Professional Documents
Culture Documents
I PENDAHULUAN
- Latar Belakang
- Tujuan Intruksional Umum (TIU)
- Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
II POKOK BAHASAN
A. ETIKA BIROKRASI
- Pengertian Etika dan Moralitas
- Konsepsi Etika dan Moralitas
- Prinsip-prinsip Etika
Bandiklat 1
B.ETIKA
B. ETIKAKEHIDUPAN
KEHIDUPANBERBANGSA
BERBANGSA
--Latar
LatarBelakang
Belakang
--Pokok-Pokok
Pokok-PokokEtika
EtikaKehidupan
KehidupanBerbangsa
Berbangsa
C.ETIKA
C. ETIKAORGANISASI
ORGANISASIPEMERINTAH
PEMERINTAH
--Dimensi
DimensiEtika
EtikaDalam
DalamOrganisasi
Organisasi
--Etika
Etikadalam
dalamPemerintahan
Pemerintahan
--Etika
EtikaDalam
DalamJabatan
Jabatan
D.ETIKA
D. ETIKAPEGAWAI
PEGAWAINEGERI
NEGERISIPIL
SIPIL
--Kewajiban
Kewajibandan
danlarangan
laranganbagi
bagiPNS
PNS
--Kode
KodeEtik
EtikPNS
PNS
III. PENUTUP
III. PENUTUP
2
•Kredibelitas
•Kewibawaan
Pemerintah
•Etika
Aparatur
•Moralitas Pemerintah
• Tuntutan Akuntabilitas
Aspirasi.
Penghormatan GOOD
• Kepentingan GOVERNANCE
TUGAS
masy
Masyarakat •Keterbukaan
•Partisipasi aktif
•Pemberdayaan 3
Setelah mengikuti pembe
lajaran ini peserta diharap 1. Menjelaskan pengertian etika, etiket, etos, moral,
kan mampu memahami birokrasi, dan etika birokrasi;
tentang konsep moralitas, 2. Membedakan pengertian etika, etiket, etos,
moral, dan birokrasi;
etika, disiplin, birokrasi
3. Menjelaskan teori-teori etika birokrasi dalam lingkup
dalam kontek organisasi
etika;
pemerintah 4. Menjelaskan Pokok-pokok kode etik PNS
4. Menjelaskan asas-asas umum pemerintahan yg
baik (Good Governance)
4
KAITAN MATA DIKLAT ETIKA ORGANISASI
PEMERINTAH DG MATA DIKLAT LAIN
ETIKA ORGANISASI
ETIKA ORGANISASI
PEMERINTAH
PEMERINTA H
WAWASAN
KEBANGSAAAN
NKRI
5
Kehidupan Masyarakat cenderung
semakin bebas, leluasa dan terbuka
reflksi
6
Kata ETIKA dan ETIKET bahasa Yunani, yaitu
”ethos”, yang berarti ”adat istiadat” atau
”kebiasaan”. Dalam bahasa Perancis kuno kata
ETIKA ATAU ETHIC kata ethique Sejumlah
prinsip moral. Sedangkan ETIKET berasal dari
etiquette yang berarti Aturan Tingkah Laku.
Ngamuk 8
Berdasarkan uraian-uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa
etika adalah:
9
Berdásarkan UUD 1945 dikenal adànya istilah yang erat
kaitannya dengan administrasi Negara sebagai sistem yang
dipraktekkan. - Penyelenggara Negara
- Penyelenggaraan Pemerintahan Negara
Intermezo
KONSEPSI ETIKA DAN MORALITAS
Kata yang cukup dekat dengan “etika” adalah “moral”.
Moral adalah (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak, budi pekerti, dan
susila.
11
1. Nilai-nilai Peribadi 2. Nilai-nilai yang
•Amanah Berkerjasama mengutamakan Pelanggan
•Bertanggungjawab Bersih •Berbudi Mulia
•Ikhlas Tekun •Bersabar
•Berdedikasi Serderhana •Sopan-santun
•Peramah
6. Nilai-nilai 3. Nilai-nilai
Keagamaan Kepimpinan
•Bersyukur NILAI
•Beriman ETIKA •Adil
•Bertakwa •Berani
4. Nilai-nilai Profesionalisme
5. Nilai-nilai
•Berilmu Neutraliti
Produktiviti/Kualiti
•Kreatif Kejujuran
•Inovasi Intelektual
•Produktif
•Integriti Akuntabiliti
•Kualiti
•Berkecuali
12
PRINSIP-PRINSIP ETIKA
Supriadi,2001:20
1. Prinsip Keindahan
(Beauty)
Seseorang memerlukan
penampilan yang serasi dan indah
atau enak dipandang
13
2. Prinsip Persamaan
(Equality)
14
3. Prinsip Kebaikan
(Goodness)
Prinsip kebaikan adalah bersifat Universal
Hormat menghormat sesama dan berbuat baik kepada
orang lain
Tujuan penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan
pelayanan publik pada dasarnya
adalah untuk menciptakan kebaikan
dan perbaikan bagi masyarakatnya.
15
4. Prinsip Keadilan
(Justice)
16
5. Prinsip Kebebasan
(Liberty)
Mengandung arti :
17
6. Prinsip Kebenaran
(Truth)
18
Konsiderasi TAP MPR Nomor :VI/MPR/2001 sbgmana
termaktub dlm Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia. terbentuk NKRI adalah untuk melindungi
segenap bangsa. = Tujuan Nasional atau cita-cita luhur
bangsa, yg harus selalu menjadi acuan seluruh
masyarakat bangsa maupun pemerintah.
19
Etika kehidupan berbangsa dewasa ini mengalami
kemunduran yg turut menyebabkan terjadinya krisis
multidimensi. TERJADINYA ANCAMAN YG SERIUS THD
PERSATUAN BANGSA & ETIKA KEHIDUPAN BERBANGSA
20
1. MASIH LEMAHNYA PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN AGAMA
2. SISTEM SENTRALISASI PEMERINTAHA MASA LAMPAU
3. TIDAK BERKEMBANGNYA PEMAHAMAN DAN PENGHARGAANATAS KEBHINEKAAN
DAN KEMAJEMUKAN DLM KEHIDUPAN BERBANGSA
4. TERJADINYA KETIDAK ADILAN EKONOMI DLM LINGKUP LUAS DLM KURUN
WAKTU YG PANJANG SERTA MUNCULNYA PRILAKU EKONOMI YG
BERTENTANGAN DG MORALITAS DAN ETIKA
5. KURANGNYA KETELADAN DLM SIKAP DAN PRILAKU PEMIMPIN DAN TOKOH
BANGSA
6. TIDAK BERJALANNYA PENEGAKAN HUKUM SECARA OPTIMAL
7. ADANYA KETERBATASAN KEMAMPUAN BUDAYA LOKAL, DAERAH DAN NASIONAL
DLM MERESPON PENGARUH NEGATIF DARI BUDAYA LUAS
8. MENINGKATNYA PROSTITUSI , MEDIA PORNOGRAFI , PERJUDIAN DAN
NARKOBA.
1.Kejujuran 6. Gengsi
2.Amanah 7. Tanggung Jawab
3.Keteladan 8. Menjaga Kehormatan
4.Sikap toleran
5.Rasa Malu 9. Martabat diri sbg warga
bangsa
23
1. Etika Sosial Budaya
Berakar dan bersumber pada rasa kemanusian yg mendalam,
dg menampilkan sikap jujur, saling memahami, saling
menghargai, saling menolong diantara sesama manusia dan
menumbuhkan budaya malu.
Intropeksi
diri
24
2. Etika Politik dan Pemerintahan
• Keterbukaan ,
• Rasa tanggungjawab • Menjujung tinggi HAM
25
Etika ini mengamanatkan :
26
Etika ini mengandung misi sbb:
27
3. Etika Ekonomi dan Bisnis
Dimaksudkan : agar prinsip dan prilaku ekonomi dan bisnis baik
oleh perseorangan, instansi maupun pengambil keputusan dlm
bidang ekonomi dpt melahirkan kondisi dan reallitas ekonomi yg
bercirikan:
• Persaiangan yg jujur ,
• Berkeadilan
• Mendorong berkembangnya etos kerja ekonomi
• Terciptanya suasana kondusi utk pemberdayaan
ekonomi yg berpihak kpd rakyat kecil
28
4. Etika Penegakan Hukum yg berkeadilan
29
5. Etika Keilmuan
30
6. Etika Lingkungan
31
Pengertian Birokrasi
Birokrasi yang dalam bahasa Inggris, Bureaucracy, berasal dari kata
Bureau (berarti: meja) dan Cratein (berarti: kekuasaan), dimaksudkan
adalah kekuasaan berada pada orang-orang yang di belakang meja.
Jika kita mendengar kata ”Birokrasi” maka langsung yang ada dalam
pikiran kita bahwasanya kita berhadapan dengan suatu prosedur yang
berbelit-belit, dari meja satu ke meja lainnya, yang ujung-ujungnya
adalah biaya yang serba mahal (hight cost).
Pendapat yang demikian tidaklah dapat disalahkan seluruhnya, namun
demikian apabila orang-orang yang duduk dibelakang meja taat pada
prosedur dan aturan serta berdisiplin dalam menjalankan tugasnya,
maka birokrasi akan berjalan lancar dan ”biaya tinggi” akan dapat
dihindarkan.
32
Pendapat para ahli mengenai apa sebenarnya yang dimaksud
dengan birokrasi
Bintoro Tjokroamidjojo (1984) ”Birokrasi dimaksudkan untuk mengorganisir
secara teratur suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh banyak orang”. Dan tujuan
dari adanya birokrasi adalah agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan
terorganisir.
Blau dan Page (1956) mengemukakan ”Birokrasi sebagai tipe dari suatu organisasi
untuk mencapai tugas-tugas administratif yang besar dengan cara mengkoordinir
secara sistematis (teratur) pekerjaan dari banyak orang”. yang bertujuan
meningkatkan efisiensi administratif, meskipun kadangkala di dalam
pelaksanaannya birokratisasi seringkali mengakibatkan adanya ketidakefisienan.
33
Fritz Morstein Marx
Dengan mengutip pendapat Fritz Morstein Marx, Bintoro Tjokroamidjojo (1984)
mengemukakan bahwa birokrasi adalah ”Tipe organisasi yang dipergunakan
pemerintahan modern untuk pelaksanaan berbagai tugas-tugas yang bersifat
spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem administrasi yang khususnya oleh
aparatur pemerintahan”.
34
Fritz Morstein Marx
Dengan mengutip pendapat Fritz Morstein Marx, Bintoro Tjokroamidjojo (1984)
mengemukakan bahwa birokrasi adalah ”Tipe organisasi yang dipergunakan
pemerintahan modern untuk pelaksanaan berbagai tugas-tugas yang bersifat
spesialisasi, dilaksanakan dalam sistem administrasi yang khususnya oleh
aparatur pemerintahan”.
35
ETIKA BIROKRASI
36
DIMENSI ETIKA DALAM ORGANISASI
Pola sikap dan prilaku yg diharapkan dari setiap individu dan kelompok
anggota organisasi, yg secara keseluruhan akan membentuk budaya
organisasi yg sejalan dg tujuan maupun filosofi organisasi yang
bersangkutan.
37
Karakteristik Organisasi yg Ideal
1. Spesialisasi/pembagian pekerjaan
2. Tingkatan berjenjang
3. Berdasarkan aturan dan prosedur kerja
4. Hubungan yg bersifat impersonal
5. Pengangkatan dan promosi anggota berdasarkan
kompetensi
38
Menurut Syafiie, (2004: 90):
39
Pandangan Wallis, 1989
Setiap anggota Birokrasi diharapkan memiliki beberapa karakteristik
sebagai berikut :
41
Dimensi Prilaku Manusia dlm Organisasi dg nilai-nilai
Etikanya mencakup beberapa dimensi sbb:
42
ETIKA DALAM PEMERINTAHAN
43
ETIKA DALAM JABATAN
Para Penyelenggara Negara (Eksekutif, Legislatif,
Yudikatif) sebelum memangku jabatannya
diwajibkan untuk mengangkat sumpah/janji sesuai
peraturan dan perundang2an yg berlaku.
Sumpah/janji inilah yg menjadi kesepakatan dan
komitmen terhadap nilai-nilai dan standar-standar
sebagai kode etik jabatan.
44
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) ?
Sebagai unsur aparatur negara adalah abdi negara dan
abdi masyarakat
Sebagai abdi negara seorang PNS
terikat dg segala aturan hukum, dan
mengatur jalannya pemerintahan dan
hubungan antara Pemerintah dg PNS.
Peraturan dan
per-undang2an
Pada tingkat organisasi, hubungan
yang berlaku.
antara organisasi dg PNS
47
7. Melaksanakan tugas kedinasan dg se-baik2nya dan dg penuh
pengabdian, kesadaran dan tanggungjawab
8. Bekerja dg jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan
negara.
9. Memelihara dan meningkatkan keutuhan, kekompakan, persatuan dan
kesatuan Korpri.
10. Segera melaporkan kepada atasannya, apabila mengetahui ada hal yg
dapat membahayakan atau merugikan Negara/pemerintah terutama
dibidang keamanan, keuangan dan materil.
11. Mentaati ketentuan jam kerja
12. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yg baik.
13. Menggunakan dan memelihara barang-barang milik negera dg sebaik-
baiknya.
14. Bertindak dan bersikap tegas, tetapi adil dan bijaksana terhadap
bawahannya.
15. Berpakaian rapi, sopan serta bersikap dan bertingkah lau sopan
santun kepada masyarakat, sesama PNS dan terhadap atasan.
16. Hormat menghormati antara sesama warganegara yg memeluk
agama /kepercayaan thd Tuhan Yang Maha Esa, yg berlainan
48
Larangan bagi PNS 18 butir antara lain :
1. Melaksanakan hal-hal yg dapat menurunkan kehormatan atau
martabat negara, Pemerintah.
2. Menyalahgunakan wewenangnya.
3. Tanpa izin pemerintah menjadi Pegawai atau bekerja untuk negara
asing.
4. Menyalahgunakan barang-barang, uang atau surat-surat berharga
milik negara.
5. Melakukan kegiatan bersama-sama dg atasan, teman sejawat,
bawahan atau orang lain di dalam keuntungan pribadi, golongan atau
pihak lain, yg secara langsung atau tidak langsung merugikan negara.
6. Melakukan tindakan yg bersifat negatif dg maksud membalas dendam,
thd bawahannya atau orang lain di dalam maupun diluar
lingkungannya atau orang lain di dalam maupun diluar
lingkungannnya.
7. Memasukkan tempat-tempat yg dapat mencemarkan kehormatan atau
martabat PNS, kecuali untuk kepentingan jabatan.
49
• Melakukan suatu tindakan atau sengaja atau tidak melakukan suaatu
tindakan yg dapat berakibat menghalangi atau mempersulit salah
satu pihak yang dilayani.
• Bertindak selaku perantara bagi sesuatu pengusaha atau golongan
untuk mendapatkan pekerjaan atau pesanan dari
kantor/dinas/instansi.
• Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun juga dalam
melaksanakan tugasnya untuk kepentingan pribadi, golongan atau
pihak lain.
53
Pada umumnya, penyusunan kode etik minimal didasari oleh
empat aspek pertimbangan sebagai berikut:
Profesionalisme
Keahlian khusus yang dimiliki oleh seseorang baik yang diperolehnya dari
pendidikan formal (dokter, akuntan, pengacara dll), dari bakat
(penyanyi, pelukis, pianis dll), serta dari kompetensi mengerjakan
sesuatu (direktur, pegawai, pejabat dll)
Akuntabilitas
Kesanggupan seseorang untuk mempertanggungjawabkan apa pun yang
dilakukannya berkaitan dengan profesi serta perannya sehingga ia
dapat dipercaya. Misalnya seorang auditor yang memeriksa laporan
keuangan sebuah perusahaan. Ia harus dapat
mempertanggungjawabkan hasil pemeriksaan yang dibuatnya sesuai
dengan kondisi perusahaan yang sebenarnya.
54
Menjaga kerahasiaan
Sebuah kemampuan memelihara kepercayaan dengan bersikap hati-hati
dalam memberikan informasi. Seorang profesional harus mampu
menyeleksi hal-hal yang bisa diinformasikan kepada umum dan
informasi yang perlu disimpan sebagai sebuah kerahasiaan.
Independensi
Sikap netral, tidak memihak salah satu pihak, menyadari batasan-batasan
dalam mengungkapkan sesuatu juga merupakan salah satu
pertimbangan kode etik. Misalnya, untuk mendamaikan dua pihak yang
berselisih dan merugikan organisasi . Seorang atasan yang bisa
menjaga sikap independennya akan lebih dipercaya kedua belah pihak
sehingga akan sangat membantu dalam penyelesaian kasus
perselisihan yang dihadapinya.
56
PNS di Luar Kedinasan
57
Pembinaan Jiwa Korsa PNS
Setiap PNS tergabung / terdaftar dg sendirinya sebagai Anggota
Korps PNS.
58