You are on page 1of 5

Latar Belakang

Ghazwul fikri (perang pemikiran) adalah perang gaya baru yang dilancarkan kaum imperialis kepada
kaum muslimin. Hal ini dilatarbelakangi kecemasan mereka terhadap ruh Islam yang senantiasa menghidupkan
semangat perlawanan atas keinginan busuk mereka untuk menguasai kaum muslimin yang wilayah-wilayahnya
penuh dengan kekayaan alam.

Perang militer yang mereka lancarkan kepada kaum muslimin hanya membuahkan kelelahan tiada
ujung. Karena bisa jadi bangsa muslim dapat mereka kuasai, kekayaannya bisa mereka keruk sedemikian rupa,
tapi perlawanan pasti selalu bergelora membuat mereka tidak bisa duduk tentram di bumi kaum muslimin.

“Selama Al-Quran masih ada, Eropa tidak akan sanggup menguasai wilayar timur, bahkan Eropa senditi tidak
akan tentram,...”, demikian ungkapan yang dilontarkan William Edward Gladstone (1809-1898) seorang
Perdana Menteri Inggris pada masa Ratu Victoria di depan parlemen Inggris saat itu.

Selain al-Quran, ukhuwah Islamiyah adalah kekuatan kaum muslimin yang lain yang dianggap
mengancam kepentingan imperialis, Pastor Simon pernah berkata, “Persatuan Islam yang merupakan cita-cita
dan impian bangsa berkulit coklat, mendorong merekan untuk menolak dan membebaskan diri dari kekuasaan
Eropa...”

Mereka takut kalau umat Islam bisa bersatu dan berada dalam satu pemerintahan, hal ini dapat kita
ketahui dari perkataan seorang perwira dan penulis Inggris yang bernama Edward Lawrence (1888-1935),
“Bahaya yang sebenarnya tersembunyi pada sistem Islam, kemampuannya untuk menyebar dan vitalitasnya.
Hal ini merupakan tembok penghalang satu-satunya dari penjajahan Eropa...”, kemudian dia
menambahkan,”Bila umat Islam bersatu di bawah satu pemerintahan, mereka bisa menjadi malapetaka bagi
dunia!”

Demikian itulah kedengkian mereka terhadap Islam dan kaum muslimin. Oleh karena itu mereka
kemudian merumuskan langkah-langkah sebagai upaya memusnahkan kekuatan inti (baca: iman, ruh jihad,
ma’nawiyah, semangat persatuan, dlsb) yang ada pada kaum muslimin. Dilancarkanlah ghazwul fikri yang
bertujuan: Ifsadul Akhlak (merusak akhlak kaum muslimin) dan Tahthimul fikrah (menghancurkan fitrah).
Ghazwul fikri menggriring umat Islam pada penyelewengan akhlak dan fikrah, dari akhlak dan fikrah Islamiyah
kepada akhlak dan fikrah jahiliyyah; misalnya adalah memunculkan sifat munafik, yakni mengaku beriman
kepada al-Quran, tapi tidak mau berhukum dengan al-Quran.

Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang
diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada
thagut, padahal mereka telah diperintah mengingkari thagut itu, dan setan bermaksud menyesatkan mereka
(dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya (QS. 4:60).

Tujuan lain dari ghazwul fikri adalah Idzabahusy syakhsiyyah (larutnya kepribadian). Musuh-musuh
Islam berkehendak agar kaum muslimin kembali kepada kekafiran atau memiliki pola pikir yang sama dengan
mereka.

Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama
(dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka
berhijrah pada jalan Allah (QS. 4:89)

Lebih jauh lagi musuh-musuh Islam mengharapkan agar kaum muslimin murtad (ar-riddah) dari
agamanya. Oleh karena itu Allah SWT melarang muslimin mentaati keinginan orang-orang kafir.

Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mentaati orang-orang yang kafir itu, niscaya mereka
mengembalikan kamu ke belakang (kepada kekafiran), lalu jadilah kamu orang-orang yang rugi (QS. 3:149)

1
Sebahagian besar ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah
kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran.
Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS. 2:109)

Seluruh tujuan di atas diarahkan agar kaum muslimin tidak lagi berpihak kepada Islam dan beralih
loyalitasnya kepada kaum kuffar (al-walaa-u lil-kaafirin). Allah SWT mengingatkan dengan firman-Nya,

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi
pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di
antara kamu mengambil merekan menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan
mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang dzalim (QS. 5:51)

Target minimal dari ghazwul fikri adalah menjauhkan kaum muslimin dari ajaran agamanya. Dalam
salah satu konferensi kristenisasi, Samuel Marinus Zwemer pernah dikritik seorang supervisor kristenisasi
tentang upaya kristenisasi di kawasan Timur Tengah dan Afrika yang dianggapnya gagal, “Meskipun sudah
banyak uang yang dihamburkan dan tenaga yang dicurahkan, namun tidak seorang pun umat Islam yang
masuk Kristen...”

Zwemer menanggapi kritikan itu dengan perkataannya,”Tujuan kita bukan mengkristenkan umat Islam, ini tidak
akan sanggup kita laksanakan. Tetapi target kita adalah menjauhkan bangsa muslim dari Islam. Ini yang harus
kita capai, walaupun mereka tidak bergabung dengan kita..

Target dan Saran Ghazwul Fikri

Agar lebih jelas memahami ghazwul fikri kita perlu mengetahui target dan tujuannya lebih detail.
Berdasarkan penelitian terhadap sejarah berbagai peristiwa masa lalu dapat kita simpulkan bahwa target dan
tujuan ghazwul fikri itu ada dua:

Pertama, mencegah ruh Islam menyebar ke pelosok bumi. Musuh-musuh Islam mengetahui keunggulan ajaran
Islam secara teori, mereka pun melihat fakta bagaimana Islam mempengaruhi para pengikutnya para
pengikutnya; bukankah pada masa lalu kaum muslimin berhasil menundukkan dua kerajaan besar, Persia dan
Romawi. Mereka pun pernah menyebrangi lautan dan sampai di Spanyol? Jangan sampai itu terulang kembali!
Maka Islam harus dibendung, jangan sampai ia menyebar dan eksis di sebuah negeri. Untuk itu para pendengki
itu berusaha sekuat tenaga memunculkan citra negative tentang Islam dan menggambarkab pengikutnya dengan
gambaran yang sangat jelek. Diantara upaya-upaya tersebut adalah:

Menyebarkan beerbagai kebohongan tentang Syariat Islam

Mereka menyebar isu tentang ketidak-otentikan al-Quran sebagai firman Allah. Mereka mengatakan bahwa al-
Quran adalah buatan Muhammad. Pada masa lalu isu seperti ini pernah dilontarkan George Sale melalui kata
pengantar terjemah al-Quran yang diterbitkannya pada 1736; atau ungkapan Richard Bell yang mengatakan
bahwa Muhammad telah menyadur ayat-ayat Injil. Tuduhan-tuduhan ini bukanlah sesuatu yang baru, kaum
musyrikin pada masa lalu pun pernah mengatakannya,

Dan mereka berkata: “Dongengan-dongengan orang-orang dahulu, dimintanya supaya dituliskan, maka
dibacakanlah dongengan itu kepadanya setiap pagi dan petang.” (QS. 25:5)

Dan sesungguhnya kami mengetahui bahwa mereka berkata: ”Sesungguhnya al-Quran itu diajarkan oleh
seorang manusia kepadanya (Muhammad)”. Padahal bahasa orang yang mereka tuduhkan (bahwa)
Muhammad belajar kepadanya bahasa ‘Ajam, sedang al-Quran adalah dalam bahasa Arab yang terang” (QS.
16:103)

2
Ada juga diantara mereka yang menyebut bahwa Islam itu hanyalah hasil jiplakan dari berbagai agama
dan hukum masa lalu. Syariat Islam adalah produk masa lalu yang sudah tidak relevan lagi pada masa kini.
Lontaran-lontaran dusta itu mereka kemas dengan bahasa-bahasa ilmiah; disampaikan dalam forum-forum yang
mentereng atau ditulis dalam buku-buku yang lux. Mereka menyebut penegakan syariat sebagai
Arabisasi/Arabisme. Mereka pun menyebut orang-orang yang berpegang teguh kepada syariat sebagai kaum
bodoh; anti pembaharuan, fundamentalis, literalis, konservatif, dlsb.

Mengangkat segi-segi kelemahan yang menimpa kaum muslimin dan membebankannya kepada Islam

Agar kaum muslimin menjauh dari Islam dan tidak mengenal keistimewaan agamanya, musuh-musuh
islam mencoba membebankan kepada islam berbagai kekeliruan dan penyimpangan yang dilakukan sebagian
muslimin. Mereka menggambarkan kejelekan, keterbelakangan, dan keterpurukan bangasa muslim kepada
seluruh masyarakat dunia sehingga terbentuk opini dan citra yang negatif tentang islam.

Memberikan gambaran bahwa islam agama kekerasan dan pertumpahan darah

Musuh-musuh Islam menakuti-nakuti manusia dengan mengatakan bahwa Islam adalah agama kekerasan yang
membolehkan pertumpahan darah; memotong tangan pencuri, merajam penzina, menghukum mati pembunuh,
dll.

Mereka menggambarkan konsep jihad dengan penuh kebencian, mereka menuduh umat islam suka
berperang demi harta rampasan. Untuk mencemarkan pemahaman tentang jihad, mereka pun tidak segan
melakukan kebohongan dengan membentuk kelompok-kelompok islam yang kemudian menebar syubhat-
syubhat tentang jihad.

Diantaranya mereka memunculkan Mirza Ghulam Ahmad yang menentang konsep jihad. Dia berkata,
“Sejak remaja aku sudah mencurahkan tenaga, baik dengan lisan maupun dengan tulisan untuk memalingkan
hati umat islam agar mengabdi dengan ikhlas keda pemerintahan inggris. Aku menyerukan untuk menghapus
ide jihad yang diyakini oleh sementara orang bodoh, dan hal ini lah yang menghalangi mereka untuk menerima
kekuasaan asing tersebut”.

Menampilkan berbagai keistimewaan islam sebagai kelemahannya

Masalah talak dan poligami yang dianggap sebagai rahmat dan kemurahan Allah kepada para hamba-Nya,
mereka melukiskan kepada masyarakat dunia sebagai bentuk kebobrokan, kebiadaban dan pelecehan sex kepada
kaum wanita yang dibolehkan Islam.

Sementara mereka sesungguhnya telah memperlakukan wanita sebagai alat pengeruk kekayaan.
Disamping itu ada hal yang ironis, disatu sisi mereka mencela poligami tapi disisi lain mereka mensyahkan
hubungan antar lelaki yang sudah kawin dengan seorang wanita atau lebih asalkan suka sama suka.

Menuduh islam merusak daya cipta dan kecerdasan

Seorang orientalis Perancis pernah berkata, “Agama Muhammad adalah semacam penyakit lepra yang
mewabah dan dapat memusnahkan umat manusia secara dahsyat. Siapa yang menganut islam dia akan ditimpa
penyakit lemah dan malas...kuburan Muhammad bagaikan tiang listrik yang mengalirkan arus kegilaan
kedalam jiwa-jiwa orang-orang islam. Hal ini lah yang menyebabkan mereka melakukan hal-hal aneh; seperti
mengulangi kata-kata “Allah” tanpa batas, dan menghidupkan kebiasaan lama seperti membenci daging babi,
alkohol, dan musik...”

Tuduhan bahwa Islam menyebabkan seorang malas dan lemah adalah sesuatu yang mengada-ada.
Dengan jelas dalam Al-Quran banyak sekali disebutkan perintah untuk beramal (4:124) yang menunjukan
bahwa Islam menyuruh umatnya untuk giat bekerja dan beramal,

3
“ Barang siapa yang mengerjakan amal-amal sholeh baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang
beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak di aniaya walau sedikitpun” (QS.4:124)

Bahkan Nabi Muhammad bersabada, “ Kiranya ditanganku ini ada biji korma, sementara aku tau sebentar lagi
kiamat akan terjadi, tetap aku akan menanamkan....”. Hal ini karena dalam Islam amal sekecil apapun pasti aka
mendapat balasannya. Bagi Islam dunia adalah ladang tempat beramal dan akhirat adalah tempat memperoleh
hasil. Jadi bagaimana mungkin menyebut Islam sebagai agama kemalasan? Islam tidak pernah mengahalangi
daya cipta umatnya. Cukuplah menjadi bukti bahwa ilmuwan di kalangan muslim sangatlah banyak dan ini pun
diakui oleh kalangan mereka sendiri. Sebutlah misalnya Az-zahrawi, Ibnu Naffis, Ibnu Haytsam, Ibnu Sina,
Albiruni, dll.

Kedua, menghancurkan islam dari dalam. Hal ini dilakukan dengan memunculkan ‘orang-orang dalam’ agar
melakukan tindakan destruktif yakni menjauhkan umat Islam dari agamanya.

Contoh praktek Ghazwul Fikri

Guna mencapai dua tujuan diatas, musuh-musuh Islam melakukan program-program sebagai berikut:

Pertama, menyebarkan perbedaan pendapat dan keraguan tentang akidah di kalangan umat Islam. Mereka
sebarkan gagasan-gagasan baru dengan cara menyimpangkan pengertian-pengertian hadits atau ayat-ayat al-
Quran. Misalnya memunculkan ide bahwa semua agama adalah benar; rukun Islam dan rukun Iman harus
direkonstruksi; pendapat orang yang mengakui ada nabi setelah nabi Muhammad harus dihargai, dll.

Kedua, menyuguhkan berbagai teori dan ide yang berlawanan dengan agama. Mereka memunculkan ide
sekularisme, nasionalisme, komunisme, marxisme, teori evolusi, isu HAM, dlsb. Semuanya mereka tawarkan
sebagai sesuatu yang modern dan maju. Sementara agama mereka rendahkan sedemikian rupa dengan terus
terang ataupun dengan bahasa diplomatis ilmiah.

Ketiga, membentuk organisasi-organisasi sempalan berbaju Islam yang sejatinya bertujuan membuat onar di
tengah masyarakat muslim.

Keempat, bergerak melalui gerakan terselubung, contohnya gerakan freemasonry. Gerakan ini menyebabkan
konsep kebebasan beragama, menolak aturan-aturan berdasarkan agama, menyeru kepada toleransi semu,
kebebasan, persamaan hak,dll.

Alat ghazwul fikri

1. Pers dan media massa baik cetak maupun elektronik (al-i’lam)


2. Pendidikan, yakni dengan menyelenggarakan pendidikan dengan kurikulum yang sesuai dengan tujuan
mereka untuk menjauhkan umat dari agama (at-ta’lim)
3. Penerbitan brosur, buletin, majalah, dan sejenisnya (al-mathbu’at)
4. Hiburan tradisional dan modern (al-tarfihiyat)
5. Klub-klub seni dan budaya, hobi dll (al-indiyaat)
6. Olahraga (al-riyadhat)
7. Yayasan-yayasan, lembaga, forum, dll (al-muassasat)

Memberantas Ghazwul Fikri

1. Meningkatkan interaksi kita dengan al-Quran dan hadits nabi


2. Menghidupkan forum-forum keilmuwan, terutama pendalaman terhadap ilmu diniyah. Dengan kata
lain, setiap kita harus meningkatkan tradisi ilmiah agar tidak tertipu propaganda-propaganda ilmiah
yang dilancarkan musuh-musuh Islam.
3. Hidup berjamaah

4
4. Dakwah kepada masyarakat luas (pelajar, mahasiswa, buruh, pekerja, profesional, birokrat, militer,
politisi dll) untuk melakukan nasyrul fikrah islamiyah shalihah.
5. Mengisi dan menguasai seluruh lini kehidupan (ekonomi, sosial, politik, pendidikan, budaya)
6. Menguasai pemerintahan

Demikianlah sekelumit tentang ghazwul fikri. Mudah-mudahan hal ini menyadarkan kita bahwa pertarungan
antara al-haq dan al-bathil akan senantiasa terjadi. Oleh karena itu tak ada alasan bagi kita untuk bersantai-santai
sementara makar musuh selalu mengintai.

Laa haula wa laa quwwata illaa billaah,,,

You might also like