You are on page 1of 15

RA M A L A N - R AM AL AN CI NTA

INI TENTANG RAMALAN-RAMALAN YANG SAYA RAKUM DARI


BEBERAPA SUMBER YANG ADA DI SITUS DAN SAYA HARAP ANDA
JANGAN TERLALU PERCAYA SEMUA ITU
• HOME
• TIPS DAN TRIK
• RAMALAN-RAMALAN
• GALERI FOTO
• CERPEN

SPONGEBOB ANIMATION CLOCK

JUL

17

Primbon Jawa: Menentukan hari baik, calon pasangan

Memilih Hari untuk Upacara Perkawinan

Memilih hari baik untuk menyelenggarakan upacara perkawinan, merupakan


pengetahuan yang didapatkan dari ‘ilmu titen’ atau kumpulan catatan dari
kejadian-kejadian serupa yang berlangsung terus-menerus dari generasi ke
generasi. Misalnya, mengapa Bulan Sura tidak baik untuk meyelenggarakan
upacara Perkawinan? Karena biasanya pengantin yang diresmikan pada bulan
Sura mengalami celaka. Selain bulan, ada hari, tanggal dan tahun yang menjadi
pantangan, karena jika sengaja diterjang biasanya berdampak negatif bagi
pengantin dan keluarga.

Dengan mengenali kejadian-kejadian buruk yang berhubungan dengan hari,


tanggal, bulan dan tahun, tentunya para pengguna hari untuk upacara
Perkawinan tidak mau mengambil resiko, lebih baik memilih hari yang tidak
menjadi pantangan. Toh dengan perencanaan matang, memilih hari yang sesuai
pun belum tentu menjamin keberhasilan sebuah perkawinan, apalagi yang tidak
direncanakan dengan matang. Karena pertimbangan yang sederhana itulah
maka sampai sekarang sebagian besar masyarakat menggunakan ‘ilmu titen’
memilih hari yang baik untuk menyelenggarakan upacara Perkawinan. Sehingga
muncul istilah ‘musim maten’ ini artinya bahwa pada bulan, yang menurut
kebiasaan leluhur (ilmu titen) adalah bulan baik, maka di sana-sini akan
dijumpai penyelenggarakan upacara perkawinan.

Ilmu titen yang berkaitan dengan pemilihan hari, perhitungan nasib dan
ramalan telah diwariskan turun-temurun dalam bentuk buku yang disebut
Primbon. Ada beberapa versi buku Primbon diantaranya: Kitab Centhini, Sabda
Pandhita, R. Tanojo, Betaljemur Adam Makna, R. Soemodidjojo.

Untuk memilih hari baik (pada dasarnya semua hari baik, sehingga pengertian
memilih hari baik lebih kepada kesesuaian antara waktu dengan pengguna
waktu) pada upacara Perkawinan, dengan menggunakan Kalender Jawa Sultan
Agungan, pertama kali yang dilakukan adalah menghindari hari yang tidak baik,
pada yang meliputi :

A. Hari naas keluarga

1. Hari dan pasaran meninggalnya (geblage) orang tua dari bapak ibu calon
pengantin.
2. Jika orang tua dari bapak ibu calon pengantin masih hidup, yang dihindari
adalah hari dan pasaran meninggalnya kakek, nenek dari bapak ibu calon
penganten.
3. Hari dan pasaran meninggalnya saudara kandung calon pengantin berdua,
kalau ada.

B. Hari tidak baik di dalam Bulan

1. Bulan Jumadilakir, Rejeb dan Ruwah hari Rabu, Kamis dan Jumat
2. Bulan Puasa, Sawal, dan Dulkaidah hari Jumat, Sabtu dan Minggu
3. Bulan Besar, Sura dan Sapar, hari Senin, Selasa, Sabtu dan Minggu
4. Bulan Mulud, Bakdamulut dan Jumadilawal hari Senin, Selasa, Rabu dan
Kamis

C. Hari tidak baik di dalam Tahun

Oleh orang Jawa tahun-tahun digabung menjadi semacam abad yang terdiri dari delapan
satuan lebih kecil. Setiap satuan ini terdiri atas 8 tahun Jawa dan disebut windu. Di
bawah disajikan nama-nama windu:

1. Alip (354 hari; 1 Suro=Selasa Pon)


2. Ehe (355 hari; 1 Suro=Sabtu Pahing)
3. Jimawal (354 hari; 1 Suro=Kamis Pahing)
4. Je (355 hari; 1 Suro=Senin Legi)
5. Dal (354 hari; 1 Suro=Sabtu Legi)
6. Be (355 hari; 1 Suro=Rabu Kliwon)
7. Wawu (354 hari; 1 Suro=Ahad Wage)
8. Jimakir (355 hari; 1 Suro=Kamis Pon)
1. Tahun Alip hari Selasa Pon dan Sabtu Paing
2. Tahun Ehe hari Sabtu Paing dan Kamis paing
3. Tahun Jimawal hari Kamis Paing dan Senin Legi
4. Tahun Je hari Senin Legi dan Jumat Legi
5. Tahun Dal hari Jumat Kliwon dan Rabu Kliwon-
6. Tahun Be hari Rabu Kliwon dan Minggu Wage
7. Tahun Wawu hari Minggu Wage dan Kamis Kliwon
8. Tahun Jimakir hari Kamis Pon dan Selasa Pon

D. Tanggal tidak baik di dalam Bulan

1. Bulan Sura tanggal 6, 11 dan 18


2. Bulan Sapar tanggal 1, 10 dan 20
3. Bulan Mulud tanggal 1, 8, 10, 15 dan 20
4. Bulan Bakdamulud tanggal 10, 12, 20 dan 28
5. Bulan Jumadilawal tanggal 1, 10, 11 dan 28
6. Bulan Jumadilakir tanggal 10, 14 dan 18
7. Bulan Rejeb tanggal 2 , 13, 14, 18 dan 27
8. Bulan Ruwah tanggal 4, 12, 13, 26 dan 28
9. Bulan Puasa tanggal 7, 9, 20 dan 24
10. Bulan Syawal tanggal 2, 10 dan 20
11. Bulan Dulkaidah tanggal 2, 9, 13, 22 dan 28
12. Bulan Besar tanggal 6, 10, 12 dan 20

E. Samparwangke, arti harafiahnya adalah menyampar Bangkai. Merupakan hari


yang tidak baik di dalam Wuku (Zodiak Jawa)

1. Wuku Warigalit, hari Senin Kliwon


2. Wuku Bala, hari Senin Legi
3. Wuku Langkir, hari Senin Paing
4. Wuku Sinta, hari Senin Pon
5. Wuku Tambir, hari Senin Wage

F. Taliwangke (mengikat bangkai), hari yang tidak baik di dalam Bulan dan
Wuku

1. Bulan Dulkangidah dan Jumadilawal Wuku Wuye, hari Senin Kliwon


2. Bulan Besar dan Jumadilakir Wuku Wayang, hari Selasa Legi
3. Bulan Sura dan Rejeb Wuku Landep, hari Rabo Paing
4. Bulan Sapar dan Ruwah Wuku Warigalit, hari Kamis Pon
5. Bulan Mulud dan Puasa Wuku Kuningan, hari Jumat Wage
6. Bulan Bakdamulud dan Syawal Wuku Kuruwelut, hari Sabtu Kliwon

Memilih Hari untuk Upacara Perkawinan pada Bulan Januari 2007


Berdasarkan cacatan hari yang tidak baik, (lihat tulisan 1) akan didapatkan hari
yang baik. Tinggal dipilih yang sesuai dan cocok dengan kebutuhan keluarga.
Misalkan : Bapak dan Ibu Dadap telah sepakat dengan calon besannya yaitu
Bapak dan Ibu Waru, akan menyelenggarakan upacara perkawinan pada Bulan
Januari 2007. Menurut Kalender Jawa, Januari 2007 berada dalam Tahun Alip,
Bulan Besar dan bulan Sura.

Maka hari yang dihindari adalah :

1. Hari naas Keluarga : Senin Wage, hari meninggalnya salah satu orang tuanya
Ibu Dadap jatuh pada 22 Januari 2007 dan Hari Sabtu Kliwon, hari meninggalnya
salah satu orang tuanya Bapak Waru, jatuh pada 13 Januari 2007 (lih catatan A)
2. Hari yang tidak baik di dalam bulan. Dikarenakan Bulan Januari 2007
meliputi Bulan Besar (1-19 Januari) dan Bulan Sura (20-31 Januari), sehingga
perlu menghindari hari tidak baik di dalam ke dua bulan tersebut yaitu Senin,
Selasa, Sabtu dan Minggu yang jatuh pada tanggal 1, 2, 6, 7, 8, 9, 13, 14, 15,
16. (lih catatan B)
3. Hari yang tidak baik di dalam Tahun Alip adalah Selasa Pon jatuh pada
tanggal 26 Januari 2007, dan Sabtu Paing, tidak ada dalam bulan Januari 2007.
(lih cacatan C)
4. Tanggal yang tidak baik dalam bulan. Untuk bulan Besar tanggal 6, 10, 12, 20
dan untuk bulan Sura tanggal; 6, 11, 18 (lih cacatan D)
5. Samparwangke, hari yang tidak baik dalam wuku. Siklus Wuku berlaku
selama 7 hari. Ada lima siklus wuku pada Januari 2007, yaitu; 1-6 Januari Wuku
Pahang, 7-13 Januari Wuku Kuruwelut, 14-20 Januari Wuku Marakeh, 21-27
Januari Wuku Tambir, dan 28 – 3 Pebruari Wuku Medangkungan. Dari ke lima
Wuku tersebut hari yang tidak baik hanya ada pada Wuku Tambir yaitu; Senin
Wage, 22 Januari 2007. (lih catatan E)
6. Taliwangke, hari yang tidak baik di dalam Bulan dan Wuku untuk Januari
2007 tidak ada. Karena pada Bulan Besar tidak ada Wuku Wayang dan pada
Bulan Sura tidak ada Wuku Landep (lih cacatan F)

Setelah dikurangi tanggal yang tidak baik dalam bulan Januari 2007 yaitu
tanggal 1, 2, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 20, 22 dan 26, sisanya adalah
tanggal 3, 4, 5, 16, 17, 19, 21, 23, 24, 25, 27, 28, 29, 30, dan 31. Dikarenakan
20 Januari sudah memasuki bulan Sura, seyoganya tanggal 20 keatas tidak
dipilih, sehingga tinggal enam hari yang tersisa. Enam hari itulah yang menjadi
prioritas pertama pilihan hari baik untuk upacara Pekawinan di Bulan Januari
2007. Silakan memilih yang terbaik diantara yang baik.

1. Rabu Kliwon, 3 Januari 2007


2. Kamis Legi, 4 Januari 2007
3. Jumat Paing, 5 Januari 2007
4. Selasa Pon, 16 Januari 2007
5. Rabu Wage, 17 Januari 2007
6. Jumat Legi, 19 Januari 2007

Jika terpaksa memilih tanggal di luar prioritas pertama karena alasan keluarga
yang sangat mendesak, bisa ditempuh dengan prioritas ke dua. Pada pilihan ke
dua ini, hari yang tidak baik di dalam Bulan (cacatan B) dapat diterjang,
sehingga selain 6 hari prioritas pertama, didapatkan tambahan 10 hari yang
dapat dipilih, yaitu:

1. Senin Pon, 1 Januari 2007


2. Selasa Wage, 2 Januari 2007
3. Sabtu Pon, 6 Januari 2007
4. Minggu Wage, 7 Januari 2007
5. Senin Kliwon, 8 Januari 2007
6. Selasa Legi, 9 Januari 2007
7. Sabtu Kliwon, 13 Januari 2007
8. Minggu Legi, 14 Januari 2007
9. Senin Pahing, 15 Januari 2007
10. Selasa Pon, 16 Januari 2007

Mengenali Watak hari yang Tidak Baik Untuk ‘Mantu’

Dengan mengetahui paparan hari dan tanggal yang tidak baik dalam
melangsung-kan upacara perkawinan atau Mantu (lihat tulisan 1) maka akan
diketahui pula hari dan tanggal yang baik. Seperti dicontohkan cara memilih
hari baik pada bulan Januari 2007 yang dikelompokan menjadi dua, yaitu hari
baik pilihan utama dan pilihan alternatif (lihat tulisan 2). Dengan adanya
pilihan alternatif tersebut dimaksudkan bahwa perhitungan hari dan tanggal
baik ini sesungguhnya sangat lentur, tidak kaku. Persoalannya bukan pada,
apakah hari dan tanggal yang satu baik, sedangkan hari dan tanggal yang
lainnya jelek, tetapi lebih kepada sebuah kebutuhan akan waktu yang dirasa
sesuai dan pas dengan yang akan memakainya. Sehingga dapat saja memilih
prioritas pertama atau atau prioritas ke dua, ataupun juga tidak memilih yang
diprioritaskan. Maka perhitungan hari baik lebih dimaknai sebagai suatu
kesempatan untuk memilih. Dengan bekal kemampuan mengenali watak hari,
pasaran, tanggal, bulan dan tahun, paling tidak dapat menjadi pertimbangan
ketika memilih waktu yang sesuai dan pas untuk menyelenggarakan upacara
monumental agung dalam penggalan perjalanan kehidupan.

Paparan hari yang tidak baik di bawah ini merupakan lanjutan dari tulisan (1)
bagian A – F, sehingga menambah panjangnya daftar hari, tanggal dan bulan
yang tidak baik untuk Mantu, berkaitan dengan watak nya, yaitu :

G. Kunarpaning Warsa, hari yang dianggap mati, tidak baik untuk keperluan
apapun. Jatuh di akhir tahun, yaitu tanggal 29 atau tanggal 30 bulan Besar,
sebelum masuk ke tanggal satu Sura (tahun baru).
1. Untuk Tahun Alip : jatuh pada hari Sabtu Pahing
2. Untuk Tahun Ehe : jatuh pada hari Kemis Pahing
3. Untuk Tahun Jimawal : jatuh pada hari Senin Legi
4. Untuk Tahun Je : jatuh pada hari Jumat Legi
5. Untuk Tahun Dal : jatuh pada hari Rabu Kliwon
6. Untuk Tahun Be : jatuh pada hari Minggu Wage
7. Untuk Tahun Wawu : jatuh pada hari Kemis Pon
8. Untuk Tahun Jimakir : jatuh pada hari Selasa Pon

Pada paparan tulisan 1 bagian C, sudah termasuk larangan hari pasaran yang
disebut Kunarpaning Warsa. Namun yang tertulis pada no. 7 Kamis Kliwon, yang
benar adalah Kamis Pon.

H. Bangas Padewan, adalah tanggal di dalam Bulan yang tidak boleh diterjang
untuk Mantu.

1. Bulan Sura : tanggal 11


2. Bulan Sapar : tanggal 20
3. Bulan Mulud : tanggal 1 & 15
4. Bulan Bakdamulud : tanggal 10 & 12
5. Bulan Jumadilawal : tanggal 10 & 11
6. Bulan Jumadilakir : tanggal 10 & 14
7. Bulan Rejeb : tanggal 13 & 27
8. Bulan Ruwah : tanggal 4 & 28
9. Bulan Pasa : tanggal 7 & 20
10. Bulan Sawal : tanggal 10
11. Bulan Dulkaidah : tanggal 2 & 22
12. Bulan Besar : tanggal 6 & 20

Pada paparan tulisan 1 bagian D sudah termasuk larangan tanggal di dalam


bulan yang disebut Bangas Padewan.

I. Anggara Kasih atau hari Selasa pasaran Kliwon.

Satu bulan penuh yang tidak terdapat hari Selasa Kliwon tidak baik untuk Mantu

1. Tahun Alip, bulan yang tidak terdapat hari Selasa Kliwon adalah Jumadilakir
& Besar.
2. Tahun Ehe, bulan yang tidak terdapat hari Selasa Kliwon adalah Rejeb
3. Tahun Jimawal, bulan yang tidak ada hari Selasa kliwon adalah Sura &
Ruwah
4. Tahun Je, bulan yang tidak ada hari Selasa Kliwon adalah Sapar dan Ruwah
5. Tahun Dal, bulan yang tidak ada hari Selasa Kliwon adalah Mulud dan Pasa
6. Tahun Be, bulan yang tidak ada hari Selasa Kliwon adalah Bakdamulut
7. Tahun Wawu, bulan yg tidak ada hari selasa Kliwon adalah Bakdamulut &
Dulkaidah
8. Tahun Jimakir, bulan yang tidak ada hari Selasa Kliwon adalah Jumadilawal

J. Bulan yang tidak baik di dalam Tahun

1. Tahun Alip, bulan tidak baik; Jumadilakir, Pasa & Dulkaidah


2. Tahun Ehe, bulan tidak baik; Mulud, Bakdamulut, Pasa, Dulkaidah & Besar
3. Tahun Jimawal, bulan tidak baik; Sura, Sapar, Mulud, Jumadilawal & Besar
4. Tahun Je, bulan tidak baik adalah; Sura, Sapar, Mulud, Sawal & Dulkaidah
5. Tahun Dal, bulan tidak baik adalah; Sapar, Mulud, Ruwah & Dulkaidah
6. Tahun Be, bulan tidak baik; Sura, Sapar dan Rejeb
7. Tahun Wawu, bulan tidak baik; Sura, Jumadilawal, Sawal, Dulkaidah & Besar
8. Tahun Jimakir, bulan tidak baik adalah Sura dan Dulkaidah.

K. Bulan yang tidak Baik berdasarkan Wataknya

1. Bulan Sura kalau untuk Mantu wataknya : bertengkar dan mengalami


kerusakan. Jangan diterjang!
2. Bulan Mulud kalau untuk Mantu wataknya : Mati salah satu (mati dalam arti
luas). Jangan diterjang!
3. Bulan Pasa kalau untuk Mantu wataknya : Celaka besar. Jangan diterjang!
4. Bulan Dulkaidah kalau untuk Mantu wataknya : Banyak musuh dan sakit-
sakitan. Jangan diterjang!
5. Bulan Sapar kalau untuk Mantu wataknya : Kekurangan dan banyak hutang.
Boleh diterjang
6. Bulan Bakdamulud kalau untuk Mantu wataknya : selalu dicacat dan menjadi
pergunjingan yang tidak baik. Boleh diterjang
7. Bulan Jumadilawal kalau untuk Mantu wataknya sering kehilangan, kena tipu
dan banyak musuh. Boleh diterjang
8. Bulan Sawal kalau untuk Mantu wataknya : kekurangan dan banyak hutang.
Boleh diterjang

Dari 12 nama bulan yang ada, 8 nama bulan dinyatakan tidak baik untuk Mantu.
Dari kedelapan nama bulan tersebut, ada 4 nama bulan yang tidak boleh
diterjang dan empat nama bulan yang boleh diterjang. Sehingga sisanya ada 4
nama Bulan yang berwatak baik untuk Mantu, yaitu :

1. Bulan Jumadilawal wataknya : kaya harta benda dan kemuliaan


2. Bulan Rejeb wataknya : sejahtera dan selamat.
3. Bulan Ruwah wataknya : panjang umur, dan berkelimpahan
4. Bulan Besar wataknya : penuh keberuntungan dan sukacita

Dari watak bulan yang baik inilah biasanya seseorang mengawali pilihannya,
baru kemudian dicari tanggal, hari dan jamnya.

Perhitungan Memilih Calon Pasangan


Bobot Bibit Bebed merupakan istilah untuk melakukan seleksi awal dalam
memilih pasangan yang berkualitas. Bobot diartikan dengan berbobot atau
bermutu. Dari kemampuan berpikir, cara mengolah emosi dan prestasi yang
dihasilkan, seseorang akan menunjukan seberapa tinggi kemampuannya serta
seberapa besar bobotnya. Bibit ‘benih’ keturunan. Di mana ia dilahirkan? Siapa
orang tuanya? Dari lingkungan sosial dan keluarga yang baik-baik, biasanya akan
melahirkan keturunan yang baik pula. Bebed – bebedan, cara berpakaian atau
penampilan. Bebed menunjukan cara sesorang membawa diri, bergaul dan
bertingkah laku. Idealnya, ketiga hal tersebut baik adanya.

Setelah didapatkan calon pasangan yang bobot, bibit dan bebednya baik,
bahkan mendekati sempurna, ada satu hal esensial yang perlu
dipertimbangkan, sebelum melangkah lebih jauh, yaitu menghitung hari,
pasaran, tanggal, bulan dan tahun kelahiran masing-masing calon pasangan. Di
dalam primbon terdapat perhitungan yang menunjukan apakah ke dua calon
pasangan tersebut, jika bersatu membangun rumah tangga akan mengalami
kehidupan yang baik, atau mengalami kehidupan yang tidak baik. Calon
pasangan pria dan calon pasangan wanita, yang masing-masing memiliki bobot,
bibit, bebed baik, belum tentu mereka cocok ketika harus membangun rumah
tangga. Ada istilah: mencari ‘bojo’ itu mudah, tetapi memilih ‘jodho’ itu
susah, perlu pertimbangan dan perhitungan yang cermat. Karena yang namanya
jodoh dalam konteks ini diartikan dengan, jika pasangan tersebut bersatu akan
saling melengkapi kekurangannya, saling menutupi kelemahannya dan saling
menambah kelebihannya. Sehingga pasangan yang sudah jodoh ketika
membangun rumah tangga, masing-masing pasangan dapat mengembangkan
diri dengan maksimal.

Untuk mengetahui apakah calon pasangan tersebut jodoh atau tidak jodoh, ada
beberapa macam cara menghitung:

Cara A. Hari dan Pasaran kelahiran pasangan pria dan wanita masing-masing
diangkakan sesuai dengan Tabel A dan Tabel B, kemudian dijumlah. Jumlahnya
dibagi sepuluh. Jika dibagi 10 sisanya lebih dari tujuh, maka tidak dibagi
sepuluh melainkan dibagi 7. Prinsipnya sisanya tidak boleh lebih dari 7.

Contoh:
pasangan pria lahir pada Hari Senin, Pasaran Paing.
Senin 4 + Paing 9 = 13 (lihat tabel A & B)
pasangan wanita lahir pada Hari Kamis Pasaran Kliwon
Kamis 8 + Kliwon 8 = 16 (lihat tabel A & B)
Kelahiran Pria diangkakan = 13
Kelahiran wanita diangkakan = 16 +
Jumlah 29

Pertama kali yang untuk membagi angka 29 adalah bilangan 10.


29 : 10 = 2, sisanya 9. karena sisanya lebih dari 7 maka memakai kemungkinan
yang ke dua, yang untuk membagi tidak 10 tetapi 7.
29 : 7 = 4, sisanya 1. Angka sisa 1 (satu) tersebut yang menjadi kunci untuk
dihitung. Angka sisa 1, namanya Wasesa Sagara, artinya besar wibawanya, luas
budinya, panjang sabar dan pemaaf. (lihat Tabel C). Artinya bahwa pasang
tersebut jodoh. Kehidupan rumah tangganya kelak akan penuh wibawa,
disegani karena kebaikan budinya.
Tabel A
Tabel C
Tabel B

HARI
TABEL C PASARAN

NILAI ANGKA
HARI. NILAI ANGKA
NAMA ARTINYA
SISA PASARAN.

4
Senin
Wasesa Sagara 7 Besar wibawanya, luas budinya, sabar, pemaaf
1 Pon

3
Selasa. 4
Tunggak
Wage Semi Rejekinya mudah dan melimpah
2

7
Rabu 8
Satriya Wibawa
kliwon Mendapat keluhuran dan kemuliaan
3

8
5
kamis
LegiSeneba
Sumur Banyak yang datang berguru
4

6 9
jumat PaingWirang
Satriya Mengalami dukacita dan kewirangan
5

9
Sabtu
Bumi Kapethak Banyak mengalami kesedihan, tetapi tabah dan
6 pekerja keras
5
minggu
Lebu Katiyup Mengalami duka nestapa, tdk pernah kesampaian yg
7 Angin dicita-citakan
Catatan :

Sisa angka 7 artinya bahwa angka hasil dari penjumlahan habis dibagi 7.

Dilihat dari Tabel C jumlah hari pasaran kelahiran pasangan yang setelah dibagi
10 atau 7 menyisakan angka 1, 2, 3, dan 4 kategori Jodho, semuanya baik
adanya.

Bagi pasangan yang menyisakan angka 5, 6 atau 7, digolongkan dalam pasangan


yang kurang jodho, karena berpengaruh jelek. Tetapi jika sudah mantap
dengan pasangannya, dapat disyarati agar kejadian buruk tidak menimpa
keluarganya kelak

Angka 5 (Satriya Wirang) syaratnya sebelum pelaksanaan upacara perkawinan


salah satu calon pengantin menyembelih ayam.

Angka 6 (Bumi Kapethak) syaratnya sebelum menikah salah satu calon


pengantin mendhem Siti atau menamam tanah

Angka 7 (Lebu Katiyup Angin) syaratnya sebelu pernikahan berlangsung, salah


satu pasangan menghambur-hamburkan tanah.

Pada tulisan 4, telah dipaparkan perhitungan ‘Salaki Rabi’ atau perhitungan


dalam memilih calon pasangan yang Jodoh atau cocok lahir batin, dengan Cara
A. Selanjutnya dipaparkan cara menghitung dengan:

CARA B. Hari dan pasaran kelahiran pasangan pria dijumlah dengan hari
pasaran kelahiran pasangan wanita, hasil dari penjumlahan dibagi 5. Sisa angka
setelah dibagi 5 adalah angka kunci yang dipakai untuk menghitung.

Contoh:
pasangan pria lahir pada Hari Senin, Pasaran Paing.
Senin 4 + Paing 9 = 13 (lihat tabel A & B)
pasangan wanita lahir pada Hari Kamis Pasaran Kliwon
Kamis 8 + Kliwon 8 = 16 (lihat tabel A & B)
Kelahiran Pria diangkakan = 13
Kelahiran wanita diangkakan = 16 +
Jumlah 29

29 : 5 = 5, sisanya 4.

Hasil perhitungan tersebut menyisakan angka 4 termasuk tidak baik, karena


jatuh pada Pati (lihat tabel D). Pati dalam arti luas. Segala langkah dan tujuan
kandas ditengah jalan.
Tabel D
Catatan :
Sisa angka 5
artinya
TABEL D bahwa
angka hasil
dari

ARTINYA
NAMA
SISA

rejeki melimpah
1 Sri

suka memberi dan banyak rejeki


2 Dana

banyak derita, dan keluh-kesah


3 Lara

segala langkah dan tujuan kandas ditengah jalan


4 Pati

tentram dan damai


5 Lungguh

penjumlahan habis dibagi 5

Cara C. Saat kelahiran Pasangan Pria dan Pasangan Wanita yang masing-masing
terdiri dari : Nilai angka hari kelahiran (lih tabel A) ditambah angka tanggal
lahir, ditambah nilai angka pasaran kelahiran (lih tabel C), ditambah nilai
angka bulan kelahiran (lih tabel E) dan ditambah nilai angka tahun kelahiran
(lih Tabel F) keduanya dijumlah dan dibagi 9. Sisa angka setelah dibagi 9
adalah angka kunci untuk dihitung, lih Tabel G.
Tabel E

TABEL E
Tabel F
Tabel G
NILAI ANGKA
BULAN
NOMOR BULAN
TABEL F
TABEL G

7
1 Sura
NILAI ANGKA
PASARAN NAMA ARTINYA
SISA
2
2 Sapar 1 Wali Tidak Baik
Alip 1,4,7

3 4 Pengulu Cukup
3 Mulud 2,5,8
Dal

Manten Baik
5 5 3,6,9
4 Bakdamulud Ehe

2
6 Be
5 Jumadilawal

3
1 jimawal
6 Jumadilakir

6
Wawu
2
7 Rejeb

7
Je
4
8 Ruwah

3
Jimakir
5
9 Pasa
Catatan : angka 9 artinya bahwa jumlah angka habis dibagi 9

Contoh :

Saat kelahiran pasangan Pria


Senin Pahing, tgl 16, bln Sura, th Dal
Senin = 4
Pahing = 9
Tanggal = 16
Sura = 7
Dal = 4 +
Jumlah = 40

Saat kelahiran pasangan Wanita

Kamis Kliwon, tgl 9, bln Rejeb, th Jimakir


Kamis = 8
Kliwon = 9
Tanggal = 9
Rejeb = 2
Jimakir = 3 +
Jumlah = 31

Jumlah ke duanya 40 + 31 = 71

71 : 9 = 7, sisa 8

Angka kunci adalah 8, perhitunganya jatuh pada Penghulu, artinya cukup.(lih


Tabel F)

Dari paparan perhitungan Salaki Rabi, pasangan Senin Pahing dan Kamis Kliwon
dihitung dengan cara A hasilnya baik. Sedangkan dengan cara B hasilnya jelek.
Lain lagi jika dihitung dengan cara C, hasilnya cukup. Hal tersebut tidak berarti
bahwa perhitungan ke tiga cara tersebut saling bertentangan atau asal beda
saja, tetapi lebih menunjukan bahwa dalam perhitungan ini ada kelenturan,
ada tawaran-tawaran atau pilihan-pilihan alternatif, yang tentunya memberi
kesempatan pada calon pasangan untuk memilih yang terbaik. Jika cocok
dengan cara A, silakan memakai cara A. Jika cocok dengan cara B ataupun C,
silakan pakai yang terbaik. Namun perlu dicacat, bahwa ketiga cara tersebut
yang paling lengkap adalah cara C, kalau tidak boleh mengatakan yang paling
baik. Karena yang dihitung tidak saja hari dan pasaran seperti pada cara A dan
Cara B, tetapi tanggal, bulan dan tahun kelahiran juga dihitung.
DIPOSKAN OLEH WAHYU HENI SUKOWATI DI 00:55

LABEL: RAMALAN JAWA


0 KOMENTAR:

:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/


:-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =)) ~o) =:)

@};- %%- ~:> (*)

POSKAN KOMENTAR

Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda

Langgan: Poskan Komentar (Atom)

UCAPAN ULANG TAHUN

MENGENAI SAYA

WAHYU HENI SUKOWATI

Aku ingin slalu bisa membahagiakan orang2 yang berada disekitar ku


LIHAT PROFIL LENGKAPKU

ARSIP BLOG

• ▼ 2008 (23)
o ▼ Juli (23)
 Siapa yang golongan darahnya pas ama komik ini?? h...
 Ramalan Primbon Jawa TentangSifat Wanita
 Tafsir Mimpi
 Watak Manusia
 Fakta Golongan Darah
 Kecerdasan Otak
 Ramalan Golongan Darah - Kesehatan
 Ramalan Primbon Jawa TentangSifat Wanita
 Ramalan Primbon Tentang Arti Tahi Lalat Pada Tubuh...
 Primbon jawa
 Karakter Atau Watak Perempuan Menurut Tanggal
 Primbon Jawa: Menentukan hari baik, calon pasangan...
 Kesetian Berdasarkan Zodiak
 Arti Nama Berdasarkan Awal Huruf
 Arti Tanggal Lahir
 Shio-shio
 Arti Sebuah Mimpi
 Saat Hati Berdebar
 SAAT KEDUTAN
 SAAT TELINGA BERDENGING
 Arti Pada Waktu Kita Bersin
 Saat Menstrubasi
 Selasa, 15 Juli 2008

UCAPAN SELAMAT IDUL FITRI

You might also like