You are on page 1of 6

Ramona D. R.

Sitohang – 13708003

TATA NAMA SENYAWA ORGANIK

A. ALKANA
Alkana : hidrokarbon dengan ikatan jenuh.
Gugus fungsi : - C - C -
Rumus umum : CnH2n+2
Semua nama alkana berakhir dengan –ana.

Posisi atom karbon dalam alkana : CH3


10 20 30
Karbon primer (1˚) H2 H H
H3C C C C C CH3
Karbon sekunder (2˚)
40 CH2 CH3 CH3
Karbon tersier (3˚)
CH3
Karbon kuarterner (4˚)
4-ethyl-2,3,4-trimethylhexane

SIKLOALKANA : diberi nama menurut banyaknya atom karbon dalam cincin, dengan
penambahan awalan siklo-

RANTAI SAMPING
Suatu rantai samping atau cabang ialah suatu gugus alkil sebagai cabang dari suatu
rantai induk (rantai lurus alkana). Gugus alkil dinamai dengan mengubah akhiran –ana
menjadi –il.

Prosedur umum dalam menamai alkana bercabang :


1. Carilah rantai lurus yang terpanjang (rantai induk), yang ditunjukkan lurus maupun
tidak, dan namailah rantai ini.
2. Nomori rantai induk itu, dimulai dari ujung yang paling dekat dengan
percabangan.
3. Kenali cabang itu dan posisinya.
4. Lekatkan nomor dan nama cabang pada nama induknya.
Ramona D. R. Sitohang – 13708003

Bila terdapat dua cabang atau lebih terikat pada rantai induk:
- Cabang urut huruf abjad
- Cabang mendapat nomor terkecil
- Untuk penomoran ekivalen dari kiri dan kanan, dipilih cabang yang urutan huruf
abjadnya (B. Inggris) lebih dulu atau jumlah cabang yang banyak

RANTAI SAMPING BERCABANG


Gugus alkil mungkin bercabang dan bukan rantai lurus. Gugus bercabang biasa
mempunyai nama spesifik (khusus).
Misalnya : rantai samping empat-karbon
CH3 CH3 CH3
CH2CH2CH2CH3
butil (atau n-butil)
CH2CHCH3 H3C C CHCH2CH2
Awalan n- (kepanjangan: isobutil sec-butil
normal-) untuk menekankan CH3
t-butil
bahwa suatu rantai samping tidak bercabang. Awalan iso-
digunakan untuk menyatakan suatu cabang metal pada ujung rantai samping alkil.
Gugus butil sekunder memiliki dua karbon yang terikat pada karbon kepala (lekatan)
Gugus butil tersier memiliki tiga karbon yang terikat pada karbon lekatan.

HALOALKANA / ALKIL HALIDA


Haloalkana : halogen alkana
Rumus umum : CnH2n+1 – X
X adalah unsur halogen : F, Cl, Br, I

B. ALKENA dan ALKUNA


Alkena : hidrokarbon dengan ikatan rangkap (tidak jenuh)
Gugus fungsi alkena : - C = C -
Rumus umum alkena : CnH2n
Semua nama alkena berakhir dengan –ena.

Alkuna : hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap tiga (tidak jenuh)


Gugus fungsi alkuna : C C
Ramona D. R. Sitohang – 13708003

Rumus umum alkuna : CnH2n-2


Semua nama alkuna berakhir dengan –una.

Tata nama Alkena dan Alkuna :


1. Rantai induk, C terbanyak dan mengandung ikatan rangkap dua atau tiga.
2. Senyawa yang mempunyai 2 ikatan rangkap disebut alkadiena, dan senyawa yang
memiliki 2 ikatan rangkap tiga disebut alkadiuna.
3. Penomoran, ikatan rangkap mendapat nomor terkecil, bahkan juga bila dengan
demikian sebuah gugus awalan terpaksa memperoleh nomor yang lebih tinggi.
4. Cabang-cabang seperti penamaan pada alkana.
5. Penamaan : posisi dan nama cabang, posisi ikatan rangkap dengan nama rantai
induk.

Contoh :

CH3 CH3

H3C C C C CH3 H3C C C C CH3


H H
CH3 CH3
4.4 - dimetil - 2 - pentuna
4, 4 - dimetil - 2 - pentena

C. ALKANOL (ALKOHOL)
Gugus fungsi : – OH
Rumus umum : R – OH (CnH2n+2O)
Aturan penamaan :
1. Pemilihan rantai induk, rantai terpanjang yang mengandung gugus –OH.
2. Gugus hidroksil (-OH) memperoleh nomor serendah mungkin.
3. Nama hidrokarbon induk berakhir dengan –ol.

OH
H2
 Contoh alkanol
H
H3C C C C CH3

D. ALKOKSI CH3HC CH3 ALKANA


H
(ETER) H3C C O CH3
CH3
3-etil-2,4-dimetil-2-pentanol CH3
2-metoksipropana
Ramona D. R. Sitohang – 13708003

Gugus fungsi : – O –
Rumus umum : R – O – R (CnH2n+2O)
Aturan penamaan :
1. Nama eter terdiri dari (1) nama alkoksi dan (2) nama alkana
2. Bagian alkoksi dipilih bagian yang memiliki atom karbon paling sedikit.

E. ALKANAL (ALDEHIDA)
Gugus fungsi : O
CH3 O
C H H2
H3C C C CH
Rumus umum : CnH2n H
3-metilbutanal

Aturan penamaan :
1. Gugus alkanal harus menjadi ujung suatu rantai karbon.
2. Karbon alkanal itu dianggap karbon 1 (tidak perlu penomoran untuk menyatakan
posisinya)
3. Akhiran nama aldehida adalah –al.

F. ASAM ALKANOAT (ASAM KARBOKSILAT)


Gugus fungsi : O CH3 O
H2 H2 H2
C OH H3C C C C C C OH
Rumus umum : CnH2nO2 CH3
asam 5,5-dimetilheksanoat

Aturan penamaan :
1. Gugus karboksil harus berada pada awal sebuah rantai karbon.
2. Mengandung atom karbon pertama (karbon 1) sehingga tidak perlu nomor.
3. Imbuhan untuk nama asam alkanoat adalah asam –oat.

G. ALKIL ALKANOAT (ESTER)


O O

C O
H3C C O CH3
metil etanoat
Ramona D. R. Sitohang – 13708003

Gugus fungsi :

Rumus umum : CnH2nO2


Aturan penamaan :
1. Nama ester terdiri dari (1) nama gugus alkil ester dan (2) nama alkanoat.
2. Gugus alkil ester selalu gugus yang terikat pada oksigen, dan bagian alkanoat
adalah bagian yang mengandung gugus karbonil.

H. ALKANON (KETON)
O CH3
Gugus fungsi : O H2 H2
H3C C C C C CH3
C H
3-metil-2-heksanon

Aturan penamaan : O

1. Rantai induk merupakan rantai terpanjang dan mengandung gugus fungsi C

2. Posisi gugus fungsi mendapatkan nomor terkecil.


3. Gugus keton tidak dapat berada pada awal rantai karbon.
4. Akhiran untuk nama keton adalah –on.

I. AMINA
Rumus umum untuk amina sederhana : RNH2, R2NH, R3N
Aturan penamaan :
1. Gugus amina dinamai dengan nama gugus alkil diikuti dengan akhiran -amina.
2. Suatu subtituen pada nitrogen kadang-kadang didahului oleh awalan N-.
3. Untuk gugus amina sederhana RNH2, posisi gugus fungsi mendapat nomor
terkecil.

Contoh :

H H2 H2
H3C C C C CH3 (CH3)2NH (CH3)2NCH2CH3
dimetilamina etiledimetilamina atau
NH2 N -dimetiletilamina
2-pentilamina

J. SENYAWA BENZENA
Ramona D. R. Sitohang – 13708003

Cincin benzena dianggap sebagai induk sama seperti alkana rantai lurus. Tetapi bila
cincin benzena terikat pada suatu rantai alkana yang memiliki suatu gugus fungsional
atau pada suatu rantai alkana yang terdiri dari 7 atom karbon atau lebih, maka
benzena dianggap sebagai substituen. Nama substituen benzena adalah fenil (C6H5).
Gugus alkil, halogen dan gugus nitro dinamai dalam bentuk awalan pada benzena itu.

Contoh :

CH2CH2OH Br

2-fenil-1-etanol bromobenzena

Referensi :
Fessenden. Kimia Organik. Edisi Ketiga Jilid 1.

You might also like