Professional Documents
Culture Documents
a. definisi
b. asumsi
c. hipotesis
Pendekatan penerimaan.
Cara pendekatan ini merupakan komplemen dari pendekatan pengeluaran. Yang menjadi dasar adalah
pengeluaran satu rumah tangga merupakan penerimaan rumah tangga yang lain. Dengan demikian PNB
dengan model penerimaan adalah keseluruhan penghasilan atau penerimaan yang diperoleh para pemilik
faktor produksi dalam suatu masyarakat selama setahun.
PNB dengan cara Penerimaan merupakan penjumlahan dari:
• penyusutan
• pajak tak langsung
• upah dan gaji
• bunga
• sewa
• laba perusahaan perorangan
• deviden
• pajak perseroan
• laba tidak dibagi
Sifat-sifat PNB
Sifat-sifat PNB yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
Gambar 3a. Pendekatan Permintaan dan Gambar 3b. Pendekatan Injeksi dan
Penawaran Agregat Perekonomian Dua Sektor. Kebocoran Perkonomian dua Sektor.
INVESTASI
Suatu usulan investasi dalam peralatan atau mesin baru dapat dinilai dengan mencari tingkat diskonto
yang menyamakan pengeluaran kas sekarang dengan nilai sekarang dari penerimaan-penerimaan kas di
masa depan. Karena perusahaan mempunyai lebih dari satu usulan untuk dipertimbangkan maka suatu
skedul MEC dapat dibuat hingga besarnya usulan-usulan investasi dapat disusun berdasarkan tingkat
hasil (rate of return) dari yang terbesar sampai terkecil.
Tabel 2. Skedul MEC perusahaan.
Skedul MEC perusahaan
0,20 A 50
0,18 A, B 100
0,16 A, B, C 150
0,14 A, B, C, D 200
0,12 A, B, C, D 250
0,10 A, B, C, D, F 300
Kemudian disusun suatu kurva MEC untuk seluruh perekonomian dengan menjumlahkan skedul MEC dari
seluruh perusahaan.
Gambar 4. Kurva MEC
Kurva MEC tersebut mengandung asumsi bahwa industri barang modal mampu menawarkan peralatan-
peralatan dalam jumlah tak terbatas dengan biaya rata-rata konstan. Tetapi jika rata-rata biaya penawaran
barang modal baru naik akibat naiknya penggunaan fasilitas produksi maka kurva MEC akan lebih rendah
dan curam dari sebelumnya (biaya rata-rata penawaran konstan). Kurva yang lebih curam ini disebut
dengan marginal efficiency of investment (MEI).
Contoh. Kita asumsikan pendapatan keseimbangan 500 dengan pengeluaran konsumsi sebesar 450 dan
pengeluaran investasi sebesar 50. Jika investasi naik sebesar 10 menjadi 60, akibat kenaikan investasi ini
pendapatan keseimbangan berubah dari 500 menjadi 550 yang terdiri pengeluaran investasi sebesar 60
dan pengeluaran konsumsi sebesar 490.
Gambar 8a. Dampak Pengeluaran Pemerintah dengan Gambar 8b. Dampak Pengeluaran
Pendekatan Permintaan dan Penawaran Agregat Pemerintah dengan Pendekatan Injeksi dan
Perekonomian Dua Sektor. Kebocoran Perkonomian dua Sektor.
Diasumsikan C = 40 + 0,8Yd dan I=60; S = Y - 40 - 0,8Y karena S=Yd-C dan Yd=Y bila tidak ada pajak .
Pendapatan keseimbangan sebesar 500.
Pengeluaran pemerintah sebesar (G) 10 kemudian ditambahkan kedalam model dan tidak ada perubahan
parameter lain.
Persamaan pengeluaran:
Y=C+I+G
Y = 550
Persamaan tabungan/investasi:
S=I+G
0,2Y - 40 = 60 + 10
0,2Y = 110
Y = 550
Pengaruh multiplier terhadap pendapatan yang disebabkan oleh pengeluaran pemerintah sama besar
dengan pengaruh perubahan investasi otonom.
Tambahan pengeluaran pemerintah sebesar 10 yang dibiayai oleh tabungan swasta ternyata
meningkatkan pendapatan nasional sebesar 50 (kG=5).
Pengeluaran pemerintah yang dibiayai oleh pajak. Dalam hal ini pengeluaran pemerintah dibiayai oleh
pajak kepada swasta. Pada model diatas pajak sebesar 10 dibiayai oleh tabungan swasta. Kemudian pada
model berikut pengeluaran pemerintah sebesar 10 tidak dibiayai oleh tabungan swasta tetapi oleh pajak
sebesar 10. Dengan demikian Yd (pendapatan yang dapat dibelanjakan) adalah Y = Yd - 10.
C = 40 + 0,8Yd
Persamaan pengeluaran:
Y=C+I+G
Y = 40 + 0,8(Y - 10) + 60 + 10
Y = 0,8Y + 110 - 8
0,2 Y = 102
Y = 510
Persamaan tabungan/investasi:
S + Tx = I + G
Y - 10 - 40 - 0,8(Y - 10) + 10 = 60 + 10
Y - 10 - 40 - 0,8Y + 8 + 10 = 60 + 10
0,2Y - 32 = 70
Y = 510
Pengaruh kenaikan pajak sebesar 10 menurunkan pendapatan sebanyak 40. Perlu diperhatikan bahwa
pendapatan turun sebesar 40 bila pajak dinaikkan sebesar 10, sedang pendapatan naik 50 bila
pengeluaran pemerintah naik 10.
ANGGARAN BERIMBANG DAN TINGKAT PENDAPATAN
Kebijakan pemerintah dengan menaikkan pengeluaran pemerintah (G) yang dibiayai oleh pajak (Tx) akan
meningkatkan pendapatan, demikian pula sebaliknya. Dampak dari perubahan pajak yang besarnya sama
dengan pengeluaran pemerintah disebut multiplier anggaran berimbang. Multiplier anggaran berimbang
terjadi karena pengaruh perubahan atas tabungan agregat lebih kecil dari pengaruh perubahan
pengeluaran pemerintah.
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan negara lainnya.
Pengertian penduduk disini dapat berupa perorangan, perusahaan atau lembaga negara.
Beberapa teori tentang perdagangan internasional:
Merkantilisme.
Sistem merkantilisme dimulai dari sekitar abad 17 yang bertujuan untuk meningkatkan ekspor dan
mengurangi impor sekecil mungkin. Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam kebijakan
perdagangan internasional kaum merkantilisme adalah:
• Logam mulia identik dengan kemakmuran dan kekuasaan. Karena itu perdagangan diusahakan
untuk surplus yang kemudian dibayar dengan emas.
• Pemerintah melarang impor barang yang sudah diproduksi dalam negeri. Impor dibatasi dengan
tariff dan kuota.
• Barang ekspor diberi subsidi dan ekspor bahan mentah dilarang. Supaya barang ekspor dapat
bersaing maka upah ditekan serendah mungkin.
• Kebijakan memperluas daerah jajahan untuk memperoleh bahan mentah dan pasar bagi ekspornya.
Dari contoh diatas tampak Inggris tidak mempunyai keuntungan mutlak, tetapi masih mempunyai
keuntungan komparatif dalam memproduksi kain. Ongkos membuat kain dia Inggris adalah 5/4 di Portugis
dan ongkos membuat anggur di Inggris adalah 6/2 nya di Portugis. Dapat dikatakan Inggris mempunyai
keuntungan komparatif dalam memproduksi kain.
Dengan anggapan dasar tukar oleh Ricardo sebesar 1:1 dipasar internasional yaitu harga 1 unit kain = 1
unit anggur maka perdagangan antar dua negara tersebut masih menguntungkan bagi keduanya. Inggris
akan memperoleh keuntungan 1 hari kerja untuk setiap unit kain yang ditukar dari Inggris dan Portugis
mendapatkan keuntungan dua hari kerja untuk setiap unit anggur yang ditukar dengan 1 unit kain dari
Inggris.
PEREKONOMIAN TERBUKA
Dalam perekonomian terbuka, pengertian permintaan agregat diartikan sebagai seluruh permintaan
termasuk permintaan orang asing akan barang dan jasa yang diproduksi dalam negeri (ekspor) dan
permintaan dalam negeri atas barang yang diproduksi oleh negara lain (impor).
Dengan demikian keseimbangan pendapatan nasional adalah:
Y = C + I + G + (X - M)
Hubungan antara impor dengan pendapatan nasional adalah:
M = mY
dimana m merupakan marginal propensity to import yaitu bagian dari pendapatan nasional yang digunakan
untuk impor.
m = ∆ M/∆ Y
Multiplier pada perekonomian terbuka yaitu sebesar
FUNGSI UANG
Fungsi utama uang adalah sebagai alat penukar, berkaitan dengan ini fungsi uang adalah sebagai alat
pengukur nilai dan sebagai satuan penghitung. Fungsi lain yang juga penting adalah sebagai penimbun
kekayaan.
Jenis-jenis uang.
uang kartal = uang kertas dan logam
uang giral = giro yang sewaktu-waktu dapat diambil dengan cek
uang kuasi = deposito, tabungan dan rekening valuta asing milik swasta domestik yang tidak dapat
langsung digunakan sebagai alat penukar
M1 = uang kartal + uang giral (uang beredar dalam arti sempit)
M2 = M1 + uang kuasi
near money = obligasi, deposito dan tabungan.
Permintaan uang.
Teori kuantitas uang. Menurut kelompok neoklasik uang tidak dapat memberi kepuasan secara langsung
langsung. Uang akan berarti setelah ditukarkan dengan barang-barang yang dapat memberi kepuasan
secara langsung.
Persamaan uang neoklasik
MV = PT
dimana:
M = jumlah uang beredar pada satu perode (M1)
V = kecepatan peredaran uang
P = harga rata-rata satu perode
T = banyaknya transakasi per periode.
Teori permintaan uang Keynesian. Permintaan uang disebabkan oleh adanya motif tertentu yaitu motif
transaksi, berjaga-jaga dan motif spekulasi.
Untuk motif transaksi dan berjaga-jaga dirumuskan:
mt = mY
dimana:
mt = jumlah uang riil yang diminta untuk keperluan transaksi dan berjaga-jaga
m = proporsi tertentu dari pendapatan
Y = pendapatan nasional riil.
Untuk motif spekulasi dirumuskan:
msp = m2 i
dimana:
msp = jumlah uang yang diminta untuk membeli obligasi
m2 = faktor pembanding (suatu tetapan tertentu)
i = suku bunga yang berlaku di pasar.
Kebijakan moneter oleh Bank Sentral ditujukan untuk menjaga kestabilan perekonomian yang dapat
dilakukan dengan mengatur jumlah uang beredar. Perubahan jumlah uang beredar dapat dipengaruhi
dengan cara :