You are on page 1of 17

Macam & Jenis Adaptasi Makhluk Hidup - Morfologi,

Fisiologi Dan Tingkah Laku Untuk Menyesuaikan Diri


Wed, 08/08/2007 - 11:49am — godam64

A. Pengetian, Arti Definisi Adaptasi

Adaptasi adalah kemampuan atau kecenderungan makhluk hidup dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan baru untuk dapat tetap hidup dengan baik.

B. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Adaptasi

1. Adaptasi Morfologi
Adaptasi morfologi adalah penyesuaian pada organ tubuh yang disesuaikan dengan kebutuhan
organisme hidup. Misalnya seperti gigi singa, harimau, citah, macan, dan sebagainya yang
runcing dan tajam untuk makan daging. Sedangkan pada gigi sapi, kambing, kerbau, biri-biri,
domba dan lain sebagainya tidak runcing dan tajam karena giginya lebih banyak dipakai untuk
memotong rumput atau daun dan mengunyah makanan.

2. Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian yang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar yang
menyebabkan adanya penyesuaian pada alat-alat tubuh untuk mempertahankan hidup dengan
baik. Contoh adapatasi fisiologis adalah seperti pada binatang / hewan onta yang punya kantung
air di punuknya untuk menyimpan air agar tahan tidak minum di padang pasir dalam jangka
waktu yang lama serta pada anjing laut yang memiliki lapisan lemak yang tebal untuk bertahan
di daerah dingin.

3. Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian mahkluk hidup pada tingkah laku / perilaku terhadap
lingkungannya seperti pada binatang bunglon yang dapat berubah warna kulit sesuai dengan
warna yang ada di lingkungan sekitarnya dengan tujuan untuk menyembunyikan diri.

http://organisasi.org/macam-jenis-adaptasi-makhluk-hidup-morfologi-fisiologi-dan-tingkah-laku-untuk-
menyesuaikan-diri

Contoh Bentuk Adaptasi Tingkah Laku (Behavioral) Pada


Makhluk Hidup - Ilmu Biologi
Fri, 06/02/2009 - 3:45am — godam64

Makhluk hidup melakukan penyesuaian diri terhadap lingkungan di sekitar habitat tempat
hidupnya tidak terkecuali manusia. Adaptasi yang dilakukan makhluk hidup bertujuan untuk
dapat bertahan hidup dari kondisi lingkungan yang mungkin kurang menguntungkan. Di bawah
ini adalah merupakan beberapa bentuk adaptasi tingkah laku (behavioral adaptation) pada
binatang / hewan di sekitar kita disertai pengertian dan arti definisi :

1. Mimikri

Mimikri adalah teknik manipulasi warna kulit pada binatang seperti misalnya bunglon yang
dapat berubah-ubah sesuai warna benda di sekitarnya agar dapat mengelabuhi binatang predator /
pemangsa sehingga sulit mendeteksi keberadaan bunglon untuk dimangsa. Jika bunglon dekat
dengan dedaunan hijau maka dia akan berubah warna kulit menjadi hijau, jika dekat batang
pohon warna coklat, dia juga ikut ganti warna menjadi coklat, dan lain sebagainya.

2. Hibernasi

Hibernasi adalah teknik bertahan hidup pada lingkungan yang keras dengan cara tidur
menonaktifkan dirinya (dorman). Hibernasi bisa berlangsung lama secara berbulan-bulan seperti
beruang pada musim dingin. Hibernasi biasanya membutuhkan energi yang sedikit, karena
selama masa itu biantang yang berhibernasi akan memiliki suhu tubuh yang rendah, detak
jantung yang lambat, pernapasan yang lambat, dan lain-lain. Binatang tersebut akan kembali
aktif atau bangun setelah masa sulit terlewati. Contoh hewan yang berhibernasi yaitu seperti ular,
ikan, beruang, kura-kura, bengkarung, dan lain-lain.

3. Autotomi

Autotomi adalah teknik bertahan hidup dengan cara mengorbankan salah satu bagian tubuh.
Contoh autotomi yaitu pada cicak / cecak yang biasa hidup di dinding rumah, pohon, dll. Cicak
jika merasa terancam ia akan tega memutuskan ekornya sendiri untuk kabur dari sergapan
musuh. Ekor yang putus akan melakukan gerakan-gerakan yang cukup menarik perhatian
sehingga perhatian pemangsa akan fokus ke ekor yang putus, sehingga cicak pun bisa kabur
dengan lebih leluasa.

4. Estivasi

Estivasi adalah menonaktivkan diri (dorman) pada saat kondisi lingkungan tidak bersahabat.
Bedanya dengan hibernasi adalah di mana pada estivasi dilakukan pada musim panas dengan
suhu udara yang panas dan kering. Hewan-hewan seperti kelelawar, tupai, lemur kerdil, dll akan
mengestivasi diri di tempat yang aman dan terlindung. Pada tumbuhan estivasi juga dilakukan
oleh oleh pohon jati dengna meranggas atau menggugurkan daun.

5. Simbiosis Rayap dan Flagellata

Rayap membutuhkan bantuan makhluk hidup lainnya yaitu flagelata untuk mencerna kayu yang
ada di dalam usus rayap. Tanpa flagellata rayap tidak akan mampu mencerna kayu yang masuk
ke dalam tubuhnya. Rayap-rayap kecil yang baru menetas mendapatkan flagellata dengan jalan
menjilat dubur rayap dewasa. Rayap secara periodik melakukan aktivitas ganti kulit dan
meninggalkan bagian usus lama, sehingga rayap akan memakan kulit yang mengelupas untuk
memasukkan kembali flagellata ke dalam usus pencernaannya.
6. Pernapasan Ikan Paus

Ikan paus adalah mamalia yang mirip ikan dan hidup di air. Paus memiliki paru-paru yang harus
diisi dengan oksigen dari permukaan laut minimal setiap setangah jam sekali. Ikan paus ketika
muncuk ke permukaan akan membuang udara kotor lewat hidung mirip seperti air mancur yang
berisi karbon dioksida bercampur uap air jenuh yang terkondensasi.

http://organisasi.org/contoh-bentuk-adaptasi-tingkah-laku-behavioral-pada-makhluk-hidup-ilmu-biologi

Adaptasi pada Hewan dan Tumbuhan

Adaptasi Morfologi

Adaptasi morfologi adalah penyesuaian bentuk tubuh. Struktur tubuh. atau alat-alat tubuh organisme
terhaclap lingkungannya. Kamu dengan mudah dapat mengamati adaptasi morfologi karena perubahan
yang terjadi merupakan perubahan bentuk luar. Contoh adaptasi morfologi adalah sebagai berikut.

 Adaptasi Morfologi pada Hewan

Mengapa bentuk paruh burung bermacam-macam?, bentuk paruh burung bermacam-macarn


disesuaikan dengan jenis makanannya. Burung paruhnya sesuai untuk makan biji-bijian. Burung
kolibri, paruhya sesuai untuk mengisap madu dari bunga. Burung pelikan, paruhnya sesuai untuk
menangkap ikan. Burung elang, paruhnya sesuai untuk mengoyak daging mangsanya. Burung
pelatuk. paruhnya sesuai untuk memahat batang pohon dan menangkap serangga di dalamnya.
Adaptasi morfologi pada burung juga dapat dilihat pada macam-macam bentuk kakinya.

 Adaptasi Morfologi pada Tumbuhan

Berdasarkan tempat hidupnya, tumbuhan dibedakan menjadi sebagai berikut.

1. Xeroflt, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan yang kering, contohnya
kaktus. Cara adaptasi xerofit. antara lain mempunyai daun berukuran kecil atau bahkan tidak
berdaun (mengalami modifikasi menjadi duri), batang dilapisi lapisan lilin yang tebal, dan
berakar panjang sehingga berjangkauan sangat luas.
2. Hidrofit. yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan berair, contohnya teratai.
Cara adaptasi hidrofit, antara lain berdaun lebar dan tipis, serta mempunyai banyak stomata.
3. Higrofit, yaitu tumbuhan yang menyesuaikan diri dengan lingkungan lembap, contohnya
tumbuhan paku dan lumut.

Adaptasi Fisiologi
Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian fungsi alat-alat tubuh organisme terhadap lingkungannya.
Kamu tidak mudah mengamati adaptasi fisiologi karena adaptasi fisiologi menyangkut fungsi
alat-alat tubuh yang umumnya terletak di bagian dalam tubuh. Contoh
adaptasi fisiologi adalah sebagai berikut.

 Adaptasi Fisiologi pada Manusia

1. Jumlah sel darah merah orang yang tinggal di pegunungan lebih banyak jika dibandingkan
dengan orang yang tinggal di pantai/dataran rendah.
2. Ukuran jantung para atlet rata-rata lebih besar dari pada ukuran jantung orang kebanyakan.
3. Pada saat udara dingin, orang cenderung lebih banyak mengeluarkan urine (air seni).

 Adaptasi Fisiologi pada Hewan

Berdasarkan jenis makanannya, hewan dapat dibedakan menjadi karnivor (pemakan daging).
herbivor memakan tumbuhan), serta omnivor (pemakan daging dan turnbuhan). Penyesuaian
hewan-hewan tersebut terhadap jenis makanannya. antara lain terdapat pada ukuran (panjang)
usus dan enzim pencernaan yang berbeda. Untuk mencerna tumbuhan yang umumnya
mempunyai sel-sel berdinding sel keras, rata-rata usus herbrvor lebih panjang daripada usus
karnivor:

 Adaptasi Fisiologi pada Tumbuhan

1. Tumbuhan yang penyerbukannya dibantu oleh serangga mempunyai bunga yang berbau khas.
2. Tumbuhan tertentu menghasilkan zat khusus yang dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan
lain atau melindungi diri terhadap herbivor. Misalnya. semak azalea di Jepang menghasilkan
bahan kimia beracun sehingga rusa tidak memakan daunnya.

Adaptasi Tingkah Laku


Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah
laku. Kamu dapat dengan mudah mengamati adaptasi ini. Contoh adaptasi tingkah laku adalah
sebagai berikut.

 Adaptasi Tingkah Laku pada Hewan

1. Bunglon melakukan mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna
lingkungan/tempat hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan
lingkungannya, bunglon terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan
dimangsanya. Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan sekaligus lebih mudah
menangkap mangsanya.
2. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi
juga mampu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
3. Secara berkala, paus muncul di permukaan air untuk menghirup udara dan menyemprotkan air.
Paus melakukan tindakan demikian karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat
memanfaatkan oksigen yang terlarut di dalam air.
4. Dalam keadaan bahaya, cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak
yang terputus tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor
tersebut dan cecak dapat menyelamatkan diri.

 Adaptasi Tingkah Laku pada Tumbuhan

1. Pada saat lingkungan dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan
mematikan sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
2. Pada musim kemarau. tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan
daunnya.

Seleksi Alam

Seleksi alam adalah proses di alam. Misalnya perubahan lingkungan. Persaingan antarorganisme.
dan proses makan dimakan. yang dapat memilih organisme yang dapat bertahan hidup atau tidak
dapat bertahan hidup di alam.
Di Kepulauan Galapagos juga terdapat contoh adanya seleksi alam yang lain. Kaktus yang hidup
di pulau yang tidak dihuni kura-kura tumbuh rendah dengan duri-duri lunak. Adapun kaktus
yang hidup di pulau yang dihuni kura-kura tumbuh seperti pohon dengan batang tebal dan tinggi
serta dilindungi oleh duri yang keras dan kaku. Organisme yang berhasil lolos dari seleksi alam
akan mampu bertahan hidup. Sebaliknya. organisme yang tidak berhasiI lolos dari seleksi alam
akan punah. Contoh organisme yang punah karena seleksi alam adalah dinosaurus. Beberapa
teori berusaha menjelaskan punahnya dinosaurus. Salah satunya menyebutkan bahwa dinosaurus
punah karena jutaan tahun yang lalu sebuah meteor menabrak bumi. Tabrakan itu menimbulkan
ledakan hebat yang mengakibatkan terlepasnya sejumlah besar debu ke atmoster. Debu tersebut
menghalangi sinar matahari sehingga tumbuhan hijau tidak dapat melakukan fotosintesis.
Akibatnya, banyak tumbuhan mati. Dinosaurus yang herbivor tidak mendapatkan makanan dan
mati. Dinosaurus pemakan daging yang tidak mendapat mangsa akhirnya punah.
http://www.crayonpedia.org/mw/Kelangsungan_Hidup_Makhluk_Hidup_Melalui_Adaptasi,_Seleksi_Ala
m_Dan_Perkembangbiakan_9.1

Selasa, 08 Januari 2008


adaptasi makhluk hidup
PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP

A. Makhluk Hidup Menyesuaian Diri Dengan Lingkungan


Makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan. MH mempunyai dan memerlukan lingkungan
sebagai tempat hidup. Tempat MH tinggal disebut HABITAT.
MH ada yang hidup di darat dan di air :
1. Katak : berudu hidup di air, dewasa hidup di darat dan di air (amfibi)
2. Ikan dengan siripnya dapat hidup di air.
3. Burung dapat terbang dengan sayapnya, dll
Agar dapat hidup dan melestarikan keturunannya MH harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penyesuaian diri MH thd lingkungan disebut ADAPTASI.
MH yang telah beradaptasi dengan suatu lingkungan tertentu akan sulit beradaptasi dengan lingkungan
lain. Contoh : MH yang hidup di air tawar tidak dapat hidup di air laut, MH yng hidup di padang rumput
tidak dapat hidup di padang pasir.

1. Penyesuaian MH Untuk Memperoleh Makanan


MH dalam menyesuaikan diri untuk memeperoleh makanan dilakukan sejak lahir. Contoh : Bentuk paruh
(mulut) bebek yang pipih untuk memepermudah mencari makanan di lumpur dan kaki berselaput
supaya tidak terbenam dalam lumpur.
Dalam penyesuaian diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan, yang satu dengan lain
berbeda. Hal ini disebabkan :
a. Penyesuaian diri dengan alam lingkungan (tempat hidup), ex : hutan, padang rumput, dedaunan, air,
udara, dsb.
b. Penyesuaian diri dengan bahan makanannya, ex : pemakan daging, pemakan biji-bijian, pemakan
buah-buahan, pemakan daging dan tumbuhan, dsb.

Peyesuaian diri pada hewan dalam memperoleh makanan :


1. Kupu-kupu : Makanan kupu adalah nektar (cairan manis sebagai bahan membuat madu). Nekatar
terletak di dasar bunga dan berbentuk cair, maka untuk memperolehnya kupu mempunyai alat
penghisap yang bentuknya panjang disebut PROBOSIS.
2. Lebah : hampir sama dengan kupu, lebah mempunyai bentuk mulut penjilat. Mulut ini mempunyai
lidah panjang untuk menjilat nektar.
3. Nyamuk : Bentuk mulut penusuk dan penghisap, mulut nyamuk berbentuk tajam runcing (penusuk)
dan panjang, Mulut ini untuk menusuk dan kemudian menghisap darah manusia.
4. Burung :
a. Burung Pemakan Daging :
- paruhnya pendek, besar, setengah melingkar dan runcing (guna paruh untuk mencabik-cabik
mangsanya.
- Contohnya : elang, rajawali, alap-alap (mangsa : pipit, prenjak, anak ayam), bangau, pecuk ular, kuntul,
pelikan (mangsa : katak kecil, ikan, ular, dsb).
b. Burung Pemakan Tumbuhan :
- paruhnya pendek, melengkung (setengah melingkar), kokoh (guna paruh untuk mengupas kulit dari
biji-bijian yang dimakan).
- Contohnya : parkit, gelatik, betet, nuri, kakatua, pipit.
c. Burung Pemakan Daging dan Tumbuhan :
- contohnya : prenjak, kutilang, jalak, poksay, cecak rawa
- makanan yang dimakan pisang, pepaya, ulat (untuk mengambil ulat di balik daun mereka punya paruh
yang panjang dan runcing.
Bentuk kaki burung : memanjat (pelatuk), mencengkeram (elang, rajawali), bertengger (kutilang),
mengais (ayam).

Dengan penyesuaian diri terhadap lingkungannya (tempat hidup) maka :


1. Dengan paruh yang runcing, ayam dengan mudah dan cepat mematuk makanannya.
2. Dengan kakinya yang ramping, panjang serta kukunya runcing, ayam mudah bergerak ke sana kemari
mengais-ngais mencari makanan.
3. Dengan gigi taring yang runcing anjing dan kucing mudah mencabik-cabik mangsanya.
4. Dengan sirip ekor, sirip dada dan sirip perut ikan mudah berenang ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah
di dalam air dan dengan cepat menangkap mangsanya.
5. Dengan cakar yang berselaput dan badannya seperti perahu, itik dengan mudah berenang, meyelam
dalam air untuk menangkap mangsanya.
6. Dengan kaki yang pipih dan dapat menempel pada dinding serta mulut yang lebar, cecak dan tokek
dapat mudah bergerak di dinding untuk menangkap mangsanya.
7. Unta memiliki kantong air sehingga dapat bertahan hidup di gurun pasir

Penyesuaian Diri Tumbuhan Untuk Kelangsungan Hidup :


Bentuk penyesuaian diri tumbuhan terhadap lingkungan berbeda-beda, contohnya :
1. Pohon Jati, randu, kedondong, mahoni : merontokkan atau menggugurkan daun saat musim kemarau
untuk mengurangi penguapan.
2. Kaktus : memiliki daun yang berduri, dimana fungsi daun digantikan batang sehingga penguapan air
hanya terjadi pada batang.
3. Teratai : memiliki daun yang lebar dan tipis, sehingga penguapan air terjadi secara mudah, akibatnya
teratai tidak busuk karena terendam air.
4. Kantong Semar : daun berbentuk kantong. Dalam kantong terdapat cairan yang berbau yang dapat
mengundang serangga. Serangga yang hinggap di tepi kantong akan jatuh tergelincirdan terperangkap
dalam cairan sehingga menjadi makanan kantong semar.
B. Makhluk Hidup Melindungi Diri Dari Musuhnya
Kita semua memiliki alat indra 5 macam yang disebut PANCAINDRA, yaitu : penglihat/mata,
pendengar.telinga, pembau/hidung, pengecap/lidah, peraba/kulit.
1. Hewan Melindungi Diri dari Musuhnya :
a. Bunglon : melindungi diri dari musuh dengan cara mengubah warna tubuh sesuai dengan warna
tempat bunglon berada, disebut MIMIKRI.
b. Walang Sangit : melindungi diri dari musuh dengan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
c. Walang Daun : mempunyai bentuk dan warna tubuh yang menyerupai daun/sesuai daunnya.
d. Harimau, anjing, singa : mempuyai kuku dan gigi yang tajam.
e. Sapi, kambing, kerbau, kijang : mempunyai tanduk yang runcing untuk bertarung dengan musuh
f. Kalajengking, kelabang, lebah : menggunakan sengatnya untuk melindungi diri dari musuh.
g. Ular : - ular berbisa melindungi diri dengan bisanya/zat yang beracun yang dikeluarkan saat menggigit.
ular tidak berbisa melindungi diri dengan membelitkan tubuhnya ke musuhnya.
h. Cumi-cumi : melindungi diri dengan meyeburkan cairan seperti tinta ke dalam air sehingga musuh
tidak dapat melihatnya.
i. Trenggiling : menggulungkan tubuhnya cakar kuat, kulit keras
j. Landak : bulunya berbentuk duri
k. Siput, bekicot : mempunyai pelindung tubuh yang keras/rumah siput sehingga apabila ada musuh
masuk ke dalam rumahnya.
l. Musang, kumbang : bila diserang musuh berpura-pura mati.
m. Cecak : melepaskan ekor cecak.
n. Ulat : melindungi diri dengan memiliki warna sesuai dengan daun/batang pohon, dengan menegakkan
bulunya.
o. Anjing dan kucing : mempunyai gigi dan kuku yang tajam. Sedangkan melindungi udara dingin bila
tidur dengan cara melingkarkan tubuhnya. Gigi yang dimiliki anjing dan kucing karena pemakan daging
adalah GigiTaring (untuk mencabik-cabik mangsanya).
Catatan tambahan : selain Gigi Taring ada juga Gigi Seri (fungsi : untuk menggigit dan memotong
makanan) dan Gigi Geraham (fungsi : untuk mengunyah makanan)

2. Tumbuhan Melindungi Diri Dari Musuhnya :


a. Mawar : melindungi diri dengan batangnya berduri.
b. Bougenville : melindungi diri mempunyai batang berduri yang panjang.
c. Mangga, kamboja, alamanda, : bergetah yg dapat menimbulkan penyakit kulit bila hewan makan
d. Durian : mempunyai kulit buah yang berduri tajam sehingga tidak dapat dimakan hewan.
e. Belimbing : buah yang belum matang terasa pahit.
f. Nangka, sawo, pepaya yang masih muda : bergetah
g. Kelapa : berkulit tebal.
h. Putri malu : batang berduri

Selasa, 08 Januari 2008


adaptasi makhluk hidup
PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP

A. Makhluk Hidup Menyesuaian Diri Dengan Lingkungan


Makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan. MH mempunyai dan memerlukan lingkungan
sebagai tempat hidup. Tempat MH tinggal disebut HABITAT.
MH ada yang hidup di darat dan di air :
1. Katak : berudu hidup di air, dewasa hidup di darat dan di air (amfibi)
2. Ikan dengan siripnya dapat hidup di air.
3. Burung dapat terbang dengan sayapnya, dll
Agar dapat hidup dan melestarikan keturunannya MH harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penyesuaian diri MH thd lingkungan disebut ADAPTASI.
MH yang telah beradaptasi dengan suatu lingkungan tertentu akan sulit beradaptasi dengan lingkungan
lain. Contoh : MH yang hidup di air tawar tidak dapat hidup di air laut, MH yng hidup di padang rumput
tidak dapat hidup di padang pasir.

1. Penyesuaian MH Untuk Memperoleh Makanan


MH dalam menyesuaikan diri untuk memeperoleh makanan dilakukan sejak lahir. Contoh : Bentuk paruh
(mulut) bebek yang pipih untuk memepermudah mencari makanan di lumpur dan kaki berselaput
supaya tidak terbenam dalam lumpur.
Dalam penyesuaian diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan, yang satu dengan lain
berbeda. Hal ini disebabkan :
a. Penyesuaian diri dengan alam lingkungan (tempat hidup), ex : hutan, padang rumput, dedaunan, air,
udara, dsb.
b. Penyesuaian diri dengan bahan makanannya, ex : pemakan daging, pemakan biji-bijian, pemakan
buah-buahan, pemakan daging dan tumbuhan, dsb.

Peyesuaian diri pada hewan dalam memperoleh makanan :


1. Kupu-kupu : Makanan kupu adalah nektar (cairan manis sebagai bahan membuat madu). Nekatar
terletak di dasar bunga dan berbentuk cair, maka untuk memperolehnya kupu mempunyai alat
penghisap yang bentuknya panjang disebut PROBOSIS.
2. Lebah : hampir sama dengan kupu, lebah mempunyai bentuk mulut penjilat. Mulut ini mempunyai
lidah panjang untuk menjilat nektar.
3. Nyamuk : Bentuk mulut penusuk dan penghisap, mulut nyamuk berbentuk tajam runcing (penusuk)
dan panjang, Mulut ini untuk menusuk dan kemudian menghisap darah manusia.
4. Burung :
a. Burung Pemakan Daging :
- paruhnya pendek, besar, setengah melingkar dan runcing (guna paruh untuk mencabik-cabik
mangsanya.
- Contohnya : elang, rajawali, alap-alap (mangsa : pipit, prenjak, anak ayam), bangau, pecuk ular, kuntul,
pelikan (mangsa : katak kecil, ikan, ular, dsb).
b. Burung Pemakan Tumbuhan :
- paruhnya pendek, melengkung (setengah melingkar), kokoh (guna paruh untuk mengupas kulit dari
biji-bijian yang dimakan).
- Contohnya : parkit, gelatik, betet, nuri, kakatua, pipit.
c. Burung Pemakan Daging dan Tumbuhan :
- contohnya : prenjak, kutilang, jalak, poksay, cecak rawa
- makanan yang dimakan pisang, pepaya, ulat (untuk mengambil ulat di balik daun mereka punya paruh
yang panjang dan runcing.
Bentuk kaki burung : memanjat (pelatuk), mencengkeram (elang, rajawali), bertengger (kutilang),
mengais (ayam).

Dengan penyesuaian diri terhadap lingkungannya (tempat hidup) maka :


1. Dengan paruh yang runcing, ayam dengan mudah dan cepat mematuk makanannya.
2. Dengan kakinya yang ramping, panjang serta kukunya runcing, ayam mudah bergerak ke sana kemari
mengais-ngais mencari makanan.
3. Dengan gigi taring yang runcing anjing dan kucing mudah mencabik-cabik mangsanya.
4. Dengan sirip ekor, sirip dada dan sirip perut ikan mudah berenang ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah
di dalam air dan dengan cepat menangkap mangsanya.
5. Dengan cakar yang berselaput dan badannya seperti perahu, itik dengan mudah berenang, meyelam
dalam air untuk menangkap mangsanya.
6. Dengan kaki yang pipih dan dapat menempel pada dinding serta mulut yang lebar, cecak dan tokek
dapat mudah bergerak di dinding untuk menangkap mangsanya.
7. Unta memiliki kantong air sehingga dapat bertahan hidup di gurun pasir

Penyesuaian Diri Tumbuhan Untuk Kelangsungan Hidup :


Bentuk penyesuaian diri tumbuhan terhadap lingkungan berbeda-beda, contohnya :
1. Pohon Jati, randu, kedondong, mahoni : merontokkan atau menggugurkan daun saat musim kemarau
untuk mengurangi penguapan.
2. Kaktus : memiliki daun yang berduri, dimana fungsi daun digantikan batang sehingga penguapan air
hanya terjadi pada batang.
3. Teratai : memiliki daun yang lebar dan tipis, sehingga penguapan air terjadi secara mudah, akibatnya
teratai tidak busuk karena terendam air.
4. Kantong Semar : daun berbentuk kantong. Dalam kantong terdapat cairan yang berbau yang dapat
mengundang serangga. Serangga yang hinggap di tepi kantong akan jatuh tergelincirdan terperangkap
dalam cairan sehingga menjadi makanan kantong semar.

B. Makhluk Hidup Melindungi Diri Dari Musuhnya


Kita semua memiliki alat indra 5 macam yang disebut PANCAINDRA, yaitu : penglihat/mata,
pendengar.telinga, pembau/hidung, pengecap/lidah, peraba/kulit.
1. Hewan Melindungi Diri dari Musuhnya :
a. Bunglon : melindungi diri dari musuh dengan cara mengubah warna tubuh sesuai dengan warna
tempat bunglon berada, disebut MIMIKRI.
b. Walang Sangit : melindungi diri dari musuh dengan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
c. Walang Daun : mempunyai bentuk dan warna tubuh yang menyerupai daun/sesuai daunnya.
d. Harimau, anjing, singa : mempuyai kuku dan gigi yang tajam.
e. Sapi, kambing, kerbau, kijang : mempunyai tanduk yang runcing untuk bertarung dengan musuh
f. Kalajengking, kelabang, lebah : menggunakan sengatnya untuk melindungi diri dari musuh.
g. Ular : - ular berbisa melindungi diri dengan bisanya/zat yang beracun yang dikeluarkan saat menggigit.
ular tidak berbisa melindungi diri dengan membelitkan tubuhnya ke musuhnya.
h. Cumi-cumi : melindungi diri dengan meyeburkan cairan seperti tinta ke dalam air sehingga musuh
tidak dapat melihatnya.
i. Trenggiling : menggulungkan tubuhnya cakar kuat, kulit keras
j. Landak : bulunya berbentuk duri
k. Siput, bekicot : mempunyai pelindung tubuh yang keras/rumah siput sehingga apabila ada musuh
masuk ke dalam rumahnya.
l. Musang, kumbang : bila diserang musuh berpura-pura mati.
m. Cecak : melepaskan ekor cecak.
n. Ulat : melindungi diri dengan memiliki warna sesuai dengan daun/batang pohon, dengan menegakkan
bulunya.
o. Anjing dan kucing : mempunyai gigi dan kuku yang tajam. Sedangkan melindungi udara dingin bila
tidur dengan cara melingkarkan tubuhnya. Gigi yang dimiliki anjing dan kucing karena pemakan daging
adalah GigiTaring (untuk mencabik-cabik mangsanya).
Catatan tambahan : selain Gigi Taring ada juga Gigi Seri (fungsi : untuk menggigit dan memotong
makanan) dan Gigi Geraham (fungsi : untuk mengunyah makanan)

2. Tumbuhan Melindungi Diri Dari Musuhnya :


a. Mawar : melindungi diri dengan batangnya berduri.
b. Bougenville : melindungi diri mempunyai batang berduri yang panjang.
c. Mangga, kamboja, alamanda, : bergetah yg dapat menimbulkan penyakit kulit bila hewan makan
d. Durian : mempunyai kulit buah yang berduri tajam sehingga tidak dapat dimakan hewan.
e. Belimbing : buah yang belum matang terasa pahit.
f. Nangka, sawo, pepaya yang masih muda : bergetah
g. Kelapa : berkulit tebal.
h. Putri malu : batang berduri

Selasa, 08 Januari 2008


adaptasi makhluk hidup
PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP

A. Makhluk Hidup Menyesuaian Diri Dengan Lingkungan


Makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan. MH mempunyai dan memerlukan lingkungan
sebagai tempat hidup. Tempat MH tinggal disebut HABITAT.
MH ada yang hidup di darat dan di air :
1. Katak : berudu hidup di air, dewasa hidup di darat dan di air (amfibi)
2. Ikan dengan siripnya dapat hidup di air.
3. Burung dapat terbang dengan sayapnya, dll
Agar dapat hidup dan melestarikan keturunannya MH harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penyesuaian diri MH thd lingkungan disebut ADAPTASI.
MH yang telah beradaptasi dengan suatu lingkungan tertentu akan sulit beradaptasi dengan lingkungan
lain. Contoh : MH yang hidup di air tawar tidak dapat hidup di air laut, MH yng hidup di padang rumput
tidak dapat hidup di padang pasir.

1. Penyesuaian MH Untuk Memperoleh Makanan


MH dalam menyesuaikan diri untuk memeperoleh makanan dilakukan sejak lahir. Contoh : Bentuk paruh
(mulut) bebek yang pipih untuk memepermudah mencari makanan di lumpur dan kaki berselaput
supaya tidak terbenam dalam lumpur.
Dalam penyesuaian diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan, yang satu dengan lain
berbeda. Hal ini disebabkan :
a. Penyesuaian diri dengan alam lingkungan (tempat hidup), ex : hutan, padang rumput, dedaunan, air,
udara, dsb.
b. Penyesuaian diri dengan bahan makanannya, ex : pemakan daging, pemakan biji-bijian, pemakan
buah-buahan, pemakan daging dan tumbuhan, dsb.

Peyesuaian diri pada hewan dalam memperoleh makanan :


1. Kupu-kupu : Makanan kupu adalah nektar (cairan manis sebagai bahan membuat madu). Nekatar
terletak di dasar bunga dan berbentuk cair, maka untuk memperolehnya kupu mempunyai alat
penghisap yang bentuknya panjang disebut PROBOSIS.
2. Lebah : hampir sama dengan kupu, lebah mempunyai bentuk mulut penjilat. Mulut ini mempunyai
lidah panjang untuk menjilat nektar.
3. Nyamuk : Bentuk mulut penusuk dan penghisap, mulut nyamuk berbentuk tajam runcing (penusuk)
dan panjang, Mulut ini untuk menusuk dan kemudian menghisap darah manusia.
4. Burung :
a. Burung Pemakan Daging :
- paruhnya pendek, besar, setengah melingkar dan runcing (guna paruh untuk mencabik-cabik
mangsanya.
- Contohnya : elang, rajawali, alap-alap (mangsa : pipit, prenjak, anak ayam), bangau, pecuk ular, kuntul,
pelikan (mangsa : katak kecil, ikan, ular, dsb).
b. Burung Pemakan Tumbuhan :
- paruhnya pendek, melengkung (setengah melingkar), kokoh (guna paruh untuk mengupas kulit dari
biji-bijian yang dimakan).
- Contohnya : parkit, gelatik, betet, nuri, kakatua, pipit.
c. Burung Pemakan Daging dan Tumbuhan :
- contohnya : prenjak, kutilang, jalak, poksay, cecak rawa
- makanan yang dimakan pisang, pepaya, ulat (untuk mengambil ulat di balik daun mereka punya paruh
yang panjang dan runcing.
Bentuk kaki burung : memanjat (pelatuk), mencengkeram (elang, rajawali), bertengger (kutilang),
mengais (ayam).

Dengan penyesuaian diri terhadap lingkungannya (tempat hidup) maka :


1. Dengan paruh yang runcing, ayam dengan mudah dan cepat mematuk makanannya.
2. Dengan kakinya yang ramping, panjang serta kukunya runcing, ayam mudah bergerak ke sana kemari
mengais-ngais mencari makanan.
3. Dengan gigi taring yang runcing anjing dan kucing mudah mencabik-cabik mangsanya.
4. Dengan sirip ekor, sirip dada dan sirip perut ikan mudah berenang ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah
di dalam air dan dengan cepat menangkap mangsanya.
5. Dengan cakar yang berselaput dan badannya seperti perahu, itik dengan mudah berenang, meyelam
dalam air untuk menangkap mangsanya.
6. Dengan kaki yang pipih dan dapat menempel pada dinding serta mulut yang lebar, cecak dan tokek
dapat mudah bergerak di dinding untuk menangkap mangsanya.
7. Unta memiliki kantong air sehingga dapat bertahan hidup di gurun pasir

Penyesuaian Diri Tumbuhan Untuk Kelangsungan Hidup :


Bentuk penyesuaian diri tumbuhan terhadap lingkungan berbeda-beda, contohnya :
1. Pohon Jati, randu, kedondong, mahoni : merontokkan atau menggugurkan daun saat musim kemarau
untuk mengurangi penguapan.
2. Kaktus : memiliki daun yang berduri, dimana fungsi daun digantikan batang sehingga penguapan air
hanya terjadi pada batang.
3. Teratai : memiliki daun yang lebar dan tipis, sehingga penguapan air terjadi secara mudah, akibatnya
teratai tidak busuk karena terendam air.
4. Kantong Semar : daun berbentuk kantong. Dalam kantong terdapat cairan yang berbau yang dapat
mengundang serangga. Serangga yang hinggap di tepi kantong akan jatuh tergelincirdan terperangkap
dalam cairan sehingga menjadi makanan kantong semar.

B. Makhluk Hidup Melindungi Diri Dari Musuhnya


Kita semua memiliki alat indra 5 macam yang disebut PANCAINDRA, yaitu : penglihat/mata,
pendengar.telinga, pembau/hidung, pengecap/lidah, peraba/kulit.
1. Hewan Melindungi Diri dari Musuhnya :
a. Bunglon : melindungi diri dari musuh dengan cara mengubah warna tubuh sesuai dengan warna
tempat bunglon berada, disebut MIMIKRI.
b. Walang Sangit : melindungi diri dari musuh dengan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
c. Walang Daun : mempunyai bentuk dan warna tubuh yang menyerupai daun/sesuai daunnya.
d. Harimau, anjing, singa : mempuyai kuku dan gigi yang tajam.
e. Sapi, kambing, kerbau, kijang : mempunyai tanduk yang runcing untuk bertarung dengan musuh
f. Kalajengking, kelabang, lebah : menggunakan sengatnya untuk melindungi diri dari musuh.
g. Ular : - ular berbisa melindungi diri dengan bisanya/zat yang beracun yang dikeluarkan saat menggigit.
ular tidak berbisa melindungi diri dengan membelitkan tubuhnya ke musuhnya.
h. Cumi-cumi : melindungi diri dengan meyeburkan cairan seperti tinta ke dalam air sehingga musuh
tidak dapat melihatnya.
i. Trenggiling : menggulungkan tubuhnya cakar kuat, kulit keras
j. Landak : bulunya berbentuk duri
k. Siput, bekicot : mempunyai pelindung tubuh yang keras/rumah siput sehingga apabila ada musuh
masuk ke dalam rumahnya.
l. Musang, kumbang : bila diserang musuh berpura-pura mati.
m. Cecak : melepaskan ekor cecak.
n. Ulat : melindungi diri dengan memiliki warna sesuai dengan daun/batang pohon, dengan menegakkan
bulunya.
o. Anjing dan kucing : mempunyai gigi dan kuku yang tajam. Sedangkan melindungi udara dingin bila
tidur dengan cara melingkarkan tubuhnya. Gigi yang dimiliki anjing dan kucing karena pemakan daging
adalah GigiTaring (untuk mencabik-cabik mangsanya).
Catatan tambahan : selain Gigi Taring ada juga Gigi Seri (fungsi : untuk menggigit dan memotong
makanan) dan Gigi Geraham (fungsi : untuk mengunyah makanan)

2. Tumbuhan Melindungi Diri Dari Musuhnya :


a. Mawar : melindungi diri dengan batangnya berduri.
b. Bougenville : melindungi diri mempunyai batang berduri yang panjang.
c. Mangga, kamboja, alamanda, : bergetah yg dapat menimbulkan penyakit kulit bila hewan makan
d. Durian : mempunyai kulit buah yang berduri tajam sehingga tidak dapat dimakan hewan.
e. Belimbing : buah yang belum matang terasa pahit.
f. Nangka, sawo, pepaya yang masih muda : bergetah
g. Kelapa : berkulit tebal.
h. Putri malu : batang berduri

Selasa, 08 Januari 2008


adaptasi makhluk hidup
PENYESUAIAN MAKHLUK HIDUP

A. Makhluk Hidup Menyesuaian Diri Dengan Lingkungan


Makhluk hidup sangat bergantung pada lingkungan. MH mempunyai dan memerlukan lingkungan
sebagai tempat hidup. Tempat MH tinggal disebut HABITAT.
MH ada yang hidup di darat dan di air :
1. Katak : berudu hidup di air, dewasa hidup di darat dan di air (amfibi)
2. Ikan dengan siripnya dapat hidup di air.
3. Burung dapat terbang dengan sayapnya, dll
Agar dapat hidup dan melestarikan keturunannya MH harus menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Penyesuaian diri MH thd lingkungan disebut ADAPTASI.
MH yang telah beradaptasi dengan suatu lingkungan tertentu akan sulit beradaptasi dengan lingkungan
lain. Contoh : MH yang hidup di air tawar tidak dapat hidup di air laut, MH yng hidup di padang rumput
tidak dapat hidup di padang pasir.

1. Penyesuaian MH Untuk Memperoleh Makanan


MH dalam menyesuaikan diri untuk memeperoleh makanan dilakukan sejak lahir. Contoh : Bentuk paruh
(mulut) bebek yang pipih untuk memepermudah mencari makanan di lumpur dan kaki berselaput
supaya tidak terbenam dalam lumpur.
Dalam penyesuaian diri dengan lingkungan untuk memperoleh makanan, yang satu dengan lain
berbeda. Hal ini disebabkan :
a. Penyesuaian diri dengan alam lingkungan (tempat hidup), ex : hutan, padang rumput, dedaunan, air,
udara, dsb.
b. Penyesuaian diri dengan bahan makanannya, ex : pemakan daging, pemakan biji-bijian, pemakan
buah-buahan, pemakan daging dan tumbuhan, dsb.

Peyesuaian diri pada hewan dalam memperoleh makanan :


1. Kupu-kupu : Makanan kupu adalah nektar (cairan manis sebagai bahan membuat madu). Nekatar
terletak di dasar bunga dan berbentuk cair, maka untuk memperolehnya kupu mempunyai alat
penghisap yang bentuknya panjang disebut PROBOSIS.
2. Lebah : hampir sama dengan kupu, lebah mempunyai bentuk mulut penjilat. Mulut ini mempunyai
lidah panjang untuk menjilat nektar.
3. Nyamuk : Bentuk mulut penusuk dan penghisap, mulut nyamuk berbentuk tajam runcing (penusuk)
dan panjang, Mulut ini untuk menusuk dan kemudian menghisap darah manusia.
4. Burung :
a. Burung Pemakan Daging :
- paruhnya pendek, besar, setengah melingkar dan runcing (guna paruh untuk mencabik-cabik
mangsanya.
- Contohnya : elang, rajawali, alap-alap (mangsa : pipit, prenjak, anak ayam), bangau, pecuk ular, kuntul,
pelikan (mangsa : katak kecil, ikan, ular, dsb).
b. Burung Pemakan Tumbuhan :
- paruhnya pendek, melengkung (setengah melingkar), kokoh (guna paruh untuk mengupas kulit dari
biji-bijian yang dimakan).
- Contohnya : parkit, gelatik, betet, nuri, kakatua, pipit.
c. Burung Pemakan Daging dan Tumbuhan :
- contohnya : prenjak, kutilang, jalak, poksay, cecak rawa
- makanan yang dimakan pisang, pepaya, ulat (untuk mengambil ulat di balik daun mereka punya paruh
yang panjang dan runcing.
Bentuk kaki burung : memanjat (pelatuk), mencengkeram (elang, rajawali), bertengger (kutilang),
mengais (ayam).

Dengan penyesuaian diri terhadap lingkungannya (tempat hidup) maka :


1. Dengan paruh yang runcing, ayam dengan mudah dan cepat mematuk makanannya.
2. Dengan kakinya yang ramping, panjang serta kukunya runcing, ayam mudah bergerak ke sana kemari
mengais-ngais mencari makanan.
3. Dengan gigi taring yang runcing anjing dan kucing mudah mencabik-cabik mangsanya.
4. Dengan sirip ekor, sirip dada dan sirip perut ikan mudah berenang ke kanan, ke kiri, ke atas, ke bawah
di dalam air dan dengan cepat menangkap mangsanya.
5. Dengan cakar yang berselaput dan badannya seperti perahu, itik dengan mudah berenang, meyelam
dalam air untuk menangkap mangsanya.
6. Dengan kaki yang pipih dan dapat menempel pada dinding serta mulut yang lebar, cecak dan tokek
dapat mudah bergerak di dinding untuk menangkap mangsanya.
7. Unta memiliki kantong air sehingga dapat bertahan hidup di gurun pasir

Penyesuaian Diri Tumbuhan Untuk Kelangsungan Hidup :


Bentuk penyesuaian diri tumbuhan terhadap lingkungan berbeda-beda, contohnya :
1. Pohon Jati, randu, kedondong, mahoni : merontokkan atau menggugurkan daun saat musim kemarau
untuk mengurangi penguapan.
2. Kaktus : memiliki daun yang berduri, dimana fungsi daun digantikan batang sehingga penguapan air
hanya terjadi pada batang.
3. Teratai : memiliki daun yang lebar dan tipis, sehingga penguapan air terjadi secara mudah, akibatnya
teratai tidak busuk karena terendam air.
4. Kantong Semar : daun berbentuk kantong. Dalam kantong terdapat cairan yang berbau yang dapat
mengundang serangga. Serangga yang hinggap di tepi kantong akan jatuh tergelincirdan terperangkap
dalam cairan sehingga menjadi makanan kantong semar.

B. Makhluk Hidup Melindungi Diri Dari Musuhnya


Kita semua memiliki alat indra 5 macam yang disebut PANCAINDRA, yaitu : penglihat/mata,
pendengar.telinga, pembau/hidung, pengecap/lidah, peraba/kulit.
1. Hewan Melindungi Diri dari Musuhnya :
a. Bunglon : melindungi diri dari musuh dengan cara mengubah warna tubuh sesuai dengan warna
tempat bunglon berada, disebut MIMIKRI.
b. Walang Sangit : melindungi diri dari musuh dengan mengeluarkan bau yang sangat menyengat.
c. Walang Daun : mempunyai bentuk dan warna tubuh yang menyerupai daun/sesuai daunnya.
d. Harimau, anjing, singa : mempuyai kuku dan gigi yang tajam.
e. Sapi, kambing, kerbau, kijang : mempunyai tanduk yang runcing untuk bertarung dengan musuh
f. Kalajengking, kelabang, lebah : menggunakan sengatnya untuk melindungi diri dari musuh.
g. Ular : - ular berbisa melindungi diri dengan bisanya/zat yang beracun yang dikeluarkan saat menggigit.
ular tidak berbisa melindungi diri dengan membelitkan tubuhnya ke musuhnya.
h. Cumi-cumi : melindungi diri dengan meyeburkan cairan seperti tinta ke dalam air sehingga musuh
tidak dapat melihatnya.
i. Trenggiling : menggulungkan tubuhnya cakar kuat, kulit keras
j. Landak : bulunya berbentuk duri
k. Siput, bekicot : mempunyai pelindung tubuh yang keras/rumah siput sehingga apabila ada musuh
masuk ke dalam rumahnya.
l. Musang, kumbang : bila diserang musuh berpura-pura mati.
m. Cecak : melepaskan ekor cecak.
n. Ulat : melindungi diri dengan memiliki warna sesuai dengan daun/batang pohon, dengan menegakkan
bulunya.
o. Anjing dan kucing : mempunyai gigi dan kuku yang tajam. Sedangkan melindungi udara dingin bila
tidur dengan cara melingkarkan tubuhnya. Gigi yang dimiliki anjing dan kucing karena pemakan daging
adalah GigiTaring (untuk mencabik-cabik mangsanya).
Catatan tambahan : selain Gigi Taring ada juga Gigi Seri (fungsi : untuk menggigit dan memotong
makanan) dan Gigi Geraham (fungsi : untuk mengunyah makanan)

2. Tumbuhan Melindungi Diri Dari Musuhnya :


a. Mawar : melindungi diri dengan batangnya berduri.
b. Bougenville : melindungi diri mempunyai batang berduri yang panjang.
c. Mangga, kamboja, alamanda, : bergetah yg dapat menimbulkan penyakit kulit bila hewan makan
d. Durian : mempunyai kulit buah yang berduri tajam sehingga tidak dapat dimakan hewan.
e. Belimbing : buah yang belum matang terasa pahit.
f. Nangka, sawo, pepaya yang masih muda : bergetah
g. Kelapa : berkulit tebal.
h. Putri malu : batang berduri

You might also like