Professional Documents
Culture Documents
diinginkan, pada lingkungan tempat tanah itu berada. Produk tanaman berupa: buah, biji, daun,
bunga, umbi, getah, eksudat, akar, trubus, batang, biomassa, naungan, penampilan dsb.
Tanah memiliki kesuburan yang berbeda-beda tergantung sejumlah faktor pembentuk tanah yang
merajai di lokasi tersebut, yaitu: Bahan induk, Iklim, Relief, Organisme, atau Waktu. Tanah
merupakan fokus utama dalam pembahasan ilmu kesuburan tanah, sedangkan kinerja tanaman
merupakan indikator utama mutu kesuburan tanah.
Jenis tanah akan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Tanah yang subur apabila
ditanami tanaman pertanian akan menghasilkan produksi yang besar, sebaliknya tanah yang
tandus akan sulit untuk ditanami. Pengaturan air (drainase) suatu lahan juga berpengaruh
terhadap kondisi kesuburan tanah,
jika pengaturan airnya jelek, maka tingkat kesuburannya akan rendah.
Tanah pertanian yang subur sangat diperlukan oleh penduduk, terutama para petani. Kesuburan
tanah perlu ditingkatkan dan dilestarikan. Beberapa usaha untuk melestarikan kesuburan tanah,
antara lain:
1. pemupukan yang tepat dan terus-menerus terutama dengan pemakaian pupuk alami,
2. sistem irigasi yang baik,
3. penghutanan lereng-lereng yang gundul dan penghutanan kembali daerah yang telah gundul
(reboisasi), dan
4. mengelola tanah miring dengan cara yang tepat.
Hal ini diamini oleh Edwards dan Lofty (1977), penulis buku yang mengupas biologi tentang
cacing tanah, “Biology of Earthworms” di New York 1977 yang menyatakan, sebagian besar
bahan tanah mineral yang dicerna cacing tanah dikembalikan ke dalam tanah dalam bentuk nutrisi
yang mudah dimanfaatkan oleh tanaman. Namun, produksi alami kotoran cacing tanah di alam
bergantung pada spesies, musim, dan kondisi populasi yang sehat.
Selain itu, kotoran cacing tanah juga kaya unsur hara. Pasalnya, aktivitas cacing tanah mampu
meningkatkan ketersediaan unsur hara N, P, dan K di dalam tanah. Unsur-unsur tersebut
merupakan unsur pokok bagi tanaman. Penelitian terhadap tanah-tanah gundul di bekas tambang
di Ohio, Amerika Serikat, menunjukkan, cacing tanah dapat meningkatkan kadar K tersedia 19%
dan P tersedia 165%
Di samping menyuburkan tanah, lubang bekas jalan cacing tanah berada juga berfungsi
memperbaiki aerasi dan drainase di dalam tanah sehingga tanah menjadi gembur. Cacing tanah
juga membantu pengangkutan sejumlah lapisan tanah dari bahan organik dan memperbaiki
struktur tanah.
Richard (1978), seorang ahli tanah yang pernah merangkum penelitiannya dalam buku berjudul
“Introduction to the Soil Ecosystem” menyatakan, cacing tanah mampu melakukan penggalian
lubang hingga kedalaman satu meter sehingga dapat meresapkan air dalam volume yang lebih
besar, serta mengurangi aliran permukaan dan erosi tanah. Dengan begitu, selain mencegah erosi,
cacing tanah juga mampu meningkatkan ketersediaan air tanah.
Dengan demikian, cacing tanah membantu menjaga kelangsungan hidup bumi secara seimbang.
Cacing telah memberikan banyak keuntungan bagi makhluk hidup dan lingkungan sekitarnya.