Professional Documents
Culture Documents
Klasifikasi Baja
Selain pembagian berdasarkan persen kadar karbon di atas, masih terdapat baja
karbon dengan kadar mangan yang tinggi (High Manganese Carbon Steel), yaitu
sekitar 1.1-1.4 % Mn. Baja jenis ini banyak digunakan dalam aplikasi rel kereta api.
Bentuk Produk:
1. Pelat Batangan (Bar Plate)
Contoh penggunaan baja berbentuk plate adalah dalam penggunaan baja structural
yang memiliki ketahan korosi terhadap kondisi atmosfer. Standar dari baja ini adalah:
ISO 5952:1998 dengan tensile dan yield strength sebesar 360 dan 235 MPa pada
ketebalan kurang dari 3 mm.
2. Lembaran (Sheet)
Baja lembaran atau sheet banyak digunakan pada aplikasi-aplikasi yang
membutuhkan high strength, high formability, high quality surface finish dan
excellent flatness.
3. Pipa (Tube)
Penggunaan baja pada bagian piping contohnya adalah penggunaan baja karbon
berbentuk tube dan pipe pada suhu operasi yang rendah. Contoh standarnya adalah
EN 10216-4:2002 dengan merek dagang 11MnNi5-3.
JIS G 3202:1988 untuk baja karbon dengan tensile strength sebesar 410-560 MPa.
ASTM A 182/A 182M-02 untuk baja dengan paduan molybdenum dan memiliki
tensile strength sebesar 485 MPa.
2. Cetak (Casting)
Penggunaan baja dengan proses forming cetak (casting) dapat dilihat pada
penggunaan jenis baja ini pada suhu operasi tinggi dan bertekanan, contohnya adalah
baja mangan dengan standar JIS G 5131:1991 dengan kandungan mangan sebesar 11-
14 %.
Bentuk Mikrostruktur:
1. Ferritic (α) 5. Bainitic
2. Pearlitic 6. Precipitation Hardened
3. Austenitic (γ) 7. Duplex (Ferritic dan Austenitic)
4. Martensitic
Selain klasifikasi baja di atas, masih terdapat beberapa pengklasifikasian baja lain, di
antaranya adalah sebagai berikut:
Proses Deoksidasi:
1. Killed Steel Metode Proses Pembuatan:
2. Semi-killed Steel 1. Open Hearth
3. Capped Steel 2. Basic Oxygen Furnace
4. Rimmed Steel 3. Electric Arc Furnace