ tubuh mjd
tegang.
 Kelenjar adrenal yg terstimulir secara
paksa, menyebabkan tubuh & pikiran
terus berada dalam keadaan stress
yang berkepanjangan.
 So  muncul berbagai penyakit
hypertensi, jantung, stroke, sakit usus,
arthritis, ulcer sampai kanker; Beberapa
penyakit mental juga bisa terjadi seperti
melankolis, depresi dan gangguan
saraf (neurosis).
Hormon Adrenalin
 Disekresi o/ medula adrenal yang berasal dari tirosin.
 Termasuk hormon katekolamin.
 Tahun 1894 Oliver & Schafer, bs Inggris, temukan ekstrak
sumsum kelj adrenal dapat menaikkan tek darah hewan
percobaan.
 Tahun 1901 Takamine, bs Jepang, memisahkan zat dari
sumsum kelj adrenal yg memiliki daya meningkatkan tek
darah, menyebutnya sbg “adrenalin”
 Tahun 1904, struktur adrenalin diketahui Jowet.
 1904, Stolz mensintesis adrenalin dari pirokatekol dst.
 Adrenalin stl binding Reseptor membran, kmd menstimulir
aktivitas adenilat siklase u/ mengubah ATP cAMP,
lalu binding dg R (regulator) protein kinase,
mengakibatkan terlepas dari subunit katalitik © shg aktif.
Fungsi Adrenalin
 Mempercepat & memperkuat kerja jantung
 Vasokonstriktor (mempersempit pembl darah)
 Meningkatkan kadar gula darah, krn mampu
merangsang perubahan glikogen  gula.
 Mencegah timbulnya perdarahan (biasanya sbg camp
anestesi lokal).
 Dalam preparat dagang adrenalin jg terdapat nor-
adrenalin10-20%. Dalam tubuh nor-adrenalin dapat
diubah menjadi adrenalin.
 Peningkatan hormon adrenalin menimbulkan
manifestasi klinis mood swing, dan kecemasan.
Hormon
Kortikoid
 Disekresi o/ korteks adrenal
 Glukokortikoid bersifat imunosupresif (menekan
sistem imun).
 Kortikosteroid menekan sistem imun seluler,
sehingga tidak terbentuk substansi sitokin ( IL-2
dan IFN- )
 Glukokortikoid (mis kortisol) merangsang
glukoneogenesis & m’hambat peradangan.
 Mineralkortikoid (aldosteron), meningkatkan
sekresi Na+
Kelenjar Pankreas
 Pancreas terletak di bawah perut,
menghasilkan enzim pencernaan di
usus kecil yang juga menghasilkan
insulin untuk mengatur kadar gula
darah.
 Ketidak seimbangan fungsi pancreas
dapat mengakibatkan penyakit
kencing manis (diabetes mellitus). 
 Pengeluaran hormon yang tidak
seimbang dari kelenjar adrenal dan
pancreas juga mempengaruhi
peningkatan atau penurunan
ekspresi.
Hormon Hery
Winarsi
Insulin
Insulin adl hormon yang disekresi o/ sel β dalam pulau
Langerhans kelenjar pankreas.
 Penting untuk metabolisme karbohidrat, yaitu berfungsi
mengatur kadar gula (glukosa) didalam darah.
 Bila [insulin]>>, mk kadar glukosa darah menurun
(hipoglikemia) krn glukosa masuk jaringan.
 Bila [insulin]<<, mk hiperglikemia, glikosuria, sintesis asam
lemak terhambat, oksidasi asam lemak meningkat, tbt badan
keton.
 Kadar gula darah dikatakan normal bila dalam keadaan puasa
< 126 mg% atau sesudah makan < 140 mg%.
 Seseorang dikatakan menderita diabetes melitus bila kadar
gula darah puasa > 126 mg% dan sesudah makan > 200 mg%.
 Gangguan toleransi glukosa merupakan awal dari terjadinya
diabetes melitus (DM), yaitu bila kadar gula darah puasa > 126
mg% dan sesudah makan antara 140- 200 mg%.
 Bila penyakit DM berlangsung lama (kronis) dan kadar
gula darah tidak terkontrol dengan baik , maka akan
menimbulkan berbagai komplikasi terutama komplikasi
menahun spt gangguan pada mata, ginjal dan saraf serta
meningkatkan risiko terjadinya PJK (Penyakit jantung
koroner).
 Limfosit memiliki reseptor terhadap banyak hormon seperti
insulin, tiroksin, growth hormon dan somastostatin.
Hormon-hormon tersebut dilepas selama stres untuk
memodulasi fungsi sel T dan B yang kompleks.
 Perasaan tertekan  akan menyebabkan kadar hormon
insulin sering meningkat, sementara gula dalam darah
sering rendah (krn gula masuk ke jaringan)
 Kerja insulin: mengangkut glukosa ke dalam sel dan
mengubah glukosa menjadi glikogen, ketika kadar glukosa
darah tinggi.
Hery
Hormon Winarsi

Glukagon
 Disekresi oleh sel α pulau langerhans dari kelenjar
pankreas.
 Kerjanya berlawanan dengan hormon insulin.
 Fungsi: menguraikan glikogen  glukosa, ketika
kadar glukosa darah rendah.
Gambar. Pengaturan kerja hormon Insulin & glukagon
KELENJAR GONADS

 Ovarium pada wanita; testes pada laki-laki


 terutama mengatur fungsi seksual.
 Selain memproduksi ovum dan sperma, juga mengeluarkan
androgen (hormon sex pria) dan estrogens & Progesteron
(hormon sex wanita) Hormon ini mengatur perkembangan
tubuh dan pola seksual.
 Sebagai contoh, androgen meningkatkan perkembangan dan
pertumbuhan otot-otot, cenderung lebih aktif (sifat laki-laki),
sedangkan estrogens menambah sifat kewanitaan/feminin. 
 Berlebihnya hormon seks pada wanita/laki-laki 
mengakibatkan extrovert, kurangnya kesadaran spiritual.
 Sebaliknya kekurangan hormon seks  mengakibatkan orang
bersifat introvert (iri hati, kejam dan kurang rasa kasih sayang
 misal: saat haid)
ESTROGEN
 Estrogen adl hormon yang dihasilkan oleh indung
telur (ovarium).
 Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH.

 Disekresi o/ kelj kelamin wanita (gonad, ovarium).


 Hormon ini dihasilkan oleh Folikel Graaf, pada lap
paling luar korteks ovarium sbg selubung sel telur.
 Masa kanak2: terdapat beribu2 sel telur dlm
ovarium yg dikelilingi folikel, kead tetap/tak
berubah
 Sbl masa remaja: 1 folikel tumbuh pesat
menembus epitel benih, keluar, & ditolaknya telur
tsb, diangkut ke rahim (uterus).
 Ditolaknya sel telur, keluar dari folikel Graaf disbt
Ovulasi. Ovulasi tjd 1 kali dalam 28-30 hari.
Periode tsb dapat berubah o/ bbg gangguan.
 If sel telur masak dalam folikel, selaput lendir
mengembang, banyak aliran darah kedalamnya, &
jika tjd pembuahan dapat menangkap sel telur &
membiarkan tumbuh.
 If tak ada pembuahan, kira2 14 hari, selaput lendir
rahim ditolak, disertai perdarahan (haid). Kemudian
tumbuh selaput lendir baru yg dapat menerima sel
telur yg telah masak lagi, dst  siklus haid wanita.
 Folikel Graaf tidak lenyap setelah menolak sel telur, tetapi
akan terisi oleh corpus luteum(CL) (zat kekuning2an).
 If tak tjd pembuahan, CL cepat hilang, tetapi jika terjadi
pembuahan CL mjd besar sampai bayi lahir.

Estrogen: merangsang pertumbuhan selaput lendir rahim


Progesteron (dari corpus luteum): merangsang pertumbuhan
pembuluh2 darah ke dalam endometrium.
Fungsi Estrogen:
 Dalam sel genitalia: untuk perkembangan organ reproduksi wanita,
menstimulir pertumbuhan otot polos dan perkembangan epitel uterus
dan vagina.
 Dalam Payudara: Menstimulir proliferasi sel kelenjar dan saluran jar dlm
mammae, serta pertumbuhan alveoli.
 Di Kulit & otot: Meningkatkan air dan konsentrasi asam hialuronat,
mengatur metabolisme kolagen dan menurunkan proliferasi epitelium.
 Di tulang: Menurunkan reabsorpsi tulang dan meningkatkan densitas
mineral tulang.
 Di Hati:

 Menstimulir produksi SHBG dan Meningkatkan konsentrasi garam


empedu.
 Meningkatkan sintesis TG, HDL, membersihkan LDL, menekan
aktifitas lipase hepatik dg meningkatkan HDL.
 Menstimulir protrombin dan faktor2 VII, VIII, IX, X
 Meningkatkan adesi platelet
 Menurunkan antitrombin III.
 Di otak: Efek CNS yg tidak terdeteksi ttp estrogen memfasilitasi memory
verbal.
Ada 3 macam estrogen secara alami diproduksi
dalam tubuh wanita:
1. 17 B-estradiol (E2 atau estradiol) diproduksi ovarium yi
estrogen dalam jumlah terbesar. Pada wanita, sirkulasi
kadar estradiol berfluktuasi dari 40 hingga 200-400 pg/ml.
Setelah menopause, kadar estradiol drop hingga < 20
pg/ml.
 Isoflavon kedelai bersifat estrogenik.
 Kadar estradiol pada wanita premenopause
di Purwokerto 74,38-115,93 pg/ml (Winarsi et
al., 2005b). Setelah 2 bulan diintervensi dg
isoflavon kedelai + Zn, kadarnya 39,16 -
63,53 pg/ml, nampaknya menurun ttp
secara statistik tak berbeda (p= 0,31)
(Winarsi et al., 2005a) .
 Isoflavon +Zn mampu menggantikan fungsi
estrogen endogen WP, yang ditunjukkan o/
hilangnya bbrp sindrom menopause (dryness
vaginal, fatigue, penurunan daya ingat &
dispareunia) (Winarsi et al., 2004).
2. Estron (E1) kurang kuat dibanding estradiol,
merpk suatu metabolit estradiol. Estron
diproduksi melalui konversi androstenedion dalam
jar. Adiposa.
3. Estriol (E3) juga mrpk metabolit estradiol perifer.
Estriol adalah estrogen yg diproduksi o/ plasenta
selama hamil ttp ditemukan dalam jumlah lebih
rendah dibanding estradiol atau estron dalam
individu yg tak hamil.
Sifat Estrogen:
 sangat larut lemak
 mudah berdifusi kedalam membran sel masuk
dalam aliran darah
 Pada organ target, estrogen berdifusi masuk
ke sel , melewati membran nuklear
 Dalam nukleus binding dengan reseptor
estrogen.
 Kompleks ligan-reseptor (ligan adl senyawa
kimia yg terikat pada suatu reseptor) berikatan
dg DNA dan menginisiasi transkripsi gen, dan
langsung memproduksi protein spesifik yg
akan mempengaruhi kerja fisiologis estrogen
pada jar. target.
Gambar: Kemiripan struktur isoflavon kedelai & estrogen
 Dalam aliran darah, sebagian besar terikat
SHBG (Sex hormone binding Globulin).
 Kira2 2% estrogen plasma adl bebas. Hanya
estrogen yg bebas, tak terikat, yang aktif secara
biologis dan dapat masuk sel.
 Sec Umum: Fungsi estrogen ialah menimbulkan
dan mempertahankan tanda-tanda kelamin
sekunder panda wanita.
 Tanda-tanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri
yang dapat membedakan wanita dengan pria
tanpa melihat kelaminnya.
 Contohnya, perkembangan pinggul dan
payudara pada wanita dan kulit menjadi
bertambah halus.
Gambar: Kerja hormon steroid pada sel target
Hormon
Progesteron
Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya
dirangsang oleh LH. Plasenta membentuk estrogen dan
progesteron selama kehamilan guna mencegah pembentukan
FSH dan LH. Dengan demikian, kedua hormon (Estrogen &
progesteron) ini dapat mempertahankan kehamilan.

Fungsi:
 Mempersiapkan uterus u/ penanaman ovum yang dibuahi.
 Mengatur kehamilan berlangsung normal.
 Menghambat kerja oksitosin (hormon yg memacu kontraksi
uterus, aktifkan persalinan) terhadap otot uterus.
 Peningkatan hormon progesterone mengakibatkan gangguan
kulit, premenstrual Syndrome, Fatigue dan kerontokan
rambut.
Gambar: Keterkaitan estrogen-progesteron-
gonadotropin dan perkembangan folikel.
Hormon Androgen
(Testosteron)
Testosteron merupakan hormon sex utama pada laki-laki yang
juga terdapat pada perempuan dalam jumlah kecil.
Terlihat adanya hubungan yang sangat positif antara kadar
testosteron dengan kemauan dan kemampuan seksual laki-laki.

Kadar testosteron dalam plasma meningkat selama melakukan


latihan endurance (daya tahan), baik pada laki-laki maupun
perempuan. Mereka yang terlatih respon terhadap testosteron
lebih besar daripada yang tidak terlatih.

 Disekresi o/ kelj kelamin laki2


 Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara
kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder.
 Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
Gambar: Negatif Feed back pengaturan kerja
hormon
CAIS:
(Completely Androgen Insensitivity Syndrome)
HORMON PENCERNAAN
(Gastrointestinal)
 Ada 3 jenis hormon GI:
 gastrin,
 sekretin,
 kolesistokinin-pankreosimin.(hormon CCK)

 Merupakan polipeptida yg disekresi o/ sel


endokrin selaput lendir lambung dan usus halus.
Hormon Gastrin: merangsang sekresi
asam lambung (HCl),disamping
oleh enzim pepsin & faktor intrinsik
lain.

Terdapat Gastrin I & II, sama2 tersusun atas 17 AA.


Pada AA ke-12  G I mengandung tirosin sulfat,
 G II mengandung tirosin.
Sekresinya dirangsang o/ nervus vagus asetilkolin dan makanan
(protein & AA).

Hormon Sekretin: merangsang sekresi air dan bikarbonat o/


pankreas.
• Merupakan peptida dengan 27 AA.
• Sekresinya dirangsang o/ makanan dan asam lambung yg
masuk kedl duodenum.
Hormon kolesistokinin-pankreosimin (CCK):

 Merangsang sekresi enzim2


pankreas dan kontraksi otot
dinding kantung empedu.
 Merupakan polipeptida 33 AA
 Disekresi o/ selaput lendir usus
halus, yg dirangsang o/ asam
lambung (HCl), AA, & asam
lemak dalam usus.
HORMON2 TANAMAN
Hormon tanaman adl zat organik yg dihasilkan
tanaman dalam konsentrasi rendah,
mengatur proses fisiologis tanaman.
Zat pengatur tumbuh adalah senyawa organik non
hara, dalam kons rendah berefek pr fisologis.

•Auxin
•Giberelin
•Cytokinin
•Etylene
Hormon
Auxin
Struktur mengandung indole ring (Indoleacetaldehyde=IAA)
Fungsi:
1. Perkembangan sel
2. Fototropisme. Pemanjangan sel pada bagian tanaman yg
tidak tersinari >> dp yang tersinari, shg tanaman
membengkok kearah datangnya sinar.
3. Geotropisme, pengaruh gravitasi bumi terhadap pertumbuhan
organ tanaman.
G (-), bila tanaman tumbuh berlawanan
G (+) bila tanaman tumbuh sesuai gravitasi (mis akar).
4. Apical dominansi, yaitu fenomena tumbuhnya tunas
kesamping or pada ketiak daun.
5. Perpanjangan akar (root initiation).
Contoh, bila pucuk tanaman dibuang, mk akan terjadi
hambatan pertumbuhan. Sebaliknya bila akar dibuang tidak
akan berefek pada pertumbuhan akar.
6. Pertumbuhan batang (stem growth). Kandungan
auxin tertinggi terdapat pada pucuk yg terendah.
7. Partenocarpy
Kandungan auxin pada ovary yg mengalami
pembuahan >> dibanding ovary yg tidak tjd
pembuahan.
8. Pertumbuhan buah. Auxin menstimulir pertumbuhan
endosperma.
9. Abscission yi proses terjadinya pemisahan organ
tanaman spt daun, bunga, buah or batang. Jika
auxin berada didaerah distal >> daerah proximal, mk
tidak akan tjd abscission.
Dkl [auxin]>>  menghambat abscission,
[auxin]<<  mempercepat abscission.
10. Senescense yi menurunnya fase pertumbuhan
(growth rate) dan kemampuan tumbuh (vigor) diikuti
dg kepekaan (susceptibility) terhadap lingkungan,
penyakit or perubahan fisik lainnya.
Hormon
GIBBERELLIN
Yaitu senyawa kimia kelompok terpenoid, isoprene dg 5 atom C,
mengandung Gibban skeleton.
Fungsi:
1. Genetic dwarfism yi gejala kerdil karena mutasi. Hormon “G”
mampu mengubah kerdil mjd tinggi.
2. Pembungaan (flowering).
3. Parthenocarpy (perkembangan aseksual) dan fruit set.
4. Pematangan buah (fruit ripening). Giberelin mampu menunda
pematangan dan pemasakan (maturing) buah.
5. Mobilisasi bahan makanan selama fase perkecambahan
(germinasi).
6. Stimulir aktivitas cambium dan perkembangan xylem.
7. Dormansi yi masa istirahat organ tanaman or biji.
Hormon
CYTOKININ
Strukturnya mengandung adenin(6-amino purine).
Fungsi:
 If [cytokinin] > [auxin]  maka akan
menstimulir pertumbuhan tunas & daun.
 [citokinin] < [auxin]  akan menstimulir
pertumbuhan akar.
 [cytokinin] [auxin]  maka pertumbh
tunas, daun, dan akar berimbang.
Hormon
Ethylene
Pada keadaan normal berbentuk gas.
Fungsi:
1. Respirasi & Pematangan buah pada fase klimakterik.
2. Menghambat pemanjangan batang dan akar beberapa
spesies.
3. Menstimulir perkecambahan
4. Menstimulir pertumbuhan isodiametrikal > longitudinal.
5. Pembentukan bulu akar
6. Pembungaan pada nenas.
7. Flowering fading pada anggrek
8. Menghambat transport auxin sec basipetal & lateral.
9. [auxin]>>  merangsang tbt ethylene, ttp kehadiran etylene
menurunkan [auxin] jaringan.
Thank you

You might also like