You are on page 1of 27

c

Ê Ê

   


 Ê  

Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah merupakan salah satu
aspek yang penting untuk diperhatikan karena hal tersebut merupakan aspek yang
menjelaskan mengenai proses pembentukan seseorang baik secara fisik maupun
psikososial. Kebanyakan orang belum memahami mengenai hal tersebut. Mereka
menganggap bahwa selama anak tidak sakit, berarti anak tidak mengalami masalah
kesehatan termasuk pertumbuhan dan perkembangannya. Seringkali kebanyakan orang
memiliki pemahaman bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian
yang sama.
Tumbuh kembang anak terdiri dari beberapa tahapan dan tiap-tiap tahapan
mempunyai ciri sendiri. Salah satu tahapan tumbuh kembang anak adalah usia
prasekolah (3-6 tahun). Keberhasilan penerimaan pada tahap tumbuh kembang anak
sebelumnya adalah penting bagi anak prasekolah untuk meperbaiki tugas-tugas yang
sudah dikuasai pada masa toddler. Usia prasekolah mempunyai karakteristik sendiri,
masa ini merupakan masa persiapan anak menuju periode sekolah.
Terkait dengan upaya memberikan asuhan kesehatan (keperawatan) pada anak
usia prasekolah, supaya dapat mendeteksi perkembangan anak, seseorang terlebih
dahulu harus memahami aspek-aspek dalam perkembangan anak.
Oleh karena itu kami mengangkat topik mengenai Pertumbuhan dan
Perkembangan Anak Usia Prasekolah.

Ê
  
a.‘ Tujuan umum
Mahasiswa mampu memahami dan melaksanakan Asuhan Keperawatan pada
Anak Sehat (anak usia prasekolah)
^

b.‘ Tujuan Khusus


1)‘ Untuk mengetahui definisi tentang pertumbuhan dan perkembangan.
2)‘ Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan.
3)‘ Untuk menganalisis indikator yang digunakan dalam penilaian pertumbuhan
dan perkembangan.
4)‘ Karakteristik anak pada masa prasekolah.
5)‘ Indikator pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa pra sekolah.
6)‘ Proses keperawatan pada anak sehat pada masa prasekolah.

£
    
Makalah ini dibuat dengan sistematika penulisan sebagai berikut.

BAB I: PENDAHULUAN

A.‘ Latar Belakang


B.‘ Tujuan Penulisan
C.‘ Sistematika Penulisan

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA

A.‘ Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan


B.‘ Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang
C.‘ Karakteristik Anak pada Prasekolah
D.‘ Indikator Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Prasekolah

BAB III: PEMBAHASAN

A.‘ Asuhan Keperawatan pada Anak Sehat Usia Prasekolah

BAB IV: PENUTUP

A.‘ Kesimpulan
B.‘ Saran
ë

Ê Ê
    


‘          

Pertumbuhan adalah peningkatan jumlah dan ukuran sel pada saat membelah diri
dan mensintesis protein baru mengahsilkan peningkatan ukuran dan berat seluruh atau
sebagian bagian sel (Wong, 2009).

Pertumbuhan berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran


atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat
(gram, kilogram), ukuran panjang (centimeter, meter), dan ukuran tulang.
(Soetijiningsih, 1995)

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan


fungsi yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
dari proses pematangan yang menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,
jaringan tubuh, organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa,
sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan
emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.
(Soetijiningsih, 1995)

Anak merupakan individu yang unik, karena faktor bawaan dan lingkungan yang
berbeda, maka pertumbuhan dan pencapaian kemampuan perkembangan juga berbeda.
(Soetijiningsih, 1995).

Anak usia prasekolah adalah mereka yang berusia 3 ± 6 tahun. Mereka biasa
mengikuti program prasekolah dan kinderganten. Sedangkan di Indonesia pada
umumnya mereka mengikuti program tempat penitipan anak 3 ± 5 tahun dan kelompok
bermain atau Play Group (usia 3 tahun), sedangkan pada anak usia 4 ± 6 tahun biasanya
mereka mengikuti program taman kanak-kanak. (Biechler dan Snowman dari
Patmonodewo, 2003)
u

Tumbuh kembang merupakan proses kontinu sejak dari konsepsi sampai


maturasi atau dewasa yang dipengaruhi oleh faktor bawaan dan lingkungan.
(Soetijiningsih, 1995)

Perkembangan adalah perubahan dan perluasan secara bertahap perkembangan


tahap kompleksitas dari yang lebih rendah ke yang lebih tinggi, peningkatan dan
perluasan kapasitas seseorang melalui pertumbuhan maturasi serta pembelajaran.

Pola tumbuh kembang bersifat jelas dapat diprediksi, kontinyu, teratur, dan
progresif, pola atau kecendrungan ini juga bersifat universal dan mendasar bagi semua
individu, namun unik dalam hal cara dan waktu pencapaiannnya.

Ê
‘   !"  # $%  
Secara umum terdapat dua faktor utama yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang
anak, yaitu:

1.‘ Faktor Genetik


Faktor genetik merupakan modal dasar dalam mencapai hasil akhir proses
tumbuh kembang anak. Melalui instruksi genetik yang tekandung di dalam sel telur
yang telah dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan kuantitas pertumbuhan. Ditandai
dengan intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitifitas jaringan terhadap
rangsangan, umur, pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang. Termasuk faktor
genetika antara lain adalah berbagai faktor bawaan yang normal ataupun patologik, jenis
kelamin, suku bangsa atau bangsa.

Gangguan pertumbuhan di negara maju lebih sering diakibatkan oleh faktor


genetik ini. Sedangkan di negara yang sedang berkembang, gangguan pertumbuhan
selain diakibatkan oleh faktor genetik juga diakibatkan faktor lingkungan. Bahkan dua
faktor ini dapat menyebabkan kematian anak sebelum mencapai usia balita.

2.‘ Faktor Lingkungan


Lingungan merupakan factor yang menentukan tercapai atau tidaknya potensi
bawaan. Lingkungan ini merupakan lingkungan yang menyeluruh dari setiap aspek
kehidupan yang mempengaruhi individu mulai dari konsepsi sampai akhir hayatnya.
Œ

Menurut Soetjiningsih (1995: 2), faktor lingkungan dibagi dalam dua kelompok,
yaitu sebagai berikut.

a.‘ Faktor lingkungan yang mempengaruhi anak pada waktu masih dalam
kandungan (pra natal)
Faktor lingkungan pra natal yang mempengaruhi tumbuh kembang anak antara lain
adalah:

1)‘ Gizi ibu pada waktu hamil


Gizi ibu baik sebelum hamil atau ketika sedang hamil akan mempengaruhi keadaan
status nutrisi janin yang akan atau sedang dikandungnya. Gizi yang kurang dapat
menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, lahir dalam keadaan cacat ataupun
dan beresiko lahir dalam keadaan mati. Disamping itu dapat menghambat pertumbuhan
organ-organ bayi ataupun beresiko terkena infeksi.

2)‘ Mekanis
Trauma atau cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan pada bayi yang
dilahirkan.Demikian pula keadaan posisi janin pada uterus dapat mengakibatkan talipes,
dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi facialis, atau karnio tabes.

3)‘ Toksin/zat kimia


Obat-obatan jenis tertentu dapat menyebabkan kelainan bawaan pada janin atau
menghambat pertumbuhan organ janin. Demikian juga dengan rokok atau kegiatan
mengkonsumsi makanan atau minuman beralkohol secara berlebih dapat menyebabkan
gangguan pada saat kehamilan dan mempengaruhi pertumbuhan otak janin.

4)‘ Endokrin
Beberapa hormon yang dihasilkkan oleh tubuh ibu berpengaruh besar terhadap
perkembangan janin yang dikandungnya, seperti hormon plasenta,somatotropin, tiroid
dan peptida-peptida lain. Janin juga mulai memproduksi hormonnya sendiri sesuai
dengan perkembangannya, seperti somatotropin yang mulai doproduksi sekitar minggu
ke-9 hingga minggu ke-20 dan selanjutnya menetap hingga lahir.


5)‘ åadiasi
åadiasi pada kehamilan yang berumur kurang dari 18 minggu dicurigai dapat
menyebabkan kematian pada janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan
lainnya. åadiasi pada pria juga disinyalir dapat menyebebkan cacat bawaan pada
anaknya.

6)‘ Infeksi
Pada saat bayi berada dalam kandingan juga tidak terlepas dari resiko terjadinya infeksi
mikroorganisme. Contoh mikroorganisme yang sering menyebabkan infeksi intrauterine
dan bisa menyebabkan cacat antara lain Toxoplasmosis, åubella, Cytomegalovirus, dan
Herpes Simplex. Infeksi lain yang juga dapat berpengaruh pada pertumbuhan janin
antara lain Coxsakie, Echovirus, HIV dan lain-lainnya.

7)‘ Stress
Stress yang dialami ibu pada waktu hamil juga akan mempengeruhi keadaan bayi, baik
cacat bawaan ataupun gangguan psikologis bayi yang akan dilahirkannya tersebut.

8)‘ Imunitas
åhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan abortus, hidrops fetalis , kern
ikterus hingga lahir dalam keadaan meninggal.

9)‘ Anoksia embrio


Menurunnya oksigenasi janin melelui gangguan pada plasenta atau tali pusar
menyebabkan bayi lahir dalam keadaan berat badan ynag rendah.

b.‘ Faktor lingkungan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak setelah lahir
(post natal)
Bayi yang baru lahir harus dapat melewati suatu masa transisi, dari suatu sistem yang
teratur yang sebagian besar tergantung pada organ ibunya, ke suatu sistem yang
tergantung pada kemampuan genetik dan mekanisme homeostatis bayi itu sendiri.

Lingkungan post natal yang mempengarui tumbuh kembang anak antara lain sebagai
berikut.
*

1)‘ Lingkungan biologis


a)‘ åas/Suku bangsa
åas menetukan pertumbuhan individu. Sebagai contoh terdapat perbedaan antara
pertumbuhan orang Eropa dengan orang Melayu.

b)‘Jenis kelamin
Ada sebagian yang mengatakan terdapat perbedaan daya tahan yang berbeda antara
anak laki-laki dan perempuan.

c)‘ Umur
Umur yang paling rawan adalah balita, yang terbukti pada masa itu banyak dijumpai
anak mulai sering sakit dan mudah terjadi kurang gizi.

d)‘Gizi
Makanan memegang peranan penting dalam kecukupan status butrisi individu, terlebih
balita yang dikatakan memiliki pertumbuhan yang paling pesat.

e)‘ Perawatan kesehatan


Meliputi pemeriksaan anak secara teratur maupun pengobatan apabila sakit turut
menjadi factor yang berpengaruh untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

f)‘ Kepekaan terhadap penyakit


Pencegahan terhadap penyakit yang biasa sering dilakukan adalah vaksinasi atau
imunisasi. Diharapkan dengan imunisasi, anak dapat terhindar dari penyakit. Selain itu,
gizi juga memegang peranan penting dalam kepekaan tubuha anak terhadap penyakit.

g)‘Penyakit kronis
Anak yang memiliki penyakit menahun akan mempengaruhi tumbuh dan kembangnya
secara optimal. Selain itu, dilhawatirkan anak akan mengalami stress yang
berkepanjangan akibat dari stressnya.

h)‘Fungsi metabolisme
Karena perbedaan mendasardalam proses metabolisme pada berbagai umur, maka
kebutuhan terhadap berbagai nutrient harus dilakukan perhitungan yang akurat.
ü

i)‘ Hormon
Termasuk Growth Hormon, Tiroid, Glikokortikoid, Gonad, dan lain-lain.

2)‘ Faktor fisik


a)‘ Cuaca, musim, keadaan geografis suatu daerah
Pergantian musim yang terlalu lama dapat mengakibatkan pasokan nutrisi terhambat
dan mungkin akan mempengaruhi kesehatan dan pertumbuhan anak karena ketidak
tersediaan gizi yang dibutuhkan.

b)‘Sanitasi
Meliputi kebersihan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan orang di lingkungan
sekitarnya.

c)‘ Keadaan infrastruktur yang dihuni anak


Keadaan infrastruktur seperti rumah yang baik dan tidak membahayankan penghuninya
akan menjamin kesehatan penghuninya juga.

d)‘åadiasi
åadiasi yang tinggi dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan anak.

3)‘ Faktor psiko sosial


a)‘ Stimulasi
Stimulasi yang terarah dan jelas dapat mngembangkan pertumbuhan dan perkembangan
yang lebih cepat.

b)‘Motivasi belajar
Motivasi belajar dapat diberikan sejak dini dengn memberikan lingkungan dan saran
yang kondusif untuk belajar.

c)‘ Ganjaran atau hukuman yang wajar


Berupa pujian atau hukuman yang tidak membahayakan bagi anak dan tidak
menimbulkan depresi atau stress.
[

d)‘Kelompok sebaya
Sebagai sarana sosialisasi dalam mengembangkan keterampilan dan pengetahuannya
secara berkelompok denagn teman-teman yang seusia dengan anak tersebut.

e)‘ Stress
Stress juga dapat menyebebkan terganggunya psikologis anak seperti mudah murung,
nafsu makan menurun dan sebagainya.

f)‘ Sekolah
Meliputi aspek pendidikan yang dialami anak sehingga dapat memberikan pengetahuan
dan keterampilan yang terarah.

g)‘Cinta dan kasih sayang


Sebagai stimulasi psikologis bagi anak untuk kecerdasan emosionalnya.

h)‘Kualitas interaksi anak-orangtua


Kualitas interaksi antara keduanya berpengaruh dalam hal untuk kecerdasan
emosionalnya dengan bersikap terbuka tanpa membebani anak dalam menjalankan
perannya.

4)‘ Faktor keluarga dan adat istiadat


a)‘ Pekerjaan/pendapatan keluarga
Mempengaruhi anggaran belanja keluarga dan menujang tumbuh kembang anak.

b)‘Pendidikan orang tua


Merupakan salah satu faktor penting dalam penatalaksanaan pendidikan ornag tua pada
anaknya. Untuk mengetahui perkembangan positif atau penyimpangan yang terjadi.

c)‘ Jumlah saudara


Mempengaruhi fokus orang tua dalam mengurus anak-anaknya dan menentukan tingkat
perkembangan anak.

d)‘Jenis kelamin dalam keluarga


Di beberapa daerah masih diberlakukannya diskriminasi jenis kelamin yang dapat
mempengaruhi perkembangan emosional anak.
c

e)‘ Stabilitas rumah tangga


Stabilitas dan keharmonisan rumah tangga akan mempengaruhi tumbuh kembang anak
secara fisik dan emosional.

f)‘ Kepribadian orang tua


Kepribadian orang tua yang terbuka akan lebih mempengaruhi potensi tumbuh kembang
anak yang lebih besar dan positif bila dibandingkan dengan kepribadian orang tua yang
tertutup.

g)‘Adat istiasat, norma-norma


Adat istiadat yang berlaku di setiap daerah yang berbeda akan mempengaruhi tumbuh
kembang anak dan masyarakat di daerah tersebut. Meliputi tradisi upacara adat hingga
tabu-tabuan.

h)‘Agama
Factor agama juga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak dan mempengaruhi
kecerdasan emosionalnya.

i)‘ Urbanisasi
Kehidupan masyarakat yang cenderung miskin dan kekurangan juga akan berpengaruh
terhadap kecerdasan emosional daya dengan anak dan pikirannya.

j)‘ Kehidupan politik masyarakat


Tergantung kepada kebijakan-kebijakan pemerintah dalam hal kaitannya dengan anak
seperti undang-undang yang mengatur tentang perlindungan anak dan kebijakan
mengenai pendidikan dan kehidupan masyarakat lainnya.

£
‘       %     
1.‘ Perkembangan psikososial (Erikson)
a.‘ Menyatakan krisis yang dihadapi anak pada usia antara 3 dan 6 tahun disebut
³inisiatif versus rasa bersalah´
1)‘ Orang terdekat anak usia prasekolah adalah keluarga
cc

2)‘ Anak normal telah menguasai perasaan otonomi. Dengan dukungan


orang tua dalam imajinasi dan aktivitas, anak berupaya menguasai
perasaan inisiatif
3)‘ Anak mengembangkan perasaan bersalah ketika orang tua membuat anak
merasa bahwa imajinasi dan aktivitasnya tidak dapat diterima. Ansietas
dan ketakutan terjadi ketrika pemikiran dan aktivitas anak tidak sesuai
dengan harapan orang tua.
b.‘ Anak usia prasekolah adalah pelajar yang energik, antusias dan pengganggu
dengan imajinasi yang aktif. Anak menggali dunia fisik dengan semua indra dan
kekuatannya.
c.‘ Kesadaran moral (suara dari dalam hati yang mengingatkan dan mengancam)
mulai berkembang.
d.‘ Anak usia prasekolah mulai untuk menggunakan alasan sederhana dan dapat
menoleransi penundaan kepuasan dalam periode yang lama.

2.‘ Perkembangan psikoseksual


a.‘ Tinjauan (Sigmund Freud)
1)‘ Tahap falik berlangsung sari usia 3 sampai dengan 5 tahun
2)‘ kepuasan anak berpusat pada genitalia dan masturbasi
3)‘ anak mengalami apa yang oleh freud disebut sebagai konflikodipus
a)‘ fase ini ditandai dengan kecemburuan dan persaingan terhadap orang tua
sejenis dan cinta terhadap orang tua lain jenis
b)‘ tahap odipus biasanya berakhir pada akhir periode usia prasekolah
dengan identifikasi kuat pada orang tua sejenis
b.‘ Perkembangan seksual
1)‘ banyak anak usia prasekolah melakukan masturbasi untuk kesenangan fisiologis
2)‘ anak usia prasekolah membentuk hubungan dekat yang kuat dengan orang tua
lain jenis, tetapi mengidentifikasi oarang tua sejenis
3)‘ ketika identiras seksual berkembang, kesopanan mungkin menjadiperhatian.
Demikian halnya dengan ketakutan terhadap kastrasi
c^

4)‘ anak usia prasekolah merupakan pengawas yang cermat tetapi kemampuan inter
prestasinya buruk sehingga anak dapat mengenali, tetapi tidak memahami
aktivitas seksual.
a)‘ sebelum menjawab pertanyaan anak mengenai seks, orang tua harus
mengklarifikasi kembali apa yang sebenarnya ditanyakan dan dipikirkan
anak tentang subyek spesifik
b)‘ orang tua harus menjawab pertanyaan mengenai seks dengan sederhan
dan jujur, hanya memberikan informasiyang anak tanyakan penjelasan
dengan rinci dapat diberikan nanti.

3.‘ Perkembangan kognitif

a. Tinjauan (Piaget)

1)‘ tahap berpikir praoperasional pada perkembangan kognitif , dari usia 2


sampai dengan 7 tahun. Memiliki dua fase prakonseptual dan intuitif
a)‘ fase prakonseptual (usia 2-4 tahun)
(1)‘anak membentuk konsep yang kurang lengkap dan logis
dibandingkan dengan konsep orang dewasa
(2)‘anak membuat klasifikasi yang sederhana
(3)‘ anak menghubungkan satu kejadian dengan kejadian yang simultan
(penalaran transduktif)
(4)‘anak menampilkan pemikiran egosentrik
b)‘ Fase intuitif (usia 4-7 tahun)
(1)‘anak menjadi mampu membuat klasifikasi, menjumlahkan, dan
menghubungkan objek-objek, tetapi tetap tidak menyadari prinsip-
prinsip di balik operasi tersebut
(2)‘anak menunjukkan proses berpikir intuitif (anak menyadari bahwa
sesuatu adalah benar, tetapi ia tidak dapat mengatakan alasannya)
(3)‘ anak tidak mampu untuk melihat sudut pandang orang lain
(4)‘anak menggunakan banyak kata yang sesuai, tetapi kurang
memahami makna sebenarnya

2)‘ anak usia prasekolah menunjukkan cara berpikir magis dan percaya bahwa
semua pikirannya mengandung kekuatan. Mereka dapat merasa bersalahdan
bertanggung jawab terhadap pikiran-pikiran ³buruk´ yang kadang-kadang
terjadi bersamaan dengan kejadian yang diharapkan (mis: mengharapkan
adiknya mati dan pada saat yang sama adiknya menjadi jatuh sakit dan
dirawat di rumah sakit)

4.‘ Perkembangan moral


a.‘ Tinjauan (kohlberg) anak usia prasekolah berada pada tahap prakonvensional
dalam perkembangan moral, yang terjadi hingga usia 10 tahun. Pada tahap ini,
perasaan bersalah muncul, dan penekanannya adalah pada pengendalian
eksternal.
b.‘ Standar. Standar moral anak adalah apa yang ada pada orang lain, dan anak
mengamati mereka untuk menghindari hukuman atau mendapatkan
penghargaan.



‘              
1.‘ Indikator Pertumbuhan Anak Prasekolah
a.‘ Antropometri
1)‘ Berat badan

Berat badan merupakan hasil peningkatan/penurunan semua jaringan yang ada pada
seluruh tubuh. Berat badan biasanya digunakan untuk menetukan status gizi dan tumbuh
kembang pada anak, pengukuran objektif dan dapat diulangi, mudah dan tidak
memerlukan banyak waktu. Tetapi indicator ini tidak sensitif terhadap proporsi tubuh,
misalnyaanak yang pendek gemuk atau tinggi kurus.

a)‘ Pertambahan berat badan rata ± rata adalah 2,3 kg per tahun.
b)‘ Berat badan rata ± rata anak usia 4 tahun adalah 16,8 kg.
cu

2)‘ Tinggi badan

Tinggi badan pada usia pertumbuhan meningkat terus sampai ukuran maksimal dicapai.
Walaupun kenaikan tinggi badan ini berfluktuasi, dimana tinggi badan meningkat pesat
pada masa bayi, kemudian melambat, meningkat lagi pada masa remaja dan berhenti
pada usia sekitar 18-20 tahun.

a)‘ Pertambahan tinggi badan rata ± rata adalah 6,25 ± 7,5 cm per tahun.
b)‘ Tinggi rata ± rata anak usia 4 tahun adalah 101,25cm.

3)‘ Lingkar kepala

Dapat digunakan untuk menilai pertumbuhan otak. Penilaian ini dapat dilihat apabila
pertumbuhan otak kecil (mikrosefali) maka menunjukkan adanya retardasi mental,
sebaliknya apabila otaknya besar (volume kepala meningkat) akibat penyumbatan pada
aliran cairan cerebrospinalis.

Y 


6 -9 bulan kehamila = 3 gram/24 jam

Lahir-6 bulan = 2 gram/24 jam

6 blan- 3 tahun = 0,35 gram/24 jam

3-6 tahun = 0,15 gram/24 jam

Kemudian hasil dari pengukuran-pengukuran tersebut dibandingkan dengan suatu baku


tertentu, misalnya buku Harvard, NCHS, atau buku nasional.

4)‘ Lingkar Lengan Atas

Digunakan untuk menilai jaringan lemak dan otot, tetapi penilaian ini banyak
berpengaruh pada keadaan jaringan tubuh apabila dibanding dengan BB. Penilaian ini
juga dapat dipakai untuk menilai status gizi pada anak usia pra sekolah.

b.‘ Pemeriksaan Fisik

Untuk menilai pertumbuhan dan perkembangan dengan cara melakukan pemeriksaan


fisik, dengan melihat bentuk tubuh, perbandingan bagian tubuh dan anggota gerak
lainnya, menentukan jaringan otot dengan memeriksa lengan atas, pantat dan paha,
menentukan jaringan lemak dilakukan pada triseps, rambut dan geligi

c.‘ Pemeriksaan Laboratorium

Dilakukan untuk menilai keadaan pertumbuhan dan perkembangan dengan status


keadaan penyakit, adapun pemeriksaan yang dapat dilakukan ; pemeriksaan Hb, serum
protein (albumun, globulin), hormonal, dll.

d.‘ Pemeriksaan radiologi

Dilakukan untuk menilai umur pertumbuhan dan perkembangan seperti tulang (apabila
dicurigai adanya gangguan pertumbuhan ).

2.‘ Indikator Perkembangan Anak prasekolah


Mary E Muscari, 2001 mengemukakan bahwa semua tugas perkembangan anak usia 3-6
tahun itu disusun berdasarkan urutan perkembangan dan diatur dalam empat kelompok
besar yang disebut sektor perkembangan yang meliputi :

a.‘ Personal Sosial


1)‘ Hubungan anak dengan orang lain , selain orang tua meluas termasuk kakek
nenek, saudara kandung, dan guru-guru di sekolah.
2)‘ Anak memerlukan interaksi yang teratur dengan teman sebaya untuk membantu
mengembangkan keterampilan sosial.
3)‘ Tujuan utama program usia prasekolah adalah membantu mengembangkan
keterampilan sosial anak
c

b.‘ Gerakan Motorik Halus : Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak
untuk mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian tubuh
tertentu yang dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat misalnya menggambar garis, lingkaran dan menggambar manusia.
Keterampilan motorik harus menunjukkan menunjukkan perkembangan utama
yang ditunjukkan dengan meningkatnya kemampuan menggambar.
1)‘ Anak dapat membangun menara 9 atau 10 balok, membuat jembatan dari 3
balok, meniru bentuk lingkaran dan menggambar tanda silangpada usia 3 tahun.
2)‘ Anak dapat merekatkan sepatu, meniru gambar bujur sangkar, menjiplak
segilima, dan menambahkan 3 bagian ke dalam gambar garis pada usia 4 tahun.
3)‘ Anak dapat mengikat tali sepatu, menggunakan gunting dengan baik, meniru
gambar segi lima dan segitiga, menambahkan 7 sampai 9 bagian pada gambar
garis, dan menulkis beberapa huruf dan angka serta serta nama depan pada usia
5 tahun.

Aspek keamanan terkait dengan perkembangan gerakan motorik halus adalah sebagai
berikut :

1)‘ Meskipun anak usia prasekolah kurang rentan terhadap kecelakaan dibandingkan
dengan todler, anak tetap beresiko pada cedera yang sama (mis, jatuh, aspirasi,
dan luka bakar) dan membutuhkan tindakan pencegahan yang sama.
2)‘ Orang tua dan orang dewasa lainnya harus menekankan tindakan
keamanan;anak usia prasekolah mendengarkan orang dewasa, mampu
memahami serta memperhatikan tindakan pencegahan.
3)‘ Anak usia prasekolah merupakan pengamat yang cermat dan meniru orang lain
sehinggaorang dewasa perlu´melakukan apa yang mereka ajarkan tentang
masalah keamanan.
4)‘ Ketika berat badan anak 18,5 kg dan tinggi badan 100 cm , anak dapat
menggunakan sabuk pengaman pada tempat duduk dalam mobil.

c.‘ Gerakan Motorik Kasar : Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap
tubuh, misalnya berdiri dengan satu kaki, berjalan naik tangga dan menendang
c*

bola ke depan. Keterampilan motorik kasar anak bertambah baik. Anak usia
prasekolah dapat melompat dengan satu kaki, melompat dan berlari lebih lancar.
Anak dapat menggembangkan kemampuan olahraga seperti meluncur dan
berenang.
1)‘ Anak usia prasekolah dapat mengendarai sepeda roda tiga, menaiki tangga
menggunakan kaki bergantian, berdiri satu kaki selama beberapa menit dan
melompati sesuatu pada usia 3 tahun.
2)‘ Anak mampu melompat, melompat dengan satu kaki, menangkap bola dan
menuruni tangga dengan kaki bergantian pada usia 4 tahun.
3)‘ Anak dapat melompat dengan kaki bergantian, melempar dan menangkap bola,
melompati tali dan berdiri seimbang dengan satu kaki bergantian dengan mata
tertutup pada usia 5 tahun.

d.‘ Bahasa : Kemampuan yang memberikan respon terhadap suara, mengikuti


perintah, misalnya bicara semua dimengerti, mengenal dan menyebutkan warna,
menggunakan kata sifat (besar-kecil).
a)‘ åata-rata anak usia 3 tahun mengucapkan 900 kata, berbicara kalimat dengan
tiga atau empat kata, dan berbicara terus menerus.
b)‘ åata-rata anak usia 4 tahun mengucapkan 1500 kata, mengatakan cerita yang
dilevbih-lebihkan, dan bernyanyi lagu yang sederhana. Usia 4 tahun merupakjn
usia puncak untuk pertanyaan ³mengapa´
c)‘ åata-rata anak usia 5 tahun dapat mengucapkan 2100 kata, mengetahui empat
warna atau lebih, dan dapat menamakan hari-hari dalam satu minggu dan bulan.

3.‘ Perkembangan Mental (Gerakan-Gerakan Kasar & Halus, Emosi, Sosial,


Prilaku, Bicara)pada anak usia 4-5 tahun Berdasarkan skala Yaumil-Mimi
(Soetjiningsih :1995)
Berdasarkan skala tersebut anak prasekolah dapat :
a.‘ Melompat dan menari
b.‘ Menggambar orang terdiri dari kepala,lengan,badan
c.‘ Menggambar segi empat dan segitiga

d.‘ Pandai bicara


e.‘ Dapat menghitung jari-jarinya
f.‘ Dapat menyebut hari-hari dalam seminggu
g.‘ Mendengar dan mengulang hal-hal penting dan cerita
h.‘ Minat kepada kata baru dan artinya
i.‘ Memprotes bila dilarang apa yang diingininya
j.‘ Mengenal 4 warna
k.‘ Memperkirakan bebtuk dan besarnya benda, membedakan besar dan kecil
l.‘ Menaruh minat kepada aktivitas orang dewasa.

Pendidikan stimulasi yang perlu diberikan:


a.‘ Akademik sederhana ; pengenalan ruang, bentuk, warna, persiapan berhitung
b.‘ Pendidikan alam sekitar,sosialisasi, pengenalan lingkungan masyarakat.
c.‘ Bermain bebas untuk mengembangkan fantasi dan memperkaya pengalaman
d.‘ Menyanyi, menggambar
e.‘ Bahasa, bercakap-cakap, membaca gambar, bercerita,mengucapkan syair
sederhana
f.‘ Melatih daya ingat dengan antara lain bermain jualan, menyampaikan berita
g.‘ Menggambar
h.‘ Membuat permainan dari kertas
i.‘ Bermain musik
j.‘ Mengenal tugas, larangan-larangan
k.‘ Aktivitas sehari-hari (makan sendiri, minum sendiri, kontrol bung air besar,
kontrol buang air kecil)

4.‘ Tes Perkembangan Anak


Dewasa ini telah banyak dikembangkan metode-metode deteksi dini gangguan
perkembangan anak misalnya melalui tes-tes tertentu. Adapun beberapa tes yang sering
digunakan untuk mengetahui perkembangan anak prasekolah yaitu:

a.‘ DDST (Denver development screening test)


c[

b.‘ DiDTK (Deteksi Dini Tumbuh Kembang)


1)‘ KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan)
2)‘ KPAP ( Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah
3)‘ Tes Daya Lihat dan tes Kesehataan Mata Anak Pra Sekolah
4)‘ Tes Daya Dengar Anak (TDD)
^

BAB III

PEMBAHASAN

KONSEP ASUHAN KEPEåAWATAN PADA ANAK USIA PåASEKOLAH


‘ &  
1.‘ Pengumpulan Data
Identitas Anak
Nama Panggilan :
Tanggal Lahir :
Umur :
Jenis Kelamin :

Identitas Penanggung Jawab


Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Hubungan dengan klien :
Agama :
Pekerjaan :
Suku Bangsa :

1.‘ åiwayat Kesehatan


a.‘ åiwayat Kesehatan Sekarang
Berisi masalah yang dialami anak baik maupun masalah yang berpotensi
muncul pada anak dengan melihat tanda dan gejala yang ada pada anak saat itu
b.‘ åiwayat Kesehatan yang lalu
1)‘ åiwayat Kehamilan
^c

Anak tersebut dilahirkan pada kehamilan yang keberapa, keluhan


yang sering dialami ibu si anak pada saat anak berada dalam
kandungan ibu.
2)‘ åiwayat Intranatal
åiwayat intranatal berisi tentang masalah yang timbul selama ibu
melahirkan anak tersebut.
3)‘ åiwayat Postnatal
åiwayat postnatal berisi tentang BBL, panjang badan, LILA,
lingkar kepala, lingkar dada.

c.‘ åiwayat Imunisasi


Berisi tentang kepatuhan orang tua anak untuk membawa anaknya ke pelayanan
kesehatan untuk memberikan imunisasi dan memastikan bahwa tidak tidak ada
imunisasi yang terlewat dilihat dari Kartu Menuju Sehat.

No Jenis imunisasi Waktu diberikan Jadwal yang ditetapkan


1 BCG
2 Hepatitis B 1
3 Hepatitis B 2
4 Hepatitis B 3
5 DPT 1
6 DPT 2
7 DPT 3
8 Polio 1
9 Polio 2
10 Polio 3
11 Polio 4
12 Campak
13 Hib
14 MMå
^^

15 Tifoid
16 Hepatitis A
17 Varisela

d.‘ åiwayat alergi


åiwayat alergi berisi tentang riwayat alergi terhadap obat, makanan
maupun cuaca yang pernah dialami anak

e.‘ åiwayat Tumbuh Kembang


a)‘ Motorik halus :
Kaji keterampilan motorik halus klien seperti klien dapat membangun menara
dua blok dan mencorat-coret secara spontan pada usia 15 bulan, membangun
menara tiga sampai empat blok pada usia 18 bulan, meniru coretan vertical
pada usia 24 bulan. membangun menara delapan blok dan meniru tanda
silang pada usia 30 bulan
b)‘ Motorik kasar :
Kaji mengenai Keterampilan motorik utama masa pra sekolah seperti
Melompat dan menari, bersepeda, berlari dengan cepat, dll

c)‘ Kemampuan berbahasa


Kaji kemampuan anak dalam mengucapkan kata-kata, perbendaharaan kata
yang dimiliki anak, mengulang cerita yang telah didengakan, bercerita
pengalaman yang dialamninya, dll.

d)‘ Perkembangan kognitif


Kaji pengetahuan anak yang berhubungan dengan pengalaman konkret.,perkembangan
moral usia anak terkait dengan pemahaman tentang perilaku yang disadari
secara sosial benar atau salah, Dapat menghitung jari-jarinya, dapat menyebut
hari-hari dalam seminggu, mengenal minimal 4 warna, dll.

e)‘ Perkembangan Psikososial


Kaji mengenai bagaimana hubungan anak dengan teman sebayanya serta bagaimana anak
mampu berekspresi dengan teman sebayanya saat bermain, apakah anak senang
menyendiri atau mengurung diri di kamar.

f)‘ Perkembangan Personal Sosial


Kaji tentang tingkat kemandirian klien seperti dapat menggunakan alat makan
sendiri dengan benar, dapat mengontrol keinginan bab dan bak, meletakkan
sepatu atau tas yang sudah dipakai di tempat semula, dll.

f.‘ Pola aktivitas sehari-hari


Pola aktivitas sekarang
Nutrisi : Kaji jenis makanan kesukaan dan yang tidak disukai, jumlah dan frekuensi
makan
Eliminasi : Kaji pola berkemih dan defekasi pada anak, lalu kaji juga mengenai toilet
training
Istirahat tidur : kaji pola istirahat tidur anak, meliputi kuantitas dan kualitas tidur
Personal hygiene: Kaji pola kebersihan klien dan kapan orangtua anak memandikan
klien

g.‘ Pemeriksaan Fisik


1)‘ Berat badan anak, biasanya meningkat kira-kira 2.5 kg per tahun. Berat badan
rata-rata pada usia 5 tahun adalah kira-kira21 Kg terkait dengan nutrisi anak.
2)‘ Pertumbuhan anak ( tinggi badan 2 3 inchi per tahun )
h.‘ Persepsi kesehatan
Kita mengkaji persepsi kesehatan melaui keluarga, pola hidup mereka, dan kemampuan
orangtua untuk melakukan aktivitas sehari-hari yang biasanya membantu anak-anak
mengembangkan perilaku sehat mereka, berpakaian dan makan.

Ê
‘  &' ( )  
Kemungkinan Diagnosa yang muncul :

1.‘ åesiko kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d BB kurang dari normal
2.‘ åesiko terjadi kecelakaan b.d peningkatan kemampuan motorik kasar anak
^u

3.‘ åesiko keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan;


(lebih spesifik)
î‘ Orang tua kurang pengetahuan
î‘ Dukungan orang tua yang tidak adekuat, tidak sesuai
î‘ Stressor yang berkaitan dengan sekolah
î‘ Keterbatasan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan sosial,
bermainatau pendidikan sekunder, akibat:
î‘ Kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi.
î‘ Kurang stimulasi.
î‘ Sedikitnya orang terdekat.
î‘ Kehilangan teman sebaya

4.‘ åesiko Hambatan interaksi sosial berhubungan dengan hambatan bahasa


5.‘ åesiko Defisit Perawatan Diri b.d kurangnya informasi tentang perawatan
gigi

£
‘ (*( )  
Diagnosa No. 1

a.‘ Anjurkan orang tua untuk menyediakan makanan bergizi yang menarik bagi
anak
b.‘ Modifikasi bentuk makanan sesuai dengan kesuakaan anak
c.‘ Buat variasi menu yang bergizi setiap harinya
d.‘ Berikan pendidikan kesehatan kepada orang tua tentang pentingnya nutrisi yang
baik bagi kesehatan anak

Diagnosa No.2

a.‘ Ciptakan lingkungan yang aman bagi anak pada saat bermain

b.‘ Pilih mainan yang aman dan tidak berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan
anak.
c.‘ Monitor anak ketika bermain di dalam maupun diluar rumah
d.‘ Jelaskan kepada orang tua mengenai safety guidance

Diagnosa No.3

a.‘ Ajarkan orang tua tentang tugas perkembangan yang sesuai dengankelompok usia.
b.‘ Beri waktu bermain dengan orang lain yang sering dan dengan berbagai mainan.
c.‘ Perintahkan untuk memberi respon verbal dan mengajukan permintaan.
d.‘ Beri pujian untuk perilaku yang positif.2.
e.‘ Beri pendidikan kesehatan atau informasi mengenai pertumbuhandan
perkembangan anak

Diagnosa No. 4

a.‘ Bila ada perilaku antisosial pada anak, bantu untuk:


î‘ Menggambarkan perilaku yang memengaruhi sosialisasi.
î‘ Bermain peran sesuai respon.
î‘ Munculkan umpan balik sebaya untuk perilaku positif dannegatif.
î‘ Ajarkan orang tua untuk:
b.‘ Menghindari ketidaksetujuan di depan anak
c.‘ Membuat kontak mata sebelum memberi instruksi danminta anak untuk mengulangi apa
yang dikatakan.

Diagnosa No.5

a.‘ Dorong untuk perawatan diri: merias diri sendiri, memakai bajusendiri,
perawatan mulut, perawatan rambut.
b.‘ Beri penjelasan kepada anak dan orang tua tentang pentingnya perawatan gigi
^

BAB IV

PENUTUP

A.‘ Kesimpulan

Setelah meninjau dari beberapa referensi dan membahas materi tentang


pertumbuhan perkembangan anak usia prasekolah dapat disimpulkan bahwa
pertumbuhan dan perkembangan dapat dilihat dari beberapa indikator. Untuk
Pertumbuhan anak pra sekolah berat badan, tinggi badan, dan lingkar lengan atas dapat
dijadikan indicator apakah anak tersebut mengalami gangguan dalam pertumbuhannya
atau tidak. Sedangkan untuk mendeteksi ada atau tidak adanya gangguan perkembangan
anak prasekolah dapat dilihat dari 4 sektor perkembangan yaitu Personal sosial,
Perkembangan motorik halus, motorik kasar, dan bahasa.

Selain itu untuk melakukan deteksi dini gangguan perkembangan, kini telah
dikembangkan berbagai tes perkembangan. Tes perkembangan yang sering digunakan
adalah DDST (DDST (Denver development screening test) dan DiDTK (Deteksi Dini
Tumbuh Kembang) yang meliputi KPSP (Kuesioner Pra Skrining Perkembangan),
KPAP ( Kuesioner Perilaku Anak Pra Sekolah, Tes Daya Lihat dan tes Kesehataan Mata
Anak Pra Sekolah, Tes Daya Dengar Anak (TDD).

Tes deteksi dini gangguan pertumbuhan dan perkembangan tersebut sangatlah


bermanfaat bagi klien maupun bagi kita selaku perawat. Karena dengan adanya tes
tersebut kita dapat mengetahui lebih dini jika seorang anak mengalami gangguan
perkembangan ataupun perkembangan sehingga dapat dilakukan penanganan lebih
cepat.

B.‘ Saran

Setelah membahas materi pertumbuhan dan perkembangan anak usia pra


sekolah, kami menyarankan agar mahasiswa keperawatan hendaknya lebih memahami
konsep pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya pada usia pra sekolah tapi pada
^*

semua tahap usia anak. Hal tersebut sangat penting agar kita selaku tenaga kesehatan
mampu memberikan asuhan keperawatan anak yang berkualitas. Selain itu konsep
pertumbuhan dan perkembangan juga perlu diinformasikan kepada pihak keluarga
terutama orang tua klein sehingga orang tua pun dapat menyadari lebih dini jika
anaknya mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Dan sudah menjadi
tugas kita untuk memberdayakan pihak keluarga.

You might also like