You are on page 1of 37

MULAI BEKERJA DENGAN AUTODESK LAND DESKTOP

Software yang mudah digunain dan cukup familiar untuk pekerjaan


surveying saat ini adalah Autodesk Land Desktop. Konon hingga sekarang, versi
terakhir yang sudah dirilis adalah Land Desktop 2009. dengan tampilan
Dumptruck kuning yang ngejreng di layar login-nya, versi terbaru LD ini
memakan space di harddisk kita sekira 2 GigaByte. Gak masalah untuk mesin
yang sudah make Harddisk kapasitas besar. Tapi jika dirasa terlalu berat karena
kapasitas HD udah mepet, versi 2007, 2005 dan 2004 nya LD masih cukup
mumpuni untuk membantu kerjaan kita koq.
Meski ada beberapa fitur tambahan di LD 2009 yang juga cukup signifikan
dan gak ditemui di versi sebelumnya, tema yang akan dibahas berikut adalah
starting general yang bakal ditemui dalam semua versi LD, so jangan khawatir.
Nah, berikut adalah sedikit tutorial for beginners tentang gimana caranya
menggunakan Land Desktop. Dari awal step by step. Semoga bermanfaat.
Syarat utama untuk bisa bekerja dengan Land Desktop adalah bahwa
gambar dan desain (file gambar) anda harus dihubungan dengan sebuah Project.
Project merupakan sebuah media penyimpanan untuk gambar yang terhubungkan
dengan data, yang didalamnya dapat termasuk, data point, surface, alignment, dan
hasil pengamatan survey. Data project tidak disimpan didalam gambar akan tetapi
terpisah dalam folder system anda. Untuk dapat memulai ikuti langkah-langkah
berikut.
 Aktifkan Autocad Land Desktop jika anda belum mengaktifkanya.
 Pada menu Project klik Menu Palattes untukmenampilkan kotak dialog Menu
Pallete Manager.
 Dari daftar menu pilih Land Desktop dan klik Load.

A. Membuat sebuah Gambar dan Project

Setelah anda mengaktifkan sofware maka langkah pertama untuk


sebuah gambar dan project baru untuk menyimpan data-data yang terhubung
adalah.
1. Dari menu File klik New untuk menampilkan kotak dialog New
Drawing: Project Based dan Masukkan Latihan_1 untuk Name.

1
2. Pada bagian Project and Drawing Location pastikan daftar Project Path
menampilkan C:\Latihan_LDD (Sebelumnya buatlah folder dengan nama
Latihan LDD di drive C) lalu klik Create Project untuk menampilkan
kotak dialog Project Detail.
3. Pada bagian Initial Setting for New Drawing, dari daftar Prototype
pilihlah Default (Meters).
4. Pada bagian Project Information, masukkan Project_1 untuk Name.
5. Masukkan Project Untuk Belajar LDD untuk Description dan Training
untuk Keyword.
6. Pada bagian Drawing Path for this Project, pastikan folder Project
“DWG” Folder yang ada didalam Project telah terpilih.
7. Klik OK untuk kembali kotak dialog New Drawing: Project Based.
8. Pada bagian Select Drawing Template, dari dafar Template pilih
acad.dwt.
9. Pada bagian Project and Drawing Location, pastikan daftar Project Name
menampilkan Project_1 dan daftar Drawing Path menampilkan Latihan
LDD\ Project_1\dwg\.
10. Klik OK untuk membuat gambar baru dan Project, sekarang anda sudah
memiliki sebuah Project.

B. Melakukan Setting pada Point Database

Menentukan parameter untuk memformat point datebase.


1. Seperti yang ditampilkan dalam kotak dialog Create Point Database,
pastikan Point Description Field Size adalah 32 karakter. Ada tambahan
field dalam point database untuk point name, yang menyimpan
alphanumerik point number atau nama point yang unique yang mungkin
digunakan yang saling dapat mengubah dalam banyak perintah point.
Field dari point number untuk point database tetap merupakan primery
field dimana point disimpan dan digroup.
2. Pilih kotak cek Use Point Names, dan pastikan Point Names Field Size
adalah 16 karakter.
3. Klik OK untuk melanjutkan.

2
C. Melakukan Setting pada Gambar Baru

Menentukan parametre untuk gambar baru.


1. Seperti yang ditampilkan dalam kotak dialog Load Settings pastikan
Path-nya adalah C:\Program Files\Land Desktop 2004\Data\setup\
2. Pada bagian Drwing Setup Profile, dari daftar Profile Name, pilih
m500.set (Metric,1:500).
3. Klik Next untuk menampilkan kotk dialog Units dan sesuaikan seting
units-nya.
4. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Scale dan seuikan
skalanya.Skala gambar horisontal mempunyai hubungan dengan blok
jika anda melakukan insert blok dan ukuran dari text secara otomatis
akan disesuaikan. Skala gambar vertikal hanya melakukan kontrol
terhadap profile dan cross section yang dibuat dengan Autodesk Civil
Design.
5. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Zone.
6. Kita akan mencoba dengan melakukan pilihan yang disediakan secara
default oleh software, dari daftar Categories pilih UTM,NAD83 Datum,
dan dari daftar koordinat system pilihl UTM with NAD 83 Datum,
Zone 11,Meter; Central Meridian 117d W.
7. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Orientation dan sesuaikan
seting orientasinya.
8. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Text Style dari daftar Set
Style Name pilih mleroy.stp, dan klik load untuk memanggil text style
mleroy.
9. Dari daftar Select Current Style, pilih L100.
10. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Border.
11. Pada bagian Border Selection pilih Scaled Block dan pada bagian
Custom Block Section klik Browse untuk menampilkan kotak dialog
Select a Costum Blok.
12. Dari daftar pilih pm_841×594.dwg, lalu klik Open untuk kembali ke
kotak dialog Border.

3
13. Klik Next untuk menampilkan kotak dialog Sava Settings. Jika setup
yang sudah anda lakukan ingin anda gunakan secara terus menerus maka
masukkan/isi nama profile dan simpanlah.
14. Klik Finish untuk menyelesaikan proses setup dari gambar.
15. Jendela Finish akan ditampilkan yang memuat tentang seting yang sudah
anda lakukan, Klik OK untuk menyelesaikan.
Setup gambar sekarang sudah selesai anda lakukan dengan parameter
yang benar.

D. Melihat Struktur dari Project Direktori

Untuk melihat struktur dari direktori Project gunakan Window


Explorer_ Buka Window Explorer dan arahkan pada folder C:\Latihan_LDD_
Expand folder Project_1 untuk menampilkan bagian-bagian lain dari folder
yang menyimpan beberapa macam data project. Seluruh data terkandung
dalam folder cogo, termasuk file Microsoft database (.mdb) untuk point
group, description keys, dan user difined data references.
 Folder DWG memuat file gambar yang terhubung dengan project dan file
(.dfm)
 Folder Survey memuat data/file mentah yang didownload dati data
colector, seperti filed book, database observasi, perataan poligon. Forlder
ini akan kosong sampai dengan anda mengisinya dengan data tersebut.
 Folder tambahan akan dibuat secara otomatis jika anda menggunakan
Autodesk Land Desktop untuk bekerja dengan surface (dtm), alignment
(aling), parcel (lots), dan volume (cd).
 Folder tambahan akan dibuat secara otomatis jika anda menggunakan
Autodesk Civil Design untuk bekerja dengan bekerja dengan pipe
(pipewks), hydrology (hd), dan sheet manager (cd).

E. Mengganti Menu Palletes

Penting juga nih, bagi anda yang telah familiar dengan Autocad
sebelum dengan Land Desktop pasti mencari-cari dimana sih menu Insert –
Format – Tools – Draw – Dimension dan Modify koq tiba2 gak ada di Land

4
Desktop? humm jangan khawatir kawan, cukup klik menu: Project –> Menu
Palletes, maka akan meuncul windows pilihan Menu Palletes, tinggal pilih
daftar menu yang paling lengkap : Land Desktop 2005 Complete. Maka menu
yang ‘hilang tadi akan muncul kembali untuk anda.
Ada tiga pilihan Palet menu untuk anda di LD 2005:
1. Autodesk Map 2005, isi paletnya adalah:

File – Edit – View – Insert – Format – Tools – Draw – Dimension –


Modify – Map – Projects – Help

2. Land Destop 2005, berisi palet:

File – Edit – View – Map – Projects – Points – Lines/Curves – Alignment


– Parcels – Labels – Terrain – Inquiry – Utilities – Help

3. Land Desktop 2005 complete, isi paletnya paling lengkap:

File – Edit – View – Insert – Format – Tools – Draw – Dimension –


Modify – Map – Projects – Points – Lines/Curves – Alignment – Parcels –
Labels – Terrain – Inquiry – Utilities – Help

5
MENGIMPORT POINT

Ada banyak format file yang dapat digunakan untuk melakukan import
point kedalam database point project. Anda juga dapat malakukan costum format
file untuk menyesuaikan dengan format file lain. Pada bagian ini anda akan
mencoba membuat format file untuk file text ASCII, dan mengimportnya kedalam
drawing.
Anda jalankan Audesk Land Desktop anda dan ikuti langkah langkah
berikut:
 Pada menu File klik Open dan untuk menampilkan kotak dialog Pen Drawing
: Project Based.
 Dari daftar yang ada pada Project Name pilih TUTORIAL2, DARI DAFTAR
Select Project Drawing pilih Lesson8.dwg dan klik OK.
 Pada menu Project klik Workspace untuk menampilkan tollbar Workspace.
Dari daftar yang ada pilih Land Desktop untuk menampilkan menu Land
Desktop.

A. Membuat Format File Point


Pada bagian ini anda akan membuat format file untuk point untuk
menyesuaikan format dari file yang disediakan, dalam kasus ini akan
digunakan northing, easting, elevation, dan description. Lakukalah langkah
berikut ini :
1. Pada menu Point klik Import/Export Points Format Manager untuk
menampilkan kotak dialog Format Manager.
2. Klik Add untuk Menampilkan kotak dialog Format Manager-Select
Format.
3. Dari daftar yang muncul pilih User Point File dan klik OK untuk
menampilkan kotak dialog Point File Format.
4. Masukkan Tutorial untuk Format Name dari daftar Default Extention klik
.txt dan masukkan (exclamation point) untuk Comment Tag.
5. Pilih Delimited By, dan pastikan kotak sebelah kanan label Delimited
By sudah kosong. Ini berarti anda memilih format file space delimited
yang artinya koordinat anda nanti akan dipisahkan oleh spasi. Anda dapat

6
menentukan file comma-delimited, atau menggunakan bentuk lain sebagi
delimiter.
6. Klik Load untuk menampilkan kotak dialog Select Source, arahkan pada
folder \Land Projects 2007\Tutorial2\Survey, pilih Topo_pnt.txt, dan
klik Open.fs
7. Baris pertama dari file topo_pnt.txt ditampilkan pada agian bawah kotak
dialog.
8. Klik kolom heading <unused> pada bagian kiri untuk menampilkan
kotak dialog Select Column Name.
9. Dari daftar yang muncul pilih Northing dab klik OK untuk kembali ke
kotak dilaog Point File Format.
10. Klik kolom heading <unused> berikutnya untuk menampilkan kotak
dialog Format Manger-Select Column Name.
11. Dari daftar yang muncul pilih Easting dan klik OK utnuk kembali ke
kotak dialog Point File Format.
12. Klik kolom heading <unused> berikutnya untuk menampilkan kotak
dialog Format Manger-Select Column Name.
13. Dari daftar yang muncul pilih Elevation dan klik OK untuk kembali ke
kotak dialog Point File Format.
14. Klik kolom heading <unused> berikutnya untuk menampilkan kotak
dialog Format Manger-Select Column Name.
15. Dari daftar yang muncul pilih Description dan klik OK untuk kembali ke
kotak dialog Point File Format.
16. Klik Parse untuk menampilkan data file point text ASCII dibawah kolom
heading yang baru.
17. Gulung kebawah dan pastikan yang baru saja anda buat sudah sesuai
dengan file yang anda panggil/load.
18. Klik OK untuk kembali ke format Manager dan klik Close.
Sampai disini sudah sekesai bagaimana membuat format file untuk
mengimport point.

7
B. Meng-Import File Point Dari Text ASCII
Disini anda akan memngimport point file dari text ASCII kedalam
database dan drawing. Lakukan langkah berikut :
1. Pada menu Point klik Import/Export Points Import Options untuk
menampilkan kotak dialog COGO DatabaseImport Options
2. Pastikan Use next point number sudah dipilih dan klik OK untuk
melanjutkan.
3. Pada menu Points klik Import/Export Points Import Points untuk
menampilkan kotak dialog Format Manager-Import Points.
4. Dari daftar Format, pilih Tutorial dan pastikan file sumbernya adalah
\Land Projects 2007\Tutorial2\Survey\Topo_pnt.txt.
5. Pilih check box Add Points to Point Group dan klik icon Create New
Point Group untuk menampilkan kotak dialog Format Manger-Create
Group.
6. Masukkan Topo_Area1 untuk Name dan klik OK untuk kembali ke kotak
dialog Format Manager – Import Points dan klik OK untuk kembali ke
kotak dialog COGO Database Import Options.
7. Klik OK untuk menutup kotak dialog COGO Database Import Options
dan memulai prosesing point. Point akan dip roses dan dibaca didalam
database point dan drawing.
8. Pada menu View klik Named View untuk menampikan kotak dialog
View, dibawah Name pilh 2 dan klik Set Current lalu klik OK.
9. pada menu klik List Point untuk menampilkan kotak dialog List Point.
10. pastikan pilihan Enable filtering sudah dipilh.
11. Klik tombol Reset untuk menghilangkan pilihan sebelumnya.
12. Klik tab Point Groups, pilih point group Topo_Area1 dari daftar, dan klik
tab List.
Anda coba untuk mereview data point teersebut dan jika sudah selesai
klik OK.
C. Latihan mengimport Points
Salahsatu proses pertama yang terpenting dalam pengolahan data dalam
Land Desktop adalah mengimport point. Points tersebut adalah titik-tentunya-

8
yang kita peroleh dari lapangan yang didefinisikan dalam bentuk koordinat X,
Y, Z. kadang data tersebut kita peroleh dari hasil perhitungan, seperti halnya
jika anda menggunakan tabel Bowditch untuk memperoleh nilai X dan Y dari
koordinat referensi. Namun seringkali data titik-titik tersebut kita peroleh dari
Total Station. yap Total station! alat kesayangan kita.
Data yang diperoleh dari lapangan adalah data titik. yang diunduh
dalam format tertentu dan bisa ditampilkan di microsoft excel. tutorial berikut
adalah step by step cara mengimport point dari data TS yang baru saja di
download. selamat mengikuti.
1. Copy paste/ ketik – lah dataset -yang di italic- berikut ke microsoft excel.
Point North East Elevation Description
1 265111.320 9609490.570 82.533 BM
2 265105.440 9609496.740 83.654 B-1
3 265098.710 9609504.860 84.193 B-2
4 265091.010 9609502.130 85.943 B-3
5 265085.670 9609498.010 86.001 B-4
6 265079.870 9609493.590 86.256 B-5
7 265073.540 9609490.610 87.533 B-6
8 265099.050 9609500.260 81.910 B-7
9 265093.750 9609497.120 82.089 B-8
10 265089.720 9609493.990 80.826 B-9
11 265085.350 9609489.850 80.715 B-10
12 265080.300 9609486.390 80.329 B-11
13 265082.130 9609482.280 77.446 B-12
14 265085.080 9609479.110 76.197 B-13
15 265088.590 9609476.070 77.062 B-14
16 265083.010 9609475.730 75.674 B-15
17 265087.650 9609472.640 75.638 B-16
18 265093.370 9609475.420 75.740 B-17
19 265087.360 9609480.210 75.625 B-18
20 265090.350 9609483.680 75.713 B-19
21 265089.750 9609487.550 77.447 B-20
22 265098.380 9609489.140 75.934 B-21
23 265096.330 9609492.600 78.817 B-22
24 265099.690 9609494.860 79.057 B-23
25 265117.010 9609478.770 78.173 B-24
26 265118.560 9609475.150 80.095 B-25
27 265112.650 9609472.300 79.548 B-26
28 265117.720 9609466.100 81.976 B-27
29 265112.140 9609463.800 81.835 B-28
30 265106.880 9609461.830 80.044 B-29
31 265105.510 9609469.170 77.414 B-30

9
32 265101.100 9609470.630 78.111 B-31
33 265097.630 9609474.370 75.807 B-32
34 265094.970 9609465.220 78.064 B-33
35 265089.410 9609467.940 75.739 B-34
36 265091.230 9609462.170 75.703 B-35
37 265096.540 9609459.260 77.044 B-36
38 265097.910 9609455.580 77.681 B-37
39 265099.260 9609452.760 79.660 B-38
40 265100.010 9609448.010 81.104 B-39
41 265096.770 9609443.070 82.801 B-40
42 265096.980 9609436.140 84.878 B-41
43 265091.760 9609432.610 85.509 B-42
44 265087.160 9609439.900 83.664 B-43
45 265091.720 9609451.420 80.703 B-44
46 265082.270 9609450.240 79.483 B-45
47 265080.900 9609454.540 77.585 B-46
48 265078.620 9609458.500 75.661 B-47
49 265090.610 9609457.930 77.967 B-48
50 265093.950 9609457.540 78.224 B-49
51 265090.010 9609462.170 75.752 B-50
52 265095.310 9609471.630 75.548 B-51
53 265097.410 9609475.380 75.537 B-52
54 265103.690 9609474.440 75.489 B-53
55 265114.040 9609459.580 80.648 B-54
56 265116.270 9609453.190 83.479 B-55
57 265118.030 9609444.360 84.827 B-56
58 265110.660 9609438.300 86.581 B-57
59 265106.310 9609437.950 85.686 B-58
60 265101.410 9609432.450 87.121 B-59
61 265105.970 9609424.220 88.734 B-60
62 265109.600 9609427.740 86.810 B-61
63 265104.940 9609436.090 85.173 B-62
64 265117.320 9609461.790 80.785 B-63
65 265121.580 9609466.130 81.204 B-64
66 265125.320 9609455.720 82.208 B-65
67 265126.090 9609446.770 84.988 B-66
68 265131.740 9609440.730 87.228 B-67
69 265137.220 9609437.510 88.503 B-68
70 265132.510 9609428.830 88.988 B-69
71 265130.230 9609433.040 87.810 B-70
72 265128.180 9609435.530 86.078 B-71
73 265126.480 9609438.920 85.023 B-72
74 265094.150 9609427.100 86.432 B-73
75 265093.710 9609414.280 87.078 B-74
76 265076.360 9609424.390 84.551 B-75
77 265072.210 9609430.960 84.242 B-76

10
78 265073.020 9609439.570 81.496 B-77
79 265063.150 9609436.200 81.406 B-78
80 265062.480 9609421.190 84.909 B-79
81 265057.660 9609433.700 82.605 B-80
82 265056.330 9609440.200 81.433 B-81
83 265063.460 9609439.910 79.332 B-82
84 265066.610 9609443.980 78.513 B-83
85 265070.810 9609445.070 78.739 B-84
86 265068.060 9609449.170 75.709 B-85
87 265064.820 9609447.470 75.528 B-86
88 265060.490 9609451.940 75.598 B-87
89 265055.610 9609451.420 75.524 B-90
90 265054.370 9609446.900 78.057 B-91
91 265053.740 9609450.790 75.712 B-92
92 265052.200 9609432.250 81.214 B-93
93 265046.240 9609437.320 80.521 P1
94 265042.710 9609429.990 81.139 P 1-1
95 265033.990 9609429.160 83.215 P 1-2
96 265074.610 9609447.460 77.443 P 1-3
97 265072.010 9609451.310 75.393 P 1-4
98 265078.550 9609447.490 79.241 P 1-5
99 265036.100 9609449.710 84.362 P 1-6
100 265037.000 9609451.990 83.219 P 1-7
101 265038.630 9609456.270 83.297 P 1-8
102 265038.420 9609459.680 84.817 P 1-9
103 265032.050 9609458.700 85.858 P 1-10
104 265037.380 9609464.520 86.490 P 1-11
105 265044.050 9609480.420 88.540 P 1-12
106 265053.120 9609485.230 89.814 P 1-13
107 265062.870 9609486.660 89.130 P 1-14
108 265062.580 9609478.100 79.201 P 1-15
109 265068.270 9609475.440 75.678 P 1-16
110 265068.020 9609479.880 77.685 P 1-17
111 265071.850 9609477.550 75.501 P 1-18
112 265073.900 9609481.140 78.053 P 1-19
113 265074.580 9609477.460 75.536 P 1-20
114 265074.790 9609480.940 78.343 P 1-21
115 265081.110 9609477.610 75.508 P 1-22
116 265104.140 9609492.740 76.664 P 1-23
117 265105.500 9609489.820 75.622 P 1-24
118 265110.410 9609485.410 76.015 P 1-25
119 265111.220 9609483.910 75.519 P 1-26
120 265121.360 9609485.030 75.874 P 1-27
121 265118.870 9609484.250 75.445 P 1-28
122 265054.410 9609477.660 80.704 P 1-29
123 265054.390 9609473.290 77.113 P 1-30

11
124 265053.550 9609470.240 75.550 P 1-31
125 265047.780 9609467.550 75.438 P 1-32
126 265044.280 9609466.100 75.644 P 1-33
127 265040.920 9609466.240 76.625 P 1-34
128 265042.630 9609458.410 79.276 P 1-35
129 265044.730 9609457.160 76.624 P 1-36
130 265050.260 9609457.320 75.713 P 1-37

2. Save as lah data tersebut. isi File name dengan nama ‘plot’ dan dengan
save as type: Text (Tab Delimited) (.*txt)
3. Akan ada pertanyaan ‘Do you want to keep the workbook in this
format?’ klik Yes.
4. Tutup file excel anda, dan klik Yes jika ada pertanyaan setelahnya.
5. Bukalah program Land Desktop anda dan buat file baru disana. cara
membuat file baru di LD bisa dilihat di posting tutorial saya terdahulu.
6. Klik menu Points –> Import/Export Points –> Import points
7. Maka akan muncul window Format Manager – Import Points. pada
pilihan format pilih PENZD (space delimited) dan pada pilihan Source
file pilihlah file ‘plot.txt’ pada direktori dimana anda menyimpan file
ecxel tersebut. lalu klik Ok.
8. Akan muncul window COGO database Import Option. terima semua
default yang ada disana dengan mengklik OK.
9. Jika Points anda telah ter import maka akan ada tulisan ‘Done!’ di
command propmt anda. itu artinya points sudah berhasil terimport.
10. Apakah points anda tidak terlihat? klik menu View –> Zoom –> Extents.
ta daa.. beginilah penampakan points anda jika berhasil.

12
koq ngga jelas? tenaang, select semua points tersebut dan klik kanan,
pilih Display Properties.
11. Akan muncul Point Display Properties. pada Text tab Gantilah Text Size
anda dari ‘5.000′ menjadi ‘1.000′ units. Pada Marker tab, gantilah Size in
Absolute Units anda dari ‘5.000′ menjadi ‘1.000′. lali klik Ok. Maka..
points anda akan lebih mudah dilihat dan dibaca.

12. Anda bisa mengganti simbol point anda menjadi tanda Plus, Titik, Kotak
dan lain-lain dari Point Display Propertiestadi, sesuka anda.

Masalah yang sering saya pribadi temukan dalam proses import mengimport
point adalah sering terbaliknya meletakkan Northing di kolom Easting dan
sebaliknya yang menyebabkan layout hasil import-an point tadi terbalik, seperti
habis di mirror. Perhatikan, bahwa format point secara umum yang dibaca oleh
LD, juga yang diunduh dari instrumen ukur seperti TS adalah P E N Z D !
Ini dia properties yang pasti dipunyai sebuah point :
P untuk Point, biasanya berupa angka yang menunjukkan urutan 1,2,3,4 dst
E untuk Easting, ini koordinat dalam Easting
N untuk Northing, koordinat dalam Northing
Z untuk elevasi point
D untuk description, biasanya berupa text misal BM, TBM, Corner, jln dan lain-
lain
Saya menggunakan excel untuk mereview keseluruhan point sebelum di
import ke LD, satu file, satu page saja dan disimpan dalam format Text (Tab

13
Delimited) (.*txt) kolom A, B, C, D dan E masing-masing saya isi dengan P, E, N,
Z, dan D.
Begitu pula saat mengimportnya ke LD dengan mengklik menu: Points –>
Import/Export Points –> Import Points, lalu menyesuaikan formatnya yang
PENZD (space delimited). niscaya dengan cara ini, proses import points anda
akan terasa lebih mudah. coz ini adalah hasil Trial and Error setelah sekian lama.
Tidak menutup kemungkinan anda punya formula sendiri yang paling manjur
setelah beberapa saat familiar dengan LD, karena ada banyaknya pilihan menu
disana.
Bila anda merasa layout hasil import points anda di Ld tidak sesuai dengan
kondisi lapangan, ada kemungkinan anda salah meletakkan N di E atau
sebaliknya. cek dan ricek ulang disitu sebelum cek propertiesnya yang lain.

14
MEMBUAT KONTUR

Bagi praktisi yang banyak berhubungan dengan pengolahan data area, luas
dan volume, proses pembuatan kontur biasanya merupakan proses lanjutan setelah
Import Points.
Kita akan membuat kontur berdasarkan dataset yang bisa anda temukan di
posting terdahulu yang berjudulHow to work with Land Desktop – Tutorial
Mengimport Point. Ikutilah langkah berikut:
1. Bukalah Land desktop anda dan masuk ke file yang berisi layout point-point
tadi.
2. Pada menu Terrain klik Terrain Model Explorer
3. Maka akan muncul window Terrain Model Explorer yang berfungsi sebagai
pengolah points tadi untuk bisa menjadi kontur. Klik Kanan pada Terrain dan
klik Create New Surface. Maka akan terbentuk surface baru dengan nama
default ‘Surface1‘. anda bisa mengganti nama surface anda dengan klik kanan
lalu mengklik Rename. namun kali ini kita gunakan saja nama default
tersebut.

4. Expandlah folder Surface1 tersebut dengan mengklik tanda plus di depannya


hingga muncul folder lain dibawahnya, yaitu TIN Data.
TIN Data merupakan folder juga yang terdiri dari Point Groups, Point Files,
DEM Files, Contours, Breaklines, Boundaries. masing-masing file tersebut
memiliki fungsi tersendiri yang akan kita bahas lain waktu.
5. Klik kanan di Point Files –> Add Points from AutoCAD Objects –> lalu klik
Points.

15
6. Anda akan dibawa kembali ke layar Land Desktop. di Command Prompt anda
akan diajukan pilihan “Select Object by [Entity/Layer] :” ketiklah E lalu
enter, yang berarti anda memilih Entity.
7. Kemudian Anda diminta untuk memilih titik. selectlah semua titik yang ada
di layar anda. lalu klik enter.
8. Anda akan kembali ke Terrain Model Explorer, yang artinya points anda
sudah disimpan di database tuh . Tinggal beberapa langkah lagi menuju
kontur. Klik kananlah pada Surface1 lalu klik Build. Terima semua default
dan klik Ok. Land Desktop akan secara otomatis membangunkan database
kontur untuk anda. Bila telah muncul tanda ‘Done Building Surface’ klik Ok.
dan tutuplah window Terrain Model Explorer.
9. Pada menu Terrain klik Create Contours. akan muncul window Create
Contours. klik Style Manager. Klik tab Contour Appearance, pada Smoothing
Options pilih yang Add Vertices dan geser slide disebelah kanannya ke nilai 8
pada skala 0-10. lalu klik Ok. lalu klik Ok lagi. lalu tekan Enter.
10. Ta da.. Kontur anda akan muncul seperti gambar berikut.

16
MEMBUAT LABEL KONTUR

Apakah anda Pernah menggambar kontur secara manual? si garis2 yang


menghubungkan titik-titik di permukaan bumi yang memiliki elevasi yang sama?
kalo pernah, pasti dikasih nama donk tiap garisnya, buat apa? ya buat informasi
apakah suatu area itu membukit atau melembah, biar tau mana area tangkapan air,
daerah waterflow dan lain-lain. artinya kontur harus punya : LABEL.
Tutorial kita hari ini adalah membuat label kontur . bagi yang baru masuk
bisa mengikuti dari tutorial awal mengimport point, karena kita akan
menggunakan dataset yang ada untuk keperluan ini. ok? selamat belajar. semoga
bermanfaat.
1. Bukalah Land Desktop anda dan buka file yang berisi kontur dari tutorial
sebelumnya.
2. Klik menu Terrain –> Terrain model Explorer
3. Klik kanan pada Surface1 lalu pilih Open (Set Current) lalu tutuplah window
Terrain Model Explorer
4. klik menu Terrain –> Contour Labels –> Group Interior
5. Isilah pada kolom Elevation Increment : 5.000. lalu klik OK
6. Anda akan melihat pada Command Prompt perintah untuk menentukan Start
Point, carilah point P2 dan kliklah disitu. lalu cari lagi point C4 dan klik disitu
sebagai tanda End Point. Lalu tekan Enter.
7. Anda akan melihat kontur anda tiba-tiba sudah berlabel . Di 230.000 dan
225.000. apakah nampak seperti ini?

17
Keterangan: anda bisa mengganti
Properties Appearance, Text dan
posisi Contour Label anda dengan
mengklik kanan pada label kontur
lalu klik Contour Properties.

MEMODIFIKASI KONTUR

Ada dua cara dalam memodifikasi garis kontur, yaitu :


1. Meng-Export file LD tersebut ke file AutoCAD. (Menu File –> Export to
AutoCAD –> 2004 Format). Lalu bukalah file tersebut di AutoCAD, kemudian
select kontur yang akan diedit. lalu Explode. Setelah Explode, kontur tadi akan
berubah menjadi sebuah Polyline yang bisa bapak geser2.
Namun cara ini tidak saya rekomendasikan. Selain drawing bapak kelak akan
rusak dan ngga indah, file yang telah di Export ke AutoCAD itu ngga bisa
dikembalikan ke LD. Artinya ngga bisa dibuat cross dan longnya.

2. Cara yang efektif untuk memodif kontur adalah dengan memodifikasi database
point yang ada. Baik dengan mengubah nilai elevasi point yang ada. maupun
dengan menambah atau dengan mengurangi point. Contohnya seperti gambar
dibawah:

18
Kemudian dua titik diubah nilai elevasinya. Dan dua titik lainnya ditambahkan
disana.
Setelah masuk ke Terrain Model Explorer windows dan mengubah dataset
Points. lalu Create Contours lagi. dan inilah hasil akhir contoh modifikasi
konturnya.

19
20
MENAMPILKAN GARIS GRID KONTUR

Drawing anda sudah ada surfacenya. Alignment dan detail plan pun telah
dibuat. Sebelum mulai di plot, drawing anda perlu ditambahi dengan garis grid.
Yang akan mempermudah pembacaan gambar nantinya. Berikut ini adalah
langkah-langkah untuk menampilkan garis Grid.
Catatan: Grid ini hanya akan muncul untuk surface (Terrain) atau kontur saja.
Jika pada drawing anda hanya terdapat alignment, siteplan, namun tidak
terdapat surface/terrain/konturnya, maka grid ini tidak bisa ditampilkan. :)

Proses ini biasanya dilakukan pada finishing drawing. Ingat, hanya untuk
drawing yang ada surfacenya aja lho ya.
1. Masuk ke menu Terrain –> Surface Display –> Grid of 3D Faces
Jika ada beberapa surface dalam file anda, anda akan diminta dulu untuk
memilih surface yang akan dikasih gridnya. (jika belum menentukan set
current surface)
2. Masukkan Rotation angle. Bila ngga ada rotasi, masukkan 0, ataw langsung
saja Enter
3. Masukkan Grid base point. klik di titik yang berada paling pojok kiri bawah
dari surface anda.
4. Tentukan ukuran M size. M ini pada koordinat kartesian adalah X. tentukan
jarak grid X nya. misal 50, lalu Enter.
5. Tentukan ukuran N size. N ini pada koordinat kartesian adalah Y. ketikkan
jarak grid Y nya. anggap sama dengan jarak X, maka masukkan pula 50. lalu
Enter.
6. Tentukan Upper Right Corner. klik pada titik pada surface anda yang berada
paling ujung di kanan atas.
7. Anda akan ditanya ‘Change the size or rotation of grid/grid squares
(Yes/No)’. kalo dah ga ada yang mau diubah ketikkan No. lalu Enter.
8. Anda kemudian akan masuk ke Surface 3D Grid Generator window. Terima
semua default. lalu klik OK.
9. Ditanya lagi ‘Erase old grid layer (Yes/No)’. ketik Yes aja, kalo mau
menghapus grid layer sebelomnya. kalo engga Klik No. lalu Enter.

21
10. Pertanyaan terahir ‘Erase old skirt layer (Yes/No)’. Yes aja deh.. lalu Enter
lagi.
11. Dah. beres. Anda akan melihat garis2 grid pada surface anda. dengan spasi
50. sesuai yang ditentukan tadi.
Berikut ini adalah contoh surface yang udah pake Grid 3d Faces. Saya pakai
surface dari tutorial sebelumnya..

22
MENGHITUNG VOLUME SITE

Finally, inilah yang ditunggu-tunggu. kelanjutan Tutorial LD yang khusus


membahas gimana caranya Menghitung Volume Site. Mudah-mudahan ngga
membingungkan dan bisa diikuti.
Oke, jadi perhitungan Volume dengan LD ada tiga metode yaitu: Metode
Grid Volume, Metode Composites Volume dan Metode Sections Volume. Karena
saya anggap metode pertama adalah yang paling mudah, maka saya hanya akan
membahas metode tersebut.
A. Menghitung Volume Site
Menggunakan Land Desktop, Volume Site bisa dihitung dengan logika
yang disebut oleh LD sebagai “Stratum”. Stratum adalah ruang yang dibatasi
oleh surface asli di lapangan dan surface final yang direncanakan. Volume
yang diperoleh nantinya merupakan selisih dari Volume Surface Asli dengan
Volume Surface rencana. Hasilnya bisa berupa Cut maupun Fill.
Untuk keperluan tutorial ini saya akan mengadaptasi Tutorial dari LD
2005 pada Lesson 17: Calculating site Volumes. Selamat mengikuti.
1. Buka Autodesk Land Desktop
2. Pada menu File, klik, Open untuk menampilkan box dialog Open
Drawing: Project Based dialog Box
3. Lokasi default untuk folder yang berisi file project ini adalah c:\Land
Projects 2005.
4. Dari list Project Name, pilih TUTORIAL1, lalu dari list Select Project
Drawing, pilih Lesson-17.dwg, kemudian klik OK.
5. Pada menu Projects, klik Menu Palettes untuk menampilkan box dialog
Menu Palette Manager.
6. Pada list Menu, pilih Land Desktop 2005, kemudian klik Load.
Mendefinisikan Stratum dan Site
1. Pada menu Terrain, klik Select Current Stratum untuk menampilkan
dialog box Define Stratum
2. Ketik Stratum1 pada Name dan EG and FS Surfaces untuk Description
3. Klik Select for Surface 1 untuk menampilkan dialog box Select Surface,
pilih EG kemudian klik OK untuk kembali ke dialog box Define Stratum.

23
4. Klik Select for Surface 2 untuk menapilkan dialog box Select surface,
pilih FG kemudian klik OK untuk kembali ke dialog box Define Stratum
5. Pastikan bahwa Surface 1 adalah eg dan surface 2 adalah fg lalu
kemudian klik OK untuk melanjutkan.
Prosedur dibawah adalah untuk mengubah setting volume site
6. Pada menu Terrain klik Site Definition à Site Settings untuk
menampilkan dialog box Volume Site Settings
7. Pada isian Volume Labelling masukkan m3 untuk Suffix lalu klik OK
Gunakan prosedur dibawah untuk mendefinisikan site dalam 2m x 2m
grid dan terotasi 20 derajat.
8. Pada menu Terrain klik Site Definition à Define Site
9. Masukkan 20 degrees untuk Rotation Angle
10. Ketik .P (dot P) untuk menggunakan filter point, dan keludian ketik 1
untuk Site Base Point.
11. Masukkan 2 m untuk Grid M size dan tekan ENTER untuk menerima
default lainnya
12. Ketik .P (dot P) lagi untuk mendisable penggunaan point filter, dan
kemudian gunakan Endpoint OSNAP untuk memilih sisi pojok kanan
atas dari polyline site definition.
13. Tekan ENTER untuk menerima default. Lalu ketik No untuk menghapus
the old site outline.
14. Ketikkan Site1 untuk nama Site nya.

B. Menghitung Volume Grid


Dalam bagian ini anda akan menghitung volume dengan metode grid
volume. Gimana caranya? Grid volume bekerja dengan melakukan
superimpose grid di kedua permukaan pada stratum, mengukur sendiri elevasi
grid pada intersection dan kemudian mengetahui beda tingginya.
1. Pada menu Terrain, klik Grid Volume à Calculate Total Site Volume
untuk menampilkan dialog box Site Librarian
2. Dari list Select Site, pilih Site1 dan klik OK untuk menampilkan dialog
box Grid Volume Settings

24
3. Terima saja semua defaultnya dengan mengklik OK untuk menampilkan
dialog box Volume Results Surface
4. Ketik G1-Site1 untuk New Surface kemudian klik OK
Hasil kalkulasi dengan menggunakan metode Grid Volume ditampilkan
pada command line, dengan cut volume 3,376 m3, dan fill volume
20.380 m3 dan net volume adalah 17,004 m3 fill.
5. Pada menu View, klik Named Views untuk menampilkan dialog box
View. Dibawah Name, pilih 2, klik Set Current kemudian klik OK
6. Klik ikon Layers pada toolbar untuk menampilkan Layer Properties
Manager. Turn on (nyalakan) display layer Fg-srf-bdr untuk
menampilkan polyline batas permukaan FG dan klik OK untuk menutup
Layer Properties Manager.
7. Pada menu Terrain, klik Set Current Surface untuk menampilkan dialog
box Select Surface dan pilih Volume Surface. Pilih G1-Site1 dan list
surface kemudian klik OK.
8. Pada menu Terrain klik Surface Display à Quick View.
Gambar dibawah adalah ilustrasi quick view dari permukaan grid
volume. Area diantara batas permukaan fg dan kelebihan permukaan grid
volume tidak dimasukkan dalam perhitungan volume.

25
PROSEDUR KUMPLIT TENTANG MEMBUAT KURVA

Ini dia nih, materi yang lumayan penting. Bakal banyak dipake terutama
buat Engineer yang biasa berkutat dengan infrastruktur jalan maupun rel kereta
api. Apa itu Kurva?
Secara teknis dan simpel, kurva itu adalah belokan di sebuah jalan yang kita
lewatin. Ngga sembarangan kita bikin belokan itu, hitungannya matematikanya
mesti masukin Radius, Tangent, Angle of Deflection, Chord Length dan lain-lain
untuk bisa memperoleh ukuran yang sesuai dengan situasi real jalan. Teori
mengenai kurva ini ngga dibahas disini karena banyak didapati dan bisa dipelajari
di buku-buku referensi anda.
Sementara yang akan dibahas disini adalah cara membuat kurva dengan baik
dan benar menggunakan Land Desktop. Selamat mengikuti.
Pertama, membuat Kurva Sederhana (Simple Curve):
1. Buatlah dua garis seperti dibawah, Line A panjangnya 1500 m dan Line B
panjangnya 1200 m. sudut pertemuan diantara keduanya adalah 90o

2. Untuk membuat Simple Curve diantara kedua garis tersebut klik menu
Line/Curve –> Curve Between Two Lines
3. Anda diminta untuk Select First tangent, kliklah Garis A di monitor anda.
4. Kemudian anda diminta menentukan Second tangent, kliklah Garis B.

26
5. Tentukan faktor penentu kurvanya. Biasanya digunakan Radius atau Length.
Kali ini gunakan Radius. Ketik R lalu Enter.
6. Ketikkan 800, lalu Enter.
7. Maka akan otomatis terbentuk kurva sederhana dengan radius 800 m.

Anda bisa membuat kurva sederhana berdasarkan Length yang anda


inginkan, panjang Tangent, Chord, maupun Degree. Tergantung spesifikasi yang
diperlukan. Anda bisa juga membentuk Reverse Curve dengan masuk ke menu
Line/Curve –> Reverse or Compund
Kedua, membuat Kurva Transisi (Transitional Curve atau Spiral):
1. Buatlah dua garis sama seperti diatas, Line A panjangnya 1500 m dan Line B
panjangnya 1200 m. sudut pertemuan diantara keduanya adalah 90O
2. Untuk membuat Spiral diantara kedua garis tersebut klik ke menu Line/Curve –
> Create Spirals –> Fit Tangent-Tangent. Lalu Klik Spiral-Curve-Spiral
kemudian klik Ok.
3. Anda diminta untuk Select Line (or Points). Kliklah Garis A
4. Kemudian anda diminta menentukan Line berikutnya, kliklah Garis B.
5. Anda diminta menentukan Radius. Ketiklah 700 lalu Enter.
6. Diminta Spiral Length in (Panjang kurva transisi awal), ketikkan 100
7. Lalu Spiral Length Out (Panjang kurva transisi akhir), ketikkan 100
8. Kurva transisi anda sudah jadi! Lalu tekan Enter.

27
Ada beberapa beberapa macam Spiral yang bisa anda buat di LD yaitu Fit
Tangent-Tangent, Fit Tangent-Curve, dan Fit Curve-Curve. Anda bisa coba satu
persatu, sesuaikan dengan kebutuhan anda.

28
MEMBUAT LONG DAN CROSS SECTION

Tutorial kali ini akan membahas mengenai pembuatan Cross Section dan Long
Section. Akan saya berikan pula sedikit dataset point sebagai contoh untuk
membikin kontur. Jadi sebelum membuat Section, sekaligus kita akan mereview
tutorial membuat kontur seperti di beberapa posting sebelumnya. Selamat
mengikuti
1. Copy Paste lah (paste Special -> Text) data berikut ke Microsoft Excel:
Point North East Elevation Description
1 1000 1000 62 ground
2 1050 1000 67.5 ground
3 1100 1000 66 ground
4 1150 1000 63.5 ground
5 1200 1000 61 ground
6 1250 1000 52 ground
7 1300 1000 53 ground
8 1000 1050 71 ground
9 1050 1050 78 ground
10 1100 1050 77.5 ground
11 1150 1050 67 ground
12 1200 1050 62.5 ground
13 1250 1050 45 ground
14 1300 1050 53 ground
15 1000 1100 71 ground
16 1050 1100 79 ground
17 1100 1100 82 ground
18 1150 1100 73 ground
19 1200 1100 68 ground
20 1250 1100 53 ground
21 1300 1100 54 ground
22 1000 1150 70.5 ground
23 1050 1150 78.8 ground
24 1100 1150 90 ground
25 1150 1150 79.5 ground
26 1200 1150 66.8 ground
27 1250 1150 61 ground
28 1300 1150 57 ground
29 1000 1200 66 ground
30 1050 1200 74.3 ground
31 1100 1200 78 ground
32 1150 1200 74 ground
33 1200 1200 66.6 ground

29
34 1250 1200 62 ground
35 1300 1200 59 ground
36 1000 1250 65 ground
37 1050 1250 64 ground
38 1100 1250 68 ground
39 1150 1250 67.5 ground
40 1200 1250 65.5 ground
41 1250 1250 62 ground
42 1300 1250 58 ground

Data ini merupakan sekumpulan titik (Points) yang akan kita gunakan sebagai
database Contour. Perhatikan susunan kolomnya, titik tersebut didefinisikan
dalam susunan P-E-N-Z-D (Point – Easting Coord – Northing Coord – Z
(elevation) – Description)
2. Save data tersebut dengan File name : Section dan dalam format text (Save as
type: Text (Tab delimited) (*.txt))
3. Close lah file tersebut. Buka Land Desktop anda dan buat file baru. Kita akan
segera mengimport data tersebut ke Land Desktop.

Importing Points
4. Klik Menu Points –> Import/Export Points –> Import points
5. Pilih Format : PENZD (space delimited) dan Source File: section.txt, yang
telah disimpan sebelumnya. Lalu Ok. Terima semua default lalu klik Ok.

30
6. Point ada telah terimport. Untuk menampilkan keseluruhan titik yang
diimport barusan klik Menu View –> Zoom –> Extents.
7. Untuk mengubah tampilan point anda, Select semua Point tersebut lalu Klik
kanan dan pilih Display Properties. Tentukan ukuran text dan ukuran
markernya sesuai keinginan anda lalu klik Ok. Maka Point anda mungkin
akan terbentuk seperti gambar berikut:

Creating Surface and Contours


8. Klik Menu Terrain –> Terrain Model Explorer untuk membuka window
Terrain Model Explorer.
9. Pada Window Terrain Model Explorer klik kanan pada folder Terrain dan
pilih Create New Surface.
10. Surface baru anda secara otomatis akan bernama “Surface1”. Klik kanan saja,
dan klik Rename lalu ganti namanya menjadi “Section”

11. Expand lah surface Section anda seperti gambar di bawah dan klik kanan
pada Point files –> Add Points from AutoCAD Objects –> Points

31
Pada command Prompt ketik E (Entity) lalu Enter, lalu select lah semua point
yang ada di layar anda kemudian tekan Enter
12. Klik kananlah pada Section surface dan pilih Build. Terima semua defaultnya
lalu klik Ok.
13. Close saja Terrain Model Explorer anda.
14. Klik Menu Terrain –> Create Contours. Maka akan terbuka window Create
Contours.
Pada bagian Intervals kliklah pada ‘Both Major and Minor’. Pada Minor
Interval masukkan ‘1’ dan pada Major Interval masukkan ‘5’
Klik pada Style Manager>> hingga terbuka Contour Style Manager Window.
Pada tab Smoothing Options klik pada Add Vertices dan geser slide antara 0-
10 ke nilai ‘8’. Lihat gambar dibawah.

Smoothing Contour

Klik Apply lalu Ok. Lalu Ok lagi.


Pada Command Prompt anda ditanya ‘Erase Old Contours (Yes/No)’ ketik Y
lalu Enter
15. Kontur anda sudah jadi. Untuk menampilakn keseluruhannya, masuk ke menu
View -> Zoom –> Extens. Dan Untuk membedakan warna kontur Major dan
Minor ubah saja properties warna Layernya di Layer Properties Manager.

Creating Alignment

32
16. Buatlah Polyline, mulai dari kiri atas ke arah kanan bawah, saya
menggunakan garis berwarna kuning disini. Kira2 bentuknya seperti dibawah
inilah:

17. Kita buat garis ini menjadi Alignment. Caranya? Klik menu Alignment –>
Define from Polyline. Kemudian anda diminta untuk select Polyline, maka
kliklah garis kuning di layar anda. Tekan Enter, maka akan muncul Define
Alignment Window.
18. Ketikkan pada Alignment Name : ‘Align1’. Lalu pada Description ketiklah
‘Long Section’. Lalu klik Ok.
Akan anda temukan pada command prompt: ‘Alignment Data’ yang
menunjukkan keterangan mengenai alignment yang barusan saja anda buat.
Panjang, Starting Station, Ending Station dll.
Creating Long Section and Cross Section
Langkah terakhir : membuat Section!
19. Klik pada menu Terrain –> Sections –> View Quick Section. Anda kemudian
akan diminta untuk select polyline. Pilihlah si garis kuning Alignment anda
tadi. Lalu Enter.
20. Beginilah tampilan long section anda.

Quick Section

33
Masih dalam Quick Section Viewer, anda bisa mengubah tampilan Section
anda dengan mengklik menu Section –> View Properties sehingga muncul
Quick Section Properties yang menungkinkan anda untuk mengubah Grid
Setting, color Setting, dan Surface Color Setting.
21. Jangan dulu di Close, sekarang kita masukkan Section tersebut ke dalam
drawing.
Klik menu Utilities –> Import Quick Section. Perhatikan Command Prompt
anda, Tekan Enter. Lalu untuk Description for section Ketikkan
‘LongSection’ lalu Enter.
Kliklah di sembarang titik di bagian atas kontur yang kosong sebagai
Insertion Point. Kemudian Enter lagi. Lalu Close lah window Quick Section
Viewer anda.
Creating Section Grid
22. Maka Section yang tadi telah anda buat sekarang telah terimport ke dalam
drawing. Tinggal melengkapi dengan garis2 Gridnya. Masuklah ke menu
Terrain –> Sections –> Grid for Section. Tekan Enter.
Lalu klik Long Section anda di bagian text (yang ada tulisannya DATUM
ELEV).
Tentukan spasi vertikal (Elevation increment) dan spasi horizontal (Offset
increment) gridnya. Pada Elevation Increment ketikkan 5 dan pada Offset
Increment ketikkan 20. Lalu tekan Enter.
23. Maka tampilan Long section anda akan lebih informatif dan ciamik dengan
grid. Seperti gambar di bawah.

Final Section
24. Demikianlah, dengan menggunakan proses yang sama kita bisa membuat
Cross Section (potongan melintang) di sepanjang alignment.

34
MENGGUNAKAN MENU INQUIRY

Pada menu pallete Land Desktop dan Land Desktop Complete, kita akan
menemukan menu Inquiry. Inquiry yang saya temukan di thesaurus ms word bisa
diterjemahkan sebagai keterangan, pengecekan, analisis, survey, dll. Dengan
menu inquiry, berikut ini adalah hal-hal yang bisa anda lakukan.
1. Mengecek koordinat Easting/Northing.
Klik menu Inquiry –> North/East. lalu klik salah satu point pada drawing.
2. Mengecek koordinat Latitude/Longitude:
Klik menu Inquiry –> Lat/Long. lalu klik salah satu point pada drawing.
3. Mengecek jarak Geodesic (Geodesic distance)
Klik menu Inquiry –> Geodetic Inverse. Klik titik pertama, lalu klik pada titik
kedua.
Jarak geodetic adalah jarak terpendek dua buah titik diatas permukaan
ellipsoid bumi pada mean sea level. Dimana jarak disana dipengaruhi betul
oleh Earth curvature (lengkung bumi). Biasanya banyak dipake sama orang
navigasi, baik kapal maupun pesawat terbang. Keterangan sederhana
mengenaiah Goedetic distance bisa dilihat disini.
4. Mengecek jarak dan posisi sebuah titik atau objek terhadap Center Line.
Masuk saja ke menu Inquiry –> Station/Offset Object atau menu Inquiry –>
Offset Alignment. tentukan line atau alignment referensinya. lalu klik titik
diluar line atau alignment tersebut. LD akan menghitungkan posisi titik
tersebut berada pada STA berapa dan menghitungkan berapa jarak terdekat
titik tersebut (offset) terhadap line referensi tadi.
5. Mengecek properties Line dan Kurva.
Pada drawing alignment anda, masuk ke menu Inquiry –> Line/Curve/Spiral.
lalu klik salah satu titik pada kurva yang anda buat. Bisa klik pada garis lurus
maupun pada bagian Kurva. LD akan menampilkan propertiesnya. contohnya
seperti berikut.

35
--------------------------------------------------------------------------------------------
ARC DATA
--------------------------------------------------------------------------------------------
Begin . . . . . North: 2284340.660 East: 423816.392
Radial Point. . North: 2283466.875 East: 423770.288
End . . . . . . North: 2284283.100 East: 423455.007
PI . . . . . . North: 2284350.519 East: 423629.546
Tangent: 187.106 Chord: 365.940 Course: 260-57-01
Arc Length: 368.661 Radius: 875.000 Delta: 24-08-25
--------------------------------------------------------------------------------------------
Fungsi yang sama bisa anda temukan pada menu Inquiry–> Roadway Curves,
Railway curves, Spiral Radius.
6. Mengecek sudut.
Bila anda memiliki dua buah garis yang bersinggungan dan ingin mengecek
sudt antara kedua garis tersebut masuk saja ke menu Inquiry –> Angles. Klik
garis pertama. lalu klik garis kedua. LD akan menampilkan hasil seperti
berikut:
The acute angle is 147-44-25
The obtuse angle is 212-15-35
Acute Angle dan Obtuse Angle adalah sudut dalam dan Sudut Luar dalam
bahasa indonesia.
7. Mengecek jarak poligon.
Misal anda punya polygon traversing, ataw poligon sebuah path dan anda
ingin mengecek berapa jaraknya, pakai saja menu Inquiry –> Continuous
distance. klik lah dari titik satu ke titik selanjutnya hingga akhir path
tersebut. Tekan enter jika sudah selesai.
8. Mengecek elevasi kontur.
Klik menu Inquiry –> Contour Elevation. Ini bermanfaat untuk mengecek
kontur yang belom berlabel.
9. Mengecek Elevasi pada surface.
Bermanfaat untuk mengecek properties sebuah titik di permukaan surface.
klik menu Inquiry –> Surface Elevation. lalu klik sebuah titik dimana aja di

36
surafce anda. LD akan menampilkan Koordinat Easing, Northing serta
Elevasi titik yang anda klik tersebut.
10. Mengecek kemiringan permukaan (Slope).
Klik menu Inquiry –> List Slope. klik titik pertama di surface anda. lalu klik
di titik kedua. LD akan menampilkan data seperti berikut (elevasi di titik
pertama, elevasi titik kedua, beda tinggi, Slope, grade dan jarak horizontal)
First elev: 64.000, Second elev: 82.000, Elev diff: 18.000
Slope: 6.298:1, Grade: 15.879, Horiz dist: 113.360
11. Menge-track koordinat dan elevasi.
Masuk saja ke menu Inquiry –> Track North/East atau Inquiry –> Elevation.
maka akan muncul windows kecil di pojok kiri atas yang menunjukkan
koordinat North/East kemana sata kursor anda bergerak.

37

You might also like