You are on page 1of 13

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penyusun panjatkan kehadiarat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayahnya, sehingga akhirnya penyusun dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini sesuai dengan tenggat waktu yang

telah diberikan oleh pihak sekolah. Dari hasil yang telah dilakukan dan dicapai selama penyusun mengikuti proses

Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT. JIDECO INDONESIA selama 3 bulan dari tanggal 3 Juli sampai dengan 26

September 2008, penyusun banyak mendapatkan pengetahuan yang lain di dalam dunia industri dan yang terutama sekali

penyusun juga banyak mendapatkan pengalaman berharga yang tak ternilai. Dan dengan bersumber dari hal-hal tersebut,

akhirnya menjadi dasar dan bahan bagi penyusunan laporan ini. Selain itu, fungsi lain dari laporan ini juga menjadi

pelengkap salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Nasional pada tahun ajaran 2008/2009 di SMK YADIKA Cirebon.

Sebelum melanjutkan penyusunan, terlebih dahulu penyusun mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Mr. Junichi Yoshida, selaku President Director PT. JIDECO INDONESIA

2. Ibu Kristina, selaku pimpinan HRD-GA di perusahaan

3. Drs. Lilik Supriyanto, MM, selaku Kepala SMK YADIKA Cirebon

4. Bpk. Eko Budi Santoso, S.Kom selaku Kepala Jurusan Teknik Komputer
Jaringan SMK YADIKA Cirebon
5. Bpk. Hamonangan dan Ibu Nurfarisa, selaku pembimbing lapangan di

perusahaan

6.……………….., Selaku pembimbing materi di sekolah

7.……………….., selaku pembimbing teknis penulisan di sekolah

8. Semua pihak yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu yang senantiasa

selalu membantu baik moral maupun materi, sehingga penyusun dapat


melanjutkan penyusunan laporan ini hingga selesai pada akhirnya.
Penyusun mengakui bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, dengan dasar
itu penulis mohon kritik dan saran yang sifatnya membangun Semoga laporan ini berguna, khususnya untuk penyusun dan
masyarakat pada
umumnya.

Cirebon, 27 September 2008


Penyusun
Ratu Duwi Putri
NIS. 10613232
v
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN 1…………………………………………….…
I
LEMBAR PENGESAHAN 2……..…………………………………….….
ii
MOTTO.……………………………………………………………………
iii
PERSEMBAHAN…………………………………………………………..
iv
KATA PENGANTAR……………………………………………………...
v
DAFTAR ISI………………………………………………………………...
vi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………..

vii

DAFTAR TABEL…………………………………………………………... viii DAFTAR

GRAFIKS…………………………………………………………

ix
BAB I
PENDAHULUAN……………………………………...
A.
Latar belakang masalah…………………………
B.
Pembatasan masalah……………………………
C.
Tujuan penulisan……………………………….
D.
Metode penulisan……………………………….
E.
Sistematika penulisan…………………………..
BAB II
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN DI SMK YADIKA
CIREBON
A.
Pengertian Teknik Komputer Jaringan………..
B.
Bagian-bagian Teknik Komputer Jaringan……

C. ………………………………………………...
BAB III
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan……………………………………
B.
Saran…………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………
LAMPIRAN…………………………………………………………………..
vi
DAFTAR GAMBAR

Halaman

GAMBAR 1

GAMBAR 2

GAMBAR 3
vii
DAFTAR TABEL

Halaman

TABEL 1

TABEL 2

TABEL 3
viii
DAFTAR GRAFIKS

Halaman

GRAFIKS 1

GRAFIKS 2

GRAFIKS 3
Ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah

Perlu kita sadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap langsung oleh pihak dunia usaha

maupun industri. Secara kasat mata terbukti hampir setiap dunia usaha/ industri ketika merekrut tenaga kerja lulusab SMK

masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lolos seleksi penerimaan karyawan rata-rata 3 (tiga) bulan. Hal

ini menunjukan bahwa keterampilan yang dimiliki lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia usaha/ industri.

Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia usaha/ industri. Memang pada kenyataannya

masih banyak SMK yang sangat minim peralatan praktik. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi pembelajaran praktik

idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja. Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan

praktik, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-angan dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan

yang sebenarnya.

SMK yang peralatan praktik cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai dengan yang ada di industri/ usaha. Sekarang
peralatan di dunia usaha/ industri sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada sdi SMK-SMK masih manual.
Sehingga pelaksanaan praktik hanya sekedar mengenal peralatan yang ada, kurang memperhatikan kebutuhan didunia
industri/ usaha, itu pun tidak semuanya dapat
memanfaatkan secara maksimal.

Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan

di SMK belum secara tegas dapat menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat dilihat dari

kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan tenaga kerja yang professional, karena keahlian professional

seseorang tidak semata-matadiukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja, tetapi harus dilengkapi dengan

penguasaan kiat (arts) bekerja yang baik.

Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari di sekolah, namun untuk kiat adalah

sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.

Untukm kiat yang menjadi factor utama penentu kadar keahlian professional seseorang, hanya dapat dikuasai

melalui cara mengerjakan pekerjaan pada bidang profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian professional

berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya tingkat keahlian seorang pilot diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat

keahlian seorang montir diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan sertifikat seorang “wekder” bias

batal apabila lebih dari satu tahun tidak lagi mrngerjakan mengelas.

Mata diklat praktik kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan peralatan yang lengkap dan modern,

pada dasarnya hanya mampu menyajikan proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang sesungguhnya,

oleh karena itu sulit diharapkan untuk mampu memberikan keahlian sebagaimana yang diharapkan.
Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang berdasarka kepada kebijakan “Link

and Match” (kesesuaian dan kesepadanan) Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan

Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang tertuang dalam Undang-undang Nomor

2 tahun 1989 tentang system Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah, PP Nomor 39

1992 tentang Peran serta Masyarakat dalam Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor 080/U/1992 tentang Seklah

Menengah Kejuruan dan Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang kurikulum SMK.

1.
Pengertian

Sistem Ganda adalah suatu bentuk penyelenggaraan penddidkan keahlian kejuruan, yang memadukan secara sistematik dan

sinkron programg pendidikan di sekolah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan bekerja

langsung pada bidang pekerjaan yang relevan, terarah dan mencapai kemampuan keahlian tertentu.

Dalam pengertian tersebut tersirat, bahwa ada dua pihak yaitu lembaga pendidikan dan lapangan kerja (industri/ perusahaan

atau instansi tertentu) yang secara bersama-sama menyelenggarakan suatu program keahlian kejuruan. Dengan demikian

kedua belah pihak seharusnya terlibat dan bertangguang jawab mulai dari tahap perencanaan program, tahap

penyelenggaraan, sampai pada tahap penilaian dan penentuan kelulusan peserta diklat, serta pemasarannya.

2. Tujuan
Penyelenggaraan pendidikan dengan Sistem Ganda pada SMK bertujuan untuk “

a. Menghasilkan tenaga kerja yang berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan, keterampilan,

etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.

b. Memperkokoh link and match antara SMK dan dunia kerja.


c. Meningkatkan efektifitas dan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan
kerja berkualitas.
d. memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.
B.
Pembatasan Masalah

Karena masalah pelaksanaan Pendidikan Sistem Ganda masih terlalu luas ruang lingkupnya, maka

penyusun membatasi masalah supaya pembahasan bias terarah dan tidak melebar. Penyusun hanya menguraikan

apa yang penyusun kerjakan selama melaksanakan Pendidikan Sistem Ganda di PT. JIDECO INDONESIA,

yakni mengenai……………………

C.
Tujuan Penulisan
Setiap penyusunan sesuatu pasti mempunyai tujuan tertentu, dengan
demikian juga penyusunan laporan ini, penyusun memiliki tujuan untuk :
1.
Menjembatani kesenjangan pembelajaran yang diselenggarakan di SMK
YADIKA Cirebon dengan dunia industri/ usaha.
2.
Meningkatkan keterampilan penyusun yang sesuai dengan kenyataan di
dunia industri/ usaha.
D.
Metode Penulisan

Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, penyusunan laporan memerlukan strategi. Dalam penyusunan laporan

ini penyusun menggunakan strategi sebagai berikut :

1.
Pertama penyusun mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan
laporan, dengan menggunakan metode :
a. Pemagangan/ praktik langsung, yaitu penyusun melaksanakan
praktik
kerja langsung di PT. JIDECO INDONESIA dengan
pengawasan karyawan bengkel.
b. Observasi, yakni penyusun melakukan pengamatan selama melaksanakan PSG di PT. JIDECO INDONESIA
yang ada kaitannya dengan masalah yang penyusun bahas.
c. Wawancara yakni penyusun mengajukan pertanyaan kepada karyawan perusahaan sesuai dengan keahlian
yang relevan dengan masalah yang penyusun bahas.
d.
Studi Pustaka yaitu penyusun membaca buku yang ada kaitannya
dengan masalah yang penyusun bahas.
2. Data yang sudah terkumpul dikelompokan sesuai dengan bagian-bagian masalah yang dibahas dari kartu data
yang telah dibuat. Selanjutnya data siap diolah menjadi bahan laporan siap saji, dengan menggunakan metode:
a. Sintetis, yakni penyusun menggabungkan data terkumpul dari berbagai
sumber.
b. Komperatif, yaitu penyusun membandingkan pembelajaran praktik di SMK YADIKA Cirebon dengan
kenyataan praktik di PT. JIDECO INDONESIA.
3. Data yang sudah diolah telah siap disusun untuk menjadi laporan yang baik dan benar ssuai dengan
ketentuan yang berlaku; dengan mengguanakan metode :
Deskripsi, yakni penyusun melukiskan menggambarkan uraian masalah
secara kronologis supaya mudah dipahami oleh pembaca.
E. Sitematika Penulisan
Supaya ada gambaran yang utuh mengenai keseluruhan isi laporan, maka
perlu dibuat sistematikanya sebagai berikut;

Untuk mengawali laporan penyusun tempatkan pendahuluan yang menguraikan; latar belakang

masalah, pembatasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan.

Landasan teori penyusun tempatkan pada Bab 2 yakni Teknik Komputer Jaringan di SMK YADIKA

Cirebon yang meliputi; pengertian Teknik Komputer Jaringan,

……………………………………………………………………………

…………….

Inti laporan dapat dilihat pada Bab 3 yaitu…………………………..di PT, JIDECO INDONESIA

meliputi; selayang pandang perusahaan, Struktur Organisasi Perusahaan,……………………………..,

…………………………….

Laporan diakhiri dengan kesimpulan dan saran


BAB II
TEKNIK KOMPUTER JARINGAN
DI SMK YADIKA CIREBON
A.
Pengertian Teknik Komputer Jaringan

Jaringan Komputer adalah sebuah kumpulan dari komputer, printer, dan peralatan lainnya yang

terhubung dalam satu kesatuan dan membentuk suatu sistem tertentu. Informasi bergerak melalui kabel atau

tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar informasi (data),

mencetak pada printer yang sama dan dapat secara simultan menggunakan program aplikasi yang sama.

Ada beberapa pembagian dari jenis-jenis jaringan yaitu :

1.LAN (Local Area Network) merupakan jaringan milik pribadi didalam gedung atau kampus yang berukuran

sampai dengan beberapa kilometer. LAN sering digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi

dan workstation dalam kantor atau perusahaan untuk pemakaian bersama dan saling bertukar informasi.

2.MAN ( Metropolitan Area Network) merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar, biasanya menggunakan

teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan

atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi atau umum. MAN mampu menunjang

data dan suara bahkan dapat digunakan untuk aplikasi TV kabel.

3.WAN ( Wide Area Network) jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas seringkali mencakup negara

bahkan benua. Teknologi yang digunakan hampir sama dengan LAN.

4.INTERNET (Interconnected Network) jangkauannya mencakup seluruh dunia


yang merupakan gabungan dari LAN,WAN, dan MAN yang ada
1. topologi Star

2. topologi Mesh

3. topologi Ring

4. topologi Bus

TOPOLOGI STAR
1. paling fleksibel
2. Pemsangan dan perubahan yang terjadi pada salah satu klien tidak mempengaruhi
klien lain dan jaringan
3. Control terpusat
4. Mudah deteksi error
5. Kemudahan pengelolaan jaringan
b. Kerugian
1. Perlu penanganan khusus
2. Control terpusat menjadi elemen kritis yaitu HUB atau SWITCH
Begitulah secara umum dan konsep tentang Komunikasi Data dan Jaringan yang perlu kita ketahui

bersama. Sehingga kita dapat mengambil manfaat dari penggunaan jaringan yang digunakan selama ini antara

lain ; resources sharing, hemat biaya, dan ketersediaan kebutuhan yang tinggi.

You might also like