You are on page 1of 13

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Ilmu pengetahuan alam adalah suatu ilmu yang sangat penting untuk dipelajari,
berbagai hal tentang seluk beluk kehidupan makhluk hidup di dunia ini dibahas di
dalamnya. Fenomena – fenomena alam dan masalah-masalah lingkungan yang
dampak terhadap kelangsungan makhluk hidup diidentifikasi secara jelas, baik
masalah-masalah yang terjadi secara alamiah maupun masalah-masalah yang
timbul akibat ulah manusia.

Dalam laporan “Limbah / Sampah”, peserta didik dituntut untuk dapat berfikir
secara ilmiah, memandang suatu masalah yang di hadapi berdasarkan fakta-fakta
yang ada. Setelah itu memecahkan masalah tersebut secara logis dengan diperkuat
argument-argumen dan bukti-bukti ilmiah. Dengan demikian, peserta didik akan
terbiasa berperilaku, dan berfikir layaknya seorang ilmuwan. Hal ini diharapkan
dapat menumbuhkan tanggung jawab yang besar didalam diri masing-masing
peserta didik.

Tujuan dibuat laporan Limbah/Sampah agar peserta didik mampu berfikir, bekerja
dan bersikap ilmiah, serta mengomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup dengan menerapkan konsep-konsep ilmiah dalam kehidupan
sehari-hari, diharapkan peserta didik dapat menjadi manusia Indonesia yang lebih
berkualitas.
PEMBAHASAN
LIMBAH (SAMPAH)
1. Pengertian Limbah (Sampah)
Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu
proses produksi baik industri maupun domestik (rumah
tangga). Dimana masyarakat bermukim, disanalah
berbagai jenis limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada
air kakus (black water), dan ada air buangan dari
berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).
Limbah padat lebih dikenal sebagai sLimbah atau
sampah yaitu limbah atau kotoran yang dihasilkan
karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah atau
sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga, tapi
kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna dan
bermanfaat jika diproses secara baik dan benar. Limbah atau sampah juga bisa
berarti sesuatu yang tidak berguna dan dibuang oleh kebanyakan orang, mereka
menganggapnya sebagai sesuatu yang tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu
lama maka akan menyebabkan penyakit padahal dengan pengolahan sampah
secara benar maka bisa menjadikan sampah ini menjadi benda ekonomis.ampah,
yang seringkali tidak dikehendaki kehadirannya karena tidak memiliki nilai
ekonomis. Bila ditinjau secara kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimia
Senyawa organik dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan kuantitas
tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama
bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah.
Tingkat bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis
dan karakteristik limbah.
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu
kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industri,
pertambangan, dan sebagainya. Bentuk limbah tersebut dapat berupagas
dandebu,cai r ataupad at. Di antara berbagai jenis limbah ini ada yang bersifat
beracun atau berbahaya dan dikenal sebagai limbah.
Bahan Berbahaya dan Beracun (Limbah B3) Definisi dari limbah B3 berdasarkan
BAPEDAL (1995) ialah setiap bahan sisa (limbah) suatu kegiatan proses produksi
yang mengandung bahan berbahaya dan beracun (B3) karena sifat
(toxicity,flammabi lity, reactivity, dan corrosivity) serta konsentrasi atau
jumlahnya yang baik secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak,
mencemarkan lingkungan, atau membahayakan kesehatan manusia.
Sampah adalah suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktifitas
manusia maupun alam yang belum memiliki nilai ekonomis.
Sumber-sumber sampah
1. Rumah Tangga
2. Pertanian
3. Perkantoran
4. Perusahaan
5. Rumah Sakit
6. Pasar dll.
Limbah B3 adalah Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun, yaitu sisa suatu usaha
dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang
karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakan lingkungan
hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup
manusia serta mahluk hidup lain.
Limbah Debu adalah Partikel zat padat yang timbul pada proses industri sepeti
pengolahan, penghancuran dan peledakan, baik berasal dari bahan organik
maupun anorganik.
Limbah Debu yang membahayakan adalah debu kapas, debu asbes, debu silicosis,
debu stannosis pada pabrik timah putih, debusiderosis, debu yang mengandung
Fe2O3.
Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau berada dalam fase
cair (air seni atau urine, air pencucian alat-alat). Sedangkan limbah gas adalah
semua limbah yang berbentuk gas atau berada dalam fase gas. Sedangkan limbah
gas adalah semua limbah yang berbentuk gas atau berada dalam fase gas, contoh :
karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO2), nitrogen oksida (NOx), dan
sulfur oksida (SOx).
Limbah cair merupakan sisa buangan hasil suatu proses yang sudah tidak
dipergunakan lagi, baik berupa sisa industri, rumah tangga, peternakan, pertanian,
dan sebagainya.Komponen utama limbah cair adalah air (99%) sedangakan
komponen lainnya bahan padat yang bergantung asal buangan tersebut.
2. Jenis-jenis limbah
1. Limbah Organik
Limbah ini terdiri atas bahan-bahan yang besifat organik seperti dari kegiatan
rumah tangga, kegiatan industri. Limbah ini juga bisa dengan mudah diuraikan
melalui proses yang alami. Limbah pertanian berupa sisa tumpahan atau
penyemprotan yang berlebihan, misalnya dari pestisida dan herbisida, begitu pula
dengan pemupukan yang berlebihan. Limbah ini mempunyai sifat kimia yang
setabil sehingga zat tersebut akan mengendap kedalam tanah, dasar sungai, danau,
serta laut dan selanjutnya akan mempengaruhi organisme yang hidup didalamnya.
Sedangkan limbah rumah tangga dapat berupa padatan seperti kertas, plastik dan
lain-lain, dan berupa cairan seperti air cucian, minyak goreng bekasdan lain-lain.
Limbah tersebut ada yang mempunyai daya racun yang tinggi misalnya : sisa
obat, baterai bekas, dan air aki. Limbah tersebut tergolong (B3) yaitu bahan
berbahaya dan beracun, sedangkan limbah air cucian, limbah kamar mandi, dapat
mengandung bibit-bibit penyakit atau pencemar biologis seperti bakteri, jamur,
virus dan sebagainya.
2. Limbah Anorganik
Limbah ini terdiri atas limbah industri atau limbah
pertambangan. Limbah anorganik berasal dari sumber
daya alamyang tidak dapat di uraikan dan tidak dapat
diperbaharui. Air limbah industri dapat mengandung
berbagai jenis bahan anorganik, zat-zat tersebut
adalah :Garam anorganik seperti magnesium sulfat,
magnesium klorida yang berasal dari kegiatan
pertambangan dan industri.Asam anorganik seperti asam sulfat yang berasal dari
industri pengolahan biji logam dan bahan bakar fosil.Adapula limbah anorganik
yang berasal dari kegiatan rumah tangga seperti botol plastik, botol kaca, tas
plastik, kaleng dan aluminium.
Jika berdasarkan sumbernya limbah dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Limbah Pabrik
Limbah ini bisa dikategorikan sebagai limbah yang berbahaya karena limbah ini
mempunyai kadar gasyang beracun, pada umumnya limbah ini dibuang di sungai-
sungai disekitar tempat tinggal masyarakat dan tidak jarang warga masyarakat
mempergunakan sungai untuk kegiatan sehari-hari, misalnya MCK(Mandi, Cuci,
Kakus) dan secara langsung gas yang dihasilkan oleh limbah pabrik tersebut
dikonsumsi dan dipakai oleh masyarakat.
2. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga adalah limbah yang dihasilkan
oleh kegiatan rumah tangga limbah ini bisa berupa sisa-
sisa sayuran seperti wortel, kol, bayam, slada dan lain-
lain bisa juga berupa kertas, kardus atau karton. Limbah ini juga memiliki daya
racun tinggi jika berasal dari sisa obat dan aki.
3. Limbah Industri
Limbah ini dihasilkan atau berasal dari hasil produksi oleh
pabrik atau perusahaan tertentu. Limbah ini mengandung zat
yang berbahaya diantaranya asam anorganik dan senyawa
orgaik, zat-zat tersebut jika masuk ke perairan maka akan
menimbulkan pencemaran yang dapat membahayakan makluk
hidup pengguna air tersebut misalnya, ikan, bebek dan makluk
hidup lainnya termasuk juga manusia
Jenis-jenis Limbah
Berdasarkan karakteristiknya, limbah dapat digolongkan
menjadi 4 macam, yaitu :
1. Limbah cair
2. Limbah padat
3. Limbah gas dan partikel
4. Limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun)
1.1 Limbah cair
Limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha atau kegiatan yang berwujud cair
(PP 82 thn 2001). Jenis-jenis limbah cair dapat digolongkan berdasarkan pada :
a. Sifat Fisika dan Sifat Agregat . Keasaman sebagai salah satu contoh sifat
limbah dapat diukur dengan menggunakan metoda Titrimetrik
b. Parameter Logam, contohnya Arsenik (As) dengan metoda SSA
c. Anorganik non Metalik contohnya Amonia (NH3-N) dengan metoda Biru
Indofenol
d. Organik Agregat contohnya Biological Oxygen Demand (BOD)
e. Mikroorganisme contohnya E Coli dengan metoda MPN
f. Sifat Khusus contohnya Asam Borat (H3 BO3) dengan metoda Titrimetrik
g. Air Laut contohnya Tembaga (Cu) dengan metoda SPR- IDA-SSA

1.2 Limbah padat


Limbah padat berasal dari kegiatan industri dan domestik. Limbah domestik pada
umumnya berbentuk limbah padat rumah tangga, limbah padat kegiatan
perdagangan, perkantoran, peternakan, pertanian serta dari tempat- tempat umum.
Jenis-jenis limbah padat: kertas, kayu, kain, karet/kulit tiruan, plastik, metal,
gelas/kaca, organik, bakteri, kulit telur, dll
1.3 Limbah gas atau partikel
Polusi udara adalah tercemarnya udara oleh beberapa partikel zat (limbah) yang
mengandung partikel (asap dan jelaga) ,hidro karbon,sulfur dioksida,nitrogen
oksida,ozon (asap kabut kimiawi),karbon monoksida dan timah.
1.4 Limbah B3 (Bahan Bahaya dan Beracun)
Suatu limbah digolongkan sebagai limbah B3 bila mengandung bahan berbahaya
atau beracun yang sifat dan konsentrasinya, baik langsung maupun tidak
langsung, dapat merusak atau mencemarkan lingkungan hidup atau
membahayakan kesehatan manusia.Yang termasuk limbah B3 antara lain adalah
bahan baku yang berbahaya dan beracun yang tidak digunakan lagi karena rusak,
sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan oli bekas kapal yang memerlukan
penanganan dan pengolahan khusus. Bahan- bahan ini termasuk limbah B3 bila
memiliki salah satu atau lebih karakteristik berikut: mudah meledak, mudah
terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan infeksi, bersifat korosif, dan lain-
lain, yang bila diuji dengan toksikologi.
3. Cara Menangani Limbah
a. Dengan di Daur Ulang
dijual kepasar loak atau tukang rongsokan yang biasa lewat di depan rumah –
rumah. Cara ini bisa menjadikan limbah atau sampah yang semula bukan apa-apa
sehingga bisa menjadi barang yang ekonomisdan bisa menghasilkan uang. Dapat
juga dijual kepada tetangga kita yang menjadi tukang loak ataupun pemulung.
Barang-barang yang dapat dijual antara lain kertas-kertas bekas, koran bekas,
majalah bekas, botol bekas, ban bekas, radio tua, TV tua dan sepeda yang usang.
b. Dengan cara dibakar
Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak
membutuhkan usaha keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar
limbah-limbah padat misalnya kertas-kertas dengan menggunakan minyak tanah
lalu dinyalakan apinya.
Kelebihan Cara Membakar adalah :
1. Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras
2. Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil
3. Dapat digunakan sebagai sumber energi baik untuk pembangkit uap air
panas, listrik dan pencairan logam.
c. Cara Menangani Polusi Akibat Kendaraan Bermotor
Bagi banyak daerah perkotaan, usaha melengkapi kendaraan, seperti
angkutan kota, skuter, dan mobil dengan perangkat kendali yang canggih,
walaupun efektif tidak mengurangi pencemaran udara dengan cukup cepat
dan menyeluruh. Kota-kota ini telah menjalankan berbagai program mulai
dari pemberlakuan hari tanpa berkendaraan, sampai pelarangan parkir di
kota yang kesemuanya dikenal dengan istilah “upaya pengendalian
transportasi”(“transportasi control measures/”TCM”). Banyak TCM
dipusatkan pada pengurangan kepadatan lalu lintas, dengan menggunakan
sistem yang berkisar dari metode fisik, seperti lampu lalu lintas yang
terkoordinasi, jalan satu arah dan bermobil patungan atau jalur bus yang
terpisah, sampai metode penggunaan insentif ekonomi, misalnya ”tarif
jalur padat” yang mengharuskan pengemudi membayar jika melalui jalan
raya di saat lalu lintas padat.
d. Bioremediasi
Bioremediasi merupakan suatu teknologi inovatif pengolahan limbah,
yang dapat menjadi teknologi alternatif dalam menangani pencemaran
yang diakibatkan oleh kegiatan pertambangan di Indonesia. Bioremediasi
ini teknik penanganan limbah atau pemulihan lingkungan, dengan biaya
operasi yang relatif murah, serta ramah dan aman bagi lingkungan.
Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan
menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan
untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang
kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).
Ada dua jenis bioremediasi, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau
off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan
ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting
(injeksi), dan bioremediasi. Sementara bioremediasi ex-situ atau
pembersihan off-side dilakukan dengan cara tanah yang tercemar digali
dan dipindahkan ke dalam penampungan yang lebih terkontrol, kemudian
diberi perlakuan khusus dengan menggunakan mikroba. Bioremediasi ex-
situ dapat berlangsung lebih cepat, mampu me-remediasi jenis kontaminan
dan jenis tanah yang lebih beragam, dan lebih mudah dikontrol dibanding
dengan bioremediasi in-situ.
Ada 4 teknik dasar yang biasa digunakan dlm bioremediasi:
1. stimulasi aktivitas mikroorganisme asli (di lokasi tercemar) dengan
penambahan nutrien, pengaturan kondisi redoks, optimasi pH, dsb
2. inokulasi (penanaman) mikroorganisme di lokasi tercemar, yaitu
mikroorganisme yang memiliki kemampuan biotransformasi khusus
3. penerapan immobilized enzymes
4. penggunaan tanaman (phytoremediation) untuk menghilangkan atau
mengubah pencemar.
Bioremediasi ex-situ meliputi penggalian tanah yang tercemar dan
kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman,
tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah
tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih
dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar
dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi
pengolah air limbah. Kelemahan bioremediasi ex-situ ini jauh lebih
mahal dan rumit. Sedangkan keunggulannya antara lain proses bisa
lebih cepat dan mudah untuk dikontrol, mampu meremediasi jenis
kontaminan dan jenis tanah yang lebih beragam.
Proses bioremediasi harus memperhatikan antara lain temperatur
tanah, derajat keasaman tanah, kelembaban tanah, sifat dan struktur
geologis lapisan tanah, lokasi sumber pencemar, ketersediaan air,
nutrien (N, P, K), perbandingan C : N kurang dari 30:1, dan
ketersediaan oksigen.
- Proses bioremediasi
Contoh bioremediasi bagi lingkungan yang tercemar minyak bumi.
Yang pertama dilakukan adalah mengaktifkan bakteri alami pengurai
minyak bumi yang ada di dalam tanah yang mengalami pencemaran
tersebut. Bakteri ini kemudian akan menguraikan limbah minyak bumi
yang telah dikondisikan sedemikian rupa sehingga sesuai dengan
kebutuhan hidup bakteri tersebut. Dalam waktu yang cukup singkat
kandungan minyak akan berkurang dan akhirnya hilang, inilah yang
disebut sistem bioremediasi.
5. Dampak Limbah
1. Dampak Limbah Terhadap Kesehatan

Dampaknya yaitu dapat menebabkan atau menimbulkan panyakit. Potensi bahaya


kesehatan yang dapat ditimbulkan adalah sebagai berikut:
1. Penyakit diare dan tikus, penyakit ini terjadi karena virus yang berasal dari
sampah dengan pengelolaan yang tidak tepat
2. Penyakit kulit misalnya kudis dan kurap
2. Dampak Limbah Terhadap Lingkungan
Cairan dari limbah – limbah yang masuk ke sungai akan mencemarkan airnya
sehingga mengandung virus-virus penyakit. Berbagai ikan dapat mati sehingga
mungkin lama kelamaan akan punah. Tidak jarang manusia juga mengkonsumsi
atau menggunakan air untuk kegiatan sehari-hari, sehingga menusia akan terkena
dampak limbah baik secara langsung maupun tidak langsung. Selain mencemari,
air lingkungan juga menimbulkan banjir karena banyak orang-orang yang
membuang limbah rumah tanggake sungai, sehingga pintu air mampet dan pada
waktu musim hujan air tidak dapat mengalir dan air naik menggenangi rumah-
rumah penduduk, sehingga dapat meresahkan para penduduk.

KESIMPULAN
Lingkungan hidup merupakan system kehidupan, terdiri atas kesatuan ruang
dengan semua benda, daya, keadaan dan makhluk hidup termasuk manusia dan
perilakunya yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan
manusia serta makhluk hidup lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar kata limbah. Begitu
mendengar kata limbah, bayangan pada orang akan tertuju pada barang sisa,
buangan, kotoran, dan mencemari lingkungan hidup.
Limbah zat atau bahan buangan yang dihasilkan daei suatu proses produksi, baik
industri maupun domestic (rumah tangga) yang kehadirannya pada suatu saat
tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena dapat menurunkan kualitas
lingkungan. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa limbah merupakan
suatu zat atau benda yang bersifat mencemari lingkungan. Keseimbangan
lingkungan terganggu jika jumlah hasil buangan tersebut melebihi ambang batas.
Dengan konsentrasi dan kualitatas tertentu, keberadaan limbah dapat berdampak
negatif terhadap lingkungan terutama bagi keesehatan manusia sehingga perlu
dilakukan penanganannya terhadap limbah. Tingkat bahaya keracunan yang
ditimbulkan oleh limbah bergantung pada jenis dan karakteristik limbah.
Pada dasarnya polusi dan limbah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil
pembuangan dan itu mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar tetapi
sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak
yang dihasilkan oleh pousi dan limbah, meskipun demikian pada kenyataannya
cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena masih banyak asap-asap polusi
dan masih banyak pula kita jumpai limbah atau sampah disungaidan didarat yang
dapat pula menimbulkan banjir.
Macam-Macam Limbah
Senyawa adalah zat yang terdiri atas dua unsur atau lebih yang bergabung melalui
sesuatu reaksi kimia.
Yang bergabung organic atau limbah yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang
diambil diambil dari alam atau yang dihasilkan dari kegiatan pertanian,
peternakan, rumah tangga dan industri yang secara alami mudah terurai oleh
aktifitas mikroorganisme limbah organic atau limbah yang bukan daei makhluk
hidup dan tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme.
Waste minimization, keuntungannya :
1. Mengurangi biaya, baik untuk modal maupun operasi unit pengolahan
limbah (on site)
2. Mengurangi biaya pengolahan limbah dan transportasi untuk pengolahan
limbah diluar perusahaan (on site)
3. Mengurangi biaya untuk perizinan dan biaya produksi yang disebabkan
peningkatan efisiensi.
4. Mengurangi resiko akibat tumpahan, kecelakaan dan tanggap darurat.
5. Mendapat tambahan keuntungan dari penjualan atau pemanfaatan kembali
limbah yang dihasilkan.
SARAN
1. House Keeping : Suatu usaha yang dilakukan untuk menjaga kebersihan
lingkungan perusahaan dari limbah-limbah yang berasal dari eceran,
tumpahan, kebocoran dan lain sebagainya.
2. Segresi Aliran Limbah : Pemisahan berbagai jenis aliran limbah menurut
komponen, konsentrasi atau keadaannya sehingga mempermudah
pengolahan limbah, mengurangi volume dan mengurangi biaya
pengolahan limbah.
3. Melakukan Preventative Maintenance : Pemeliharaan dan penggantian alat
atau bagian alat menurut waktu yang telah dijadwalkan berdasarkan
perkiraan waktu kerusakan alat.
4. Pengolahan Bahan : upaya untuk mengelola bahan sedemikian rupa agar
persediaan selalu cukup untuk menjamin kelancaran proses produksi.
LAPORAN
LIMBAH / SAMPAH
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas “ Ilmu Pengetahuan Alam”

Kelas : XI – MB
Disusun oleh :
 Nova Yulian
 Irwan Mubarok
 Sri Mulyani
 Jamaludin
 Dede Kurniasih
 Roni Saeful Ulum
 Lisnawati

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN ISLAM PANIIS


2010 - 2011

You might also like