You are on page 1of 20

KEBENARAN DALAM ILMU

Presented By:
Anjar Setyo Nugroho
Dadang Kurniawan
Paul Alexander B G
Heribertus Haribekti P
Dionisius Sri M
Pratama Handaka P
Eko Setiawan
Markos Totok M
Edward Yonathan YCH
Rio Yulianto Monggo…
Gede Sujane
Pendahuluan
Manusia selalu berusaha menemukan kebenaran. Beberapa
cara ditempuh untuk memperoleh kebenaran, antara lain
dengan menggunakan rasio seperti para rasionalis dan melalui
pengalaman atau empiris. Pengalaman-pengalaman yang
diperoleh manusia membuahkan prinsip-prinsip yang lewat
penalaran rasional, kejadian-kejadian yang berlaku di alam itu
dapat dimengerti.
Ilmu pengetahuan harus dibedakan dari fenomena alam.
Fenomena alam adalah fakta, kenyataan yang tunduk pada
hukum-hukum yang menyebabkan fenomena itu muncul.
Ilmu pengetahuan adalah formulasi hasil aproksimasi atas
fenomena alam atau simplifikasi atas fenomena tersebut.
Lanjoot…
Filsafat Ilmu dan Tema Kebenaran
Hal kebenaran sesungguhnya merupakan tema sentral
di dalam filsafat ilmu. Secara umum orang merasa
bahwa tujuan pengetahuan adalah untuk mencapai
kebenaran. Problematik mengenai kebenaran
merupakan masalah yang mengacu pada tumbuh dan
berkembangnya dalam filsafat ilmu.

Mbalik… Lanjoot…
Definisi Kebenaran
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia (oleh
Purwadarminta), ditemukan arti kebenaran, yaitu: 1.
Keadaan yang benar (cocok dengan hal atau keadaan
sesungguhnya); 2. Sesuatu yang benar (sungguh-sungguh
ada, betul demikian halnya); 3. kejujuran, ketulusan hati;
4. Selalu izin, perkenanan; 5. Jalan kebetulan.
Filsafat ilmu memiliki tiga cabang kajian yaitu :
 Ontologi
 Epistemologi
 Aksiologi

Mbalik… Lanjoot…
G I
O LO
T
ON EP
IST
EM
OL
OG
I

LOGI
A KSIO

Mbalik… Lanjoot…
Ontologi
Ontologi membahas tentang apa itu realitas. Dalam
hubungannya dengan ilmu pengetahuan, filsafat ini
membahas tentang apa yang bisa dikategorikan
sebagai objek ilmu pengetahuan. Dalam ilmu
pengetahuan modern, realitas hanya dibatasi pada
hal-hal yang bersifat materi dan kuantitatif. Ini tidak
terlepas dari pandangan yang materialistik-
sekularistik. Kuantifikasi objek ilmu pengetahuan
berari bahwa aspek-aspek alam yang bersifat kualitatif
menjadi diabaikan.

Mbalik…
Epistemologi
Epistemologis membahas masalah
metodologi ilmu pengetahuan. Dalam ilmu
pengetahuan modern, jalan bagi
diperolehnya ilmu pengetahuan adalah
metode ilmiah dengan pilar utamanya
rasionalisme dan empirisme.

Mbalik…
Aksiologi
Aksiologi menyangkut tujuan diciptakannya
ilmu pengetahuan, dengan
mempertimbangkan aspek pragmatis-
materialistis.

Mbalik…
Dari semua pengetahuan, maka ilmu merupakan
pengetahuan yang aspek ontologi, epistemologi, dan
aksiologinya telah jauh lebih berkembang
dibandingkan dengan pengetahuan-pengetahuan lain,
dilaksanakan secara konsekuen dan penuh disiplin.
Kerangka filsafat di atas akan memudahkan
pemahaman mengenai keterkaitan berbagai ilmu
dalam mencari kebenaran.

Mbalik… Lanjoot…
Teori – Teori Kebenaran
Perbincangan tentang kebenaran dalam perkembangan pemikiran filsafat
sebenarnya sudah dimulai sejak Plato melalui metode dialog membangun
teori pengetahuan yang cukup lengkap sebagai teori pengetahuan yang paling
awal. Kemudian dilanjutkan oleh Aristoteles hingga saat ini, dimana teori
pengetahuan berkembang terus untuk mendapatkan penyempurnaan. Untuk
mengetahui ilmu pengetahuan mempunyai nilai kebenaran atau tidak sangat
berhubungan erat dengan sikap dan cara memperoleh pengetahuan.
Berikut secara tradisional teori-teori kebenaran itu antara lain sebagai
berikut:
Teori Kebenaran Korespondensi
Teori Kebenaran Koherensi
Teori Kebenaran Pragmatis
Teori Kebenaran Performatif
Teori Kebenaran Konsensus

Mbalik… Lanjoot…
Teori Kebenaran Korespondensi
Teori kebenaran korespondensi adalah teori yang
berpandangan bahwa pernyataan-pernyataan adalah
benar jika berkorespondensi terhadap fakta atau
pernyataan yang ada di alam atau objek yang dituju
pernyataan tersebut. Kebenaran atau suatu keadaan
dikatakan benar jika ada kesesuaian antara arti yang
dimaksud oleh suatu pendapat dengan fakta. Suatu
proposisi adalah benar apabila terdapat suatu fakta
yang sesuai dan menyatakan apa adanya.

Mbalik… Lanjoot…
Teori Kebenaran Koherensi atau Konsistensi
Teori kebenaran koherensi adalah teori kebenaran
yang didasarkan kepada kriteria koheren atau
konsistensi. Suatu pernyataan disebut benar bila
sesuai dengan jaringan komprehensif dari pernyataan-
pernyataan yang berhubungan secara logis.
Pernyataan-pernyataan ini mengikuti atau membawa
kepada pernyataan yang lain. Seperti sebuah
percepatan terdiri dari konsep-konsep yang saling
berhubungan dari massa, gaya dan kecepatan dalam
fisika.

Mbalik… Lanjoot…
Teori Kebenaran Pragmatis
Teori kebenaran pragmatis adalah teori yang
berpandangan bahwa arti dari ide dibatasi oleh
referensi pada konsekuensi ilmiah, personal atau
sosial. Benar tidaknya suatu dalil atau teori tergantung
kepada berfaedah tidaknya dalil atau teori tersebut
bagi manusia untuk kehidupannya. Kebenaran suatu
pernyataan harus bersifat fungsional dalam kehidupan
praktis.

Mbalik… Lanjoot…
Teori Kebenaran Performatif
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan
atau dikemukakan oleh pemegang otoritas tertentu.
Dalam fase hidupnya, manusia kadang kala harus
mengikuti kebenaran performatif. Pemegang otoritas
yang menjadi rujukan bisa pemerintah, pemimpin
agama, pemimpin adat, pemimpin masyarakat, dan
sebagainya. Kebenaran performatif dapat membawa
kepada kehidupan sosial yang rukun, kehidupan
beragama yang tertib, adat yang stabil dan sebagainya.

Mbalik… Lanjoot…
Teori Kebenaran Konsensus
Menyatakan bahwa suatu teori dinyatakan
benar jika teori itu berdasarkan pada
paradigma atau perspektif tertentu dan ada
komunitas ilmuwan yang mengakui atau
mendukung paradigma tersebut.

Mbalik… Lanjoot…
Sifat Kebenaran Ilmiah
Karena kebenaran tidak dapat begitu saja terlepas dari
kualitas, sifat, hubungan, dan nilai itu sendiri, maka
setiap subjek yang memiliki pengetahuan akan memiliki
persepsi dan pengertian yang amat berbeda satu dengan
yang lainnya, dan disitu terlihat sifat-sifat dari kebenaran.
Sifat kebenaran dapat dibedakan menjadi tiga hal, yaitu:
Kebenaran berkaitan dengan kualitas pengetahuan
Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik
Kebenaran dikaitkan atas ketergantungan terjadinya
pengetahuan
Mbalik… Lanjoot…
Kebenaran berkaitan dengan kualitas
pengetahuan
Dimana setiap pengetahuan yang dimiliki dilihat dari jenis pengetahuan yang
dibangun. Pengetahuan itu berupa:

Pengetahuan biasa atau disebut ordinary knowledge atau common sense knowledge.
Pengetahuan seperti ini memiliki inti kebenaran yang sifatnya subjektif, artinya amat terikat
pada subjek yang mengenal.
Pengetahuan ilmiah, yaitu pengetahuan yang telah menetapkan objek yang khas atau
spesifik dengan menerapkan metodologi yang telah mendapatkan kesepakatan para ahli
sejenis. Kebenaran dalam pengetahuan ilmiah selalu mengalami pembaharuan sesuai
dengan hasil penelitian yang penemuan mutakhir.
Pengetahuan filsafat, yaitu jenis pengetahuan yang pendekatannya melalui metodologi
pemikiran filsafat, bersifat mendasar dan menyeluruh dengan model pemikiran analitis,
kritis, dan spekulatif. Sifat kebenaran yang terkandung adalah absolute-intersubjektif.
Kebenaran pengetahuan yang terkandung dalam pengetahuan agama. Pengetahuan agama
bersifat dogmatis yang selalu dihampiri oleh keyakinan yang telah tertentu sehingga
pernyataan dalam kitab suci agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang
digunakan untuk memahaminya.
Mbalik… Lanjoot…
Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau
karakteristik
Kebenaran dikaitkan dengan sifat atau karakteristik
dari bagaimana cara atau dengan alat apakah
seseorang membangun pengetahuannya.
Implikasi dari penggunaan alat untuk memperoleh
pengetahuan akan mengakibatkan karakteristik
kebenaran yang dikandung oleh pengetahuan akan
memiliki cara tertentu untuk membuktikannya. Jadi
jika membangun pengetahuan melalui indera atau
sense experience, maka pembuktiannya harus melalui
indera pula.

Mbalik… Lanjoot…
Kebenaran dikaitkan atas ketergantungan
terjadinya pengetahuan
Membangun pengetahuan tergantung dari hubungan
antara subjek dan objek, mana yang dominan. Jika
subjek yang berperan, maka jenis pengetahuan ini
mengandung nilai kebenaran yang bersifat subjektif.
Sebaliknya, jika objek yang berperan, maka jenis
pengetahuannya mengandung nilai kebenaran yang
sifatnya objektif.

Mbalik… Lanjoot…
SENG
SU –
S EN G
TENG EH… SU…
KYU
– T EN
GKYU

You might also like