You are on page 1of 4

TEKANAN OSMOSIS

Materi Prasyarat
Molaritas (M)

Kemolaran menyatakan perbandingan jumlah mol zat terlarut terhadap volum larutan.
Dirumuskan dengan:
ni
Ci =
V

Sifat Koligatif
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut,
tetapi bergantung pada konsentrasinya.

Materi Inti
Osmosis dan Tekanan Osmotik
Osmosis adalah proses perpindahan pelarut dari larutan yang memiliki konsentrasi
rendah atau pelarut murn melalui membran semipermeabel menuju larutan yang
memiliki konsentrasi lebih tinggi hingga tercapai kesetimbangan laju pelarut. Pada
proses osmosis, molekul-molekul pelarut bermigrasi dari larutan encer ke larutan yang
lebih pekat hingga dicapai keadaan kesetimbangan laju perpindahan pelarut di antara
kedua medium itu.
Tekanan yang diterapkan untuk menghentikan proses osmosis dari larutan encer atau
pelarut murni ke dalam larutan yang lebih pekat dinamakan tekanan osmotik larutan,
dilambangkan dengan π. Tekanan osmotik larutan berbanding lurus dengan konsentrasi
molar zat. Dalam bentuk persamaan dapat ditulis sebagai berikut.
π ≈ M atau π = kM
k adalah tetapan kesetaraan yang bergantung pada suhu. Untuk larutan encer harga k
sama dengan RT, dimana R tetapan gas dan T adalah suhu mutlak.
Oleh karena kemolaran memiliki satuan mol per liter larutan maka tekanan osmotik
larutan dapat dinyatakan sebagai berikut.
π = M RT atau π = n RT
V
Keterangan:
π =Tekanan osmotik
M =Molaritas larutan
R = Tetapan gas (0,082 L atm mol–1 K–1)
T =Suhu (K)

Aplikasi Tekanan Osmotik


Jika dua buah larutan yang dipisahkan oleh membran semipermeabel memiliki
tekanan osmotik sama, kedua larutan tersebut isotonik satu dengan yang lainnya. Jika
salah satu larutan memiliki tekanan osmotik lebih besar dari larutan yang lain, larutan
tersebut dinamakan hipertonik. Jika larutan memiliki tekanan osmotik lebih kecil
daripada larutan yang lain, larutan tersebut dinamakan hipotonik.
Tekanan osmosik memainkan peranan penting dalam sistem hidup. Misalnya,
dinding sel darah merah berfungsi sebagai membran semipermeabel terhadap pelarut sel
darah merah. Penempatan sel darah merah dalam larutan yang hipertonik relatif terhadap
cairan dalam sel menyebabkan cairan sel keluar sehingga mengakibatkan sel mengerut.
Proses pengerutan sel seperti ini disebut krenasi. Penempatan sel darah dalam larutan
yang hipotonik relatif terhadap cairan dalam sel menyebabkan cairan masuk ke dalam sel
sehingga sel darah merah akan pecah. Proses ini dinamakan hemolisis.
Seseorang yang membutuhkan pengganti cairan tubuh, baik melalui infus
maupun meminum cairan pengganti ion tubuh harus memperhatikan konsentrasi cairan
infus atau minuman. Konsentrasi cairan infus atau minuman harus isotonik dengan cairan
dalam tubuh untuk mencegah terjadi krenasi atau hemolisis.

Contoh osmosis yang lain di antaranya sebagai berikut.


a. Ketimun yang ditempatkan dalam larutan garam akan kehilangan airnya akibat
osmosis sehingga terjadi pengerutan;
b. Wortel menjadi lunak akibat kehilangan air karena menguap. Ini dapat dikembalikan
dengan merendam wortel dalam air. Wortel akan tampak segar karena menyerap
kembali air yang hilang.

Isotonik, Hipotonik, dan Hipertonik


Dalam sistem analisis, dikenal larutan hipertonik yaitu larutan yang mempunyai
konsentrasi terlarut tinggi, larutan isotonik yaitu dua larutan yang mempunyai
konsentrasi terlarut sama, dan larutan hipotonik yaitu larutan dengan konsentrasi terlarut
rendah. Air kelapa merupakan contoh larutan isotonik alami. Secara ilmiah, air kelapa
muda mempunyai komposisi mineral dan gula yang sempurna sehinggga memiliki
kesetimbangan elektrolit yang nyaris sempurna setara dengan cairan tubuh manusia.
Proses osmosis juga terjadi pada sel hidup di alam. Contoh bintang laut dan
kepiting memiliki cairan sel yang bersifat isotonik dengan lingkungannya. Jika cairan sel
bersifat hipotonik maka sel tersebut akan mendapatkan banyak air. Tetapi jika sel berada
pada larutan hipertonik maka sel akan kehilangan banyak molekul air.

Osmosis Balik
Proses osmosis suatu larutan dapat dihentikan. Proses osmosis juga bahkan dapat
dibalikkan arahnya dengan menerapkan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmosis
larutan. Proses ini dinamakan osmosis balik. Osmosis balik berguna dalam desalinasi
(penghilangan garam) air laut untuk memperoleh air tawar dan garam dapur.
Penerapan tekanan dari luar yang melebihi nilai π menyebabkan terjadinya osmosis
balik.
Pada proses desalinasi, molekul-molekul air keluar dari larutan meninggalkan zat
terlarut. Membran yang dapat digunakan untuk proses osmosis balik adalah selulosa
asetat. Membran ini dapat dilewati oleh molekul air, tetapi tidak dapat dilewati oleh ion-
ion garam dari air laut.

You might also like