You are on page 1of 35

Dinamika Kelompok

dr. Hadi Sarosa, M.Kes


Dinamika Kelompok
Maslow
Kebutuhan Individu
1. Fisik
2. Rasa Aman
3. Kasih Sayang
4. Prestasi
5. Melaksanakan Sendiri

Escapism :
Penyerahan diri

KERJASAMA yang DINAMIS


Mengapa Harus
Dipelajari ?
• Individu tidak mungkin hidup sendiri
di dalam masyarakat
• Individu tidak dapat bekerja sendiri
dalam memenuhi kehidupannya
• Diperlukan pembagian tugas
• Pada masyarakat yang demokratis
dapat berjalan baik apabila lembaga
sosial dapat bekerja dengan efektif
Pengertian

• Dinamika kelompok berasal dari


kata dinamika dan kelompok.
kelompok
Dinamika berati interaksi atau
interdependensi antara
kelompok satu dengan yang
lain, sedangkan Kelompok
adalah kumpulan individu yang
saling berinteraksi dan
mempunyai tujuan bersama.
Dinamika Kelompok

merupakan suatu kelompok


yang terdiri dari dua atau lebih
individu yang memiliki
hubungan psikologis secara
jelas antara anggota satu
dengan yang lain dan
berlangsung dalam situasi yang
dialami
Fungsi dinamika
kelompok
• Membentuk kerjasama saling
menguntungkan dalam mengatasi persoalan
hidup. (Bagaimanapun manusia tidak bisa
hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.)
• Memudahkan segala pekerjaan.(Banyak
pekerjaan yang tidak dapat dilaksanakan
tanpa bantuan orang lain)
Fungsi dinamika
kelompok
• Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan
pemecahan masalah dan mengurangi
beban pekerjaan yang terlalu besar
sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan
efesian.(pekerjaan besar dibagi-bagi sesuai
bagian kelompoknya masing-masing /
sesuai keahlian)
• Menciptakan iklim demokratis dalam
kehidupan masyarakat (setiap individu bisa
memberikan masukan dan berinteraksi dan
memiliki peran yang sama dalam
masyarakat)
Persoalan Dinamika Kelompok
• Menurut Ruth Benedict
• Kohesi
• Tingkah laku anggota dalam kelompok: proses
pengelompokan, intensitas anggota, arah pilihan, nilai
kelompok
• Motif/dorongan
• Interes anggota terhadap kehidupan kelompok :
kesatuan kelompok, tujuan bersama, orientasi diri
terhadap kelompok
• Struktur
• Bentuk hubungan, perbedaan kedudukan, pembagian
tugas
• Pimpinan
• Bentuk-bentuk kepemimpinan, tugas pimpinan
• Perkembangan Kelompok
• Menentukan kehidupan kelompok selanjutnya
Dasar-dasar Interaksi
Sosial
1. Imitasi
2. Sugesti (suggere =
mempengaruhi)
3. Indentifikasi
4. Simpati (Sympathia = turut
merasakan)
Imitasi
Gabriel Tarde : imitasi (peniruan),
“kehidupan sosial akibat dari
imitasi”, sebagian individu
dengan proses imitasi akan
memperoleh ivension (penemuan
baru)
• Syarat-syarat : Menurut Choros
• Minat
• Menjunjung tinggi/mengagumi
• Penghargaan sosial
• Pengetahuan dari individu
Imitasi
• Macam-macam : Menurut Baldwin
• Nondeliberate imitation : tanpa
mengetahui maksud dan tujuan
• Deliberate imitation
• Tahapannya
• Proyeksi : individu memperoleh kesan
terhadap sesuatu yang akan diimitasi
• Subyektif : sikap/tingkah laku cenderung
menerima apa yang akan diimitasi
• Obyektif : telah menguasai apa yang akan
diimitasikan sehingga akhirnya ia dapat
berbuat seperti individu yang akan
diimitasikan
Imitasi
• Hukum-hukum : menurut Gabriel Tarde
• The law of descent
Golongan atas menjadi obyek peniruan golongan
bawah
• The law of geometrical progression
Proses peniruan dimulai dari sumber asalnya
• The law of internal before the exotic
Proses peniruan terhadap kebudayaan sendiri akan
lebih mudah daripada kebudayaan asing
• Akibat
• Positif
−Dapat memperoleh kecakapan dengan segera
−Adanya tingkah laku yang seragam
−Dapat mendorong individu/kelompok untuk bertingkah
laku
• Negatif
−Sumber imitasi salah
−Berfikir kritis dihambat
Sugesti (suggere =
mempengaruhi)
Suatu proses ketika seseorang
individu memberikan pandangan
atau sikap yang kemudian diterima
oleh individu lain diluar dirinya,
tanpa ada pemikiran kritis
sebelumnya
• Syarat-syarat
• Thomas Brown : setiap asosiasi yang terjadi
pada jiwa individu adalah suatu gejala sugesti
• Cantril : sugesti terjadi jika individu dihinggapi
oleh situasi kritis dan individu tidak dapat
membuat suatu ketentuan yang pasti
Sugesti (suggere =
mempengaruhi)
• Macam-macam
• Auto sugesti
Proses sugesti yang diberikan kepada diri sendiri
sehingga akan memperoleh tingkah laku yang
lebih meningkat dari sebelumnya
• Hetero sugesti
Proses sugesti yang berlangsung dan ditujukan
kepada individu lain agar dapat dipengaruhi
sesuai maksud individu yang memberi pengaruh
Sugesti (suggere =
mempengaruhi)
• Faktor yang mempercepat
• Karena hambatan berfikir : keadaan
lelah, sakit
• Pikiran terbelah belah
• Keadaan otoritas
• Keadaan mayoritas
• Keadaan will to believe : seorang
mahasiswa diberi pengumuman
tentang pekan sunyi saat menjelang
tentamen oleh temannya
Indentifikasi

Dorongan untuk menjadi identik


(sama) dengan individu lain.
Identifikasi sebagai alat untuk
sosialisasi individu dalam
kehidupan sehari-hari.
Sigmund Freud : dorongan pada
individu seringkali terpendam
sehingga perlu bantuan pihak luar
untuk menyalurkannya
Indentifikasi

• Awalnya, ingin mempelajari


tingkah laku orang lain yang
berlangsung secara tidak
disadari
• Irasional
• Tujuannya baru disadari jika
proses tersebut telah membawa
hasil.
Simpati (Sympathia = turut
merasakan)
Suatu proses tertariknya seorang
individu pada individu lain dalam
suasana atau situasi sosial
• Prosesnya sering tidak berdasar atas logis
rasional tetapi lebih banyak atas dasar
penilaian perasaan.
• Rasa tertarik pada simpati ini meliputi
keseluruhan ciri pola tingkah laku atau
keadaan individu lain. Tetapi proses simpati
dapat berlangsung secara perlahan-lahan,
disadari berkembang secara wajar dalam
interaksi sosial, memerlukan waktu cukup
lama dan disertai dedikasi antar mereka
Simpati (Sympathia = turut
merasakan)
Macam-macam, terdapat banyak
pembagian
• Menurut Spencer
1. Perspectively presentative, simpati yang
timbul secara cepat seperti refleks
2. Representative simpatis yang sadar
refleksif
3. Re-representative sympathy simpati yang
kadar intelektualnya lebih tinggi
Simpati (Sympathia = turut
merasakan)
• Menurut Max Scheler yang berdasarkan
proses terjadinya :
1.Prosesnya berlangsung dengan spontan
2.Prosesnya atas dasar perasaan tertekan
(Transpathy)
3.Prosesnya atas dasar identifikasi perasaan
(empati)
4.Prosesnya atas dasar perasaan masing-masing
individu sehingga dapat terjadi perbedaan
5.Prosesnya atas dasar pertimbangan perasaan
orang lain dan bersifat positif
6.Prosesnya atas dasar penghargaan dan
penghormatan kepada pihak lain
7.Prosesnya atas dasar penyatuan jiwa dengan
Tuhan
Jenis Kelompok Sosial

• Kelompok Primer
• menurut Goerge Homan : merupakan sejumlah orang
yang terdiri dari beberapa orang yang acapkali
berkomunikasi dengan lainnya sehingga setiap
orang mampu berkomunikasi secara langsung
(bertatap muka) tanpa melalui perantara.
• Misalnya: keluarga, RT, kawan sepermainan,
kelompok agama, dan lain-lain.
• Kelompok Sekunder
• Jika interaksi sosial terjadi secara tidak langsung,
berjauhan, dan sifatnya kurang kekeluargaan.
Hubungan yang terjadi biasanya bersifat lebih
objektiv.
• Misalnya: partai politik, perhimpunan serikat kerja
dan lain-lain.
Jenis Kelompok Sosial

• Kelompok Formal
• ditandai dengan adanya peraturan atau
Anggaran Dasar (AD), Anggaran Rumah Tangga
(ART) yang ada. Anggotanya diangkat oleh
organisasi
• Kelompok Informal
• Keanggotan kelompok biasanya tidak teratur
dan keanggotaan ditentukan oleh daya tarik
bersama dari individu dan kelompok.
• Kelompok ini terjadi pembagian tugas yang jelas
tapi bersifat informal dan hanya berdasarkan
kekeluargaan dan simpati
Ciri Kelompok Sosial
 Memiliki motive yang sama antara individu satu
dengan yang lain.(
lain.(menyebabkan interkasi/kerjasama
untuk mencapai tujuan yang sama)
 Terdapat akibat-
akibat-akibat interaksi yang berlainan antara
individu satu dengan yang lain(Akibat
lain(Akibat yang ditimbulkan
tergantung rasa dan kecakapan individu yang terlibat)
 Adanya penugasan dan pembentukan struktur atau
organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari
peranan serta kedudukan masing-
masing-masing
 Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku
anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam
kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan
bersama.
Pembentukan Kelompok
Perasaan

Motivasi

Tujuan

Interakasi

Pembentukan

Perubahan Perpecahan

Penyesuaian
Indikator untuk mengukur tingkat
perkembangan kelompok
– Adaptasi,Proses
Adaptasi,Proses adaptasi berjalan dengan baik bila:
• Setiap individu terbuka untuk memberi dan menerima
informasi yang baru
• Setiap kelompok selalu terbuka untuk menerima peran
baru sesuai dengan dinamika kelompok tersebut.
• Setiap anggota memiliki kelenturan untuk menerima ide,
pandangan, norma dan kepercayaan anggota lain tanpa
merasa integritasnya terganggu.
– Pencapaian tujuan, setiap anggota mampu untuk:
• menunda kepuasan dan melepaskan ikatan dalam rangka
mencapai tujuan bersama
• membina dan memperluas pola
• terlibat secara emosional untuk mengungkapkan
pengalaman, pengetahuan dan kemampuannya.
Perkembangan
kelompok
• Tahap pra afiliasi
saling mengenal satu sama lain.  berkembang
menjadi kelompok yang sangat akrab dengan
saling mengenal sifat dan nilai masing-masing
anggota.
• Tahap fungsional
Ditandai dengan adanya perasaan senang antara
satu dengan yang lain, tercipta homogenitas,
kecocokan, dan kekompakan dalam kelompok.
Pada akhirnya akan terjadi pembagian dalam
menjalankan fungsi kelompok.
• Tahap disolusi
Tahap ini terjadi apabila keanggotaan kelopok
sudah mempunyai rasa tidak membutuhkan lagi
dalam kelompok. Tidak ada kekompakan maupun
keharmonisan yang akhirnya diikuti dengan
pembubaran kelompok
Karakteristik kelompok
yang efektif
• Komunikasi dua arah
• Tujuan kelompok jelas dan diterima oleh anggota
• Partisipasi merata antar anggota
• Kepemimpinan didasarkan pada kemampuan dan
informasi, bukan posisi dan kekuasaan
• Kesepakatan diupayakan untuk keputusan yang
penting
• Kontroversi dan konflik tidak diabaikan, diingkari
atau ditekan
• Kesejahteraan anggota tidak dikorbankan hanya
untuk mencapai tujuan
• Secara berkala anggota membahas efektivitas
kelompok dan mendiskusikan cara memperbaiki
fungsinya
Macam-macam kepemimpinan
Menurut Lippite dan Whyte
1). Kepemimpinan otokrasi : ketentuan dibuat oleh pimpinan,
tingkah laku dari kegiatan kelompok diputuskan oleh pimpinan,
pimpinan selalu memberikan tugas pada setiap anggota,
pimpinan dapat memuji atau mencela pekerjaan anggota.
2). Kepemimpinan demokratis: segala kegiatan kelompok
dibicarakan dan didiskusikan bersama, anggota bebas bekerja
dengan siapa saja, pimpinan memuji dan mencela anggota
secara obyektif, pimpinan berusaha, bersikap, dan berbuat seperti
anggota.
3). Kepemimpinan liberal : pimpinan jarang ikut campur dalam
kegiatan anggota; pimpinan menyiapkan kebutuhan bagi anggota;
pembagian tugas dan kerja sama diserahkan anggota; pimpinan
tidak memberikan komentar selama kelompok melaksanakan
kegiatan, kecuali diminta pendapatnya.
Macam-macam kepemimpinan
Menurut Max Weber
1). Kepemimpinan kharismatik : kepemimpinan
yang diangkat berdasarkan kepercayaan yang
datang dari lingkungannya.
2). Kepemimpinan tradisional: bentuk
kepemimpinan yang pimpinannya diangkat
atas dasar tradisi yang berlaku pada
masyarakat.
3). Kepemimpinan rasional legal : bentuk
kepemimpinan yang diangkat atas dasar
pertimbangan pemikiran tertentu dan
penunjukan langsung.
Macam-macam kepemimpinan
Menurut W.C Whyte
1). Kepemimpinan operasional : bentuk kepemimpinan
yang pimpinannya diangkat atas dasar banyaknya
inisiatif atau aktivitas yang dilaksanakannya.
2). Kepemimpinan popularitas : bentuk kepemimpinan
yang pimpinannya diangkat atas dasar kepopuleran
(banyaknya menerima pilihan) dari pemilihnya.
3). Kepemimpinan talent : bentuk kepemimpinan
berdasarkan kecakapan tertentu yang dimiliki oleh
seseorang.
4). Kepemimpinan perwakilan : bentuk kepemimpinan
yang diangkat menjadi wakil dari kelompok tertentu
sehingga ada pimpinan pusat yang merupakan
gabungan pimpinan kelompok.
Macam-macam kepemimpinan
Menurut Lingrend
1). Kepemimpinan parental : bentuk kepemimpinan yang
pimpinannya bersikap sebagai keluarga.
2). Kepemimpinan expert : bentuk kepemimpinan yang
pimpinannya diangkat berdasarkan kecakapan atau
keahlian yang dimiliki seseorang.
3). Kepemimpinan artist : bentuk kepemimpinan yang
pimpinannya diangkat berdasarkan atas keterkenalan
individu pada lingkungannya
4). Kepemimpinan manipulator : bentuk kepemimpinan
yang pimpinannya menggunakan pendukung untuk
kepentingan pribadi.
Macam-macam kepemimpinan
Menurut Keit Davis
1). Kepemimpinan positif : bentuk kepemimpinan yang
pimpinannya menggiatkan kerja pengikutnya dengan
jalan memberi kepuasan hati mereka. Pimpinan tidak
hanya memerintah, tapi juga memberi penjelasan,
menyediakan kebutuhan anggota, dan memberi
kebebasan untuk melaksanakan.
2). Kepemimpinan negatif : bentuk kepemimpinan yang
pimpinannya menggunakan kekuasaan untuk
mengancam atau menakut-nakuti agar anggota
mengerjakan tugas mereka.
Macam-macam kepemimpinan
Menurut Erich Fromm
1). Kepemimpinan menerima : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya
bersedia menerima segala sesuatu dari luar ketika menjalankan
tugasnya.
2). Kepemimpinan menyerang/menggunakan : bentuk kepemimpinan
yang pimpinannya menggunakan segala sesuatu dari luar dirinya
sebagai miliknya sendiri ketika menjalankan tugasnya.
3). Kepemimpinan menimbun : bentuk kepemimpinan yang
pimpinannya tidak bersedia menerima hal-hal dari luar, tetapi selalu
berusaha untuk menyampaikan dan mempertahankan pendapatnya
sendiri walaupun seringkali pendapatnya diambil dari luar dirinya
sesuai dengan kepentingannya.
4). Kepemimpinan memasarkan : bentuk kepemimpinan yang
pimpinannya merasa bahwa dirinya sebagai orang yang serba
pandai/tahu dan ia cenderung memimpin dengan imbalan yang
memadai.
5). Kepemimpinan produktif : bentuk kepemimpinan yang pimpinannya
sadar akan kemampuan dirinya dan menggunakan kemampuannya
untuk mendorong anggota sehingga tiap-tiap anggota menjadi
produktif.
Gaya kepemimpinan
1. Trait Theories of Leadership
Teori ini mengatakan seorang pemimpin adalah dilahirkan dan tidak
dibuat.
Ciri--ciri pemimpin menurut teori ini adalah :
Ciri
 memiliki intelegensi lebih dari pada yang lain
 kematangan sosial dan pengetahuan luas
 memiliki motivasi sendiri dan dorongan partisipasi, sikap untuk
menyakinkan hubungan dengan orang lain.
2. Group and Exchange Theories of Leadership
Seseorang dapat menjalankan perannya sebagai pemimpin apabila ia
dapat memenuhi harapan kelompok untuk mencapai tujuan kelompok
serta memberikan hadiah (reward
reward)) untuk hal
hal--hal lain.
3. Fleder Contingency Model of Leadership
Teori ini mengatakan adanya hubungan antara gaya kepemimpinan
dengan situasi yang menguntungkan dalam kelompok.
4. Path Goal Leadership Theory
Teori ini mengatakan ada pengaruh dari tingkah laku pemimpin yang
dapat memotivasi bawahan, kepuasan kerja, serta aktivitas bawahan.
Gaya kepemimpinan
Menurut Robert Hause menerangkan bahwa gaya kepemimpinan
meliputi hal berikut:
1. Directive leadership/gaya
leadership/gaya otoriter : pemimpin berfungsi sebagai
petunjuk terhadap anggota kelompok sehingga sehingga
pemimpin kurang bisa berpartisipasi penuh
2. Supportive leadership : pemimpin memiliki sifat ramah,
ramah, mudah
mengadakan pendekatan
pendekatan,, serta memperhatikan kesadaran
kemanusiaan yang tinggi kepada kelompoknya
kelompoknya..
3. Participative leadership : pemimpin tidak hanya meminta dan
menggunakan saran-
saran-saran anggota, tapi juga membuat keputusan
dalam rangka pemecahan persoalan yang ada dalam kelompok.
4. Achievement oriented leadership : pemimpin menanamkan
kesadaran akan tantangan tujuan kelompok untuk anggota-
anggota-
anggota kelompok dan menunjukkan sikap pada anggota bahwa
dapat mencapai tujuan tersebut.

You might also like