Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Fleksibilitas pipa adalah salah satu hal yang penting di dalam perhitungan dan
perencanaan perpipaan. Pemanasan pipa tentu akan menimbulkan perpanjangan begitu pula
dengan pendinginan pipa akan menimbulkan perpendekan. Perpanjangan dan perpendekan
inilah yang akan merupakan masalah fleksibilitas dan tegangan. Analisis tegangan ditentukan
oleh gaya-gaya pada angker, momen lentur, tegangan pada sistem perpipaan pada suatu titik
atau segmen. Makalah ini membahas tentang analisis tegangan pada pipa yang dipengaruhi
oleh temperature dan tekanan fluida di dalam pipa tersebut.
Sifat-sifat lainnya dari fluida dan Teori ini dipakai untuk menyatakan
pipa dapat digunakan dalam energi yang dikandung dalam suatu
perhitungan khusus seperti untuk fluida. Dimana energi tersebut adalah
menentukan penurunan tekanan dan berupa energi potensial dari suatu
laju aliran fluida didalam suatu pipa. tinggi equivalen atau head dari suatu
Rumus yang menggambarkan aliran kolom fluida.
fluida dalam pipa diturunkan dari P 1 V 21 P2 V 22
+ + g Z 1 = + + g Z 2+ H l
teorema Bernoulli dan dimodifikasi ρ 2 ρ 2
untuk menghitung kerugian akibat Dimana:
Z = Head elevasi (m)
gesekan. teorema Bernoulli P = Tekanan (Pa)
mengungkapkan penerapan hukum ρ = Densitas (kg/m3)
V = Kecepatan aliran (m/s)
kekekalan energi terhadap aliran fluida g = Percepatan gravitasi (m/s2)
dalam suatu saluran. H = Head loss didalam pipa (m)
internal dan eksternal terhadap
Perencanaan Fleksibilitas Pipa
ketebalan pipa. Tebal pipa untuk
tahan terhadap tekanan internal.
Metode perhitungan
Maka tebal dari pipa dapat dihitung
fleksibilitas pipa haruslah didasarkan
dengan menggunakan persamaan
pada :
berikut ini:
Batas angker yang diketahui
atau diasumsikan. pD
t=
Perencanaan temperatur, 2f
koefisien ekspansi baik untuk Dimana:
jalur utama atau cabang. t = Tebal dinding pipa(m)
Perencanaan pada kondisi p = Tekanan internal (Pa)
khusus, seperti start up, wsiklus D = Diameter pipa (m)
f = Hoop stress
operasi, tracing uap dan lain-
lain. Setiap benda yang dipanaskan
akan memuai dan bila didinginkan
Adapun korelasi yang
akan menyusut. Memuai atau
digunakan dalam menghitung
menyusutnya suatu benda yergantung
fleksibilitas pada pipa adalah sebagai
pada penambahan atau penurunan
berikut ini:
temperatur yang diberikan pada benda
(0.3048)2 DE
≤ 0.03 tersebut. Untuk itu berlakunya hukum
25.4(U −L)2
Dimana: Hooke dengan korelasi sebagai
D = Nominal ukuran pipa (m) berikut:
E = Ekspansi dalam loop (m)
U = Panjang pipa keseluruhan (m) pr
L = Panjang Jarak antara angker pipa (m) σ=
A
Dimana:
Analisis Tegangan
σ = Tegangan (N/m2)
p = Tekanan pada pipa (Pa)
Sebelum dibicarakan masalah
r = Jari-jari pipa (m)
tegangan pipa, maka dapat dilihat
A = Luas penampang pipa (m2)
perumusan hubungan antara tekanan
Dari hasil analisis tegangan yang
Adapun hubungan antara terjadi pada bolier feed water HRSG
tegangan dan regangan dapat B-9203A pada PT.ARUN NGL dapat
digambarkan dengan persamaan diambil beberapa kesimpulan sebagai
sebagai berikut: berikut:
σ 1. Tegangan kritis yang terjadi
E=
ε
terdapat pada jalur pipa yang
σ
E= sangat dekat sumber fluida
∆l
l masuknya.
Dimana: 2. Semakin jauh jalur pipa dengan
E = Modulus Elastisitas
sumber fluida yang masuk dari
σ = Tegangan
ε = Regangan pipa, maka tegangan yang
terjadi pada pipa tersebut
Untuk mengetahui tegangan
semakin kecil nilainya.
yang diizinkan kita dapat mengetahui
dengan menggunakan persamaan
berikut ini :
Sa =f (1.25 Sc +0.25 Sh )
Dimana: Daftar Pustaka
Sa = Tegangan pipa yang diizinkan (N/m2) 1. Brujin L.A., Ketel Uap,
Sc = Tegangan pipa keadaan dingin(N/m2)
Terjemahan Sukamto, Bhrata
Sh = Tegangan pipa keadaan panas (N/m2)
f = Faktor pada siklus yang dialami pipa karya aksara, Jakarta, 1982.
2. Muin Syamsir A., Pesawat-
Adapun faktor siklus yang pesawat Konversi Energi,
dialami oleh pipa dapat kita tentukan Rajawali. Jakarta, 1988.
Siklus( N ) f
Kesimpulan 7000-14000 0.9
14000-22000 0.8
22000-45000 0.7
25000-100000 0.6
100000 keatas 0.5
3. Kennedy J.L, Oil and Gas
Pipeline Fundamentals, Tulsa,
USA, 1984.
4. Rip Weaver., Process Piping
Drafting, Gulf Publishing
Company, London, 1975.
5. Reynolds William C.,
Termodinamika Teknik, Erlangga,
Jakarta, 1996.
6. Raswari., Teknologi dan
Perencanaan Sistem Pemipaan,
Universitas Indonesia, Jakarta,
1986.
7. John. F, dkk, Fluid Mechanics,
Longman scientific & Technical,
Singapore, 1995.