Professional Documents
Culture Documents
JUL
17
Ilmu titen yang berkaitan dengan pemilihan hari, perhitungan nasib dan
ramalan telah diwariskan turun-temurun dalam bentuk buku yang disebut
Primbon. Ada beberapa versi buku Primbon diantaranya: Kitab Centhini, Sabda
Pandhita, R. Tanojo, Betaljemur Adam Makna, R. Soemodidjojo.
Untuk memilih hari baik (pada dasarnya semua hari baik, sehingga pengertian
memilih hari baik lebih kepada kesesuaian antara waktu dengan pengguna
waktu) pada upacara Perkawinan, dengan menggunakan Kalender Jawa Sultan
Agungan, pertama kali yang dilakukan adalah menghindari hari yang tidak baik,
pada yang meliputi :
1. Hari dan pasaran meninggalnya (geblage) orang tua dari bapak ibu calon
pengantin.
2. Jika orang tua dari bapak ibu calon pengantin masih hidup, yang dihindari
adalah hari dan pasaran meninggalnya kakek, nenek dari bapak ibu calon
penganten.
3. Hari dan pasaran meninggalnya saudara kandung calon pengantin berdua,
kalau ada.
1. Bulan Jumadilakir, Rejeb dan Ruwah hari Rabu, Kamis dan Jumat
2. Bulan Puasa, Sawal, dan Dulkaidah hari Jumat, Sabtu dan Minggu
3. Bulan Besar, Sura dan Sapar, hari Senin, Selasa, Sabtu dan Minggu
4. Bulan Mulud, Bakdamulut dan Jumadilawal hari Senin, Selasa, Rabu dan
Kamis
Oleh orang Jawa tahun-tahun digabung menjadi semacam abad yang terdiri dari delapan
satuan lebih kecil. Setiap satuan ini terdiri atas 8 tahun Jawa dan disebut windu. Di
bawah disajikan nama-nama windu:
F. Taliwangke (mengikat bangkai), hari yang tidak baik di dalam Bulan dan
Wuku
1. Hari naas Keluarga : Senin Wage, hari meninggalnya salah satu orang tuanya
Ibu Dadap jatuh pada 22 Januari 2007 dan Hari Sabtu Kliwon, hari meninggalnya
salah satu orang tuanya Bapak Waru, jatuh pada 13 Januari 2007 (lih catatan A)
2. Hari yang tidak baik di dalam bulan. Dikarenakan Bulan Januari 2007
meliputi Bulan Besar (1-19 Januari) dan Bulan Sura (20-31 Januari), sehingga
perlu menghindari hari tidak baik di dalam ke dua bulan tersebut yaitu Senin,
Selasa, Sabtu dan Minggu yang jatuh pada tanggal 1, 2, 6, 7, 8, 9, 13, 14, 15,
16. (lih catatan B)
3. Hari yang tidak baik di dalam Tahun Alip adalah Selasa Pon jatuh pada
tanggal 26 Januari 2007, dan Sabtu Paing, tidak ada dalam bulan Januari 2007.
(lih cacatan C)
4. Tanggal yang tidak baik dalam bulan. Untuk bulan Besar tanggal 6, 10, 12, 20
dan untuk bulan Sura tanggal; 6, 11, 18 (lih cacatan D)
5. Samparwangke, hari yang tidak baik dalam wuku. Siklus Wuku berlaku
selama 7 hari. Ada lima siklus wuku pada Januari 2007, yaitu; 1-6 Januari Wuku
Pahang, 7-13 Januari Wuku Kuruwelut, 14-20 Januari Wuku Marakeh, 21-27
Januari Wuku Tambir, dan 28 – 3 Pebruari Wuku Medangkungan. Dari ke lima
Wuku tersebut hari yang tidak baik hanya ada pada Wuku Tambir yaitu; Senin
Wage, 22 Januari 2007. (lih catatan E)
6. Taliwangke, hari yang tidak baik di dalam Bulan dan Wuku untuk Januari
2007 tidak ada. Karena pada Bulan Besar tidak ada Wuku Wayang dan pada
Bulan Sura tidak ada Wuku Landep (lih cacatan F)
Setelah dikurangi tanggal yang tidak baik dalam bulan Januari 2007 yaitu
tanggal 1, 2, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 20, 22 dan 26, sisanya adalah
tanggal 3, 4, 5, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, dan 31. Dikarenakan
20 Januari sudah memasuki bulan Sura, seyoganya tanggal 20 keatas tidak
dipilih, sehingga tinggal enam hari yang tersisa. Enam hari itulah yang menjadi
prioritas pertama pilihan hari baik untuk upacara Pekawinan di Bulan Januari
2007. Silakan memilih yang terbaik diantara yang baik.
Jika terpaksa memilih tanggal di luar prioritas pertama karena alasan keluarga
yang sangat mendesak, bisa ditempuh dengan prioritas ke dua. Pada pilihan ke
dua ini, hari yang tidak baik di dalam Bulan (cacatan B) dapat diterjang,
sehingga selain 6 hari prioritas pertama, didapatkan tambahan 10 hari yang
dapat dipilih, yaitu:
Dengan mengetahui paparan hari dan tanggal yang tidak baik dalam
melangsung-kan upacara perkawinan atau Mantu (lihat tulisan 1) maka akan
diketahui pula hari dan tanggal yang baik. Seperti dicontohkan cara memilih
hari baik pada bulan Januari 2007 yang dikelompokan menjadi dua, yaitu hari
baik pilihan utama dan pilihan alternatif (lihat tulisan 2). Dengan adanya
pilihan alternatif tersebut dimaksudkan bahwa perhitungan hari dan tanggal
baik ini sesungguhnya sangat lentur, tidak kaku. Persoalannya bukan pada,
apakah hari dan tanggal yang satu baik, sedangkan hari dan tanggal yang
lainnya jelek, tetapi lebih kepada sebuah kebutuhan akan waktu yang dirasa
sesuai dan pas dengan yang akan memakainya. Sehingga dapat saja memilih
prioritas pertama atau atau prioritas ke dua, ataupun juga tidak memilih yang
diprioritaskan. Maka perhitungan hari baik lebih dimaknai sebagai suatu
kesempatan untuk memilih. Dengan bekal kemampuan mengenali watak hari,
pasaran, tanggal, bulan dan tahun, paling tidak dapat menjadi pertimbangan
ketika memilih waktu yang sesuai dan pas untuk menyelenggarakan upacara
monumental agung dalam penggalan perjalanan kehidupan.
Paparan hari yang tidak baik di bawah ini merupakan lanjutan dari tulisan (1)
bagian A – F, sehingga menambah panjangnya daftar hari, tanggal dan bulan
yang tidak baik untuk Mantu, berkaitan dengan watak nya, yaitu :
G. Kunarpaning Warsa, hari yang dianggap mati, tidak baik untuk keperluan
apapun. Jatuh di akhir tahun, yaitu tanggal 29 atau tanggal 30 bulan Besar,
sebelum masuk ke tanggal satu Sura (tahun baru).
1. Untuk Tahun Alip : jatuh pada hari Sabtu Pahing
2. Untuk Tahun Ehe : jatuh pada hari Kemis Pahing
3. Untuk Tahun Jimawal : jatuh pada hari Senin Legi
4. Untuk Tahun Je : jatuh pada hari Jumat Legi
5. Untuk Tahun Dal : jatuh pada hari Rabu Kliwon
6. Untuk Tahun Be : jatuh pada hari Minggu Wage
7. Untuk Tahun Wawu : jatuh pada hari Kemis Pon
8. Untuk Tahun Jimakir : jatuh pada hari Selasa Pon
Pada paparan tulisan 1 bagian C, sudah termasuk larangan hari pasaran yang
disebut Kunarpaning Warsa. Namun yang tertulis pada no. 7 Kamis Kliwon, yang
benar adalah Kamis Pon.
H. Bangas Padewan, adalah tanggal di dalam Bulan yang tidak boleh diterjang
untuk Mantu.
Satu bulan penuh yang tidak terdapat hari Selasa Kliwon tidak baik untuk Mantu
1. Tahun Alip, bulan yang tidak terdapat hari Selasa Kliwon adalah Jumadilakir
& Besar.
2. Tahun Ehe, bulan yang tidak terdapat hari Selasa Kliwon adalah Rejeb
3. Tahun Jimawal, bulan yang tidak ada hari Selasa kliwon adalah Sura &
Ruwah
4. Tahun Je, bulan yang tidak ada hari Selasa Kliwon adalah Sapar dan Ruwah
5. Tahun Dal, bulan yang tidak ada hari Selasa Kliwon adalah Mulud dan Pasa
6. Tahun Be, bulan yang tidak ada hari Selasa Kliwon adalah Bakdamulut
7. Tahun Wawu, bulan yg tidak ada hari selasa Kliwon adalah Bakdamulut &
Dulkaidah
8. Tahun Jimakir, bulan yang tidak ada hari Selasa Kliwon adalah Jumadilawal
Dari 12 nama bulan yang ada, 8 nama bulan dinyatakan tidak baik untuk Mantu.
Dari kedelapan nama bulan tersebut, ada 4 nama bulan yang tidak boleh
diterjang dan empat nama bulan yang boleh diterjang. Sehingga sisanya ada 4
nama Bulan yang berwatak baik untuk Mantu, yaitu :
Dari watak bulan yang baik inilah biasanya seseorang mengawali pilihannya,
baru kemudian dicari tanggal, hari dan jamnya.
Setelah didapatkan calon pasangan yang bobot, bibit dan bebednya baik,
bahkan mendekati sempurna, ada satu hal esensial yang perlu
dipertimbangkan, sebelum melangkah lebih jauh, yaitu menghitung hari,
pasaran, tanggal, bulan dan tahun kelahiran masing-masing calon pasangan. Di
dalam primbon terdapat perhitungan yang menunjukan apakah ke dua calon
pasangan tersebut, jika bersatu membangun rumah tangga akan mengalami
kehidupan yang baik, atau mengalami kehidupan yang tidak baik. Calon
pasangan pria dan calon pasangan wanita, yang masing-masing memiliki bobot,
bibit, bebed baik, belum tentu mereka cocok ketika harus membangun rumah
tangga. Ada istilah: mencari ‘bojo’ itu mudah, tetapi memilih ‘jodho’ itu
susah, perlu pertimbangan dan perhitungan yang cermat. Karena yang namanya
jodoh dalam konteks ini diartikan dengan, jika pasangan tersebut bersatu akan
saling melengkapi kekurangannya, saling menutupi kelemahannya dan saling
menambah kelebihannya. Sehingga pasangan yang sudah jodoh ketika
membangun rumah tangga, masing-masing pasangan dapat mengembangkan
diri dengan maksimal.
Untuk mengetahui apakah calon pasangan tersebut jodoh atau tidak jodoh, ada
beberapa macam cara menghitung:
Cara A. Hari dan Pasaran kelahiran pasangan pria dan wanita masing-masing
diangkakan sesuai dengan Tabel A dan Tabel B, kemudian dijumlah. Jumlahnya
dibagi sepuluh. Jika dibagi 10 sisanya lebih dari tujuh, maka tidak dibagi
sepuluh melainkan dibagi 7. Prinsipnya sisanya tidak boleh lebih dari 7.
Contoh:
pasangan pria lahir pada Hari Senin, Pasaran Paing.
Senin 4 + Paing 9 = 13 (lihat tabel A & B)
pasangan wanita lahir pada Hari Kamis Pasaran Kliwon
Kamis 8 + Kliwon 8 = 16 (lihat tabel A & B)
Kelahiran Pria diangkakan = 13
Kelahiran wanita diangkakan = 16 +
Jumlah 29
HARI
TABEL C PASARAN
NILAI ANGKA
HARI. NILAI ANGKA
NAMA ARTINYA
SISA PASARAN.
4
Senin
Wasesa Sagara 7 Besar wibawanya, luas budinya, sabar, pemaaf
1 Pon
3
Selasa. 4
Tunggak
Wage Semi Rejekinya mudah dan melimpah
2
7
Rabu 8
Satriya Wibawa
kliwon Mendapat keluhuran dan kemuliaan
3
8
5
kamis
LegiSeneba
Sumur Banyak yang datang berguru
4
6 9
jumat PaingWirang
Satriya Mengalami dukacita dan kewirangan
5
9
Sabtu
Bumi Kapethak Banyak mengalami kesedihan, tetapi tabah dan
6 pekerja keras
5
minggu
Lebu Katiyup Mengalami duka nestapa, tdk pernah kesampaian yg
7 Angin dicita-citakan
Catatan :
Sisa angka 7 artinya bahwa angka hasil dari penjumlahan habis dibagi 7.
Dilihat dari Tabel C jumlah hari pasaran kelahiran pasangan yang setelah dibagi
10 atau 7 menyisakan angka 1, 2, 3, dan 4 kategori Jodho, semuanya baik
adanya.
CARA B. Hari dan pasaran kelahiran pasangan pria dijumlah dengan hari
pasaran kelahiran pasangan wanita, hasil dari penjumlahan dibagi 5. Sisa angka
setelah dibagi 5 adalah angka kunci yang dipakai untuk menghitung.
Contoh:
pasangan pria lahir pada Hari Senin, Pasaran Paing.
Senin 4 + Paing 9 = 13 (lihat tabel A & B)
pasangan wanita lahir pada Hari Kamis Pasaran Kliwon
Kamis 8 + Kliwon 8 = 16 (lihat tabel A & B)
Kelahiran Pria diangkakan = 13
Kelahiran wanita diangkakan = 16 +
Jumlah 29
29 : 5 = 5, sisanya 4.
ARTINYA
NAMA
SISA
rejeki melimpah
1 Sri
Cara C. Saat kelahiran Pasangan Pria dan Pasangan Wanita yang masing-masing
terdiri dari : Nilai angka hari kelahiran (lih tabel A) ditambah angka tanggal
lahir, ditambah nilai angka pasaran kelahiran (lih tabel C), ditambah nilai
angka bulan kelahiran (lih tabel E) dan ditambah nilai angka tahun kelahiran
(lih Tabel F) keduanya dijumlah dan dibagi 9. Sisa angka setelah dibagi 9
adalah angka kunci untuk dihitung, lih Tabel G.
Tabel E
TABEL E
Tabel F
Tabel G
NILAI ANGKA
BULAN
NOMOR BULAN
TABEL F
TABEL G
7
1 Sura
NILAI ANGKA
PASARAN NAMA ARTINYA
SISA
2
2 Sapar 1 Wali Tidak Baik
Alip 1,4,7
3 4 Pengulu Cukup
3 Mulud 2,5,8
Dal
Manten Baik
5 5 3,6,9
4 Bakdamulud Ehe
2
6 Be
5 Jumadilawal
3
1 jimawal
6 Jumadilakir
6
Wawu
2
7 Rejeb
7
Je
4
8 Ruwah
3
Jimakir
5
9 Pasa
Catatan : angka 9 artinya bahwa jumlah angka habis dibagi 9
Contoh :
Jumlah ke duanya 40 + 31 = 71
71 : 9 = 7, sisa 8
Dari paparan perhitungan Salaki Rabi, pasangan Senin Pahing dan Kamis Kliwon
dihitung dengan cara A hasilnya baik. Sedangkan dengan cara B hasilnya jelek.
Lain lagi jika dihitung dengan cara C, hasilnya cukup. Hal tersebut tidak berarti
bahwa perhitungan ke tiga cara tersebut saling bertentangan atau asal beda
saja, tetapi lebih menunjukan bahwa dalam perhitungan ini ada kelenturan,
ada tawaran-tawaran atau pilihan-pilihan alternatif, yang tentunya memberi
kesempatan pada calon pasangan untuk memilih yang terbaik. Jika cocok
dengan cara A, silakan memakai cara A. Jika cocok dengan cara B ataupun C,
silakan pakai yang terbaik. Namun perlu dicacat, bahwa ketiga cara tersebut
yang paling lengkap adalah cara C, kalau tidak boleh mengatakan yang paling
baik. Karena yang dihitung tidak saja hari dan pasaran seperti pada cara A dan
Cara B, tetapi tanggal, bulan dan tahun kelahiran juga dihitung.
DIPOSKAN OLEH WAHYU HENI SUKOWATI DI 00:55
POSKAN KOMENTAR
MENGENAI SAYA
ARSIP BLOG
• ▼ 2008 (23)
o ▼ Juli (23)
Siapa yang golongan darahnya pas ama komik ini?? h...
Ramalan Primbon Jawa TentangSifat Wanita
Tafsir Mimpi
Watak Manusia
Fakta Golongan Darah
Kecerdasan Otak
Ramalan Golongan Darah - Kesehatan
Ramalan Primbon Jawa TentangSifat Wanita
Ramalan Primbon Tentang Arti Tahi Lalat Pada Tubuh...
Primbon jawa
Karakter Atau Watak Perempuan Menurut Tanggal
Primbon Jawa: Menentukan hari baik, calon pasangan...
Kesetian Berdasarkan Zodiak
Arti Nama Berdasarkan Awal Huruf
Arti Tanggal Lahir
Shio-shio
Arti Sebuah Mimpi
Saat Hati Berdebar
SAAT KEDUTAN
SAAT TELINGA BERDENGING
Arti Pada Waktu Kita Bersin
Saat Menstrubasi
Selasa, 15 Juli 2008