Professional Documents
Culture Documents
A. Pengertian Vektor
Dalam matematika vektor digambarkan sebagai ruas garis berarah.
Arahnya dari titik pangkal menuju titik ujung, sedangkan jarak dari titik
pangkal ke titik ujung disebut panjang vektor. Untuk menyatakan sebuah
vektor biasanya digunakan notasi huruf kecil tebal atau bergaris atas atau
titik B disebut titik ujung (terminal point) maka kita dapat menuliskan v = AB
Vektor-vektor yang mempunyai panjang yang sama dan arah yang sama
dinamakan ekivalen, maka vektor yang ekivalen dianggap sama walaupun
vektor-vektor tersebut mungkin diletakkan didalam kedudukan yang berbeda
seperti pada gambar 1 (b) berikut:
B
Gambar 1
1
Vektor yang panjangnya sama dengan satu satuan panjang disebut vektor
1 a
satuan. Sehingga vektor satuan dari suatu vektor a dirumuskan dengan
2
Secara aljabar, vektor dalam dimensi dua (R ) adalah pasangan terurut
dari bilangan real [x, y], dengan x dan y adalah komponen-komponen vektor
3
tersebut dan dalam dimensi tiga (R ) vektor adalah pasangan terurut dari
bilangan real [x, y, z], dengan x, y dan z adalah komponen-komponen vektor
tersebut. Sehingga didalam bidang kartesius suatu vektor dapat dinyatakan
dengan pasangan bilangan berurutan, misalnya diberikan sebuah titik A(x1,y1)
maka didapatkan ruas garis berarah dari titik pusat sumbu O(0,0) ke titik A
yaitu OA . Bentuk ruas garis berarah OA disebut sebagai vektor posisi dari
⎛ x1 ⎞
titik A, sehingga didapatkan OA = (x1,y1) = ⎜ ⎟ ; dengan x1 dan y1
⎝ y1 ⎠
merupakan komponen vektor . Dengan demikian suatu vektor yang bertitik
pangkal O dengan titik ujung suatu titik yang diketahui disebut vektor posisi.
Koordinat titik yang diketahui itu merupakan komponen-komponen vektor
posisinya.
Perhatikan gambar berikut :
Gambar 2
2
⎛x xA ⎞ ⎛ 6 − 1 ⎞ ⎛ 5⎞
u = AB = ⎜ B −
− ⎟= ⎜ ⎟ = ⎜ ⎟
⎝ yB y A ⎠ ⎝ 5− 2⎠ ⎝ 3⎠
⎛1 ⎞
Sedangkan OA = ⎜ ⎟ disebut vektor posisi titik A dan
⎝ 2⎠
⎛6⎞
OB = ⎜ ⎟ disebut vektor posisi titik B.
⎝ 5⎠
2 2
Panjang vektor u adalah u = 5 +3 25 + 9 = 34
=
Gambar 3.
Sedangkan i adalah vektor satuan pada sumbu X dan j merupakan vektor
satuan pada sumbu Y, maka vektor ini dapat dinyatakan sebagai kombinasi
linier dalam vektor i dan j atau bentuk komponennya yaitu :
⎛1 ⎞ ⎛ 0⎞
i = ⎜ ⎟ dan j = ⎜ ⎟
⎝ 0⎠ ⎝1 ⎠
Contoh:
Gambar 4
3
2. Vektor di dalam Ruang Dimensi Tiga ( R )
Untuk menentukan kedudukan atau letak titik di dalam ruang dapat
digunakan sistem koordinat dengan sumbu X, Y dan Z dengan masing-
masing sumbu saling tegak lurus dan berpotongan di sebuah titik O, Sebuah
titik P dalam ruang disajikan dalam pasangan berurutan (x,y,z) dengan salib
sumbu kartesius digunakan aturan tangan kanan seperti pada gambar 5
berikut : Z
⎛x⎞
⎜ ⎟
atau OP = ⎜ y ⎟
⎜ z⎟
⎝ ⎠
Sebagai contoh, misalkan sebuah titik A (3,2,4), maka vektor posisi titik A
⎛ 3⎞
⎜ ⎟
a = OA = 3 i + 2 j + 4 k atau a = OA = ⎜ 2 ⎟
⎜ ⎟
⎝ 4⎠
C. Operasi Vektor
1. Penjumlahan Vektor
Dua buah vektor a dan b dapat dijumlahkan yang hasilnya a + b
dengan cara sebagai berikut :
Perhatikan gambar 6 berikut :
b
a
Gambar 6
Dua vektor pada gambar 6 diatas dapat dijumlahkan dengan dua
cara yaitu :
6
a). aturan segitiga vektor, yaitu pangkal b digeser ke ujung a
sehingga:
a+b
b
a
Gambar 7
b). aturan jajaran genjang, yaitu pangkal b digeser ke pangkal a,
kemudian dilukis jajaran genjang, sehingga:
b a+b
a
Gambar 8
Jika kedua vektor mengapit sudut tertentu maka besarnya jumlah
dua vektor tersebut dapat dicari dengan menggunakan rumus aturan
cosinus seperti pada trigonometri yaitu:
a+b
b
0
α 180 - α b
a
Gambar 9
Maka didapat :
2 2 2 0
( a + b ) = a + b –2ab Cos (180 - α )
= a2 + b2 + 2ab Cos α
Jadi a + b = a
2
+b
2
+ 2ab Cos α
0 2 2
Sehingga jika α = 90 maka Cos α= 0 maka a + b = a +b
Jika vektor disajikan dalam bentuk komponen (secara aljabar) maka hasil
penjumlahan vektornya adalah sebuah vektor yang komponennya
merupakan hasil penjumlahan komponen-komponen vektor penyusunnya.
Contoh:
A O C
Gambar 10
AB . BC = (OA + OB).(BO + OC )
= OC.OC − OB.OB
2 2
= OC − OB = O ( terbukti )
karena OC dan OB mempunyai panjang yang sama.
2) Diketahui vektor :
⎛ − 1⎞ ⎛ 2 ⎞ ⎛−1⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
a = ⎜2⎟ ; b = ⎜−1⎟ dan c = ⎜ − 2 ⎟
⎜ 3⎟ ⎜ − 2⎟ ⎜ 3 ⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
Tentukan x jika : a) x = a + b
b) x + a = c
Penyelesaian :
a). x = a + b
⎛ − 1⎞ ⎛ 2 ⎞ ⎛1 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
= ⎜ 2 ⎟ + ⎜ − 1 ⎟ = ⎜1 ⎟
⎜ 3⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝ ⎠ ⎝− 2⎠ ⎝1 ⎠
b). x + a = c ⇒ x = c - a
⎛− 1⎞
⎛ − 1⎞ ⎛ 0 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
= ⎜− 2⎟ - ⎜ 2 ⎟ = ⎜−4⎟
⎜ 3⎟ ⎜ ⎟ ⎜ 0 ⎟
⎝ ⎠ ⎝3⎠ ⎝ ⎠
3) Ditentukan titik-titik P(2,7,8) dan Q(-1,1,-1). Tentukanlah
PQ = q – p
⎛− 1⎞ ⎛2⎞ ⎛− 3⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
=⎜1 ⎟− ⎜ 7⎟=⎜− 6⎟
⎜ 1⎟⎠ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝− ⎝8⎠ ⎝− 9⎠
1
Karena PR = PQ sehingga komponen vector yang diwakili
3
⎛−3⎞ ⎛−1⎞
1 ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
oleh PR = ⎜ − 6 ⎟ = ⎜ − 2 ⎟
3 ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝−9⎠ ⎝−3⎠
Misal koordinat titik R adalh (x,y,z) maka:
⎛− 1⎞ ⎛ x⎞ ⎛2⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
PR = r – p ⇒ ⎜ − 2 ⎟ = ⎜ y ⎟ - ⎜ 7 ⎟
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎝− 3⎠ ⎝ z⎠ ⎝ 8⎠
⎛ x⎞ ⎛ −1⎞ ⎛ 2 ⎞ ⎛1 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
⎜ y⎟ = ⎜− 2⎟ + ⎜ 7⎟ = ⎜5⎟
⎜ z⎟ ⎜ ⎟ ⎜ 8⎟ ⎜ ⎟
⎝ ⎠ ⎝−3⎠ ⎝ ⎠ ⎝ 5⎠
Jadi koordinat R (1,5,5)
a
a -b b
a
a -b
b
a -b -b
Gambar 11
Contoh:
Diketahui dua titik P(-1,4,3) dan titik Q(2,1,-3)
Tentukan vektor PQ
Penyelesaian :
PQ = OQ − OP
⎛ 2 ⎞ ⎛ − 1⎞ ⎛ 3 ⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ ⎜ ⎟
= ⎜ 1 ⎟− ⎜ 4 ⎟=⎜− 3⎟
⎜ − 3⎟ ⎜ 3 ⎟ ⎜ − 6⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠ ⎝ ⎠
k a = a + a + a +….+ a
sebanyak k suku
Sebagai contoh dapat digambarkan :
a
3a -2a
Gambar 12
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa:
a). Jika ada 2 vektor yang sejajar, maka yang satu dapat dinyatakan
sebagai hasil perbanyakan vektor yang lain dengan skalar.
b). Untuk membuktikan dua vektor sejajar cukup membuktikan salah
satu vektor merupakan kelipatan vektor yang lain dalam bentuk
komponen.
⎛
Contoh: Misalkan p = ⎜ 4 ⎞⎟ , maka | p | = 4 2 + (−2) 2 = 20 = 2 5 ,
⎝ − 2⎠
sehingga:
⎛ 4 ⎞ ⎛ 12 ⎞ 2 2
3p = 3 ⎜ ⎟= ⎜ ⎟ dan | 3p | = 12 + (−6) = 180 = 6 5
⎝−2⎠ ⎝−6⎠
⎛ 4 ⎟⎞ ⎜ ⎛ − 2⎟ ⎞ 2 2
– 12 p = – 21 ⎜ = dan | – 12 p | = (−2) + 1 = 5
⎝ − 2 ⎠ ⎝ ⎠ 1
⎛ 2 ⎞
⎜ ⎟ 2 2 2
Misalkan r = ⎜ − 2 ⎟ , maka | r | = 2 + (−2) + 1 9 = 3, sehingga
=
⎜ 1 ⎟
⎝ ⎠
⎛ 2 ⎞ ⎛−8⎞
⎜ ⎟ ⎜ ⎟ 2 2 2
–4r = 4 ⎜ − 2 ⎟ = ⎜ 8 ⎟ , dan | 4r | = (−8) + 8 + (−4) 144 = 12
=
⎜ 1⎟ ⎜ − 4⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
2 ⎞ ⎛ 1 ⎞⎟
⎜⎛ ⎟ ⎜ 1 2 2
1
r=
1
⎜ − 2 ⎟ = ⎜ − 1⎟ , dan | r | = 1+ (−1) + ( 1 ) 21 =11
2 2 2 = 2 4 2
⎜
⎜
⎝ 1 ⎠
⎟ ⎜ 1 ⎟⎟
⎝2 ⎠
A B → AP : PB = 2 : 1
P
→ AP : AB = 2 : 3
→ AP : PB = 3 : –1
A B P
→ AP : AB = 3 : 2
m n
→ AP : PB = m : n
A P B
Rumus Pembagian:
a). Dalam Bentuk Vektor
B
mb + na
p=
b n P m+n
p
m Jika P adalah titik tengah AB maka
nilai perbandingan m : n adalah 1 : 1,
O a A
sehingga diperoleh: p = 1 (a + b)
2
b). Dalam Bentuk Koordinat
mx B + nx A my B + ny mzB + nz A
xp = yp = A zp =
m+ m+ m+n
n n
2). Jika a dan b merupakan dua vektor yang berlawanan arah maka
a.b = - a b
3). Jika a dan b merupakan dua vektor yang tegak lurus maka a.b=0
4). Jika a dan b merupakan dua vektor dan a.b > 0 maka sudut
antara dua vektor tersebut adalah sudut lancip
5). Jika a dan b merupakan dua vektor dan a.b < 0 maka sudut
antara dua vektor tersebut adalah sudut tumpul
6). Sifat komutatif yaitu a.b = b.a
7). Sifat distributif yaitu a.( b + c ) = a.b + a.c
Apabila vektor a dan b yang dinyatakan dalam bentuk komponen,
misalnya : a = a1 i + a2 j + a3 k dan b = b1 i + b2 j + b3 k maka :
a.b = ( a1 i + a2 j + a3 k ). ( b1 i + b2 j + b3 k ). Dengan
menggunakan
sifat distributif dan hasil kali skalar dua vektor yang saling tegak lurus
dan searah maka :
2 2 2
i . i = i = 1 ; j . j = j = 1 dan k . k = k = 1
i . j = 0 ; j . k = 0 dan k . i = 0
Dengan demikian, kita peroleh rumus hasil kali skalar dua vektor
yaitu : untuk vektor a = a1 i + a2 j + a3 k dan b = b1 i + b2 j + b3
k maka : a.b = a1 b1 + a2 b2 + a3 b3 ( bukti diserahkan kepada
peserta diklat )
Contoh:
1). Hitunglah perkalian skalar antara:
a = 2i + 3 j + dan b = i + j + k
5k
Penyelesaian:
a . b = 2.1 + 3.1 + 5.1
= 2 + 3 + 5 = 10
2). Diketahui vektor-vektor sebagai berikut:
1⎞ ⎛ 5⎞
⎜⎛ ⎟ ⎜ ⎟
a=⎜ 2⎟ b=⎜4⎟
⎜ 4⎟ ⎜ 0⎟
⎝ ⎠ ⎝ ⎠
Tentukan hasil kali skalar dua vektor tersebut
Penyelesaian:
a . b = 1.5 + 2.4 + 4.0
= 5 + 8 =13
Dari rumus perkalian dua vektor a.b = a b Cos θ maka besar sudut
antara vektor a dan vektor b dapat ditentukan, yaitu:
b +a b +a b
θ= = 1
cos a.b
a. . 2 .
1 2 3 3
a.b a12 + a2 2 + a32 . b12 + b2 2 + b3 2
6. Perkalian Silang ( Cross Product )
Perkalian silang sering disebut juga perkalian vektor antara dua
vektor. Perkalian vektor antara vektor a dan b didefinisikan sebagai
vektor yang mempunyai besar a b Sin θ , dengan θ adalah sudut
yang diapit oleh kedua vektor. Arah vektor hasil kalinya adalah tegak
lurus vektor a dan b serta vektor a , b dan ax b dalam urutan
membentuk system tangan kanan, sehingga dapat digambarkan :
Perhatikan bahwa :
axb b = a b Sin θ
axb
θ
bxa = -(ax b)
a 0
Jika θ = 0 maka axb = 0
bxa
Jika θ =900 maka
axb = a b
4 3 2 3 2 4
= i- j+ k
5 −2 1 −2 1 5
L
Penyelesaian :
1 0 l
Sin α = = 0,4 ⇒ α = 26 12
a α b=2,5 m 2,5
2 2 2
Maka : W = a + b + 2ab Cos 2α
2 2 2 0 l
1 m 304 = a + b + 2ab Cos 52 24
2 2 0 l
= a + a + 2aa Cos 52 24
W 2 2 0 l
= 2a + 2a + Cos 52 24
2
= a ( 2 + 2. 0,68 )
2
2 304
Sehingga a = = 27504,762 . Jadi a adalah 165,85 N
3,36
E. Latihan
A
3
1 B
2 4
6). Tunjukkan bahwa vektor yang melalui titik-titik (2,2,3) dan (4,3,2)
sejajar dengan vektor-vektor yang melalui titik (5,3,-2) dan (9,5,-4).
7). Diketahui titik A (2,3,4) dan titik B (9,-11,18). Tentukan koordinat titik
P, jika titik P membagi AB didalam dengan perbandingan 5:2.
8). Diketahui dua buah vector yang dinyatakan dalam bentuk sebagai
berikut : a = 3i + j + 2k dan b = i − 2 j − 4k
Tentukan:
a). Panjang vektor a atau a
L
Bab III
Penutup
Bahan ajar ini membahas konsep vektor secara umum. Konsep vektor
diberikan pada siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kelompok tehnik
dan belum memberikan contoh-contoh dari semua program keahlian yang
ada di kelompok tehnik tersebut tetapi hanya sebagian. Pada akhir
pembahasan diberikan soal latihan dan apabila ada kesulitan dalam
menjawab soal latihan dapat didiskusikan dengan peserta lain.
Agar peserta diklat dapat lebih memahami konsep vektor dalam
masalah ketehnikan yang sesuai dengan program keahlian yang diajarkan di
sekolah, disarankan peserta mendiskusikan dengan peserta lain untuk
mengembangkan dan memberikan contoh-contohnya.
Daftar Pustaka
Markaban dkk, 2007, Matematika SMK/MAK Kelas XI, Klaten, Saka Mitra
Kompetensi P.T Macanan Jaya Cemerlang