You are on page 1of 13

PENGANTAR ILMU EKONOMI

PENGERTIAN DAN PERMASALAHAN EKONOMI

Garis Besar Perkembangan Ilmu Ekonomi


Penelahan ekonomi telah dilakukan orang sejak masa Aristoteles (350 BC), saat itu ekonomi dipelajari
pada tingkat yang mendasar secara filosofis, tetapi baru tahun 1776 dianggap sebagai disiplin ilmu dengan
terbitnya buku An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of the Nation oleh Adam Smith. Ahli-
ahli ekonomi yang menganut Adam Smith ini kemudian dikenal dengan kelompok Klasik. Tradisi klasik
inilah yang merupakan dasar perkembangan ilmu ekonomi mikro.
Depresi besar tahun 1930-an yang melanda dunia melahirkan ekonom baru yaitu J.M. Keynes dengan
bukunya General Theory of Employment, Interest and Money yang kemudian menjadi dasar
perkembangan teori ekonomi makro. Jika kelompok Klasik mendasarkan pada berkerjanya mekanisme
pasar persaingan maka kelompok Keynesian menganggap perlu campur tangan dalam kegiatan
perekonomian.
Tabel 1.
Perbandingan Dasar pemikiran kelompok Klasik dan Keynesian
Klasik Keynes

Tidak perlu campur tangan pemerintah Perlu campur tangan pemerintah


dalam kegiatan perekonomian. dalam kegiatan perekonomian
Kegiatan pemerintah hanya dibatasi untuk mengatasi penyakit
pada: ekonomi yaitu:

• Pertahanan dan keamanan • Pertumbuhan ekonomi


• Ketertiban (hukum dan • Pengangguran
peradilan) • Inflasi

• Penyediaan prasarana umum


yang tidak dapat disediakan
oleh swasta
Pengertian Ilmu dan Metode Ekonomi Ilmu Pandangan statik.
Keadaan pengetahuan saat ini dan usaha penambahannya, baik kepada keluasan pengetahuan itu sendiri
maupun pada hukum, teori, hipotesis dan kaidah-kaidahnya.
Pandangan dinamik. Pengetahuan yang sekarang adalah penting, kedudukan penting ini disebabkan
oleh pengetahuan yang ada sekarang merupakan dasar bagi teori penelitian dan penemuan-penemuan
yang lebih lanjut.
Teori. Teori merupakan abstraksi dari perilaku-perilaku dan gelagat-gelagat yang sebenarnya dan bersifat
umum. Teori dituntut untuk dapat menjelaskan keadaan yang terjadi dan mampu digunakan untuk
peramalan. Teori mengandung tiga kelompok himpunan yaitu:

a. definisi
b. asumsi
c. hipotesis

dengan ketiga kelompok tersebut teori akan menghasilkan model.


Ekonomi Makro. Merupakan studi mengenai perilaku ekonomi agregat. Dalam ekonomi makro kita
menganalisis determinan-determinan perekonomian yang pokok yaitu tingkat pendapatan, tingkat harga
yang umum dan dan pertumbuhan pendapatan.
PENDAPATAN NASIONAL

Konsep dan Definisi


Pedekatan pengeluaran. Dalam menganalisis tingkat keluaran keseluruhan perekonomian dibagi menjadi beberapa
sektor pengeluaran yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah dan sektor internasional.

Perumusan model pendekatan pengeluaran adalah sebagai berikut:


PNB = C + I + G + (X - M)
Bila penyusutan kapital diperhitungkan dimana investasi yang dilakukan dikurangi dengan penyusutan
kapital (I - depresiasi = IN) maka akan diperoleh Pendapatan Nasional Netto (PNN).
PNN = C + IN + G + (X - M)

Pendekatan penerimaan.
Cara pendekatan ini merupakan komplemen dari pendekatan pengeluaran. Yang menjadi dasar adalah
pengeluaran satu rumah tangga merupakan penerimaan rumah tangga yang lain. Dengan demikian PNB
dengan model penerimaan adalah keseluruhan penghasilan atau penerimaan yang diperoleh para pemilik
faktor produksi dalam suatu masyarakat selama setahun.
PNB dengan cara Penerimaan merupakan penjumlahan dari:

• penyusutan
• pajak tak langsung
• upah dan gaji
• bunga
• sewa
• laba perusahaan perorangan
• deviden
• pajak perseroan
• laba tidak dibagi
Sifat-sifat PNB
Sifat-sifat PNB yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:

• merupakan ukuran moneter


• hanya memperhitungkan barang-barang dan jasa-jasa akhir saja
• tidak memperhitungkan nilai-nilai yang timbul dari transaksi yang tidak dilakukan melalui pasar;
transaksi barang bekas, kualitas produk, waktu luang, kerusakan lingkungan dan distribusi serta
komposisi output.

BERBAGAI PENGERTIAN DALAM EKONOMI MAKRO

Konsumsi dan Tabungan


Perekonomian dua sektor tanpa adanya tabungan. Kita asumsikan perekonomian terdiri dari dua sektor
yaitu rumah tangga dan perusahaan. Dalam perekonomian hipotetis ini sektor perusahaan merupakan
produsen barang dan jasa dengan menyewa faktor produksi (tanah, tenaga kerja dan modal) dari sektor
rumah tangga. Selanjutnya kita asumsikan juga bahwa seluruh pendapatan rumah tangga dihabiskan
untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi sektor perusahaan. Dengan asumsi ini dapat
digambarkan suatu aliran yang melingkar.

Pada model ini pengeluaran keseluruhan = pendapatan perusahaan


Perekonomian dua sektor dengan tabungan.
Tabungan rumah tangga merupakan kebocoran dalam aliran melingkar perekonomian. Tabungan ini tidak
menurunkan pengeluaran agregat jika dipinjamkan kepada perusahaan untuk membiayai pengeluaran
investasi.
Analisis grafis pendapatan dua sektor.
Untuk meramalkan tingkat pendapatan memerlukan penentuan rencana konsumsi, tabungan dan
investasi. Kita asumsikan :
1. ada suatu rencana investasi sebesar I tanpa mempedulikan tingkat pendapatan Y dan
2. pengeluaran rumah tangga (konsumsi) adalah fungsi garis lurus positip dari tingkat pendapatan (Y).
Karena tabungan rumah tangga sama dengan pendapatan dikurangi konsumsi maka tabungan juga
merupakan fungsi garis lurus positip dari pendapatan agregat.
Contoh:
Pengeluaran konsumsi keseluruhan adalah 450 bila pendapatan 500. Pada saat pendapatan sama
dengan nol pengeluaran konsumsi sama dengan 50. Keinginan investasi adalah 50 bila pendapatan sama
dengan 500.
Pada gambar berikut tampak keseimbangan pengeluaran keseluruhan yaitu konsumsi (450) dan investasi
(50) sama dengan nilai keluaran Y (500). Keinginan investasi oleh perusahaan (50) sama dengan
keinginan menabung sebesar (50) pada saat pendapatan 500.

Gambar 3a. Pendekatan Permintaan dan Gambar 3b. Pendekatan Injeksi dan
Penawaran Agregat Perekonomian Dua Sektor. Kebocoran Perkonomian dua Sektor.

Penyelesaian secara matematis. Pendapatan keseimbangan terjadi bila rencana pengeluaran


keseluruhan sama dengan nilai keluaran. Dengan asumsi ini keluaran sama dengan pendapatan.
Pengeluaran rumah tangga ditunjukkan oleh C = 50 + 0,8Y. Keinginan melakukan investasi oleh
perusahaan adalah 50.
Syarat keseimbangan: Nilai keluaran sama dengan rencana pengeluaran keseluruhan.
Y=C+I
Y = 50 + 0,8Y + 50
Y - 0,8Y = 100
Y(1 - 0,8) = 100
0,2Y = 100
Y = 500
Syarat keseimbangan: Rencana tabungan sama dengan rencana investasi.
Tabungan merupakan pengurangan pendapatan dengan konsumsi maka
S = Y - (50 + 0,8Y)
S = -50 + 0,2Y.
selanjutnya
S=I
-50 + 0,2Y = 50
0,2Y = 100
Y = 500

INVESTASI
Suatu usulan investasi dalam peralatan atau mesin baru dapat dinilai dengan mencari tingkat diskonto
yang menyamakan pengeluaran kas sekarang dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas di
masa depan. Karena perusahaan mempunyai lebih dari satu usulan untuk dipertimbangkan maka suatu
skedul MEC dapat dibuat hingga besarnya usulan-usulan investasi dapat disusun berdasarkan tingkat
hasil (rate of return) dari yang terbesar sampai terkecil.
Tabel 2. Skedul MEC perusahaan.
Skedul MEC perusahaan

Hasil Investasi (MEC) Usulan Investasi Besar Investasi

0,20 A 50

0,18 A, B 100

0,16 A, B, C 150

0,14 A, B, C, D 200

0,12 A, B, C, D 250

0,10 A, B, C, D, F 300
Kemudian disusun suatu kurva MEC untuk seluruh perekonomian dengan menjumlahkan skedul MEC dari
seluruh perusahaan.
Gambar 4. Kurva MEC
Kurva MEC tersebut mengandung asumsi bahwa industri barang modal mampu menawarkan peralatan-
peralatan dalam jumlah tak terbatas dengan biaya rata-rata konstan. Tetapi jika rata-rata biaya penawaran
barang modal baru naik akibat naiknya penggunaan fasilitas produksi maka kurva MEC akan lebih rendah
dan curam dari sebelumnya (biaya rata-rata penawaran konstan). Kurva yang lebih curam ini disebut
dengan marginal efficiency of investment (MEI).

Gambar 5. Kurva MEC dan MEI


MULTIPLIER (ANGKA PENGGANDA)
Suatu perubahan otonom dalam pengeluaran agregat menyebabkan suatu perubahan berganda dalam
tingkat pendapatan keseimbangan karena pengeluaran konsumsi bergantung pada penerimaan
pendapatan. Perubahan dalam pengeluaran otonom mengubah tingkat pendapatan, selanjutnya tingkat
pendapatan mendorong terjadinya perubahan dalam pengeluaran konsumsi.

Contoh. Kita asumsikan pendapatan keseimbangan 500 dengan pengeluaran konsumsi sebesar 450 dan
pengeluaran investasi sebesar 50. Jika investasi naik sebesar 10 menjadi 60, akibat kenaikan investasi ini
pendapatan keseimbangan berubah dari 500 menjadi 550 yang terdiri pengeluaran investasi sebesar 60
dan pengeluaran konsumsi sebesar 490.

Gambar 6. Kurva Dampak Multiplier


Besar multiplier (ki) adalah ∆ Y/∆ I = 50/10 = 5
Secara matematis (ki) dapat dirumuskan sebagai berikut:

Perlu diingat bahwa MPC + MPS =1


Proses multiplier. Kenaikan investasi sebesar ∆ I akan menyebabkan naiknya Y sebesar ∆ Y atau kI ∆ I.
Dalam hal ini kI adalah multiplier investasi statik karena dianggap kenaikan I menyebabkan kenaikan Y
pada saat yang bersamaan.
Sebenarnya multiplier tidaklah bekerja secara langsung tetapi melalui suatu proses perubahan yang
memerlukan waktu, ini disebut dengan multiplier investasi dinamik.
Contoh:
Suatu tingkat pendapatan keseimbangan pada periode t adalah C = 40 + 0,8Y dan I = 50 dengan
pendapatan keseimbangan sebesar 450. Kemudian perusahaan memutuskan untuk meningkatkan
investasi sebesar 10 (investasi baru menjadi 60).
Antara pendapatan dan konsumsi terdapat keterlambatan satu periode, maka
Ct+1 = 40 + 0,8Yt.
Periode t + 1 : Yt+1 = Ct+1 + It+1
Yt+1 = 40 + 0,8Yt + 60
Karena Yt = 450 maka Yt+1 = 460
Periode t + 2 : Yt+2 = Ct+2 + It+2
Yt+2 = 40 + 0,8Yt+1 + 60
Karena Yt+1 = 460 maka Yt+2 = 468
Periode t + 3 : Yt+3 = Ct+3 + It+3
Yt+3 = 40 + 0,8Yt+2 + 60
Karena Yt+2 = 468 maka Yt+3 = 474
Periode berikutnya pendapatan akan bergerak naik sampai mendekati tingkat pendapatan keseimbangan
sebesar 500.
KAITAN BERBAGAI PENGERTIAN DALAM EKONOMI MAKRO

PEREKONOMIAN TIGA SEKTOR


Bila sektor pemerintah dimasukkan kedalam model perekonomian dua sektor maka beralih menjadi
perekonomian tiga sektor. Kebijakan pemerintah untuk mengatur jalannya perekonomian dengan
menentukan pengeluaran pemerintah yang dibiayai pajak memberi dampak yang tidak kecil terhadap
pendapatan.
Dampak pengeluaran pemerintah terhadap pendapatan nasional keseimbangan akan berbeda antara
dibiayai oleh tabungan swasta atau dibiayai oleh pajak.
Aliran perekonomian tiga sektor dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 7. Aliran Perkonomian Tiga Sektor


Pengeluaran pemerintah, pajak-pajak dan tingkat pendapatan.
Pada perekonomian tiga sektor pendapatan keseimbangan terjadi dimana
Y = C + I + G untuk pengeluaran agregat dan
Tx + S = I + G dalam pendekatan tabungan investasi untuk penentuan tingkat tabungan.
Pengeluaran pemerintah yang dibiayai oleh tabungan swasta. Dalam hal ini defisit yang disebabkan oleh
pengeluaran pemerintah dibiayai oleh hutang kepada swasta.

Gambar 8a. Dampak Pengeluaran Pemerintah dengan Gambar 8b. Dampak Pengeluaran
Pendekatan Permintaan dan Penawaran Agregat Pemerintah dengan Pendekatan Injeksi dan
Perekonomian Dua Sektor. Kebocoran Perkonomian dua Sektor.

Diasumsikan C = 40 + 0,8Yd dan I=60; S = Y - 40 - 0,8Y karena S=Yd-C dan Yd=Y bila tidak ada pajak .
Pendapatan keseimbangan sebesar 500.
Pengeluaran pemerintah sebesar (G) 10 kemudian ditambahkan kedalam model dan tidak ada perubahan
parameter lain.

Persamaan pengeluaran:

Y=C+I+G

Y = 40 + 0,8Y + 60 + 10 = 0,8Y + 110

Y = 550

Persamaan tabungan/investasi:

S=I+G

0,2Y - 40 = 60 + 10

0,2Y = 110

Y = 550

Pengaruh multiplier terhadap pendapatan yang disebabkan oleh pengeluaran pemerintah sama besar
dengan pengaruh perubahan investasi otonom.
Tambahan pengeluaran pemerintah sebesar 10 yang dibiayai oleh tabungan swasta ternyata
meningkatkan pendapatan nasional sebesar 50 (kG=5).
Pengeluaran pemerintah yang dibiayai oleh pajak. Dalam hal ini pengeluaran pemerintah dibiayai oleh
pajak kepada swasta. Pada model diatas pajak sebesar 10 dibiayai oleh tabungan swasta. Kemudian pada
model berikut pengeluaran pemerintah sebesar 10 tidak dibiayai oleh tabungan swasta tetapi oleh pajak
sebesar 10. Dengan demikian Yd (pendapatan yang dapat dibelanjakan) adalah Y = Yd - 10.

Gambar 10a. Dampak Pengeluaran Pemerintah Gambar 10b. Dampak Pengeluaran


yang Dibiayai Pajak. (Dengan Pendekatan Pemerintah yang Dibiayai Pajak. (Dengan
Permintaan dan Penawaran Agregat Perekonomian Pendekatan Injeksi dan Kebocoran
Dua Sektor) Perkonomian dua Sektor)
Untuk menyamakan penerimaan dan pengeluaran pemerintah, pajak sebesar 10 dimasukkan kedalam
model. Dengan adanya pajak maka Yd = Y- Tx dan

C = 40 + 0,8Yd

Persamaan pengeluaran:
Y=C+I+G
Y = 40 + 0,8(Y - 10) + 60 + 10
Y = 0,8Y + 110 - 8
0,2 Y = 102
Y = 510

Persamaan tabungan/investasi:

S + Tx = I + G
Y - 10 - 40 - 0,8(Y - 10) + 10 = 60 + 10
Y - 10 - 40 - 0,8Y + 8 + 10 = 60 + 10
0,2Y - 32 = 70
Y = 510

Pengaruh kenaikan pajak sebesar 10 menurunkan pendapatan sebanyak 40. Perlu diperhatikan bahwa
pendapatan turun sebesar 40 bila pajak dinaikkan sebesar 10, sedang pendapatan naik 50 bila
pengeluaran pemerintah naik 10.
ANGGARAN BERIMBANG DAN TINGKAT PENDAPATAN
Kebijakan pemerintah dengan menaikkan pengeluaran pemerintah (G) yang dibiayai oleh pajak (Tx) akan
meningkatkan pendapatan, demikian pula sebaliknya. Dampak dari perubahan pajak yang besarnya sama
dengan pengeluaran pemerintah disebut multiplier anggaran berimbang. Multiplier anggaran berimbang
terjadi karena pengaruh perubahan atas tabungan agregat lebih kecil dari pengaruh perubahan
pengeluaran pemerintah.

PENGANTAR EKONOMI INTERNASIONAL

PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lainnya.
Pengertian penduduk disini dapat berupa perorangan, perusahaan atau lembaga negara.
Beberapa teori tentang perdagangan internasional:

Merkantilisme.
Sistem merkantilisme dimulai dari sekitar abad 17 yang bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan
mengurangi impor sekecil mungkin. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam kebijakan
perdagangan internasional kaum merkantilisme adalah:

• Logam mulia identik dengan kemakmuran dan kekuasaan. Karena itu perdagangan diusahakan
untuk surplus yang kemudian dibayar dengan emas.
• Pemerintah melarang impor barang yang sudah diproduksi dalam negeri. Impor dibatasi dengan
tariff dan kuota.
• Barang ekspor diberi subsidi dan ekspor bahan mentah dilarang. Supaya barang ekspor dapat
bersaing maka upah ditekan serendah mungkin.
• Kebijakan memperluas daerah jajahan untuk memperoleh bahan mentah dan pasar bagi ekspornya.

Teori perdagangan Klasik


Keuntungan mutlak (Adam Smith). Adam Smith mengkritik merkantilisme karena besarnya campur tangan
pemerintah dalam kebijakan perdagangan internasional. Ia berpendapat apabila negara menjalankan
sistem laissez faire di dalam negeri dan melakukan perdagangan bebas dengan negara lain maka
kekayaan negara akan bertambah dan dunia akan semakin makmur bila masing masing negara
melakukan spesialisasi.
Tabel 3. Keuntungan Mutlak
(jam kerja per satuan output)
Radio Radio Kain Kain Dasar tukar dalam negeri

Indonesia 4 jam/buah 4 jam/buah 1/10 jam/m 1/10 1 radio = 40 m kain


jam/m
Jepang 3 jam/buah 3 jam/buah 1/5 jam/m 1 radio = 15 m kain
1/5 jam/m
Dengan dasar tukar internasional 1 radio = 20 m kain maka akan lebih menguntungkan bila indonesia
melakukan spesialisasi dalam memproduksi kain dan Jepang memproduksi radio sesuai keuntungan
mutlak masing-masing negara sehingga lebih efisien.
Ongkos komparatif (Ricardo). David Ricardo melihat adanya kelemahan pada teori keuntungan mutlak
Adam Smith yaitu jika suatu negara tidak mempunyai keuntungan mutlak sama sekali maka ia tidak
melakukan perdagangan internasional. Menurut Ricardo setiap nilai suatu barang ditentukan oleh ongkos
tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat barang tersebut. Setiap negara akan melakukan spesialisasi
dan mengekspor barang-barang yang mempunyai ongkos komparatif terkecil.

Tabel 3. Ongkos Komparatif


(hari per satuan output)
Anggur Kain Dasar tukar dalam negeri

Portugis 2 hari/unit 4 hari/unit 1 kain = 2 unit anggur

Inggris 6 hari/unit 5 hari/unit 1 kain = 0,833 unit anggur

Dari contoh diatas tampak Inggris tidak mempunyai keuntungan mutlak, tetapi masih mempunyai
keuntungan komparatif dalam memproduksi kain. Ongkos membuat kain dia Inggris adalah 5/4 di Portugis
dan ongkos membuat anggur di Inggris adalah 6/2 nya di Portugis. Dapat dikatakan Inggris mempunyai
keuntungan komparatif dalam memproduksi kain.
Dengan anggapan dasar tukar oleh Ricardo sebesar 1:1 dipasar internasional yaitu harga 1 unit kain = 1
unit anggur maka perdagangan antar dua negara tersebut masih menguntungkan bagi keduanya. Inggris
akan memperoleh keuntungan 1 hari kerja untuk setiap unit kain yang ditukar dari Inggris dan Portugis
mendapatkan keuntungan dua hari kerja untuk setiap unit anggur yang ditukar dengan 1 unit kain dari
Inggris.

PEREKONOMIAN TERBUKA
Dalam perekonomian terbuka, pengertian permintaan agregat diartikan sebagai seluruh permintaan
termasuk permintaan orang asing akan barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri (ekspor) dan
permintaan dalam negeri atas barang yang diproduksi oleh negara lain (impor).
Dengan demikian keseimbangan pendapatan nasional adalah:
Y = C + I + G + (X - M)
Hubungan antara impor dengan pendapatan nasional adalah:
M = mY
dimana m merupakan marginal propensity to import yaitu bagian dari pendapatan nasional yang digunakan
untuk impor.
m = ∆ M/∆ Y
Multiplier pada perekonomian terbuka yaitu sebesar

lebih kecil dari perekonomian tertutup


UANG DAN BANK

FUNGSI UANG
Fungsi utama uang adalah sebagai alat penukar, berkaitan dengan ini fungsi uang adalah sebagai alat
pengukur nilai dan sebagai satuan penghitung. Fungsi lain yang juga penting adalah sebagai penimbun
kekayaan.
Jenis-jenis uang.
uang kartal = uang kertas dan logam
uang giral = giro yang sewaktu-waktu dapat diambil dengan cek
uang kuasi = deposito, tabungan dan rekening valuta asing milik swasta domestik yang tidak dapat
langsung digunakan sebagai alat penukar
M1 = uang kartal + uang giral (uang beredar dalam arti sempit)
M2 = M1 + uang kuasi
near money = obligasi, deposito dan tabungan.
Permintaan uang.
Teori kuantitas uang. Menurut kelompok neoklasik uang tidak dapat memberi kepuasan secara langsung
langsung. Uang akan berarti setelah ditukarkan dengan barang-barang yang dapat memberi kepuasan
secara langsung.
Persamaan uang neoklasik
MV = PT
dimana:
M = jumlah uang beredar pada satu perode (M1)
V = kecepatan peredaran uang
P = harga rata-rata satu perode
T = banyaknya transakasi per periode.
Teori permintaan uang Keynesian. Permintaan uang disebabkan oleh adanya motif tertentu yaitu motif
transaksi, berjaga-jaga dan motif spekulasi.
Untuk motif transaksi dan berjaga-jaga dirumuskan:
mt = mY

dimana:

mt = jumlah uang riil yang diminta untuk keperluan transaksi dan berjaga-jaga
m = proporsi tertentu dari pendapatan
Y = pendapatan nasional riil.
Untuk motif spekulasi dirumuskan:
msp = m2 i
dimana:
msp = jumlah uang yang diminta untuk membeli obligasi
m2 = faktor pembanding (suatu tetapan tertentu)
i = suku bunga yang berlaku di pasar.
Kebijakan moneter oleh Bank Sentral ditujukan untuk menjaga kestabilan perekonomian yang dapat
dilakukan dengan mengatur jumlah uang beredar. Perubahan jumlah uang beredar dapat dipengaruhi
dengan cara :

1. Kebijakan nisbah cadangan

2. Kebijakan suku bunga diskonto

3. Kebijakan operasi pasar terbuka.

You might also like