You are on page 1of 78

Panel Surya Pembangkit Listrik Mandiri

Written by Administrator
Friday, 31 July 2009 04:12

Membangkitkan listrik sendiri di rumah? Itu dimungkinkan


dengan pemasangan panel surya - solar cells, panel surya -
solar cells mengubah sinar matahari menjadi listrik. Listrik
tersebut disimpan di dalam aki, aki menghidupkan lampu.
Dalam penggunaan panel surya - solar cells untuk
membangkitkan listrik di rumah, ada beberapa hal yang
perlu kita pertimbangkan karena karakteristik dari panel sel
surya:
 Panel surya - solar cells memerlukan sinar matahari. Tempatkan panel sel surya
pada posisi dimana tidak terhalangi oleh objek sepanjang pagi sampai sore.
 Panel surya - solar cells menghasilkan listrik arus searah DC.
 Untuk efisiensi yang lebih tinggi, gunakan lampu DC seperti lampu LED.
 Instalasi kabel baru khusus untuk arus searah DC untuk perangkat berikut ini
misalnya: lampu penerangan berbasis LED (Light Emiting Diode), kamera CCTV,
wifi (wireless fideliity), dll.
Kalau kita membuat rumah baru,
disarankan untuk menggunakan PLN dan
panel surya - solar cells Panel sel surya
digunakan untuk sebagian penerangan
(dalam hal ini menggunakan arus searah
DC) dan PLN untuk perangkat arus bolak
balik AC seperti: Air Conditioning, Lemari
Es, sebagian penerangan dll.
Bila listrik DC yang tersimpan dalam aki
ingin digunakan menyalakan perangkat
AC: pompa air, kulkas, dsbnya maka
diperlukan inverter yang dapat mengubah
listrik DC menjadi AC. Sesuaikan
kebutuhan daya yang dibutuhkan dengan
panel sel surya, inverter, aki.
Lampu LED sebagai Penerangan Rumah
Saat ini sudah ada lampu hemat energi yang menggunakan DC seperti lampu LED.
Bandingkan lampu LED 3 Watt setara dengan Lampu AC 15 Watt.
Kekurangannya adalah:
* Instalasi kabel baru untuk lampu LED.
* Biaya pengadaan lampu yang lebih mahal.
Keuntungannya adalah:
* Penggunaan energi yang kecil
* Keandalan lampu LED 10 x lampu standard biasa
* Penggunaan kabel listrik 2 inti.
Lampu AC Lampu LED
Voltage 220 VAC 12 VDC
Watt 15 Watt 3 Watt
Lifetime 6,000 jam 50,000 jam
Harga + Rp. 25,000 + Rp. 250,000
Panel Sel Surya untuk Listrik AC
Bila kita berkeinginan untuk menggunakan energi sel surya untuk peralatan rumah
lainnya, ikuti contoh perhitungan berikut ini.
Bila kita membutuhkan daya listrik Alternating Current sebesar 2000W selama 10 jam
per hari ( 20KWh/hari ) maka dibutuhkan 24 panel sel surya dgn kapasitas masing-
masing 210WP dan 30 aki @12V 100Ah. Ini berdasarkan perhitungan energi surya
dari jam 7 pagi s/d jam 5 sore ( 10 jam ) dan asumsi konversi energi minimal 4 jam
sehari.
Energi Jumlah panel sel Kapasitas panel sel
Perhitungan Hasil
surya surya surya
4 x 24 x 20.160 Watt
4 jam 24 panel 210 Watt
210 hour
Dasar perhitungan jumlah aki adalah 2 x 3 x kebutuhan listriknya.
Adanya faktor pengali 3 untuk mengantisipasi bila hujan/mendung terus-menerus
selama 3 hari berturut-turut. Sedangkan faktor pengali 2 disebabkan battery tidak
boleh lebih dari 50% kehilangan kapasitasnya bila ingin battery-nya tahan lama,
terutama untuk battery kering seperti type gel dan AGM. Dengan kata lain
diusahakan agar DOD ( Depth of Discharge ) tidak melampaui 50% karena sangat
mempengaruhi life time dari battery itu sendiri.
Jumlah Aki Voltage Ampere Perhitungan Hasil
100 12 Volt 100 Ampere hour 100 x 12 x 100 120.000 Watt hour
Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Written by Administrator

Saturday, 15 August 2009 12:48


Kenapa menggunakan tenaga matahari/ surya?

Indonesia memiliki karunia


sinar matahari. Hampir di
setiap pelosok Indonesia,
matahari menyinari
sepanjang pagi sampai
sore. Energi matahari yang
dipancarkan dapat diubah
menjadi energi listrik
dengan menggunakan
panel sel surya (solar cells).
Pembangkit listrik tenaga
surya adalah ramah
lingkungan, dan sangat
menjanjikan. Sebagai salah satu alternatif untuk menggantikan pembangkit listrik
menggunakan uap (dengan minyak dan batubara).
Perkembangan teknologi dalam membuat panel sel surya yang lebih baik dari tingkat
efisiensi, pembuatan aki yang tahan lama, pembuatan alat elektronik yang dapat
menggunakan Direct Current, adalah sangat menjanjikan.
Pada saat ini penggunaan tenaga matahari (solar cells) masih dirasakan mahal
karena tidak adanya subsidi. Listrik yang kita gunakan saat ini sebenarnya adalah
listrik bersubsidi. Bayangkan pengusahaan/ penambangan minyak tanah, batubara
(yang merusak lingkungan), pembuatan pembangkit tenaga listrik uap, distribusi
tenaga listrik, yang semuanya dibangun dengan biaya besar.
Kelebihan penggunaan listrik tenaga surya:
* Energi yang terbarukan/ tidak pernah habis
* Bersih, ramah lingkungan
* Umur panel sel surya panjang/ investasi jangka panjang
* Praktis, tidak memerlukan perawatan
* Sangat cocok untuk daerah tropis seperti Indonesia
Panel surya sebagai komponen penting pembangkit listrik tenaga surya, mendapatkan tenaga
listrik pada pagi sampai sore hari sepanjang ada sinar matahari. Umumnya kita menghitung
maksimun sinar matahari yang diubah menjadi tenaga listrik sepanjang hari adalah 5 jam.
Tenaga listrik pada pagi - sore disimpan dalam baterai, sehingga listrik dapat digunakan pada
malam hari, dimana tanpa sinar matahari.

Karena pembangkit listrik tenaga surya sangat tergantung kepada sinar matahari,
maka perencanaan yang baik sangat diperlukan. Perencanaan terdiri dari:
 Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).
 Berapa besar arus yang dihasilkan panel surya (dalam Ampere hour), dalam hal ini
memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang.
 Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan
penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).
Dalam nilai ke-ekonomian, pembangkit listrik tenaga surya memiliki nilai yang lebih
tinggi, dimana listrik dari PT. PLN tidak dimungkinkan, ataupun instalasi generator
listrik bensin ataupun solar. Misalnya daerah terpencil: pertambangan, perkebunan,
perikanan, desa terpencil, dll. Dari segi jangka panjang, nilai ke-ekonomian juga
tinggi, karena dengan perencanaan yang baik, pembangkit listrik tenaga surya
dengan panel surya memiliki daya tahan 20 - 25 tahun. Baterai dan beberapa
komponen lainnya dengan daya tahan 3 - 5 tahun.
Beberapa komponen dari pembangkit listrik tenaga surya (cara kerjanya dapat dibaca
di Instalasi Listrik Tenaga Surya):
 Panel sel surya
 Charge controller
 Baterai
 Inverter
Kesimpulan orang menggunakan panel sel surya (solar cells) karena:
 Ingin berkontribusi pada lingkungan
 Tidak mau tergantung pada PLN
 Daerah terpencil, tenaga listrik dari panel surya (solar cells) lebih murah.

Aplikasi tenaga surya


Written by Administrator
Saturday, 15 August 2009 14:06

Tenaga surya yang diserap bumi adalah sebanyak 120 ribu terawatt.Pada prinsipnya
tenaga surya sebagai pembangkit listrik dengan dua cara:
 Produksi uap dengan ladang cermin yang digunakan untuk menggerakkan turbin.
Pembangkit listrik tenaga surya besar.
 Mengubah sinar surya menjadi listrik dengan panel surya photovoltaik.
Pembangkit listrik tenaga surya portabel / kecil.
Tenaga surya dapat diaplikasikan sebagai berikut:
 Tenaga surya untuk penerangan di rumah.
 Tenaga surya untuk penerangan lampu jalan (PJU)
 Tenaga surya untuk penerangan lampu taman
 Tenaga surya sebagai sumber listrik untuk kamera
CCTV.
 Tenaga surya sebagai sumber listrik untuk instalasi
wireless (WIFI), radio pemancar, perangkat
komunikasi.
 Tenaga surya untuk perangkat signal kereta api, kapal.
 Tenaga surya untuk rumah walet, irigasi, pompa air.
 Tenaga surya sebagai portable power supply
 Tenaga surya sebagai pemanas untuk menggerakkan turbin sebagai pembangkit
listrik tenaga surya seperti di Nevada Amerika.
 Tenaga surya sebagai sumber tenaga untuk perangkat satelit.
Instalasi listrik tenaga surya
Written by Administrator
Monday, 17 August 2009 09:50

Untuk instalasi listrik tenaga surya sebagai pembangkit listrik, diperlukan komponen
sebagai berikut:
1. Panel surya/ solar cells/ solar panel
2. Charge controller
3. Inverter
4. Battery

Panel surya/ solar cells/ solar panel: panel surya menghasilkan energi listrik tanpa
biaya, dengan mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. Sel silikon (disebut
juga solar cells) yang disinari matahari/ surya, membuat photon yang menghasilkan
arus listrik. Sebuah solar cells menghasilkan kurang lebih tegangan 0.5 Volt. Jadi
sebuah panel surya 12 Volt terdiri dari kurang lebih 36 sel (untuk menghasilkan 17
Volt tegangan maksimun). Jenis panel surya dapat di baca disini.

Charge controller, digunakan untuk mengatur pengaturan pengisian baterai.


Tegangan maksimun yang dihasilkan panel surya pada hari yang terik akan
menghasilkan tegangan tinggi yang dapat merusak baterai.
Inverter, adalah perangkat elektrik yang mengkonversikan tegangan searah (DC -
direct current) menjadi tegangan bolak balik (AC - alternating current).
Baterai, adalah perangkat kimia untuk menyimpan tenaga listrik dari tenaga surya.
Tanpa baterai, energi surya hanya dapat digunakan pada saat ada sinar matahari.
Diagram instalasi pembangkit listrik tenaga surya ini terdiri dari panel surya, charge
controller, inverter, baterai.

Dari diagram pembangkit listrik tenaga surya diatas: beberapa panel surya di paralel
untuk menghasilkan arus yang lebih besar. Combiner pada gambar diatas
menghubungkan kaki positif panel surya satu dengan panel surya lainnya. Kaki/ kutub
negatif panel satu dan lainnya juga dihubungkan. Ujung kaki positif panel surya
dihubungkan ke kaki positif charge controller, dan kaki negatif panel surya
dihubungkan ke kaki negatif charge controller. Tegangan panel surya yang dihasilkan
akan digunakan oleh charge controller untuk mengisi baterai. Untuk menghidupkan
beban perangkat AC (alternating current) seperti Televisi, Radio, komputer, dll, arus
baterai disupply oleh inverter.
Instalasi pembangkit listrik dengan tenaga surya membutuhkan perencanaan
mengenai kebutuhan daya:
 Jumlah pemakaian
 Jumlah panel surya
 Jumlah baterai
Perhitungan keperluan daya (perhitungan daya listrik perangkat dapat dilihat pada
label di belakang perangkat, ataupun dibaca dari manual):
 Penerangan rumah: 10 lampu CFL @ 15 Watt x 4 jam sehari = 600 Watt hour.
 Televisi 21": @ 100 Watt x 5 jam sehari = 500 Watt hour
 Kulkas 360 liter : @ 135 Watt x 24 jam x 1/3 (karena compressor kulkas tidak
selalu hidup, umumnya mereka bekerja lebih sering apabila kulkas lebih sering
dibuka pintu) = 1080 Watt hour
 Komputer : @ 150 Watt x 6 jam = 900 Watt hour
 Perangkat lainnya = 400 Watt hour
 Total kebutuhan daya = 3480 Watt hour
Jumlah panel surya yang dibutuhkan, satu panel kita hitung 100 Watt (perhitungan
adalah 5 jam maksimun tenaga surya):
 Kebutuhan panel surya : (3480 / 100 x 5) = 7 panel surya.
Jumlah kebutuhan batere 12 Volt dengan masing-masing 100 Ah:
 Kebutuhan batere minimun (batere hanya digunakan 50% untuk pemenuhan
kebutuhan listrik), dengan demikian kebutuhan daya kita kalikan 2 x lipat : 3480 x 2
= 6960 Watt hour = 6960 / 12 Volt / 100 Amp = 6 batere 100 Ah.
 Kebutuhan batere (dengan pertimbangan dapat melayani kebutuhan 3 hari tanpa
sinar matahari) : 3480 x 3 x 2 = 20880 Watt hour =20880 / 12 Volt / 100 Amp = 17
batere 100 Ah.
Instalasi pembangkit listrik tenaga surya dapat dilihat pada gambar-gambar di
National Geographic Indonesia.
Jenis Panel Surya : Solar Cells Type

Written by Administrator

Friday, 31 July 2009 12:32


Jenis panel surya
Panel sel surya mengubah intensitas sinar matahari menjadi
energi listrik. Panel sel surya menghasilkan arus yang
digunakan untuk mengisi baterai.
Panel sel surya terdiri dari photovoltaic, yang menghasilkan
listrik dari intensitas cahaya, saat intensitas cahaya berkurang
(berawan, hujan, mendung) arus listrik yang dihasilkan juga
akan berkurang.
Dengan menambah panel sel surya (memperluas) berarti
menambah konversi tenaga surya. Umumnya panel sel surya
dengan ukuran tertentu memberikan hasil tertentu pula.
Contohnya ukuran a cm x b cm menghasilkan listrik DC (Direct Current) sebesar x
Watt per hour/ jam.

Efesiensi
Daya Biaya Keterangan Penggunaan
Perubahan
Tahan
Daya
Sangat Kegunaan
Mono Sangat Baik Baik Sehari-hari
Baik Pemakaian Luas

Cocok untuk
Sangat Sangat
Poly Baik produksi massal di Sehari-hari
Baik Baik
masa depan

Bekerja baik dalam Sehari-hari &


Cukup
Amorphous Cukup Baik Baik pencahayaan perangkat komersial
Baik
fluorescent (kalkulator)

Compound Sangat Cukup Pemakaian di luar


Sangat Baik Berat & Rapuh
(GaAs) Baik Baik angkasa

Jenis panel sel surya:


Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal
memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal
untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik
pada saat mendung.
Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang
paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini
adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh),
efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
Amorphous
Amorphous silicon (a-Si) has been used as a photovoltaic solar cell material for
calculators for some time. Although they are lower performance than traditional c-Si
solar cells, this is not important in calculators, which use very low power. a-Si's ability
to be easily deposited during construction more than makes up for any downsides.
More recently, improvements in a-Si construction techniques have made them more
attractive for large-area solar cell use as well. Here their lower inherent efficiency is
made up, at least partially, by their thinness - higher efficiencies can be reached by
stacking several thin-film cells on top of each other, each one tuned to work well at a
specific frequency of light. This approach is not applicable to c-Si cells, which are thick
as a result of their construction technique and are therefore largely opaque, blocking
light from reaching other layers in a stack.
The main advantage of a-Si in large scale production is not efficiency, but cost. a-Si
cells use approximately 1% of the silicon needed for typical c-Si cells, and the cost of
the silicon is by far the largest factor in cell cost. However, the higher costs of
manufacture due to the multi-layer construction have, to date, make a-Si unattractive
except in roles where their thinness or flexibility are an advantage.
Perkiraan Biaya Panel Surya Solar Cells
Written by Administrator
Monday, 17 August 2009 09:43

Jadi kalau dari tadi kita membicarakan penggunaan tenaga surya untuk pembangkit
listrik sendiri/ mandiri, berapakah harga panel sel surya?
Harga panel sel surya tergantung dari beberapa faktor:
* Type panel/ teknologi/ efisiensi
* Ukuran panel dan daya dalam Watt yang dihasilkan per jam
Perkiraan harga panel untuk 50 Watt Peak adalah sekitar Rp.
2.500.000 di Jakarta. Jadi harga per Watt Peak adalah sekitar Rp. 50.000. Harga
tersebut akan terus turun karena beberapa faktor:
 Jumlah pengguna yang semakin besar (karena kesadaran penggunaan energi
hijau)
 Produksi panel sel surya (solar cells) semakin banyak
 Harga minyak dan batu bara yang semakin mahal
 Perkembangan teknologi sel surya (solar cells)

Pemeliharaan Panel Surya


Written by Administrator
Monday, 17 August 2009 10:05

Pada umumnya panel sel surya tidak membutuhkan pemeliharan yang rutin seperti
genset. Genset umumnya diharuskan untuk dihidupkan satu kali seminggu,
pemeriksaan oli, pemeriksaan batere, dll. Pemeliharaan panel sel surya:
 Dibersihkan berkala untuk tidak mengurangi penyerapan intensitas matahari.
 Mengatur letak dari panel sel surya supaya mendapatkan sinar matahari langsung
dan tidak terhalangi objek (pohon, jemuran, bangunan, dll)
Ukuran Panel Surya : Solar Cells
Written by Administrator
Saturday, 12 September 2009 08:42

Beberapa contoh implementasi panel sel surya solar cells dan perangkat yang
menggunakan energi yang dihasilkan:
Ukuranpanel sel surya - solar
10 WP 20 WP 50 WP 80 WP 120 WP
cells
Jumlah Watt untuk pengisian 50 W, 100 W, 250 W, 400 W, 600 W,
batere (5 jam sehari) 4.17 A 8.33 A 20.83 A 33.33 A 50 A
Lampu LED 3 Watt (pemakaian 16 (576
1 (36 W) 3 (108 W) 7 (252 W) 11 (396 W)
12 jam) W)
Lampu jalan LED 21 Watt 2 (504
1 (252 W) 1 (252 W)
(pemakaian 12 jam) W)
Spesifikasi teknis panel surya (dapat berubah sesuai dengan produk):
Output power 20 50 80 80 120
Cell type Multi Multi Amorphous Multi Multi
Max Power (W) 20 50 88 85 120
Min Power (W) 76 76 114
Open circuit voltage
21.6 21.6 63.3 21.6 21.3
(Voc)
Short circuit current
1.3 2.98 2.08 5.15 7.81
(Isc)
Max Power Voltage
17.2 17.6 47.6 17.3 17.1
(Vpm)
Max Power Current
1.17 2.85 1.68 4.63 7.02
(Ipm)
Max System Voltage
600 600 540
(V)
Dimension L x W x 639 x 294 x 835 x 540 x 1129 x 934 x 1214 x 545 1499 x 662
H(mm) 23 28 46 x 35 x 46
Module Efficiency 7.6 14.1 13.1
Weight (kg) 2.4 5.5 17 9 14

Solar Cells Panel

Written by Administrator

Tuesday, 05 January 2010 01:08

Perbedaan utama dari solar cell panel adalah bahan produksi dari solar cells panel.
Bahan solar cells panel yang paling umum adalah crystalline silicon. Bahan
crystalline dapat terdiri dari single crystal, mono or single-crystalline, dan poly
atau multi-crystalline. Selain itu solar cells panel ada yang terbuat dari lapisan
tipis amorphous silicon. Sel Crystalline silicon mempunyai 2 tipe yang hampir
serupa, meskipun sel single crystalline lebih efisien dibandingkan dengan poly-
crystalline karena poly-crystalline merupakan ikatan antara sel-sel. Keunggulan
dari amorphous silicon adalah harga yang terjangkau tetapi tidak se efisien
crystalline silicon solar cells.

Mengenal Performansi Solar Cell Panel


Total pengeluaran listrik (wattage) dari solar cells panel adalah sebanding dengan
voltase/ tegangan operasi dikalikan dengan arus operasi saat ini. Solar cells panel
dapat menghasilkan arus dari voltase yang berbeda-beda. Hal ini berbeda dengan
baterai, yang menghasilkan arus dari voltase yang relatif konstan.
Karakteristik output dari solar cells panel dapat dilihat dari kurva performansi,
disebut I-V curve. I-V curse menunjukkan hubungan antara arus dan voltase.

Gambar diatas menunjukkan tipikal kurva I-V. Voltase (V) adalah sumbu horizontal. Arus
(I) adalah sumbu vertikal. Kebanyakan kurva I-V diberikan dalam Standar Test Conditions
(STC) 1000 watt per meter persegi radiasi (atau disebut satu matahari puncak/ one peak
sun hour) dan 25 derajat Celcius/ 77 derajat Fahrenheit suhu solar cells panel. Sebagai
informasi STC mewakili kondisi optimal dalam lingkungan laboratorium.

Kurva I-v terdiri dari 3 hal yang penting:


1. Maximum Power Point (Vmp dan Imp)
2. Open Circuit Voltage (Voc)
3. Short Circuit Current (Isc)

Maximum Power Point (Vmp&Imp)


Pada kurva I-V, Maximum Power Point Vmp dan Imp, adalah titik operasi, dimana
maksimum pengeluaran/ output yang dihasilkan oleh solar cells panel saat kondisi
operasional. Dengan kata lain, Vmp dan Imp dapat diukur pada saat solar cells
panel diberi beban pada 25 derajat Celcius dan radiasi 1000 watt per meter
persegi. Pada kurva di atas voltase 17 volts adalah Vmp, dan Imp adalah 2,5
ampere. Jumlah watt pada batas maksimum ditentukan dengan mengalikan Vmp
dan Imp, maksimum jumlah watt pada STC adalah 43 watt.
Output berkurang sebagaimana voltase menurun. Arus dan daya output dari
kebanyakan modul solar cells panel menurun sebagaimana tegangan/ voltase
meningkat melebih maximum power point.

Open Circuit Voltage (Voc)


Open Circuit Voltage Voc, adalah kapasitas tegangan maksimum yang dapat dicapai
pada saat tidak adanya arus (current). Pada kurva I-V, Voc adalah 21 volt. Daya
pada saat Voc adalah 0 watt.
Voc solar cells panel dapat diukur dilapangan dalam berbagai macam keadaan. Saat
membeli modul, sangat direkomendasikan untuk menguji voltase untuk mengetahui
apakah cocok dengan sepisifikasi pabrik. Saat menguji voltase dengan multimeter
digital dari terminal positif ke terminal negatif. Open Circuit Voltage (Voc) dapat
diukur pada pagi hari dan sore hari.

Short Circuit Current (Isc)


Short Circuit Current Isc, adalah maksimum output arus dari solar cells panel
yang dapat dikeluarkan (output) di bawah kondisi dengan tidak ada resistansi atau
short circuit. Pada kurva I-V diatas menunjukkan perkiraan arus 2,65 Ampere.
Daya pada Isc adalah 0 watt.

Short circuit current dapat diukur hanya pada saat membuat koneksi langsung
terminal positif dan negatif dari modul solar cells panel.

Label Spesifikasi Solar Cell Panel


Semua nilai ditemukan pada kurva I-V digunakan untuk menciptakan label yang
spesifik untuk setiap modul solar cells panel. Semua model ditera di bawah
standar kondisi tes. Label Spesifikasi dapat ditemukan di bagian belakang dari
module solar cells panel:
Electrical rating at 1.000 Watt/m2
AM 1.5, Temperature Cell 25 degree Celcius
Max. Power: 43 W
Voc: 21.4 V
Vmp: 17.3 V
Isc: 2.65 A
Imp: 2.5 A

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Solar Cells Panel


Lima hal utama yang mempengaruhi unjuk kerja/ performansi dari modul solar cells panel:

1. Bahan pembuat solar cells panel


2. Resistansi beban
3. Intensitas cahaya matahari
4. Suhu/ temperatur solar cells panel
5. Bayangan/ shading.

Resistansi Beban
Tegangan baterai adalah tegangan operasi dari solar cell panel module, apabila
baterai dihubungkan langsung dengan solar cell panel modul. Sebagai contoh,
umumnya baterai 12 Volt, voltase/ tegangan baterai biasanya antara 11.5 sampai
15 Volts. Untuk dapat mencharge baterai, solar cell panel harus beroperasi pada
voltase yang lebih tinggi daripada voltase baterai bank.

Effisiensi paling tinggi adalah saat solar panel cell beroperasi dekat pada
maximum power point. Pada contoh di atas, tegangan baterai harus mendekati
tegangan Vmp. Apabila tegangan baterai menurun di bawah Vmp, ataupun
meningkat di atas Vmp, maka effisiensi nya berkurang.

Intensitas Cahaya Matahari


Semakin besar intensitas cahaya matahari secara proposional akan menghasilkan arus
yang besar. Seperti gambar berikut, tingkatan cahaya matahari menurun, bentuk dari
kurva I-V menunjukkan hal yang sama, tetapi bergerak ke bawah yang mengindikasikan
menurunnya arus dan daya. Voltase adalah tidak berubah oleh bermacam-macam
intensitas cahaya matahari.

Suhu solar cell panel


Sebagaimana suhu solar cell panel meningkat diatas standar suhu normal 25
derajat Celcius, efisiensi solar cell panel modul effisiensi dan tegangan akan
berkurang. Gambar di bawah ini mengilustrasikan bahwa, sebagaimana, suhu sel
meningkat diatas 25 derajat Celcius (suhu solar cell panel module, bukan suhu
udara), bentuk kurva I-V tetap sama, tetapi bergeser ke kiri sesuai dengan
kenaikan suhu solar cell panel, menghasilkan tegangan dan daya yang lebih kecil.
Panas dalam kasus ini, adalah hambatan listrik untuk aliran elektron.

Untuk itu aliran udara di sekeliling solar cell panel module sangat penting untuk
menghilangkan panas yang menyebabkan suhu solar cell panel yang tinggi.

Shading/ Teduh/ Bayangan


Solar cell panel, terdiri dari beberapa silikon yang diserikan untuk menghasilkan
daya yang diinginkan. Satu silikon menghasilkan 0.46 Volt, untuk membentuk solar
cell panel 12 Volt, 36 silikon diserikan, hasilnya adalah 0.46 Volt x 36 = 16.56.

Shading adalah dimana salah satu atau lebih sel silikon dari solar cell panel
tertutup dari sinar matahari. Shading akan mengurangan pengeluaran daya dari
solar cell panel. Beberapa jenis solar cell panel module sangat terpengaruh oleh
shading dibandingkan yang lain. Tabel di bawah ini menunjukkan efek yang sangat
ekstrim pengaruh shading pada satu sel dari modul panel surya single crystalline
yang tidak memiliki internal bypass diodes. Untuk mengatasi hal tersebut solar
cell panel dipasang bypass diode, bypass diode untuk arus mengalir ke satu arah,
mencegah arus ke silikon yang kena bayangan.

Persentase dari bayangan pada satu sel Pesenttase dari loss solar panel module

0% 0%

25% 55%

50% 50%

75% 66%

100% 75%

3 sel terkena bayangan 93

* data diambil dari buku Photovoltaics Design and Installation Manual

Hal yang harus diperhatikan dalam pemasangan adalah agar solar cell panel tidak
terhalang/ shading.

Solar Cell Sederhana ala Mac Gyver


Written by Administrator
Friday, 15 January 2010 05:49

Bubuk gula mengandung nano partikel dari Titanium Dioksida, merupakan substansi
yang juga digunakan dalam cat. Bila bubuk gula ini dilapisi dengan bahan pewarna
organik seperti passionfruit tea maka itu berfungsi sebagai lapisan penyerap cahaya
dari perangkat photovoltaic.
Pada solar cell dgn sistem pencelupan, material berwarna organik seperti teh dapat
menyerap beberapa cahaya yg terlihat dan mengubah energi ke material pembawa
elektron seperti TiO2 putih, yg tidak dapat menyerap sendiri.
Sekali elektron telah dibangkitkan, mereka perlu pergi ke suatu tempat. Identik dgn
sandwich, maka TiO2 berada di antara elektroda yang bersih dan elektroda berbahan
grafit yg dibuat dengan cara menggosok pensil di atas kaca. Sebagai sentuhan
terakhir tambahkan beberapa larutan elektrolit yg didapat dari larutan iodine yang
biasa dipakai untuk pemurnian air.
Sensitif solar cell dari system pencelupan ini lebih murah dan lebih dapat tahan lama
dibandingkan photovoltaic tradisional, akan tetapi efisiensinya lebih rendah.

Cara membuat solar cell sederhana adalah sbb :

* Metoda I
Cara 1 adalah dengan memanfaatkan donat bertabur serbuk gula putih dan
passionfruit tea :

1. Rontokkan bubuk gula yg nempel pada donat dan kumpulkan


2. Campur bubuk tsb dgn air panas sambil terus diaduk
3. Saring larutan tsb dgn penyaring halus yg bisa ditemukan, kertas saringan kopi
bisa juga digunakan.
4. TiO2 adalah bahan yg tidak larut dalam air.
5. Yang kita perlukan adalah TiO2 dan polymer rantai panjang
6. Masukkan residu/endapan padat yang tertinggal pada kertas saring ke dalam
oven yang terpanas ( 500 derajad Celcius )
7. Keluarkan bubuk TiO2 dan tambahkan alcohol
8. Tuangkan lapisan putih dari larutan TiO2 pada kaca berpenghantar. Kaca ini
sebelumnya telah dilapisi lapisan transparan berbahan penghantar ( SnO2 ),
sama baiknya dgn film TiO2.
9. Biarkan mengering dan lakukan sampai 10 lapis.
10. Yang kita perlukan selanjutnya adalah jus buah alami seperti : raspberry,
blackberry, biji pomegranate/buah delima merah, blackcurrant, daun Kanada,
Teh Hibiscus merah atau Passion Tea yg dibuat dari tanaman hibiscus yg
mengandung anthrocyanin. Rantai carbon dan hydrogen membuatnya organik.
Atau yang paling baik adalah menggunakan Starbucks Passion Tea.
11. Nano partikel TiO2 ini perlu dibuat sensitif dengan memanfaatkan Starbucks
Passion Tea.
12. Atau bila tidak, lumatkan salah satu bahan organik tsb di atas dan campur dgn
sesendok air.
13. Rendam film tsb selama 5 menit dalam larutan ini untuk memperoleh bekas
noda film yg berwarna merah-ungu tua. Bila kedua sisi filmnya tidak
membekas secara merata, maka rendam kembali ke dalam larutan jus tsb
selama lebih dari 5 menit.
14. Bila menggunakan Starbucks Passion Tea rendam selama beberapa jam
sehingga film TiO2 berubah warna dari putih menjadi ungu
15. Bagian yang gelap berarti menyerap cahaya.
16. Cuci film dengan etanol dan secara perlahan keringkan dgn menggunakan
tissue.
17. Pemasangan photoelectrochemical solar cell
18. Goreskan pensil pada lapisan film yang bersih sampai berwarna abu-abu.
19. Sediakan tablet iodine yang untuk pemurnian air dan alcohol
20. Potong lapisan film biasa yang berbentuk frame ( bisa dari isolasi Scotch yg
bening ) yang bagian tegahnya berlubang dan lubangnya pas seukuran
permukaan film TiO2 yang telah berwarna ungu. Teteskan cairan yang berasal
dari larutan iodine yang biasanya dipakai untuk pemurnian air pada permukaan
TiO2.
21. Kemudian tutup dengan lapisan film biasa di atasnya ( menyerupai sandwich )
dan klem ujung-ujungnya dgn penjepit kertas.
22. Ukur kedua ujungnya dengan mikro ampere maka akan terlihat adanya arus
listrik yg kecil yang berubah mengikuti ada tidaknya sumber cahaya.

Cara 2 :

1.Lumuri lapisan Titanium Dioksida ( TiO2 ) dengan pewarna alami yang didapat
dari jus buah blackberries, raspberries, biji delima
merah, Teh Hibiscus merah, Starbucks Passionfruit Tea, dsbnya.

2. Melapisi elektroda counter :

Solar cell memerlukan plat positif dan negatif untuk berfungsi. Elektroda positif
disebut elektroda counter dan dirakit dari plat kaca yang dilapisi bahan penghantar
SnO2. Ohmmeter dapat digunakan untuk mengecek bagian mana yang konduktif,
tandanya adalah ketika digores dgn kuku jari ini adalah sisi yang kasar. Sisi yang
non konduktif ditandai dgn +. Gunakan ujung pensil untuk menggores dan
membuat lapisan tipis graphite ( catalytic carbon ) pada permukaan plat konduktif.

3. Tambahkan elektrolit dan merakit solar cell tahap akhir

Larutan iodine berfungsi sbg elektrolit dalam solar cell yaitu untuk melengkapi rangkaian
dan meregenerasi pelapisan. Tempatkan plat yang telah dilumuri tadi pada meja sehingga
sisi film ada di atas dan teteskan 1 atau 2 tetes dari elektrolit iodine pada bagian yang kotor
dari film. Kemudian tempatkan elektroda counter pada bagian atas dari film yang kotor
sehingga sisi konduktif dari elektroda counter berada pada bagian atas dari film. Geserkan
plat kaca sehingga pinggir dari plat terlihat. Ini akan menjadi titik kontak untuk elektroda
negatif dan positif sehingga kita dapat mengukur dan mencoba solar cell tsb.

4. Gunakan 2 penjepit untuk memegang kedua


elektroda bersama-sama pada ujung-ujung plat.
Tegangan output yang dihasilkan sekitar 0,43V dan
1 mA/cm2 ketika cell disinari cahaya matahari
penuh melalui sisi TiO2.

* Metoda II
Dengan memanfaatkan power transistor ( transistor jengkol ) jenis NPN seperti 2N3055. Dari
1 transistor jengkol bisa menghasilkan tegangan 0,5-0,6Vdc.

Buka penutup casing transistor jengkol dengan cara menggergaji bagian yang menonjol ( yg
ada tulisan type dan no kodenya ), lalu arahkan bagian yang telah terbuka ke matahari dan ukur
tegangannya dengan voltmeter dengan posisi seperti gambar di bawah ini. Kaki basis
merupakan kutub negative dan kaki emitter yg dijumper dengan kaki colector merupakan
kutub positif. Arus yang dihasilkan memang sangat kecil, akan tetapi dengan menghubungkan
3 transistor jengkol secara seri akan diperoleh tegangan 1,8V dan bisa untuk mencharge 1
battery type AAA/UM4.
* Metoda III
Dengan menggunakan cuprous oxide sebagai pengganti silicon. Cuprous oxida atau oksida
tembaga adalah satu dari material pertama yang dapat menghasilkan efek photoelectric yaitu
efek cahaya menyebabkan adanya arus listrik yang mengalir di dalam material.
Bahan-bahan yang digunakan adalah sbb :

1. Selembar lempengan tembaga yang tipis dengan ukuran kira-kira 15cm x 30cm
2. 2 jepit buaya
3. Micro amperemeter yg sensitive yang dapat membaca antara 10 dan 50 micro
ampere.
4. Kompor listrik dengan daya besar 1100 Watt
5. Botol plastik besar atau bisa juga menggunakan botol air mineral 2 liter yang
dipotong atasnya. Gelas dgn mulut yang besar juga bisa digunakan.
6. Garam dapur, dibutuhkan beberapa sendok makan garam dapur.
7. Air kran
8. Kertas amplas atau sikat kawat
9. Gunting untuk memotong lembaran tipis tembaga

Cara membuatnya adalah sbb :


1. Potong lempengan tembaga dengan ukuran sebesar pemanas tungku kompor
listrik. Cuci tangan untuk menghilangkan noda lemak di tangan. Kemudian
cuci lembaran tembaga tsb dgn sabun untuk menghilangkan noda-noda
minyak atau lemak di permukaannya. Gunakan kertas amplas atau sikat kawat
untuk membersihkan sepenuhnya permukaan lembaran tembaga sehingga
noda sulfida atau sedikit korosi dapat diangkat.
2. Tempatkan lempengan tembaga yang telah dibersihkan dan dikeringkan di
atas tungku pemanas dan stel kompor listriknya pada angka yg tertinggi.
3. Pada saat lempengan tembaga mulai panas, akan terlihat pola oksidasi yg indah
yang mulai terbentuk. Warna orange, ungu dan merah mulai menutupi permukaan
tembaga.
4. Pada saat lempengan tembaganya mulai panas, warnanya akan berubah menjadi
kehitaman yang merupakan lapisan cupric oxide atau oksida tembaga. Tetapi ini
bukan oksida yang kita inginkan, memperlihatkan warna merah, jingga, merah muda
dan ungu dari oksida tembaga di bawah lapisannya.

5. Selanjutnya pola warna tsb akan menghilang seiring dgn pemanas yg mulai merah membara
6. Ketika pemanas mulai merah membara, lempengan tembaga akan dilapisi
dengan oksida tembaga hitam. Biarkan dipanasi selama setengah jam sehingga
lapisan hitamnya akan semakin tebal. Ini penting lapisan tebal akan mengelupas
dengan mudah, sementara lapisan tipis akan tetap nempel pada tembaga.
7. Setelah setengah jam pemanasan, matikan kompor. Biarkan lempengan
tembaga panas di atas tungku mendingin perlahan-lahan. Bila mendinginkan
terlalu cepat, oksida hitam akan tetap nempel di tembaga.

8. Pada saat tembaga mendingin, maka ia akan menciut. Oksida tembaga hitam
juga menciut, tetapi menciutnya pada rentang yang berbeda, membuat oksida
tembaga hitamnya mengelupas.

9. Si Hitam kecil mengelupas keluar dari tembaga dengan gaya yg cukup untuk
membuat mereka terbang beberapa inchi. Ini berarti semakin kecil usaha
pembersihannya di sekitar kompor, tetapi itu menyenangkan untuk dilihat.

10. Ketika tembaga telah mendingin sesuai dengan temperature ruangan ( kira-kira
membutuhkan waktu 20 menit ), hampir sebagian besar oksida hitam akan hilang.
Gosok secara lembut dengan tangan di bawah air yg mengalir yang akan mengangkat
sebagian besar small bits. Jangan mengangkat semua bintik hitam dengan keras
menggosok atau melenturkan lempengan tembaga tipis ini. Ini mungkin merusak
lapisan lembut oksida tembaga merah yang kita perlukan untuk membuat solar cell
bekerja.

11. Pemasangan selanjutnya adalah sangat sederhana dan cepat. Potong


lempengan tembaga lain yang ukurannya sama seperti yg pertama. Tekuk kedua
ujung perlahan, sehingga dapat muat masuk ke dalam botol plastik tanpa menyentuh
satu sama lain. Lapisan oksida tembaga yg menghadap ke atas di atas tungku
biasanya adalah sisi yg terbaik untuk menghadap ke luar di dalam botol karena itu
adalah permukaan yang terhalus dan terbersih.

12. Pasang 2 jepit buaya, satu untuk plat tembaga yg baru dan yg satunya untuk
plat oksida tembaga. Hubungkan ujung dari plat tembaga bersih dgn terminal positif
dari meter. Hubungkan ujung dari plat oksida tembaga dgn terminal negatif dari
meter.

13. Sekarang campurkan sepasang sendok makan garam dapur ke dalam air
panas. Aduk air garam sampai garamnya larut. Kemudian dengan hati-hati tuangkan
air garam ke dalam botol, hati-hati jangan sampai ujung jepit buayanya basah. Air
garam tidak harus menutupi plat, tinggalkan kira-kira 1 inchi tinggi plat dari permukaan
air garam tsb sehingga kita dapat menggerakkann solar cell ke sekeliling tanpa
membuat jepit buayanya basah.
Perhatikan pada gambar di atas bahwa pada meter terbaca arus listrik sebesar 6 mikro
ampere. Solar cell ini adalah battery, meskipun di dalam gelap dan biasanya menunjukkan
arus listrik beberapa mikro ampere.
Sedangkan gambar di atas menunjukka solar cell dalam keadaan terik matahari. Perhatikan
bahwa meter telah menunjukkan arus listrik sekitar 33 mikro ampere. Bahkan kadang-kadang
jarumnya bisa menunjukkan sampai 50 mikro ampere, yang membuat jarum bergerak penuh ke
kanan.

Solar cell ini bisa menghasilkan 50 mikro ampere dengan tegangan 0,25V, ini berarti bisa
menghasilkan daya sebesar 12,5 mikro watt.
12,5 mikrowatt ini adalah untuk cell seukuran 0,01 m2 atau 1,25 milliwatt per m2.

Solar Home System


Written by Administrator
Thursday, 01 April 2010 06:49

Solar Home Sistem adalah sistem pembangkit listrik yang berdiri sendiri, cocok untuk
aplikasi residen seperti peralatan rumah, penerangan, komputer, dan pipa air yang
terbuat dari solar panel, solar charge controller, inverter dan baterai. Sistem ini
merupakan pembangkit listrik yang ramah lingkungan, tidak menghasilkan radiasi
elektromagnetik, serta mudah dalam instalasi dan perawatannya. Jumlah energi yang
dihasilkan bergantung pada intensitas cahaya matahari dan jumlah modul surya yang
dipasang.
Keuntungan menggunakan Solar Home System :

- Instalasi mudah : Menggunakan peralatan sederhana dan tidak perlu keahlian


khusus
- Pengoperasian mudah : Bekerja tanpa bahan bakar dan tidak memerlukan
pengoperasian khusus.
- Daya tahan lama : Bekerja secara terus menerus dengan baik selama lebih dari
25 tahun.
- Ramah Lingkungan : Tidak mengakibatkan polusi dan tidak menghasilkan
gelombang elektromagnetik.

Solar Charge Controller - Solar Controller

Written by Administrator

Monday, 17 August 2009 10:28

Solar Charge Controller adalah


peralatan elektronik yang digunakan
untuk mengatur arus searah yang
diisi ke baterai dan diambil dari
baterai ke beban.
Solar charge controller mengatur
overcharging (kelebihan pengisian -
karena batere sudah 'penuh') dan
kelebihan voltase dari panel surya.
Kelebihan voltase dan pengisian
akan mengurangi umur baterai.
Solar charge controller menerapkan
teknologi Pulse width modulation
(PWM) untuk mengatur fungsi pengisian baterai dan pembebasan arus dari
baterai ke beban.
Panel surya 12 Volt umumnya memiliki tegangan output 16 - 21 Volt.
Jadi tanpa solar charge controller, baterai akan rusak oleh over-charging dan
ketidakstabilan tegangan.
Baterai umumnya di-charge pada tegangan 14 - 14.7 Volt.

Beberapa fungsi detail dari solar charge controller adalah sebagai berikut:
 Mengatur arus untuk pengisian ke baterai, menghindari overcharging, dan
overvoltage.
 Mengartur arus yang dibebaskan/ diambil dari baterai agar baterai tidak 'full
discharge', dan overloading.
 Monitoring temperatur baterai
Untuk membeli solar charge controller yang harus diperhatikan adalah:
 Voltage 12 Volt DC / 24 Volt DC
 Kemampuan (dalam arus searah) dari controller. Misalnya 5 Ampere, 10 Ampere,
dsb.
 Full charge dan low voltage cut
Seperti yang telah disebutkan di atas solar charge controller yang baik biasanya
mempunyai kemampuan mendeteksi kapasitas baterai. Bila baterai sudah penuh
terisi maka secara otomatis pengisian arus dari panel sel surya berhenti. Cara
deteksi adalah melalui monitor level tegangan batere. Solar charge controller
akan mengisi baterai sampai level tegangan tertentu, kemudian apabila level
tegangan drop, maka baterai akan diisi kembali.
Solar Charge Controller biasanya terdiri dari : 1 input ( 2 terminal ) yang
terhubung dengan output panel sel surya, 1 output ( 2 terminal ) yang terhubung
dengan baterai / aki dan 1 output ( 2 terminal ) yang terhubung dengan beban (
load ). Arus listrik DC yang berasal dari baterai tidak mungkin masuk ke panel sel
surya karena biasanya ada 'diode protection' yang hanya melewatkan arus listrik
DC dari panel sel surya ke baterai, bukan sebaliknya.
Charge Controller bahkan ada yang mempunyai lebih dari 1 sumber daya, yaitu
bukan hanya berasal dari matahari, tapi juga bisa berasal dari tenaga
angin ataupun mikro hidro. Di pasaran sudah banyak ditemui charge controller
'tandem' yaitu mempunyai 2 input yang berasal dari matahari dan angin. Untuk
ini energi yang dihasilkan menjadi berlipat ganda karena angin bisa bertiup kapan
saja, sehingga keterbatasan waktu yang tidak bisa disuplai energi matahari
secara full, dapat disupport oleh tenaga angin. Bila kecepatan rata-rata angin
terpenuhi maka daya listrik per bulannya bisa jauh lebih besar dari energi
matahari.

Teknologi Solar
Charge Controller
Ada dua jenis
teknologi yang
umum digunakan
oleh solar charge
controller:
* PWM (Pulse Wide Modulation), seperti
namanya menggunakan 'lebar' pulse
dari on dan off elektrikal, sehingga
menciptakan seakan-akan sine wave electrical form.

* MPPT (Maximun Power Point Tracker), yang lebih efisien


konversi DC to DC (Direct Current). MPPT dapat
mengambil maximun daya dari PV. MPPT charge
controller dapat menyimpan kelebihan daya yang tidak
digunakan oleh beban ke dalam baterai, dan apabila daya
yang dibutuhkan beban lebih besar dari daya yang
dihasilkan oleh PV, maka daya dapat diambil dari baterai.
Kelebihan MPPT dalam ilustrasi ini: Panel surya ukuran 120 Watt, memiliki
karakteristik Maximun Power Voltage 17.1 Volt, dan Maximun Power Current 7.02
Ampere. Dengan solar charge controller selain MPPT dan tegangan batere 12.4
Volt, berarti daya yang dihasilkan adalah 12.4 Volt x 7.02 Ampere = 87.05 Watt.
Dengan MPPT, maka Ampere yang bisa diberikan adalah sekitar 120W : 12.4 V =
9.68 Ampere.
Teknologi yang sudah jarang digunakan, tetapi sangat murah, adalah Tipe 1 atau
2 Stage Control, dengan relay ataupun transistor. Fungsi relay adalah meng-short
ataupun men-disconnect baterai dari panel surya.
Cara kerja solar charge controller dapat di baca disini.
Cara Kerja Solar Charge Controller

Written by Administrator

Sunday, 27 September 2009 02:28

Solar charge controller, adalah komponen penting dalam Pembangkit Listrik


Tenaga Surya. Solar charge controller berfungsi untuk:
 Charging mode: Mengisi baterai (kapan baterai diisi, menjaga pengisian kalau baterai
penuh).
 Operation mode: Penggunaan baterai ke beban (pelayanan baterai ke beban diputus
kalau baterai sudah mulai 'kosong').

Charging Mode Solar Charge Controller


Dalam charging mode, umumnya baterai diisi dengan metoda three stage charging:
 Fase bulk: baterai akan di-charge sesuai dengan tegangan setup (bulk - antara 14.4 -
14.6 Volt) dan arus diambil secara maksimun dari panel surya. Pada saat baterai sudah
pada tegangan setup (bulk) dimulailah fase absorption.
 Fase absorption: pada fase ini, tegangan baterai akan dijaga sesuai dengan tegangan
bulk, sampai solar charge controller timer (umumnya satu jam) tercapai, arus yang
dialirkan menurun sampai tercapai kapasitas dari baterai.
 Fase flloat: baterai akan dijaga pada tegangan float setting (umumnya 13.4 - 13.7 Volt).
Beban yang terhubung ke baterai dapat menggunakan arus maksimun dari panel surya
pada stage ini.

Sensor Temperatur Baterai


Untuk solar charge controller yang dilengkapi dengan sensor temperatur baterai.
Tegangan charging disesuaikan dengan temperatur dari baterai. Dengan sensor ini
didapatkan optimun dari charging dan juga optimun dari usia baterai.
Apabila solar charge controller tidak memiliki sensor temperatur baterai, maka
tegangan charging perlu diatur, disesuaikan dengan temperatur lingkungan dan
jenis baterai.

Mode Operation Solar Charge Controller


Pada mode ini, baterai akan melayani beban. Apabila ada over-discharge ataun
over-load, maka baterai akan dilepaskan dari beban. Hal ini berguna untuk
mencegah kerusakan dari baterai.

Baterai untuk Sel Surya


Written by Administrator
Monday, 17 August 2009 10:25

Baterai adalah alat


penyimpan tenaga listrik arus
searah ( DC ).
Ada beberapa jenis baterai /
aki di pasaran yaitu jenis aki
basah/ konvensional, hybrid
dan MF ( Maintenance Free ).
Aki basah/konvensional
berarti masih menggunakan asam sulfat ( H2SO4 ) dalam bentuk cair. Sedangkan
aki MF sering disebut juga aki kering karena asam sulfatnya sudah dalam bentuk
gel/selai. Dalam hal mempertimbangkan posisi peletakkannya maka aki kering
tidak mempunyai kendala, lain halnya dengan aki basah.

Aki konvensional juga kandungan timbalnya ( Pb ) masih tinggi sekitar 2,5%untuk


masing-masing sel positif dan negatif. Sedangkan jenis hybrid kandungan
timbalnya sudah dikurangi menjadi masing-masing 1,7%, hanya saja sel negatifnya
sudah ditambahkan unsur Calsium. Sedangkan aki MF / aki kering sel positifnya
masih menggunakan timbal 1,7% tetapi sel negatifnya sudah tidak menggunakan
timbal melainkan Calsium sebesar 1,7%. Pada Calsium battery Asam Sulfatnya (
H2SO4 ) masih berbentuk cairan, hanya saja hampir tidak memerlukan perawatan
karena tingkat penguapannya kecil sekali dan dikondensasi kembali. Teknologi
sekarang bahkan sudah memakai bahan silver untuk campuran sel negatifnya.

Ada beberapa pertimbangan dalam memilih aki :

 Tata letak, apakah posisi tegak, miring atau terbalik. Bila pertimbangannya untuk
segala posisi maka aki kering adalah pilihan utama karena cairan air aki tidak akan
tumpah. Kendaraan off road biasanya menggunakan aki kering mengingat
medannya yang berat. Aki ikut terguncang-guncang dan terbanting. Aki kering
tahan goncangan sedangkan aki basah bahan elektodanya mudah rapuh terkena
goncangan.
 Voltase / tegangan, di pasaran yang mudah ditemui adalah yang bertegangan 6V,
12V da 24V. Ada juga yang multipole yang mempunyai beberapa titik tegangan.
Yang custom juga ada, biasanya dipakai untuk keperluan industri.
 Kapasitas aki yang tertulis dalam satuan Ah ( Ampere hour ), yang menyatakan
kekuatan aki, seberapa lama aki tersebut dapat bertahan mensuplai arus untuk
beban / load.
 Cranking Ampere yang menyatakan seberapa besar arus start yang dapat disuplai
untuk pertama kali pada saat beban dihidupkan. Aki kering biasanya mempunyai
cranking ampere yang lebih kecil dibandingkan aki basah, akan tetapi suplai
tegangan dan arusnya relatif stabil dan konsisten. Itu sebabnya perangkat audio
mobil banyak menggunakan aki kering.
 Pemakaian dari aki itu sendiri apakah untuk kebutuhan rutin yang sering dipakai
ataukah cuma sebagai back-up saja. Aki basah, tegangan dan kapasitasnya akan
menurun bila disimpan lama tanpa recharge, sedangkan aki kering relatif stabil bila
di simpan untuk jangka waktu lama tanpa recharge.
 Harga karena aki kering mempunyai banyak keunggulan maka harganya pun jauh
lebih mahal daripada aki basah. Untuk menjembatani rentang harga yang jauh
maka produsen aki juga memproduksi jenis aki kalsium ( calcium battery ) yang
harganya diantara keduanya.
Secara garis besar, battery dibedakan berdasarkan
aplikasi dan konstruksinya. Berdasarkan aplikasi maka
battery dibedakan untuk automotif, marine dan deep
cycle. Deep cycle itu meliputi battery yang biasa digunakan untuk PV ( Photo
Voltaic ) dan back up power. Sedangkan secara konstruksi maka battery dibedakan
menjadi type basah, gel dan AGM ( Absorbed Glass Mat ). Battery jenis AGM
biasanya juga dikenal dgn VRLA ( Valve Regulated Lead Acid ).
Battery kering Deep Cycle juga dirancang untuk menghasilkan tegangan yang stabil
dan konsisten. Penurunan kemampuannya tidak lebih dari 1-2% per bulan tanpa
perlu dicharge. Bandingkan dengan battery konvensional yang bisa mencapai 2%
per minggu untuk self discharge. Konsekuensinya untuk charging pengisian arus
ke dalam battery Deep Cycle harus lebih kecil dibandingkan battery konvensional
sehingga butuh waktu yang lebih lama untuk mengisi muatannya. Antara type gel
dan AGM hampir mirip hanya saja battery AGM mempunyai semua kelebihan yang
dimiliki type gel tanpa memiliki kekurangannya. Kekurangan type Gel adalah pada
waktu dicharge maka tegangannya harus 20% lebih rendah dari battery type AGM
ataupun basah. Bila overcharged maka akan timbul rongga di dalam gelnya yg sulit
diperbaiki sehingga berkurang kapasitas muatannya.
Karena tidak ada cairan yang dapat membeku maupun mengembang, membuat
battery Deep Cycle tahan terhadap cuaca ekstrim yang membekukan. Itulah
sebabnya mengapa pada cuaca dingin yang ekstrim, kendaraan yang
menggunakan baterai konvensional tidak dapat distart alias mogok.

Ada 2 rating untuk battery yaitu CCA dan RC.


* CCA ( Cold Cranking Ampere ) menunjukkan seberapa besar arus yang dapat
dikeluarkan serentak selama 30 detik pada titik beku air yaitu 0 derajad Celcius.
* RC ( Reserve Capacity ) menunjukkan berapa lama ( dalam menit ) battery
tersebut dapat menyalurkan arus sebesar 25A sambil tetap menjaga tegangannya
di atas 10,5 Volt.
Battery Deep Cycle mempunyai 2-3 kali lipat nilai RC dibandingkan battery
konvensional. Umur battery AGM rata-rata antara 5-8 tahun.
Charging dan Discharging Baterai Aki

Written by Administrator

Saturday, 24 April 2010 06:52

Pengisian Charging Baterai Aki


Waktu pengisian baterai aki/ sealed lead acid adalah 12 sampai 16 jam. Dengan
arus pengisian yang lebih tinggi dan metode pengisian multi-stage, waktu pengisian
dapat berkurang sampai dengan 10 jam atau kurang.
Pengisian multi-stage, terdiri dari 3 stage/ tahap: constant-
current charge, topping charge dan float charge. Selama
constant-current charge, baterai diisi sampai 70 persen
dalam waktu 5 jam; sisanya 30 persen adalah pengisian pelan-
pelan dalam topping charge. Topping charge butuh sekitar 5
jam yang lain dan ini sangat penting untuk menjaga baterai
tetap baik. Jika pola pengisian baterai tidak lengkap sesuai
dengan kedua stage diatas, maka baterai akan kehilangan kemampuan untuk
menerima full charge dan kinerja baterai akan berkurang. Tahap ketiga adalah float
charge, kompensasi self-discharge setelah baterai terisi penuh.

Baterai aki, terdiri dari beberapa sel. Baterai aki 12 Volt, terdiri dari 6 sel. Batas
tegangan satu sel umumnya mulai dari 2.30V sampai 2.45V. Jadi baterai aki 12 Volt,
tegangan sebenarnya adalah antara 13.8 V - 14.7 Volt. Kondisi baterai aki
tergantung dari suhu. Suhu tinggi menyebabkan baterai cepat rusak. Pada saat
charging baterai pada suhu ruangan melebihi 30 derajat celcius, tegangan yang
direkomendasikan adalah 2.35V/sel. Pada saat charging, dan suhu ruangan tetap
dibawah 30 derajat Celcius, tegangan charger untuk masing-masing sel disarankan
2.40 sampai 2.45Volt.
Tegangan float charge yang direkomendasikan dari kebanyakan baterai aki lead
acid adalah di antara 2.25 sampai 2.30V/sel. Kompromi yang baik adalah 2.27V.
Float charge yang optimal bergeser tergantung dari suhu. Pada suhu tinggi
dibutuhkan tegangan lebih kecil dan suhu lebih rendah dibutuhkan tegangan lebih
tinggi. Charger dengan suhu yang fluktuatif harus dilengkapi dengan sensor suhu
untuk mengoptimalkan float voltage.

Baterai aki memerlukan periodik discharge, untuk memperpanjan umur baterai.


Penerapan sekali dalam sebulan, dimana discharge dilakukan hanya berkisar 10
persen dari total kapasitas. Full discharge sebagai bagian dari pemeliharaan rutin
tidak direkomendasikan karena akan mengurangi siklus hidup baterai.

Baterai aki memiliki tegangan puncak bervariasi pada suhu yang bervariasi saat
pengisian ulang dan float charge. Menerapkan kompensasi suhu pada charger
untuk menyesuaikan suhu ekstrim memperpanjang umur baterai hingga 15 persen.
Ini benar jika dijalankan pada suhu tinggi.

Discharging Baterai Aki


Kapasitas baterai sebesar 100 Ampere hour, artinya arus baterai akan habis dalam
satu jam, bila beban menggunakan 100 Ampere.
Level discharge baterai aki yang direkomendasikan adalah sampai dengan
tegangan 1.75 Volt per sel. Baterai aki akan rusak apabila tegangan per sel lebih
kecil dari 1.75 Volt (atau 10.5 Volt untuk baterai 12 Volt).
Masa baterai dihitung dalam jumlah cycle. Satu cycle adalah satu kali penggunaan
dan pengisian. Depth of discharge (jumlah pemakaian ampere baterai),
mempengaruhi jumlah cycle baterai aki. Pada suhu 25 derajat Celcius:
 150 - 200 cycle dengan 100 persen depth of discharge (full discharge).
 400 - 500 cycle dengan 50 persen depth of discharge (partial discharge).
 1000 atau lebih dengan 30 persen depth of discharge (shallow discharge).
Inverter DC ke AC
Written by Administrator
Monday, 17 August 2009 10:23
Inverter adalah perangkat
elektrik yang digunakan
untuk mengubah arus listrik
searah (DC) menjadi arus
listrik bolak balik (AC).
Inverter mengkonversi DC
dari perangkat seperti
batere, panel sel surya
menjadi AC.
Penggunaan inverter dari
dalam Pembangkit Listrik
Tenaga Surya (PLTS)
adalah untuk perangkat
yang menggunakan AC
(Alternating Current).
Beberapa hal yang perlu
dipertimbangkan dalam
pemilihan inverter:
 Kapasitas beban dalam Watt, usahakan memilih inverter yang beban kerjanya
mendekati dgn beban yang hendak kita gunakan agar effisiensi kerjanya maksimal
 Input DC 12 Volt atau 24 Volt
 Sinewave ataupun square wave outuput AC
True sine wave inverter diperlukan terutama untuk beban-beban yang masih
menggunakan motor agar bekerja lebih mudah, lancar dan tidak cepat panas. Oleh
karena itu dari sisi harga maka true sine wave inverter adalah yang paling mahal
diantara yang lainnya karena dialah yang paling mendekati bentuk gelombang asli
dari jaringan listrik PLN.
Dalam perkembangannya di pasaran juga beredar modified sine wave inverter yang
merupakan kombinasi antara square wave dan sine wave. Bentuk gelombangnya bila
dilihat melalui oscilloscope berbentuk sinus dengan ada garis putus-putus di antara
sumbu y=0 dan grafik sinusnya. Perangkat yang menggunakan kumparan masih bisa
beroperasi dengan modified sine wave inverter, hanya saja kurang maksimal.
Sedangkan pada square wave inverter beban-beban listrik yang menggunakan
kumparan / motor tidak dapat bekerja sama sekali.
Selain itu dikenal juga istilah Grid Tie Inverter yang merupakan special inverter yang
biasanya digunakan dalam sistem energi listrik terbarukan, yang mengubah arus
listrik DC menjadi AC yang kemudian diumpankan ke jaringan listrik yang sudah ada.
Grid Tie Inverter juga dikenal sebagai synchronous inverter dan perangkat ini tidak
dapat berdiri sendiri, apalagi bila jaringan tenaga listriknya tidak tersedia. Dengan
adanya grid tie inverter kelebihan KWh yang diperoleh dari sistem PLTS ini bisa
disalurkan kembali ke jaringan listriki PLN untuk dinikmati bersama dan sebagai
penggantinya besarnya KWh yang disuplai harus dibayar PLN ke penyedia PLTS,
tentunya dengan tarif yang telah disepakati sebelumnya. Sayangnya sampai
sekarang ketentuan tarif semacam ini masih terus digodok seiring dengan aturan
mengenai listrik swasta.
Rugi-rugi / loss yang terjadi pada inverter biasanya berupa dissipasi daya dalam
bentuk panas. Effisiensi tertinggi dipegang oleh grid tie inverter yang diclaim bisa
mencapai 95-97% bila beban outputnya hampir mendekati rated bebannya.
Sedangkan pada umumnya effisiensi inverter adalah berkisar 50-90% tergantung dari
beban outputnya. Bila beban outputnya semakin mendekati beban kerja inverter yang
tertera maka effisiensinya semakin besar, demikian pula sebaliknya. Modified sine
wave inverter ataupun square wave inverter bila dipaksakan untuk beban-beban
induktif maka effisiensinya akan jauh berkurang dibandingkan dengan true sine wave
inverter. Perangkatnya akan menyedot daya 20% lebih besar dari yang seharusnya.
Monitor Performansi PLTS

Written by Administrator

Thursday, 22 October 2009 11:33


Monitor Arus Panel Surya, Tegangan Batere, Performansi Sistem
Perencanaan pembangkit listrik tenaga surya memperhatikan hal sebagai berikut:
 Jumlah daya yang dibutuhkan dalam pemakaian sehari-hari (Watt).
 Berapa besar arus yang dihasilkan panel surya (dalam Ampere hour), dalam hal ini
memperhitungkan berapa jumlah panel surya yang harus dipasang.
 Berapa unit baterai yang diperlukan untuk kapasitas yang diinginkan dan pertimbangan
penggunaan tanpa sinar matahari. (Ampere hour).
Sistem Pembangkit Listrik Panel Surya, membangkitkan arus listrik dan menyimpan
ke dalam baterai. Diperlukan perangkat pengukur untuk monitoring arus yang
dihasilkan panel surya, dan penggunaan oleh beban. Dalam hal ini adalah arus dari
baterai yang digunakan oleh beban.
Ampere meter untuk mengukur charging panel surya. Volt meter digunakan untuk
mengukur tegangan baterai, mengindikasikan berapa jumlah discharge dari baterai.
Pengukuran nya adalah sebagai berikut:
% Full Charge Tegangan

100% 12.7

90% 12.6

80% 12.5

70% 12.3

60% 12.2

50% 12.1

40% 12.0

30% 11.9

20% 11.8

10% 11.7

Discharge 11.6 atau kurang


Pada saat pengukuran perhatikan supaya pada saat tidak terjadi charging maupun
discharging. Jadi sebaiknya pengukuran dilakukan pagi hari pada saat belum ada
charging dan tidak ada penggunaan.
Baterai yang sering digunakan lebih dari 40% - 50% akan mengurangi lifetime. Jadi
dalam perencanaan perhatikan penggunaan daya dan perhitungan baterai adalah 2
kali lipat dari daya tersebut.
Gunakan digital meter, karena lebih akurat. Harga digital meter sekitar Rp. 300.000 -
Rp. 750.000. Kemudian untuk digital multi meter harganya bervariasi mulai dari 2 juta
rupiah keatas.

Kabel Instalasi
Written by Administrator
Sunday, 11 October 2009 12:05

Kabel untuk menghubungkan komponen perangkat dalam implementasi pembangkit


listrik tenaga surya sebaiknya memperhatikan spesifikasi perkabelan untuk
mengurangi loss (kehilangan) daya, pemanasan pada kabel, dan kerusakan pada
perangkat. Untuk menghubungkan perangkat charge controller dan panel surya
perhatikan spesifikasi kabel, karena dalam dengan tegangan 12 Volt, spesifkasi kabel
yang sesuai dapat mengurangi loss 3% ataupun mengurangi penurunan tegangan.
Kabel memiliki resistansi (dalam ohm), semakin besar kabel, resistansi nya semakin
kecil. Pada tegangan 12 Volt, pengurangan tegangan terjadi pada kabel yang
panjang, sehingga mengurangi efisiensi dari instalasi pembangkit listrik tenaga surya
kita. Untuk itu perhatikan tabel gauge kabel standard Amerika (AWG) berikut ini:
Diameter kabel yang kecil memiliki nomor wire gauge yang besar. Tabel itu adalah
untuk ukuran kabel tunggal. Salah satu contoh saja, kabel UTP cat 5 adalah 24 AWG.
Diameter Resistansi
AWG
(mm) (Ω/km)
0000 (4/0) 11.68 0.16
000 (3/0) 10.4 0.2
00 (2/0) 9.27 0.26
0 (1/0) 8.25 0.32
1 7.35 0.41
2 6.54 0.51
3 5.83 0.65
4 5.19 0.82
5 4.62 1.03
6 4.12 1.3
7 3.67 1.63
8 3.26 2.06
9 2.91 2.6
10 2.59 3.28
11 2.31 4.13
12 2.05 5.21
13 1.83 6.57
14 1.63 8.29
15 1.45 10.45
16 1.29 13.17
17 1.15 16.61
18 1.02 20.95
19 0.91 26.42
20 0.81 33.31
21 0.72 42
22 0.64 52.96
23 0.57 66.79
24 0.51 84.22
25 0.46 106.2
Sebagai contoh, tiga panel surya dengan masing-masing arus 6 ampere dihubungkan
sepanjang 30 feet (1 feet adalah 30 cm) dari charge controller. Berarti ada 18 Ampere
arus melalui kabel. Tabel di bawah ini adalah tabel arus (baris kolom) dan tabel gauge
kabel (baris atas) yang disarankan. Untuk melihat kabel yang sesuai, pilih sesuai
dengan jarak (lebih besar lebih baik) dan nomor AWG kecil.
#12 #10 #8 #6 #4 #3 #2 #1 #1/0 #2/0
4 22.7 36.3 57.8 91.6 146 184 232 292 369 465
6 15.2 24.2 38.6 61.1 97.4 122 155 195 246 310
8 11.4 18.2 28.9 45.8 73.1 91.8 116 146 184 233
10 9.1 14.5 23.1 36.7 58.4 73.5 92.8 117 148 186
12 7.6 12.1 19.3 30.6 48.7 61.2 77.3 97.4 123 155
14 6.5 10.4 16.5 26.2 41.7 52.5 66.3 83.5 105 133
16 5.7 9.1 14.5 22.9 36.5 45.9 58 73 92 116
18 5.1 8.1 12.9 20.4 32.5 40.8 51.6 64.9 81.9 103
20 4.6 7.3 11.6 18.3 29.2 36.7 46.4 58.4 73.8 93.1
25 3.6 5.8 9.3 14.7 23.4 29.4 37.1 46.8 59.1 74.5
30 3.1 4.8 7.7 12.2 19.5 24.5 30.9 38.9 49.2 62.1
35 2.6 4.2 6.6 10.5 16.7 20.9 26.5 33.4 42.2 53.2
40 2.3 3.6 5.8 9.2 14.6 18.4 23.2 29.2 36.9 46.5
Sesuai dengan tabel diatas, kita akan menggunakan kabel AWG 4, untuk mencapai
pengurangan tegangan kurang dari 3%. Tabel diatas adalah untuk 12 Volt, untuk 24
Volt, bagi jarak dengan 2, untuk 48 Volt, bagi jarak dengan angka 4.
Untuk menghubungkan charge controller dengan baterai, gunakan gauge kabel yang
sama, dengan alasan, arus antara charge controller ke baterai, dan arus panel surya
ke charge controller, hampir sama.
Untuk baterai ke inverter, gunakan kabel yang sebesar mungkin ataupun hampir
sama dengan kabel yang digunakan oleh aki mobil. Usahakan jarak antara inverter
dan baterai tidak lebih dari 1.8 m. Pertimbangannya adalah 10 Amps AC pada 240
Volts, sama dengan 200 Amps pada 12 Volt DC baterai. Kabel yang tidak sesuai
menyebabkan panas dan bisa menyebabkan kebakaran.
Implementasi Lampu LED Hemat Energi
Written by Administrator
Saturday, 12 September 2009 09:05

LED (Light Emitting Diode) banyak digunakan sebagai lampu karena menggunakan
daya yang lebih sedikit. Coba lihat lampu LED sekarang banyak digunakan untuk
lampu emergency.
Lampu LED sekarang sudah digunakan untuk:
 Lampu LED penerangan untuk rumah
 Lampu LED penerangan untuk jalan
 Lampu LED lalu lintas
 Lampu LED advertising
Lampu LED hemat daya penerangan rumah
Written by Administrator
Friday, 31 July 2009 11:27
Lampu LED memiliki efisiensi yang lebih banyak dibandingkan dengan lampu pijar/
tungsten, maupun lampu fluorescent. Lampu LED tidak menghasilkan panas seperti
lampu pijar, tidak merusak kesehatan seperti lampu fluorescent,dan lebih tahan lama.
1 Watt lampu LED menghasilkan 100 lumen. Kekurangan lampu LED adalah masih
mahal

Spesifikasi dapat berubah sewaktu-waktu:


Lampu LED Lampu LED Lampu LED Lampu LED

Color Warm White


Power Consumption 3 Watt
Input Voltage 12 V AC/DC
Fitting MR16
Lifetime 50.000 jam/ hour
Beam angle 38 degree 38 degree

220 VAC Lampu LED Lampu LED Lampu LED Lampu LED

Warm White
Color White (5000K) Warm White White
(3000K)

Power Consumption 13 Watt


Input Voltage 100 ~ 240 VAC
Fitting E27
Beam angle 80 degree 30 degree
Lampu Jalan PJU (Penerangan Jalan Umum)
Written by Administrator
Friday, 31 July 2009 12:27

Lampu penerangan jalan berbasis LED menggunakan daya yang lebih sedikit. Lampu
penerangan jalan LED dan panel surya, adalah penerangan jalan tanpa kabel listrik.
Sangat cocok untuk daerah yang jauh dari jangkauan listrik, instalasi kabel listrik
menjadi tidak ekonomis, dan kemudahan instalasi.
Beberapa pertimbangan penggunaan lampu jalan berbasis panel surya dan LED:
 Daya tahan perangkat panel surya dan lampu LED
 Tanpa jaringan kabel listrik, bersifat mandiri
 Tidak merusak fasilitas dengan penggalian kabel
 Tanpa perawatan
 Instalasi sangat mudah
 Kemudahan pemindahan
Tags: Jenis lampu pernerangan jalan, Panel surya.

Lampu penerangan jalan mempunyai ketinggian tiang yang berbeda-beda, mulai dari
5m s/d 14m dengan jarak antar tiang yang bervariasi mulai dari 15m s/d 40m
tergantung ketinggian tiang, jenis lampu dan daya listriknya yang sebanding dengan
kekuatan cahayanya.
Warna cahaya yang dipilih lampu penerangan jalan biasanya yang tergolong 'warm
light' bukan 'cool light'. Cool light atau identik dengan warna putih sepintas jauh lebih
terang, tetapi untuk cuaca buruk seperti asap, kabut, hujan gerimis maupun hujan
deras warna 'cool light' sangat tidk dianjurkan.Sedangkan 'warm light' yang identik
dengan warna kuning dipilih karena masalah safety. Dalam kondisi cuaca buruk maka
warna kuning masih dapat tembus sampai ke retina mata kita.
Terang tidaknya suatu penerangan biasanya diukur dalam satuan lumen yang
merupakan satuan luminasi flux. Sedangkan bila perangkat penerangannya sudah
terpasang maka kekuatan cahaya ( illuminasi rata-rata ) yang sampai ke obyek
biasanya diukur dalam satuan lux atau lumen/m2. Untuk aplikasi Penerangan Jalan
Umum ( PJU ) biasanya diukur dalam lux per berapa meter ketinggian sumber cahaya
ke alat ukur. Contoh PJU yang mempunyai luminasi flux sebesar 6075 lumen
mempunyai illuminasi rata-rata 15 lux / 10m.
Untuk mengakomodasi penghematan energi untuk lampu penerangan jalan (PJU),
lampu hemat energi dengan lifetime yang lama maka dipakailah teknologi LED untuk
PJU. Daya tahannya bisa s/d 50.000 jam dengan sumber daya DC, bandingkan
dengan lampu hemat energi AC buatan merk terkenal yang notabene cuma bisa
bertahan beberapa ribu jam saja dengan pemakaian daya yang lebih besar. Dengan
lamanya interval penggantian lampu berarti juga menghemat biaya operasional untuk
ongkos jasa penggantian bola lampunya saja
Lampu Sorot LED

Written by Administrator

Sunday, 30 August 2009 03:37


Lampu sorot LED menghemat penggunaan listrik

Color Warm/ White

Daya (Watt) 33 56 33 56

Voltage (V) 110 - 220

Lamp perspective 180 degree 120 degree

LEMS total flux 2000 LX 3500 LX 2000 LX 3500 LX

Size (cm) 22.5 x 18.5 x 12.5 28.6 x 23.5 x 15 22.5 x 18.5 x 12.5 28.6 x 23.5 x 15

Weight (Kg) 2.74 3.82 2.45 3.75

IP Value IP65

Lampu lalu lintas LED


Written by Administrator
Saturday, 12 September 2009 08:44

Instalasi kabel listrik untuk lampu lalu lintas? Ada alternatif lain,
menggunakan panel surya solar cells sebagai sumber daya untuk
lampu lalu lintas.
Warna Kuning
Intensitas Cahaya > 650 cd
Jumlah LED 217
Frekwensi kedip 45 - 60 per menit
Daya, Tegangan 10 Watt, 12 VDC
Jarak pandang 500 m
Lifetime + 80.000 jam
Panel surya 10 WP
Batere 12 V 20 Ah

Berikut ini adalah salah satu contoh traffic light yang sudah menggunakan LED.

Life Time 30.000 - 100.000 jam tergantung merk

Energy Saving penghematan s/d 80-90%


pengaturan intensitas LED secara
Auto intensity
otomatis tergantung lingkungan di
adjustment
sekitarnya
Housing Aluminium (AL) or Polycarbonate (PC) dan
optional body lampu dapat diputar 90 derajat
tahan terhadap gangguan cuaca seperti
IP 65 Grade hujan, angin, salju, pasir, asap, kabut,
lingkungan pantai
Lampu Taman LED
Written by Administrator
Thursday, 03 December 2009 11:44

Lampu taman adalah lampu yang dipasang di taman. Kegunaan lampu taman adalah
untuk mempercantik taman dan menerangi taman. Lampu taman umumnya dipasang
untuk memperindah taman, dan tidak memerlukan sinar yang terang.

Lampu taman memerlukan instalasi kabel listrik. Lampu taman LED tidak memerlukan
instalasi kabel listrik, karena lampu taman LED menggunakan tenaga surya. Tenaga
surya diterima oleh sel surya yang berada di atas dari lampu taman, energi listrik
tersebut disimpan dalam rechargeable battery. Pada waktu sinar matahari tidak
bersinar, sensor cahaya akan mendeteksi ketiadaan sinar, maka lampu taman LED
otomatis menyala dengan menggunakan catu daya dari baterai. Lampu LED
digunakan karena hanya memerlukan tegangan yang kecil. Baterai yang digunakan
adalah rechargeable baterai type AA dengan tegangan 1.5 V.
Dengan ujung runjing lampu taman LED dapat ditancapkan di tanah, dan dapat
dipindah-pindahkan.
Keunggulan lampu taman LED:
 Tidak memerlukan instalasi kabel listrik
 Tidak memerlukan sumber daya listrik PLN. Listrik didapatkan dari sel surya.
 Dapat dipindah-pindahkan
Sumber 2 buah Super Bright LED
Sel surya 4 Volt 80 mAmpere Crystaline
Baterai Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh
Lama pengoperasian 10 jam penerangan
Warna cahaya Warna putih atau amber
Casing Stainless Steele

Size H 450 mm x D 140 mm


Sumber 2 buah Super Bright LED
Sel surya 4 Volt 80 mAmpere Crystaline
Baterai Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh
Lama pengoperasian 10 jam penerangan
Warna cahaya Warna putih atau amber
Casing Plastik

Size H 480 mm x D 150 mm

Sumber 2 buah Super Bright LED


Sel surya 4-4.5 V 100-120 mA Crystaline
Baterai Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh
Lama pengoperasian 10 jam penerangan
Warna cahaya Warna putih atau amber
Casing Stainless Steele

Size H 420 mm x W 120 mm x L 120 mm

Sumber 2 buah Super Bright LED


Sel surya 4 V 80 mA Crystaline
Baterai Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh
Lama pengoperasian 10 jam penerangan
Warna cahaya Warna putih atau amber
Casing Brass

Size H 480 mm x W 160 mm

Sumber 2 buah Super Bright LED


Sel surya 4 V 80-90 mA Crystaline
Baterai Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh
Lama pengoperasian 10 jam penerangan
Warna cahaya Warna putih atau amber
Casing Plastik
Size H 550 mm x W 150 mm

Sumber 2 buah Super Bright LED


Sel surya 4 V 80-90 mA Crystaline
Baterai Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh
Lama pengoperasian 10 jam penerangan
Warna cahaya Warna putih atau amber
Casing Plastik

Size H 550 mm x W 150 mm

Sumber 2 buah Super Bright LED


Sel surya 4 V 70 mA Crystaline
Baterai Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh
Lama pengoperasian 10 jam penerangan
Warna cahaya Warna putih atau amber
Casing Plastik

Size H 470 mm x W 160 mm

Sumber 2 buah Super Bright LED


Sel surya 4 V 80 mA Crystaline
Baterai Rechargeable 2 x 1.5 V AA 1500 mAh
Lama pengoperasian 8 jam penerangan
Warna cahaya Warna putih atau amber
Stainless Steele

Casing
Size H 550 mm x W 63 mm

Lampu Hemat Energi LVD

Written by Administrator

Wednesday, 09 December 2009 05:35


Lampu Hemat Energi LVD Setara untuk PJU dan Flood Light/ Lampu Sorot
LVD adalah lampu induksi yang bisa digunakan untuk menggantikan lampu
Penerangan Jalan Umum PJU dan lampu sorot flood light. Hal ini dikarenakan
efisiensi yang tinggi, LVD dengan Watt yang lebih kecil menghasilkan cahaya yang
sama dengan lampu Metal Halide (MHL) maupun lampu Sodium dengan Watt yang
lebih besar. Kelebihan lainnya adalah masa pakai sampai dengan 100.000 jam.

Kelebihan lampu LVD:


 Lumen effisiasi yang tinggi, hasil dari teknologi riset terbaru. Warna terang benderang.
 Tanpa penggunaan elektroda mempertinggi masa pakai sampai 100.000 jam.
 Lampu dapat langsung terang sesuai dengan spesifikasi. Tanpa flicker.
Daya tahan yang lama tersebut dapat tercapai tanpa adanya elektroda, energi yang
dibutuhkan di transfer dalam bentuk elektromagnet dari luar lampu ke dalam tabung
lampu. Effisiasi tinggi dan watt yang rendah menghasilkan suhu yang rendah.
Bayangkan lampu fluorescent, terdiri dari semacam selubung phospor gelas kaca
yang diisi dengan gas mercury. Lampu fluorescent menggunakan elektroda untuk
mengemisikan radiasi ultraviolet di dalam tabung phospor yang menghasilkan warna
putih. Setiap kali listrik disupply dari ballast ke elektroda, terjadi pengurangan daya
tahan dari elektroda tersebut. Lampu LVD tidak menggunakan generator frekwensi
tinggi dengan power coupler. Generator menghasilkan radio frequency magnetic field
untuk mengemisikan radiasi ultra violet di dalam tabung lampu.
Komponen Lampu LVD terdiri dari:
 Lampu LVD
 Magnetic Generator

Aplikasi Lampu Induksi LVD


Lampu induksi LVD sangat cocok digunakan untuk penghematan energi dan tempat
yang tinggi yang susah dijangkau, seperti: lampu tinggi untuk pabrik, lampu sorot,
lampu penerangan jalan/ PJU, terowongan, maupun lemari pendingin.

Lampu LVD Jalan PJU Lampu LVD untuk terowongan Lampu LVD untuk sorot

Lampu LVD untuk Pabrik

Perhitungan Penggunaan Lampu LVD untuk Lampu PJU dengan


Panel Surya
Selain hemat daya dan cahaya terang yang dapat diberikan oleh lampu LVD, lampu
LVD juga cocok digunakan sebagai lampu penerangan jalan umum PJU mandiri
dengan panel surya.
Lumen 2400 ~ 2800

Watt 40 W

Tegangan 12 Volt DC

Waktu operasi 12 jam

Total KWh (40 + 10) x 12 = 600 = 0.6

Panel surya 130 WP

Total daya dari panel surya (KWh) 130 x 5 jam = 650 = 0.65

Baterai (12 Volt 100 Ah)


2 baterai x 100 Ah
Perhitungan pemakaian 30%

Charge controller 10 A

Perbandingan Lampu LVD - Metal Halid - Sodium


LVD™ Induction Metal Halide High Pressure Sodium

Life Hours 100,000 6,000~20,000 24,000

Photopic Efficacy: Photopic Efficacy: 110 Photopic Efficacy: 90


Lumen Efficacy
150 Plm/W Plm/W Plm/W

Traditional Efficacy: Traditional Efficacy: 75 Traditional Efficacy: 120


(Plm: Pupil Lumen)
80 Lm/W Lm/W Lm/W

Lumen

Depreciation 5% @ 2,000 Hours 40% @ 2,000 Hours 30% @ 2,000 Hours

Rate %

Lamp

Operating <80°F >300° F >350° F

Temperature
CRI >80 (Ra) 65~80 (Ra) 60 (Ra)

Needs up to 10~15 Needs up to 10~15


Re-strike Instant
minutes minutes

Flicker None Much Much

Glare None Much Much

Environmental No Mercury Contains mercury Contains mercury

No lamp waste in 10
Safety waste over 10 years waste over 10 years
years

Perbandingan Penghematan dari Lampu LVD dan Metal Halide


Lighting system Unit HPI-T 250W LVD 80W

No. of Luminaires pcs 59.00 59.00

No of lamps per luminaire pcs 1.00 1.00

Configuration W 250W 80W

Circuit wattage per luminaire W 266.00 81W

? Aircon loading per luminaire W 50.00 1.00

Total circuit wattage per luminaire W 316.00 81.00

Estimated Annual hours burned hrs 4,320.00 4,320.00

Total circuit wattage kW 18.64 4.78

Annual energy consumed kWh 80,542.08 20,645.28

Economic lamp life (80% inst. lum. flux) hrs 8,000.00 100,000.00

Annual energy costs Rp 104,704,704.00 26,838,864.00

Annual lamp costs Rp 0.00 0.00


Annual operating costs Rp 0.00 0.00

Annual savings Rp 0.00 77,865,840.00

Saving as % of conv. operation cost % 0.00 74.37

Lampu CFL DC
Written by Administrator
Friday, 18 September 2009 00:00

Lampu CFL (Compact Fluorescent Lamp) adalah lampu fluorescent yang berbentuk
seperti lampu tungsten, ataupun lampu pijar. Lampu CFL yang
umum adalah menggunakan VAC 220 Volt. Untuk tenaga listrik
dengan panel surya, disarankan menggunakan lampu CFL DC.
Watt 7 11 15 30
Voltage 12 VDC 12 VDC 24 VDC 24VDC
Daya tahan sekitar 8.000 jam. Lampu lainnya yang dapat digunakan adalah Lampu
LED.
Untuk informasi lebih lanjut hubungi kami.

Komparasi Lampu

Written by Administrator

Friday, 18 September 2009 12:05


Lampu Incandescent (Bohlam) vs. Lampu Fluorescent vs. Lampu LED
Incandescent adalah cahaya yang didapatkan pemanasan. Dalam hal ini lampu
incandescent di Indonesia lebih dikenal sebagai lampu tungsram.
Cara kerja: listrik dialirkan pada filamen, terjadi pemanasan sehingga
menghasilkan cahaya. Lampu ini tidak efisien, karena 90% dari
energi menjadi panas. Lampu ini sangat murah.
Lampu halogen adalah lampu incandescent
dengan filamen terbungkus gas halogen. Lampu
halogen lebih tahan lama dibandingkan lampu
incandescent biasa.
Perhitungan ketahanan lampu berdasarkan rumus
berikut ini dari wikipedia.
Lampu fluorescent adalah'gas discharge lamp', dimana listrik
digunakan untuk 'excite mercury vapor'. Mercury menyebabkan
cahaya ultraviolet gelombang pendek memproduksi cahaya dari
fluoresce phospor.
CFL (Compact Fluorescent Lamp) adalah jenis lampu
fluorescent yang dibuat untuk menggantikan lampu
incandescent/ tungsram. Dibandingkan dengan lampu
tungsram, dengan penerangan yang sama, lampu CFL
menggunakan energi yang lebih sedikit.
Lampu LED, menggunakan Light Emitting Diode sebagai
sumber cahaya. Beberapa keunggulan lampu LED:
 Efisiensi yang tinggi: 100 lumen/ Watt.
 Kecil
 Ketahanan tingg, tidak mudah pecah.
 Daya tahan + 50.000 jam
 Bebas Mercury ataupun Halogen, tidak seperti lampu fluorescent ataupun lampu halogen -
HID.
Lampu Incandescent Lampu Fluorescent Lampu LED

750 - 1.000 jam 6.000 jam 50.000 jam

Resource
20
Display #
#Web Link Hits

Joomla Content Management System


1 146
Web site ini dibangun dengan Joomla - Free Content Management System.

Majalah Sel Surya Global


2Ini adalah majalan online mengenai teknologi dan instalasi sel surya di 608
seluruh dunia.

Search Engine Optimization Tip


3 160
SEO Tips untuk meningkatkan traffic ke web site anda.

Jumping Clay
Jumping Clay adalah bahan elastis yang digunakan untuk membentuk tiga
4dan dua dimensi karakter, mainan, landscape arsitektur, text. Udara 159
membuat nya mengeras, sangat cocok untuk membangun kreativitas dan
imaginasi anak-anak.

 Resource (4)
1Photovoltaic and Solar Cells News
2CNET Green Tech

Rasio Eletrifikasi Nasional 2009


Written by Administrator
Wednesday, 11 November 2009 11:10

Rasio Elektrifikasi Nasional 2009 menurut sumber PLN:


Nasional 65%
NAD 74%
Sumut 69%
Riau & Kepri 54%
Sumbar 68%
Jambi 49%
Bengkulu 50%
Lampung 48%
Sumsel 50%
Babel 72%
Jakarta 100%
Banten 72%
Jabar 65%
Jateng 71%
Yogya 80%
Jatim 71%
Bali 74%
NTB 32%
NTT 24%
Kaltim 63%
Kalteng 44%
Kalbar 46%
Kalsel 71%
Sulut 67%
Gorontalo 49%
Sulteng 48%
Sulsel 55%
Sultra 38%
Malut 48%
Maluku 55%
Papua 32%
Data produksi dan konsumsi listrik (data dari Departemen ESDM)
Produksi (GWh) Konsumsi (GWh)
2002 180.192 87.409
2003 113.019 90.439
2004 120.244 99.425
2005 124.449 107.031
2006 126.168 112.609
2007 141.711 121.554
2008 149.329 129.018
2009 115.714 99.817
Kebutuhan Pembiayaan Listrik (dalam Rp. trilliun)
Investasi yang dibutuhkan PLN Sumber Pembiayaan
2009 -64 59
2010 -83 46
2011 -78 24
2012 -77 24
2013 -77 112.609
2014 -69 121.554
2015 -65 129.018
2009 63 99.817

Daya Mampu Beban Puncak Balance


Sumbagut 1.250,2 1.227,5 22,7
Sumbagsel-teng 1.563,3 1.727,0 -178,7
Kep. Riau 34 38 4,3
Belitung 20 15 4,75
Jamali 20,587 16,580 4,007
Lombok 90,56 90,46 0,10
Kupang 24 25 1,5
Pontianak 141,9 131 10,9
Pangkalan Bun 16 14 2,23
Barito 252,59 311,76 -59,17
Mahakam 214 213 1,08
Sulsel 524 505,97 18,03
Kendari 33 36 -3,5
Palu 40 50 -10
Minahasa 171,7 146,4 25,3
Ambon 31 31 0
Ternate 15 14 0,58
Sorong 18 19,8 -1,8
Jayapura 40 39 0,3
Marubeni dan Mitsui akan merealiasasi listrik 1.400 MW senilai US$ 1.4 miliar pada
2010. Berita di Bisnis Indonesia.
Artinya Rp. 14.000.000.000.000 (dalam US$ 1 = Rp. 10.000) menghasilkan
1.400.000.000, satu Watt setara dengan Rp. 140.000 Rupiah.

Site Map
Main Menu
 + Tenaga Surya
 Kenapa Tenaga Surya
 Aplikasi Tenaga Surya
 Instalasi Listrik Tenaga Surya
 + Panel Surya
 Perkiraan Biaya Panel Surya
 Pemeliharaan Panel Sel Surya
 Ukuran dan Daya Panel Surya
 Solar Cells Panel Guide
 Membuat Solar Cell Sederhana
 Solar Home System
 + Charge Controller
 Cara Kerja Solar Controller
 + Battery
 Charge and Discharge
 Inverter
 Monitor Performansi
 Kabel Instalasi Panel Surya
 + Lampu LED
 Lampu LED Rumah
 + Lampu LED Jalan
 Spek lampu LED jalan
 Lampu LED Advertising
 Lampu LED Lalu-lintas
 Lampu Taman LED
 Lampu LVD Hemat Energi
 Lampu CFL DC
 Komparasi Lampu
 Link
 Kabar Terbaru Energi
 Statistik
 Site Map
 Baterai yang bisa dicetak
 Info Listrik
 Kerjasama RI-Islandia
 Pembangkit 15.000 MW
 Pembangunan PLTA Poso
 TDL Naik, DPR Terbagi 5
 Bantuan Bank Dunia
 Investor Minati Tenaga Sampah
 PLN Lelang WKP
 PLN Gandeng Pemda
 Cabut SKB Hemat Listrik
 JBIC Bantu Danai Energi
 Restrukturisasi Pola Listrik
 PLN Bangun PLTP Sarulla
 PLN Bangun PLTU 6 MW
 Repowering Atasi Krisis Listrik
 PLTMG Operasi april
 TDL Naik, Biaya Produksi Naik
 Investasi Listrik US$10 Miliar
 Korsel Bidik Listrik Palu
 Viron-Suzlon Energy
 PLN Perlu MFO&Kliter Diesel
 Medco Lirik PLTP Sorik Merapi
 Pembangkit 14 MW
 Pemerintah Tak Hapus Subsidi
 Bangun PLTU Mini
 Bakrie Power-Kepco
 Geothermal Bangun Listrik
 Harga Bebas Subsidi 2014
 500 Gardu Listrik Lampu Jalan
 PLN Dapat Izin Asahan III
 Belanda Bangun PLTA
 PLN Tawarkan Saham
 China Bangun PLTA
 Energi Tenaga Air
 Mandiri Listrik Prabayar
 PLN Tambah 562 MW
 PLTP Wayang Windu
 Investasi Geothermal
 PLN Dapat Gas
 Swasta Tangani 6 Pembangkit
 Pembangunan PLTD&PLTU
 PLTU Cirebon&Paiton Ekspansi
 Pembangunan PLTU Sigam
 PLN Beli Energi
 Sumut Bangun PLTS
 Pola Risk Sharing
 Kenaikan Tarif Listrik
 Hemat Subsidi PLN
 Pembangkit Metana
 BCA Kucurkan Biaya
 Penerapan Konsep BLT
 Persaingan PLTA
 PLN Naikkan Tarif
 Energi untuk Listrik
 Bangun PLTA Asahan III
 Bangun PLTU Jeneponto
 Hemat Energi Philips
 KIM Bangun Pembangkit
 Bangun PLTU 2*100 MW
 PLN Bangun Dua Pembangkit
 PLN Naikkan BK
 Pertamina Suplai Avtur
 PLN Kantongi Gas
 KTE Bangun Pembangkit
 PLN Tender Ulang
 PLN Beli Uap Panas Bumi
 PLN Hemat Tarif
 Tunda Kenaikan Listrik 6.600 VA
 Lima Resor Pakai PLTS
 PLN Gandeng Rekayasa Industri
 Pertamina Ambil Alih PT Badak
 PLN Beli Listrik
 PLN Tandatangan Kontrak Pasokan Gas
 PLN Sewa Genset 700 MW di Luar Jawa
 Badraja diberi Proyek PLTA Asahan 4
 Pembangkit Listrik Batakan Diresmikan
 PLN Tender Proyek 10 Ribu MW Tahap II
 Kaltim Bangun Tujuh Pembangkit Listrik
 PLN Tawarkan Listrik Prabayar
 Pertamina dan PGN Joint Venture
 Tender Listrik Swasta 2010
 PLTU Kotabaru Dibangun
 93 Pembangkit Listrik Baru Dibangun
 Tender 150 Pembangkit Kecil
 Tumpang-tindih Lahan Pertambangan
 Pengembangan Panas Bumi
 UU Kelistrikan Terbit Bulan Juni 2010
 PLTU Labuan diresmikan Kamis, 28 januari 2010
 Maluku Dapat Bantuan Pembangkit Listrik
 PLN Hapus Biaya untuk Sambungan Listrik RSH dan Rusunami
 PLN Merumuskan Skema Bisnis Baru untuk Listrik Swasta
 Energi Mega Persada Memasok Gas ke PLTG Semberah
 PLN Selesaikan Masalah 40 Proyek Listrik Swasta
 China Huadian Bangun PLTU Batu Bara
 Kerusakan PLTG di Sulawesi Selatan
 Papua Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air
 PLN Dapat Tambahan Pasokan Gas
 Listrik Tenaga Surya 6 MW Tahun 2010
 Pembangkit Listrik Swasta II
 Dua Pembangkit Listrik Panas Bumi
 Pembangkit 10.000 MW Tahap II
 Baterai Cetak Lithium Polimer
 PLN Terbitkan Obligasi
 Kontraktor PLTU Rembang terancam kena sanksi
 Tiga PLTU Baru Beroperasi 2010
 Fasilitas Kredit untuk Pembangunan Pembangkit Listrik
 PLN Interkoneksi Listrik dengan Malaysia
 Industri dan Perkantoran Perlu Efisiensi Energi
 Rasio Eletrifikasi Nasional 2009
 Anggaran 800 M untuk PLTS
 Usulan Insentif Energi Terbarukan
 Papan Reklame Tenaga Surya
 DKI Wajibkan Bangunan Hijau
 Rumah Surya di Alam Sutera
 Pemerintah Target 50 MW Tenaga Surya
 Kontak Kami
 Kerjasama RI-Islandia
 Pembangkit 15.000 MW
 Pembangunan PLTA Poso
 TDL Naik, DPR Terbagi 5
 Bantuan Bank Dunia
 Investor Minati Tenaga Sampah
 PLN Lelang WKP
 PLN Gandeng Pemda
 Cabut SKB Hemat Listrik
 JBIC Bantu Danai Energi
 Restrukturisasi Pola Listrik
 PLN Bangun PLTP Sarulla
 PLN Bangun PLTU 6 MW
 Repowering Atasi Krisis Listrik
 PLTMG Operasi April
 TDL Naik, Biaya Produksi Naik
 Investasi Listrik US$ 10 Miliar
 Korsel Bidik Listrik Palu
 Viron-Suzlon Energy
 PLN Perlu MFO&Kliter Diesel
 Medco Lirik PLTP Sorik Merapi
 Pembangkit 14 MW
 Pemerintah Tak Hapus Subsidi
 Bangun PLTU Mini
 Bakrie Power-Kepco
 Geothermal Bangun Listrik
 Harga Bebas Subsidi 2014
 500 Gardu Listrik Lampu Jalan
 PLN Dapat Izin Asahan III
 Belanda Bangun PLTA
 PLN Tawarkan Saham
 China Bangun PLTA
 Energi Tenaga Air
 Mandiri Listrik Prabayar
 PLN Tambah 562 MW
 PLTP Wayang Windu
 Investasi Geothermal
 PLN Dapat Gas
 Swasta Tangani 6 Pembangkit
 Pembangunan PLTD&PLTU
 PLTU Cirebon&Paiton Ekspansi
 PLN Beli Energi
 Pembangunan PLTU Sigam
 Sumut Bangun PLTS
 Pola Risk Sharing
 Kenaikan Tarif Listrik
 Hemat Subsidi PLN
 Pembangkit Listrik Metana
 BCA Kucurkan Biaya
 Penerapan Konsep BLT
 Persaingan PLTA
 PLN Naikkan Tarif
 Energi untuk Listrik
 Bangun PLTU Jeneponto
 Bangun PLTA Asahan III
 Hemat Energi Philips
 KIM Bangun Pembangkit
 PLN Naikkan BK
 Pertamina Suplai Avtur
 PLN Kantongi Gas
 KTE Bangun Pembangkit
 PLN Tender Ulang
 PLN Beli Uap Panas Bumi
 PLN Hemat Tarif
 Tunda Kenaikan Listrik 6.600 VA
 Lima Resor Pakai PLTS
 PLN Gandeng Rekayasa Industri
 Pertamina Ambil Alih PT Badak
 PLN Beli Listrik
 PLN Kontrak Pasokan Gas
 PLN Sewa Genset 700 MW
 Badraja diberi Proyek PLTA Asahan 4
 Pembangkit Listrik Batakan Diresmikan
 PLN Tender Proyek 10 MW Tahap II
 Kaltim Bangun Tujuh Pembangkit Listrik
 PLN Tawarkan Listrik Prabayar
 Pertamina dan PGN Joint Venture
 Tender Listrik Swasta 2010
 PLTU Kotabaru Dibangun
 93 Pembangkit Listrik Baru Dibangun
 Tender 150 Pembangkit Kecil
 Pengembangan Panas Bumi
 Tumpang-tindih Lahan Pertambangan
 UU Kelistrikan Terbit Bulan Juni 2010
 PLTU Labuan diresmikan Kamis, 28 Januari 2010
 Energi Mega Persada Memasok Gas ke PLTG Semberah
 Maluku Dapat Bantuan Pembangkit Listrik
 PLN Merumuskan Skema Bisnis Baru untuk Listrik Swasta
 PLN Hapus Biaya untuk Sambugan Listrik RSH dan Rusunami
 China Huadian Bangun PLTU Batu Bara
 PLN Selesaikan Masalah 40 Proyek Listrik Swasta
 Kerusakan PLTG di Sulawesi Selatan
 PLN Dapat Tambahan Pasokan Gas
 Papua Siap Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Air
 Listrik Tenaga Surya 6MW Tahun 2010
 Pembangkit Listrik Swasta II
 Dua Pembangkit Listrik Panas Bumi
 Pembangkit 10.000 MW Tahap II
 Baterai Cetak Lithium Polimer
 PLN Terbitkan Obligasi
 Kontraktor PLTU Rembang terancam kena sanksi
 Tiga PLTU Beroperasi 2010
 Fasilitas Kredit Pembangkit Listrik
 PLN Dapat Pinjaman Interkoneksi
 Effisiensi Listrik Industri & Bangunan
 Anggaran Rp. 800 M untuk PLTS
 Papan Reklame Tenaga Surya
 Rumah Surya di Alam Sutera
 Pemerintah Target Listrik Surya 50 MW
 Usulan Insentif Energi
 DKI Wajibkan Bangunan Hijau

Jenis Panel Surya : Solar Cells Type

Written by Administrator

Friday, 31 July 2009 12:32


Jenis panel surya
Panel sel surya mengubah intensitas sinar matahari menjadi
energi listrik. Panel sel surya menghasilkan arus yang
digunakan untuk mengisi baterai.
Panel sel surya terdiri dari photovoltaic, yang menghasilkan
listrik dari intensitas cahaya, saat intensitas cahaya berkurang
(berawan, hujan, mendung) arus listrik yang dihasilkan juga
akan berkurang.
Dengan menambah panel sel surya (memperluas) berarti
menambah konversi tenaga surya. Umumnya panel sel surya
dengan ukuran tertentu memberikan hasil tertentu pula.
Contohnya ukuran a cm x b cm menghasilkan listrik DC (Direct Current) sebesar x
Watt per hour/ jam.

Efesiensi
Daya Biaya Keterangan Penggunaan
Perubahan
Tahan
Daya
Sangat Kegunaan
Mono Sangat Baik Baik Sehari-hari
Baik Pemakaian Luas

Cocok untuk
Sangat Sangat
Poly Baik produksi massal di Sehari-hari
Baik Baik
masa depan

Bekerja baik dalam Sehari-hari &


Cukup
Amorphous Cukup Baik Baik pencahayaan perangkat komersial
Baik
fluorescent (kalkulator)

Compound Sangat Cukup Pemakaian di luar


Sangat Baik Berat & Rapuh
(GaAs) Baik Baik angkasa

Jenis panel sel surya:


Polikristal (Poly-crystalline)
Merupakan panel surya yang memiliki susunan kristal acak. Type Polikristal
memerlukan luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan jenis monokristal
untuk menghasilkan daya listrik yang sama, akan tetapi dapat menghasilkan listrik
pada saat mendung.
Monokristal (Mono-crystalline)
Merupakan panel yang paling efisien, menghasilkan daya listrik persatuan luas yang
paling tinggi. Memiliki efisiensi sampai dengan 15%. Kelemahan dari panel jenis ini
adalah tidak akan berfungsi baik ditempat yang cahaya mataharinya kurang (teduh),
efisiensinya akan turun drastis dalam cuaca berawan.
Amorphous
Amorphous silicon (a-Si) has been used as a photovoltaic solar cell material for
calculators for some time. Although they are lower performance than traditional c-Si
solar cells, this is not important in calculators, which use very low power. a-Si's ability
to be easily deposited during construction more than makes up for any downsides.
More recently, improvements in a-Si construction techniques have made them more
attractive for large-area solar cell use as well. Here their lower inherent efficiency is
made up, at least partially, by their thinness - higher efficiencies can be reached by
stacking several thin-film cells on top of each other, each one tuned to work well at a
specific frequency of light. This approach is not applicable to c-Si cells, which are thick
as a result of their construction technique and are therefore largely opaque, blocking
light from reaching other layers in a stack.
The main advantage of a-Si in large scale production is not efficiency, but cost. a-Si
cells use approximately 1% of the silicon needed for typical c-Si cells, and the cost of
the silicon is by far the largest factor in cell cost. However, the higher costs of
manufacture due to the multi-layer construction have, to date, make a-Si unattractive
except in roles where their thinness or flexibility are an advantage.
Baterai Cetak Lithium Polimer
Written by Administrator
Monday, 11 January 2010 02:17

Advanced Materials Innovation Center (AMIC) sebuah lembaga penelitian di Jepang


sedang mengembangkan baterai yang bisa dicetak, dapat ditempelkan ke permukaan
berlekuk. Baterai ini lebih lentur dan fleksibel. Kesempatan untuk dapat berkembang
sangat potensial. Terbuat dari bahan litium-polimer, yang dapat ditemukan pada PDA
(personal digital assistant) atau komputer jinjing dan dirancang untuk digunakan
sebagai baterai surya,peranti display.
Baterai ini dapat berfungsi sebagai penyimpanan daya yang melengkapi sel surya
yang merupakan pembangkit daya bila digabungkan dengan lempengan surya dan
ukurannya sekitar 500 mikrometer.
Keuntungannya adalah baterai ini memiliki luas permukaan lebih besar dibanding
yang lainnya, diproduksi dengan murah, dapat diisi ulang, bahkan dapat dilaminasi.
Dibandingkan dengan lithium-ion, baterai lithium polimer lebih tahan lama dan mudah
diproduksi juga elektrolit ditampung dalam substrat polimer seperti polietilena oksida.
Pada lithium-ion, elektrolit berada dalam pelarut organik.
Sumber: Bisnis Indonesia
Kerjasama RI-Islandia
Written by Administrator
Tuesday, 27 April 2010 01:24

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ingin meningkatkan hubungan dengan Islandia


dalam membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dalam negeri.
Indonesia menghendaki peningkatan hubungan dalam sektor energi, khususnya
pembangunan energi goethermal dan perkembangan energi. Selain itu, Presiden juga
mengharapkan adanya hubungan yang baik dalam politik.
Sumber: Bisnis Indonesia

Pembangkit 15.000 MW
Written by Administrator
Monday, 26 April 2010 01:34

Pemerintah merencanakan pembangunan pembangkit listrik 15.000 MW untuk


mencapai target eletrifikasi listrik 80% pada tahun 2014 dan mendukung pertumbuhan
ekonomi tumbuh di atas 7% agar electrivity pada 2014 bisa capai 80% lebih. Proyek
10.000 MW hanya untuk mengatasi defisit. Pemerintah menargetkan untuk masa
depan hanya akan menggunakan batu bara rendah yang 4000 kalori.
Sumber: Bisnis Indonesia
Pembangunan PLTA Poso
Written by Administrator
Friday, 23 April 2010 01:25

PT Poso Energy melaksanakan proyek pembangunan satu unit pembangkit listrik


tenaga air (PLTA) Poso 3 x 65 MW yang menelan dana US$300 juta dan
memanfaatkan aliran air dari Danau Poso. Menyusul unit kedua dan ketiga yang
diperkirakan selesai pada Januari 2011 dan Maret 2011. Proyek ini merupakan PLTA
skala besar pertama yang konkret dikerjakan pihak swasta lokal melalui skema
independent power producer (IPP).
Sumber: Bisnis Indonesia

You might also like