You are on page 1of 8

Pidato Rektor dalam Rangka Dies Natalis

Universitas Pendidikan Indonesia Ke-56


20 Oktober 1954 - 20 Oktober 2010.
Mengokohkan Misi Kelembagaan Menuju
Implementasi PP 66/2010
Yth. Ketua Majelis Wali Amanah beserta seluruh jajarannya
Yth. Pimpinan dan Anggota Senat Akademik UPI
Yth. Para unsur Pimpinan dan staf di lingkungan UPI
Yth. Pimpinan dan anggota Dewan Guru Besar UPI
Yth. Para Pejabat Sipil dan Militer
Yth. Para dosen, tenaga adminsitrasi, teknisi, laboran dan pustakawan
Yth. Para Pimpinan Ormawa dan jajarannya
Yth. Para tamu undangan

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim
Assalaamu 'alaikum wr.wb.
Bapak Ibu Hadirin sekalian,
Hari ini merupakan salah satu tonggak sejarah dalam kaitan dengan
kelembagaan Universitas Pendidikan Indonesia, sebab pada tanggal
20 Oktober 1954, Pemerintah Republik Indonesia mengesahkan
pendirian Pendidikan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di kampus Bumi
SIliwangi ini, yang kemudian berubah menjadi Institut Keguruan
dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Bandung, dan akhirnya kini menjadi
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan status sebagai
Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Perjalanan panjang UPI ini
memberikan banyak sekali pelajaran kepada kita sebagai pelaku
sejarah lembaga ini, yang secara terus menerus kita pun senantiasa
belajar dari pengalaman tersebut. Oleh karena itu, atas nama
Pimpinan dan seluruh warga Universitas Pendidikan Indonesia, saya
ingin menyampaikan terima kasih yang teramat tinggi kepada semua
pihak yang telah bekerja keras, bahu membahu membangun kinerja
lembaga ini sehingga menjadi lembaga yang dihormati, dibanggakan,
dan tetap berprestasi. Secara khusus, saya ingin menyampaikan
terima kasih tersebut kepada para Pimpinan UPI terdahulu, yang
telah dengan penuh keikhlasan bekerja meletakkan dasar-dasar
pengembangan lembaga ke arah yang kemudian berwujud seperti
ini. Konsep pengembangan tersebut kemudian didorong oleh para
warga UPI (dosen, karyawan, teknisi, laboran, pustakawan dan
para mahasiswa) yang memiliki komitmen kuat untuk membesarkan
lembaga ini. Untuk hal itu semua, saya menyampaikan terima kasih
dan penghargaan yang tulus, dengan disertai do'a mudah-mudahan
amal baik Bapak, Ibu, Saudara semuanya memperoleh ganjaran dan
pahala yang jauh lebih baik dari Allah swt. Amin.

Bapak, Ibu dan Saudara-saudara yang saya hormati.


Pada kesempatan Upacara Peringatan Dies Natalis UPI ke 56 ini, saya
ingin secara khusus menyampaikan beberapa hal penting terkait
dengan perkembangan UPI, khususnya kinerja setahun terakhir
sebagai refl eksi perjalanan kita pada periode tersebut. Di samping itu,
saya juga akan menyampaikan sedikit gambaran tentang gambaran
rencana pengembangan UPI ke depan. Refl eksi perjalanan lembaga
ini secara utuh selalu kita tuangkan dalam Laporan Tahunan UPI yang
dokumennya kita selalu sampaikan kepada Kementrian Pendidikan
Republik Indonesia selain kepada para pemangku kepentingan seperti
Bapak, Ibu, dan Saudara sekalian. Sementara itu, gambaran tentang
rencana pengembangan UPI lima tahun ke depan secara utuh telah
kita tuangkan ke dalam Rencana Strategis (Renstra) UPI 2011-2015
yang saat ini dokumennya sedang dalam pengkajian pihak Majelis
Wali Amanat UPI.

Memasuki usia 56 tahun, berbagai dinamika eksternal dan internal


universitas telah mewarnai proses perkembangan dan pengokohan
jati diri universitas tercinta ini. Pengembangan UPI yang mengacu
pada Renstra UPI 2006-2010 telah memasuki fase akhir setelah
seluruh komponen universitas melaluinya dengan penuh komitmen,
kerja sama, dan kerja keras. Berbagai upaya dengan totalitas penuh
ini tidak hanya bertujuan untuk menuntaskan seluruh target program
dalam Renstra, tetapi juga agar dapat memberikan landasan yang
kokoh bagi pegembangan universitas pada periode dan tahapan
selanjutnya. Kesinambungan pengembangan UPI, di tahun ini juga
harus dapat dijamin dengan disiapkannya desain pengembangan
universitas untuk lima tahun ke depan yang menjadi landasan formal
dan dituangkan dalam bentuk renstra baru universitas yaitu RENSTRA
UPI 2011-2015.

Tahun 2010 juga merupakan tahun terakhir kepemimpinan Rektor


periode 2005-2010. Estafet kepemimpinan hendaklah dipandang
sebagai upaya untuk menjaga kelangsungan dan kesinambungan
pengembangan universitas. Alhamdulillah, proses ini telah dilalui
dengan tetap berpegang pada aturan yang berlaku dan dapat
berjalan tanpa ada hambatan yang berarti. Saat ini, kita memasuki
babak baru kepemimpinan UPI dengan orientasi pengembangan yang
kita coba kaji ulang guna pencapaian kinerja yang jauh lebih baik.
Dengan demikian, visi institusi sebagai Universitas Pelopor dan
Unggul yang telah kita canangkan lima tahun lalu, dapat benar-benar
diraih, dan bukan hanya angan-angan. Dan untuk itu, kita memang
sangat yakin bias meraihnya, bila melihat kesungguhan yang ada
pada seluruh elemen di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia
ini. Insya Allah.

Sebagaimana telah kita maklumi bersama, perjalanan panjang


lembaga ini ditandai berbagai dinamika perubahan bentuk
kelembagaan sebagai pengaruh dari adanya dinamika eksternal. Di
tengah persiapan yang sangat intensif kita semua untuk memasuki
pemberlakuan Undang-Undang nomor 9 tahun 2009 tentang Badan
Hukum Pendidikan, Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia
mengabulkan permohonan sejumlah pihak untuk membatalkan
pemberlakuan Undang-Undang tersebut. Pembatatalan tersebut
memiliki implikasi besar bagi perguruan tinggi khususnya, terutama
perguruan tinggi yang telah memiliki status Badan Hukum Milik
Negara (BHMN) seperti UPI ini. Melihat kondisi seperti ini, kemudian
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor 66 tahun
2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah nomor 17
tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
yang memang tidak mengatur tata kelola satuan pendidikan. Hal
ini merupakan tantangan tersendiri bagi universitas yang tengah
berbenah dan berupaya memantapkan otonomi akademik dan
pengelolaan di bawah payung Perguruan Tinggi Badan Hukum
Milik Negara (PT BHMN) . Tentu saja perubahan landasan hukum
pengelolaan universitas akan berdampak pada tatanan organisasi dan
tata kelola universitas yang telah dibangun selama ini. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah tersebut, dalam tiga tahun ke depan UPI akan
kembali memasuki masa transisi menuju status baru sebagai Badan
Layanan Umum (BLU). Berbagai perubahan juga harus dilakukan
pada tatanan organisasi dan manajemen universitas beserta sistem
tata kelolanya. Kesemuanya itu harus diwujudkan dalam statuta
universitas yang bersatus BLU. Namun demikian hal positif yang
membahagiakan adalah otonomi universitas tetap dijadikan prinsip
dan menjadi landasan pengelolaan.

Pada saat yang bersamaan, sebagaimana telah dikemukakan, UPI


tengah bersiap memasuki periode kedua pengembangan universitas
setelah UPI berstatus BHMN dan harus dinaungi oleh Renstra baru
yaitu Renstra UPI 2011-2015. Keseluruhan dinamika yang ada
menjadikan upaya penyusunan Renstra baru ini menjadi tidaklah
mudah. Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT)
2011 yang harus dinaungi oleh Renstra baru pun pada akhirnya harus
beradaptasi terhadap dinamika yang ada. Namun demikian, dengan
keyakinan yang tinggi penyusunan Renstra telah memasuki masa
penyelesaian dan penyusunan RKAT 2011 pun dapat berjalan sesuai
dengan agenda yang telah dirancang.

Dengan berbagai dinamika yang ada, prestasi dan kinerja UPI


senantiasa terus meningkat serta mendapat pengakuan yang positif.
Sebagai universitas pendidikan yang selalu dirujuk pada tingkat
nasional, perhatian khusus telah diberikan universitas kepada upaya
penataan Program Pendidikan Profesinal Guru. Terminologi ini tidak
hanya merujuk pada tatanan pendidikan profesi, tetapi juga pada
tatanan pendidikan akademik (S1). UPI telah melakukannya melalui
persiapan yang matang dan hati-hati. Tiga puluh dua (32) program
studi yang mendapat kepercayaan untuk melaksanakan Pendidikan
Profesi Guru telah mengembangkan kurikulum dan program sesuai
dengan bidangnya masing-masing. Sementara itu untuk memberikan
kerangka yang utuh, UPI telah mengembangkan konsep redesigning
sistem pendidikan guru yang dilaksanakan melalui serangkaian
kegiatan. Kegiatan ini dimulai dengan melaksanakan konferensi
internasional yang melibatkan para ahli pendidikan dari berbagai
belahan dunia (Amerika, Australia, Eropa, Hong Kong, dan Jepang).
Hasil urun rembug dari para ahli tersebut ditindaklanjuti dengan
serangkaian Focus Group Discussion, dan serangkaian kajian ilmiah
untuk menyempurnakan konsep ini. Di dalam konsep ini, pendidikan
guru dipandang sebagai satu keutuhan antara pendidikan akademik
dan pendidikan profesi. Dengan pola pendidikan profesional seperti
ini, diharapkan UPI dapat menghasilkan guru-guru profesional
yang berkarakter yang tentunya akan dapat membina dan
menghasilkan peserta didik dan alumni yang berkarakter pula. Tanpa
memperdepatkan model consecutive atau concurrent, model ini
mengakomodasi kemungkinan terbaik dalam program pengembangan
pendidikan professional guru, yang hasil akhirnya akan disampaikan
kepada Kementerian Pendidikan Nasional untuk dikaji dan menjadi
bahan bagi penentuan kebijakan pendidikan guru secara nasional.
Terkait dengan pendidikan profesi juga, pada tahun ini UPI memulai
pelaksanaan pendidikan guru prajabatan dalam kerangka program
Basic Science sebagai salah satu Program Direktora Jenderal
Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti), menyusul pendidikan profesi
bagi guru SD dan guru seni yang telah dilaksanakan sebelumnya.
Program ini merupakan komitmen UPI pada pengembangan daerah
tertinggal di wilayah Republik Indonesia. Program Basic Science
sendiri merupakan program penyiapan guru Matematika dan IPA
untuk daerah-daerah tertinggal. Dalam skema ini, calon guru dari
daerah tertinggal mengikuti program S1 MIPA nonkependidikan untuk
selanjutnya memasuki program matrikulasi dan program Pendidikan
Profesi Guru (PPG).

Di penghujung pelaksanaan Renstra UPI 2006-2010, UPI juga tetap


berkomitmen untuk menjalankan program yang berpotensi menaikan
peringkat UPI menjadi universitas berkelas dunia. Berbagai program
internasionalisasi seperti keikutsertaan dalam QS, Webometrics,
pertukaran mahasiswa dan dosen, credit transfer, program
pengalaman lapangan di luar negri, merupakan program-program
yang mendapat prioritas khusus. Rangking webometrics UPI pada
tahun 2010 yang menempai posisi ke-14 menuntut penataan dan
pengembangan konten website, baik pada web universitas maupun
web-web unit sehingga akses pengguna internet ke website UPI
terus meningkat. Program perolehan teaching certifi cate oleh
mahasiswa yang melaksanakan Program Latihan Profesi (PLP) di
Australia diperuntukkan bagi mahasiswa calon guru sekolah dengan
status Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) dan Sekolah
Inernasional. UPI juga telah melaksanakan program Credit Transfer
antara tiga negara, yaitu Malaysia-Indonesia-Thailand dengan
melibatkan Program Studi (Prodi) Manajemen Resort dan Leisure,
program kredit transfer antara Prodi Pendidikan Bahasa Jerman
dengan Pedagogische Hochschulle (PH) Heidelberg, Jerman, program
credit transfer bagi mahasiswa S2 Program Studi Penjaminan
Mutu dengan Monash University, Curtin University, di Australia
dan Universitas Pendidikan Sultan Idris (UPSI) di Malaysia. Jumlah
mahasiswa asing, sebagai salah satu indikator world class university
dari tahun ke tahun terus bertambah. Pada tahun akademik
2009/2010 tercatat 26 mahasiswa asing aktif mengikuti perkuliahan
di UPI. Memang jumlah ini masih sangat kecil, dan oleh karenanya
pada tahun-tahun yang akan datang kita telah menyiapkan sejumlah
kebijakan yang dipastikan dapat meningkatkan jumlah mahasiswa
internasional ini. Oleh karena itu, semua pihak di lingkungan UPI
perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi tekad kita bersama ini.
Secara rutin dan konsisten UPI juga menyelenggarakan berbagai
kegiatan seminar dan konferensi internasional, yang pada tahun ini
di antaranya ditandai dengan penyelenggaraan Teaching English as
a Foreign Language in Indonesia (TEFLIN) Conference, International
Conference on Lesson Study (ICLS), Centre for Research on
International Cooperation and Educational Development (CRISED),
Konferensi bersama UPI-UPSI yang telah memasuki tahap ke
5, Tehnical and Vocational Education and Training (TVET), dan
sejumlah seminar internasional di prodi-prodi di lingkungan Sekolah
Pascasarjana. Event-event ini selain memberikan atmosfer akademik
yang bernuansa internasional dengan hadirnya pembicara asing, juga
telah mendorong staf akademik untuk turut berperan dalam forum
internasional.

Jalinan kerjasama internasional telah secara intensif diwujudkan


oleh pimpinan UPI. Perguruan tinggi ternama dengan kiprah yang
sangat baik di bidang pendidikan seperti, Monash University, Sydney
University Australia, di Australia, Tsukuba University, Hiroshima
University, Gunma University, di Jepang, Korea National University
of Education (KNUE), the University of Hong Kong, dan Beijing
Normal University di China telah menunjukkan kepercayaannya
kepada UPI melalui kemitraan yang telah dijalin selama ini. Jalinan
kerjasama ini tidak hanya menjadi komponen penting dalam upaya
perangkingan universitas kelas dunia, tetapi lebih dari itu berbagai
nota kesepahaman yang dibangun merupakan upaya pimpinan untuk
menyediakan wadah dan naungan bagi terealisasikannya kerja sama
nyata dalam bidang pendidikan dan penelitian yang implementasinya
berada pada tingkat unit akademik seperti fakultas dan program
studi. Pada gilirannya kerja sama-kerja sama ini akan harus berimbas
pada peningkatan mutu lulusan dan menaikan taraf UPI pada tingkat
international.

Mordenisasi aset dan fasilitas sebagai salah satu kebijakan Renstra


UPI 2006-2010, terus diimplementasikan baik dalam bentuk
penataan kampus Bumi Siliwangi maupun Kampus Daerah. Tidak
hanya kebutuhan fi sik gedung, tetapi fasilitas pembelajaran,
microteaching, serta lingkungan kampus terus ditata. Penataan
kawasan Isola Heritage dan Main Gate UPI yang akan menjadi icon fi sik
dari universitas ini telah memasuki tahap penyelesaian. Penyelesaian
kawasan Isola Heritage ini diharapkan dapat meningkatkan citra dan
kesan terhadap UPI sebagai universitas berfasilitas moderen, asri,
dan kultural, yang dikawal oleh nilai-nilai religius dari pancaran sinar
masjid al Furqan yang sangat kita banggakan itu. Terkait fasiltas
di Kampus-kampus Daerah, Pimpinan UPI menyadari betul bahwa
kampus-kampus daerah merupakan etalase dan miniatur UPI di
tempatnya masing-masing. Karena itu pembangunan dan penyediaan
sarana fi sik, mulai tahun 2010 ini telah diarahkan kepada kampuskampus
daerah. Modernisasi kampus daerah akan dilakukan secara
bertahap sehingga pada gilirannya, seluruh kampus akan memiliki
sarana dengan kualitas yang baik dan setaraf dengan kampus Bumi
Siliwangi. Salah satu upaya yang telah kita lakukan adalah melalui
pembentukan Badon Koordinasi Pengembangan Kampus Daerah dan
Sekolah Laboratorium (Bakorbang KDSL) yang diberi tugas khusus
untuk mengkoordinasikan pengembangan Kampus Daerah dan
Sekolah Laboratorium secara terpadu.

UPI memandang teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai


backbone dari operasional manajemen universitas. Karena itu
penyediaan fasilitas TIK terus menjadi prioritas. Saat ini, seluruh
jaringan di universitas telah menggunakan fi ber optic. Di samping
itu bandwidth universitas saat ini telah mencapai 55 Mbps, yang
merupakan salah satu kapasitas terbesar di antara perguruanperguruan
tinggi di Indonesia. Penataan yang lebih baik perlu
dilakukan terutama berkaitan dengan operasional dan kelancaran
komunikasi melalui jaringan yang ada. Di tahun 2010, UPI menerapkan
sistem penganggaran (RKAT) dan keuangan yang berbasis sistem
informasi yang disebut Sistem Informasi Keuangan (SIKU). Sistem yang
dibangun melalui program I-MHERE ini diharapkan menjadi pemicu
bagi penerapan sistem manajemen UPI berbasis TIK. Universitas juga
akan mendorong sistem lainnya yaitu Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia (SISUDAMA) dan Sistem Informasi Aset dan Fasilitas (SIASEF)
untuk diterapkan dan dimanfaatkan seoptimal mungkin. Berjalannya
kedua sistem ini akan melengkapi sistem-sistem yang ada dan telah
berjalan seperti Sistem Informasi Akademik (SIAK) UPI. Keseluruhan
sistem ini diharapkan menjadi terintegrasi dalam waktu yang tidak
terlalu lama. Tentu saja penerapan sistem informasi ini memerlukan
kerja keras kita semua terutama dalam meningkatkan kapasitas
dan literasi TIK dari seluruh SDM UPI. Karena itu, Direktorat TIK,
di samping berperan untuk menjamin kelangsungan dan kelancaran
operasi sistem TIK, juga bertanggung jawab untuk meningkatkan
literasi teknologi informasi seluruh SDM UPI. Dengan adanya sistemsistem
informasi ini, prestasi UPI yang telah meraih predikat Wajar
tanpa Pengecualian (WtP) untuk laporan keuangan 2008 dan 2009
hendaknya akan tetap terjaga.

Peningkatan kualitas manajemen pada unit-unit di lingkungan UPI


telah didorong melalui penerapan sistem menajemen yang mengacu
pada standar internasional penerapan ISO. Menyusul prestasi yang
telah diraih oleh Balai Bahasa, Perpustakaan, UPI Kampus Cibiru,
penyelenggaraan dual modes, dan Laboratorium Kimia Instrumen,
dalam waktu dekat FPMIPA, FPBS, Direktorat TIK, SPs, dan Direktorat
SDM yang sedang dalam proses peraihan sertifi kat ISO akan meraih
prestasi yang sama. Pada tahun depan, kita menyipakan FPIPS, FPOK,
dan Kampus Sumedang. Selain menjadi target Kementrian Pendidikan
Nasional, tentu saja raihan sertifi kat ISO ini harus dipandang sebagai
titik tolak bagi setiap unit untuk melakukan continous quality
improvement. Harus pula disadari bahwa muara dari pencapaian ini
adalah peningkatan mutu akademik dan layanan mahasiswa.
Pembinaan SDM UPI, merupakan bagian penting dalam implementasi
Renstra UPI 2006-2010. Dengan komposisi dosen UPI berpendidikan
S3 sebanyak 216 orang (70 orang di antaranya sudah bergelar guru
besar), 809 orang berpendidikan S2, dan 235 masih berpenddikan
S1, maka program pembinaan SDM perlu direncanakan secara
lebih serius. Dengan jumlah dosen berpendidikan doktor sebanyak
216 orang tersebut, diharapkan dalam lima tahun ke depan UPI
jumlah guru besar UPI dapat bertambah hingga mencapai minimal
125 orang. Komposisi dosen berpendidikan S2 yang relatif tinggi,
menuntut pembinaan dan dorongan agar mereka segera melakukan
studi lanjut sesuai dengan tuntutan lingkungan internal universitas.
Pembinaan SDM tenaga administratif, teknisi, pustakawan, dan
laboran diarahkan untuk peningkatan keterampilan dan kompetensi
spesifi k yang berhubungan dengan tugasnya.

Peningkatan citra UPI merupakan salah satu target Renstra 2006-


2010. Menyadari pentingnya pencitraan bagi sebuah universitas,
pada tahun 2010 UPI mereorganisasi peran Divisi Public Relations UPI
yang semula berada di bawah Sekertariat Universitas menjadi unit
Humas UPI yang koordinasinya langsung berada di bawah Pimpinan
Universitas. Koran kampus Cronicles yang sampai saat ini telah
terbit sebanya 14 kali, telah berperan penting dalam pencitraan
dan mengkomunikasikan perkembangan universitas ini. Komunikasi
internal juga dilakukan dengan membuat penerbitan buletin Gema
Bumi Siliwangi. Penerbitan berbagai jurnal seperti Educasionis dan
International Journal of Education juga merupakan upaya nyata
lainnya.

Pimpinan universitas juga menyadari bahwa media pencitraan yang


paling ampuh adalah tingginya mutu pendidikan di universitas ini.
Mutu pendidikan dimaksud direpresentasikan dalam bentuk mutu
lulusan dan mutu karya akademik seluruh sivitas akademika seperti
karya-karya penelitian dan karya ilmiah lainnya. Karena itu sejalan
dengan prioritas program Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, UPI
juga menempatkan penelitian sebagai prioritas program dalam RKAT
2011 dan akan semakin dikuatkan pada tahun-tahun berikutnya.
Kegiatan kemahasiswaan harus dipandang sebagai upaya
menumbuhkan kreativias dan daya saing mahasiswa. Karena itu,
pembinaan kemahasiswaan telah mendapat perhatian khusus dengan
dinaunginya bidang ini di bawah koordinasi Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan dan Kemitraan. Program kesehatan mahasiswa juga
telah mendapat perhatian khusus dan diintegrasikan dengan program
Poliklinik UPI. Sejalan dengan terbitnya PP 66 tahun 2010, upaya
peningkatan kesejahteraan mahasiswa dan peningkatan sumbersumber
beasiswa juga akan mendapat perhatian yang lebih serius.
Dengan demikian tuntutan PP 66 tahun 2010 terkait jumlah minimal
mahasiswa yang harus mendapat beasiswa dapat terwujud.

Saudara Hadirin sekalian


Keseluruhan dinamika, prestasi, dan kinerja yang telah diraih UPI di
usianya yang semakin matang ini, merupakan bentuk komitmen dan
pengabdian universitas kepada negara dan bentuk pengokohan peran
UPI sebagai sebagai tulang punggung perkembangan pendidikan
nasional. Kiprah universitas ini juga sejalan dengan cita-cita untuk
meraih posisi sebagai salah satu world class university, khususnya
dalam bidang pendidikan.

Karena itu, ingin saya tegaskan kembali bahwa dalam lima tahun
ke depan riset sebagai ciri dari universitas yang berwawasan maju
akan mendapat prioritas dalam pengembangan UPI. Sejalan dengan
karakter UPI sebagai pusat perkembangan pendidikan nasional maka
hasil-hasil riset tersebut haruslah berdampak nyata pada upaya
peningkatan mutu dan kinerja pendidikan, baik praktek pendidikan
di internal UPI dan lebih besar lagi dalam prakktek dan kebijakan
pendidikan Nasional. Dalam kaitan itu cita-cita untuk menjadi
Research-based Teaching University akan menjadi karakter UPI
dalam pengembangan pendidikan yang didasari riset. Dengan cara
ini visi Pelopor dan Unggul di tahun 2025 akan secara bertahap dapat
diraih.

Bapak, Ibu dan Saudara yang saya hormati,


Sebelum saya mengakhiri pidato ini, saya ingin juga menyampaikan
gambaran umum tentang Rencana Strategis (Renstra) UPI yang
dikaitkan dengan terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 66/2010
seperti saya sebutkan tadi. Sejumlah isu penting kita temukan
dalam rumusan peraturan tersebut, misalnya terkait dengan makna
otonomi, tata kelola, bentuk kelembagaan, dan kemahasiswaan.
Peraturan Pemerintah nomor 66/2010 menyajikan makna otonomi
perguruan tinggi dalam arti yang sangat luas, meliputi otonomi dalam
manajemen organisasi, bidang akademik, bidang kemahasiswaan,
sumber daya manusia, kemahasiswaan, dan pengelolaan keuangan.
Implikasi kuat dari makna tersebut, bagi UPI, adalah keharusan
untuk menyesuaikan tatanan yang ada saat ini dalam kerangka waktu
yang telah ditetapkan dalam PP tersebut. Tata kelola kelembagaan
dan implementasi bidang kemahasiswaan harus selesai dikaji
untuk diterapkan paling lambat tiga tahun ke depan, sementara
pengelolaan keuangan dalam bentuk badan layanan umum kita
hanya diberi waktu sampai paling lambat tanggal 31 Desember 2012.
Mengantisipasi ketentuan tersebut, Renstra UPI telah memuat
kebijakan penataan kelembagaan secara bertahap, yang dimulai
pada RKAT tahun 2011. Pada tahun tersebut kita akan melakukan
kajian yang komprehensif dengan melibatkan semua pihak terkait
dan relevan untuk melihat bentuk tata kelola yang paling sesuai
dengan kebutuhan kita saat ini dan ke depan. Kita merancang bahwa
pada tahun 2012, UPI sudah memiiliki statuta baru untuk bisa mulai
diimplementasikan pada tahun 2013.

Sementara itu, mengantisipasi ketentuan tentang proporsi 20%


mahasiswa baru mesti berasal dari kelompok yang memiliki kualitas
akademik tinggi tetapi secara ekonomi kurang beruntung, UPI
akan membuat kebijakan yang memungkinkan subsidi silang dari
pihak-pihak yang memiliki kelebihan kemampuan secara ekonomi
untuk dapat membiayai para mahasiswa dengan kategori kurang
mampu secara ekonomi tadi. Skema yang kita pikirkan saat ini
harus memungkinkan dapat diterapkan secara bertahap pada
tahun akademik 2011/2012, sehingga pada akhir tahun ketiga
sejak pemberlakuan PP 66/2010 tadi, ketentuan tersebut dapat
direalisasikan dengan baik tanpa menimbulkan gejolak yang berarti,
baik bagi internal institusi maupun bagi eksternal masyarakat yang
lebih luas.

Terkait dengan ketentuan bahwa 60% jumlah mahasiswa baru harus


diterima melalui jalur seleksi nasional, kita melihatnya sebagai
sebuah peluang peningkatan kualitas calon masukan. Untuk itu,
rancangan yang akan kita siapkan adalah menjadikan ketentuan
tersebut benar-benar menjamin peningkatan tingkat kompetisi, yang
mesti dibarengi dengan penyesuaian internal secara menyeluruh.
Kita memiliki waktu tiga tahun untuk menyesuaikan diri terhadap
ketentuan tersebut, walaupun kita tidak mesti menunggu sampai
akhir waktu tersebut. Penerapan secara bertahap mulai tahun ajaran
2011/2012 akan memberikan gambaran kepada kita bagaimana
kita mesti membuat formula terbaik menjelang tahun ketiga dari
sekarang.

Hal yang juga penting terkait dengan pemberlakuan PP 66/2010 adalah


masalah pengelolaan keuangan. Sesuai dengan ketentuan tersebut,
kita diberi waktu paling lambat sampai dengan tanggal 31 Desember
2012 harus sudah menerapkan pengelolaan keuangan dalam wujud
sebagai badan layanan umum (BLU). Ketentuan ini memang relatif
berbeda dengan kondisi yang kita miliki saat ini dalam status Badan
Hukum Milik Negara (BHMN). Namun demikian, kita tidak mesti
melihat perubahan tersebut sebagai sebuah hambatan, melainkan
mesti mengkaji lebih lanjut bagaimana ketentuan tentang BLU ini
sungguh-sungguh dapat diterapkan pada lingkungan perguruan tinggi.
Pada saat yang sama, kita pun perlu mengkritisi ketentuan tentang
BLU tersebut dan mencari lalu menawarkan alternatif perbaikan
terhadap sistem yang ada itu. Sementara kita melakukan hal-hal
tersebut, kita mesti membuat langkah nyata agar pada tahun 2011
yang akan datang setahap demi setahap kita telah menyesuaikan diri
dengan ketentuan tadi. Langkah nyata tersebut, kita telah masukkan
sebagai salah satu bagian kegiatan dalam RKAT 2011.

Menyikapi hal-hal yang terkait dengan pemberlakuan PP 66/2010


tersebut, saya mengajak seluruh elemen di lingkungan Universitas
Pendidikan Indonesia untuk secara terbuka dan berbesar hati
lalu bahu membahu menyiapkan dan merealisasikan ketentuanketentuan
tadi. Dorongan dan sikap positif dari Bapak, Ibu, dan
Saudara-saudara lah yang justru akan menjamin keberlangsungan
implementasi seluruh program yang telah dirancang dengan sepenuh
hati itu. Dan saya sangat percaya, bahwa Bapak, Ibu, dan Saudarasaudara
siap untuk melakukan hal itu, sebagaimana memang telah
dilakukan pula hingga saat ini.

Saudara hadirin yang saya hormati


Demikianlah refl eksi yang dapat kita lakukan di usia UPI yang ke 56
tahun ini, semoga upaya-upaya mulia universitas untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di Indonesia akan semakin nyata dan berdampak.
Kita juga berharap kiprah dan jati diri pendidikan yang menjadi
karakter UPI akan semakin kokoh. Insya Allah.......Amiin.
Terima kasih. Wassalaamu 'alaikum wr.wb.,

Rektor
Sunaryo Kartadinata

You might also like