You are on page 1of 35

TUGAS MINI RISET

SEMINAR AKUNTANSI KEUANGAN

SISTEM PENGENDALIAN PADA PERUSAHAAN


PT. LINGKOQ DEWA DAN PT. PACIFIC CILINAYA
FANTACY MATARAM MALL

OLEH KELOMPOK 11

EVA SEPTENI (08A.0141.SA)


NILNA ROHMANI (09A.0398.SA)
SUPARTINI (09A.0411.SA)
NI PUTU ANGGARINI P. (08A.0129.SA)
ANGRUDI ANGGADA P. (09A.0357.SA)
AAN FAUZI (08A.0135.SA)
MUHAMMAD RAZALI (08A.0173.SA)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE amm)


MATARAM
2010

1
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latara Belakang.............................................................................1
1.2. Pokok Permasalahan......................................................................3
1.3. Tujuan............................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1. Pengertian Akutansi .....................................................................5
2.2. Pengertian Sistem.........................................................................5
2.3. Pengertian Pengendalian Intern....................................................5
2.4. Pengertian Dana............................................................................6
2.5. Pengertian Kas..............................................................................7
2.6. Karakteristik Kas..........................................................................7
2.7. Prosedur Pengawasan Kas............................................................8
2.8. Pengertian Kas Kecil....................................................................9

BAB III PEMBAHASAN


3.1. Sistem Pengendalian Kas Pada PT. LINGKOQ DEWA
MATARAM................................................................................14
3.2. Sistem Pengendalian Kas Pada PT. PACIVIC CILINAYA
FANTACY MATARAM MALL................................................23
3.3. Akutansi Kas Kecil Menurut Teori...............................................27

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1. Kesimpulan .....................................................................................31
4.2. Saran ...............................................................................................31

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Delakang

Sejalan dengan perkembangan dan situasi ekonoini serta moneter saat

ini yang didukung dengan kemajuan teknologi yang pesat, Indonesia

semakin terbuka dalam menjalin hubungan dengan dunia internasional.

Berbagai transaksi telah dan akan terus dilakukan dengan pihak luar negeri,

baik dibidang ekspor dan impor barang maupun jasa dan dalam bentuk

bantuan/pinjaman modal. Begitupula yang akan dilakukan dengan pihak luar

negeri, seperti jasa aliran dana maupun dalam produk perdagangan.

Kebutuhan masyarakat yang semakin bervariasi di dalam menjalankan

hidup serta pola pikir dari masyarakat Indonesia yang semakin maju

memberikan dampak perubahan yang saagat berarti bagi perekonoinian

Indonesia. Untuk itu perusahaan dihadapkan pada kewajiban untuk membuat

laporan keuangan atau akuntansi baik sebagai alat yang berguna sebagai

dasar perencanaan (planing), pengambil keputusan (diccision making),

pelaksanaan (actuating), maupun dalam peagwasan (controling). Karena

perusahaan ini baru berdiri maka tahap-tahap kegiatan akuntansi yang

dilakukan perusahaan dilakukan melalui mekanisme dengan penekanan yang

dilaksanakan pada kebutuhan teknis yang mendukung langkah operasional

perusahaan, adapun kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan adalah:

1. Melakukan pencatatan pada pesanan yang masuk dengan diawali kontrak

kerja dengan pelanggan dengan jumlah pesanan dalam partai besar.

3
2. Pengiriman pesanan pembelian kepada sesuai dengan pesanan pelanggan

dimana biaya pengiriman barang ditanggung oleh pelanggan.

3. Melakukan pencatatan terhadap barang yang masuk berdasarkan pesanan

pembelian pada saat barang datang

4. Mengarsipan pesanan pembelian faktur yang berasal dari surat

penyerahan barang dan kuantitas barang yang masuk dan keluar.

5. Membuat laporan keuangan seperti perusahaan lain pada khususnya,

Bagi perusahaan pada umumnya, baik perusahaan dalam jalur pembelian

jasa maupun perdagangan tetap melaksanakan kewajiban kepada pemerintah

dalam bentuk pajak dan lain-lain.

Jika perusahaan ingin berjalan dengan survive harus melaksanakan

kegiatan operasional dengan tidak melupakan mekanisme akuntansi agar

meiniliki dasar yang akurat dalam menetapkan langkah-langkah usahanya

dengan baik dimulai dengan perencanaan-proses-sampai pada produksi

sebagai output bahkan sampai pada pemasaran. Agar perusahaan survive

perusahaan harus memperhatikan peredaran uang kas. Diperusahaan, kas

pada khususnya tidak meiniliki identitas kepeinilikan dan mudah dipindah

tangankan, sikap deinikian itu yang membuat manajemen harus yakin

bahwa:

1. Setiap pengeluaran kas telah sesuai dengan tujuan penggunaannya

2. Kas yang seharusnya diterima memang benar-benar diterima

3. Tidak ada penyalahgunaan terhadap kas inilik perusahaan

4
1.2. Pokok Permasalahan

Sebagaimana kita ketahui bahwa kas merupakan aktiva yang sangat

liquid, tanpa tanda kepeinilikan, merupakan dasar pengukuran dan

pencatatan, mudah dipergunakan sebagai alat pernbayaran dan tidak ada

pembatasan dalam penggunaannya sehingga mudah terjadi kesalahan

maupun ketidak beresan oleh karena itu diperlukan sistem pengendalian

yang baik. Teknik yang umum dilakukan sebagai pengendalian kas adalah:

1. Menggunakan rekening bank perusahaan dapat memunyai beberapa

nomor rekening berbagai bank.

2. Petty Cash System, Karena tidak mungkin perusahaan membayar

pengeluaran yang kecil dengan cek yang pengendaliannya sangat

diperlukan.

3. Proteksi fisik saldo kas. Pengendalian yang memadai terhadap

penerimaan dan pengeluaran kas sebagai bagian dari fisik kas sehingga

semua usaha harus dilakukan untuk meininimkan saldo kas dikantor

perusahaan.

4. Rekonsiliasi saldo kas yang ada di bank tidak dapat dihitung maka perlu

dilakukan pengujian dengan rekonsiliasi bank.

Dari hal-hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa aspek perencanaan

dan pengawasan internal terhadap kas harus mendapat perhatian yang serius

terhadap manajemen. Untuk menghindari penyalahgunaan dan agar kas yang

digunakan lebih efektif dan efisien maka kas perlu dikendalikan, dan untuk itu

kaini mengambil judul SISTEM PENGENDALIAN INTERN KAS PADA

5
PERUSAHAAN PT. LINGKOQ DEWA DAN PT. PACIVIC CILINAYA

FATANCY MATARAM MALL.

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui sistem pengendalian intern kas pada PT.

LINGKOQ DEWA DAN PT. PACIVIC CILINAYA FATANCY

MATARAM MALL.

2. Untuk membandingkan sistem pengendalian intern kas pada kedua

perusahaan tersebut.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Akuntansi

Menurut American Institute of Certified Accountants (AICPA) dalam

buku Zaki Baridwan (1999:1) akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang

fungsinya adalah menyediakan data kuantiatatif terutama yang mempunyai

sifat keuangan dari suatu usaha ekonoini yang dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan-keputusan ekonoini dalam meinilih alternatif dari

suatu keadaan.

Menurut S Munawir (2002:1) akuntansi adalah suatu sistem yang

mengukur aktivitas bisnis memproses informasi-informasi menjadi suatu

laporan dan mengkomunikasikan temuan-temuan tersebut kepada

pengambilan keputusan.

2.2. Pengertian Sistem

Sistem menurut W. Gerald Cole (Accounting system cecil gillespie)

yang dikutip dari buku Zaki Baridwan

“sistem adalah suatu kerangaka dan prosedur-prosedur yang saling

berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dar perusahaan”

2.3. Pengertian Pengendalian Intern

Pengendalian intern (internal control) dapat memepunyai arti sempit

atau arti luas. Dalam arti sempit pengendalian intern merupakan pengecekan

7
penjumlahan, baik penjumlahan mendatar (crossfooting) maupun

penjumlahan menurun (footing). Dalam arti yang luas, pengendalian intern

tidak hanya meliputi pekerjaan pengecekan tetapi meliputi semua alat-alat

yang digunakan manajemen untuk mengadakan pengawasan.

Kegunaan pengendalian intern antara lain:

1. Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi

2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi

3. Memajukan efisiensi dalam operasi

4. Membantu menjaga agar tidak ada yang menyimpang dari kebijaksanaan

manajemen yang telah ditetapkan terlebih dahulu.

2.4. Pengertian Dana

Menurut Hendri Yujana (1992:36) ada dua pengertian dana yaitu:

a. Dana dalam akuntansi pernerintahan dimaksudkan sebagai suatu

kesatuan fiskal dalam akuntansi yang terdiri dari yang

mempunyai self balancing set of accounts untuk mencatat

kas/sumber dana lainnya yang seluruhnya dihubungkan denga

uang, kewajiban-kewajiban, cadangan-cadangan dan equities

yang dipisahkan untuk menyelenggarakan kegiatan khusus untuk

mencapai tujuan tertentu sesuai dengan perundang-undangan

khusus dan retriksi-retriksi.

b. Sedangkan pengertian dana bagi perusahaan yang beroriaentasi

pada laba adalah merupakan bagian dan aktiva yang disisipkan

untuk digunakan secara khusus dan bukanlah merupakan satu

8
kesatuan akuntansi yang terpisah.

2.5. Pengertian Kas

Menurut Harnanato (2002:148 ) kas adalah alat peretukaran atau alat

pembayaran yang diakui oleh masyarakat dan oleh sebab itu merupakan

dasar landasan yang kuat untuk dipakai sebagai alat pengukuran terhadap

kegiatan ekonoini didalam perusahaan.

Terdapat dua kriteria yang harus dipenuhi agar suatu alat pernbayaran

dapat diklasifiaksikan sebagai kas:

a. Harus diterima oleh masyarakat bisnis sebagai alat pembayaran

dan atau diterima oleh bank sebagai simpanan sebesar nilai

noininalnya.

b. Harus dapat digunakan sebagai alat pembayaran untuk kegiatan

normal perusahaan.

2.6. Karakteristik Kas

Kas meiniliki sifat-sifat atau karakteristik yang mempunyai

konsekuensi relatif lebih kompleks bagi manajemen dibandingkan dengan

aktiva-aktiva lain. Terdapat dua karakteristik kas yang harus dipahaini dan

memerlukan perhatian serius oleh manajemen pada umumnya karakteristik

tersebut adalah

a. Kas bersifat aktif tetapi tidak produktif

Hampir setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan, kalau tidak

berawal dari kas pasti akan berakhir pada kas, perusahaan mengiginkan

produktivitas yang lebih tinggi untuk memperoleh keuntungan yang

9
lebih tinggi dan tidak boleh dibiarkan adanya kas yang menganggur.

b. Kas tidak mempunyai identitas kepeinilikan dan mudah

dipindahtangankan, uang tunai pada khususnya tidak mempunyai

identitas kepeinilikan dan mudah dipindahtangankan, sifat

deinikian itu mengakibatkan manajemen harus yakin bahwa:

- Setiap pengeluaran kas telah sesuai dengan pengguanannya

- Kas yang seharusnya diterima memeng benar-benar diterima

- Tidak ada penyalahgunaan terhadap kas inilik perusahaan

2.7. Prosedur Pengawasan Kas

Karena bentuk dan jenis perusahaan ada bermacam-macam maka

sistem pengawasan interen suatu perusahaan akan berubah dengan

perusahaan lain, tetapi ada dasar tertentu yang digunakan sebagai pedoman

untuk mengadakan pengawasan terhadap kas sehagai berikut:

1. Penerimaan uang

Penerimaan uang dalam suatu perusahaan bisa berasal dari beberapa

sumber antara lain:

a. harus ditunjukkan dengan jelas fungsi-fungsi dalam

penerimaan kas dan setiap penerimaan kas harus

dicatat dan disetor ke bank.

b. Diadakan peinisahan fungsi antara pengurusan kas

dengan fungsi pencatatan.

c. Diadakan pengawasan yang ketat terhadap fungsi

penerimaan dan pencatatan kas, selain itu setiap hari

10
harus dibuat laporan kas.

2. Pengeluanan uang

Apabila pengawasan tidak dijalankan dengan ketat, sering kali jumlah

pengeluaran diperbesar dan selisihnya digelapkan. Beberapa prosedur

pengawasan yang penting adalah sebagai berikut:

a. semua pengeluaran uang menggunakan cek, kecuali untuk

pengeluaran-pengeluaran kecil dibayar dari kas kecil.

b. Dibentuk kas kecil yang diawasi dengan ketat.

c. Penulisan cek hanya dilakukan apabila didukung bukti-bukti

(dokumen-dokumen) yang lengkap atau dengan kata lain digunakan

sistem voucher.

d. Dipisahkan antara orang-orang yang mengumpulkan bukti-bukti

pengeluaran kas, yang menulis cek, yang menadatangani cek dan

yang mencatat pengeluaran kas.

e. Diadakan pemeriksaan intern dengan jangka waktu yang tidak tentu.

f. Diharuskan membuat laporan harian kas.

2.8. Pengertian Kas Kecil

Menurut Zaki Baridwan, dana kas kecil adalah uang kas yang

disediakan untuk pengeluaran yang jumlahnya relatif kecil dan tidak

ekonoinis bila dibayar dengan cek.

Terdapat dua alternatif metode atau prosedur penyelenggaraan dana

11
kas kecil yaitu:

1. Sistem Dana Tetap ( Imprest Fund System)

Dengan sistem dana tetap, kepada kasir kas kecil diserahkan sejumlah

uang (cek) untuk dana kas kecil yang dibentuk. Kasir kas kecil

melaksanakan pembayaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan

menyimpan bukti pengeluaran kas kecil. Secara periodik atau pada saat

dana kas kecil hampir habis, kasir kas kecil harus membuat laporan

pertanggung jawaban penggunaan dana kas kecil dengan sistem dana

tetap.

Kelebihan dan kekurangan metode dana tetap

a. Menurut Sri Daryanti kelebihan kas kecil dengan metode dana tetap

antara lain:

1. Saldo dalam rekening kas kecil selalu tetap

2. Setiap terjadi pengeluaran tidak selalu harus dicatat, tetapi bukti-

bukti pengeluarannya saja yang dikumpulkan, pencatatannya

hanya terjadi pada waktu pengisian kembali jumlah fisik kas

kecil yang didukung oleh bukti-bukti pengeluaran yang

jumlahnya relatif sudah cukup besar.

3. Saldo rekening kas kecil baru berubah apabila terdapat adanya

penambahan dana kas kecil dan adanya pengurangan dana kas

kecil

12
b. Adapun kelemahan sistem dana tetap adalah sebagai berikut:

1. Apabila jumlah pengeluarannya relatif kecil maka perlu

dilakukan adjusment terhadap jumlah kas kecil yang belum

diganti.

2. Perlu dibuat jurnal balik pada awal periode berikutnya untuk

mengembalikan posisi rekening kas kecil pada jumlahnya yang

tetap.

3. Kelengkapan bukti-bukti yang berkaitan dengan pengeluaran kas

kecil pada akhir periode sangat kecil karena pengumpulan bukti

tersebut dilakukan pada akhir periode pada saat dilakukannya

pengisian dan penjurnalan

2. Sistem Dana Berubah/ Berfluktuasi ( Fluctuating Fund System)

Dengan sistem dana berfluktuasi, transaksi pengeluaran kas kecil

ditandai dengan dilakukannya pencatatan sehingga rekening dana kas

kecil akan menunjukkan saldo yang semakin berkurang sebagai akibat

terjadinya pengeluran kas kecil dan saldo rekening dana kas kecil akan

senantiasa berubah-ubah dan waktu ke waktu sesuai transaksi yang

mempengarubi kas kecil, Itulah. sebabnya dikatakn dana berfluktuasi.

Cara kerja penyelenggaraan dana kas kecil dengan sistem dana kas

berubah (berfluktuasi) sebagai berikut:

13
• Pembukaan kas pada saat membuka dana kas kecil

bagian akuntansi mendebit rekening kas kecil dan

mengkredit kas.

• Pengeluaran kas kecil, didalam setiap pengeluaran kas

kecil pemegang dana kas kecil langsung mencatat

pengeluaran-pengeluaran yang terjadi sehingga buku

pengeluaran kas kocil rnempunyai fungsi sebagai buku

jurnal dan menjadi dasar untuk pembukuan ke

rekening-rekening buku besar

• Pemegang kas kecil membuat laporan-laporan

pemakaian dana kas kecil dan kemudian mengajukan

perinintaan pengisian kembali dana kas kecil

• Apabila terjadi pengeluaran yang meningkat dan

diputuskan untuk menaikkan dana kas kecil, maka hal

yang dilakukan adalah mendebit kas kecil dan

mengkredit kas sesuai dengan jumlah yang dinaikkan

dan dikurangi dengan sisa saldo akhir laporan kas kecil.

• Apabila diputuskan untuk menurunkan dana kas kecil

karena jumlah dana yang diselenggarakan terlalu besar

maka pencatatannya sama dengan contoh sebelumnya,

jumlah dana kas kecil yang ada atau saldo akhir dari

laporan kas kecil akan diisi kembali dimana jumlahnya

sesuai dengan jumlah yang diturunkan dan dikurangai

14
dengan saldo akhir dari dana kas kecil tersebut.

• Apabila diputuskan untuk menghapus dana kas kecil

atau menutup dana kas kecil yang ada dan

mengembalikan sisanya pada pemegang kas besar.

Menurut Sri Daryanti, kelebihan-kelebihan dari metode sistem dana

berubah:

1. Saldo dalam rekening kas kecil tidak tetap

2. Setiap terjadi pengeluaran kas kecil langsung

dicatat mengurangi rekening kas kecil.

3. Pengisian kembali dana kas kecil tidak perlu

didasarkan atas bukti-bukti pengeluaran, tetapi

didasarkan atas pertimbangan dari bendahara.

4. Tidak perlu dibuat jurnal adjustment pada akhir

periode, karena setiap pengeluaran sudah

langsung dicatat pada saat terjadinya.

Kelemahan dari metode dana berubah adalah:

1. Tidak efisien karena pencatatan dilakukan pada setiap terjadinya

transaksi.

2. Selain menjurnal pemegang kas kecil juga membuat laporan kas

kecil harian.

3. Jumlah kas kecil yang ada ditangan dengan jumlah kas yang ada di

rekening kas kecil harus sama sehingga dilakukan pemeriksaan fisik

15
pada setiap terjadi transaksi,

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Sistem Pengendalian Kas Pada PT. LINGKOQ DEWA Mataram

3.1.1. Prosedur Penerimaan Kas pada PT. LINGKOQ DEWA

Mataram

Penerimaan kas merupakan kegiatan perusahaan yang harus

mendapatkan pengawasan yang lebih. Hal ini dikarenakan dalam

kegiatan penerimaan ini sangat riskan terjadi penyimpangan dan

penyelewengan. Untuk memudahkan dalam pengontrolan penerimaan

kas pada PT. LINGKOQ DEWA.

Melakukan beberapa perlakuan. Ada dua jenis peneriman kas

yang ada pada PT. LINGKOQ DEWA yaitu penerimaan kas secara

tunai dan penerimaan non tunai seperti cek.

Sumber-sumber penerimaan kas PT. LINGKOQ DEWA untuk

sementara ini berasal dari hasil penjualan cat dan hasil penjualan gula.

Semua penerimaan tersebut pada umumnya diakui sebagai penjualan

sesuai dengan perhitungannya masing-masing. Selain jenis penerimaan

16
tersebut ada penerimaan yang bukan merupakan pendapatan melainkan

sebagai dana yang disediakan untuk mengeluarkan sehari-hari atau

lebih dikenal dengan dana kas kecil.

Dikarenakan perusahaan ini baru berdiri maka tidak ada

dokumen yang digunakan melainkan perusahaan hanya mencatat

penerimaan dan pengeluaran perusahaan yang disertai dengan bukti-

bukti penerimaan dan pengeluaran kas seperti nota dan kwitansi.

Langkah-langkah yang digunakan untuk mengatur dan

mengawasi penerimaan kas adalah sebagai berikut:

1. Pada saat penerimaan kas kasir terlebih dahulu

mencocokkan barang yang keluar serta barang

yang ditetapkan dengan jumlah yang diterirna

serta mengecek keabsahan kwitansi

pembayaran.

2. Setelah itu bagian adininistrasi kasir

mengerahkan nota penerimaan kas dan

kemudian kas dan menvetor uang kepada

kasir.

3. Selaniutnya berdasarkan nota-nota penerimaan

kas tersebut kasir kemudian mencatat hasil

penjualan tersebut kedalam laporan penjualan

gula.

4. Berbeda dengan penjaualan cat, penerimaan

17
atas penjualan cat biasanya dalam bentuk cek

karena jumlahnya yang relatif besar dan

penjualannya umumnya dilakukan secara

kredit dengan ketentuan pembayaran pertama

sebesar 30 persen dari hasil penjualan dan

pembayaran kedua sebesar 70 persen dari

penjualan yang sesuai dengan kontrak

penjualan dengan pelanggan dikarenakan

penjualan cat untuk daerah mataram

khususnya pada proyek besar.

5. Setelah dicatat kedalam laporan penjualan

kasir kemudian menyerahkan data kepada

bagian adininistrasi keuangan untuk mencatat

penjualan kedalam buku jurnal.

6. Kasir mengarsipkan kwitansi penjualan dan

nota penerimaan kas dan pada setiap harinya

pada jam 15:00, kasir kemudian menyetorkan

hasil penjualan tersebut kepada Bank Sri

Partha yang nantinya akan ditransfer ke Bank

BCA.

Perlakuan dan pencrapan akuntansi terhadap penerirnaan kas pada

PT. LINGKOQ DEWA Mataram.

Contoh:

18
Pada tanggal 22 Maret 2009 adalah transaksi penjualan gula

yang pertama pada PT. LINGKOQ DEWA. Dijual gula senilai

Rp. 5.700.000,00 secara tunai kepada

Bapak Doni.

Jurnal:

Kas Rp. 5.700.000,00

Penjualan Rp. 5.700.000,00

Pada saat disetor ke Bank perusahaan mengadakan pencatatan dan

penjumlahan, sebagai berikut:

Kas di bank Rp. 5.700.000,00

Kas Rp. 5.700.000,00

Sedangkan perlakuan akuntansi terhadap penerimaan kas yang berasal

dari penarikan rekening bank untuk mengeluarkan biaya yang relatif

besar dan untuk kebutuhan dana kas kecil

Contoh:

Pada tanggal 9 februari 2009 perusahaan menarik rekening bank

sebesar Rp 2.000.000,00 untuk kebutuhan pembayaran trail

Jurnal :

Kas Rp 2.000.000,00

Kas di Bank Rp 2.000.000,00

3.1.2. Prosedur Pengeluaran Kas pada PT. LINGKOQ DEWA

Mataram

19
Seperti halnya aktivitas penerimaan kas, pengeluaran kias juga

merupakan yang sangat riskan untuk penyelewengan dan penggelapan

maka dari itu juga pengeluaran harus dikendalikan dan dikeluarkan

sesuai dengan riilnya. Ada dua jenis pengeluaran kas skala besar yang

digunakan untuk pengeluaran sewaktu-waktu yang tidak melupakan

pengeluaran harian dan pengeluaran dalam skala kecil yang

terakumulasi dalam kas kecil.

Prosedur untuk melakukan pengeluaran kas harian juga hampir sama

dengan penerimaan kas yaitu perusahaan hanya mencatat dan hanya

menggunakan nota, tanpa menggunakan dokumen-dokumen. Adapun

tahapannya adalah:

1. Pada saat pengeluaran kas bagian adininistrasi kasir memberikan

bukti sementara kepada pihak kasir,

2. Bukti sementara tersebut ditukar ke bag kasir untuk mendapatkan

uang tunai.

3. Setelah menggunakan uang kas pihak yang berkepentingan harus

memberikan nota transaksi asli kepada bagian kasir.

4. Dari nota-nota. tersebut bagian kasir akan mengarsipkan dan

apabila terjadi kelebihan kas maka kelebihan tersebut akan

dikembalikan kepada kasir dan akan mencatat semua biaya yang

terjadi di dalam buku kas operasional.

Untuk pengeluaran yang bersekala besar bila uang kas yang

tersedia tidak mencukupi biasanya perusahaan menggunakan cek

20
sedangkan untuk pengeluaran sehari-hari diambil dari dana kas kecil

yang diterirna dari perusahaan.

Dari pengeluaran tersebut akan dicatat dalam laporan harian kas

untuk perlakuan akuntansi pengeluran kas pada perusahaan bila dilihat

dari contoh berikut:

Pada tanggai 9 Maret 2009 perusahaan membeli trali untuk

bangunan kantor perusahaan seharga Rp 2.000.000,00

Jurnal:

Biaya trail Rp 2.000.000,00

Kas Rp 2.000.000,00

3.1.3. Kas Kecil Dengan Dana Berubah pada PT. LINGKOQ

DEWA Mataram

Dalam pengendalian intern terhadap kas pada PT. LINGKOQ

DEWA Mataram menggunakan sistem dana kas kecil dimana untuk

sistem dua kas kecil tersebut perusahaan mengacu pada metode

fluctuating fund system atau sistem dana berubah. Dalam

pembentukan, penggunaan, dan pengisian kembali dana kas kecil ini

dikelola oleh pemegang kas kecil atau kas kecil yang akan

bertanggung jawab atas kas tersebut.

Pada saat pembentukan dana kas kecil, perusahaan mengacu pada

anggaran-anggaran yang diajukan oleh pihak-pihak yang

berkepentingan, dan sumber tersebut baru kasir perusahaan tersebut

menarik dana dan rekening bank.

21
a. Pada pembentukan dana kas kecil oleh pihak perusahaan

menetapkan jumlah saldo awal sebesar Rp. 2.000.000,00 dalam hal

ini untuk penjurnalanya lansung tertuang dalam buku pengeluaran

dana kas kecil.

b. Dalam penggunaan dana kas kecil ini untuk pengelauaran rutin

operasional perusahaan sehari-hari diperlukan tanda bukti

pengeluaran kas, tanda bukti ini akan dikumpulakan pada tanggal

tertentu jika saldo dana kas kecil adalah 30% dan saldo awal

pembentukan, maka bukti-bukti itu akan dilampirkan dalam

laporan buku kas perusahaan untuk pengisian dana kas kecil

kembali.

c. Untuk pencatatan pengeluaran atau penggunaan dana kas kecil

akan dilakukan pada setiap tanggal terjadinya pengeluaran kas dan

dengan malampirkan bukti-bukti pengaluaran tersebut. Adapun

untuk pencatatannya perusahaan melekukan pencatatan langsung

kedalam buku jurnal umum,

d. Jika ada dokumen yang digunakan pada saat teradinya peinindahan

uang, namun kasir selalu mencatat pengeluaran-pengeluaran uang

yang terjadi dimana nanti akan disesuaikan oleh bendahar umum,

bagaian adininistrasi keuangan dan kasir dalam laporan prhitungan

fisiknya.

Berikut adalah laporan operasionalnya yang mana didalamnya

terdapat dana kas kecil, penggunaan dana kas kecil dan pengisian

22
kembali dana kas kecil, serta laporan pecahan uang yang tersisa pada

saat kas kecil mulai habis yang mana nantinya akan disesuaikan

dengan bukti-bukti atau nota yang terlampir.

Buku laporan kas harian PT. LINGKOQ DEWA Mataram

LINGKOQ DEWA MATARAM


BUKU LAPORAN KAS HARIAN PERUSAHAAN
BULAN MARET 2009
Tanggal Kepada Pembayaran Debet Kredit Saldo
Saldo Saldo Awal Rp. 73,400.00

1/3/2009 Kasir Pengisian Kas Rp. 1,926,600.00 Rp. 2,000,000.00

23
1/3/2009 Ahyar Biaya Untuk Plavon Gudang Rp. 30,600.00 Rp. 1,970,000.00
2/3/2009 Ipung Biaya Telepon Pebruari Rp. 378,500.00 Rp. 1,591,000.00
Tono Biaya Print Transaksi Telepon Rp. 2,600.00 Rp. 1,589,500.00
Ahyar Biaya Oli Rp. 14,500.00 Rp. 1,575,000.00
Ipung Beli Bambu + Ongkos Rp. 20,000.00 Rp. 1,555,000.00
3/3/2009 Ahyar Beli bedek + ongkos Rp. 103,000.00 Rp. 1,452,000.00
4/3/2009 Ahyar Biaya foto copy Rp. 3,000.00 Rp. 1,449,000.00
Ipung Pembelian gula Rp. 6,000.00 Rp. 1,443,000.00
Ahyar Biaya kirim barang + ongkos Rp. 100,000.00 Rp. 1,343,000.00
6/3/2009 Tono Biaya pemasangan plavon Rp. 200,000.00 Rp. 1,143,000.00
Ipung Biaya makan karyawan Rp. 6,000.00 Rp. 1,137,000.00
Ahyar Biaya bensin Rp. 10,000.00 Rp. 1,127,000.00
7/3/2009 Tono Biaya makan karyawan Rp. 11,000.00 Rp. 1,116,000.00
8/3/2009 Tono Biaya kirim surat Rp. 27,200.00 Rp. 1,088,800.00
Ipung Biaya bensin Rp. 10,000.00 Rp. 1,078,800.00
9/3/2009 Ahyar Biaya makan karyawan Rp. 6,000.00 Rp. 1,072,800.00
Ahyar Biaya foto copy Rp. 5,000.00 Rp. 1,067,800.00
Ahyar Biaya makan karyawan Rp. 14,000.00 Rp. 1,053,800.00
10/3/2009 Ahyar Biaya stempel Rp. 3,000.00 Rp. 1,050,800.00
Ipung Tinta stempel Rp. 15,000.00 Rp. 1,035,800.00
Ipung Biaya makan karyawan Rp. 10,000.00 Rp. 1,025,800.00
11/3/2009 Ipung Biaya foto copy Rp. 8,250.00 Rp. 1,017,550.00
Tono Biaya bensin Rp. 10,000.00 Rp. 1,007,550.00
Sahar Biaya makan karyawan Rp. 10,000.00 Rp. 997,550.00
Tono Isi ulang gallon Rp. 6,000.00 Rp. 991,550.00
12/3/2009 Rini Biaya makan karyawan Rp. 10,000.00 Rp. 981,550.00
14/3/2009 Tono Biaya makan karyawan Rp. 5,000.00 Rp. 976,550.00
Ahyar Biaya foto copy Rp. 200.00 Rp. 976,350.00
15/3/2009 Ahyar Biaya foto copy Rp. 2,600.00 Rp. 973,750.00
Tini Biaya makan karyawan Rp. 10,000.00 Rp. 963,750.00
Tini Beli kopi Rp. 4,000.00 Rp. 959,750.00
Ipung Biaya pengiriman proposal Rp. 28,000.00 Rp. 931,750.00
16/3/2009 Ipung Beli bensin Rp. 10,000.00 Rp. 921,750.00
Rini Biaya parker Rp. 1,500.00 Rp. 920,250.00
Rini Biaya makan karyawan Rp. 15,000.00 Rp. 905,250.00
Ahyar Beli terpal Rp. 110,000.00 Rp. 795,250.00
Ahyar Beli kopi Rp. 7,000.00 Rp. 788,250.00
17/3/2009 Ahyar Biaya makan karyawan Rp. 10,500.00 Rp. 777,750.00
Ipung Biaya pompa sepeda Rp. 1,000.00 Rp. 776,750.00
Ipung Biaya koran Rp. 85,000.00 Rp. 691,750.00
18/3/2009 Tono Biaya makan karyawan Rp. 15,000.00 Rp. 676,750.00
Tono Biaya foto copy Rp. 300.00 Rp. 676,450.00
Sahar Beli buku nota Rp. 1,800.00 Rp. 674,650.00
Sahar Biaya pengiriman surat tiki Rp. 14,000.00 Rp. 660,650.00
Rini Biaya makan karyawan Rp. 7,500.00 Rp. 653,150.00
Rini Biaya pengiriman surat ici Rp. 7,000.00 Rp. 646,150.00
20/3/2009 Rini Biaya foto copy Rp. 24,600.00 Rp. 621,550.00
Rini Biaya makan karyawan Rp. 7,500.00 Rp. 614,050.00
Rini Biaya spanduk Rp. 150,000.00 Rp. 464,050.00
21/3/2009 Sahar Biaya makan karyawan Rp. 10,000.00 Rp. 454,050.00
Ipung Beli rokok untuk tamu Rp. 6,500.00 Rp. 447,550.00
Ipung Beli lem,paku pines, alteko Rp. 6,500.00 Rp. 441,050.00
Sahar Biaya foto copy Rp. 31,500.00 Rp. 409,550.00
Ipung Biaya bensin Rp. 10,000.00 Rp. 399,550.00

24
22/3/2009 Ipung Biaya makan karyawan Rp. 10,000.00 Rp. 389,550.00
Ipung Biaya foto copy Rp. 12,500.00 Rp. 377,050.00
Ahyar Beli map plastik Rp. 3,500.00 Rp. 373,550.00
23/3/2009 Ahyar Biaya penggantian keran Rp. 9,000.00 Rp. 364,550.00
24/3/2009 Ipung Biaya makan karyawan Rp. 13,000.00 Rp. 351,550.00
Rini Beli gula pasir Rp. 7,000.00 Rp. 344,550.00
25/3/2009 Rini Biaya makan karyawan Rp. 20,000.00 Rp. 324,550.00
26/3/2009 Tini Biaya cuci mobil Rp. 20,000.00 Rp. 304,550.00
27/3/2009 Tini Biaya foto copy Rp. 16,200.00 Rp. 288,350.00
28/3/2009 Ahyar Biaya parker Rp. 1,250.00 Rp. 287,100.00
29/3/2009 Ahyar Biaya makan karyawan Rp. 10,000.00 Rp. 277,100.00
Ahyar Pengiriman dokumen tiki Rp. 8,000.00 Rp. 269,100.00
31/3/2009 Ahyar Biaya makan karyawan Rp. 10,000.00 Rp. 259,100.00
Pengisian kas kecil Rp. 1,740,900.00 Rp. 2,000,000.00

Laporan perhitungan pecahan uang PT. LINGKOQ DEWA

PT. LINGKOQ DEWA


LAPORAN PECAHAN UANG
Periode 31 Maret 2009

Jumlah uang Rp. 251,100,-

1 lbr pecahan seratus ribu rupiah Rp. 100,00,-

1 lbr pecahan lima puluh ribu rupiah Rp. 50,00,-

4 lbr pecahan dua puluh ribu rupiah Rp. 80,00,-

1 lbr pecahan sepuluh ribu rupiah Rp. 10,00,-

2 lbr pecahan lima ribu rupiah Rp. 5,00,-

5 lbr pecahan seribu rupiah Rp. 100,00,-

5 keping lima ratus rupiah Rp. 2,50,-

16 keping pecahan seratus rupiah Rp. 1,60,-

Rekening kas kecil pada PT. LINGKOQ DEWA

Pencatatan pengeluaran yang berasal dari kas akan tampak dalam rekening

rekening sebagai berikut:

Dana kas kecil biaya operasional harian


28/3/2009 Rp. 73,400.00 1/3/2009 Rp. 30,000.00 1/3/2009 Rp. 30,000.00
1/3/2009 Rp. 1,926,600.00 2/3/2009 Rp. 415,000.00 2/3/2009 Rp. 415,000.00

25
Rp. 2,000,600.00 3/3/2009 Rp. 103,000.00 3/3/2009 Rp. 103,000.00
4/3/2009 Rp. 109,000.00 4/3/2009 Rp. 109,000.00
6/3/2009 Rp. 216,000.00 6/3/2009 Rp. 216,000.00
7/3/2009 Rp. 11,000.00 7/3/2009 Rp. 11,000.00
8/3/2009 Rp. 37,200.00 8/3/2009 Rp. 37,200.00
9/3/2009 Rp. 25,000.00 9/3/2009 Rp. 25,000.00
10/3/2009 Rp. 28,000.00 10/3/2009 Rp. 28,000.00
11/3/2009 Rp. 34,250.00 11/3/2009 Rp. 34,250.00
12/3/2009 Rp. 10,000.00 12/3/2009 Rp. 10,000.00
14/3/2009 Rp. 5,200.00 14/3/2009 Rp. 5,200.00
15/3/2009 Rp. 44,600.00 15/3/2009 Rp. 44,600.00
16/3/2009 Rp. 143,500.00 16/3/2009 Rp. 143,500.00
17/3/2009 Rp. 96,500.00 17/3/2009 Rp. 96,500.00
18/3/2009 Rp. 45,600.00 18/3/2009 Rp. 45,600.00
20/3/2009 Rp. 182,100.00 20/3/2009 Rp. 182,100.00
21/3/2009 Rp. 64,500.00 21/3/2009 Rp. 64,500.00
22/3/2009 Rp. 26,000.00 22/3/2009 Rp. 26,000.00
23/3/2009 Rp. 9,000.00 23/3/2009 Rp. 9,000.00
24/3/2009 Rp. 29,000.00 24/3/2009 Rp. 29,000.00
25/3/2009 Rp. 20,000.00 25/3/2009 Rp. 20,000.00
26/3/2009 Rp. 20,000.00 26/3/2009 Rp. 20,000.00
27/3/2009 Rp. 16,200.00 27/3/2009 Rp. 16,200.00
28/3/2009 Rp. 1,250.00 28/3/2009 Rp. 1,250.00
29/3/2009 Rp. 18,000.00 29/3/2009 Rp. 18,000.00
31/3/2009 Rp. 10,000.00 31/3/2009 Rp. 10,000.00
Rp. 1,749,900.00 Rp. 1,749,900.00

3.2. Sistem Pengendalian Kas pada PT. CILINAYA FANTACY

MATARAM MALL

3.2.1. Prosedur Penerimaan Kas PT. CILINAYA FANTACY

MATARAM MALL

Sumber-sumber penerimaan kas PT. CILINAYA FANTACY

MATARAM MALL diperoleh dari : jasa sewa, jasa service, jasa

penjualan berbagai tiket baik parker maupun kolam renang, setoran

food court, dan biaya listrik untuk para pengguna jasa lokasi usaha

Mataram Mall.

Semua penerimaan-penerimaan tersebut harus melalui beberapa

prosedur dan perlakuan yaitu:

26
a. Pada saat penerimaan kas, bagian adininistrasi

kasir membuatkan nota penerimaan kas dan

kemudian menyetorkan uangnya kepada bagian

kasir.

b. Dari nota-nota penerimaan kas tersebut,

kemudian dikelompokkan pada formulir bukti

kas masuk ( BKM) berdasarkan jenis

penerimaan.

Contoh perlakuan akuntansi terhadap penerimaan yang merupakan

pendapatan: pada tanggal 11 januari perusahaan menerima setoran

dari berbagai kasir sebesar Rp. 4. 938. 650

Jurnal untuk mencatat penerimaan yang merupakan pendapatan

adalah

Kas Rp 4.938.650

Pendapatan Rp. 4.938.650

Jurnal pada saat disetor ke Bank

Kas Pada Bank Rp. 4.938.650

Kas Rp. 4.938.650

Jurnal di atas titik berlaku bila penerimaan kas tersebut berupa uang

giral seperti cek, setelah bagian kasir mengkliringkan uang giral

tersebut dan ada dananya maka jumalnya sebagai berikut;

Kas pada bank Rp. 4.938.650

Pendapatan Rp. 4.938.650

27
Contoh perlakuan akuntansi terhadap penerimaan kas yang berasal

dari penarikan rekening bank perusahaan pada tanggal 11 januari

perusahaan menarik rekening bank sebesar Rp. 8.000.000 untuk

kebutuhan pengeluaran peusahaan

Jurnal untuk mencatat penerimaan dan penarikan rekening bank:

Kas Rp. 8.000.000

Kas pada bank Rp. 8.000.000

3.2.2. Prosedur Pengeluaran Kas PT PACIFIC CILINAYA

FANTACY MATARAM MALL

Untuk perlakuan akuntansi pengeluaran kas pada perusahaan bisa

dilihat dan contoh berikut ini:

pada tanggal ii januari 2009 perusahaan membeli rokok untuk

persediaan kafe MM sebesar Rp. 1.419.840

ayat-ayat jurnal yang dicatat dalam pengeluaran kas adalah;

Pembelian Rokok Kafe MM Rp. 1.419.840

Kas Rp. 1.419.840

Secara fisik pengeluaran ini hanya mengkreditkan penerimaan dan

penarikan rekening bank perusahaan yang dalam teori merupakan

dana kas kecil. Tetapi dalam pencatatannya dalam laporan harian kas

semua jenis peneriman dicatat secara bersamaan, jadi seolah

pengeluaran tersebut mengkreditkan semua penerimaan.

3.2.3. Akuntansi kas kecil menurut perusahaan dengan nietode

fluktuasi.

28
Akuntansi kas kecil pada PT. PACIFIC CILINAYA

PANTACY MATARAM MALL adalah dengan menggunakan

metode fluktuatif. Pada saat pembentukan kas kecil, perusahaan

mengacu pada anggaran-anggaran yang diajukan oleh pihak-pihak

yang berkepentingan. Dari sumber tersebut, baru kasir perusahaan

menarik dana dari rekening bank perusahaan.

Contoh penerapan akuntansi kas kecil pada perusahaan

sebagai berikut: untuk bisa memenuhi kebutuhan perusahaan selama

sehari, PT. PACIFIC CILINAYA PANTACY MATARAM MALL

menarik dana dari bank sebesar Rp. 8.000.000 dana tersebut

rencananya akan digunaka untuk keperluan sebagai berikut: biaya

konsumsi Rp. 72.000 service karyawan dea deo Rp. 12.000 beli list

dan ongkos pasang Rp. 242.000 beli keran untuk toilet LT.3 Rp.

56.500 beli rokok untuk kafe MM Rp. 1.419.840

Ayat-ayat jurnal yang diperlukan untuk mencatat kas kecil

dengan metode fluktuasi menurut perusahaan:

Pada saat pengisian kas kecil:

Kas kecil Rp. 8.000.000

Kas pada bank Rp. 8.000.000

Pada saat penggunaan kas kecil

Biaya konsumsi Rp. 72.000

29
Service karyawan dea deo Rp. 12.000

Beli lisst dan ongkos pasang Rp. 242.000

Beli keran LT 3 Rp. 56.500

Beli rokok untuk kafe MM Rp. 1.419.840

Kas kecil Rp. 1.802.340

Berikut ini penerimaan kas yang merupakan pendapatan :


setoran kasir unit usaha parkir, kolam renang dll sebesar Rp. 4.938.650
pendapatan Mall sebesar Rp. 14.074.179
Dalam buku kas atau rekening kas akan muncul sbb:
No.
No Bukti Keterangan Kas
Perk.
Debet Kredit
10/BKM/1/06 Setoran kasir 4.938.650
11/BKM/1/06 Terima kas dari kas bank 8.000.000
12/BKM/1/06 Pendapatan Mall 14.074.179
07/BKM/1/06 Biaya konsumsi 72.000
Service karya dea deo 12.000
Beli list dan ongkos pasang 242.000
Beli keran untuk lantai 3 56.500
Beli rokok untuk kafe MM 1.419.840

3.3. Akuntasni Kas Kecil Menurut Teori

Akuntansi kas kecil dengan metode fluktuatif berdasarkan teori Zaki

Baridwan dalam bukunya “intermediate accounting” edisi 7 sebagai berikut:

pada tanggal 1 januari 2009 PT. PACIFIC CILINAYA FANTACY

MATARAM MALL membentuk dana kas kecil sebesar Rp. 8.000.000

adapun transaksi-transaksi yang terjadi selama sehari: biaya konsumsi

Rp. 72.000, service karyawan dea deo Rp. 12.000 beli list dan ongkos

pasang Rp. 242.000 beli keran untuk toilet LT3 Rp. 56.500 beli rokok untuk

kafe MM Rp. 1.419.840 pada tanggal 14 Januari perusahaan melakukan

30
pengisian kembali dana kas kecil sebesar Rp. 6.525.000

Dengan menggunakan metode fluktuatif transaksi-transaksi diatas

dicatat dengan jurnal sbb:

Pada saat pengisian kas kecil:

Kas kecil Rp. 8.000.000

Kas Rp. 8.000.000

Pada saat penggunaan kas kecil

Biaya konsumsi Rp. 72.000

Service kary dea deo Rp. 12.000

Beli Iisst dan ongkos pasang Rp. 242.000

Beli keran LT 3 Rp. 56.500

Beli rokok untuk kafe MM Rp. l.419.840

Kas kecil Rp. 1.802.340

Pada saat pengisian kembali

l6 januari 2009

Kas kecil Rp. 6.525.000

Kas Rp. 6.525.000

Jurnal-jurnal di atas apabila dibukukan kedalam rekening kas kecil akan


nampak sebagai berikut:
KAS KECIL
2009 2009
Januari l Rp. 8.000.000 Januari l Rp. 72.000
16 Rp. 6.525.000 Rp. 12.000
Rp. 242.000
Rp. 56.000
Rp. 1.419.840
Dari rekening kas kecil diatas dapat dilihat bahwa saldonya berfliktuasi
sesuai dengan penerimaan dan pengeluaran kas kcil.

31
Analisis perbandingan antara teori dengan praktek

No Menurut teori Menurut PT. CILINAYA Menurut PT. LINGKOQ


DEWA
1 Pada saat pembentukan Pada saat pembentukan dana Pada saat pembentukan dana
dana kas kecil bagian kas kecil bagian akuntansi kas kecil bagian akuntansi
akuntansi akan dari pihak yang dari pihak yang
mencatata dengan berkepentingan akan berkepentingan akan
mendebet kas kecil dan mengotorisasi pembentukan mengotorisasi pembentukan
mengkredit kas. dana kas kecil dan akan dana kas kecil dan akan
dicatat dengan mendebet kas dicatat dengan mendebet kas
kecil dan mengkredit kas kecil dan mengkredit kas
2 Pada saat pengeluaran Pada saat pengeluaran kas Pada saat pengeluaran kas
kas kecil pemegang kasir kecil kasir mencatat
dana kas kecil memberikan bukti sementara pengeluaran dalam buku
langsung mencatat ke pada pihak yang operasional kas harian dan
pengeluaran- berkepentingan kemudian langsung dijurnal ke dalam
pengeluaran yang ditukar ke bagian kasir untuk buku jurnal umum dan
terjadi sehingga buku mendapatkan uang tunai bagian kasir tidak
pengeluaran kas kecil setelah megadakan pencatatan.
mempunyai fungsi uang kas tersebut digunakan
sebagai buku jurnal. pihak yang berkepentingan
membrikan nota transaksi
pada bagian kasir yang akan
dijadikan bukti pencatatan
kas keluar
3 Pemegang kas kecil Bagian kas kecil Bagian kas kecil
membuat laporan merekapitulasi merekapitulasi semua
pemakaian dana kas semua jumlah pengeluaran jumlah pengeluaran yang
kecil Pada saat mulai yang berasal dari dana kas berasal dari dana kas kecil
habis laporan tersebut kecil serta mangumpulkan serta mangumpulkan
dibutuhkan untuk bukti-bukti atau nota untuk bukti-bukti atau nota untuk
mengajukan melakukan pengisian melakukan pengisian
permintaan pengisisn kembali kembali
kembail dana kas kecil
4 Untuk pengendalian Untuk pengendalian intern Perusahaan tidak
intern kas kecil kas kecil digunakan menggunakan dokumen
digunakan dokumen- dokumen-dokumen untuk dalam pergerakan uang
dokumen untuk mendukung tunai, namun perusahaan
mendukung keabsahan keabsahan bukti pengeluaran hanya mencatat
bukti pengeluaran kas kas kecil pengaluaran-pengeluaran
kecil yang terjadi
5 Untuk praktek yang Untuk praktek yang sehat Untuk menjurnal penjualan
sehat hendaklah perlu hendaklah perlu ada gula, penjualan cat dan
ada klasiflkasi dalam klasifikasi pengeluaran yang berasal

32
setiap unit dalam setiap unit kegiatan dari kas kecil perusahaan
kegiatan dan memiliki dan memiliki kegiatan yang hanya menggunakan satu
kegiatan yang terpisah terpisah buku jurnal umum
6 Pada saat pengeluaran Pada saat pengeluaran kas Kasir tidak menggunakan
kas kecil bagian kasir kecil formulir atau dokumen untuk
menandatangani jumlah bagian kasir menandatangani setiap perngeluarnya namun
uang yang jumlah uang yang diminta kasir hanya mengacu pada
diminta dengan dengan menggunakan buku kwitansi atau nota yang
menggunakan buku kas kas keluar yang akan didapat setelah transaksi
keluar yang akan diotorisasi oleh pihak yang pemgeluaran kas terjadi.
diotorisasi oleh pihak berwenang
yang berwenang
7 Pada saat kas kecil Pada saat kas kecil mulai Pada saat kas kecil mulai
mulai habis maka perlu habis habis maka bagian kasir
diadakan laporan bagian kasir tidak melakukan rnenyerahkan seluruh bukti-
perhitungan fisik kas perhitungan kas fisik bukti yang terlampir dan
disebabkan karena laporan kas kecil tersebut
bagian akuntansi tidak disertai dengan adanya
mengadakan perhitungan kas fisik, kasir
pencatatan atas hanya melampirkan laporan
pengeluaran yang pecahan uang yang tersisa
terjadi
karena bagian kasir
telah mencatat dan
melaporkan
pengeluaran
tersebut
8 Setiap perusahaan Adanya pemisahan fungsi Belum adanya pemisahan
hendaknya melakukan dan tugas secara jelas pada fungsi dan tugas secara
pemisahan fungsi dan setiap unit kegiatan jelas pada setiap unit
tugas secara jelas agar operasionalnya kegiatan operasionalnya,
tidak terjadi sehingga sering terjadi
penyimpangan. tumpang tindih pekerjaan
setiap unit kegiatan
opereasionalnya.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

33
4.1. Kesimpulan

Dari pembahasan pada bab sebelumnya kaini menarik kesimpulan

mengenai sistern pengendalian intern kas pada kedua perusahaan tersebut

adalah sbb:

a. Jika dilihat dan sistem pengendalian intern pada kedua

perusahaan tersebut sudah dipraktikkan namun dengan

prosedur yang berbeda pada penerimaan kas, pengeluaran kas,

serta kas kecil.

b. Setiap terjadinya transaksi pengeluaran kas dan penerimaan kas

perusahaan melakukan pencatatan yang disertai dengan bukti-

bukti pendukung transaksi untuk pengendalian internnya.

c. PT. LINGKOQ DEWA belum menerapkan kas kecil sehingga

terjadi penggabungan pencatatan untuk pengeluaran kas yang

jumlahnya besar dan pengeluaran kas yang relatif kecil,

sedangkan pada PT. CILINAYA sudah menerapkan kas kecil

dengan metode fluktuatif.

4.2. Saran

1. Perusahaan hendaknya menerapkan akuntansi kas kecil

untuk setiap pengeluaran yang relatif kecil sehingga

pengeluaran tersebut dapat dilihat secara jelas dan

disertai dengan bukti-bukti untuk memudahkan

pengontrolan.

34
2. Kas kecil dengan metode dana berubah akan menjadikan

pengeluaran yang terjadi akan terlibat lebih jelas karena

pencatatan dilakukan pada setiap terjadinya transaksi

dan disertai dengan bukti pengeluaran kas kecil tersebut.

3. Perusahaan hendaknya mengotorisasi setiap pengeluaran

uang, penerimaan uang serta peinindahan uang untuk

setiap pihak agar tidak terjadi kekeliruan dalam setiap

pencatatannya

35

You might also like