Professional Documents
Culture Documents
Kredit Bermasalah
Oleh :
Magister Kenotariatan
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2011
1. Penyebab Kredit Bermasalah (NPL)
a. Self Dealing
Self dealing terjadi karena adanya interest tertentu dari pejabat pemberi kredit terhadap
permohonan yang diajukan nasabah, berupa pemberian kredit yang tidak layak atas dasar
yang kurang sehat terhadap nasabahnya dengan harapan mendapatkan kompensasi
berupa pemberian imbalan dari nasabah.
Pelanggaran prinsip-prinsip kredit oleh pimpinan bank yang menyetujui pemberian kredit
yang mengandung risiko yang potensial menjadi kredit yang bermasalah.
Terbatasnya informasi seperti data keuangan dan laporan usaha, disamping informasi
lainnya seperti penggunaan kredit, perencanaan, ataupun keterangan mengenai sumber
pelunasan kembali kredit.
f. Complacency
Sikap memudahkan suatu masalah dalam proses kredit akan mengakibatkan terjadinya
kegagalan atas pelunasan kembali kredit yang diberikan
g. Lack of Supervising
h. Technical Incompetence
Tidak adanya kemampuan teknis dalam menganalisis permohonan kredit dari aspek
keuangan meupun aspek lainnya akan berakibat kegagalan dalam operasi perkreditan
suatu bank. Para pejabat kredit harus senantiasan meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan yang berkaitan dengan tugasnya dan jangan memberikan kredit kepada usaha
atau sektor yang tidak dikenal dengan baik.
i. Overlending
j. Competition
Competition merupakan risiko persaingan yang kurang sehat antar bank yang
memperebutkan nasabah yang berakibat pemberian kredit yang tidak sehat.
2. Solusi dan pencegahan kredit bermasalah
c. Pejabat kredit harus mampu menghitung nilai taksasi jaminan yang mengcover
kredit yang diberikan
e. Pejabat kredit harus mampu mendeteksi risiko pemberian kredit yang mungkin
secara kemampuan cukup baik, tetapi dari sisi moral kurang menguntungkan bagi
bank.
f. Pejabat kredit harus mampu mendeteksi kualitas jaminan yang akan menimbulkan
masalah di kemudian hari
Kata Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu CREDERE yang artinya kepercayaan. Pihak
kreditur akan memberikan pinjaman kepada debitur bilamana memiliki kepercayaan yang
tinggi, tanpa kepercayaan mustakhil pinjaman akan diberikan.Bila mana kepercayaan telah
ada maka prosedur kredit bisa dijalankan dan prosedur ini sangat rumit, perlu ketelitian,
kecermatan dalam membaca data data calon peminjam Saat ini banyak bank yang
bangkrut, koperasi gulung tikar hal ini sebenarnya diakibatkan kurang hati hatinya seorang
petugas kredit dalam melaksanakan prosedur serta kurang profesionalnya petugas itu
sendiri yang dikarenakan ketidakmampuan soal hutang piutang . Disamping petugas kredit
yang kurang hati hati dalam memberi kredit ke debitur juga pihak manajemen yang kurang
memahami mengenai manajemen resiko kredit sehingga banyak kredit yang macet.
Manajemen hanya percaya kepada petugas kredit dan hanya melihat jaminan kredit
mencukupi apa tidak dan bila jaminan kredit sangat mencukupi, manajemen langsung
menyetujui permohonan kredit tersebut. Hal hal demikianlah termasuk salah satu bagian
yang menyebabkan banyaknya kredit macet yang berakibat bangkrut nya usaha simpan
pinjam dan ditutupnya bank oleh Bank Indonesia
Prinsip prinsip utama dari perkreditan adalah 5 C dan prinsip ini harus dipegang dan di
mengerti serta dilaksanakan oleh petugas kredit.Prinsip 5 C yaitu :
1) Caracter Karakter atau watak dari pribadi calon debitur harus dimngerti, bila
karakternya jelek dan dimata masyarakat memiliki nilai negatif maka hendaknya
kredit ditolah.
2) Collateral Jaminan yang dimiliki oleh calon debitur harus diteliti dengan cermat
apakah jaminan tersebut milik sendiri atau milik orang lain dan apakah jaminan
tidak tersangkut masalah hukum. Berapa nilai jaminan.
3) Capacity
Bagaimana kapasitas calon debitur dalam mengatur keuangannya, bagaimana
keuntungan yang diperoleh setelah memperoleh pinjaman dan mampukah calin
debitur dalam melakukan pembayaran atas kredft yang diberikan.
4) Capital
Berapa besar modal keuangan dari calon debitur, apakah modal yang dimiliki benar
benar milik sendiri atau modal nya berupa modal kerjasama.
5) Condition
Bagaimana kondisi usaha calon debitur saat ini apakah memiliki prospek yang bagus
di kemudian hari, apakah usahanya dalam bentuk musiman atau tidak dan
bagaimana usahanya dihubungkan dengan kondisi ekonomi saat ini.
Prinsip dasar diatas adalah prinsip awal sebelum pencairan kredit walaupun
sebenarnya banyak aspek lain yang mendukung dan sangat berpengaruh
terhadap analisa dan hal tersebut sangat umum dilakukan namun
demikian hal diatas hanya sebagai filter awal .
Langkah langkah yang praktis untuk mencegah timbulnya kredit bermasalah
adalah:
Monitor atau kunjungi debitur pada periode tertentu atau secara teratur
Jangan ragu ragu untuk menolak permohonan kredit bila memang tidak layak
untuk diberi
kredit
Lengkapi lebih dulu dokumen yang kurang sebelum kredit dicairkan dan jangan
percaya janji janji debitur.
Petugas kredit memiliki feeling tersendiri atas analisa data calon debitur
Minta laporan keuangan setiap 3 bulan sekali untuk debitur besar atau yang
memiliki usaha.