You are on page 1of 13

Di

SUSUN
OLEH:
Ade irawati
Listriani sutoyo
Anggi kemala riski
Fadil zainius
Gebriella N.
(X.6)
Kelompok 4
Tahun ajaran

2010-2011
PRATIKUM KIMIA

A. Judul Pratikum : Perubahan Materi


B. Tujuan Pratikum : Percobaan ini untuk mengetahui
tanda-tanda terjadinya perubahan fisika dan kimia dari suatu
materi.

C. Hari/Tanggal Pratikum : Jumat/ 15 Oktober 2010

D. Teori dasar :
Materi adalah segala sesuatu yang mepunyai massa,volume
dan menempati ruang yang ada di alam semesta ini .Materi
lazim juga di sebut zat atau benda. Setiap zat mempunyai sifat
zat tertentu,sifat itu dapat diamati dengan panca indera,
misalnya
warna,wujud,kekerasan,rasa,bentuk,bau,kelarutan,korosif dan
terbakar.
Sifat yang dimiliki oleh suatu zat, tetapi tanpa disertai
pembentukan zat baru disebut sifat fisika, misalnya warna
bau,rasa,tekstur (konduktor dan isolator). Sedangkan sifat zat
yang menunjukan interaksi dengan zat lain, serta
menghasilkan zat baru disebut sifat kimia, misalnya korosif
dan eksplosif.
Jika stau atau lebih sifat fisika zat mengalami perubahan, maka
perubahan tersebut disebut perubahan fisika. Pada perubahan
fisika tidak terjadi perubahan komposisi zat dan sifat
kimianya. Sedangkan perubahan zat yang menghasilkan satu
atau lebih zat yang sifat kimia dan komposisinya berbeda
dengan zat semula disebut perubahan kimia. Perubahan kimia
ini biasanya disebut juga reaksi kimia. Terjadinya reaksi kimia
dapat diketahui dari segala yang timbul, seperti perubahan
wujud (yang ditandai dengan timbulnya endapan,gelembung-
gelembung gas),perubahan warna, suhu dan timbulnya bau.

E. ALAT DAN BAHAN

ALAT :
- Tabung Reaksi : 20 buah
- Gelas ukur 5 ml : 1 buah
- Rak tabung reaksi : 1 buah
- Gelas Kimia : 1 buah
- Pembakar Spiritus : 1 buah
- Pipet Tetes : 10 buah
- Penjepit : 1 buah
- Batang Pengaduk : 1 buah
- Sendok Poselen : 1 buah

BAHAN :
- Lilin kecil
- Gula Pasir
- Pita magnesium
- Larutan asam klorida, HCl 1 M
- Larutan timbale (II) nitrat,Pb (NO3)2 0,1 M
- Larutan kalium kromat K2CrO4 0,1M
- Larutan Na4oh 1 M
- Larutan ammonium klorida NH4Cl 1 M
- Butiran batu pualam
F. CARA KERJA

a. Percobaan 1.
I. Panaskan beberapa potong lilin dalam tabung reaksi
dengan penangas air.Setelah potongan-potongan lilin
berubah, angakat dan celupkan tabung reaksi itu
kedalam air dingin. Amati serta catat apa yang terjadi
ketika potongan-potongan lilin itu dipanaskan dan
juga setelah didinginkan.
II. Masukan 1 sendok gula pasir ke dalam gelas kimia
yang telah diisi air kemudian aduklah. Amati dan catat
apakah yang dialami gula pasir di dalam air tersebut.
III. Ambil pita magnesium dan digosok dengan
amplas,kemudian dipegang dengan penjepit. Bakarlah
ujung pita itu dengan pembakar spiritus. Amati dan
catat apa yang dialami pita magnesium itu ketika
dibakar.
IV. Masukan 1 cm pita magnesium yang sudah diamplas
ke dalam tabung reaksi kecil yang berisi HCl 1M 2
ml. Setelah beberapa detik tutuplah mulut tabung
selama 15 detik lalu dekatkan mulut tabung pada
nyala api sambil membuka segera mulut tabung.
Amati dan catat semua perubahan yang terjadi.
b.Percobaan 2
1. Tambahkan 3 ml larutan kalium iodida 0,1 M ke dalam
tabung reaksi yang telah berisi 2 ml larutan timabal (II)
nitrat 0,1 M. Amati dengan seksama serta catat apa
semua perubahan yang terjadi
2. Tambahkan beberapa tetes larutan asam klorida 1 M
(pakai pipet tetes)ke dalam tabung reaksi yang telah
berisi 1 ml larutan kalium kromat 0,1 M. Amati dan catat
semua perubahan yang terjadi.
3. Masukan sebutir kecil batu pualam ke dalam tabung
reaksi yang telah berisi 2 ml larutan asam klorida 1 M.
Amati dengan saksama serta catat semua perubahan yang
terjadi.
4. Tambahkan beberapa tetes larutan natrium hidroksida
1M ke dalam tabung reaksi yang berisi 2 ml larutan
ammonium klorida 1M . Kemudian kibaskan ke udara di
atas tabung reaksi kearah hiodung dan rasakan baunya.
Catat semua perubahan yang dapat diamati.
5. Siapkan 2 tabung reaksi dan isilah masing-masing
tabung reaksi dengan 3 ml larutan natrium hidroksida 1m
dan 3 ml larutan asam klorida 1M. Genggamlah kedua
tabung reaksi untuk merasakan suhu kedua larutan
tersebut. Campurkan kedua larutan dengan menuang
larutan natrium hidroksida 1M ke dalam larutan asam
klorida 1M. rasakan suhu campuran kedua larutan
tersebut dengan genggaman . Bandingkan suhu sebelum
dan sesudah kedua larutan dicampur . Catat hal itu dalam
lembar pengamata

G. HASIL PENGAMATAN

A. Percobaan I
I.
1. Keadaan lilin sebelum di panaskan.
: lilin bersifat padat.
2. Keadaan lilin setelah di panaskan.
:berubah wujud dari padat menjadi cair dan padat
kembali.
3. Kesimpulan:
: lilin berubah wujud dari zat padat menjadi cair dan
berubah lagi menjadi zat padat.perubahan ini
merupakan perubahan fisika,karna tidak menimbulkan
zat baru.

II.

1. Keadaan gula pasir sebelum di larutkan


: gula bersifat padat

2. Keadaan gula pasir setelah dilarutkan

:ketika di larutkan gula lama kelamaan menyusut dan menghilang.

3. Berawal dari gula yang bersifat padat ketika di panaskan lama


kelamaan gula tersebut menghilang.

III.

1. Keadaan pita maknesium sebelum di bakar.

: bersifat padat

2. Keadaan pita maknesium setelah di bakar.

: pita maknesium berubah menjdi abu.

3. Kesimpulan.

: jika pita maknesium di bakar dia akan berubah wujud dari wujud
padat menjadi abu.

IV.

1. Keadaan pita maknesium sebelum di tambahkan HCL

:pita maknesium bersifat padat

2. Keadaan pita maknesium setelah di tambahkan HCL.

:pita maknesium larut dalam HCL , adanya gelembung gas dan


tabung reaksi terasa panas.

3. Kesimpulan:

keadaan ini merupakan perubahan kimia

B. Percobaan II.

No. Keadaan zat Keadaan zat kesimpulan


sebelum bereaksi. sesudah bereaksi
Perc
1 -KL berwarna Berubah warna Perubahan warna tersebut
bening menjadi warna merupakan perubahan kimia.
kuning.
Pb(NO3) berwarna
bening.

2 HCL berwarna putih Berubah warna Perubahan ini merupakan


dan K2 Cr O4 menjadi warna perubahan kimia ,karna
berwarna kuning orange terjadinya perubahan warna.

3 Batu pualam Batu pualam Ini merupakan perubahan kimia.


berwarna putih dan tersebut berubah
besar menjadi kecil,
berwarna kuning
dan adanya
gelembung gas.
4 NH4CL dan Natrium Warna nya tetap Terjadinya perubahan kimia.
Hidroksida berwarna menjadi warna
bening. bening dan
menimbulkan
bau.

5 Natrium hidroksida Warna nya tetap Ini merupakan perubahan kimia


dan asam klorida dan menimbulkan karna terjadinya perubahan suhu
berwarna bening rasa panas yang meningkat.

H . PEMBAHASAN.

PERCOBAAN 1 :
1 Ketika potongan lilin dimasukkan ke dalam tabung reaksi
yang berisikan air yang telah di panaskan , lilin pun berubah
wujud dari wujud padat menjadi cair. Dan ketika lilin dimasukan
ke dalam air dingin cairan lilin tersebut pun berubah menjadi
wujud padat seperti awal mula wujud nya.

2. Keadaan gula pasir bersifat padat kemudian satu sendok gula


pasir dimasukan ke dalam gelas kimia yang telah diisikan oleh air
panas kemudian di aduk , gula tersebut berubah wujud dari padat
dan lama-kelamaan menghilang.

3. Keadaan pita magnesium bersifat padat. Kemudian Pita


magnesium di gosok dengan amplas dan dipegang dengan
penjepit ,setelah itu pita magnesium di bakar dengan pembakar
spiritus.keadaan pita magnesium setelah di bakar, berubah wujud
menjadi abu , dan tidak dapat kembali kebentuk semula.

4. 1 cm pita magnesium yang bersifat padat diamplas, dimasukan


ke dalam tabung reaksi kecil, yang berisi larutan HCL 1M ml. Pita
magnesium setelah ditambahkan dengan HCL, pita magnesium
pun larut dalam HCL, dan adanya gelembung gas dan ketika itu
tabung gas pun terasa panas.

PERCOBAAN 2 :
1. 3 ml larutan kalium iodida 0,1 M dimasukan ke dalam
tabung reaksi yang telah berisi 2 ml larutan timbal (II) nitrat
0,1 M.Ketika keadaan zat sebelum reaksi KL berwarna
bening. Pb (NO3) berwarna bening, ketika dilarutkan zat
berubah warna menjadi warna kuning.
2. Beberapa tetes larutan asam klorida dimasukan ke dalam
tabung reaksi, yang berisi 1 ml larutan kalium kromat 0,1 M
.Keadaan zat HCL sebelum di larutkan HCL berwarna putih
dan K2Cr O4 berwarna kuning setelah dilarutkan berubah
menjadi warna orange.
3. Sebutir kecil batu pualam dimasukan ke dalam tabung
reaksi yang telah berisi 2 ml larutan asam klorida 1 M .
Keadaan zat sebelum bereaksi batu pualam berwarna putih
besar, setelah zat bereaksi batu pualam berubah menjadi
kecil dan berwarna bening, dan adanya gelembung gas .
4. Beberapa tetes larutan natrium Hidroksida 1 M dimasukan
ke dalam tabung reaksi yang berisi 2 ml larutan ammonium
klorida 1 M . Keadaan NH4CL bersifat bening dan natrium
hidroksida bersifat bening.Setelah bereaksi warna nya tetap
berwarna bening dan menimbulkan bau,di saat zat itu
dikibaskan ke udara di atas tabung reaksi dan diarahkan ke
hidung.
5. 2 tabung reaksi diisi dengan 3 ml larutan natrium hidoksida
1 M, dan 3 ml larutan asam klorida 1 M . kedua zat itu
berwarna bening.dan di reaksikan ketika itu kedua tabung
reaksi di genggam dan ketika itu kita merasakan suhu yang
panas pada kedua larutan tersebut.

I . KESIMPULAN

Sifat yang dimiliki oleh suatu zat, tetapi tanpa disertai


pembentukan zat baru disebut sifat fisika, misalnya warna
bau,rasa,tekstur (konduktor dan isolator). Sedangkan sifat zat
yang menunjukan interaksi dengan zat lain, serta
menghasilkan zat baru disebut sifat kimia, misalnya korosif
dan eksplosif.
Jika stau atau lebih sifat fisika zat mengalami perubahan, maka
perubahan tersebut disebut perubahan fisika. Pada perubahan
fisika tidak terjadi perubahan komposisi zat dan sifat
kimianya. Sedangkan perubahan zat yang menghasilkan satu
atau lebih zat yang sifat kimia dan komposisinya berbeda
dengan zat semula disebut perubahan kimia. Perubahan kimia
ini biasanya disebut juga reaksi kimia. Terjadinya reaksi kimia
dapat diketahui dari segala yang timbul, seperti perubahan
wujud (yang ditandai dengan timbulnya endapan,gelembung-
gelembung gas),perubahan warna, suhu dan timbulnya bau.

J. DAFTAR PUSTAKA

Brady E James, 1995, Kimia Universitas,Jilid I, Bina Aksara,


Jakarta.
Daryanto,2003,Fisika Teknik, Rineka Cipta, Jakarta.
Keenan, Kleinfelter,1984,Kimia untuk Universitas, Jilid I,
Erlangga, Jakarta. Nonimus, 2007

You might also like