You are on page 1of 4

Nuclear Magnetic Resonance (NMR)

M.Ekaditya Albar / 0806331683


Departemen Teknik Metalurgi dan Material
Universitas Indonesia

Pendahuluan Mekanisme Kerja

Nuclear Magnetic Resonance (NMR) Jumlah energi yang terlibat pada


adalah metode analisis modern yang radiasi RF sangat kecil untuk menggetarkan,
memanfaatkan sifat magnetik inti tertentu. merotasi atau mengeksitasi sebuah atom
NMR adalah RF (radio frequency) atau molekul. Namun energi tersebut cukup
spectroscopy yang melibatkan interaksi untuk mempengaruhi nuclear spin dari atom
antara nuclear magnetic dipole dengan dalam sebuah molekul. Hasilnya, nukleus
medan magnet internal atau eksternal. yang berputar dari beberapa atom pada
Interaksi ini akan menghasilkan informasi molekul dalam medan magnet dapat
detail tentang sifat kimia dari suatu atom menyerap radiasi RF dan mengubah arah
dan lingkungannya. Spektum NMR banyak sumbu putarnya. Secara prinsip, tiap atom
diperoleh dengan menggunakan radio dalam molekul memiliki perbedaan
transmitter, pulse generator, radio detektor frekuensi penyerapan atau resonansi jika
yang sensitif dan laboratorium nukleus tersebut memiliki momen magnetik.
electromagnet yang besar.
Nukleus M mengalami spinning
Sampel NMR berupa serbuk dengan frekuensi sudut ω0 karena pengaruh
anorganik, kawat tipis atau lapisan tipis medan magnet H0 :
dengan dimensi kurang dari 10 μm. Bentuk
khusus dan single crystal dapat digunakan
untuk kasus-kasus tertentu. Padatan organik
biasanya dilarutkan pada pelarut tertentu,
sedangkan larutan organik dapat langsung
digunakan.

Untuk NMR konvensional, sampel


harus bersifat nonmagnetic. Berat sampel
NMR kira-kira maksimal 0.1 gr (anorganik
atau organik). Sedangkan waktu yang
diperlukan untuk analisa dengan
menggunakan NMR adalah 30 menit sampai
48 jam.
M.Ekaditya Albar / 0806331683 / Teknik Metalurgi-Material UI

secara spontan dari elektron konduksi


paramagnetic. Waktu relaksasi juga
ditentukan dengan menggunakan elektron
pada saat berada pada level Fermi, yang
menginduksi perubahan nuclear spin.

Bentuk dari nuclear resonance


bergantung pada interaksi pada nukleus dan
antara nukleus dan keadaan awal
Sebuah nukleus memiliki ukuran lingkungannya. Perbandingan antara bentuk
sekitar ~10-14 m dan memiliki distribusi garis frekuensi secara teori dan praktek
muatan serta sifat magnetik yang berbeda- memungkinkan : (1) Penempatan lokasi
beda. Untuk mempelajari sebuah material atom tertentu pada unit sel, (2) Membuat
dengan NMR, sifat nuklir dari sebuah perkiraan kuantitatif tentang pergerakan
nukleus dapat digunakan sebagai parameter atom (self-diffusion), (3) Mempelajari short-
intrinsik yang fix. dan long-range order, dan (4) Mengetahui
NMR diamati dengan menggunakan keberadaan dari second phase.
detector yang sensitif untuk menentukan Ada dua tipe utama dari NMR yang
respon perubahan dari sebuah sistem nuclear sering digunakan. Dengan metode pertama,
spin terhadap medan RF (biasanya medan kita dapat menggunakan gelombang
magnet) yang diberikan. Perubahan ini elektromagnetik dan mengubah-ubah
hanya dapat diamati disekitar frekuensi frekuensinya sampai kita mendeteksi
resonansi dari nuclear spin. Untuk nukleus gelombang yang diserap. Metode ini disebut
yang bebas, frekuensi resonansi (v0) akibat “Continous Wave NMR”. Metode lain dari
pengaruh medan magnet (H0) adalah : NMR disebut “Pulse NMR” atau “Fourier
Transform NMR” dengan menggunakan
  
v0   H 0 fakta bahwa nukleus tidak hanya statis pada
 2 
medan magnet, tapi berputar disekitar
Frekuensi (v0) sering disebut sebagai medan magnet. Hal ini dikarenakan nukleus
Frekuensi Larmor. Pada logam, medan memiliki momentum sudut.
magnet pada nukleus dapat dibedakan dari
medan magnet (H0) yang diberikan. Hal ini
dapat ditunjukkan dengan mengganti H0
dengan :

Dimana Hm adalah medan resonansi pada


logam, ΔH adalah medan magnet internal
dan –ΔH/Hm adalah Knight shift. Pada
beberapa logam, Knight shift meningkat

Nuclear Magnetic Resonance (NMR) Page 2


M.Ekaditya Albar / 0806331683 / Teknik Metalurgi-Material UI

Kemampuan

Contoh aplikasi penggunaan NMR


spectroscopy adalah sebagai berikut :

 Mendeteksi perubahan fasa.


 Mempelajari difusi atom hidrogen pada
logam.
 Mempelajari spin wave pada material
ferromagnetic.
 Mempelajari pengaruh tekanan
terhadap struktur elektronik.
Diagram blok dari continuous-wave NMR  Mengidentifikasi dan perhitungan
spectrometer menggunakan medan sweep kuantitatif sebuah isomer.
dan crossed-coil detector.  Menentukan rasio atau perbandingan
1. Magnet dan sumber tegangan yang pada kopolimer.
terhubung. Keunggulan dan Kekurangan
2. Continuous-wave RF transmitter dan
receiver. Keunggulan NMR :
3. Sampel diletakkan pada lapisan
transmitter dan receiver coil.  Dapat digunakan untuk analisa
4. Perlengkapan untuk modulasi audio kualitatif maupun kuantitatif terutama
dari medan magnet. untuk senyawa organik.
5. Detektor fasa yang sensitif dan  Dapat digunakan pada suhu yang sangat
pengolah data serta display hasil rendah untuk logam.
spektrum NMR.  Dapat mempelajari bentuk dan struktur
molekul dari sampel yang dianalisa.
Contoh hasil analisa NMR :  NMR merupakan cara paling akurat
untk mengukur kekuatan dari sebuah
medan magnet.

Kekurangan NMR :

 Hasil analisa kualitatif dan kuantitatif


dari spektrum NMR lebih banyak
dilakukan terhadap sampel organik
(mengandung atom C, H dan O).

Nuclear Magnetic Resonance (NMR) Page 3


M.Ekaditya Albar / 0806331683 / Teknik Metalurgi-Material UI

Contoh Hasil Pengujian dan Pembahasan

Pada gambar terdapat dua puncak karena


ada dua lingkungan hidrogen yang berbeda
dalam gugus CH3 dan gugus COOH yang
mengandung oksigen. Mereka berada pada
posisi yang berbeda dalam spektrum karena
membutuhkan medan magnet luar yang
sedikit berbeda untuk menyebabkannya
beresonansi pada frekuensi radio tertentu.

Ukuran kedua puncak memberikan


informasi yang penting, yaitu banyaknya
atom hidrogen dalam tiap-tiap lingkungan.
Bukan tinggi puncaknya tetapi perbandigan
luas area di bawah puncak. Jika kita
menghitung luas area di bawah puncak pada
diagram di atas, kita akan mendapatkan
perbandingannya 3 (untuk puncak yang
tinggi) dan 1 (untuk puncak yang kecil).

Perbandingan 3:1 menunjukkan banyaknya


atom hidrogen dalam dua lingkungan yang
berbeda – hal ini sesuai untuk CH3COOH.

Referensi

 ASM Handbook Volume 10, Material


Characterization, 1998.
 Undergraduate Instrumental Analysis,
Sixth Edition, 2005.

Nuclear Magnetic Resonance (NMR) Page 4

You might also like