Professional Documents
Culture Documents
lemah. Beragam masalah mal nutrisi banyak ditemukan pada anak-anak dari
kurang gizi hingga busung lapar. Betapa banyaknya bayi dan anak-anak yang
Penyebab utama gizi buruk tidak satu, ada banyak. Penyebab utama kasus
penyebab utama meningkatnya korban gizi buruk di Indonesia. Dan juga faktor
bisa di era sekarang, masih dijumpai ribuan, dan ratusan ribu anak balita, yang
pemerintah terlihat jelas ketika penanganan kasus gizi buruk terlambat seharusnya
artinya apabila tidak didukung masyarakat itu sendiri. Sebab, perilaku masyarakat
yang sudah membudaya selama ini adalah, anak-anak yang menderita penyakit
kurang mendapatkan perhatian orang tua. Anak-anak itu hanya diberi makan
seadanya, tanpa peduli akan kadar gizi dalam makanan yang diberikan.
Apalagi kalau persediaan pangan keluarga sudah menipis.
berkembang. Seorang ibu yang mengalami kurang kalori protein selama kurun
waktu tersebut pada gilirannya akan melahirkan bayi berberat badan rendah.
Kurang kalori protein akan terjadi manakala kebutuhan tubuh akan kalori, protein,
atau keduanya, tidak tercukupi oleh diet. Sindrom kwasiorkor terjelma manakala
Penyebab gizi buruk di daerah pedesaan atau daerah miskin lainnya sering
pengetahuan, dan kurangnya asupan gizi. Gejala kinis malnutrisi primer sangat
bervariasi tergantung derajat dan lamanya kekurangan energi dan protein, umur
penderita dan adanya gejala kekurangan vitamin dan mineral lainnya. Kasus
tersebut sering dijumpai pada anak usia 9 bulan hingga 5 tahun. Pertumbuhan
yang terganggu dapat dilihat dari kenaikkan berat badan terhenti atau menurun,
perbandingan berat terhadap tinggi menurun. Gejala dan tanda klinis yang tampak
adalah anemia ringan, aktifitas berkurang, kadang di dapatkan gangguan kulit dan
rambut.
2). Malnutrisi Sekunder
yang bukan disebabkan penyimpangan pemberian asupan gizi pada anak karena
adanya gangguan pada fungsi dan sistem tubuh. Gangguan sejak lahir yang terjadi
pada sistem saluran cerna, metabolisme, kromosom atau kelainan bawaan jantung,
ginjal. Kasus gizi buruk di kota besar biasanya didominasi oleh malnutrisi
sekunder.
Anak usia 0-2 tahun sebaiknya mendapatkan Air Susu Ibu (ASI). ASI
mengandung semua zat yang dibutuhkan dalam perkembangan otak anak. Banyak
produk susu kaleng atau susu formula mengandung asam linoleat, dan
asupan susu yang mudah diserap tubuh yakni Entrasol. Tiap Balita diharuskan
mengkonsumsi 60 kotak susu, dimana dalam hitungan 90 hari berat badan anak
kembali normal. Kriteria yang dicantumkan antara lain: biasa makan beraneka
ragam makanan (makan 2-3 kali sehari dengan makanan pokok, sayur, dan lauk
garam beryodium, dan khusus ibu hamil, didukung untuk memenuhi kebutuhan
ASI bayi minimal sampai 4 bulan setelah kelahiran. Yang nampak adalah bayi-
bayi dan anak-anak yang lemah, loyo dan tanpa tenaga. Yang terdengar adalah
tangisan dan jeritan putus asa bayi-bayi dan anak-anak kelaparan yang sangat
membutuhkan makanan.
Mereka cuma bisa menangis tetapi tak mampu meronta.
Tenaga mereka lenyap karena mengidap marasmus bahkan busung lapar. Seorang
ibu yang anaknya menderita busung lapar mengakui bahwa sudah beberapa hari
ini anaknya hanya makan "air bubur." memasak sedikit beras dengan air yang
sangat banyak. Akibatnya makanan itu terlalu cair untuk disebut bubur. Lebih
tepat disebut air bubur. Memang, tubuh anak itu bagaikan tulang-belulang yang
ditutupi kulit, perutnya buncit, matanya sayu. Tak dapat dipungkiri memang ada
hubungan erat antara infeksi dengan malnutrisi. Infeksi sekecil apa pun
memperlemah daya tahan tubuh yang pada giliran berikutnya akan mempermudah
untuk mengarahkan kepada pembiasan dan cara makan yang lebih baik yang
LATAR BELAKANG
masalah gizi ganda yang artinya sementara masalah gizi kurang belum dapat
diatasi secara menyeluruh sudah muncul masalah baru. Sekarang ini masalah gizi
perhatian. Keadaan kesehatan gizi tergantung dari tingkat konsumsi yaitu kualitas
hidangan yang mengandung semua kebutuhan tubuh. Akibat dari kesehatan gizi
yang tidak baik, maka timbul penyakit gizi, umumnya pada anak balita diderita
penyakit gizi buruk Hubungan antara kecukupan gizi dan penyakit infeksi yaitu
sebab akibat yang timbal balik sangat erat. Berbagai penyakit gangguan gizi dan
gizi buruk akibatnya tidak baiknya mutu/jumlah makanan yang tidak sesuai
dengan kebutuhan tubuh masing – masing orang. Masalah gizi semula dianggap
terjadi pada anak yang menderita gangguan gizi pada usia sangat muda bahkan
kecil penduduk dunia berpikir “hendak makan dimana” sementara kelompok lain
orang dewasa, kebutuhan akan zat gizi bagi bayi, balita, dan anak – anak boleh
dibilang sangat kecil. Namun, jika diukur berdasarkan % berat badan, kebutuhan
akan zat gizi bagi bayi, balita, dan anak – anak ternyata melampaui orang dewasa
nyaris dua kali lipat. Kebutuhan akan energi dapat ditaksir dengan cara mengukur
berdasarkan berat badan Kekurangan berat badan yang berlangsung pada anak
Masalah – masalah gizi buruk yang kita ketahui bisa menyerang siapa saja
khusunya balita dan anak – anak dengan criteria umur tertentu. Masalah gizi pada
tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja
penyebab gizi buruk, asupan gizi, malnutrisi primer dan sekunder, dan jumlah
TUJUAN
kepada masyarakat hal – hal apa saja yang menjadi ruang lingkup dari masalah
gizi buruk, menambah pengetahuan bagi masyarakat agar lebih luas wawasannya
memberikan gambaran yang jelas mengenai penyakit gizi buruk, juga tidak lupa
untuk menambah nilai mahasiswa, dan lain – lain yang bisa berdampak positif
A. TINJAUAN TEORI
organ serta menghasilkan energi. Akibat kekurangan gizi, maka simpanan zat gizi
berlangsung lama maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya terjadi
kemerosotan jaringan. Pada saat ini orang bisa dikatakan malnutrisi, tanda –
tanda klinis gizi buruk dapat menjadi indicator yang sangat penting untuk
mengetahui seseorang menderita gizi buruk. Kebutuhan tubuh akan zat gizi
ditentukan oleh banyak factor. Data komposisi zat gizi bahan makanan yang
pemeriksaan zat gizi spesifik bertujuan untuk menilai status gizi. Gangguan gizi
dengan kebutuhan tubuh akan zat gizi dalam jangka waktu yang relatif lama.
Hubungan antara makanan dan kesehatan tubuh sudah diketahui sejak berabad –
abad yang lampau.. Penyakit – penyakit yang timbul akibat makanan kurang baik
seperti makanan yang tidak cukup gizinya atau kadar zat gizinya tak seimbang
disebut penyakit gangguan gizi yang pertama kali dikenal adalah penyakit
sariawan. Kesehatan yang baik tidak terjadi karena ada perubahan yang berupa
mencakup konsumsi lemak, protein, dan gula. Untuk mencapai kondisi anak
melakukan kegiatan yang baik seperti olah raga, dan lain – lain. Konsumsi yang
kurang baik kualitas dan kuantitasnya akan memberikan kondisi kesehatan gizi
Defisiensi gizi merupakan awal dari gangguan system imun yang menghambat
reaksi imunologis. Gangguan gizi dan infeksi sering saling bekerja sama akan
memberikan prognosis yang lebih buruk. Ada berbagai zat gizi yang sangat
B. PEMBAHASAN MASALAH
melanda bangsa ini. Mulai dari demam berdarah, polio dan penyakit busung lapar
sejumlah daerah. Kasus gizi buruk umumnya menimpa balita dengan latar
anak-anak dari kurang gizi hingga busung lapar. Betapa banyaknya bayi dan
anak-anak yang sudah bergulat dengan kelaparan dan penderitaan sejak mereka
orang tua menyediakan makanan bergizi bagi anaknya menjadi penyebab utama
Buruk
tubuh. Keadaan gizi buruk ini secara klinis dibagi menjadi 3 tipe: Kwashiorkor,
terjadi pada anak-anak di negara berkembang yang berada dalam rentang usia
secara jelas menurut perbedaan kurangnya asupan makanan tertentu, namun dapat
1. KWASHIORKOR
perut yang menonjol. Berat badannya jauh di bawah berat normal. Edema stadium
berat maupun ringan biasanya menyertai penderita ini. Beberapa ciri lain yang
menyertai di antaranya:
• Perubahan mental menyolok. Banyak menangis, pada
• Anemia.
lainnya.
merah keunguan, pada kulit maupun selaput lendir, Red. ), yang lambat
punggung kaki,
kadang apatis,
- rambut berwarna kepirangan, kusam, dan
mudah dicabut,
2. MARASMUS
disertai tangan dan kaki bengkak, perut buncit, rambut rontok dan patah,
rewel dan banyak menangis. Pada stadium lanjut anak tampak apatis atau
karbohidrat. Gejala yang timbul diantaranya muka berkerut terlihat tua, tidak
terlihat lemak dan otot di bawah kulit (kelihatan tulang di bawah kulit),
rambut mudah patah berwarna kemerahan dan terjadi pembesaran hati, sangat
yang lebih ringan, anak umumnya jadi lebih cengeng dan gampang menangis
atau transfusi darah pada periode ini dapat mengakibatkan aritmia ( tidak
seusianya.
rontok.
semestinya.
terbungkus kulit,
dari berat normal. Gejala khas kedua penyakit tersebut nampak jelas,
pankreas.
Penyebab utama gizi kurang dan gizi buruk tidak satu. Ada banyak!.
Penyebab pertama adalah faktor alam. Secara umum tanah terkenal sebagai
daerah tropis yang minim curah hujan. Kadang curah hujannya banyak tetapi
dalam kurun waktu yang sangat singkat. Akibatnya, hujan itu bukan menjadi
gagal dipanen.
gizi yang kuang dan bahkan buruk akan memperburuk pertumbuhan fisik dan
fungsi-fungsi otak. Kalau ini terjadi, masa depan anak-anak ini dipastikan akan
dimensional,' yakni masyarakat yang memang sangat tergantung pada satu mata
hasil panen itu cukup untuk menghidupi satu keluarga sampai masa panen
Penyebab ketiga masih berkisar soal manusiawi tetapi kali ini lebih
pemerintah. Pola relasi rakyat dan pemerintah masih vertikal bukan saja
menghilangkan kontrol sosial rakyat terhadap para pejabat, tetapi juga membuka
MALNUTRISI PRIMER
sering disebut malnutrisi primer, yang disebabkan karena masalah ekonomi dan
tergantung derajat dan lamanya kekurangan energi dan protein, umur penderita
dan adanya gejala kekurangan vitamin dan mineral lainnya. Kasus tersebut
sering dijumpai pada anak usia 9 bulan hingga 5 tahun. Pertumbuhan yang
terganggu dapat dilihat dari kenaikkan berat badan terhenti atau menurun,
perbandingan berat terhadap tinggi menurun. Gejala dan tanda klinis yang
atau kejadian kematian dapat terjadi pada penderita malnutri primer yang berat.
MALNUTRISI SEKUNDER
yang bukan disebabkan penyimpangan pemberian asupan gizi pada anak karena
adanya gangguan pada fungsi dan sistem tubuh yang mengakibatkan gagal
tumbuh. Gangguan sejak lahir yang terjadi pada sistem saluran cerna,
Kasus gizi buruk di kota besar biasanya didominasi oleh malnutrisi sekunder.
karena karena adanya gangguan di sistem tubuh anak. pada malnutrisi sekunder
tampak anak sangat lincah, tidak bisa diam atau sangat aktif bergerak. Tampilan
berbeda lainnya, penderita malnutrisi sekunder justru tampak lebih cerdas, tidak
ada gangguan pertumbuhan rambut dan wajah atau kulit muka tampak segar.
kembang dan lainnya. Gizi buruk memang merupakan masalah klasik bangsa ini
sejak dulu. Tanpa data dan informasi yang cermat dan lengkap sebaiknya jangan
kemiskinan. Karena, gizi buruk bukan saja disebabkan karena masalah ekonomi
bisa berdampak baik sekaligus berdampak buruk. suatu produk suplemen harus
menjalani uji klinis dulu sebelum dipasarkan. kita tidak terlena begitu saja
dengan rayuan iklan yang terlalu bombastis. Tapi di sisi lain produk suplemen
orang yang tidak sempat mendapatkan gizi tersebut dari makanan sehari-hari.
Lebih baik kalau berbagai kebutuhan gizi didapat dari makanan langsung, bukan
asupan atau suplemen yang dijual bebas. Sebab tak seorang pun yang bisa
dokter atau didapat dari dokter. Anak usia 0-2 tahun sebaiknya mendapatkan Air
Susu Ibu (ASI). ASI mengandung semua zat yang dibutuhkan dalam
perkembangan otak anak. Air susu ibu cocok sekali untuk memenuhi kebutuhan
bayi dalam segala hal Banyak produk susu kaleng atau susu formula
mengandung asam linoleat, DHA dan sebagainya. ASI juga mengandung zat
anti efeksi.
susu yang mudah diserap tubuh yakni Entrasol. Tiap Balita diharuskan
mengkonsumsi 60 kotak susu, dimana dalam hitungan 90 hari berat badan anak
kembali normal. Kriteria yang dicantumkan antara lain: biasa makan beraneka
ragam makanan (makan 2-3 kali sehari dengan makanan pokok, sayur, dan lauk
garam beryodium, dan khusus ibu hamil, didukung untuk memenuhi kebutuhan
ASI bayi minimal sampai 4 bulan setelah kelahiran. Kriteria ini tentunya masih
sulit dipenuhi oleh masyarakat Indonesia. Adapun ciri-ciri klinis yang biasa
LANGKAH PENGOBATAN
perbaikan gizi. Dalam sehari anak-anak ini harus mendapat masukan protein
sekitar 2-3 gram atau setara dengan 100-150 Kkal. Langkah penanganan harus
masing-masing penyakit yang menyertai harus diobati satu per satu. Penderita
pun sebaiknya dirawat di rumah sakit untuk mendapat perhatian medis secara
gizi anak tersebut terus diperbaiki hingga sembuh. Memulihkan keadaan gizinya
dengan cara mengobati penyakit penyerta, peningkatan taraf gizi, dan mencegah
jumlah kasus gizi kurang dan gizi buruk balita dalam beberapa tahun terakhir.
jadi tidak ada karena untuk itu memang butuh waktu lama," katanya. Ia
sehingga perlu dukungan dana dari pemerintah pusat. Kasus gizi buruk dan gizi
kurang pada balita yang pada 2004 sebanyak 5,1 juta telah turun menjadi 4,4
juta pada 2005 dan kembali turun menjadi 4,2 juta pada 2006. "Tahun 2007
Departemen Kesehatan pada 2005, jumlah kasus gizi buruk pada balita yang
ditemukan dan ditangani sebanyak 76.178 kemudian turun menjadi 50.106 pada
2006 dan turun lagi menjadi 39.080 pada 2007. Jumlah temuan kegiatan
surveilans itu lebih rendah dibandingkan dengan target penemuan kasus gizi
buruk pada balita yang pada 2005 seharusnya sebanyak 180.000 kasus, 94.000
Guna menurunkan jumlah kasus gizi buruk seperti yang telah ditargetkan,
yakni menjadi 20 persen dari total balita pada 2009, pemerintah telah melakukan
Targetnya tahun 2009 bisa turun menjadi 20 persen dari jumlah balita, upaya
jangka pendeknya antara lain perawatan kasus sesuai prosedur di rumah sakit
secara gratis, pemberian makanan bergizi tinggi bagi balita dari keluarga kurang
mampu dan surveilans kasus secara periodik melalui Posyandu, serta pemberian
makanan pendamping ASI gratis bagi bayi usia 6-24 bulan dari keluarga kurang
mampu.
pemeliharaan bayi seperti promosi pemberian ASI eksklusif selama enam bulan
dan penimbangan berat badan bayi secara rutin untuk deteksi dini kasus,
gizi. Jika pada 2005 alokasi dana untuk perbaikan gizi hanya Rp175 miliar,
menjadi Rp600 miliar pada 2007. "Tahun 2008 ini besaran anggarannya masih
dibahas, tapi dipastikan tidak akan lebih rendah dari Rp600 miliar," Dalam
persen untuk biaya kesehatan. Dengan strategi dan langkah yang telah
diterapkan, pemerintah optimistis bisa menurunkan kasus gizi buruk dan kurang
A. KESIMPULAN
merupakan akar dari ketiadaan pangan, tempat mukim yang berjejalan, dan tidak
sesungguhnya berpeluang menyerap siapa saja, terutama bayi dan anak yang
hari. Kecukupan zat gizi berpengaruh pada kesehatan dan kecerdasan anak.Kasus
gizi buruk bukanlah jenis penyakit yang datang tiba-tiba begitu saja. Tetapi karena
proses yang menahun terus bertumpuk dan menjadi kronik saat mencapai
B. SARAN
penderita gizi buruk belum mencapai tahap membahayakan. Setelah kasus gizi
pemerintah tidak ada artinya apabila tidak didukung masyarakat itu sendiri.
Sebab, perilaku masyarakat yang sudah membudaya selama ini adalah, anak-anak
yang menderita penyakit kurang mendapatkan perhatian orang tua. Anak-anak itu
hanya diberi makan seadanya, tanpa peduli akan kadar gizi dalam makanan yang
diberikan. Apalagi kalau persediaan pangan keluarga sudah menipis. Tanpa data
dan informasi yang cermat dan lengkap sebaiknya jangan terlalu cepat
seharusnya para ibu mengupayakan sesuatu yang terbaik untuk anaknya yang
nantinya anak tersebut dapat menolong sang ibu. Ibu jangan mudah menyerah
hadapilah semuanya itu, saya yakin pasti akan ada jalan keluarnya
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul ”Pengaruh Gizi Buruk
Dalam menyusun makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak
oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan
semua yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari
bahwa makalah ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.2 Tujuan.............................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA
UPAYA PENCEGAHAN GIZI
ERNI YULIANDRIANI
NIM 2010.03.033
PARE-KEDIRI