Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH :
ROMI NOVRIADI, S.Pd,kim
PENGENDALI HAMA DAN PENYAKIT IKAN AHLI PERTAMA
Analisa kualitas air pada bulan Maret 2011 secara rutin telah dilakukan
untuk beberapa titik sampling, antara lain : Perairan laut ( dalam hal ini perairan
KJA BBL Batam), Tower / Reservoir, Hatchery, Nursery, Bak kultur algae, dan
Bak Broodstock / bak pemeliharaan induk. Selain itu juga dilakukan pengambilan
sampel air mingguan untuk media air pemeliharaan dan sistem filterisasi yang
ada di lingkup balai Budidaya Laut Batam serta pengambilan sampel air pada
kegiatan monitoring pemantauan kesehatan ikan dan lingkungan.
Jumlah sampel air yang dianalisa selama bulan Maret tahun 2011 adalah
sebanyak 62 sampel air, yang berarti ada peningkatan sebesar 45%
dibandingkan jumlah sampel bulan Februari 2011. Sampel air yang diperoleh
selain berasal dari kegiatan rutin produksi Balai Budidaya Laut Batam, pada
bulan Maret 2011 ini juga terdapat 1 (satu) sampel eksternal yang berasal dari
kegiatan monitoring di PT. Indomarind, Moro-Karimun.
Pada hakekatnya, pemantauan kualitas air pada perairan umum memiliki tujuan
sebagai berikut :
1. Mengetahui nilai kualitas air dalam bentuk parameter fisika, kimia dan
biologi.
2. Membandingkan nilai kualitas air tersebut dengan baku mutu sesuai
dengan peruntukannya, menurut Peraturan Pemerintah RI No.20 tahun 1990
3. Menilai kelayakan suatu sumberdaya air untuk kepentingan tertentu
Penelaahan parameter kualitas lingkungan, termasuk kualitas air,
memerlukan suatu pemahaman yang memadai tentang pengertian (terminologi)
parameter kualitas lingkungan, keterkaitan antar parameter, hubungan kausatif
antar parameter, dan peran parameter-parameter tersebut dalam mempengaruhi
lingkungan. Oleh karena itu Laboratorium Kesehatan Ikan dan Lingkungan Balai
Budidaya Laut Batam melakukan pengamatan dan penelaahan tentang kualitas
lingkungan perairan. Khususnya pada media pemeliharaan dan menjadi salah
satu fokus dalam mendukung keberhasilan produksi di BBL Batam.
Tabel 1. Data analisa kualitas air Perairan KJA BBL Batam (Maret 2011)
Untuk titik sampling unit Keramba Jaring Apung Balai Budidaya Laut Batam,
sampling dilakukan secara rutin 1 x dalam seminggu. Parameter yang diamati
meliputi : pH, oksigen terlarut, Suhu, salinitas, Nitrit, Nitrat, Amoniak, Posfat,
Total Bakteri Umum (TBU), dan Total Bakteri Vibrio (TBV) dalam massa air.
Untuk parameter Oksigen terlarut, pH dan suhu pengamatan dilakukan secara in
situ ( langsung dilapangan) dengan membawa alat-alat seperti pH meter, DO
meter, dan Termometer pada saat sampling dilakukan.
Adapun hasil analisa perairan dengan titik KJA adalah sebagai berikut :
Tabel 3 . Data analisa kualitas air Bak Kultur Algae Bulan Maret 2011
Tabel 4. Data analisa kualitas air Bak Nursery Bulan Maret 2011
Parameter Kualitas Air
Tanggal pH Suhu Salinitas D.O Keterangan/ No.Bak
(0c) (‰) (mg/L)
1 Maret 7,84 / 7,95 28,3 / 29,9 32 / 32 6,3 / 6,8 Bak No. 3
2 Maret 7,81 / 7,87 28,4 / 29,8 32 / 32 6,1 / 6,6 NH3 = 0,09 mg/l
3 Maret 7,90 / 7,93 28,2 / 29,9 32 / 32 6,0 / 6,7 Bak No. 2
4 Maret 7,85 / 7,88 28,1 / 30,0 32 / 32 6,2 / 6,9 Bak No. 11
5 Maret 7,87 / 7,81 28,3 / 29,7 32 / 32 6,3 / 7,1 Bak No. 17
6 Maret 7,91 / 7,92 28,2 / 29,8 32 / 32 6,2 / 7,4 Bak No. 19
7 Maret 7,93 / 7,94 28,5 / 29,7 32 / 32 6,1 / 7,3 Bak No. 8
8 Maret 7,87 / 7,92 28,4 / 29,8 32 / 32 6,5 / 7,2 NH3 = 0,02 mg/l
9 Maret 7,93 / 7,94 28,2 / 30,1 32 / 32 6,1 / 6,8 Bak No. 6
10 Maret 7,87 / 7,92 28,4 / 29,3 32 / 32 6,4 / 7,2 Bak No. 5
11 Maret 7,88 / 7,95 28,0 / 29,9 32 / 32 6,2 / 6,1 Bak No. 7
12 Maret 7,86 / 7,91 27,6 / 28,6 32 / 32 6,3 / 6,7 Bak No. 11
13 Maret 7,72 / 7,64 28,0 / 29,0 32 / 32 6,4 / 6,8 Bak No. 12
14 Maret 7,51 / 7,72 28,1 / 29,3 32 / 32 6,3 / 6,9 NH3 = 0,03 mg/l
Nursery 3 bak 7
15 Maret 7,58 / 7,69 28,2 / 29,1 32 / 32 6,2 / 6,3 Bak No. 6
16 Maret 7,79 / 7,74 28,1 / 29,2 32 / 32 6,3 / 6,5 Bak No. 5
17 Maret 7,65 / 7,84 28,4 / 29,3 32 / 32 6,2 / 6,4 Bak No. 7
18 Maret 7,72 / 7,79 28,2 / 29,4 32 / 31 6,4 / 6,8 Bak No. 4
19 Maret 7,73 / 7,92 27,7 / 28,3 32 / 31 6,5 / 7,0 Bak No. 2
20 Maret 7,70 / 7,78 28,2 / 28,9 31 / 31 6,5 / 6,9 Bak No. 1
21 Maret 7,85 / 7,82 28,2 / 29,4 31 / 31 6,5 / 6,8 NH3 = 0,02 mg/l
Nursery 3 bak 11
22 Maret 7,85 / 7,91 27,7 / 28,3 31 / 31 6,8 / 6,7 Bak No. 9
23 Maret 7,71 / 7,85 28,2 / 28,9 31 / 31 6,7 / 6,8 Bak No. 7
24 Maret 7,85 / 7,72 28,3 / 29,5 31 / 31 6,5 / 6,9 Bak No. 5
25 Maret 7,72 / 7,83 28,2 / 29,5 31 / 31 6,7 / 7,0 Bak No. 4
26 Maret 7,94 / 7,99 28,4 / 29,6 31 / 31 6,8 / 6,9 Bak No. 2
27 Maret 7,83 / 7,98 28,9 / 29,4 31 / 31 6,7 / 7,0 Bak No. 20, Nursery 2
28 Maret 7,91 / 8,02 28,4 / 29,5 31 / 31 6,7 / 6,9 Bak No. 20, Nursery 2
29 Maret 8,01 / 8,17 28,4 / 29,6 31 / 31 6,8 / 6,9 Bak No. 20, Nursery 2
30 Maret 7,99 / 8,02 28,3 / 29,7 30 / 30 7,0 / 6,8 Bak No. 20, Nursery 2
31 Maret 7,91 / 7,95 28,6 / 29,9 30 / 30 6,5 / 6,8 Bak No. 20, Nursery 2
Tabel 5. Data analisa kualitas air Bak Pemeliharaan induk Atas (Bak fiber vol 5
ton) dan pengamatan dilakukan pagi dan sore hari
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa pada bak pemeliharaan induk terdapat
fluktuasi suhu 28,0-30,60c, salinitas 30-32 ppt, oksigen terlarut 6,4-7,5 mg/l dan
pH 7,82-8,03. Untuk suhu deviasi suhu hingga 2,60 c dimungkinkan karena
kondisi bak berada di ruang terbuka. Untuk pemijahan ikan hal yang perlu
diperhatikan adalah kualitas media air. Faktor kualitas air yang penting pada
pemijahan harus dipenuhi sesuai dengan kebutuhan kualitas air media ikan
tersebut. Kualitas air media sangat mempengaruhi kecepatan pemijahan ikan,
kadang-kadang apabila salah satu parameter kulitas air tersebut diatas tidak
terpenuhi, akan berdampak kepada ikan terlambat memijah atau bahkan tidak
mau memijah sama sekali.
Untuk parameter NH3 konsentrasi yang diamati berada pada rentang 0,01-0,03
mg/l. Konsentrasi ini sama dengan analisa bulan lalu dan masih cukup optimal
bagi pemeliharaan induk.