You are on page 1of 24

ADMINISTRASI SEKOLAH

Bahan Pencerahan pada


Pembekalan KKN Pendampingan SMK
Tahun 2010
Pengertian
• Istilah administrasi sekolah acapkali
disandingkan dengan istilah manajemen
sekolah.
• Berkaitan dengan itu, terdapat tiga pandangan
berbeda; pertama, mengartikan administrasi
lebih luas dari pada manajemen (manajemen
merupakan inti dari administrasi); kedua, melihat
manajemen lebih luas dari pada administrasi (
administrasi merupakan inti dari manajemen);
dan ketiga yang menganggap bahwa
manajemen identik dengan administrasi.
• yaitu segala usaha bersama untuk
mendayagunakan sumber-sumber, baik
personal maupun material, secara efektif dan
efisien guna menunjang tercapainya tujuan
pendidikan di sekolah secara optimal.
• Berdasarkan fungsi pokoknya, istilah
manajemen/administrasi mempunyai fungsi
yang sama, yaitu:
• 1. merencanakan (planning),
2. mengorganisasikan (organizing),
3. mengarahkan (directing),
4. mengkoordinasikan (coordinating),
5. mengawasi (controlling), dan
6. mengevaluasi (evaluation).
Ruang Lingkup
• Administrasi sekolah, memberikan kewenangan penuh
kepada pihak sekolah untuk merencanakan,
mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan,
mengawasi, dan mengevaluasi komponen-komponen
pendidikan sekolah yang bersangkutan.

• Komponen-komponen tersebut meliputi:


• 1. Administrasi kesiswaan,
2. Administrasi kurikulum,
3. Administrasi pendidik dan tenaga kependidikan,
4. Administrasi sarana-prasarana,
5. Administrasi keuangan (Bendahara),
6. Administrasi Humas (hubungan masyarakat)
Prinsip Umum

• Administrasi Sekolah bersifat praktis dan


fleksibel, dapat dilaksanakan sesuai dengan
kondisi dan situasi nyata di sekolah.
• Administrasi Sekolah berfungsi sebagai sumber
informasi bagi peningkatan pengelolaan
pendidikan dan kegiatan belajar-mengajar.
• Administrasi Sekolah dilaksanakan dengan
suatu system mekanisme kerja yang menunjang
realisasi pelaksanaan kurikulum.
Adminsitrasi Kesiswaan
• Secara umum administrasi sekolah adalah
kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan
siswa. Adminsitrasi kesiswaan mencakup:
• Jumlah siswa, yang terdiri dari: (a) jumlah siswa
secara keseluruhan, (b) jumlah siswa tiap
angkatan (berdasarkan tahun masukan) , dan
(c) jumlah jumlah siswa tiap-tiap kelas;
• Identitas siswa, yang mencakup: (a) jenis
kelamin, (b) usia siswa , dan (c) latar sosial
siswa.
• Jumlah rombongan belajar (rombel), yang
mencakup: (a) jumlah rombel keseluruhan, dan
(b) jumlah rombel masing-masing angkatan.
• Angka transisi, yang meliputi:
• peserta ujian nasional, yang mencakup:
(1)jumlah peserta ujian nasional pada setiap
tahun, dan (2) tingkat kelulusan ujian nasional,
dan (3) nilai capaian ujian nasional.
• Kenaikan kelas, dan Drop Out yang
mencakup: (1) jumlah siswa yang tidak naik
kelas, dan (2) jumlah siswa yang DO dan
alasannya.
Fungsi Adminisstrasi Kesiswaan
• (1) mengetahui secara umum kondisi siswa
yang sedang mengikuti pembelajaran pada
setiap tahun pembelajran, dan
• (2) merencanakan jumlah siswa yang dapat
direkrut untuk tahun pembelajaran berikutnya,
dan (3) sebagai masukan dalam
menerncanakan Rencana Anggaran
Pendepatan dan Belanja Sekolah (RAPBS).
Administrasi Kurikulum
• Administrasi Kurikulum meliputi kegiatan pencataan dan
pengelolaan kurikulum. Kegiatan tersebut meliputi:
• (1) ketersediaan kurikulum yang digunakan sebagai
pegangan mengajar pada tiap angkatan,
• (2) ketersediaan jabaran kurikulum dari tiap-tiap mata
pelajaran , yang meliputi: SK (Standar Kompetensi), KD
(Kompetensi Dasar), dan Indikator,
• (3) ketersediaan Satuan Acara pembelajaran /Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pda tiap mata pelajaran
pada setiap tingkatan kelas, dan (
• 4) deskripsi sajian pokok bahasan dari tiap
mata pelajaran untuk tiap-tiap semester
pembelajaran.
• Disamping mencatat pelaksanaan
kurikulum nasional, administrasi
kurikulum juga mencatat kurikulum
lokal/muatan lokal serta pengalokasian
waktu pembelajaran kurikulum muatan
lokal.
Administrasi Tenaga Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
• Tenaga pendidik, berdasarkan UU 20/2003 adalah
tenaga yang memiliki kompetensi sesuai dengan bidang
keahliannya dan ditugaskan untuk mengajar/sebagai
guru. Sedangkan tenaga kependidikan adalah tenaga
yang memiliki komptensi sesuai dengan bidang
keahliannya yang ditugaskan untuk mendukung
pelaksanaan pembelajaran di sekolah. Tenaga
kependidikan meliputi: (1) pustakawan, (2) tenaga
administrasi, (3) laboran, dan (4) penjaga sekolah.
• Tenaga pendidik dan kependidikan bertugas :
• menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti,
• mengembangkan,
• mengelola, dan/atau
• memberikan pelayanan teknis dalam bidang pendidikan.
• Tenaga pendidik di sekolah adalah guru,
sedangkan tenaga kependidikan adalah:
(a) Pustakawan, (b) Laboran, dan
(c)Teknisi sumber belajar.
• Administrasi Kepegawaian antara lain
meliputi: (1) Inventarisasi pegawai; (2)
Pengusulan formasi pegawai; (3)
Pengusulan pengangkatan, kenaikan
tingkat, kenaikan berkala, dan mutasi; (4)
Mengatur usaha kesejahteraan; (5)
Mengatur pembagian tugas.
• Adminsitrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan meliputi
kegiatan pencatatan tentang:
• 1. Ketersedian tenaga dan tenega kependidikan, yang
meliputi:(a) jumlah keseluruhan tenaga pendidik, dan (b)
jumlah tenaga pendidikan pada setiap tahun, dan (c)
distribusi bidang keahliannnya.
• 2. Identitas pendidik dan tenaga kependidikan, yang
meliputi: (a) jenis kelamin, (b) umur (tempat tanggal
lahir), (c)latar belakang pendidikan tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan, (d) ekepangkatan/golongan ruang
tenaga pendidik dan tenaga kependidikan, (5) masa
kerja tenaga pendidik dan kependidikan terhitung mulai
TMT (tanggal mulai terbit) berdasarkan Surat
Keputusan.
• 3. Status tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,
yang meliputi: (a) status pegawai
• 3. Status tenaga pendidik dan tenaga kependidikan,
yang meliputi: (a) status pegawai
(tetap/honorer/diperbantukan).
• Secara umum fungsi administrasi tenaga pendidik dan
tenaga kependidikan adalah: (a) untuk menghitung
ketersedian jmlah tenaga berdasarkan jumlah
rombongan belajar pda tiap-tiap kelas, sehingga tidak
terjadi overload ja pembelajaran, (b) untuk digunakan
sebagai dasar perencanaan penambahan dan
pengembangan tenaga.
• Khusus untuk tenaga pendidik, administrasi juga
mencatat: (1) distribusi tugas mengajar, dan (2) beban
jam pembelajaran pada tiap semester.
Administrasi Sarana-Prasarana
• Prasarana sekolah secara umum diartikan berbagai
barang/benda yang memberikan dukungan secara tidak
langsung dalam proses pembelajaran.
• Secara umum prasarana sekolah meliputi: (1) lapangan
sekolah , (2) gedung, (2) ruang kelas, (3) meja kursi guru
dan siswa, (4) gudang, (5) kamar mandi, (6)
perpustakaan sekolah, (7) laboratorium, (7) telepon/fax,
dll.
• Sedangkan sarana sekolah adalah meliputi semua
benda/barang yang berkaitan langsung dengan proses
pembelajaran. Jika sarana tidak memenuhi syarat maka
tidak terjadi proses pembelajaran yang efektif. Sarana
asekolah meliputi: (1) kurikulum, (b) buku pegangan
guru, (c) buku bacaan siswa, (d) alat-alat laboratorium,
(e) Alat tulis kantor, (f) alat bantu media pembelajaran,
dll.
• Administrasi sarana prasarana sekolah meliputi: (1)
jumlah prasarana yang dimiliki sekolah, kondisi dan
statusnya nya pada tahun tertentu, yang meliputi: (2)
jumlah sarana yang dimiliki sekolah dan kondisinya
pada tahun tertentu, baik yang bersifat tetap dan habis
pakai.
• Hal-hal yang dicatat dalah administrasi sarana dan
prasarana adalah: (1) jumlah sasara prasarana, macam
dan jenis sarana prasana, (2) tanggal
pembelian/penggadaan, (3) lokasi sarasa, dan (4)
kondisi sarana prasarana.
• Fungsi Administrasi Sarana Prasarana disamping
mencactan keberadaan sarana dan prasarana sekolah
juga untuk: (1) memberi masukan pada pemimpin
sekolah yang berkaitan dengan perbaikan berdasarkan
kondisi yang ada, dan (2) penambahan sarana
prasarana sekolah berdasarkan jumlah siswa yang
mengikuti proses pembelajaran.
Administrasi Keuangan
• Komponen keuangan sekolah merupakan ketatausahaan dan
tindakan keuangan meliputi pencatatan data, perencanaan,
pelaksanaan, pelaporan, dan pertanggung jawaban keuangan.
Keuangan merupakan faktor penting untuk melakukan kegiatan hal
ini sukar sekali dibayangkan pelaksanaan kegiatan tersebut tanpa
uang. Namun dibalik itu, mengadakan uang untuk melaksanakan
kegiatan itupun tidak mudah. Oleh karena itu pengadministrasian
keuangan sangat perlu demi tercapainya efektifitas dan efesiensi.

• Adapun tugas keuangan yaitu antara lain :


• Perencanaan RAPBS
• Pelaksanaan anggaran dan Pertanggung jawaban Keuangan.
– Bantuan operasional sekolah (BOS)
– Bantuan operasional Pendidikan (BOP)
– Komite Sekolah
– Zakat, Infaq dan Shadaqah.
• Pembukuan keuangan
• Dalam rangka penyelenggaraan pendidikan,
perlu dialokasikan dana khusus, yang antara
lain untuk keperluan :
• (1) Kegiatan identifikasi input siswa,
• (2) Modifikasi kurikulum,
• (3) Insentif bagi tenaga kependidikan yang
terlibat,
• (4) Pengadaan sarana-prasarana,
• (5) Pemberdayaan peranserta masyarakat,
dan
• (6) Pelaksanaan kegiatan belajar-mengajar.
• Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan
menganut asas pemisahan tugas antara fungsi :
(1) Otorisator; (2) Ordonator; dan (3)
Bendaharawan. Otorisator adalah pejabat yang
diberi wewenang untuk mengambil tindakan
yang mengakibatkan penerimaan dan
pengeluaran anggaran. Ordonator adalah
pejabat yang berwenang melakukan pengujian
dan memerintahkan pembayaran atas segala
tindakan yang dilakukan berdasarkan otorisasi
yang telah ditetapkan. Bendaharawan adalah
pejabat yang berwenang melakukan
penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran
uang serta diwajibkan membuat perhitungan
dan pertanggungjawaban.
• Kepala Sekolah, sebagai manajer, berfungsi
sebagai Otorisator dan dilimpahi fungsi
Ordonator untuk memerintahkan pembayaran.
Namun, tidak dibenarkan melaksanakan fungsi
Bendaharawan karena berkewajiban melakukan
pengawasan ke dalam. Sedangkan
Bendaharawan, di samping mempunyai fungsi-
fungsi Bendaharawan, juga dilimpahi fungsi
Ordonator untuk menguji hak atas pembayaran.
Administrasi Humas (Hubungan
Sekolah Dengan Masyarakat)
• Sekolah sebagai suatu sistem sosial merupakan bagian
integral dari system social yang lebih besar, yaitu masyarakat.
Maju mundurnya sumber daya manusia (SDM) pada suatu
daerah, tidak hanya bergantung pada upaya-upaya yang
dilakukan sekolah, namun sangat bergantung kepada tingkat
partisipasi masyarakat terhadap pendidikan.
• Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat terhadap
pendidikan di suatu daerah, akan semakin maju pula sumber
daya manusia pada daerah tersebut, dan sebaliknya.
• .Oleh karena itu, masyarakat hendaknya selalu dilibatkan
dalam pembangunan pendidikan di daerah. Masyarakat
hendaknya ditumbuhkan “rasa ikut memiliki” sekolah di
daerah sekitarnya. Maju-mundurnya sekolah di lingkungannya
juga merupakan tanggungjawab bersama masyarakat
setempat.
• Menurut kurikulum tahun 1975 (buku III D)
kegiatan yang mengatur hubungan sekolah
dengan masyarakat meliputi :
– mengatur hubungan sekolah dengan orang tua murid.
– Memelihara hubungan baik dengan badan pembantu
penyelenggara pendidikan (BP3).
– Memelihara dan mengembangkan hubungan sekolah
dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan
organisasi sosial.
– Memberikan pengertian kepada masyarakat tentang
sanksi sekolah, melalui bermacam-macam teknis
komunikasi.
Bentuk kegiatan hubungan masyarakat
yang melibatkan guru, antara lain
Pengabdian pada masyarakat, misalnya
memberi ceramah, ikut membina karang
taruna, bekerjasama dengan masyarakat
sekitar dan sebagainya.
• Duduk dalam kepanitiaan tertentu
bersama warga masyarakat setempat.
• Ikut rapat bersama BP3/orang tua murid
• Ikut menjaga dan mempertahankan nama
baik sekolah.
Terimakasih

You might also like