Professional Documents
Culture Documents
Baki Buah
Senjata Vas Tembikar Toples Penguburan
Perunggu Tembikar Tembikar
Seperti kita ketahui, zaman logam atau yang biasa disebut dengan zaman
perundagian, adalah sebuah masa perkembangan kebudayaan di mana
mulai dikenal penggunaan alat dari logam secara dominan. Sebelumnya,
kebudayaan prasejarah menggunakan batu sebagai alat dalam kehidupan
mereka.
Penamaan itu merujuk pada jenis logam yang dieksplorasi pada masa
tersebut. Indonesia sendiri – dan Asia Tenggara secara umum – tidak
mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman perunggu
dan besi.
Sa Huynh
Jejak jalur barat bisa dilhat pada berbagai motif hias gerabah di kompleks
gerabah Buni, (Bekasi), maupun komplek gerabah Gilimanuk (Bali).
Sementara jejak jalur timur terlihat pada kompleks gerabah Kalumpang
(Sulawesi Selatan).
Pengaruh kebudayaan Sa Huiynh bukan saja terlihat pada motif hias, tetapi
juga pada teknologi yang dipakai. Dari sana terlihat bahwa bangsa Sa
Huiynh telah mencapai tingkat pengetahuan dan teknologi yang cukup
tinggi dibandingkan bangsa-bangsa semasanya. Dan, hal yang sama
terlihat pula pada gerabah-gerabah yang ditemukan pada situs-situs
gerabah di Indonesia.
Tinjauan Museum Sa Huynh Budaya
Ceramic artikel Sa Huynh Budaya kaya dalam kategori dan pola hias,
termasuk kompor, vas, mangkuk,-buah nampan, lampu-sticks, dll Sebagian
besar kemudian keramik pendek, memiliki tubuh besar, bawah bulat, dan
besar mulut. Pola hias terutama garis-garis zigzag, belah ketupat, jejak
kerang,-kabel bekas, dot baris. Terutama, keramik sering slip merah atau
timah hitam.
Jewelry adalah artefak populer erat berkaitan dengan kehidupan sehari-
hari masyarakat Huynh Sa. Dalam manufaktur perhiasan (kalung, gelang,
anting-anting), Huynh Sa kuno orang menunjukkan estetika tinggi dan
kreativitas, dengan berbagai bahan (batu permata, batu mulia semi, kaca,
batu akik). Anting-anting dengan tiga takik atau dua hewan-kepala adalah
salah satu perbedaan dari Huynh Sa Budaya. Ini dan rumit anting-anting
yang asli tidak hanya disukai oleh orang-orang Huynh Sa tetapi juga
bertukar ke daerah-daerah sekitarnya di Asia Tenggara.
Dia praktek untuk mengubur almarhum dalam stoples keramik sepanjang
tepi sungai atau bukit pasir pantai atau kanan dalam kawasan permukiman
sangat populer di kalangan masyarakat Huynh Sa. Sebagian besar
penguburan tabung berisi tidak tetap atau kerangka. Karena kehidupan
pesisir mereka, almarhum dikirim kembali ke laut.Menurut peneliti, ini
praktek pemakaman air masih ada di antara penghuni pesisir. Jar-
penguburan seringkali besar dalam ukuran, termasuk jenis utama berikut:
- Berbentuk stoples Telur dengan cover
- Globe berbentuk stoples dengan bahu carinated
- Stoples silinder dengan kerucut terpotong mencakup
Informasi Geografis
Populasi Yg tak ditentukan
Negara Vietnam
Propinsi Dong Thap
Jenis Kota
Lintang 14.66667
Garis bujur 109.06667
Latitude (DMS) 109 ° 4 '0'
Bujur (DMS) 14 ° 40 '0'
BUDAYA SA HUYNH
·Kebudayaan Sa Huynh diperkirakan berlangsung tahun 600 SM-1 M.
·Pada dasarnya merupakan kebudayaan yang mirip dengan
Kebudayaan Dongson. Karena peralatan yang banyak dipakai dalam
kebudayaan Sa Huynh adalah dari kebudayaan Dong Son.
·Budaya Sa Huynh ditemukan di kawasan pantai Vietnam Tengah ke
Selatan sampai lembah sungai Mekong.
·Budaya Sa Huynh ada di Vietnam bagian Selatan didukung oleh suatu
kelompok penduduk yang berbahasa Austronesia (Cham) yang
diperkirakan berasal dari kepulauan Indonesia.
·Orang-orang Cham pernah mengembangkan peradaban yang
dipengaruhi oleh budaya India Champa tetapi akhirnya dikalahkan
oleh penduduk Vietnam sekarang yang hanya merupakan kelompok
minoritas hingga sekarang.
·Orang-orang Cham merupakan kelompok masyarakat yang
menggunakan bahasa Austronesia dan mempunyai kedekatan
kebangsaan dengan masyarakat yang tinggal di kepulauan
Indonesia.
·Kebudayaan Sa Huynh diketahui melalui penemuan kubur tempayan
(jenazah dimasukkan ke dalam tempayan besar). Penguburan
tersebut adalah adat kebiasan yang dibawa oleh orang-orang Cham
ke kepulauan Indonesia sebab penguburan dengan cara ini bukan
merupakan budaya Dong Son maupun budaya yang lain.
·Kebudayaan dalam bentuk tempayan kubur yang ditemukan di Sa
Huynh memiliki persamaan dengan tempayan kubur yang ditemukan
di Laut Sulawesi.
·Kebudayaan Sa Huynh yang ditemukan meliputi berbagai alat yang
bertangkai corong seperti sikap, tembilang, dan kapak. Namun ada
pula yang tidak bercorong seperti sabit, pisau bertangkai, kumparan
tenun, cincin, dan gelang berbentuk spiral.
·Teknologi pembutan peralatan besi yang diperkenalkan ke daerah Sa
Huynh berasal dari daerah Cina. Benda perunggu yang ditemukan di
daerah Sa Huynh berupa beberapa perhiasan, seperti gelang ,
lonceng, dan bejana-bejana kecil. Ditemukan pula manik-manik emas
yang langka dan kawat perak serta manik-manik kaca dari batu agate
bergaris dan berbagai manik-manik Carnelian (bundar, berbentuk
cerutu). Ditemukan alat-alat dari perunggu seperti bejana kecil, selain
itu terdapat gelang-gelang dan perhiasan-perhiasan
·Meskipun hubungan langsung dengan pusat-pusat pembuatan benda-
benda perunggu di daerah Dong Son sangat terbatas terbukti dengan
penemuan 7 buah nekara tipe Heger I di daerah Selatan Vietnam dari
130 nekara yang berhasil ditemukan hingga tahun 1990.
·Benda-benda perunggu yang tersebar ke wilayah Indonesia melalui 2
jalur, yaitu:
a. Jalur darat : Muangthai dan Malaysia terus ke kepulauan
Indonesia
b. Jalur laut : Menyeberang lautan dan terus tersebar di daerah
kepulauan Indonesia