You are on page 1of 4

c  


  
  

Februari 19, 2011 oleh Arsad Rahim Ali Tinggalkan sebuah Komentar

 c!  ".± Dalam


Pembangunan Kesehatan setingkat Kabupaten/kota, pelaksanaan pembangunannya biasa
dilakukan melalui penyelenggaraan program kesehatan, ²²²-misalnya saja Program
kesehatan Ibu dan Anak. ²²² Agar program ini terselenggara dengan baik dan benar, setiap
program dilengkapi dengan sistem pencatatan dan pelaporannya. Khusus untuk pelayanan ibu
terutama ibu hamil dan juga pelayanan Anak terutama pelayanan bayi (usia 0-11 bulan) yang
merupakan salah satu kegiatan dari program Kesehatan ibu dan Anak, sistem pencatatan dan
pelaporannya menggunakan sistem pencatatan dan pelaporan kohor. Sekarang ini banyak
petugas kesehatan terutama bidan-bidan yang bekerja di tingkat pelayanan langsung (provider),
kurang memahami sistem pencatatan dan pelaporan kohor, mereka hanya menggunakan sistem
pencatatan dan pelaporan biasa ²± yang penting tercatat²²akibatnya kasus-kasus yang
seharusnya bisa diantisipasi, menimbulkan permasalahan besar pada keselamatan ibu dan bayi.

Untuk memperjelas permasalahan sistem pencatatan dan pelaporan kohor ini, berikut penulis
mencoba menganalisis, menelaah luaran dari sistem pencatatan dan pelaporan dari cakupan
pelayanan ANC (ibu Hamil), cakupan pelayanan K1 dan K4 hasil Rikesdas tahun 2010 dan
Laporan Program Kesehatan Ibu dan Anak Dinas Kesehatan Polewali Mandar tahun 2010.


 # $
 %&
 
p  
    
Pada tulisan penulis sebelumnya dengan judul Cakupan Pelayanan ANC (K1 dan K4) Salah dan
Tak Terkendali, ternyata sesuai juga dengan hasil Survey Riset Kesehatn Dasar Tahun 2010.
Seperti yang diperlihatkan gambar grafik diatas²-grafik Akses Pemeriksaan Ibu Hamil Ke
Tenaga kesehatan untuk rata-rata Nasional²- dapat dijelaskan :

1.Y Untuk pencapaian K1-tenaga kesehatan selama kehamilan yaitu sebesar 92,7 %, ²²-
pada gambar disebut Akses/K1²²² dalam pengertian Kunjunga K1 Cakupan ibu
hamil yang mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang pertama kali selama
masa kehamilan ²² tidak tergantung usia tribulan kehamilan²²- di satu wilayah
kerja pada kurun waktu tertentu.
2.Y Untuk pencapaian K1-tenaga Kesehatan-tribulan pertama yaitu sebesar 72,3 %. ²²²
pada gambar disebut K1-Nakes-Trimester 1²²²- Dalam pendekatan registrasi kohor
adalah yang dibenarkan, mempunyai perbedaan 20,4% dengan ³K1 akses´. Ini artinya
bahwa 20,4% ibu-ibu hamil yang seharusnya tidak dicatat sebagai K1 yang diperiksa oleh
tenaga kesehatan tribulan pertama telah dijadikan sebagai hasil cakupan
3.Y Untuk pencapaian K4 Oleh tenaga kesehatan seperti yang diperlihatkan gambar diatas, ²
²±pada gambar disebut K1-Nakes (1-1-2)²²²- capaiannya adalah 61,4%. Inilah
Cakupan K4 sebenarnya, Namun biasanya di tingkat pertugas kesehatan cakupan 20,4%
yang disebutkan pada point dua, akan digunakan juga sebagai tambahan cakupan K4 ini,
jadi hasilnya adalah (61,4% +20,4% = 801.8%) dan inilah cakupan yang salah.


  #   $   %&
 c' 
p  

  

Untuk memperjelas perbedaan hasil riset kesehatan dasar tahun 2010 perihal pemeriksaan K1
dan K4 pada pelayanan dan pemeriksaan ibu hamil, berikut disajikan hasil K1 dan K4
berdasarkan hasil cakupan program Dinas Kesehatan Kabupaten Polewali Mandar tahun 2010.

Dengan analisis yang sama seperti hasil Rikesdas 2010, maka hasil pelayanan ANC K1 dan K4
Kabupaten Polewali Mandar adalah sebagai berikut

1.Y Untuk pencapaian Akses K1-tenaga kesehatan selama kehamilan yaitu sebesar 100 %,
dalam pengertian Kunjungan K1 Cakupan ibu hamil yang mendapatkan pelayanan
antenatal sesuai standar yang pertama kali selama masa kehamilan ²² tidak tergantung
usia tribulan kehamilan²²- di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
2.Y Untuk pencapaian K1-tenaga Kesehatan-tribulan pertama, karena tidak ada data yang
dilaporkan, jika mengambil data hasil rikesdas 2010 yaitu 20% maka jika dikurangi 20
%, pencapaian kurang lebih 80 % (100-20=80%).
3.Y Untuk pencapaian K4 Oleh tenaga kesehatan seperti yang diperlihatkan gambar diatas,
capaiannya adalah 80.0%. Bisa dipastikan bukanlah Cakupan K4 sebenarnya, karena
suatu hal yang sangat sulit K1 yang 80 % bisa dilanjutkan menjadi K4 80%.

÷   Dari kedua gambar hasil pelayanan ANC oleh tenaga kesehatan atas²²hasil
rikesdas dan laporan program²², hati-hatilah dalam analisis K1-nya. Karena K1 yang
dimaksud diatas dan juga laporan-laporan rutin pada sarana pelayanan kesehatan, pada dasarnya
terdiri dari ³  
 ( dan ³ 
(. Dalam sistem pencatatan dan pelaporan pelayanan
ANC yang benar adalah K1 kohor sementara K1 Akses itu hanya merupakan jangkauan liputan
program Kesehatan ibu dan Anak dalam sistem pencatatan PWS (Pemantauan Wilayah
Setempat) program atau yang dulu dikenal dengan LAM (Lokal Areal Monitoring. PWS dan
LAM sama saja, LAM dalam bahasa Inggris dan PWS dalam bahasa Indonesia.



 

   
Y

You might also like