Professional Documents
Culture Documents
1. Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi
tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).
1. Jalan nafas klien bersih dan patent setelah mendapat tindakan keperawatan.
13
7. Suhu tubuh klien dalam batas normal, tekanan darah dalam batas normal, nadi dan
Soegito. Pengobatan Bronkitis Kronik Eksaserbasi Akut Dengan Ciprofloxacin Dibandingkan Dengan Co Amoxyclav.
Keluhan utama pada klien dengan bronkitis meliputi batuk kering dan produktif dengan
sputum purulen, demam dengan suhu tubuh dapat mencapai >40°C dan sesak nafas.
Pada pengkajian ini sering kali klien mengeluh pernah mengalami infeksi saluran nafas
bagian atas dan adanya riwayat alergi pada pernafasan atas. Perawat harus
Riwayat penyakit saat ini pada klien dengan bronkitis bervariasi tingkat keparahan dan lamanya. Bermula dari
gejala batuk-batuk saja, hingga penyakit akut dengan manifestasi klinis yang berat. Sebagai tanda terjadinya
toksemia klien dengan bronkitis sering mengeluh malaise, demam, badan terasa lemah, banyak berkeringat,
takikardia dan takipnea. Sebagai tanda terjadinya iritasi, keluhan yang didapatkan terdiri atas batuk,
ekspektorasi dan rasa sakit dibawah sternum. Penting ditanyakan oleh perawat tentang obat-obatan yang telah
atau biasa diminum oleh klien untuk mengurangi keluhannya dan mengkaji kembali apakah obat-obatan
3. Pengkajian Psiko-Sosio-Spiritual
Pada pengkajian klien dengan bronkitis didapatkan klien sering mengalami kecemasan sesuai dengan keluhan
yang dialaminya dimana adanya keluhan batuk, sesak nafas, dan demam merupakan stresor untuk terjadinya
cemas. Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang pengobatan yang diberikan. Pengobatan nonfarmakologi
seperti olahraga secara teratur serta mencegah kontak dengan alergen dan iritan.
4. Pemeriksaan fisik
– Keadaan umum dan TTV
Hasil pemeriksaan TTV pada klien biasanya didapatkan adanya peningkatan suhu lebih dari 40°C, frekuensi
nafas meningkat, nadi meningkat. Biasanya tidak ada peninmgkatan tekanan darah.
– Pernafasan
Klien biasanya mengalami peningkatan usaha dan frekuensi bernafas ditemukan penggunaan otot bantu
pernafasan. Pada bronkitis kronis sering didapatkan bentuk dada barrel/tong. Gerakan masih simetris,
didapatkan batuk produktif dengan sputum purulen berwarna kuning kehijauan sampai hitam kecoklatan
karena bercampur darah. Taktil fremitus biasanya normal, didapatkan bunyi resonan pada lapang paru. Jika
abses terisi penuh dengan cairan pus akibat drainase yang buruk, maka suara nafas melemah. Jika bronkus
dengan adanya konsolidasi disekitar abses maka akan terdengar suara nafas
bronkial dan ronki basah.
– Sirkulasi
Sering didapatkan adanya kelemahan fisik secara umum. Denyut nadi takikardi. Tekanan darah normal. Bunyi
jantung tambahan biasanya tidak didapatkan. Batas jantung tidak mengalami pergeseran.
– Neurosensori
Tingkat kesadaran klien biasanya compos mentis apabila tidak ada komplikasi
penyakit serius.
– Eliminasi
Pengukuran intake dan output, monitor adanya oligouria yang merupakan salah
satu tanda awal syok.
– Makanan, cairan
Klien biasanya mengalami muntah dan mual, penurunan nafsu makan dan
penurunan berat badan.
– Aktivitas,istirahat.
Kelemahan dan kelelahan fisik, secara umum sering menyebabkan klien
memerlukan bantuan orang lain untuk memenuhi ADL.
1.DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI menurut NIC-NOC (2002)
– Menunjukkan pembersihan jalan nafas yang efektif dan dibuktikan dengan status pernafasan : Pertukaran gas dan
– Pindahkan posisi pasien setiap 2 jam sekali apabila pasien tidak bisa ambulasi.
– Instruksikan kepada pasien tentang batuk efektif dan teknis nafas dalam untuk
memudahkan keluarnya sekresi
– Jelaskan kepada pasien sebelum memulai prosedur untuk turunkan kecemasan.
Aktivitas kolaborasi :
Tujuan :
– Dibuktikan dengan indikator : Frekuensi nadi dan irama dalam rentang yang diharapkan, Elektrolit serum dalam
Intervensi :
– Pantau warna, jumlah dan frekuensi kehilangan cairan
– Observasi terhadap kehilangan cairan dan elektrolit yang tinggi.
– Identifikasi faktor yang dapat memperburuk status dehidrasi klien.
– Pemberian dan pemantauan cairan dan obat intravena
– Tinjau ulang elektrolit, terutama natrium, kalium, klorida dan kreatinin.
9
Tujuan :
1.Gangguan rasa nyaman : nyeri akut berhubungan dengan kejadian batuk produktif,
penggunaan otot bantu pernafasan.
Tujuan :
– Pasien akan menunjukkan teknik relaksasi secara individual yang efektif untuk
mencapai kenyamanan.
Intervensi :
– Kaji dampak agaam, budaya dan lingkungan terhadap nyeri dan respon klien
10
Tujuan :
– Berpartisipasi dalam aktivitas yang dibutuhkan dengan TTv dalam rentang normal
Intervensi ;
visualisasi)
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan hilangnya nafsu
makan
Tujuan :
– Pasien akan menjelaskan keadekuatan diet bergizi dan keinginan untuk berdiet.
Intervensi
11
– Buat perencanaan makan dengan pasien yaitu jadwal, kesukaan dan suhu
makanan.
– Dukung keluarga untuk support pasien dan membawa makanan kesukaan dari
rumah.
– Tawarkan makanan porsi besar saat nafsu makan pasien tinggi
Tujuan :
– Pasien akan menunjukkan termoregulasi ditunjukkan dengan suhu kulit dan tubuh
dalam batas normal, nadi dan pernafasan dalam rentang yang diharapkan,
perubahan warna kulit dan keletihan tidak ada.
Intervensi :
– Ajarkan pasien dan keluarga cara mengukur suhu yang tepat untuk mencegah dan
mengenali secara dini tanda gehala hipertermia.
– Lepaskan pakaiana yang berlebihan dan tutupi pasien dengan selembar pakaian
saja.
– Gunakan waslap dingin pada aksila, kening, leher dan lipat mata.
1. Kecemasan berhubungan dengan rasa sesak, penggunaan alat medis yang asing.
Tujuan :
– Ansietas berkurang dibuktikan dengan menunjukkan kontrol agresi, kontrol
Intervensi :
1. Evaluasi
Evaluasi adalah stadium pada proses keperawatan dimana taraf keberhasilan dalam
pencapaian tujuan keperawatan dinilai dan kebutuhan untuk memodifikasi
tujuan atau intervensi keperawatan ditetapkan (Brooker, 2001).
1. Jalan nafas klien bersih dan patent setelah mendapat tindakan keperawatan.
7. Suhu tubuh klien dalam batas normal, tekanan darah dalam batas normal, nadi dan
Soegito. Pengobatan Bronkitis Kronik Eksaserbasi Akut Dengan Ciprofloxacin Dibandingkan Dengan Co Amoxyclav.