Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Isolasi Mikroorganisme
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Di alam populasi mikroba tidak terpisah sendiri menurut jenisnya, tetapi terdiri dari
campuran berbagai macam sel. Di dalam laboratorium populasi bakteri ini dapat
diisolasi menjadi kultur murni yang terdiri dari satu jenis yang dapat dipelajari
morfologi, sifat dan kemampuan biokimiawinya.
Ada beberapa metode untuk memperoleh biakkan murni dari suatu biakkan
campuran. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah teknik cawan
gores dan cawan tuang. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu
mengencerkan organisme sedemikian sehingga individu spesies dapat dipisahkan
dari lainnya, dengan anggapan bahwa setiap koloni terpisah yang tampak pada
cawan petri setelah inkubasi berasal dari satu sel tunggal.
Pengambilan sampel air bergantung kepada keadaan air itu sendiri. Jika berasal
dari air sungai yang mengalir maka botol dicelupkan miring dengan bibir botol
melawan arus air. Bila pengambilan sampel dilakukan pada air yang tenang,
botol dapat dicelupkan dengan tali, jika ingin mengambil sampel dari air keran
maka sebelumya keran dialirkan dulu beberapa saat dan mulut kran dibakar. Hal
ini bertujuan untuk menghindari adanya mikroorganisme lain yang akan tumbuh.
Isolasi Mikroorganisme
2.2 Isolasi Dengan Cara Pengenceran (Dilution)
Isolasi Mikroorganisme
c. Maseration (pengancuran), sampel yang berbentuk padat dapat ditumbuk
dengan mortir dan pestle sehingga mikroba yang ada dipermukaan atau di
dalam dapat terlepas kemudian dilarutkan ke dalam air. Contoh sampelnya antar
alain bakso, biji, buah dll. Perbandingan antar berat sampel dengan
pengenceran pertama adalah 1 : 9 (b/v). Unutk sampel dari tanah tak perlu
dimaserasi.
berat sampel dengan volume tabung pertama adalah 1 : 9 dan ingat akuades yang
digunakan jika memakai teknik rinse dan swab sudah termasuk pengencer 10 -1.
Setelah sampel masuk lalu dilarutkan dengan mengocoknya (pengocokan yang
benar dapat dilihat pada gambar disamping)
b. Diambil 1 ml dari tabung 10 -1 dengan mikropipet kemudian dipindahkan ke tabung
10-2 secara aseptis kemudian dikocok dengan membenturkan tabung ke telapak
tangan sampai homogen. Pemindahan dilanjutkan hingga tabung pengenceran
terakhir dengan cara yang sama, hal yang perlu diingat bahwa pipet ukur yang
digunakan harus selalu diganti, artinya setiap tingkat pengenceran digunakan pipet
ukur steril yang berbeda/baru. Prinsipnya bahwa pipet tidak perlu diganti jika
memindahkan cairan dari sumber yang sama.
Isolasi Mikroorganisme
2.3 Teknik Penanaman
2.3.1 Teknik Penanaman
Teknik penanaman ini merupakan lajutan dari pengenceran bertingkat.
Pengambilan suspensi dapat diambil dari pengenceran mana saja tapi biasanya
untuk tujuan isolasi (mendapatkan koloni tunggal) diambil beberapa tabung
pengenceran terakhir.
a) Spread Plate (agar tabur ulas)
Spread plate adalah teknik menanam dengan menyebarkan suspensi bakteri
di permukaan agar diperoleh kultur murni. Adapun prosedur kerja yang dapat
dilakukan adalah sebagai berikut :
Ambil suspensi cairan sebanyak 0,1 ml dengan pipet ukur kemudian
teteskan diatas permukaan agar yang telah memadat.
Batang L atau batang drugal diambil kemudian disemprot alkohol dan
dibakar diatas bunsen beberapa saat, kemudian didinginkan dan ditunggu
beberapa detik.
Kemudian disebarkan dengan menggosokannya pada permukaan agar
supaya tetesan suspensi merata, penyebaran akan lebih efektif bila cawan
ikut diputar.
Hal yang perlu diingat bahwa batang L yang terlalu panas dapat
menyebabkan sel-sel mikroorganisme dapat mati karena panas.
Isolasi Mikroorganisme
b) Pour Plate (agar tuang)
Teknik ini memerlukan agar yang belum padat (>45ºC) untuk dituang
bersama suspensi bakteri ke dalam cawan petri lalu kemudian dihomogenkan
dan dibiarkan memadat. Hal ini akan menyebarkan sel-sel bakteri tidak hanya
pada permukaan agar saja melainkan sel terendam agar (di dalam agar)
sehingga terdapat sel yang tumbuh dipermukaan agar yang kaya O 2 dan ada
yang tumbuh di dalam agar yang tidak banyak begitu banyak mengandung
oksigen. Adapun prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Siapkan cawan steril, tabung pengenceran yang akan ditanam dan media
padat yang masih cair (>45ºC)
Teteskan 1 ml secara aseptis.suspensi sel kedalam cawan kosong
Tuangkan media yang masih cair ke cawan kemudian putar cawan untuk
menghomogenkan suspensi bakteri dan media, kemudian diinkubasi.
Isolasi Mikroorganisme
Bertujuan untuk mengisolasi mikroorganisme dari campurannya atau
meremajakan kultur ke dalam medium baru.
1. Metode Cawan Gores
Metode ini mempunyai dua keuntungan yaitu menghemat bahan dan waktu.
Namun, untuk mendapatkan hasil yang baik diperlukan ketrampilan yang
lumayan yang biasanya diperoleh dari pengalaman, hasilnya akan didapatkan
isolasi mikroorganisme seperti yang diinginkan
a) Goresan Sinambung
Cara kerja :
Sentuhkan inokulum loop pada koloni dan gores secara kontinyu sampai
setengah permukaan agar.
Jangan pijarkan loop, lalu putar cawan 180oC lanjutkan goresan sampai
habis. Goresan sinambung umumnya digunakan bukan untuk
mendapatkan koloni tunggal, melainkan untuk peremajaan ke cawan atau
medium baru.
b) Goresan T
Cara kerja :
Bagi cawan menjadi 3 bagian menggunakan spidol marker
Inokulasi daerah 1 dengan streak zig-zag
Panaskan jarum inokulan dan tunggu dingin, kemudian lanjutkan streak
zig-zag
pada daerah 2 (streak pada gambar). Cawan diputar untuk memperoleh
goresan yang sempurna
Lakukan hal yang sama pada daerah 3
Isolasi Mikroorganisme
c) Goresan Kuadran
Cara kerja :
Hampir sama dengan goresan T, namun berpola goresan yang berbeda
yaitu dibagi empat. Daerah 1 merupakan goresan awal sehingga masih
mengandung banyak sel mikroorganisma.Goresan selanjutnya dipotongkan
atau disilangkan dari goresan pertama sehingga jumlah semakin sedikit
dan akhirnya terpisah-pisah menjadi koloni tunggal.
Isolasi Mikroorganisme
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Alat : Bahan :
Prosedur Kerja :
Isolasi Mikroorganisme
Diambil mikroorganisme dari kulit dengan cara dioleskan cotton bud
yang sudah dicelupkan dengan aquadest steril lalu dimasukkan ke
cawan 3. Inkubasi selama 1x24 jam.
Bakteri dan kapang yang terbentuk dipindahkan ke medium lain
Bakteri ke tabung reaksi yang berisi NA ( miring ) menggunakan jarum
ose, dengan digoreskan secara zig – zag
Kapang dimasukkan ke dalam cawan petri yang diisikan PDA sintesis
dengan menggunakan jarum tanam tajam, dilakukan secara aseptis.
Inkubasi selama 1x24 jam.
Isolasi Mikroorganisme
BAB IV
4.1 Hasil
Isolasi Mikroorganisme
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini sampel yang digunakan adalah tanah yang kemudian di
inkubasi selama 2x24 jam supaya cawan tersebut ditumbuhi oleh koloni, seharusnya
hanya 1x24 jam tapi pada saat itu bakteri yang tumbuh masih sedikit atau hampir
tidak ada, kemudian cawan dari tiga pengenceran terakhir tersebut di hitung jumlah
bakteri yang tumbuh pada pengenceran 10 -5 ditumbuhi 5 bakteri, 10-6 adalah 6
bakteri dan 1 kapang, 10 -7 adalah 102 bakteri. Hal ini sangat bertolak belakang
dengan teori, karena seharusnya pada pengenceran 10 -7 di dapatkan jumlah bakteri
yang lebih sedikit dari pengenceran sebelumnya dan hal ini memungkinkan adanya
kontaminasi dan kesalahan dalm penghitungan yang cukup besar. Selain itu, tanah
yang dipakai adalah tanah yang steril yaitu pupuk kandang yang menyebabkan
tumbuhnya mikroba dalam jumlah sedikit sehingga harus diinkubasi selama 2x24
jam.
Pada inokulum yang dibuat sering terjadi kontaminasi, hal ini disebabkan oleh
banyak faktor antara lain pada saat mentransfer mikroba tidak dilakukan secara
aseptis sehingga timbul mikroba yang tidak diinginkan. Dan seharusnya pada saat
membuka tutup cawan petri selama penggoresan, dibuka sedikit saja dan tutp
cawan tersebut harus tetap berada diatas cawan. Sehingga medium steril dalam
cawan terlindung dari bakteri yang berasal dari udara.
Dua kesalahan yang umum dilakukan oleh para mahasiswa yang baru mempelajari
mikrobiologi adalah tidak memanfaatkan medium dengan baik untuk digoreskan
sehingga pengenceran mikroorganisme menjadi kurang baik dan cenderung untuk
menggunakan inokulum terlalu banyak sehingga menyulitkan pemisahan sel – sel
yang digoreskan.
BAB V
KESIMPULAN
Isolasi Mikroorganisme
Isolasi mikroorganisme bertujuan untuk memisahkan suatu koloni dari
biakkan campuran untuk menghasilkan biakkan murni.
Pengenceran bertingkat dilakukan bertujuan untuk meminimalkan jumlah
mikroba yang tersuspensi dalam cairan, sehingga diharapkan pada
pengenceran 10-5 dan 10-6 didapatkan jumlah mikroorganisme sekitar 30-300
kolonil.
Dengan isolasi mikroorganisme dapat membedakan antara bakteri, kapang,
khamir dan jamur.
DAFTAR PUSTAKA
Isolasi Mikroorganisme
Anonim.2008. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Dasar.Purwokerto:Universitas
Jendral Soedirman.
http://ekmon-saurus.blogspot.com/2008/11/bab-4-isolasi-mikroorganisme.html
Isolasi Mikroorganisme