Professional Documents
Culture Documents
BIDANG KEGIATAN:
PKM-GT
Diusulkan oleh:
0913041001/2009
Ni Komang Dewi Astriani
0913041017/2009
0913041024/2009
1
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-Nya karya tulis yang berjudul “Pemanfaatan Umpan Batang Pepaya sebagai
Pengendali Alami Hama Keong Mas pada Tanaman Padi” dapat selesai tepat waktu.
Dalam penyusunan karya tulis ini penulis banyak mendapat dukungan,
motivasi, serta bimbingan dari banyak pihak. Untuk itu dengan rasa hormat penulis
ucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. I Ketut Artawan, M.Si selaku Ketua Jurusan pendidikan Biologi
2. Bapak Drs. Sanusi Mulyadiharja ,M.Pd. sebagi dosen pendamping dalam
menyelesaikan PKM-GT ini.
3. Bapak/Ibu dosen di Jurusan Pendidikan Biologi yang telah memberikan informasi
dan masukan yang berguna dalam penyusunan PKM-GT ini.
4. Rekan-rekan mahasiswa di Jurusan pendidikan Biologi yang telah memberikan
bantuan yang berguna dalam penyusunan PKM-GT ini.
5. Pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan
bantuan dalam menyelesaikan PKM-GT ini.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih memrlukan pengembangan lebih
lanjut sehingga penulis berharap para pembaca dapat memberikan saran dan kritik
yang bersifat membangun sebagai acuan dalam membuat karya tulis yang lebih baik
di masa yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga karya tulis ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul………………………………………………………………................................ i
Halaman Pengesahan………………………………………...........................………………..ii
Kata Pengantar……………………………………………….............................……………….iii
Daftar Isi……………………………………………………....................................................iv
Pendahuluan
Latar Belakang
Gagasan
Keongmas dan Penyebarannya.......................................................3
Pengendalian Penyebaran Keongmas.............................................4
1
Simpulan……………………..……………………………………….........8
Daftar Pustaka............................................................................................9
Profil Penulis
iv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Keongmas………………………………………………………...……4
v
PEMANFAATAN UMPAN BATANG PEPAYA (Carica papaya) SEBAGAI
PENGENDALI ALAMI HAMA KEONGMAS PADA TANAMAN PADI
Oleh
Radia Yustin Jawas, dkk
Fakultas MIPA, UNDIKSHA
RINGKASAN
Indonesia merupakan salah satu negara agrarais dimana pekerjaan sebagian
besar masyarakatnya yaitu bercocok tanam. Namun, hal ini tidak sejalan dengan
kenyataan Indonesia belum bisa memenuhi kebutuhan beras dalam negerinya sendiri,
dimana makanan pokok hampir seluruh penduduk di Indonesia ialah beras. Banyak
hal yang perlu pemerintah perhatikan jika ingin meningkatkan produksi beras dalam
negeri, yang paling penting ialah mengenai organisme penggaggu tanaman (OPT)
yang menyerang tanaman padi, dimana organisme ini tumbuh dan berkembang
sejalan dengan perkembangan teknologi dan budaya tanaman.
Salah satu organisme tanaman yang paling ganas dan berbahaya ialah hama
keong mas, hal ini dikarenakan perkembangbiakan hama ini sangat cepat dan habitat
sawah (tanah berair/lumpur) merupakan tempat yang sangat cocok bagi kehidupan
hama ini. Sudah banyak cara yang digunakan oleh petani untuk memberantas hama
ini, seperti dengan menggunakan pestisida, cara mekanis dengan pemungutan
bersama-sama, atau cara biologis dengan menempatkan dedaunan beracun atau
menggunakan semut merah sebagai pemakan telur keong mas, namun semua cara ini
belum membuahkan hasil yang memadai.
Berawal dari fenomena ini penulis kemudian berupaya untuk mencari
alternatif lain untuk mengendalikan hama keong mas ini, salah satunya dengan
menggunakan batang pepaya. Pepaya ini sendiri hampir tumbuh di seluruh Indonesia,
sehingga petani-petani di seluruh Indonesia dapat menerapkan cara ini. Batang epaya
yang digunakan pun ialah batang yang sudah tidak produktif lagi sehingga petani
pepaya yang masih produktif masih tetap bisa dimanfaatkan petani.
Tujuan dari penulisan ini yaitu alternatif mengatasi hama keong mas yang
penyeberannya sangat cepat sehingga di butuhkan cara yang paling cepat, tepat,
efektif dan efisien selain menggunakan bahan kimia/pestisida. Dari tujuan penulisan
tersebut diharapkan dapat bermanfaat bagi petani sendiri yaitu mendapatkan bibit
yang produktif/berkualitas, dapat mengurangi residu pemakaian pestisida baik bagi
petani maupun lingkungan. Bagi masyarakat keong mas hasil dari umpan batang padi
ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan , pakan itik, itan, ataupun pupuk.
Batang pepaya berpotensi digunakan sebagai umpan karena keong mas ini
sangat suka memakan jaringan dari tumbuhan, akan lebih baik jika diatas batang
pepaya ini ditempatkan daun pepaya sebagai penarik perhatian keong mas. Cara
pemanfaatannya yaitu, batang pepaya dibelah-belah, lalu diletakkan di sawah yang
terserang hama keong mas, jumlah umpan tergantung dari persebaran hama keong
mas itu sendiri. Sementara untuk pembasmian telurnya sendiri, dapat menggunakan
bambu/ranting kayu untuk menjatuhkan telurnya ke dalam lumpur.
vi
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
berbagai hal seperti digunakan sebagai pupuk, sebagai bahan pakan untuk
ternak, sebagai bahan makanan yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat
karena kandungan protein dalam keong emas tersebut sangat tinggi,
sewhingga memiliki nilai ekonomis dan nilai jual, maka dapat meningkatkan
taraf hidup masyarakat.
GAGASAN
pada tahap tersebut hama ini masihdinaggap berukuran kecil tetapi beberapa minggu
kemudian serangannya sangat ganas.
hari setelah sebar benih (benih basah). Mengingat keong mas sangat produktif di
lahan berair maka ketika keong mas menyerang, sawah harus segera dikeringkan.
Petani yang menanam padi dengan sistem tanam pindah maka sawahnya harus
dikeringkan pada 15 hari setelah tanam pindah, kemudian digenangi lagi secara
bergantian (flash flood). Apabila padi ditanam dengan sebar langsung maka selama
21 hari setelah sebar, sawah perlu dikeringkan kemudian digenangi lagi secara
bergantian. Pengendalian keong mas ini dapat dilakukan dengan cara mekanis,
penggunaan bahan kimia dan pengendalian secara alami (biologi).
Pengendalian dengan cara mekanis dengan memunguti keong satu per satu
sangat tidak efisien karena upaya ini membutuhkan biaya besar. Sebab, untuk setiap
hektarenya memerlukan 10 orang. Begitu pula pengendalian dengan bahan
kimia/pestisida yang hanya dapat membunuh keongmasnya saja, tetapi tidak dengan
cangkangnya, cangkang ini akan jatuh ke dalam tanah sawah dan dapat melukai kaki
petani bila terinjak, petani harus mengambil keong mati agar cangkang keong
tersebut tidak melukai kaki sehingga kedua cara ini tidak terlalu berbeda. Selain itu
keong mas yang telah mati karena pestisida ini sangat berbahaya apabila akan
dijadikan pakan ternak. Penggunaan yang berlebihan juga dapat membahayakan
manusia dan lingkungan.
Petani juga dapat menempatkan penyaring dari kawat atau anyaman bambu
pada saluran keluar dan masuk irigasi utama untuk mencegah masuknya keong dari
lahan lain namun manfaatnya terbatas karena kebanyakan keong ini menguburkan
dirinya di dalam sawah ketika tanah mengering. Penggunaan tanaman beracun
(misalnya daun eceng (Monochoria vaginalis), daun tembakau, dan daun Kalamansi)
pada bidang-bidang sawah atau di saluran-saluran kecil juga telah di laksanakan
namun tumbuhan beracun ini tidak tumbuh di semua daerah di Indonesia. Begitu pula
dengan cara pelepasan itik ke lahan sawah, dimana itik ini ditempatkan di sawah
selama persiapan lahan tahap akhir atau setelah tanaman tumbuh cukup besar (4
MST), tetapi meskipun cara ini praktis, cepat, dan aman bagi lingkungan tetapi harus
disadari bahwa tidak semua petani memiliki itik untuk mengendalikan perkembangan
hama ini. Untuk mengatasi perkembangan hama ini secara luas perlu dicari teknologi
pengendalian yang tepat serta efektif, sehingga perkembangan keongmas dapat
ditekan berada dibawah ambang ekonomi.
di letakkan di atas kayu, namun paling baik menggunakan batang pepaya. Batang
pepaya yang ada langsung dibelah dan selanjutnya setiap bagian ini diletakkan
berjejer di dalam petakan sawah baik sebelum tanam maupun setelah ditanami padi
sampai berumur 4 minggu setelah tanam, tetapi lebih lama akan lebih baik. Agar
batang papaya ini berfungsi lebih efektif, maka sebaiknya di atas batang papaya ini
ditambahkan daun papaya yang telah dihancurkan.
untuk pakan itik karena keong yang mati tidak berbahaya/beracun seperti jika
memakai pestisida, selain itu keong mas juga bisa digunakan sebagai pakan ikan, dan
makanan untuk manusia, seperti keripik, kerupuk, sate, tepung hingga pupuk.
Prospek ke Depan
Bertolak dari kajian tersebut, adapun pihak-pihak yang dapat membantu untuk
mengimplementasikan gagasan ini yaitu sebagai berikut:
1. Penulis
a. Memperkenalkan bahan alami, dalam hal ini batang pepaya yang dapat
digunakan sebagai umpan keong mas.
b. Berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan setempat
guna merealisasikan program ini agar para petani tidak menggunakan
bahan kimia/pestisida yang sangat membahayakan bagi kesehatan dan
lingkungan.
2. Pemerintah khususnya Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan, kontribusinya
seperti:
a. Mensosialisasikan inovasi ini ke masyarakat khususnya para petani agar
mereka menggunakan bahan alami dari pada bahan kimia dalam
memberantas hama keong mas.
b. Menjelaskan manfaat dari penggunaan batang pepaya sebagai salah satu
bahan alami yang digunakan sebagai umpan keong mas.
8
SIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 1993. Pengendalian Siput Emas. Liptan. Balai Informasi Pertanian D.I
Jokyakarta
Suyamto, dkk. 2007. Masalah Lapangan Hama, Penyakit, Hara pada Padi.Puslitbang
Tanaman Pangan. Jakarta.
Setijo, P. 1996. Petunjuk Pengendalian dan Pemanfaatan Keongmas. Trubus
Agriwidia. Ungaran. 106 hal
http://www.ANEKAPLANTASIA.cybermediaclips/KeongMas-SumberPakandanObat-
obatan.html
http://www.harianjogja.com/petani-sleman-keluhkan-hama-keong-masview.html
www.knowledgebank.irri.org.
www.litbang.deptan.go.id
http://www.metrotvnews.com/Tanaman-Padi-di-Pidie-Diserang-Keong.html
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Ketua Pelaksana
2. NIM : 0913041001
6. Fakultas : MIPA
8. Riwayat Pendidikan :
Anggota Pelaksana I
2. NIM : 0913041017
6. Fakultas : MIPA
7. Universitas : Pendididkan Ganesha
8. Riwayat Pendidikan :
Anggota Pelaksana II
2. NIM : 0913041024
6. Fakultas : MIPA
8. Riwayat Pendidikan :
SD : SD N 2 Penatih (1997-2003)