You are on page 1of 5

TUMBUHAN PAKU (PTERIDOPHYTA)

1. Ciri-ciri tumbuhan paku (Pteridophyta)

 Lapisan pelindung sel (jaket steril) terdapat di sekeliling organ.


 Embrio multiseluler terdapat dalam arkegonium.
 Kutikula pada bagian luar.

2. Klasifikasi tumbuhan paku (Pteridophyta)

 Psilotophyta, tumbuhan paku sederhana yanng mempunyai satu generasi.


 Lycopodophyta
 Sphenophyta
 Pterophyta

4. Skema siklus hidup tumbuhan paku (Pteridophyta)

5. Peranan tumbuhan paku (Pteridophyta)

 Dipelihara sebagai tanaman hias, misalnya Asplenium (paku sarang burung).


 Sebagai bahan pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata.
 Penghasil bahan obat-obatan, misalnya Aspidium, Lycopodium clavatum.
 Sebagai sayur-sayuran, misalnya Marsilea crenata (semanggi) dan Pteridium aquilium.

Klasifikasi

Divisi: Pteridophyta

Kelas: Filicopsida

Bangsa: Marattiales

Suku: Marattiaceae

Marga: Angiopteris
Jenis: Angiopteris evecta

Manfaat

Di Ambon daun mudanya dimakan, selain itu juga dapat digunakan sebagai obat tradisional seperti
menghentikan pendarahan setelah melahirkan, obat beriberi, batuk, demam, sakit maag, obat bisul. Selain
digunakan sebagai obat penggunaannya sebagai tanaman hias juga telah dilakukan.

daun mudanya dimakan, selain itu juga dapat digunakan sebagai obat tradisional seperti menghentikan
pendarahan setelah melahirkan, obat beriberi, batuk, demam, sakit maag, obat bisul. Selain digunakan
sebagai obat penggunaannya sebagai tanaman hias juga telah dilakukan.

http://auliyaikhtiar.wordpress.com/2009/12/15/3/ diakses pada 28 Maret 2011, jam 18.53 WIB

http://risma09.blogspot.com/ diakses pada 28 Maret 2011,jam 18.48 WIB

TUMBUHAN LUMUT (BRYOPHYTA)

·        Lumut mempunyai klorofil sehingga sifatnya autotrof


·        Lumut tumbuh di berbagai tempat, yang hidup pada daun-daun disebut sebagai epifit. Jika pada hutan
banyak pohon dijumpai epifit maka hutan demikian disebut hutan lumut.
·        Akar dan batang pada lumut tidak mempunyai pembuluh angkut (xilem dan floem).
·        Pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu:a.       Alat kelamin jantan disebut
Anteridium yang menghasilkan Spermtozoidb.      Alat kelamin betina disebut Arkegonium yang
menghasilkan Ovum
·        Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoesius). Jika terpisah
pada dua individu disebut berumah dua (Dioesius).
·        Gerakan spermatozoid ke arah ovum berupakan Gerak Kemotaksis, karena adanya rangsangan zat
kimia berupa lendir yang dihasilkna oleh sel telur.
·        Sporogonium adalah badan penghasil spora, dengan bagian bagian :-       Vaginula (kaki) -       Seta
(tangkai) -       Apofisis (ujung seta yang melebar) -       Kotak Spora : Kaliptra (tudung) dan Kolumela
(jaringan dalam kotak spora yang tidak ikut membentuk spora). Spora lumut bersifat haploid.
Ciri-ciri umum Tumbuhan Lumut
§             Tumbuhan kecil, mempunyai talus (akar, batang dan daun sukar dibezakan)
§             Kitar hidup selangan Genussi
§             Genussi dominan adalah gametofit
§             Sporofit kekal melekat pada gametofit
§             Tinggi kurang daripada 15 cm
§             Gametofit Bryophyta mempunyai bentuk badan seperti daun
§             Ada yang mempunyai jasad taloid seperti piring yang pipih secara dorsiventral
§             Ada yang mempunyai paksi utama seperti batang yang mengeluarkan apendaj berupa daun
§             Daun tiada kutikel berlilin dan batang tiada berkas vaskular
§             Tumbuhan gametofit mempunyai struktur berfilamen seperti akar yang disebut rizoid
§             Rizoid melekatkan tumbuhan kepada batuan atau substrat yang lain
§             Rizoid bukan akar sebenar, ia selebar satu sel dan tiada jidal akar
Ciri-ciri dan Struktur Pembiakan
§             Gametofit matang keluarkan organ pembiakan khas yang disebut gametangium
§             Gametangium terdiri daripada organ seks jantan (anteridium) dan organ seks betina (arkegonium)
§ Anteridium menghasilkan sperma biflagelum yang motil
§ Arkegonium menghasilkan telur
§             Sperma bersenyawa dengan telur dan menghasilkan zigot (sporofit diploid), proses persenyawaan
bergantung kepada air
§             Zigot menghasilkan kaki dan struktur penghasil spora yang disebut kapsul
§             Zigot yang masih melekat pada tumbuhan induk berkembang menjadi embrio multisel
§             Kapsul lazimnya terletak pada struktur seperti tangkai yang disebut seta
§             Kapsul terdiri daripada selapisan sel mandul yang mengelilingi tisu yang mengandungi sel induk
spora
§             Sel induk spora membahagi secara meiosis dan menghasilkan spora haploid
§          Spora haploid disebarkan oleh angin apabila matang
§             Spora yang mendarat di atas tanah lembab akan bercambah dan keluarkan satu struktur yang
disebut protonema
§             Protonema tumbuh menjadi tumbuhan gametofit haploid yang berdaun.
Habitat Lumut
Lumut ditemukan terutama di area sedikit cahaya / ringan dan lembab. Lumut umum di area berpohon-
pohon dan di tepi arus. Lumut juga ditemukan di batu, jalan di kota besar. Beberapa bentuk mempunyai
menyesuaikan diri dengan kondisi-kondisi ditemukannya. Beberapa jenis dengan air, seperti Fontinalis
antipyretica, dan Sphagnum tinggal / menghuni rawa.
Siklus Hidup
Kebanyakan dari tanaman memiliki dua bagian kromosom di sel-selnya (diploid, beberapa kromosom hidup
dengan sebuah pasangan yang mengandung informasi genetik yang sama). Sedang lumut (dan Bryophyta
lain) hanya memiliki satu set kromosom (haploid, beebrapa kromosom hidup dalam sebuah salinan sel yang
unik). Periode siklus hidup lumut secara lengkap, merusak kromosom, tetapi hal ini hanya pada sporofi.
Perkembangan Lumut
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid,
berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada
yang menjadi besar, adapula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan
berkembang menjadi tumbuhan lumutnya..
Manfaat Bryophyta
Ada suatu market substansiil yang mengumpulkan lumut dari yang liar. Penggunaan lumut tetap utuh
terutama di florist trade dan untuk dekorasi rumah. Lumut jenis Sphagnum juga komponen utama bahan
bakar, yang mana ditambang untuk penggunaan sebagai bahan bakar, sebagai aditip lahan perkebunan, dan
jelai bertunas dikeringkan pada pemroduksian Scotch Whisky.Sphagnum, biasanya jenis cristatum dan
subnitens, dipanen selagi masih bertumbuh dan dikeringkan digunakan di kamar anak anak dan hortikultura
sebagai medium pertumbuhan.

Klasifikasi

Digolongkan menjadi dua kelas , namun berdasarkan penelitian terbaru maka lumut dibagi menjadi
tiga kelas yaitu music, hepaticeae, dan anthoceroraceae.
a. Lumut daun / music

Lumut daun banyak terdapat ditempat – tempat yang lembab, mempunyai struktur seperti akar yang disebut
rizoid dan struktur seperti daun.
Siklus hidup lumut mengalami pergantian antara generasi haploid dengan diploid.
Sporofit pada umumnya lebih kecil , berumur pendek dan hidup tergantung pada gametofit. Contoh lumut
ini antara lain: polytricum juniperinum, furaria, pogonatum cirratum, Aerobrysis longissima, dan lumut
gambut sphagnum.

b. Lumut hati (hepaticeae)

Tubuhnya terbagi menjadi dua lobus sehingga tampak seperti lobus pada hati. Siklus hidup lumut ini mirip
dengan lumut daun. Didalam spongaria terdapat sel yang berbentuk gulungan disebut alatera. Elatera akan
terlepas saat kapsul terbuka , sehingga membantu memencarkan spora. Lumut ini juga dapat melakukan
reproduksi dengan cara aseksual dengan sel yang disebut gemma, yang merupakan struktur seperti mangkok
dipermukaan gametofit. Contoh lumut hati adalah Marchantia polymorpha dan porella.

c. Lumut tanduk (Anthocerotaceae)

Mempunyai gametofit lumut hati; perbedaannya adalah terletak pada sporofit lumut ini mempunyai kapsul
memanjang yang tumbuh seperti tanduk dari gametofit, masing – masing mempunyai kloroplas tunggal yang
berukuran besar, lebih besar dari kebanyakan tumbuhan lumut.Contoh lumut tanduk adalah anthoceros
laevis.

Klasifikasi
Kingdom: Plantae (Tumbuhan)
Divisi: Marchantiophyta
 Kelas: Marchantiopsida
 Ordo: Marchantiales
 Famili: Marchantiaceae
 Genus: Marchantia
 Spesies: Marchantia polymorpha
Manfaat
Jenis tersebut dapat digunakan sebagai obat hepatitis, menghilangkan racun akibat gigitan ular.

http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/analisis-artikel-tumbuhan-lumut/ diakses pada 28 Maret 2011, jam


19.03 WIB
http://arnold040993.wordpress.com/2009/02/18/lumut-bryophyta/
Nama : YASMINATUL KHOIROH
NIM : 105090113111002
Kelas : B

You might also like