Professional Documents
Culture Documents
Dijaman yang serba tidak menentu ini ada baiknya kita menjadikan Istighfar sebagai salah
satu amalan kita, untuk lebih membuat kita semangat melakukannya berikut uraian manfaat
dari ber Istighfar.
1. MENGGEMBIRAKAN ALLAH
Rasulullah bersabda, "Sungguh, Allah lebih gembira dengan taubat hamba-Nya daripada
kegembiraan salah seorang dari kalian yang menemukan ontanya yang hilang di padang
pasir." (HR.Bukhari dan Muslim).
2. DICINTAI ALLAH
Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai
orang-orang yang mensucikan diri." (QS.al-Baqarah: 222). Rasulullah bersabda, "Orang yang
bertaubat adalah kekasih Allah. Orang yang bertaubat atas dosanya, bagaikan orang yang
tidak berdosa."(HR.Ibnu Majah).
3. DOSA-DOSANYA DIAMPUNI
Rasulullah bersabda, "Allah telah berkata,'Wahai hamba-hamba-Ku, setiap kalian pasti
berdosa kecuali yang Aku jaga. Maka beristighfarlah kalian kepada-Ku, niscaya kalian Aku
ampuni. Dan barangsiapa yang meyakini bahwa Aku punya kemampuan untuk mengamouni
dosa-dosanya, maka Aku akan mengampuninya dan Aku tidak peduli (beberapa banyak
dosanya)."(HR.Ibnu Majah, Tirmidzi).
Imam Qatadah berkata,"Al-Qur'an telah menunjukkan penyakit dan obat kalian. Adapun
penyakit kalian adalah dosa, dan obat kalian adalah istighfar." (Kitab Ihya'Ulumiddin: 1/410).
6. MENGECEWAKAN SYETAN
Sesungguhnya syetan telah berkata,"Demi kemulian-Mu ya Allah, aku terus-menerus akan
menggoda hamba-hamba-Mu selagi roh mereka ada dalam badan mereka (masih hidup).
Maka Allah menimpalinya,"Dan demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku senantiasa
mengampuni mereka selama mereka memohon ampunan (beristighfar) kepada-
Ku."(HR.Ahmad dan al-Hakim).
8. MEREDAM ADZAB
Allah berfirman,"Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di
antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta
ampun."(QS.al-Anfal: 33).
9. MENGUSIR KESEDIHAN
Rasulullah bersabda,"Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan
memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap
kesempitannya, dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka."(HR.Abu Daud,
Ibnu Majah dan Ahmad).
10.MELAPANGKAN KESEMPITAN
Rasulullah bersabda,"Barangsiapa yang senantiasa beristighfar, maka Allah akan
memberikan kegembiraan dari setiap kesedihannya, dan kelapangan bagi setiap
kesempitannya dan memberinya rizki dari arah yang tiada disangka-sangka,"(HR.Abu Daud,
Ibnu Majah dan Ahmad).
11.MELANCARKAN RIZKI
Rasulullah bersabda,"Sesungguhnya seorang hamba bisa tertahan rizkinya karena dosa yang
dilakukannya."(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Ibnu Majah).
12.MEMBERSIHKAN HATI
Rasulullah bersabda,"Apabila seorang mukmin melakukan suatu dosa, maka tercoretlah noda
hitam di hatinya. Apabila ia bertaubat, meninggalkannya dan beristighfar, maka bersihlah
hatinya."(HR.Nasa'i, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Tirmidzi).
20.BERTAMBAH KEKUATANNYA
Allah berfirman,"Dan (dia berkata):"Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu
bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atasmu, dan Dia
akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan
berbuat dosa."(QS.Hud: 52).
21.BERTAMBAH KESEJAHTERAANNYA
Allah berfirman,"Maka aku katakan kepada mereka:"Mohonlah ampun kepada Tuhanmu,
sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu
dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-
kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai."(QS.Nuh: 10-12).
Segala puji bagi Allâh, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasul-Nya yang
terpercaya, keluarga, para shahabat serta orang yang mengikuti beliau hingga hari Kiamat, wa
ba’du:
Berikut ini kami ketengahkan beberapa bahasan secara ringkas mengenai “Istighfar:
keutamaan, waktu dan lafazhnya”. Kami memohon kepada Allâh agar menjadikan tulisan ini
bermanfa’at.
Diriwayatkan oleh HR. Bukhori, Nabi SAW bersabda “Istighfar paling utama yaitu engkau
akan membaca : Allaahumma anta robbi, laa ilaa haillaa anta … (Syaidul Istighfar)”
Istighfar sendiri berarti memohon ampun atas dosa yang kita lakukan, sengaja atau tidak, kita
ketahui atau tidak. Allah sendiri memerintahkan kita untuk selalu beristighfar karena kita
senantiasa berbuat dosa.
Istighfar cukup dengan lafadz “Astaghfirullahhal ‘adzim” yang berarti Aku memohon
ampunan kepada Allah Yang Maha Agung
Namun sesuai dengan Hadist Nabi SAW, Istighfar paling utama adalah Syaidul Istighfar.
Adapun keistimewaan Istighfar tersebut selain sebagai Istighfar / Doa Memohon Ampun
adalah (diriwayatkan oleh HR. Bukhori) bahwa “… Apabila Istighfar ini (Syaidul Istighfar)
dibacanya di waktu sore lalu ia meninggal dunia, niscaya ia masuk surga atau (perawi ragu –
ragu) ia tergolong salah satu penghuni surga. Dan apabila ia baca di waktu pagi hari lalu ia
meninggal dunia pada hari itu, begitu pula”
Diriwayatkan dari Luqman ‘alaihissalâm bahwa dia berpesan kepada anaknya, “Wahai
anakku! Biasakanlah lisanmu mengucapkan:
“Ya Allâh! ampunilah aku”, sebab Allâh menyediakan waktu-waktu dimana Dia Ta’âla tidak
menolak doa orang yang berdoa kepada-Nya.”
Qatâdah berkata, “Sesungguhnya al-Qur’an ini menunjukkan kepada kalian penyakit dan
obat; penyakit itu adalah dosa-dosa sedangkan obatnya adalah istighfar.”
Abu al-Minhâl berkata, “Tidak ada tetangga (teman dekat) yang lebih dicintai oleh seorang
hamba kelak di kuburnya selain istighfar.”
Seorang Arab Badui (orang yang biasa hidup di pedalaman gurun pasir) bertutur,
“Barangsiapa yang mendiami bumi kami ini, maka hendaklah dia memperbanyak istighfar
sebab bersama istighfar itulah terdapat awan tebal yang membawa curahan hujan.”
(maksudnya istighfar itu merupakan sebab turunnya hujan-penj., )
Istighfar disyari’atkan di dalam setiap waktu, tetapi ia menjadi wajib ketika melakukan dosa-
dosa dan menjadi sunnah/sangat dianjurkan seusai melakukan perbuatan-perbuatan baik,
seperti beristighfar 3 kali setelah shalat, setelah haji dan lain-lain.
Juga, dianjurkan pada waktu sahur sebab Allâh memuji orang-orang yang beristighfar pada
waktu-waktu sahur tersebut.
Allahumma anta rabbi, laa ilaaha illa anta khalqtani, wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa
wa’dika mastatho’tu, a’udzubika min syarri ma shona’tu, abu – ulaka bi ni’matika ‘alayya,
wa abu – u bi dzanbi faghfirli fa innahu laa yaghfirudz dzunuba illa anta
Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, yang tiada Tuhan yang pantas disembah melainkan
Engkau yang telah menciptakan diriku. Aku adalah hamba – Mu, dan aku berada dalam
perintah dan perjanjian – Mu, yang dengan segala kemampuanku, perintah – Mu aku
laksanakan. Aku berlindung kepada – Mu dari segala kejelekan yang aku perbuat terhadap –
Mu. Engkau telah mencurahkan nikmat – Mu kepadaku, sementara aku senantiasa berbuat
dosa. Maka ampunilah dosa – dosaku. Sebab tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali
Engkau.