Professional Documents
Culture Documents
OLEH:
KELOMPOK VII:
M. ARIEF INDARTO
KARTIKA AMELIA
AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2011
Pengertian Perencanaan
Tujuan Perencanaan
Pengertian Studi Kelayakan Usaha adalah suatu kegiatan yang mempelajari secara
mendalam tentang suatu usaha atau usaha yang akan dijalankan, dalam rangka menentukan layak
atau tidak usaha tersebut dijalankan.
Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek.
Setiap aspek yang bisa dikatakan layak harus memiliki standar nilai tertentu, namun keputusan
penilaian tak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja. Penilaian untuk mnentukan kelayakan
harus didasarkan pada seluruh aspek yang akan dinilai nantinya.
Perlu diadakan studi kelayakan sebelum proyek dijalankan. Intinya agar proyek yang
dijalankan akan memberikan keuntungan dan manfaat, sehingga sumber daya yang sudah
dikerahkan tidak akan sia-sia. Paling tidak ada 5 tujuan mengapa melakukan studi kelayakan
sebelum memulai usaha, yaitu :
1. Menghindari kerugian
Masa yang akan datang penuh dengan ketidakpastian. Kondisi ini ada yang dapat
diramalkan dan ada yang tidak dapat diramalkan. Fungsi studi ini adalah untuk
meminimalkan resiko yang tidak kita inginkan, baik resiko yang bisa dikendalikan
dan yang tidak bisa dikendalikan.
2. Memudahkan perencanaan
Jika sudah dapat meramalkan apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang, maka
akan mempermudah kita dalam melakukan perencanaan dan hal-hal apa saja yang
perlu direncanakan.
Dengan adanya berbagai rencana yang sudah disusun akan sangat mempermudah
pelaksanaan usaha. Para pelasana akn memiliki pedoman yang harus dikerjakan.
Kemudian pengerjaan usaha data dilakukan dengan lebih sistematik, sehingga tepat
sasaran dan sesuai dengan rencana yang sudah disusun.
4. Memudahkan pengawasan
Dengan dilaksanakannya proyek secara tersusun baik, maka akan mempermudah
perusahaan dalam melakukan pengawasan terhadap jalannya usaha. Pengawasan
perlu dilakukan agar tidak melenceng dari rencana yang sudah disusun.
5. Memudahkan pengandalian
Jika dalam pelaksanaan pekerjaan telah dilakukan dengan pengawasan, maka apabila
terjadi suatu penyimpangan kan mudah terdeteksi, sehingga bisa dilakukan
pengendaliaan atas penyimpangan tersebut.
Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan dibutuhkan oleh berbagai
pihak, terutama pihak-pihak yang berkepentingan terhadap usaha atau proyek yang akan
dijalankan. Adapun pihak-pihak yang berkepetingan terhadap hasil studi tersebut adalah :
1. Pemilik usaha
Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil dari analisis studi
kelayakan yang telah dibuat, dalam hal ini disebabkan para pemilik tidak mau jika
sampai dana yang ditamankan akan mengalami kerugian.
2. Kreditor
Jika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan
lainnya, maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap hasil studi
kelayakan yang telah dibuat.
3. Pemerintah
Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah apakah usaha yang akan
dijalankan kan memberikan keuntungan atau manfaat bagi perekonoian secara umum.
4. Masyarakat
Bagi masyarakat pakah dengan adanya usaha akn emberikan manfaat seperti
ketersediaan lapangan pekerjaan baik bagi pekerja maupun bagi masyarakat disekitar
lokasi kerja, serta tersedianya fasilitas pendukung dan terbukanya isolasi wilayah.
5. Manajemen
Bagi manajemen hasil studi ini merupakan ukuran kinerja bagi manajemen
perusahaan untuk menjalankan tugas yang sudah dijalankan.
3. Aspek-Aspek Penilaian
Dalam pembuatan dan penilaian studi kelayakan usaha, hendaknya dilakukan secara benar
dengan melewati tahap-tahap yang sudah ditentukan. Sehingga kelayakan usaha semakin akurat.
Ada beberapa aspek yang menentukn dalam studi kelayakan usaha. Masing-masing aspek tidak
berdiri sendiri tetapi saling berkaitan. Artinya apabila jika salah satu aspek tidak dipenuhi, maka
diperlkan suatu perbaikan atau tambahan jika diperlukan. Aspek-aspek tersebut adalah :
1. Aspek Hukum
Dalam aspek ini yang akan dibahas adalah masalah kelengkapan dan keabsahan
dokume perusahaan, mulai dari bentuk badan usaha sampai izin-izin yang dimiliki.
Untuk menilai apakah perusahaan yang akan melakukan investasi ditinjau dari segi
pasar dan pemasaran memiliki peluang pasar yang diinginkan atau tidak.atau dengan
kata lain berapa besar potensi pasar yang ada untuk produk yang ditawarkan dan
berapa besar market sharenya. Bagaimana strategi pemasaran yang akan dijalankan.
3. Aspek keuangan
Penelitian dalam aspek ini dilakukan untuk menilai biaya-biaya apa saja yang akan
dikeluarkan dan berapa banyak, kemudian diteliti juga barapa besar pendapatan yang
akan diterima dari usaha tersebut, berapa lama investasi akan kembali, serta dari
mana sumber dana berasal.
4. Aspek teknis/operasi
Dalam aspek ini akan diteliti adalah mengenai lokasi usaha, baik kantor usat, cabang,
pabrik atau gudang. Kemudian penentuan lay out ruangan sampai pada usaha
perluasan selanjutnya.
5. Aspek manajemen/organisasi
Yang dinilai dari aspek ini adalah para pengelola usaha dan struktur organisasi yang
ada. Proyek yang dihajalankan akan berhasil bila dijalankan oleh orang yang
professional, mulai dari direncanakan sampai pengendalian bila ada penyimpangan.
Demikian dengan struktur organisasi yang dipilih harus sesuai dengan bentuk dan
tujuan perusahaan.
Penelitian dalam aspek ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang
ditimbulkan dari proyek tersebut bila dijalankan, dampak ekonomi secara luas, serta
dampak social yang mungkin ditimbulkan.
Merupakan analisis yang paling dibutuhkan pada saat ini, karena setiap proyek yang
dilakukan akan sangat besar dampaknya terhadap lingkungan disekitarnya.