You are on page 1of 3

Chordata

1. Arti Kata Chordata


Chordata berasal dari bahasa Yunani. Chordata berarti tali. Jadi, Chordata berarti hewan yang
mempunyai chorda di bagian punggung.

2. Ciri-ciri Chordata
Mempunyai chorda dorsalis. Mempunyai celah insang dan batang saraf dorsal. Bentuk tubuh
simetri bilateral. Mempunyai coelom. Mesoderm merupakan dinding coelom berasal dari
entoderm primer, sehingga Chordata termasuk enterodermata.

3. Klasifikasi Chordata
Berdasar ada tidaknya kranium (tengkorak), Chordata dibagi menjadi:

a. Acraniata (tidak berkranium)


Acraniata dibagi menjadi 3 subfilum:
1) Hemichordata
Tubuh bagian depan terdapat probocis atau belalai untuk membuat lubang pada lumpur atau
pasir. Di dasar probosis terdapat leher, mengelilingi coelom, bentuk seperti krah baju. Badan
(trunchus) berbentuk panjang agak pipih dan terdapat celah insang. Tubuh lunak, berbentuk
silindris menyerupai cacing. Tempat hidup di laut. Chorda dorsalis hanya terdapat pada bagian
anterior tubuh. Contoh: Balanoglossus, Cephalodiscus sp.

2) Urochordata atau Tunicata


Chorda dorsalis terdapat di dalam ekor pada waktu larva selanjutnya chorda dorsalis dan ekor
mereduksi. Hidup di laut. Hewan dewasa hidup menempel pada suatu tempat, larva dapat
berenang dan hidup bebas. Tunicata dibagi menjadi 3 kelas:
a) Ascidiaceae, contoh: Ascidia intertinalis.
b) Thallasea, contoh: Doliolum denticulatum.
c) Larvaceae, contoh: Appendicularia sp.

3) Cephalochordata
Ciri-ciri:
a) Chorda dorsalis ada sepanjang hidup.
b) Bentuk memanjang dari ujung anterior sampai ujung posterior.
c) Pembuluh dorsal berkembang biak, sampai dewasa punya celah faring.
d) Hidup di laut, hidup bebas.
e) Ujung-ujung tubuh meruncing.
f) Tubuh transparan sehingga alat-alat dalam tubuh kelihatan.
g) Pada mulut dilengkapi tentakel halus atau sirri.
h) Sirri terdapat pada suatu membran atau velum yang mengelilingi mulut. Contoh: Amphioxus.

b. Craniata (berkranium)
Berdasar alat gerak, vertebrata dibagi menjadi 2 kelompok:
1) Pisces, alat gerak berupa sirip, meliputi:
a) Kelas Agnatha
Rangka terdiri atas tulang rawan, sirip tidak berpasangan. Di bagian ventral tubuh terdapat mulut
dan lubang hidung. Celah faring 5 pasang. Jantung 2 ruang: atrium dan ventrikel. Contoh: ikan
bermulut bundar (Cyclostomata), ikan lamprey (Petromyxin Sp.), ikan hag (Polistotrema sp).

b) Kelas Chondrichtyes
Endoskeleton semuanya terdiri dari tulang rawan. Celah faring 5 pasang. Tidak punya tutup
insang. Bagian ventral tubuh terdapat lubang hidung dan mulut. Jantung terdiri dari 2 ruang,
yaitu atrium dan ventrikel. Contoh: ikan hiu (Squalus sp), ikan cucut macan (Galeocerdoryneri),
dan ikan pari.

c) Kelas Osteichthyes
Ikan bertulang sejati. Di kepala terdapat sepasang mata, selaput pendengaran, celah mulut,
lubang hidung, celah insang dan tutup insang. Alat gerak berupa sirip yang berpasangan, untuk
keseimbangan dibantu sirip punggung, untuk kemudi sirip ekor. Terdapat gurat sisi dan 3 lubang
keluar. Tubuh dilindungi kulit tipis, transparan, banyak kelenjar lendir, tertutup sisik.
Contoh: ikan bandeng, ikan mas, ikan tawas, ikan lele, dan ikan kakap.

2) Tetrapoda, alat gerak berupa kaki yang berjumlah 4 buah, meliputi:

a) Kelas Amphibia
Habitat saat larva di air, saat dewasa di darat. Kulit selalu basah (berlendir). Tidak bersisik.
Anggota gerak 2 pasang untuk berjalan atau berenang. Alat pernapasan larva dengan insang, saat
dewasa dengan paru-paru. Suhu tubuh poikilotermis. Berkembang biak secara kawin. Fertilisasi
eksternal. Ovipar. Amphibia dapat dibedakan menjadi beberapa ordo:
(1) Apoda (Amphibia tidak berkaki).
(2) Urodella atau Caudata (Amphibia berekor dan berkaki). Contohnya Salamandra (kelompok
Salamander).
(3) Anura (Amphibia tidak berekor). Contoh: katak hijau, katak bangkong.

b) Kelas Reptilia
Bernapas dengan paru-paru. Kulit kering bersisik. Sisik dari zat tanduk. Tidak berkelenjar lendir
maupun kelenjar keringat. Alat gerak berupa 2 pasang kaki yang berjari-jari dan berkuku. Suhu
tubuh poikiloterm. Berkembang biak secara kawin. Fertilisasi internal. Ovipar, ovovivipar,
maupun vivipar. Reptilia dibagi menjadi beberapa ordo:
(1) Squamata Dibagi:
(a) Subordo Lacertilia, contoh: cicak, kadal, dan tokek.
(b) Subordo Ophidia atau Serpentes, contoh: ular kobra, ular derik.
(2) Chelonia (golongan kura-kura) Contoh: kura-kura, penyu.
(3) Crocodilia atau Loricata Contoh: buaya
(4) Rhynchochephalia Contoh: Sphenodon punctatum

c) Kelas Aves
Tubuh ditutupi bulu. Alat gerak bagian depan berupa sayap. Suhu tubuh homoiterm. Contoh:
burung merpati, bangau, pelikan, ayam, dan kasuari.
d) Kelas Mamalia
Tubuh berambut. Punya kelenjar susu. Suhu tubuh homoiterm. Mamalia dibagi menjadi beberapa
ordo:
(1) Monotremata, ovipar, mengerami telur dan bila telur menetas anaknya akan menyusu pada
induk. Contoh: Platyphus, Ornithorynchus (cungur bebek).
(2) Marsupialia, hewan berkantong, vivipar. Contoh: kanguru, kuskus.
(3) Chiroptera, tangan sebagai sayap. Contoh: kelelawar.
(4) Insectivora, pemakan serangga, contoh: tikus cucurut (Suncus marinus).
(5) Pholidota, tubuh bersisik, contoh: trenggiling (Manis javanicus).
(6) Rodentia, hewan pengerat, contoh: tikus, tupai, dan landak.
(7) Logomorpha, contoh: kelinci.
(8) Cetacea, contoh: ikan paus.
(9) Sirenia, contoh: ikan duyung.
(10) Carnivora, hewan pemakan daging, contoh: harimau
(11) Pinnipedia, contoh: singa laut dan anjing laut.
(12) Proboscidea contoh: gajah India.
(13) Perissodactyla, contoh: badak, kuda, tapir.
(14) Arthrodactyla, contoh: babi, kambing, sapi, rusa, kerbau.
(15) Dermoptera.
(16) Primata dibedakan menjadi 2 subordo:
(a) Prosimii dibagi menjadi 3 familia:
- Tupaidae, contoh tupai
- Lemuridae, contoh lemur
- Tarsiidae, contoh tarsius
(b) Arthropoidae dibagi menjadi 3 familia
- Cercopithecidae, contoh kera babon
- Pongidae, contoh simpanse
- Hominidae, contoh manusia

You might also like