Professional Documents
Culture Documents
PENGERTIAN
Populasi adalah: keseluruhan dari unit di dalam pengamatan yang akan kita lakukan
Atau Kumpulan individu dimana hasil suatu penelitian akan dilakukan
generalisasi.
Unit elementer atau elemen populasi adalah anggota populasi dimana pengukuran
dilakukan.
Sampel adalah: sebagian dari populasi yang nilai/ karakteristiknya akan diukur dan
yang
nantinya dipakai untuk menduga karakteristik dari populasi.
Sensus adalah pengumpulan data menggunakan seluruh anggota yang ada di dalam
populasi.
Contoh :
Jika kita ingin melakukan survey anemi pada ibu hamil di Kota Semarang, maka
populasinya adalah keseluruhan ibu hamil yang ada di Kota Semarang. Tiap ibu hamil
yang ada di Kota Semarang adalah unit elementer. Kita tidak mungkin mungukur Hb
seluruh ibu hamil tersebut, untuk itu diambil sebagian dari ibu hamil (sampel) yang
representatif yaitu yang mewakili seluruh ibu hamil yang ada di kota Semarang.
Kadar Hb ibu hamil yang terambil sebagai sampel tersebut yang diukur. Hasilnya
dapat dipakai untuk menduga prevalensi anemi ibu hamil di Kota Semarang.
R Astuti 1
Dua jenis Metode Sampling:
1. Pengambilan sampel dg probabilitas (probability sampling atau random
sampling)
Pada pengambilan sampel dengan probabilitas, tiap elemen dalam populasi untuk
terpilih sebagai sampel, probabilitas diketahui.
Yang termasuk metode pengambilan sampel acak adalah:
a). Pengambilan sampel acak sederhana (simple random sampling)
b). Pengambilan sampel acak sistematik (systematic random sampling)
c). Pengambilan sampel acak stratifikasi (stratified random sampling)
d). Pengambilan sampel acak kelompok (cluster random sampling)
e). Pengambilan sampel acak bertahap (multistage random sampling)
Keuntungan:
- Probabilitas setiap unit sampel diketahui
- Lebih obyektif
- Dapat mewakili populasi
Kelemahan:
- Sulit dalam pelaksanaan
- Membutuhkan biaya, waktu dan tenaga relatif lebih besar dibanding non
probability sampling
- Dapat terjadi penyimpangan jika sampel kecil
- Memerlukan kerangka sampel (sampling frame)
Yaitu daftar dari semua unsur dalam populasi, misalnya: Daftar kunjungan
pasien RS, Daftar mahasiswa, Daftar balita di wilayah X, Daftar ibu hamil di
propinsi Y.
R Astuti 2
Jika digunakan “probability sampling” maka sampel diharapkan akan mewakili
populasi, serta keuntungan lainnya yaitu :
RANDOM SAMPLING
1. Simple random sampling (SRS)
* Suatu metode pengambilan sampel, dimana sampel diacak dari semua unit yang ada
di populasi.
* Syarat:
- Harus ada sampling frame
- Karakteristik populasinya cukup homogen
- Populasinya secara geografis tidak terlalu menyebar
* Cara :
- Memakai undian
- Menggunakan tabel bilangan random
- Menggunakan tabel bilangan komputer
* Keuntungan/kelebihan:
- Kurang praktis kalau populasinya besar
- Relatif mudah untuk populasi kecil
R Astuti 3
* Keuntungan:
- Relatif mudah untuk populasi kecil
- Menjamin sampel lebih tersebar ke seluruh anggota populasi
- Bisa diaplikasikan pada sampling frame yang belum ada (mis. pengunjung RS)
- Tidak dianjurkan pada kasus dengan fenomena siklik
Contoh: memilih sampel hari dgn k= 7, sampel akan jatuh pada hari yang
sama.
R Astuti 4
* Contoh: Survey mengetahui cakupan pemeriksaan kehamilan di Kab X
* Subyek: Ibu yang telah melahirkan dalam 1 tahun terakhir
* Cara sampling:
- Buat daftar nama desa/klaster di Kab X
- Pilih secara acak klaster missal satu desa terpilih yaitu desa Tugu
- Di desa Tugu semua ibu yang telah melahirkan dalam 1 tahun terakhir
diwawancarai.
* Keuntungan/kelemahan:
- Tidak diperlukan sampling frame unit elementer seluruh populasi.
- Varian (SE) lebih besar dari metode SRS
2. Insidental sampling
* Sampel dipilih pada saat tertentu (insidental)
* Sampel tersebut tidak terencana dan penggambaran hasil dari pengumpulan data
tersebut bukan didasarkan suatu metode yang baku. Misalnya dari suatu kejadian
yaitu terjadinya suatu keadaan luar biasa , data yang sudah terkumpul
disajikan secara deskriptif dan hasil tersebut tidak dapat digeneralisir.
R Astuti 5
4. Quota sampling
* Jumlah sampel ditentukan sesuai keinginan peneliti yang tergantung pada biaya,
tenaga dan waktu (tanpa mempertimbangkan homogenitas/heterogenitas, presisi
dan rencana analisa.
* Adalah pengambilan sampel tentang sesuatu yang sudah diperinci terlebih dahulu.
Yang diperlukan menurut pertimbangan dan atau mengambil manfaat dari
keterangan di dalam kategori yang sudah diperinci. Jadi pengambilan sampelnya
ditentukan si petugas sampai dirasa cukup.
5. Voluntary sampling
* Sampling Sukarela (Voluntary Sampling). Satuan sampling diperoleh secara
sukarela, contohnya dibidang kedokteran untuk uji coba obat baru.
R Astuti 6
Sampel yang ideal :
- Validitas
Apakah sampel yang diambil benar-benar mengukur apa yang ingin diukur?
Contoh: rata-rata tunggu pasien yang berobat di poliklinik
Pengamatan pada pasien datang pagi hari pada 5 hari pertama bulan Januari
tidak valid. Sore hari? Pertengahan? Atau Akhir bulan?
Validitas berkaitan dengan cara pengambilan sampel (metode sampling)
- Presisi
Seberapa tepat ukuran yang diperoleh dari sampel dapat menggambarkan populasi
Presisi berkaitan dengan besar sampel.
Jika jumlah sampel (n) diperbesar maka SE (standar error) akan makin kecil,
sehingga sampling errornya akan makin kecil atau presisi makin makin
meningkat.
BESAR SAMPEL
Perlu diperhatikan :
• Tujuan penelitian/analisis
• Jenis dan rancangan penelitian
• Jumlah populasi
• Karakteristik populasi/cara pengambilan sampel (teknik sampling)
• Jenis (skala pengukuran) data
R Astuti 7
Tabel Probabilitas Terjadinya Kesalahan Dalam Uji Statistik
Z Z /2
0,10 1,28 1,64
0,05 1,64 1,96
0,025 1,96 2,24
0,01 2,33 2,58
Z untuk nilai tertentu
Power (1- ) Z
> 0,50 < 0,50 < 0,00
0,50 0,50 0,00
0,40 0,60 0,25
0,30 0,70 0,53
0,20 0,80 0,84
0,15 0,85 1,03
0,10 0,90 1,28
0,05 0,95 1,64
0,025 0,975 1,96
0,01 0,99 2,33
R Astuti 8
Z /2 : nilai Z pada derajat kepercayaan 1- /2
p : proporsi hal yang diteliti
d : presisi
Contoh:
Seorang Kepala Dinas Kesehatan Semarang ingin mengetahui prevalensi anemia pada
ibu hamil. Berdasarkan informasi pada survei gizi ibu hamil di Jawa Tengah
diperoleh prevalensi anemia pada kehamilan sebesar 65%. Berdasarkan masalah dan
informasi yang ada, berapa jumlah sampel yang dibutuhkan jika Kepala Dinas
menginginkan presisi mutlak sebesar 10% dan derajat kepercayaan 90%?
Jawaban :
Dengan menggunakan rumus ( 1 ) dan nilai p=0,65 ; d= 0,10 ; dan Z = 1,64
Jawaban :
Dengan menggunakan hasil dari penelitian pendahuluan, besar sampel dapat dihitung
:
1,962 * 0,6 (1-0,6) 300
n = = 71
2 2
0,1 (300-1) + 1,96 * 0,6 (1-0,6)
R Astuti 9
Contoh 2 :
Diketahui : Jumlah penduduk lansia di kota Depok (N) = 4000 jiwa
Proporsi hipertensi pada lansia (P) = 40% = 0,4
a). Jika : Tingkat kepercayaan 95% (Z) = 1,96
Kisaran perkiraan hipertensi 30%-50% sehingga
presisi mutlak (d) = 10%=0,1
Pengambilan sampel secara acak sederhana
Z² /2 . P ( 1-P ) . N
n=
d ² ( N-1 ) + Z² /2 . P ( 1-P )
Z² /2 . P ( 1-P ) . N
n=
d ² ( N-1 ) + Z² /2 . P ( 1-P )
R Astuti 10
3. Pada data rata-rata, besar sampel pada populasi yang tidak
diketahui jumlah anggota populasinya
* Untuk menghitung besar sampel peneliti perlu tahu:
Perkiraan varians ( ) , presisi ( d ) dan derajat kemaknaan ( )
* Rumus:
Z 2 /2 * 2
n = (3)
d2
Contoh :
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui rata-rata asupan energi pada anak balita
di Desa Sakura. Ingin dipilih sampel secara acak sederhana. Dari penelitian
pendahuluan diperoleh standar deviasi asupan energi pada anak balita adalah 15
Kalori. Berapa besar sampel yang diperlukan jika peneliti menginginkan derajat
kepercayaan 95% dan besar simpangan maksimum dari rata-rata adalah 5 Kalori
(presisi mutlak).
Jawaban:
Diketahui : Z 1- /2 : 1,96 ; : 15 ; d : 0,05 maka
1,96 2 * 15
2
n = = 34,57
2
5
Jadi besar sampel yang diperlukan adalah 35 anak balita.
R Astuti 11
Data Rata-rata 2 Kelompok Independen
Z2 /2 *2 2
n = (5)
d2
Contoh :
Seorang peneliti ingin membandingkan efek penurunan gula darah antara obat anti
diabetes A dan B. Pada penelitian pendahuluan , diketahui dalam 3 minggu
pengobatan , obat A rata-rata menurunkan kadar gula darah sebesar 40 mg/dl dengan
standar deviasi 20 mg/dl. Sedangkan obat B rata-rata menurunkan kadar gula darah
sebesar 30 mg/dl dengan standar deviasi 15 mg/dl. Pada penelitian awal tersebut,
peneliti hanya menggunakan 5 pasien pada masing-masing kelompok. Berapa besar
sampel yang diperlukan jika peneliti ingin menunjukkan ada perbedaan rata-rata
penurunan kadar gula darah antara pasien yang memperoleh obat A dan B dengan
simpangan maksimum 5 mg/dl dari perbedaan yang ada dan peneliti menginginkan
derajat kepercayaan 95% ?
Jawaban :
Diketahui : n1 = 5 , n2 = 5, s1= 20, s2= 15, d = 5 , Z= 1,96
sehingga varians gabungan dapat dihitung :
1,96 2 * 2 * 312,5
n = = 96,04
52
Jadi diperlukan 97 pasien untuk masing-masing kelompok pengobatan.
Kepustakaan:
Ariawan I. Besar dan Metode Sampel pada Penelitian Kesehatan. Jurusan
Biostatistik dan Kependudukan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Indonesia, Depok, 1998.
Lemeshow, S.; DW Hosmer Jr.; J Klar; SK Lwanga; Adequacy of Sample Size in
Health Studies. WHO. John Wiley & Sons Ltd. England, 1993.
Sabri L, Hastono S. Biostatistik dan Statistik Kesehatan. Modul. Program
Pascasarjana, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat , Universitas Indonesia,
Depok, 1999.
Supranto, J, Tehnik Sampling untuk Survey dan Eksperimen, PT Rineka Cipta,
Jakarta, 1992.
R Astuti 12