You are on page 1of 4

TUGAS INDIVIDU

TUGAS POKOK DAN FUNGSI


UPAYA KESEHATAN WAJIB PUSKESMAS

OLEH :

AULIA RAHMAN

PEMBIMBING :

Zahtamal, SKM. M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR IKM-KK


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS RIAU
RSUD ARIFIN ACHMAD
2011
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
UPAYA KESEHATAN WAJIB PUSKESMAS

Upaya kesehatan wajib puskesmas adalah upaya yang ditetapkan


berdasarkan komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya
ungkit tinggi untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan
wajib ini harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas di Indonesia. Berikut
oenjelasan mengenai tugas pokok dan fungsi upaya kesehatan wajib puskesmas
dalam bentuk program.
1) Program Promosi Kesehatan (Promkes)
Merupakan program perbaikan perilaku di bidang kesehatan sesuai dengan
masalah perilaku setempat melalui beragam kegiatan yang bernuansa
pemberdayaan masyarakat. Promosi kesehatan bisa pula dilaksanakan di
dalam gedung pouskesmas melalaui penyuluhan langsung, pengembangan
info sehat, majalah dinding atau pemutaran kaset/video di bidang kesehatan.
2) Program Kesehatan Lingkungan (Kesling)
Merupakan upaya penyehatan permukiman. Indikatornya berupa cakupan air
bersih,cakupan jamban keluarga dan cakupan rumah sehat. Selain itu, tugas
pemegang program adalah mengembangkan berbagai program perbaikan
lingkungan setempat agar lebih kondusif untuk kesehatan, termasuk
penyelenggaraan klinik sanitasi di dalam gedung puskesmas.
3) Program Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga Berencana (KIA-KB)
Tugas pemegang program adalah mengembangkan berbagai program untuk
ibu melalui klinik KIA-KB di dalam gedung puskesmas ataupun di luar
gedung seperti polindes dan posyandu. Kegiatan di dalam gedung berupa
pelayanan pemeriksaan ibu hamil, pelayanan kontrasepsi, persalinan,
imunisasi, tumbuh kembang anak, konseling dan sebagainya. Sementara di
luar gedung bisa berupa pembinaan dan pelayanan polindes dan posyandu.
4) Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Tugas pemegang program adalah mengembangkan klinik gizi di dalam
gedung puskesmas, pemantauan tumbuh kemabang anak di posyandu,
pengembangan system kewaspadaan pangan dan gizi, kampanye keluarga
sadar gizi dan sebagainya. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan Republik
Indonesia nomor 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar puskesmas, uraian
tugas pemegang program gizi berdasarkan struktur organisasi adalah sebagai
berkut.

1. Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)


a. Penimbangan bayi dan menginventaris jumlah dan sarana Posyandu
b. Pemetaan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)
c. Penggunaan ASI eksklusif
d. Pengukuran LILA Wanita Usia Subur (WUS)
e. Penyuluhan Upaya Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK)
2. Penanggulangan anemia gizi besi
a. Distribusi tablet Fe
b. Distribusi sirup Fe
c. Penyuluhan
d. Pengadaan bahan dan obat Fe
3. Penanggulangan GAKY
a. Monitoring garam beryodium
b. Koordinasi lintas setor/lintas program
c. Penyuluhan
d. Pengadaan bahan iodine test
4. Penanggulangan defisiensi vitamin A
a. Anak balita
b. Ibu nifas
c. Penyuluhan
d. Pengadaan obat
5. Pengembangan pojok gizi (POZI)
6. Pembinaan dan evaluasi

5) Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular


Tugas pemegang program adalah melaksanakan kegiatan surveilans, promotif
dan preventif antara lain seperti :
1. Gerakan PSN (Pemberantasan sarang Nyamuk) untuk pencegahan demam
berdarah
2. Promosi kelambunisasi untuk pencegahan malaria
3. Kampanye oralit untuk pertolongan pertama diare
4. Kampanye deteksi dini pneumonia untuk penemuan dan pengobatan kasus
pneumonia
5. Gerdu (Gerakan terpadu) penanggulangan tuberculosis untuk secara
proaktif mencari penderita tuberculosis dan mengobatinya hingga sembuh.
6) Program Pengobatan
Tugas pemegang program adalah :
1. Pengembangan program jasa mutu baik melalui profesionalisme provider
maupun kepuasan pasien.
2. Pengembangan jam buka yang sesuai kebutuhan masyarakat misalnya sore
hari.
3. Pengembangan puskesmas sebagai rumah bersalin. Dan sebagainya.

You might also like