You are on page 1of 19

Macam-Macam Topologi Jaringan

Oleh Faisal Akib

Arsitektur topologi merupakan bentuk koneksi fisik untuk menghubungkan setiap node pada
sebuah jaringan. Pada sistem LAN terdapat tiga topologi utama yang paling sering digunakan:
bus, star, dan ring. Topologi jaringan ini kemudian berkembang menjadi topologi tree dan mesh
yang merupakan kombinasi dari star, mesh, dan bus. Dengan populernya teknologi nirkabel
dewasa ini maka lahir pula satu topologi baru yaitu topologi wireless. Berikut topologi-topologi
yang dimaksud:

1. Topologi Bus
2. Topologi Ring (Cincin)
3. Topologi Star (Bintang)
4. Topologi Tree (Pohon)
5. Topologi Mesh (Tak beraturan)
6. Topologi Wireless (Nirkabel)

Topologi Bus

Topologi bus ini sering juga disebut sebagai topologi backbone, dimana ada sebuah kabel coaxial
yang dibentang kemudian beberapa komputer dihubungkan pada kabel tersebut.

 Secara sederhana pada topologi bus, satu kabel media transmisi dibentang dari ujung ke
ujung, kemudian kedua ujung ditutup dengan “terminator” atau terminating-resistance
(biasanya berupa tahanan listrik sekitar 60 ohm).

GAMBAR: Prinsip Topologi Bus

 Pada titik tertentu diadakan sambungan (tap) untuk setiap terminal.


 Wujud dari tap ini bisa berupa “kabel transceiver” bila digunakan “thick coax” sebagai
media transmisi.
 Atau berupa “BNC T-connector” bila digunakan “thin coax” sebagai media transmisi.
 Atau berupa konektor “RJ-45” dan “hub” bila digunakan kabel UTP.
 Transmisi data dalam kabel bersifat “full duplex”, dan sifatnya “broadcast”, semua
terminal bisa menerima transmisi data.

GAMBAR: Koneksi kabel-transceiver pada topologi Bus

 Suatu protokol akan mengatur transmisi dan penerimaan data, yaitu Protokol Ethernet
atau CSMA/CD.
 Pemakaian kabel coax (10Base5 dan 10Base2) telah distandarisasi dalam IEEE 802.3,
yaitu sbb:

TABEL: Karakteritik Kabel Coaxial

10Base5 10Base2
Rate Data 10 Mbps 10 Mbps
Panjang / segmen 500 m 185 m
Rentang Max 2500 m 1000 m
Tap / segmen 100 30
Jarak per Tap 2.5 m 0.5 m
Diameter kabel 1 cm 0.5 cm

 Melihat bahwa pada setiap segmen (bentang) kabel ada batasnya maka diperlukan
“Repeater” untuk menyambungkan segmen-segmen kabel.
GAMBAR: Perluasan topologi Bus menggunakan Repeater

Kelebihan topologi Bus adalah:

 Instalasi relatif lebih murah


 Kerusakan satu komputer client tidak akan mempengaruhi komunikasi antar client
lainnya
 Biaya relatif lebih murah

Kelemahan topologi Bus adalah:

 Jika kabel utama (bus) atau backbone putus maka komunikasi gagal
 Bila kabel utama sangat panjang maka pencarian gangguan menjadi sulit
 Kemungkinan akan terjadi tabrakan data(data collision) apabila banyak client yang
mengirim pesan dan ini akan menurunkan kecepatan komunikasi.

Topologi Ring (Cincin)

Topologi ring biasa juga disebut sebagai topologi cincin karena bentuknya seperti cincing yang
melingkar. Semua komputer dalam jaringan akan di hubungkan pada sebuah cincin. Cincin ini
hampir sama fungsinya dengan concenrator pada topologi star yang menjadi pusat
berkumpulnya ujung kabel dari setiap komputer yang terhubung.
 Secara lebih sederhana lagi topologi cincin merupakan untaian media transmisi dari satu
terminal ke terminal lainnya hingga membentuk suatu lingkaran, dimana jalur transmisi
hanya “satu arah”.

Tiga fungsi yang diperlukan dalam topologi cincin : penyelipan data, penerimaan data, dan
pemindahan data.

GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Ring

 Penyelipan data adalah proses dimana data dimasukkan kedalam saluran transmisi oleh
terminal pengirim setelah diberi alamat dan bit-bit tambahan lainnya.
 Penerimaan data adalah proses ketika terminal yang dituju telah mengambil data dari
saluran, yaitu dengan cara membandingkan alamat yang ada pada paket data dengan
alamat terminal itu sendiri. Apabila alamat tersebut sama maka data kiriman disalin.
 Pemindahan data adalah proses dimana kiriman data diambil kembali oleh terminal
pengirim karena tidak ada terminal yang menerimanya (mungkin akibat salah alamat).
Jika data tidak diambil kembali maka data ini akan berputar-putar dalama saluran. Pada
jaringan bus hal ini tidak akan terjadi karena kiriman akan diserap oleh “terminator”.
 Pada hakekatnya setiap terminal dalam jaringan cincin adalah “repeater”, dan mampu
melakukan ketiga fungsi dari topologi cincin.
 Sistem yang mengatur bagaimana komunikasi data berlangsung pada jaringan cincin
sering disebut token-ring.
 Kemungkinan permasalahan yang bisa timbul dalam jaringan cincin adalah:
o Kegagalan satu terminal / repeater akan memutuskan komunikasi ke semua
terminal.
o Pemasangan terminal baru menyebabkan gangguan terhadap jaringan, terminal
baru harus mengenal dan dihubungkan dengan kedua terminal tetangganya.

Topologi Star (Bintang)

Disebut topologi star karena bentuknya seperti bintang, sebuah alat yang disebut concentrator
bisa berupa hub atau switch menjadi pusat, dimana semua komputer dalam jaringan dihubungkan
ke concentrator ini.

 Pada topologi Bintang (Star) sebuah terminal pusat bertindak sebagai pengatur dan
pengendali semua komunikasi yang terjadi. Terminal-terminal lainnya melalukan
komunikasi melalui terminal pusat ini.
 Terminal kontrol pusat bisa berupa sebuah komputer yang difungsikan sebagai
pengendali tetapi bisa juga berupa  “HUB” atau “MAU” (Multi Accsess Unit).

GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Star

 Terdapat dua alternatif untuk operasi simpul pusat.


o Simpul pusat beroperasi secara “broadcast” yang menyalurkan data ke seluruh
arah. Pada operasi ini walaupun secara fisik kelihatan sebagai bintang namun
secara logik sebenarnya beroperasi seperti bus. Alternatif ini menggunakan HUB.
o Simpul pusat beroperasi sebagai “switch”, data kiriman diterima oleh simpul
kemudian dikirim hanya ke terminal tujuan (bersifat point-to-point), akternatif ini
menggunakan MAU sebagai pengendali.
 Bila menggunakan HUB maka secara fisik sebenarnya jaringan berbentuk topologi
Bintang namun secara logis bertopologi Bus. Bila menggunakan MAU maka baik fisik
maupun logis bertopologi Bintang.
 Kelebihan topologi bintang :
o Karena setiap komponen dihubungkan langsung ke simpul pusat maka
pengelolaan menjadi mudah, kegagalan komunikasi mudah ditelusuri.
o Kegagalan pada satu komponen/terminal tidak mempengaruhi komunikasi
terminal lain.
 Kelemahan topologi bintang:
o Kegagalan pusat kontrol (simpul pusat) memutuskan semua komunikasi
o Bila yang digunakan sebagai pusat kontrol adalah HUB maka kecepatan akan
berkurang sesuai dengan penambahan komputer, semakin banyak semakin
lambat.

Topologi Tree (Pohon)

 Topologi pohon adalah pengembangan atau generalisasi topologi bus. Media transmisi
merupakan satu kabel yang bercabang namun loop tidak tertutup.

GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Tree

 Topologi pohon dimulai dari suatu titik yang disebut “headend”. Dari headend beberapa
kabel ditarik menjadi cabang, dan pada setiap cabang terhubung beberapa terminal dalam
bentuk bus, atau dicabang lagi hingga menjadi rumit.
 Ada dua kesulitan pada topologi ini:
o Karena bercabang maka diperlukan cara untuk menunjukkan kemana data
dikirim, atau kepada siapa transmisi data ditujukan.
o Perlu suatu mekanisme untuk mengatur transmisi dari terminal terminal dalam
jaringan.

Topologi Mesh (Tak beraturan)

 Topologi Mesh adalah topologi yang tidak memiliki aturan dalam koneksi. Topologi ini
biasanya timbul akibat tidak adanya perencanaan awal ketika membangun suatu jaringan.
 Karena tidak teratur maka kegagalan komunikasi menjadi sulit dideteksi, dan ada
kemungkinan boros dalam pemakaian media transmisi.

GAMBAR: Prinsip Koneksi Topologi Mesh

Topologi Wireless (Nirkabel)

 Jaringan nirkabel menjadi trend sebagai alternatif dari jaringan kabel, terutama untuk
pengembangan LAN tradisional karena bisa mengurangi biaya pemasangan kabel dan
mengurangi tugas-tugas relokasi kabel apabila terjadi perubahan dalam arsitektur
bangunan dsb. Topologi ini dikenal dengan berbagai nama, misalnya WLAN, WaveLAN,
HotSpot, dsb.
 Model dasar dari LAN nirkabel adalah sbb:
GAMBAR: Prinsip LAN Nirkabel

 Blok terkecil dari LAN Nirkabel disebut Basic Service Set (BSS), yang terdiri atas
sejumlah station / terminal yang menjalankan protokol yang sama dan berlomba dalam
hal akses menuju media bersama yang sama.
 Suatu BSS bisa terhubung langsung atau terpisah dari suatu sistem distribusi backbone
melalui titik akses (Access Point).
 Protokol MAC bisa terdistribusikan secara penuh atau terkontrol melalui suatu fungsi
kordinasi sentral yang berada dalam titik akses.
 Suatu Extended Service Set (ESS) terdiri dari dua atau lebih BSS yang dihubungkan
melalui suatu sistem distribusi.

 Interaksi antara LAN nirkabel dengan jenis LAN lainnya digambarkan sebagai berikut:
GAMBAR: Koneksi Jaringan Nirkabel

 Pada suatu jaringan LAN bisa terdapat LAN berkabel backbone, seperti “Ethernet” yang
mendukung server, workstation, dan satu atau lebih bridge / router untuk dihubungkan
dengan jaringan lain. Selain itu terdapat modul kontrol (CM) yang bertindak sebagai
interface untuk jaringan LAN nirkabel. CM meliputi baik fungsi bridge ataupun fungsi
router untuk menghubungkan LAN nirkabel dengan jaringan induk.  Selain itu terdapat
Hub dan juga modul pemakai (UM) yang mengontrol sejumlah stasiun LAN berkabel.
 Penggunaan teknologi LAN nirkabel lainnya adalah untuk menghubungkan LAN pada
bangunan yang berdekatan.
 Syarat-syarat LAN nirkabel :
o Laju penyelesaian: protokol medium access control harus bisa digunakan se-
efisien mungkin oleh media nirkabel untuk memaksimalkan kapasitas.
o Jumlah simpul: LAN nirkabel perlu mendukung ratusan simpul pada sel-sel
multipel.
o Koneksi ke LAN backbone: modul kontrol (CM) harus mampu menghubungkan
suatu jaringan LAN ke jaringan LAN lainnya atau suatu jaringan ad-hoc nirkabel.
o Daerah layanan: daerah jangkauan untuk LAN nirkabel biasanya memiliki
diameter 100 hingga 300 meter.
o Kekokohan dan keamanan transmisi: sistem LAN nirkabel harus handal dan
mampu menyediakan sistem pengamanan terutama penyadapan.
 Teknologi LAN nirkabel:
o LAN infrared (IR) : terbatas dalam sebuah ruangan karena IR tidak mampu
menembus dinding yang tidak tembus cahaya.
o LAN gelombang radio : terbatas dalam sebuah kompleks gedung, seperti
bluetooth, WiFi, dan HomeRF.
o LAN spektrum penyebaran: beroperasi pada band-band ISM (industrial, scientific,
medical) yang tidak memerlukan lisensi.
o Gelombang mikro narrowband : beroperasi pada frekuensi gelombang mikro yang
tidak termasuk dalam spektrum penyebaran.

Komponen Jaringan: Router


Oleh Faisal Akib

Prinsip Kerja Komponen Jaringan

Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router
menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket
data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya
membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi
beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa
mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi
untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer
ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik
(Internet).

Product sejenis ini adalah:

 Cisco
 3com
GAMBAR Router yang menghubungkan beberapa jaringan

Sebuah Router mengartikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain, hampir sama
dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan mencari jalur yang terbaik untuk
mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal.

Sementara Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi


jaringan, router mengetahui alamat komputerr, bridges dan router lainnya. router dapat
mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data
dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.

Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka
harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN
anda dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan
data melewati internet.

Komponen Jaringan: Router


Oleh Faisal Akib

Prinsip Kerja Komponen Jaringan


Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge. Perbedaannya, router
menyaring (filter) lalu lintas data. Penyaringan dilakukan bukan dengan melihat alamat paket
data, tetapi dengan menggunakan protokol tertentu. Router muncul untuk menangani perlunya
membagi jaringan secara logikal bukan fisikal. Sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi
beberapa subnet sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa
mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Anda mungkin bingung dengan definisi di atas, tetapi
untuk mudah diingat, Anda menggunakan router ketika akan menghubungkan jaringan komputer
ke jaringan lain. Jaringan ini bisa berupa jaringan pribadi (LAN/WAN) atau jaringan publik
(Internet).

Product sejenis ini adalah:

 Cisco
 3com

GAMBAR Router yang menghubungkan beberapa jaringan

Sebuah Router mengartikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain, hampir sama
dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router akan mencari jalur yang terbaik untuk
mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan atas alamat tujuan dan alamat asal.

Sementara Bridge dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di masing-masing sisi


jaringan, router mengetahui alamat komputerr, bridges dan router lainnya. router dapat
mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data
dari sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.

Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet, mereka
harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi diantara LAN
anda dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan
data melewati internet.

Komponen Jaringan: Bridge dan Switch


Oleh Faisal Akib

Bridge adalah perangkat yang berfungsi menghubungkan


beberapa jaringan terpisah. Bridge bisa menghubungkan tipe jaringan berbeda (seperti Ethernet
dan Fast Ethernet) atau tipe jaringan yang sama. Bridge memetakan alamat Ethernet dari setiap
node yang ada pada masing-masing segmen jaringan dan memperbolehkan hanya lalu lintas data
yang diperlukan melintasi bridge. Ketika menerima sebuah paket, bridge menentukan segmen
tujuan dan sumber. Jika segmennya sama, paket akan ditolak; jika segmennya berbeda, paket
diteruskan ke segmen tujuannya. Bridge juga bisa mencegah pesan rusak untuk tak menyebar
keluar dari satu segmen.

Switch yang dimaksud di sini adalah LAN switch. Switch adalah perluasan dari konsep bridge.
Ada dua arsitektur dasar yang digunakan pada switch, yaitu :

 cut-through
 store-and-forward.

Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika sebuah paket datang,
switch hanya memperhatikan alamat tujuannya sebelum meneruskan ke segmen tujuan. Switch
store-and-forward, kebalikannya, menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ke tujuan. Waktu yang diperlukan untuk memeriksa satu paket memakan waktu,
tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada paket dan
mencegahnya agar tak mengganggu jaringan. Dengan teknologi terbaru, kecepatan switch store-
and-forward ditingkatkan sehingga mendekati kecepatan switch cut-through. Di pasaran Anda
juga bisa memilih switch hibrid yang menggabungkan arsitektur cut-through dan store-and-
forward.

Dengan switch, Anda mendapatkan keuntungan karena setiap segmen jaringan memiliki
bandwidth 10Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada “shared network.” Dengan demikian
kecepatan transfer data lebih tinggi. Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling
terhubung disebut “collapsed backbone.” Saat ini banyak orang memilih menggunakan jaringan
Ethernet 10Mbps pada segmen-segmennya dan Fast Ethernet 100Mbps pada koneksi ke server.
Untuk keperluan ini digunakan switch 10/100 yang biasanya memiliki beberapa (4-24) port
10Mbps untuk koneksi ke komputer klien dan 1 port 100Mbps ke komputer server.

Product sejenis ini adalah:

 3com superstack, corebuilder


 cisco catalyst
 dlink

Komponen Jaringan: Concentrator atau


HUB
Oleh Faisal Akib

Secara sederhana, hub adalah perangkat penghubung.


Pada jaringan bertopologi star, hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan
beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu
jaringan. Pada jaringan sederhana, salah satu port pada hub terhubung ke komputer server. Bisa
juga hub tak langsung terhubung ke server tetapi juga ke hub lain, ini terutama terjadi pada
jaringan yang cukup besar. Hub memiliki 4 – 24 port plus 1 port untuk ke server atau hub lain
(uplink). Sebagian hub — terutama dari generasi yang lebih baru — bisa ditumpuk (stackable)
untuk mendukung jumlah port yang lebih banyak. Jumlah tumpukan maksimal bergantung dari
merek hub, rata-rata mencapai 5 – 8. Hub yang bisa ditumpuk biasanya pada bagian belakangnya
terdapat 2 port untuk menghubungkan antar hub.

GAMBAR: Prinsip Kerja HUB

Dari sisi pengelolaan ada dua jenis hub, yaitu

 Manageable Hub;
 Unmanageable Hub.

Manageable hub adalah hub yang bisa dikelola melalui software biasanya menggunakan browser
IE — sedangkan unmanageable hub tak bisa. Satu hal yang perlu diingat, hub hanya
memungkinkan pengguna untuk berbagi (share) jalur yang sama. Kumpulan hub yang
membentuk jaringan hub disebut sebagai “shared Ethernet.” Pada jaringan terbagi seperti itu,
setiap anggota hanya akan mendapatkan persentase tertentu dari bandwidth jaringan yang ada.
Misalkan hub yang digunakan adalah Ethernet 10Mbps dan pada jaringan tersebut tersambung
10 komputer, maka secara kasar jika semua komputer secara bersama mengirimkan data,
bandwidth rata-rata yang bisa digunakan oleh masing-masing anggota jaringan tersebut hanyalah
1Mbps. Nah bagaimana pula jika penggunanya hanya sendirian ?

GAMBAR: Contoh HUB

Pada jaringan bertopologi bus, ada juga perangkat sejenis hub — namanya repeater. Sesuai
namanya, repeater bekerja memperkuat sinyal agar data bisa mencapai jarak yang lebih jauh.

Komponen Jaringan: Konektor


Oleh Faisal Akib

GAMBAR: Konektor BNC untuk Kabel Coaxial

Konnektor merupakan pengubung antara kabel yang digunakan sebagai media transmisi dengan
komponen dimana kabel tersebut akan dihubungkan, misalnya ke komputer atau peralatan
jaringan lainnya. Tiap jenis kabel memiliki konektor yang berbeda-beda.

Konektor BNC terdiri atas BNC T Connector, BNC Connector dan Terminator. Jenis konektor
ini digunakan pada kabel coaxial, pada Topologi Bus, dengan protokol CSMA/CD atau Ethernet.
Konektor RJ-45 digunakan pada jenis kabel STP atau UTP dengan topologi star dan dengan
protokol CSMA/CD atau Ethernet.

GAMBAR Konektor RJ-45

Sementara untuk aplikasi konektor fiber optic digunakan pada jenis kabel fiber optic dengan
berbagai macam topologi baik bus, star, dan ring. Protokol yang mungkin digunakan adalah
FDDI, ATM, Frame Relay, dl

Network Interface Card (NIC)


Oleh Faisal Akib
GAMBAR: Network Interface Card (NIC)

Network interface card adalah kartu — maksudnya papan elektronik — yang ditanam pada
setiap komputer yang terhubung ke jaringan. Beberapa komputer desktop yang dijual di pasaran
saat ini sudah dilengkapi dengan kartu ini. Saat Anda membeli komputer, Anda bisa menanyakan
penjualnya apakah pada komputer sudah dipasangkan NIC. Jika belum Anda bisa meminta
penjualnya untuk memasangkan, atau Anda bisa membelinya dan memasangnya sendiri.

Ada banyak macam kartu jaringan. Ada tiga hal yang harus Anda perhatikan dari suatu NIC:

 tipe kartu;
 jenis protokol;
 tipe kabel yang didukung.

Ada dua macam tipe kartu, yaitu PCI (Peripheral Component Interconnect) dan ISA (Industry
Standard Architecture). Sebagai sedikit penjelasan, pada komputer ada beberapa slot (tempat
menancapkan kartu) yang disebut expansion slot. Slot-slot ini saat Anda membeli komputer
sengaja dibiarkan kosong oleh pembuat komputer agar Anda bisa meningkatkan kemampuan
komputer Anda dengan menambahkan beberapa kartu — misalnya, kartu suara (untuk membuat
komputer “bersuara bagus”), kartu video (untuk membuat tampilan layar komputer lebih bagus),
kartu SCSI (Small Computer System Interface) – untuk membuat komputer bisa berkomunikasi
dengan perangkat berbasis SCSI -,  atau network interface card (untuk membuat komputer bisa
berkomunikasi dengan komputer lain dalam jaringan). Ada dua tipe slot yang banyak dijumpai
pada komputer-komputer yang beredar di pasaran, yaitu slot PCI dan slot ISA. Jika Anda
membuka kotak (casing) komputer Anda, di bagian belakang Anda bisa melihat ada dua deret
slot. Slot PCI biasanya adalah yang berwarna putih, slot ini lebih pendek dibandingkan slot ISA
yang berwarna hitam. Slot PCI mendukung kecepatan I/O (input/output) yang lebih tinggi. Di
pasaran, biasanya harga kartu berbasis PCI lebih mahal.

Dari sisi protokol, jenis protokol yang saat ini paling banyak digunakan adalah Ethernet dan Fast
Ethernet. Ada beberapa protokol lain, tetapi kurang populer, yaitu Token Ring, FDDI, dan ATM.
Dua protokol terakhir cenderung digunakan pada jaringan besar sebagai backbone (jaringan
tulang punggung yang menghubungkan banyak segmen jaringan yang lebih kecil). Ethernet
mendukung kecepatan transfer data sampai 10Mbps, sedangkan Fast Ethernet mendukung
kecepatan transfer data sampai 100Mbps. Jika memilih untuk menggunakan protokol Ethernet,
Anda harus membeli kartu Ethernet. Demikian juga jika Anda telah memilih Fast Ethernet.
Namun saat ini juga ada kartu combo yang mendukung Ethernet maupun Fast Ethernet. Kartu
combo bisa mendeteksi sendiri berapa kecepatan yang sedang digunakan pada jaringan. Jika saat
ini Anda memilih menggunakan Ethernet, tetapi Anda telah merencanakan untuk suatu saat nanti
memerlukan kecepatan transfer yang lebih tinggi — sehingga memerlukan Fast Ethernet tak
salah jika Anda memilih kartu combo. Dari sisi harga, kartu Ethernet saat ini boleh dibilang
sudah sangat murah.

A. Ethernet Card / Kartu Jaringan Ethernet

Kartu jaringan Ethernet biasanya dibeli terpisah dengan komputer, kecuali seperti komputer
Macintosh yang sudah mengikutkan kartu jaringan ethernet didalamnya. kartu Jaringan ethernet
umumnya telah menyediakan port koneksi untuk kabel Koaksial ataupun kabel twisted pair, jika
didesain untuk kabel koaksial konenektorya adalah BNC, dan apabila didesain untuk kabel
twisted pair pasti dech akan punya konektor RJ-45. Beberapa kartu jaringan ethernet kadang juga
punya konektor AUI (Attachment Unit Interface). Semua itu di koneksikan dengan koaksial,
twisted pair, ataupun kabel fiber optic.

B. LocalTalk Connectors/Konektor LocalTalk

LocalTalk adalah kartu jaringan buat komputer macintosh, ini menggunakan sebuah kotak
adapter khusus dan kabel yang terpasang ke Port untuk printer. Kekurangan dari LocalTalk
dibandingkan Ethernet adalah kecepatan laju transfer datanya, Ethernet biasanya dapat sampai 10
Mbps, sedangkan LocalTalk hanya dapat beroperasi pada kecepatan 230 Kbps atau setara dengan
0.23 Mps

C. Token Ring Cards

Kartu jaringan Token Ring terlihat hampir sama dengan kartu jaringan ethernet. Satu
perbedaannya adalah tipe konektor di belakang kartu jaringannya, token ring umumnya
mempunyai tipe konektor 9 Pin DIN (Deutsche Industrinorm – organisasi standar setting Jerman)
yang menyambung Kartu jaringan ke Kabel Network.

Dalam memilih NIC, Anda harus menyesuaikan dengan tipe kabel yang telah/akan Anda pasang.
Port/colokan untuk kabel UTP berbentuk mirip dengan kabel telepon tetapi sedikit lebih besar,
port ini dikenal sebagai RJ-45. Ada beberapa kartu yang mendukung dua atau lebih tipe kabel.
Namun jika Anda hanya akan menggunakan satu tipe kabel, pilihlah kartu yang mendukung satu
tipe kabel saja karena harganya akan jauh lebih murah.

Satu hal lagi, jika Anda menggunakan komputer portabel (notebook), untuk berkoneksi ke
jaringan, dibutuhkan kartu PCMCIA (Personal Computer Memory Card International
Association). Bentuk kartu ini mirip kartu kredit, tetapi sedikit tebal. Kartu ini dimasukkan ke
port PCMCIA yang ada pada setiap notebook. Jika untuk komputer desktop sudah tersedia
banyak pilihan kartu untuk protokol Fast Ethernet, untuk PCMCIA pilihan mereknya masih
sedikit sehingga harganya sangat mahal. Jika pada komputer desktop tidak ada kartu kombinasi
antara kartu jaringan dengan kartu modem, pada PCMCIA kombinasi ini justru menjadi salah
satu favorit. Dengan kombinasi ini, Anda menghemat penggunaan slot PCMCIA dengan hanya
menggunakan satu slot untuk dua kegunaan: modem dan jaringan. Saat ini hampir semua NIC
yang beredar di pasaran sudah mendukung Plug-n-Play (PnP) – NIC secara otomatis
dikonfigurasi tanpa intervensi pengguna-, tetapi ada baiknya Anda pastikan bahwa NIC yang
Anda beli memang mendukung PnP.

http://teknik-informatika.com/index-jaringan-komputer/

You might also like