You are on page 1of 29

DASAR-DASAR ILMU TANAH

PUPUK DAN
PEMUPUKAN
Wardati
Program Studi Ilmu Tanah, Faperta , Unri
Kampus Binawidya, Pekanbaru
PUPUK dan PEMUPUKAN
Dasar dalam pelaksanaan pemupukan
Definisi Pupuk dan Pemupukan
Klasifikasi Pupuk
Pupuk Alam
Pupuk Buatan
Penggunaan Pupuk
Dasar Dalam Pelaksaan Pemupukan
1. Kandungan Unsur hara dalam Tanah:
- tinggi, sedang dan rendah
2. Kehilangan Unsur Hara melalui:
- Panen
- Pencucian dan erosi
3. Meningkatkan Produksi
4. Meningkatnya Ilmu Pengetahuan
Definisi Pupuk dan Pemupukan
Pupuk adalah bahan untuk diberikan kepada
tanaman baik langsung maupun tidak lansung,
guna mendorong pertumbuhan tanaman,
meningkatkan produksi atau memperbaiki
kualitasnya, sebagai akibat perbaikan nutrisi
tanaman.
Pemupukan artinya pemberian pupuk kepada
tanaman ataupun kepada tanah dan substrat
lainnya
Klasifikasi Pupuk
Pupuk dapat dikelompokkan (diklasifikasikan) dari berbagai segi:
1. Berdasarkan asal pembentukan
- Pupuk Alam: terbentuk di alam dan dipakai tanpa atau dengan sedikit
proses : pupuk kandang, pupuk hijau, serasah , gambut, tinja, abu,
kapur, batuan fosfat, dll.
- Pupuk Buatan (pupuk Pabrik): diproduksi dengan teknologi khusus di
pabrik, melalui perubahan-perubahan kimia dari pupuk alam ataupun
dari bahan dasar sederhana (seperti dalam pembuatan pupuk N)
2. Berdasarkan sumber
- Pupuk Limbah Pertanian (farm manure): berasal dari usaha tani,
seperti pupuk kandang pupuk hijau, dan usaha pertanian lainnya serta
bahan lain dari usahanya.
- Pupuk Dagang (commercial fertilizer): pupuk yang diperoleh melalui
jalur perdagangan.
3. Berdasarkan sifat kerja
- Pupuk langsung: pupuk yang mengandung unsur hara
tanaman; pengaruhnya langsung kepada tanaman, seperti
pupuk pupuk N, P, K dan lain-lain, juga pupuk cair.
- Pupuk tidak langsung: pengaruh utamanya terhadap tanah,
ttp jg mengandung unsur hara, seperti kapur dan bahan
organik
4. Berdasarkan kecepatan kerja
- Pupuk yang bekerja cepat (fast acting): pengaruhnya cepat
terlihat; contohnya pupuk N dan K, dan pupuk yang larut
dalam air.
- Pupuk yang bekerja lambat (slow acting): pupuk-puk yang
efektif hanya setelah terjadi perubahan dalam tanah, relatif
banyak
5. Berdasarkan tipe senyawa kimia
- Pupuk Organik: mengandung satu atau lebih senyawa
organik tetapi dalam tanah dapat segera diubah menjadi
senyawa anorganik melalui proses amonifikasi
- Pupuk Anorganik atau Pupuk Mineral: mengandung satu
atau lebih senyawa anorganik
6. Berdasarkan kandungan unsur hara
- Pupuk Tunggal: pupuk yang mengandung satu macam unsur
hara pupuk (N, P, K)
- Pupuk majemuk: pupuk yang mengandung beberapa unsur
pupuk. Pupuk majemuk dibuat melalui proses dekomposis
kimia di pabrik atau juga dicmpur biasa. Komposisi dan
kadar ari pupuk mejemuk dibuat berdasarkan kebutuhan.
7. Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan tanaman
- Pupuk Hara Makro: pupuk yang mengandung hara makro
yaitu N, P, K (primer) dan S, Mg, Ca (sekunder); diberikan
dalam jumlah besar dibandingkan pupuk mikro.
- Pupuk Hara Mikro: mengandung unsur mikro dan dibutuhkan
dalam jumlah kecil.
8. Berdasarkan bentuknya (keadaan fisik)
- Pupuk Padat: seperti pupuk Urea, ZA, TSP, KCl, ZK dll.
- Pupuk Cair: seperti pupuk organik cair, fosfo-N dll.
Pupuk Alam
Pupuk Kandang
Merupakan kotoran padat dan cair dari hewan ternak yang
tercampur dengan sisa-sisa makanan ataupun alas kandang.
Keuntungan Pupuk Kandang:
- Meningkatkan kadar humus dalam tanah
- Memperbaiki sifat fisik tanah (struktur dan kandungan air tanah,
warna tanah)
- Meningkatkan akatifitas jasad renik
- Menperbaiki sifat kimia tanah (pH, unsur hara)
Pupuk kandang terdiri dari dua komponen asli: cair dan padat dengan
perbandingan 3 : 1 dan padat rata-rata mengandung 50% N,
danhampir semua P dan K lebih kurang 3/5
Kandungan unsur hara pupuk kandang dipengaruhi oleh:
1. Macam dan jenis hewan
2. Umur dan keadaan individu hewan
3. Makanan yang dimakan hewan/pemeliharaan hewan
4. Bahan hamparan/alas kandang
5. Cara pengelolaan

Ciri dan sifat pupuk kandang


1. Lambat tersedia: karena sebagian zat-zat makanan harus
mengalami berbagai proses perubahan sehingga haranya
tersedia untuk tanaman.
2. Mempunyai efek residu dengan memelepaskan hara secara
perlahan-lahan
Pupuk hijau
Tanaman atau bagian-bagian tanaman yang masih muda dan
dibenankan ke dalam tanah dengan tujuan menambah bahan
organik tanah dan unsur hara terutanam N.
Pupuk hijau bisa berasal dari tanaman kacang-kacangan dan
bukan kacang-kacangan
Biasanya yang sering digunakan adalah dar jenis kacang-
kacangan (leguminosa), karena N nya lebih tinggi dari
tanaman lainnya.
Syarat-syarat untuk tanaman pupuk hijau:
1. Cepat tumbuh dan dapat menghasilakan banyak bahan
organik
2. Tidak banyak mengandung kayu
3. Mudah busuk
4. Banyak mengandung N
5. Dapat tumbuh pada tanah kurus serta kurang subur dan tanah
yang sering kekeringan.
6. Tidak sebagai inang hama dan penyakit
7. Tidak bersaing dengan tanaman pokok

Pupuk Hijau leguminosa dibagi atas:


1. Berbentuk pohon: ex; Leusena glauca (lamtoro),Sesbania
grandiflora (turi putih), Albizzia falacata Backer (sengon laut),
Erythrina spp (dadap)
2. Berbentuk perdu: ex; lantana camara L, Clotalaria angyroides
HBK, Teprosia candida DC
3. Berbentuk merambat atau mejalar: ex; Colopogonium
muconoides Desv. Mimosa invisa Mart. Peuraria phaseoloides
Benth.
Kompos
Bahan yang berasal dari sisa-sisa bahan organik yang ditumpuk
dengan waktu tertentu dan akan mengalami perobahan
bentuk sehingga bisa digunakan sebagai pupuk
Pembuatan kompos didasari:
1. Sukarnya memperoleh jumlah pupuk kandang dalam jumlah
yang besar
2. Penanaman pupuk hijau tidak selalu berhasil dan penggunaan
tanah menjadi tidak efektif

Guano
Merupakan deposit/sedimen yang terdiri dari kotoran binatang
terutama burung laut dan kelelawar yang telah mengalami
pengaruh alam dalam waktu yang relatif lama dan telah
mengalami perubahan-perubahan bahan.
-Tinja (ningt soil)
Berasal dari kotoran manusia
-Humus
-Gambut
-Bungkil/ampas :
-Tepung tulang dan darah
-Abu tanaman
-Batuan fosfat (rock phosphat)
-Bokasih
-Cascing
-sisa-sisa tanaman
Pupuk Buatan
Kebaikan:
1. Lebih mudah menentukan kebutuhan pupuk yang diperlukan
dengan kebutuhan tanaman.
2. Hara yang diberikan dalam bentuk cepat tersedia.
3. Dapat diberikan saat yang lebih tepat
4. Pemakaian dan pengangkutan lebih murah karena kadar
haranya tinggi
Kelemahan:
1. Bila tidak dgn perhitungan dlm pemakaian, dapat merusak
lingkungan
2. Umumnya tdk atau sedikit mengandung unsur hara mikro,
dan hanya unsurb tertentu saja yang mengandung unsur hara
tertinggi
Berdasarkan kandungan haranya
- Pupuk Tunggal: mengandung satu jenis hara
tanaman
- Pupuk Majemuk: mengandung lebih dari satu
unsur hara (N dan K, N dan P atau N,P, dan K)
- Pupuk Kalsium dan Magnesium: biasanya
digunakan sebagai unsur kapur, karena
disamping penambahan unsur hara tetapi
lebih cendrung untuk perbaikan pH tanah
(pengapuran)
Sifat-sifat umum pupuk buatan
1. Kadar unsur hara
Jumlah unsur hara akan menentukan kemampuan pupuk untuk
menaikkan kadar hara dalam tanah. Kadar hara dalam N, P,
dan K dinyartakan dalam persen N, P2O5 dan K2O.
Contoh KCl 60% artinya tiap 100 kg KCl mengandung 60 Kg K2O.
2. Higroskopisitas
Mudah tidaknya pupuk menyerap uap air yang ada di udara.
Untuk pupuk yang hidroskopis perlu penyimpanan yang baik.
3. Kelarutan
Mudah tidaknya pupuk larutdalam air dan akan mempengaruhi
pengambilan unsur yang dikandung dalam pupuk diambil oleh
tanaman.
4. Kemasaman
Pupuk dapat bereaksi fisiologis masam, netral, atau alkalis (basa).
Pupuk yang bersifat masam dapat menurunkan pH tanah dan berarti
menyebabkan tanah menjadi lebih masam. Sifat kemasam pupuk
dinyatakan dengan nilai ekivalen kemasaman yang menunjukan
berapa jumlah CaCo3 (kg) yang diperlukan untuk meniadakan
kemasaman yang disebabkan oleh penggunaan pupuk 100 kg suatu
jenis pupuk.
Contoh: pupuk ZA dengan ekivalen kemasaman 110, dan untuk
menghilangkannya ini diperlukan penambahan ke dalam tanah 110 kg
CaCo3.
Pupuk yang mempunyai reaksi alkalis (basa) mempunyai kemampuan
mengurangi kemasaman tanah (ekivalen kebasaan) yang
menunjukkan banyaknya CaCo3 (kg) yang dapat menyamai
kemampuan 100 kg suatu jenis pupuk dalam mengurangi kemasaan
tanah
5. Bekerjanya
Waktu yang diperlukan hingga pupuk tersebut dapat diserap
tanaman dan memperlihatkan pengaruhnya.
6. Salt index (indeks garam)
Pemupukan meningkatkan konsentrasi garam dalam larutan
tanah dan diukur berdasarkan kenaikan tekanan osmotik
(dengan satuan atmosfir) dalam larutan tanah, yang dinyatakan:

kenaikan tekanan osmotik karena


penamabahan 100 g pupuk
Salt index = X 100 %
kenaikan tekanan osmotik karena
penambahan 100 g NaNO3
Tabel 1. Salt index (SI) Pupuk N, P dan

Pupuk Kadar hara (%) SI pupuk SI per satuan hara


Nitrogen N
NH3 anhydrous 82,2 47,02 0,572
NH4NO3 35,0 104,65 2,990
(NH4)2SO4 21,2 68,96 3,253
NH4H2PO4 (MAP) 12,2 29,93 2,453
21,2 34,21 1,614
(NH4)2HPO4 (DAP)
13,8 73,64 5,336
KNO3 16,5 100,00 6,060
NaNO3 46,6 75,40 1,618
Urea
Fosfor P2O5
TSP 48,0 10,08 0,210
MAP 51,7 29,93 0,485
DAP 53,8 34,21 0,637
Kalium K2O
KCl 60,0 116,16 1,936
KNO3 46,6 73,63 1,580
K2SO4 54,0 46,06 0,853
43,16 1,971
Pemilihan pupuk tidak hanya memperhatikan SI dari pupuk tapi
juga kandungan unsur haranya.
Contoh: pemupukan tanah 50 kg N/ha, jika diberikan pilihan
Urea (SI = 75,4) dan (NH4)2SO4 (ZA) (SI = 68,96).
Untuk Urea = 100 x 50 kg = 107 kg,
46,6
Sedangkan ZA = 100 x 50 kg = 236 kg
21,2
SI 107 kg Urea = 107 x 75,4 = 80,7
100
SI 236 kg ZA = 236 x 68,96 = 162,7
100
Maka yang dipilih adalah Urea
Pupuk Tunggal
Pupuk N
1. Amonium sulfat (ZA) --- (NH4)2SO4
Kadar N 20,5—21,0 %
2. Urea ----CO(NH2)2
Kadar N 45 %
3. Amoniun Sulfat Nitrat (ASN) ---- 2NH 4NO3(NH4)2SO4
kadar N 26 % (19,5 % NH4 dan 6,5 % NO3)
4. Amonium klorida ---- NH4Cl
kadar N 25 %
+ O + Na2CO3 NaNO3 (Na-nitrat) (16 % N)
+ O + NH3 NH4NO3 (Am-nitrat) (33 % N)
+ O + NH3 + batuan fosfat Nitrofosfat (12-20 % N)
Nitrogen + H2SO4 (NH4)2SO4 (Am-sulfat) (21 % N)
+ H3PO4 (NH4)3PO4 (Am-fosfat) (11-12 % N)
Amoniak
(NH3) + CO2 (NH2)2CO (Urea) (45-46 % N)
+ NH4NO3 + H2O larutan N (27-53 % N)
Hidrogen + H 2O Larutan amonia (20 % N)

Gambar 1. Bagan yang mengambarkan berbagai pupuk nitrogen


dapat dibuat dari amoniak
Pupuk P
Dibedakan menjadi tiga golongan berdasarkan kelarutannya:
1. Larut dalam asam keras
2. Larut dalam asam sitrat
3. Larut dalam air
Jenis pupuk P
1. DSP (Double Superphosfat)----- Ca(H 2PO4)2
Kadar P2O5 36—38 %
2. TSP (Triple Superphosphat) ----- Ca(H 2PO4)2
Kadar P2O5 46—48 %
3. FPM (Fused Magnesium Phosphate)
Kadar P2O5 19—21 %
Kadar MgO 15—18 %
4. Agrophos --- Kadar P2O5 25 %
+ H2SO4 Superfosfat biasa
(20 % P2O5)

Pupuk majemuk

Batuan + H2SO4 atau H3PO4 + NH3 NH4-fosfat


fosfat tanur listrik 53 % P2O5 (20-54 % P 2O5)

Tripel Super Fosfat (TSP)


(42-50 % P2O5)
+ HNO3 + NH3 Nitratfosfat

(11-35 % P2O5)
Gambar 1. Bagian dari reaksi pembuatan berbagai pupuk fosfat
Pupuk K
1. Kalium sulfat (ZK) kadar K2O 48—52 %
2. Kalium Cllorida (Muriate of Potash) kadar K2O 52—55 %
3. Kalium Magnesium Sulfat (Patent Kali) ) kadar K2O 21—30 %
MgO 6—19,5 %
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PEMUPUKAN
Sifat dan Ciri Tanah - Kemasaman Tanah (pH)
- Tekstur Tanah
Ikli - Air
- Temperatur
Pola Pertanian -Tanaman semusim
- Tanaman tahunan
- Basah dan Kering
Pupuk yang digunakan
Pelaksanaan Pemupukan
• Penentuan takaran pupuk
berdasarkan jenis pupuk dan kebutuhan tanaman masing-masing
tanaman
• Waktu dan cara pemupukan
waktu pemberian sesuai dengan pertumbuhan tanaman dan jenis
pupuk.
Cara pemupukan disesuaikan dengan jenis tanaman dan jenis pupuk
- Untuk tanaman semusim : ditabur, larikan, ditempatkan pada
lobang
- Untuk tanaman tahunan: melingkar sekitar tajuk tanaman,
- dapat diberika melalui daun, terutama pupuk dalam bentuk cairan

You might also like