Professional Documents
Culture Documents
LAPORAN
OLEH :
LAPORAN
OLEH :
Laporan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Mengikuti Praktikal Test
di Laboratorium Fisiologi Tumbuhan Departemen Budidaya Pertanian
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.
Ditugaskan Oleh :
Dosen Penanggung Jawab Laboratorium
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas
Adapun judul dari laporan ini adalah Kurva Sigmoid yang merupakan
salah satu syarat untuk dapat mengikuti Praktikal Test di Laboratorium Fisiologi
pengajar mata kuliah Fisiologi Tumbuhan, yaitu Prof.Dr.Ir. J.A. Napitupulu, MSc
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Latar Belakang ...................................................................................... 1
Tujuan Percobaan .................................................................................. 2
Kegunaan Penulisan .............................................................................. 2
TINJAUAN PUSTAKA
Botani Tanaman ..................................................................................... 3
Syarat Tumbuh
Iklim .................................................................................................
Tanah ................................................................................................
Pertumbuhan dan Perkembangan ...........................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PENDAHULUAN
Latar Belakang
karbohidrat kedua setelah beras. Disamping itu, jagung pun digunakan sebagai
bahan makanan kedua setelah beras. Disamping itu jagung pun digunakan sebagai
bahan makanan ternak (pakan) dan bahan baku industri. Penggunaan sebagai
bahan pakan sebagian besar untuk ternak ayam ras menunjukkan tendensi
Zea mays L. merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting
selain gandum dan padi. Sebagai sumber karbohidrat utama di Amerika tengah
dan selatan, jagung juga menjadi alternatif sumber pangan di Amerika serikat.
(http://news.nationalgeographic.com, 2010).
yang terdiri dari sejumlah sel yang baru saja dihasilkan melalui proses
produk pembelahan sel itulah yang tumbuh dan menyebabkan pertumbuhan ujung
akar dan ujung tajuk mempunyai meristem (Salisbury dan Ross, 1992).
adaptasi terhadap cekaman lingkungan tidak tersedia dalam plasma nutfah alami.
Pada pemuliaan jagung bagi adaptasi terhadap tanah masam podsolik daerah
kering, telah dimulai dengan melaksanakan silang puncak dari 15 varietas bersari
konstan dengan pertumbuhan umur tanaman. Liku demikian dapat simetris, yaitu
setengah bagian pangkal sebanding dengan setengah bagian ujung jika titik belok
menyatu. Pada ujung batang atau akar terbagi menjadi 3 daerah : daerah
Tujuan Percobaan
Kegunaan Penulisan
Adapun kegunaan penulisan laporan ini adalah Sebagai salah satu syarat
Botani Tanaman
(2010), yaitu :
Kingdom : Plantae
Divisio : Angiospermae
Subdivisio : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Poales
Family : Poaceae
Genus : Zea
Akar pada tanaman jagung yaitu jenis akar serabut, menyebar ke samping
dan ke bawah sepanjang sekitar 25 cm. Penyebaran pada lapisan oleh tanah.
Batang tanaman jagung kaku dengan tinggi berkisar antara 1,5 m dan 2,5
m dan terbungkus oleh pelepah daun yang berselang-seling yang berasal dari
setiap buku. Buku batang mudah terlihat. Percabangan (batang liar) umumnya
terbentuk pada pangkal batang. Batang liar adalah batang sekunder yang
Daun pada tanaman jagung terdiri atas pelepah daun dan helaian daun.
Helaian daun memanjang dengan ujung daun meruncing. Antara pelepah daun
dan helaian daun dibatasi oleh spicula yang berguna untuk menghalangi
Pada tanaman jagung terdapat bunga jantan dan bunga betina yang
letaknya terpisah. Bunga jantan terletak pada bagian ujung tanaman, sedangkan
bunga betina pada sepanjang pertengahan batang jagung dan berada pada salah
satu ketiak daun. Bunga jantan disebut juga staminate. Bunga ini terbentuk pada
saat tanaman sudah mencapai pertengahan umur. Bunga jantan yang terbungkus
ini didalamnya terdapat benang sari. Disamping itu bagian dari bunga jantan yang
lain ialah glumae (sekam kelopak), sekam tajuk atas (palea), sekam tajuk bawah
(lemma), dan kantung sari berjumlah 3 pasang yang panjangnya lebih kurang 6
mm. Didalam kantung sari terkandung tepung sari yang jumlahnya kira-kira 2500
Buah jagung berbentuk tongkol, buah masak berwarna kuning atau ungu.
Panjang tongkol yang masak 8-20 cm. bakal buah berbentuk telur dengan tangkai
putik yang sangat panjang dan berujung cabang dua (Steenis, 2005).
Biji jagung tersusun rapi pada tongkol. Pada setiap tanaman jagung ada
sebuah tongkol, kadang-kadang ada yang dua. Biji berkeping tunggal berderet
pada tongkol. Setiap tongkol terdiri atas 10-14 deret, sedang setiap tongkol terdiri
Syarat Tumbuh
Iklim
lingkungan daripada tanaman lain. Sebuah rata-rata temperatur 23o C (73oF) atau
diatas, dengan banyak sinar matahari dan 37 sampai 50 cm (15-20 inci) dari hujan
memuaskan. Maksudnya 20 inci air cocok pada tanah untuk tumbuh tanaman,
presipitasi adalah 40 inci, meskipun wilayahnya kecil dalam satu wilayah mulai
Hari panas dan suhu malam yang tinggi meningkatkan pertumbuhan secara
keseluruhan dan walaupun suhu panas adalah ideal untuk pertumbuhan vegetatif
Umumnya dimanapun jagung bijian tumbuh, jagung manis dapat juga tumbuh,
karena untuk mencapai matang panennya diperlukan waktu yang lebih pendek
Tanah
Macam tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman jagung adalah tanah
aluvial atau lempung yang subur. Terbebas pengairannya karena tanaman jagung
Jagung manis tumbuh baik pada berbagai jenis tanah. Tanah liat lebih
disukai karena mampu menahan lengas yang tinggi. Tanaman ini peka terhadap
tanah masam dan tumbuh baik pada kisaran pH antara 6,0 dan 6,8 dan agak
pH 5,5-7,0. Tingkat kemasaman tanah yang paling baik untuk tanaman jagung
adalah pH 6,8. Hasil penelitian di luar negri menunjukkan bahwa reaksi tanah
berpengaruh terhadap hasil jagung. Reaksi tanah yang memberikan hasil tertinggi
suatu periode pertumbuhan yang hebat. Di bagian akar kita menemukan bahwa
dan berisi peningkatan kualitas protoplasma yang semakin membaik. Seperti sel-
sel baru secara berkelanjutan dibentuk dalam jaringan meristem. Sel-sel tersebut
kemudian kehilangan daya tumbuh, sel yang paling tua atau yang paling ujung
letaknya dari apex, dan akhirnya mereka melewati / memasuki fase kematangan
atau kondisi yang dewasa. Dengan kata lain, setiap bagia akar memiliki periode
yaitu :
2. Faktor kelembaban
4. Faktor hormon
(http://prestasiherfen.blogspot.com, 2010).
banyak dari program pemuliaan jika tidak semuanya adalah seleksi yang
didasarkan secara genetik pada individu atau famili yang beragam dan
penggunaan bahan yang diseleksi untuk kreasi populasi baru yang akan digunakan
sebagai varietas komersial baru yang potensial atau sebagai dasar untuk siklus
yang baru. Serta identitas dari seleksi yang secara praktis akan mempengaruhi
ketinggian 25 meter dpl. Dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2010 sampai tanggal
9 November 2010.
(Zea mays L.) sebagai sampel tumbuhan yang akan diamati pertumbuhannya,
tanah, pasir dan kompos sebagai media tanam dengan perbandingan 2:1:1 dan
polybag 10 Kg sebagai media tanam, label nama sebagai identitas tanaman yang
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan adalah cangkul sebagai alat
untuk mengolah lahan, batu bata sebagai alas polybag, meteran untuk mengukur
lahan yang akan diamati, pacak untuk menjadi penanda batas areal percobaan , tali
plastik untuk mengikat dari satu pacak ke pacak lain, gembor sebagai wadah air
untuk menyiram tanaman, buku data untuk menulis hasil pengamatan, beko
sebagai alat untuk mengangkut pasir dan tanah, penggaris sebagai alat untuk
mengukur tinggi tanaman, serta alat tulis yang membantu dalam proses pencatatan
hasil pengamatan.
Prosedur Percobaan
- Diatur letak polybag dalam lahan (4x10 m) dengan skala 10 baris 4 kolom,
- Digambar grafiknya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
1. Tinggi tanaman
I II
1 15 cm 11 cm 26 cm 13 cm
3 59 cm 57 cm 116 cm 58 cm
5 99 cm 78 cm 177 cm 88,5 cm
I II
1 2 1 3 1,5
2 3 3 6 3
3 5 5 10 5
4 8 6 14 7
5 8 6 14 7
6 8 7 15 7,5
7 9 7 16 8
8 9 7 16 8
9 9 7 16 8
10 9 7 16 7
Pembahasan
peningkatan, rataan tinggi sebesar 100,5 cm. Hal ini dikarenakan tanaman
meristematisik yang saling menyatu. Hal ini sesuai dengan literatur Pradhan
menyatu.
rataan jumlah daun sebesar 1,5 helai sedangkan pada minggu kesepuluh tanaman
jagung mengalami peningkatan rataan jumlah daun sebesar 7 helai. Hal ini
ditentukan oleh aktivitas meristem apikal karena di sini primordia daun terbentuk.
ini dapat dilihat pada rataan tinggi tanaman jagung, pada minggu pertama dan
kedua yaitu 13 cm menjadi 34,5 cm. Fase ini menunjukkan adanya pertambahan
ukuran atau jumlah seiring jalannya waktu. Hal ini sesuai dengan literatur
Salisbury dan Ross (1996) yaitu pada fase logaritmik, ukuran (v) bertambah
secara eksponensial sejalan dengan waktu (t). ini berarti laju pertumbuhan (dv/dt)
lambat pada awalnya, tapi kemudian meningkat terus laju berbanding lurus
dapat dilihat pada rataan tinggi tanaman jagung, pada minggu ketujuh dan
kedelapan yaitu 99,5 cm menjadi 100,125 cm. Fase ini menunjukkan adanya
pertumbuhan yang konstan. Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan Ross
(1996) yaitu pada fase linier, pertambahan ukuran berlangsung secara konstan,
Dari hasil pengamatan, tanaman jagung mengalami fase penuaan . Hal ini
dapat dilihat pada rataan tinggi tanaman jagung bahwa ada rataan tinggi dari
100,5 cm. Fase penuaan ini menunjukkan adanya penurunan, karena tanaman
jagung telah mencapai kematangan. Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan
Ross (1996) yaitu pada fase penuaan dicirikan dengan laju pertumbuhan yang
Dari hasil pengamatan, data membentuk kurva S (sigmoid). Hal ini dapat
dilihat pada rataan tinggi tanaman jagung pada minggu pertama dan kedua yaitu
yaitu 99,5 cm menjadi 100,125 cm (konstan) serta tidak ada fase penuaan yang
terjadi. Kurva ini menunjukkan ukuran kumulatif yang dipengaruhi oleh fungsi
dan waktu. Hal ini sesuai dengan literatur Salisbury dan Ross (1996) yaitu Kurva
kumulatif sebagai fungsi dan waktu. Tiga fase utma biasanya mudah dikenali :
Kesimpulan
1. Pada percobaan tanaman jagung diperoleh rataan tinggi tanaman pada minggu
2. Dari percobaan dengan parameter jumlah daun, diperoleh rataan jumlah daun
pada minggu pertama dan terakhir sebesar 1,5 helai dan 8 helai.
3. Dari hasil pengamatan diperoleh tanaman jagung (Zea mays L.) yang
mengalami fase logaritmik yaitu pada minggu pertama dan kedua, dari 13 cm
4. Dari hasil pengamatan diperoleh tanaman jagung (Zea mays L.) yang
mengalami fase linier yaitu pada minggu ketujuh dan kedelapan, dari 99,5 cm
5. Dari hasil pengamatan diperoleh tanaman jagung (Zea mays L.) yang
mengalami fase penuaan yaitu pada minggu kesembilan dan kesepuluh, dari
Saran
Decoteau, D. R., 2000. Vegetable Crops. Prentice Hall Upper Saddle River, USA.
Makmur, A., 2003. Pemuliaan Tanaman Bagi Lingkungan Spesifik. IPB Press,
Bogor.
Pradhan, S., 1997. Plant Physiology. Har-anand Publication PVT, Ltd., India.
4
58
60 5
34.5 6
40
7
20 13
8
0 9
0 2 4 6 8 10 12 10
MST
6 5 4
5
5
4 3 6
3
1.5 7
2
1 8
0 9
0 2 4 6 8 10 12 10
MST