You are on page 1of 6

1. Pengertian tentang Profesi ?

Jawab :

Profesi adalah suatu pekerjaan yang dalam melaksanakan tugasnya


memerlukan/menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta
dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan yang khusus
diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggungjawabkan.

 Ciri-ciri profesi, yaitu adanya:


1. Standar unjuk kerja
2. Lembaga pendidikan khusus untuk menghasilkan pelaku profesi tersebut dengan
standar kualitas akademik yang bertanggung jawab
3. Organisasi profesi
4. Etika dan kode etik profesi
5. Sistem imbalan
6. Pengakuan masyarakat
 Profesi Keguruan

Pada dasarnya profesi guru adalah profesi yang sedang tumbuh. Walaupun ada yang
berpendapat bahwa guru adalah jabatan semiprofesional, namun sebenarnya lebih dari
itu. Hal ini dimungkinkan karena jabatan guru hanya dapat diperoleh pada lembaga
pendidikan yang lulusannya menyiapkan tenaga guru, adanya organisasi profesi, kode
etik dan ada aturan tentang jabatan fungsional guru (SK Menpan No. 26/1989).

Usaha profesionalisasi merupakan hal yang tidak perlu ditawar-tawar lagi karena
uniknya profesi guru. Profesi guru harus memiliki berbagai kompetensi seperti
kompetensi profesional, personal dan sosial.

 Ciri-ciri Profesi Keguruan

Ciri-ciri jabatan guru adalah sebagai berikut :

1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.


2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.
3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (dibandingkan dengan
pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka).
4. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.
5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen.
6. Jabatan yang menentukan baku (standarnya) sendiri.
7. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.
8. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
 Latar Belakang Profesi Keguruan

Jabatan guru dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan tenaga guru. Kebutuhan ini
meningkat dengan adanya lembaga pendidikan yang menghasilkan calon guru untuk
menghasilkan guru yang profesional. Pada masa sekarang ini LPTK menjadi satu-satunya
lembaga yang menghasilkan guru. Walaupun jabatan profesi guru belum dikatakan
penuh, namun kondisi ini semakin membaik dengan peningkatan penghasilan guru,
pengakuan profesi guru, organisasi profesi yang semakin baik, dan lembaga pendidikan
yang menghasilkan tenaga guru sehingga ada sertifikasi guru melalui Akta Mengajar.
Organisasi profesi berfungsi untuk menyatukan gerak langkah anggota profesi dan untuk
meningkatkan profesionalitas para anggotanya. Setelah PGRI yang menjadi satu-satunya
organisasi profesi guru di Indonesia, kemudian berkembang pula organisasi guru sejenis
(MGMP).

 Ruang Lingkup Profesi Keguruan

Ruang lingkup layanan guru dalam melaksanakan profesinya, yaitu terdiri atas (1)
layanan administrasi pendidikan; (2) layanan instruksional; dan (3) layanan bantuan,
yang ketiganya berupaya untuk meningkatkan perkembangan siswa secara optimal.

Ruang lingkup profesi guru dapat pula dibagi ke dalam dua gugus yaitu gugus
pengetahuan dan penguasaan teknik dasar profesional dan gugus kemampuan
profesional.

 Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan


kemampuan pribadi dengan segala karakteristik yang mendukung terhadap pelaksanaan
tugas guru.

Beberapa kompetensi kepribadian guru antara lain sebagai berikut :

1. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.


2. Percaya kepada diri sendiri.
3. Tenggang rasa dan toleran.
4. Bersikap terbuka dan demokratis.
5. Sabar dalam menjalani profesi keguruannya.
6. Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinya.
7. Memahami tujuan pendidikan.
8. Mampu menjalin hubungan insani.
9. Memahami kelebihan dan kekurangan diri.
10. Kreatif dan inovatif dalam berkarya.
 Kompetensi Sosial Guru

Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri kepada


tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai guru.
Peran yang dibawa guru dalam masyarakat berbeda dengan profesi lain. Oleh karena itu,
perhatian yang diberikan masyarakat terhadap guru pun berbeda dan ada kekhususan
terutama adanya tuntutan untuk menjadi pelopor pembangunan di daerah tempat guru
tinggal.

Beberapa kompetensi sosial yang perlu dimiliki guru, antara lain berikut ini :

1. Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua Peserta didik.
2. Bersikap simpatik.
3. Dapat bekerja sama dengan BP3.
4. Pandai bergaul dengan Kawan sekerja dan Mitra Pendidikan.
5. Memahami Dunia sekitarnya (Lingkungan).

 Komponen-komponen Kompetensi Profesional

Kompetensi Profesional guru adalah sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan


profesi yang menuntut berbagai keahlian di bidang pendidikan atau keguruan.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan dasar guru dalam pengetahuan
tentang belajar dan tingkah laku manusia, bidang studi yang dibinanya, sikap yang tepat
tentang lingkungan PBM dan mempunyai keterampilan dalam teknik mengajar.

Beberapa komponen kompetensi profesional guru adalah berikut ini :

1. Penguasaan Bahan Pelajaran Beserta konsep-konsep.


2. Pengelolaan program belajar-mengajar.
3. Pengelolaan kelas.
4. Pengelolaan dan penggunaan media serta sumber belajar.
6. Penguasaan landasan-landasan kependidikan.
7. Kemampuan menilai prestasi belajar-mengajar.
8. Memahami prinsip-prinsip pengelolaan lembaga dan program pendidikan di sekolah.
9. Menguasai metode berpikir.
10. Meningkatkan kemampuan dan menjalankan misi profesional.
11. Memberikan bantuan dan bimbingan kepada peserta didik.
12. Memiliki wawasan tentang penelitian pendidikan.
13. Mampu menyelenggarakan penelitian sederhana untuk keperluan pengajaran.
14. Mampu memahami karakteristik peserta didik.
15. Mampu menyelenggarakan Administrasi Sekolah.
16. Memiliki wawasan tentang inovasi pendidikan.
17. Berani mengambil keputusan.
18. Memahami kurikulum dan perkembangannya.
19. Mampu bekerja berencana dan terprogram.
20. Mampu menggunakan waktu secara tepat.

 Hubungan antara Penguasaan Materi dan Kemampuan Mengajar

Penguasaan Materi menjadi landasan pokok seorang guru untuk memiliki kemampuan
mengajar. Penguasaan materi seorang guru dilakukan dengan cara membaca buku-bulu
pelajaran. Kemampuan penguasaan materi mempunyai kaitan yang erat dengan
kemampuan mengajar guru, semakin dalam penguasaan seorang guru dalam
materi/bahan ajar maka dalam mengajar akan lebih berhasil jika ditopang oleh
kemampuannya dalam menggunakan metode mengajar.

Penguasaan bahan ajar dapat diawali dengan mengetahui isi materi dan cara melakukan
pendekatan terhadap materi ajar.

Guru yang menguasai bahan ajar akan lebih yakin di dalam mengajarkan materi,
senantiasa kreatif dan inovatif dalam metode penyampaiannya.

 Keputusan Situasional dan Transaksional

Keputusan situasional menyangkut keputusan tentang apa dan bagaimana pengajaran


akan diwujudkan berdasarkan analisis situasi (tujuan yang ingin dicapai, bahan yang
akan disampaikan, waktu serta fasilitas yang tersedia dan perilaku bawaan siswa).

Keputusan situasional diambil guru ketika menyusun persiapan tertulis dalam bentuk
satuan pelajaran (satpel).

Keputusan transaksional merupakan penyesuaian yang dilakukan oleh guru yang


berkaitan dengan pelaksanaan dari keputusan situasional berdasarkan balikan yang
diperoleh guru dari interaksinya dengan siswa maupun dari interaksi antar siswa dalam
PBM yang sedang berlangsung.

Keputusan transaksional diambil karena adanya perubahan situasi dan kondisi yang
berkembang dalam melaksanakan PBM.
3. Arti dan Peran Profesi kependidikan ?
Jawab :
 Peran Guru dalam Pengembangan Rancangan Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses inkuiri dan reflektif, yang menekankan


pentingnya pengalaman dan penghayatan guru terhadap proses itu. Rancangan
pembelajaran harus dikembangkan atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang
berorientasi kepada perkembangan siswa. Perkembangan adalah tujuan pembelajaran.
Rancangan pembelajaran baik rancangan jangka pendek maupun jangka panjang
mencakup komponen-komponen: (a) Analisis kurikulum, (b) tujuan instruksional, (c)
rencana kegiatan, (d) rencana evaluasi.

 Peran Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran dan Manajemen Kelas :

1. Pembelajaran yang efektif terwujud dalam perubahan perilaku peserta didik baik
sebagai dampak instruksional maupun dampak pengiring. Proses pembelajaran
berlangsung dalam suatu adegan yang perlu ditata dan dikelola menjadi suatu
lingkungan atau kondisi belajar yang kondusif.
2. Pendekatan pluralistik dalam manajemen kelas memadukan berbagai pendekatan,
dan memandang manajemen kelas sebagai seperangkat kegiatan untuk
mengembangkan dan memelihara lingkungan belajar yang efektif.
3. Masalah pengajaran dan manajemen kelas adalah dua hal yang dapat dibedakan
tetapi sulit dipisahkan. Keduanya saling terkait; manajemen kelas merupakan
prasyarat bagi berlangsungnya proses pembelajaran yang efektif.
4. Lingkungan belajar dikembangkan dan dipelihara dengan memperhatikan faktor
keragaman dan perkembangan peserta didik. Manajemen kelas dikembangkan
melalui tahap-tahap: perumusan kondisi ideal, analisis kesenjangan, pemilihan
strategi, dan penilaian efektivitas strategi.
5. Penataan lingkungan fisik kelas merupakan unsur penting dalam manajemen kelas
karena memberikan pengaruh kepada perilaku guru dan peserta didik

 Peran Guru dalam Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi adalah proses memperoleh informasi untuk membentuk judgment dalam


pengambilan keputusan. Informasi yang diperlukan untuk kepentingan evaluasi dijaring
dengan teknik-teknik inkuiri, observasi, analisis, tes. Pemilihan teknik yang digunakan
didasarkan atas jenis informasi yang harus diungkap sehingga dalam suatu evaluasi bisa
digunakan berbagai teknik sekaligus. Pengolahan hasil pengukuran atas hasil belajar
dimaksudkan untuk mengevaluasi proses dan hasil belajar
 Peran Guru dalam Memahami Perkembangan Siswa sebagai Dasar Pembelajaran

Selagi pembelajaran merupakan proses pengembangan pribadi siswa maka


perkembangan siswa harus menjadi dasar bagi pembelajaran. Aspek-aspek
perkembangan siswa yang mencakup perkembangan fisik dan motorik, kognitif, pribadi,
dan sosial mempunyai implikasi penting bagi proses pembelajaran. Implikasi itu
menyangkut pengembangan isi dan strategi pembelajaran, dan kerja sama sekolah
dengan orang tua.

http://sucipto.guru.fkip.uns.ac.id/2010/01/06/profesi-keguruan/

Pengertian profesi menurut Osnstien dan Live 1984: Melayani masyarakat, merupakan karir yang dilakukan
sepanjang hayat. Melakukan bidang dan ilmu dan kerampilan tertentu. Memerlukan latihan khusus dalam
jangka waktu yang lama. Melakukan status social dan ekonomi yang tinggi.

Pengertian profesional menurut Sanusi et all (1991) mengatakan bahwa profesi adalah: Suatu jabatan yang
memiliki fungsi dan signifikan yang menentukan (erusial)

You might also like