• Konflik dan Integrasi bukan melulu dua aspek yang
kontradikter dalam politik ; keduanya melengkapi satu sama lain. • Konflik secara alami kan menuju integrasi (Duverger, 1996) • Logika konflik akan melahirkan Integrasi, apapun jenis konfliknya besar atau kecil. • Namun dalam realitasnya kadang memerlukan waktu lama, sehingga konflik yang terjadi berlarut2 memerlukan biaya (cost) yang sangat besar walaupun akhirnya terjadi integrasi. • Dua pandangan : konflik melahirkan integrasi dan disintegrasi …masih Pendahuluan
• Pertama, Pandangan Liberal Klasik : Integrasi dihasilkan oleh
konflik, konflik secara perlahan berkembang menjadi intensif, serta fenomena berjalan serentak. • Kedua, Pandangan kaum Marxis : integrasi akan muncul hanya dalam fase terakhir dari suatu proses konflik yang sangat panjang, di dalam masa depan yang jauh. Konflik
• Konflik merupakan gejala yang serba hadir dalam
masyarakat (everyday life) tidak ada masyarakat tanpa konflik. Marx, Hobbes menekankan bahwa konflik secara mendasar melekat dalam sifat manusia. • Ada enam pendekatan utama dalam konflik : – Konflik merupakan pembawaan sejak lahir dalam binatang sosial – Konflik timbul oleh sifat masyarakat dan cara mereka dibentuk – Konflik adalah disfungsi dalam sistem sosial dan sebuah gejala ketegangan patologis – Konflik adalah ciri yang tidak terhindarkan dari kepentingan negara – Konflik adalah hasil kesalahan persepsi dan komunikasi yang buruk – Konflik adalah proses alami yang umum bagi semua masyarakat. Konflik Politik
• Konflik dalam politik sebagai suatu interaksi yang disertai
dengan bentrokan, tubrukan diantara kepentingan, gagasan, kebijaksanaan, program atau persoalan dasar lainnya yang satu sama lain saling bertentangan. • Konflik Politik seringkali dikaitkan dengan kekerasan, seperti kerusuhan, kudeta, terorisme dan revolusi. • Konflik politik disebabkan 2 hal : Pertama, kemajemukan horizontal (a) struktur masyarakat yang majemuk secara kultural, ex. suku, daerah, agama dan ras, (b) majemuk secara sosial, ex. Perbedaan profesi, tempat tinggal dsb; Kedua, kemajemukan vertikal: struktur masyarakat yang terpolarisasi menurut kekayaan, pengetahuan dan kekuasaan Konflik Sosial
• Konflik Sosial bisa diartikan menjadi 2 hal : pertama, konflik
dianggap selalu ada dan mewarnai segenap aspek interaksi manusia dan struktur sosial; kedua, pertikaian terbuka, seperti perang, pemogokan, dan gerakan perlawanan. • Ada tiga jenis konflik sosial : (1) dilihat dari pihak yang berkonflik dapat dibedakan atas dasar tingkat organisasi dan kekompakannya; (2) dilihat dan dibedakan dari tujuannya, bisa sederhana atau kompleks (3) dibedakan atas dasar cara yang digunakan; pemaksaan, bujukan, ancaman, dsb. Integrasi
• Integrasi adalah dibangunya ‘interdepedensi’ yang lebih
rapat antara anggota-anggota masyarakat. • Integrasi berarti mempersatukan masyarakat, yang cenderung membuatnya menjadi harmonis, yang didasarkan pada tatanan yang mereka anggap harmonis. • Integrasi Sosial, dijelaskan sebagai kerjasama dari seluruh anggota masyarakat, mulai dari individu, keluarga dan masyarakan secara keseluruhan sehingga menghasilkan persatuan berupa konsensus yang dijunjung tinggi bersama. • Integrasi menunjukan pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial kedalam satu kesatuan wilayah …masih Integrasi
• Integrasi digunakan dalam arti yang serupa untuk
menunjukan masalah pembentukan wewenang kekuasaan pusat diatas unit-unit atau wilayah-wilayah politik yang lebih kecil. • Integrasi bisa menunjukan pada masalah menghubungkan pemerintah dengan yang diperintah. • Integrasi juga menunjukan adanya konsensus nilai yang minimum, yang diperlukan untuk memelihara tertib sosial. • Integrasi menunjukan tingkah laku integratif, yaitu kapasitas orang-orang dalam masyarakat untuk berorganisasi demi mencapai tujuan bersama. Integrasi politik
• Surabakti (1999) : Integrasi Poltik dibagi menjadi 5
1. Integrasi Bangsa : proses penyatuan berbagai kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan wilayah dan dalam identitas nasional 2. Integrasi Wilayah : pembentukan kewenangan nasional pusat terhadap wilayah daerah politik yang kecil, meliputi darat, laut dan udara (state building) 3. Integrasi Nilai : persetujuan bersama mengenai tujuan-tujuan dan prinsip dasar politik dan prosedur penyelesaian dan permasalahan bersama lainnya/ penciptaan suatu sistem nilai (ideologi nasional) yang ideal 4. Integrasi Elit dengan Khalayak : integrasi antara negara dan rakyat 5. Perilaku Integratif : kesediaan warga masyarakat untuk bekerjasama dalam suatu organisasi. Proses Intagrasi
Pertama, Merumuskan aturan-aturan dan prosedur
Kedua, mengorganisir pelayanan-pelayanan kolektif dan pola umum dari aktivitas sosial. Ketiga, memberikan pendidikan bagi warga negara. Keempat, mempergunakan kekuatan dalam menghadapi mereka yang merusak hukum. Referensi
• Duverger, maurice, 1996, Sosiologi Politik, PT Raja
Grafindo Persada YIIS, Jakarta • Suryadi, Budi, Sosiologi Politik; Sejarah, Definisi dan Perkembangan Konsep, IRCiSoD, Yogyakarta. • Dll. Terimakasih