Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Manusia bila dilihat dari perkembanganya sejak awal tidak lepas dari
potensi fitrah kepada anak manusia sebagai sarana dalam hidupnya untuk
pendewasaan agar potensi anak tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai
pendidikan.
mengubah sikap dan tingkah laku seseorang atau anak didik. Dalam hal ini
dan sengaja kepada anak (yang belum dewasa) dalam pertumbuhanya menurut
awal kedewasaandalam arti dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab sosial
perkembangan anak didik untuk menjadi manusia dalam arti utuh. Untuk
1
Suwarno, Pengantar umum pendidikan (Jakarta;Aksara baru : 1988), Hal 3
1
mencapai “manusia utuh” maka diperlukan pembelajaran yang kondusif, hal
ini tidak lepas dengan peran guru dan siswa. Upaya yang dilakukan oleh guru
harus hidup, terbuka dan tumbuh tidak hanya mengawetkan nilai lama, tetapi
kebelakang”.3
pondasi yang sangat penting dalam kehidupan peserta didik, sehingga mereka
2
Ibid hal 30
3
Ibid hal 83
2
dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan peserta didik, sesama guru,
sesama orang tua, atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar, karena dia
manusia yang dewasa jasmani dan rohani lahir dan batin. Disisi lain, bila di
tentang baca tulis al’quran, praktek wudlu dan shalat setiap hari, mengemban
wali peserta didik melalui laporan buku harian. Hal ini nampaknya berdampak
tugas akhir atau skripsi dengan judul : Upaya Guru Agama Dalam
B. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini berkisar pada hal-hal yang
permasalahannya adalah :
3
2. Faktor-faktor apa saja yang menunjang dan menghambat usaha
02 Arjowilangun Kalipare ?
di Arjowilangun kalipare?
C. TUJUAN PENELITIAN
kalipare malang.
D. MANFAAT PENELITIAN
4
1. Bagi para guru di MI Sunan Giri 02 dan para guru di sekolah lain
pembelajaran.
bermasyarakat.
E. DEFINISI OPERASIONAL
5
4. Kualitas adalah :1. Tingkat baik buruknya sesuatu; kadar. 2.
F. SISTIMATIKA PEMBAHASAN
secara singkat dapat di lihat pada sistematika pembahasan yang terdiri dari
lima bab,dan tiap-tiap bab di bagi lagi menjadi sub bab yang satu dengan yang
pokok masalah yang akan dibahas dan diteliti, segala permasalahan dan
Bab II: berisikan kajian-kajian eroristis terdiri dari tiga sub bab.
Pertama yaitu pembahasan tentang tugas dan tanggung jawab guru Agama
7
Ibid hal 1198
8
Ibid hal 17
6
upaya yang di lakukan guru Agama dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran.
dan saran-saran
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
didik bias mengerti dan paham bukan merupakan perbuatan yang mudah,
orang tuanya, tidak hormat kepada bapak ibu guru di sekolah, perbuatanya
tidak enak didengar, yang semuanya itu disebabkan karena mereka tidak mau
menjalankan agamanya dengan baik dan benar. Oleh sebab itu seorang guru
agama harus menghadapi dengan sabar dan tawakal. Tidak boleh putus dalam
guru agama yaitu mendidik anak supaya menjadi anak yang taat kepada Allah
dan Rosul-Nya.
8
menghargai setiap persoalan atau masalah, baik yang ringan maupun yang
berat9.
unsur psikis dan fisik. Dalam makna demikian, seluruh sikap dan
itu, asal dilakukan secara sadar. Sebagai teladan, guru agama harus
Guru adalah Spiritual father atau bapak rohani bagi seorang anak
dan membenarkannya terhadap apa yang dilakukan oleh anak didik. Oleh
guru itulah mereka hidup dan berkembang, sekiranya setiap guru itu
panggilan jiwa, panggilan hati nurani, bukan karena tuntutan uang belaka,
patut ditingkatkan. Guru yang ideal selalu ingin bersama anak didik di
dalam dan di luar sekolah. Bila melihat anak didiknya menunjukkan sikap
9
Saiful Bahri Jamarah, Guru dan anak didik: dalam interaksi edukatif (Jakarta: 2000), hal. 40
9
sekolah, sakit, dan sebagainya, guru merasa prihatin dan tidak jarang pada
seorang guru. Semua itu adalah perbuatan tercela yang harus disingkirkan
mengenal lelah. Hujan dan panas bukan rintangan bagi guru yang penuh
dedikasi dan loyalitas untuk turun ke sekolah agar dapat bersatu jiwa
dalam perpisahan raga dengan anak didik. Raga guru dan anak didik boleh
terpisah, tetapi jiwa keduanya tidak dapat dipisahkan. Guru dan anak didik
adalah “Dwi Tunggal”. Oleh karena itu, dalam benak guru hanya ada satu
kiat bagaimana mendidik anak didik agar menjadi manusia dewasa susila
yang cakap dan berguna bagi agama, nusa, dan bangsa di masa yang akan
datang.
Posisi guru dan anak didik boleh berbeda, tetapi keduanya tetap
seiring dan setujuan, bukan seiring tapi tidak setujuan. Sering dalam arti
anak didik ke pintu gerbang cita-citanya. Itulah barangkali sikap guru yang
10
tepat sebagai sosok pribadi yang mulia. Pendek kata, kewajiban guru
yang dapat mendidik anak didik mereka agar menjadi orang yang
berkepribadian mulia.
guru diberikan tugas dan tanggung jawab yang berat. Tapi lebih berat lagi
sebatas dinding sekolah, tetpi juga di luar sekolah. Pembinaan yang harus
guru berikan tidak hanya secara kelompok (klasikal), tetapi juga secara
individual. Hal ini mau tidak mau menuntut guru agar selalu
11
b. Ikhlas, yakni bermaksud mendapatkan keridhoan Allah,
mencapai dan menegakkan kebenaran.
c. Sabar dalam mengajar berbagai ilmu kepada peserta didik.
d. Jujur dalam menyampaikan apa yang diserukannya, dalam
arti menerapkan anjuranya pertama-tama pada dirinya sendiri.
e. Senantiasa membekali dirinya dengan ilmu dan bersedia
mengkaji dan mengembangkanya.
f. Mampu menggunakan berbagai metode belajar secara
bervariasi, menguasainya dengan baik, mampu menentukan dan
memilih metode belajar yang sesuai dengan materi pelajaran dan
situasi pembelajaran.
g. Mampu mengelola peserta didik, tegas dalam bertindak,
dan meletakkan masalah secara professional.
h. Mempelajari kehidupan psikis peserta didik seluas dengan
masa perkembanganya.
i. Tanggap terhadap berbagai kondisi dan perkembangan
dunia yang mempengaruhi jiwa, keyakinan dan pola berfikir peserta
didik, memahami problem kehidupan modern dan bagaimana cara
islam menjalani dan mengahadapinya.
j. Bersikap adil diantara peserta didik10.
Dari pendapat ulama tersebut, dapat dipahami bahwa ada beberapa
kemampuan dan perilaku yang perlu dimiliki oleh guru agama agar dalam
Guru harus menjadi suri teladan, karena anak-anak bersifat suka meniru.
Di antara tujuan pendidikan ialah membentuk akhlak baik pula. Guru yang
Yang dimaksud dengan akhlak baik dalam Ilmu Pendidikan Islam adalah
10
Muhaimin, Nur Ali, Suti’ah, Paradigma pendidikan islam : upaya mengefektifkan pendidikan
agama islam di sekolah (bandung: 2004), hal 96
12
Di antara akhlak guru tersebut Zakiyah Daradjat berpendapat diantaranya
adalah :
13
tenang, padahal ia tidak kekerasan. Ia mampu menguasai anak-anak
seluruhnya. Inilah guru yang berwibawa.
14
tua murid-murid, memasuki perkumpulan-perkumpulan dan turut serta
dalam kejadian-kejadian yang penting dalam lingkungannya, maka
masyarakat akan rela memberi sumbangan-sumbangan kepada sekolah
berupa gedung, alat-alat, hadiah-hadiah jika diperlukan oleh sekolah11.
sekolah.
11
Zakiyah Darajat, Dkk, Ilmu pendidikan islam, (Jakarta: 1992),hal 42-44
15
g. Mengfusikan diri sebagai administrator dan sekaligus
manajer yang disenangi.
h. Melakukan tugasnya dengan sempurna sebagai amanat
profesi.
i. Membuat perencanaan dan pelaksanaan kurikulum serta
evaluasi keberhasilanya.
j. Membimbing anak untuk belajar memahami dan
menyelesaikan masalah yang dihadapi anaknya.
k. Merangsang anak didik untuk memiliki semangat yang
tinggi dalam pembelajaran.12
cuaca panas atau dingin, hujan lebat atau gerimis, gelap, bahkan sakit yang
mungkin sempat dia rasakan, dan lain-lain, yang penting tetp dapat
yang berlaku tidak pada tempatnya, seperti kurang sopan, kasar, tidak
memberikan penghargaan, dan lain-lain. Sifat dan sikap seperti ini tetap
dicerminkan oleh guru, karena mereka menjadi guru adalah pilihan utama
keluar dari lubuk hati yang dalam. Tentu berbeda bila seseorang menjadi
12
Ibid hal 12
16
guru adalah karena merasa tidak mungkin diterima bekerja di tempat lain,
atau karena situasi terpaksa, guru yang seperti ini tentu dedikasinya
rendah.
Sekiranya setiap guru memiliki sikap posotif dan utuh seperti itu,
Guru seperti itulah yang harus dilahirkan oleh lembaga pendidikan guru
yang ada. Jadi tugas dan tanggung jawab guru bukan sekedar mentransfer
ilmu pengetahuan kepada anak didik. Melainkan ebih dari itu, yakni guru
dan watak yang baik, mampu membedakan mana yang baik mana yang
buruk, mana yang halal mana yang haram, adalah termasuk tugas guru.
dan tingkah laku jauh lebih efektif dibanding dengan perkataan yang tidak
dibarengi dengan amal nyata. Ada beberapa poin yang menjadi tanggung
jawab seorang guru, antara lain : mematuhi norma dan nilai kemanusian,
menerima tugas mendidik bukan sebagai beban, tetapi dengan gembira dan
sepenuh hati, menyadari benar akan apa yang dikerjakan dan akibat dari
bersikap arif bijaksana dan cermat serta hati-hati, dan sebagai orang
17
beragama melakukan kesemua yang tersebut diatas berdasarka taqwa
akal); dan
kehidupan anak didik. Pribadi susila yang cakap adalah yang diharapkan
pada diri setiap anak didik tidak ada seorang gurupun yang mengharapkan
didik agar dimassa mendatang menjadi orang yang berguna bagi nusa dan
13
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan anak didik:dalam interaksi edukatif (Jakarta: 2000).hal. 35-
36
18
bangsa. Setiap hari guru meluangkan waktu demi kepentingan anak didik.
Bila suatu ketika ada anak tidak hadir sekolah, guru menanyakan kepada
anak-anak yang hadir, apa sebabnya tidak hadir. Anak didik yang sakit,
tidak baik, terlambat membayar uang sekolah, tak punya pakaian seragam,
didiknya meskipun suatu ketika ada anak didiknya yang berbuat kurang
sopan pada orang lain. Bahkan dengan sabar dan bijaksana guru
orang lain.
sebagainya, guru merasa sakit hati. Siang atau malam selalu memikirkan
19
suatu perbuatan yang mudah, tetapi untuk membentuk jiwa dan watak
anak didik itulah yang sukar, sebab anak didik yang dihadapi adalah
dengan sejumlah norma hidup sesuai ideologi, falsafah dan bahkan agama.
itu kepada anak didik agar tahu mana perbuatan susila dan asusila, mana
perbuatan yang bermora dan amoral. Semua norma itu tidak mesti harus
guru berikan ketika di kelas, di luar kelas pun sebaiknya guru contohkan
perbuatan.
Anak didik lebih banyak menilai apa yang guru tampilkan dalam
tetapi baik perkataan maupun apa yang guru tampilkan, keduanya menjadi
penilaian anak didik. Jadi, apa yang guru katakan harus guru praktekkan
didik agar hadir tepat pada waktunya. Bagaimana anak didik mematuhinya
sementara guru sendiri tidak disiplin dengan apa yang pernah dikatakan.
Perbuatan guru yang demikian mendapat protes dari anak didik. Guru
perintahnya. Inilah sikap dan perbuatan yang ditunjukkan oleh anak didik.
20
Jadi guru harus bertanggung jawab atas segala sikap tingkah laku
dan perbuatanya dalam rangka membina jiwa dan watak anak didik.
didik agar menjadi anak yang bersusila, yang cakap, beragama bagi
21
didik,sebagai pengejar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu
dan sumber belajar, memilih metode, alat, dan alat bantu pembelajaran,
a. Faktor siswa
22
Setiap siswa diharapkan menerapkan sikap dan kebiasaan belajar
sering kali tidak mempunyai motivasi atau dorongan yang kuat untuk
pelajaran sangat rendah. Hal ini dapat disebabkan oleh factor anak itu
b. Faktor lingkungan
1) Suasana belajar
suasana belajar yang kaku dan disiplin yang ketat dengan otoritas
23
2) Fasilitas dan sumber belajar yang tersedia
a. Penguasaan materi
pelajaran.
24
Analisis Materi Pelajaran adalah hasil dari kegiatan yang berlangsung
catur wulan
Acuan menyusun
Acuan kalender
kegiatan pembelajaran.
25
Untuk mencapai
tersedia.
d. Persiapan mengajar
Proses belajar
Terdapat keselarasan
Dapat dilaksanakan.
Mudah dimengerti
atau dipahami.
26
Persiapan mengajar dapat terdiri dari beberapa kali
(latihan soal-soal).
e. Rencana pembelajaran
efisien.
• Tujuan pembelajaran.
• Materi pelajaran.
27
• Kegiatan pembelajaran.
tentang tingkat daya serap siswa terhadap materi pelajaran untuk satu
laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat tentang
28
Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah sebagai
berikut:
29
mendemonstrasikan sejumlah setrategi maupun pendekatan pengajaran
a. Memahami
mata pelajaran yang telah dipersiapkan untuk mengajar.
b. Memahami
standar kompetensi dan standar isi mata pelajaran yang tertera dalam
peraturan materi serta bahan agar yang ada dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP).
c. Memahami
struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi materi ajar.
d. Memahami
hubungan konsep antar mata pelajaran terkait.
e. Menerapkan
konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari17
pembelajaran, guru yang digugu dan ditiru adalah suatu profesi yang
“Sejalan dengan hal itu UU No. 14 tahun 2005 Bab II pasal 2 aya (1)
menyatakan guru mempunyai kedudukan sebagai tenaga profesional pada
jenjang pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidian anak usia
dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan
perundang-undangan”.18
pekerjaan pokok sebagai profesi dan bukan sebagai pengisi waktu luang
atau sebagai hoby belaka. Profesi berarti menyatakan secara publik dan
30
menunjukkan pernyataan publik yang dibuat oleh seseorang yang
baik. Penjaminan mutu guru perlu dilakukan dari waktuke waktu demi
pengajaran dan pelatihan yang efektif dan efisien. Guru yang professional
31
berbagai aspek kompetensi yang dimiliki seseorang tenaga profesional
system pendidikan.
lain :
32
4. Melanjutkan studi kejenjang yang lebih tinggi
daya manusia juga menurun dan lemah pula dalam hal keimanan dan
informasi yang tidak terakses dengan baik oleh para pendidik dan pada
umumnya juga harus dihadapi oleh pendidikan agama sebagai bagian dari
33
berbagai kemampuan di LPTK, dan untuk calon guru agama dipersiapkan
pendidikan dasar dan menengah dididik sebagai calon guru mata pelajaran
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
‘penelitian yang menghasilkan data deskripsi berupa kata tertulis atau lisan
dari orang dan perilaku yang adapat diamati’.21 Data atau informasi itu
bertolak dari data yang bersifat individual atau khusus, untuk merumuskan
21
Lexy J. Moelong, Metodepenelitian kualitatif (Bandung, rosdakarya: 2000), hal 31
22
Nana Syaodih Sukmadiana, MMetode penelitian pendidikan (Bandung, Rosdakarya, 2007),hal
60
35
sebagai generalisasi, untuk diuji kebenaranya melalui pengumpulan data
B. Informan
Malang
Adapun data yang penulis peroleh dari informan diatas antara lain:
23
Opcit hal 90
24
Opcit hal 432
36
1. Latar belakang berdirinya MI Sunan Giri 02 Arjowilangun
Kalipare Malang
25
Suharsimi Arikunto, Metode penelitian suatu pendekatan praktek (Rineka cipta: 1997),hal 113
26
Sutrisno Hadi, Metode research I, (Yogyakarta, Andi Offset: 1997), hal 95
37
pembelajaran. Adapun data yang penulis peroleh dari metode ini antara
lain :
Kalipare Malang.
2. Metode Interview
interview.
dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik, yaitu satu dapat
27
Opcit hal 33
28
Opcit hal 192
38
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode interview
data tentang keadaan dan kondisi sekolah secara umum serta beberapa
pembelajaran
pembelajaran
3. Metode Dokumentasi
skripsi ini.
39
1) Data tentang keadaan gedung dan sarana prasarana MI
Sunan Giri 02
obyek, suatu set kondisi, suatu system pemikiran ataupun suatu kelas
kualitatif adalah suatu metode dalam penelitian pada suatu kelompok atau
obyek yang dapat menghasilkan data skripsi berupa kata-kata tertulis atau
Adapun cara yang di tempuh. Dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Reduksi Data .
Reduksi data merupakan cara analisis data dengan menulis data yang
40
tertulis maupun data dalam bentuk uraian di rankum, kemudian disusun
b. Display Data.
karena itu agar dapat melihat gambaran keseluruhanya dari penelitian itu
hal yang sering timbul, hipotesis, dan sebagainya jadi dari data yang
Kesimpulan itu mula - mula masih sangat tentatif, akan tetapi dengan
berlansung.
33
Ibid.hal 129
41
BAB IV
HASIL PENELITIAN
tenaga guru pengajar muda dari latar belakang pendidikan pesantren modern (Al-
semangat serta inovatif yang cukup tinggi. Sebelum tahun 2002 MI Sunan Giri
34
Wawancara dengan Penurus MI Sunan Giri 02, Ahmad Ngatino, 30 Oktober 2010
42
02 Arjowilangun Kalipare Malang kegiatan pembelajarannya dimulai dari pukul
07.15 sampai dengan 12.00 wib, kemudian tahun 2002 sampai sekarang berubah
menjadi foolday. Hal ini terjadi atas persetujuan para pengurus syistem
mana aktivitas belajar mengajar dimulai pada pukul 06.45 sampai dengan 14.00
WIB. Sepertinya hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat
pada tahun 1964, dengan nama MINU. Lembaga pendidikan ini berada di
karena selalu mendapat teror dari salah satu organisasi politik yang pernah
berjaya pada waktu itu. Akhirnya pada tahun 1971 nama MINU berganti
dengan nama SDI ( Sekolah Dasar Islam) Seperti halnya MINU nama
SDI juga tidak berumur panjang. Pada tahun 1979 SDI berubah lagi
universal.
43
Adanya Ide untuk Mengubah Sistem Pembelajaran, mula-mula MI
satu tahun sebelumnya oleh Bpk. Drs. Ali Masngut, SH seorang tokoh
dari MI Sunan Giri 02 bersama dua orang temannya yang lebih dulu
Bersama dengan kedua temannya dan dibantu oleh Bpk. Drs. Ali
beberap bulan kemudian datang lagi dua orang yaitu adik dan saudara
sepupunya yang kemudian diminta untuk mengajar. Dan pada tahun 2005
44
beliau diangkat sebagai Kepala MI Sunan Giri 02 untuk menggantikan
a. Visi
unggul dalam bidang IMTAQ dan IPTEK yang berguna bagi Bangsa,
a. Misi
35
Dokumen Sekolah MI Sunan Giri 02, 4 Novermber 2010.
45
“Mengadakan (KBM) secara disiplin, melaksabakan praktek ibadah
c. Tujuan
Untuk merealisasikan visi dan misi madrasah, maka tujuan yang akan
dicapai antara lain :
1. Membentuk siswa yang berkembang secara optimal sesuai dengan
potensi yang dimiliki
2. Menghasilkan lulusan yang berkualitas, berprestasi, berakhlakul
karimah dan bertaqwa kepada Allah
3. Terlaksananya kehidupan madrasah yang islami
4. Mewujudkan madrasah yang mandiri
5. Tersedianya sarana prasarana pendidikan yang memadai
6. Tercapainya program-program madrasah
7. Mampu menciptakan lingkungan yang bersih, indah nyaman dan
aman yang kondusif terhadap pendidikan dan pembelajaran
8. Mampu menjadi madrasah berprestasi yang selalu menjadi pilihan
pertama masyarakat
9. Mampu mengembangkan kurikulum yang diberlakukan secara
kreatif
10. Mampu mengembangkan kemampuan dan kinerja tenaga
kependidikan
11. Mampu menciptakan inovasi pembelajaran sehingga KBM berjalan
efektif dan efisien
12. Mampu melaksanakan penilaian secara berkelanjutan
13. Mampu meningkatkan perolehan nilai di atas standar kelulusan
14. Terciptannya budaya baca yang semakin meningkat
15. Mengoptimalkan fungsi layanan bimbingan dan konseling
16. Mengembangkan minat dan bakat melalui ekstra kurikuler
17. Memiliki system manejemen dan job deskripsi organisasi yang
jelas
36
Ibid
46
18. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat guna mutu madrasah baik
fisik maupun non fisik melalui kerjasama yang saling
menguntungkan.37
dalam suatu kelompok yang berkaitan erat dengan hak dan kewajiban serta
dan didasarkan atas tanggung jawab untuk mencapai suatu tujuan. Adanya
masing bidang.
TABEL I
STRUKTUR ORGANISASI
Wali Kelas
37
Dokumen Sekolah GURU
salah satu factor yang harus dimiliki oleh setiap lembaga pendidikan. Hal
tugasnya.
berikut.
TABEL II
DATA SISWA MI SUNAN GIRI 02 ARJOWILANGUN KALIPARE
MALANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011
Jumlah
No Kelas
Laki-laki Perempuan Jumlah
01 I 15 17 32
02 II 15 5 20
03 III 12 20 32
04 IV 12 17 29
05 V 15 7 22
06 VI 11 7 18
Jumlah 80 73 15339
38
Ibid
39
Ibid
48
Dilihat dari tabel di atas dapat diketahui keadaan murid MI Sunan
dilihat dari jumlah muridnya muali dari tahun pelajaran 2005/ 2007 (kelas
VI) hingga tahun pelajaran 2010/ 2011, dapat di uraikan sebagai berikut
banyak, tetapi dari tahun ke tahun selalu bertambah, kecuali pada tahun
pelajaran 2009/ 2010 mengalami penurunan hingga hampir 40%. Hal ini
murid di sekolah lain masih dibawah jumlah murid MI Sunan Giri 02.
Arjowilangun saja, akan tetapi juga berasal dari luar desa Arjowilangun
49
yaitu dari Kalipare dan Arjosari dan Tumpak miri, walaupun rumah
TABEL III
50
10 Masjid 1 20x20 m2 Baik40
belum ada. Ruang Kepala Sekolah terdiri dari 1 meja dan kursi, 1 unit
komputer, 1 lemari buku (rak), ruang tamu dan data-data yang dipasang di
dinding. Ruang TU terdiri dari 1 unit meja kursi, 1 buah lemari buku
(besar), 1 buah rak buku, 1 buah lemari piala (etalase). Ruang guru terdiri
dari 8 pasang meja dan kursi guru, 1 buah lemari (loker), 3 buah lemari,
data pembagian jam pelajaran, 1 unit televisi. Ruang komputer terdiri dari
10 unit komputer dan 1 buah papan tulis. Ruang belajar yang berjumlah 6
masing-masing terdiri dari meja dan kursi sejumlah murid pada masing-
masing kelas 2 buah papan tulis,1 buah meja dan kursi guru, 1 buah
belajar, 2 buah rak sandal, 1 buah lemari (loker), 1 buah rak perpustakaan
kelas, 1 buah tempat sampah. Jumlah kamar mandi dan guru sudah layak
cukup baik, dan masjid dalam keadaan baik, bahkan masjid yang berada di
51
Penyajian dan analisa data ini didasarkan dari hasil observasi, interview, dan
berikut:
pembelajarannya yang terdiri atas silabus, RPP dan kisi-kisi soal pada
52
SILABUS
Materi
Kompetensi Sumber/Bahan/
pokok/Pembe Indikator Kegiatan Pembelajaran Penilaian Alokasi Waktu
Dasar Alat
lajaran
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
• Menerjemahkan Arti Surah al- • Mampu • Siswa Tugas 24 jam • Buku al-
Surah al- Kafirun, at- menerjemahkan Surah mendengarkan individual pelajaran Qur’an Hadist
Kafirun,at- takasur, dan al-kafirun, at-Takasur, terjemahan Surah al- dan tugas 12 X pertemuan MI kls V
Takasur dan al- al-Ma’un dan al-Ma’un dengan Kafirun, at-takasur, dan kelompok Terbitan
Ma’un baik dan benar al-Ma’un dari guru. dengan Putratama
• Memahami isi • Mampu memahami • Siswa unjuk kerja, bintang Timur
kandungan kandungan Surah al- menerjemahkan Surah tes lisan, Surabaya.
surah al- kafirun, at-Takasur, al-Kafirun, at-Takasur, serta tes
Kafirun,at- dan al-Ma’un secara dan al-Ma’un dengan tertulis Terjemaannya
Takasur, dan al- baik dan benar bimbingan guru. terbitan
53
Ma’un • Mampu menunjukkan • Siswa Depag RI
• Menunjukkan isi kandungan Surah menunjukkan 2006
isi kandungan al-Kafirun, at- kandungan Surah al- • Buku tajwid
Surah al- Takasur, dan al- Kafirun, at-Takasur, • Buku-buku
Kafirun,at- Ma’un dan al-Ma’un dengan lain yang
Takasur dan al- bimbingan guru. relevan
Ma’un
54
menyayangi tentang menyayangi dengan bimbingan guru. serta tes Surabaya
anak yatim anak yatim secara • Siswa memahami hadis tertulis
• Menunjukkan benar dan fasih tentang menyayangi • Terjemah
isi kandungan anak yatim dengan Riyadhus
hadis tentang bimbingan guru Shalihin
menyayangi • Siswa menunjukkan rasa
anak yatim simpati kepada anak • Buku-buku
yatim dalam kehidupan lain yang
sehari-hari relevan41
41
Dokument Sekolah
55
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
I. Kompetensi Dasar
II. Indikator
benar
benar
benar
56
Arti Surah al-Qadr
V. Metode Belajar
1. Informasi
2. Tanya jawab
3. Demonstrasi
4. Praktik
3. Buku tajwid
B. Kegiatan Inti
57
2. Guru menerjemahkan tulisan, paparan, mengenai
Surah al-Qadr dengan suara jelas dan perlahan-lahan ayat demi ayat.
Siswa diminta untuk menirukan bacaan guru ayat demi ayat. Hal ini
Surah al-Qadr mulai ayat pertama sampai dengan ayat terakhir secara
penjelasan tersebut.
58
1. Guru mengevaluasi tentang proses dan hasil
VIII. Penilaian
A. Tes Lisan
B. Tes Tertulis
C. Tes Perbuatan
Kalipare,
……………………….
Mengetahui,
Kepala Madrasah Guru Al-Qur’an dan Hadis
a. al-Humazah
b. asy-Syams
c. az-Zalzlah
d. ‘Abasa
a. Kedisiplinan
b. Kesejahteraan
c. Kemuliaan
d. Kemakmuran
b. Diturunkannya Al-Qur’an
60
d. Kami telah mengampuninya
b. Allah SWT
c. Malaikat Jibril
a. .ﻜﻞﺍﻤﺮ
b. .ﺴﻟﻢ
c. .ﺧﻴﺮﻤﻦ
d. .ﺍﻟﻒﺷﻬﺮ
Bulan Ramadhan.
a. Selama
8. ............ﻟﻴﻟﺔﺍﻟﻗﺩﺮﺧﻴﺮﻤﻦ
a. . ﻜﻞﺍﻤﺮ
b. . ﺴﻟﻢ
c. . ﻤﻄﻟﻊﺍﻟﻓﺟﺭ
d. . ﺍﻟﻒﺷﻬﺮ
61
9. Salah satu tanda terjadinya Lailatul Qadr adalah …….
10. Malam Qadar adalah malam yang penuh ﺴﻟﻢ , artinya …….
a. Kehidupan
b. Kesibukan
c. Kesejahteraan
d. kekeluargaan
10. Orang yang beribadah dengan ikhlas pada malam qadar akan mendapatkan
62
C. Jawablah dengan singkat !
ﻭﻤﺎﺍﺪﺮﻚﻤﺎﻟﻴﻟﺔﺍﻟﻗﺪﺮ
ﺴﻟﻡﻫﻲﺤﺘﻰﻣﻄﻟﻊﺍﻟﻔﺠﺮ
63
a. Perencanaan Pembelajaran
pelajaran
b. Evaluasi
64
Masjid jami’ Al falah berada di tengah tengah sekolah sehingga
hari. .
televisi.
pembelajaran
65
a. Mengintensifkan kegiatan pembelajaran dengan cara:
Qiro’ati, dimulai dari jilid terendah yaitu jilid I sampai dengan jilid VI.
42
Ibid
66
Target hafalan tersebut ditempuh selama belajar di MI Sunan
diucapkan sesudah makan, do’a masuk kamar mandi dan do’a keluar
dari kamar mandi, do’a masuk masjid dan do’a keluar dari masjid,
43
Ibid
67
sudah dalam keadaan suci (berwudlu) dari rumah. Sholat dhuha
kelas rendah dan kelas tinggi. Kelas rendah yaitu kelas I sampai
bersama bapak dan ibu guru dengan tidak mengeraskan suara. Pada
pemerintah.
6. Mengadakan evaluasi
68
berhubungan dengan teori maupun praktek dalam rangka
69
BAB V
A. Kesimpulan
yaitu :
a. Membuat silabus
Contoh yang diambil adalah silabus yang dibuat oleh Ustad Khoirul
70
RPP yang dibuat mata pelajaran al Qur’an dan Hadits kelas V semester
surah pendek.
c. Evaluasi
dilakukan.
keagamaan.
pembelajaran
71
b. Kegiatan hafalan surat-surat pendek (Juz ‘Amma).
B. Saran-saran
berikut:
sama dengan wali murid dengan sebaik-baiknya agar dapat tercapai tujuan
pembelajaran.
72
4. Hendaknya siswa selalu mempunyai kesadaran untuk
73