Professional Documents
Culture Documents
kalimantan timur. Dalam peta rupal bumi indonesia skala 1:50.000 daerah ini masuk
dalam peta rupa bumi kalimantan timur. Untuk mencapai wilayah kuasa penambangan
(KP) PT.Bara tabang dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor roda dua maupun roda
empat (jalan beraspal) dari samarinda menuju kota bangun sejauh ± 120 km. kemudian
dengan menggunakan speed boat melalui sungai belayan selama±3,5 jam (± 180 km)
penambangan khususnya dan kabupaten kutai kartanegara termasuk beriklim tropis yang
lembab dan panas dengan temperatur udara berkisar antara 21oC – 34oC dengan
3. Keadaan geologi
1. Geologi regional
cekungan kutai yang terbentuk pada awal tertier. Diawali dengan pengendapan
formasi kihambula pada kala eosen sampai dengan pengendapan formasi kampung
banyak terbentuk batuan sedimen, dalam lingkungan laut dalam, laut dangkal, lagun,
delta ataupun lingkungan transisi dan paparan. Pada lingkungan pengendapan transisi
dan delta banyak terbentuk lapisan batubara dalam berbbagai ketebalan, karakteristik
dan kualitas, bersama-sama dengan batuan sedimen pembawa batubara (coal bearing
formation). Di daerah ini lapisan batuan penbawa batu bara berupa batulempung.
dipengaruhi oleh struktur geologi regional dan tektonikanya. Struktur geologi dan
menunjam, terpotong oleh sesar atau tertimbun oleh batuan yang lebih muda. Struktur
antiklin dan sinklin sebagian besar melipat batuan-batuan sedimen berumur tersier
dan menyingkap batuan malihan dan sedimen yang berumur jauh lebih tua.
2. Geologi Lokal
Miosen. Cekungan Kutai ini dibatasi oleh gunung Meratus di sebelah Selatan dan
Tatanan geologi daerah penambangan disusun oleh beberapa variasi lithologi yang
terdiri dari perselingan batulanau dengan batupasir dengan sisipan batulempung, juga
Balikpapan.
berselang seling dengan batulempung dan batulanau, pada bagian bawah kadang
ditemukan konglomerat dan batupasir-pebble, variasi litologi ini sebanding dengan
formasi Batuayau.
Lithostratigrafi daerah telitian disusun oleh 4 (empat) satuan batuan, yaitu satuan
Satuan Batupasir 1
Berkembang dibagian Barat dan Utara. Terdiri dari batupasir halus-kasar, diselingi
Batulanau Pasiran dan Batulempung. Struktur yang dijumpai silang siur, parallel
Batupasir putih kekuningan, halus- pebble, berlapis, porositas baik, sortasi sedang-
Satuan Batulanau 1
Berkembang pada bagian tengah daerah tersebut, membujur dari arah timur bagian
utara, memanjang ke Barat dan membelok keselatan. Batulanau, abu-abu sampai abu-
Diselingi oleh Batupasir dan Batulempung. Struktur yang dijumpai silang siur dan
0,15-0,50 m.
Satuan batupasir 2
Penyebaran satuan in tepat ditengah daerah, membujur dari bagian Timur ke Barat
dan membelok Keselatan, dibagian Utara dan sebelah Timur, satuan inimengalami
perselingan yang cukup sering atau rapat oleh Batulempung dan Batulanau, yang
mempunyai ketebalan yang cukup besar berkisar antara 3m sampai 7 m, dan pada
satuan Batupasir ini terdapat lapisan Batubara sebagai perselingan yang mempunyai
ketebalan dari 0,50 m sampai ± 12 m. yaitu seam T1 sampai seam T5. Struktur yang
weathering.
sebagian bersifat granular dan lepas, bentuk butir sub rounded- rounded, kwarsa,
Batubara, hitam kusam, kilap lilin, lunak-sedang, sebagian brittle, gores coklat
kehitaman, dijumpai struktur kayu, cleat diagonal dan vertical rapat-sedang, sering
3. Stratigrafi regional
Menurut priyomarsono, dkk (1994), wilayah kuasa penambangan termasuk
kedalam cekungan kutai, yang merupakan cekungan sedimen tersier terbesar dan
cadangan minyak bumi dan batubara yang cukup banyak, sehingga banyak
perusahaan minyak dan perusahaan batubara yang menambang pada cekungan ini
Cekungan ini terbentuk akibat adanya pemekaran selat makassar yang dimulai
pada eosen, sehingga cekungan ini ideal sebagai tempat pengendapan sedimen
Sedimen tersier di cekungan kutai merupakan seri endapan delta, yang terdiri dari
beberapa siklus endapan delta. Tiap siklus dimulai dengan endapan paparan delta
(delta plain) yang terdiri atas endapan rawa, endapan alur sungai (channel), point bar,
dan tanggul-tanggul sungai. Di tempat yang lebih dalam diendapkan sedimen delta
front dan prodelta. Siklus-siklus endapan delta ini terlihat di cekungan kutai mulai
geologi lembar muara ancalong disususn oleh enam formasi batuan sedimen yang
diselingi ketidakselarasan dan satu batuan intrusive, dan endapan rawa yang mulai
Secara stratigrafi dari tua ke muda terdiri atas formasi sebagai berikut:
1. Formasi haloq
Formasi ini terdiri dari batupasir kuarsa, halus-kasar, dengan sisipan
batulempung, serpih hitam, napal dan lanau. Umur formasi haloq adalah eosen
tengah-eosen akhir.
Formasi ini terdiri dari batugamping bioklastik berumur sama dengan formasi
3. formasi batukelau
Formasi ini terdiri dari shale, batulanau, batulumpur atau batupasir halus-kasar
batukelau adalah eosen atas dengan lingkungan pengendapan laut dangkal – delta
atau lagoon. Di atas formasi ini diendapkan selaras oleh formasi batuayau.
3. formasi batuayau
Formasi ini terdiri dari batupasir kuarsa halus-kasar, warna putih kekuningan,
struktur silang siur, berselang seling dengan batulanau dan batulempung. Pada
pengendapan laut dangkal-delta. Di atas formasi diendapkan secara selaras oleh formasi
ujohbilang.
5.formasi ujohbilang
Terdiri atas batulumpur menyerpih, warna coklat dan batulempung warna abu-abu
baik.
Umur formasi ini oligosen bawah-oligosen tengah dengan lingkungan pengendapan laut
dangkal
6.formasi balikpapan
Di atas formasi pulubalang diendapkan secara selaras batuan sedimen yang terdiri dari
beberapa siklus endapan delta, yang dinamakan formasi balikpapan. Di atasnya ditutupi
oleh batulempung abu abu dengan sisipan batupasir berbutir halus sampai sedang. Ke
atas terdapat batupasir halus berstruktur pararel laminasi dan silang siur, ada burrow
dengan sisipan serpih. Struktur burrow pada batupasir ini menunjukkan endaopan pantai
(delta front), kemudian diatasnya didomonasi oleh batulempng dengan sisipan batupasir.
Bagian paling atas ditemukan litologi batupasir dan batulanau yang berselingan dengan
Di atas formasi Balikpapan diendapakan secara selaras formasi kampong baru. Terdiri
dari perselingan lempung abu abu dengan batulanau kecoklat coklatan dan batupasir
kasar hasil endapan channel dengan batulempung dan batubara. Formasi ini diendapakan
Cekungan kutai dapat dibagi menjadi tiga, ayitu : cekungan kutai bagian barat,
Cekungan kutai bagian barat merupakan adaerah rendah, sebagian besar terutup rawa,
danau dan alluvial. Dari data gravity ( moss, et al, 1998), terlihat bahwa di cekungan kutai
bagian barat terdapat terban (graben), dimana sesar tumbuh mengontrol sedimentasi. Sedimen
paling tebal diendapkan di daerah kahala, dengan ketebalan sedimen tersier kurang lebih 14,5
kilometer
antiklin-sinklin sempit, memanjang yang mempunyai sumbu dengan arah timur laut- barat
daya. Beberapa antiklin yang dipotong oleh sungai mahakam adalah : antiklin tenggarong,
Cekungan kutai bagian timur, merupakan daerah yang mempunyai endapan paling
muda, yaitu formasi kampung baru berumur pleistosen. Lipatan di daerah ini mempunyai
sumbu yang berarah timur laut- barat daya, sempit dan memanjang
Keadaan vegetasi umumnya dijumpai sedikit pohon meranti dan bangkirai yang
merupakan produksi dari PT. Melapi yang mempunyai hak pengelolaan hutan di
Di bagian Barat sekitar tepian sungai Belayan terdapat tanah perladangan dan
kebun penduduk yang digunakan menanam pohon karet, buah-buahan, pisang, ubi
dan tanaman lainnya, sedangkan dibagian utara merupakan hutan tropis sekunder
Fauna atau binatang yang sering dijumpai pada daerah ini yang hidup secara liar
seperti rusa, beruang, kijang, babi hutan, biawak, ular, dan lain-lain. Serta hewan