You are on page 1of 6

ANALISIS TEGANGAN KRITIS BOILER FEED WATER PADA HRSG

B-9203A FIRED PADA PT. ARUN.NGL LHOKSEUMAWE

Poppy Irawan Arif


Jurusan Teknik Mesin – Fakultas Teknik
Universitas Syiah Kuala
Email : poppy_m07@yahoo.com

ABSTRAK

Fleksibilitas pipa adalah salah satu hal yang penting di dalam perhitungan dan
perencanaan perpipaan. Pemanasan pipa tentu akan menimbulkan perpanjangan begitu pula
dengan pendinginan pipa akan menimbulkan perpendekan. Perpanjangan dan perpendekan
inilah yang akan merupakan masalah fleksibilitas dan tegangan. Analisis tegangan ditentukan
oleh gaya-gaya pada angker, momen lentur, tegangan pada sistem perpipaan pada suatu titik
atau segmen. Makalah ini membahas tentang analisis tegangan pada pipa yang dipengaruhi
oleh temperature dan tekanan fluida di dalam pipa tersebut.

Kata kunci: Fleksibilitas, Angker

Pendahuluan Konsep tentang perhitungan


penurunan tekanan sama dengan
Merancang pipa pada fasilitas
konsep penurunan tekanan pada
produksi meliputi pemilihan diameter
flowline, pipe line, dan gas
dan ketebalan pipa yang harus mampu
transmision line. Jadi segala sesuatu
mengalirkan fluida dari suatu daerah
yang menyangkut prinsip dasar
operasional ke station pengumpulan
penentuan penurunan tekanan dalam
dan penyaluran dalam batas-batas
pipa akan diperkenalkan pada makalah
penurunan tekanan yang diizinkan.
ini.
Langkah pertama untuk mengetahui
Ada beberapa pertimbangan
laju aliran pada pipa terlebih dahulu
untuk merancang pipa. Metode yang
hendaknya menghitung kehilangan
paling tepat tergantung pada sistem,
tekanan pada pipa tersebut.
perancang, jumlah variabel tetap,
ketersediaan pipa dan peralatan, serta
biaya, baik instalasi (modal) maupun Perpanjangan dan perpendekan inilah
operasi / biaya pemeliharaan harus yang akan merupakan masalah
dipertimbangkan dalam memilih fleksibilitas dan tegangan.
desain yang optimum. Dalam Analisis tegangan ditentukan oleh
perencanaan pipa biaya operasi gaya-gaya pada angker, momen lentur,
hendaknya lebih rendah daripada biaya tegangan pada sistem perpipaan pada
instalasi. suatu titik atau segmen. Di dalam
perhitungan, untuk bahan-bahan
Analisis Tegangan Pada Pipa tertentu dengan schedule atau
ketebalan tertentu, gaya-gaya,
Fleksibilitas pipa adalah salah
tegangan serta momen lenturnya dapat
satu hal yang penting di dalam
dicari batas maksimal yang diizinkan,
perhitungan dan perencanaan
sehingga bagi perencana mempunyai
perpipaan. Analisis tegangan pada saat
suatu patokan perhitungan yang tak
ini telah dapat diprogramkan pada
boleh melebihi batas tersebut.Untuk
komputer, konsekuensinya bagi para
perhitungan fleksibilitas dan anlisis
desainer pipa hanya bertanggung
tegangan pada jalur dan titik kritis
jawab. Untuk perhitungan cepat dalam
harus dilakukan, misalnya untuk setiap
suatu tata letak pipa dengan toleransi
jalur yang mengalami fitting.
tertentu. Seandainya masalah
fleksibilitas dengan perhitungan cepat
Dasar – dasar Pertimbangan Dalam
diluar dari batasannya, maka hal ini
Perencanaan Pipa
dapat diselesaikan ke bagian stress
group (yang bertanggung jawab dalam
Sifat-sifat fisik dari fluida sangat
masalah tegangan pipa).
mempengaruhi dalam perencanaan
Pemanasan pipa tentu akan
pipa. Sifat fisik dalam jenis-jenis
menimbulkan perpanjangan begitu
fluida sangatlah berbeda antara fluida
pula dengan pendinginan pipa akan
cair dan fluida gas. Misalnya
menimbulkan perpendekan.
kompressibilitas, densitas, dan lain
sebagainya antara fluida cair dan gas Reynold Number
berbeda.
Bilangan Reynold adalah suatu
Sifat-sifat fluida yang harus di
bilangan tanpa dimensi yang
ketahui serta variabel lain yang harus
merupakan perbandingan antara gaya
dipertimbangkan dalam merencanakan
inersia dengan gaya viscous.
pemipaan:
ρvD
1. Diameter pipa ℜ=
μ
2. Pipa panjang
Dimana:
3. Spesific gravity dan densitas
4. Compressibility ℜ = Bilangan Reynold
5. Temperatur ρ = Densitas (kg/m3)
V = Kecepatan aliran (m/s)
6. Viskositas
D = Diameter dalam pipa (m)
7. Pour point μ = viskositas (kg/m s)
8. Vapor pressure
9. Reynold number Teori Bernoulli
10. Faktor gesekan

Sifat-sifat lainnya dari fluida dan Teori ini dipakai untuk menyatakan
pipa dapat digunakan dalam energi yang dikandung dalam suatu
perhitungan khusus seperti untuk fluida. Dimana energi tersebut adalah
menentukan penurunan tekanan dan berupa energi potensial dari suatu
laju aliran fluida didalam suatu pipa. tinggi equivalen atau head dari suatu
Rumus yang menggambarkan aliran kolom fluida.
fluida dalam pipa diturunkan dari P 1 V 21 P2 V 22
+ + g Z 1 = + + g Z 2+ H l
teorema Bernoulli dan dimodifikasi ρ 2 ρ 2
untuk menghitung kerugian akibat Dimana:
Z = Head elevasi (m)
gesekan. teorema Bernoulli P = Tekanan (Pa)
mengungkapkan penerapan hukum ρ = Densitas (kg/m3)
V = Kecepatan aliran (m/s)
kekekalan energi terhadap aliran fluida g = Percepatan gravitasi (m/s2)
dalam suatu saluran. H = Head loss didalam pipa (m)
internal dan eksternal terhadap
Perencanaan Fleksibilitas Pipa
ketebalan pipa. Tebal pipa untuk
tahan terhadap tekanan internal.
Metode perhitungan
Maka tebal dari pipa dapat dihitung
fleksibilitas pipa haruslah didasarkan
dengan menggunakan persamaan
pada :
berikut ini:
 Batas angker yang diketahui
atau diasumsikan. pD
t=
 Perencanaan temperatur, 2f
koefisien ekspansi baik untuk Dimana:
jalur utama atau cabang. t = Tebal dinding pipa(m)
 Perencanaan pada kondisi p = Tekanan internal (Pa)
khusus, seperti start up, wsiklus D = Diameter pipa (m)
f = Hoop stress
operasi, tracing uap dan lain-
lain. Setiap benda yang dipanaskan
akan memuai dan bila didinginkan
Adapun korelasi yang
akan menyusut. Memuai atau
digunakan dalam menghitung
menyusutnya suatu benda yergantung
fleksibilitas pada pipa adalah sebagai
pada penambahan atau penurunan
berikut ini:
temperatur yang diberikan pada benda
(0.3048)2 DE
≤ 0.03 tersebut. Untuk itu berlakunya hukum
25.4(U −L)2
Dimana: Hooke dengan korelasi sebagai
D = Nominal ukuran pipa (m) berikut:
E = Ekspansi dalam loop (m)
U = Panjang pipa keseluruhan (m) pr
L = Panjang Jarak antara angker pipa (m) σ=
A
Dimana:
Analisis Tegangan
σ = Tegangan (N/m2)
p = Tekanan pada pipa (Pa)
Sebelum dibicarakan masalah
r = Jari-jari pipa (m)
tegangan pipa, maka dapat dilihat
A = Luas penampang pipa (m2)
perumusan hubungan antara tekanan
Dari hasil analisis tegangan yang
Adapun hubungan antara terjadi pada bolier feed water HRSG
tegangan dan regangan dapat B-9203A pada PT.ARUN NGL dapat
digambarkan dengan persamaan diambil beberapa kesimpulan sebagai
sebagai berikut: berikut:
σ 1. Tegangan kritis yang terjadi
E=
ε
terdapat pada jalur pipa yang
σ
E= sangat dekat sumber fluida
∆l
l masuknya.
Dimana: 2. Semakin jauh jalur pipa dengan
E = Modulus Elastisitas
sumber fluida yang masuk dari
σ = Tegangan
ε = Regangan pipa, maka tegangan yang
terjadi pada pipa tersebut
Untuk mengetahui tegangan
semakin kecil nilainya.
yang diizinkan kita dapat mengetahui
dengan menggunakan persamaan
berikut ini :
Sa =f (1.25 Sc +0.25 Sh )
Dimana: Daftar Pustaka
Sa = Tegangan pipa yang diizinkan (N/m2) 1. Brujin L.A., Ketel Uap,
Sc = Tegangan pipa keadaan dingin(N/m2)
Terjemahan Sukamto, Bhrata
Sh = Tegangan pipa keadaan panas (N/m2)
f = Faktor pada siklus yang dialami pipa karya aksara, Jakarta, 1982.
2. Muin Syamsir A., Pesawat-
Adapun faktor siklus yang pesawat Konversi Energi,
dialami oleh pipa dapat kita tentukan Rajawali. Jakarta, 1988.

berdasarkan tabel 1.1 :


Tabel 1.1

Siklus( N ) f
Kesimpulan 7000-14000 0.9
14000-22000 0.8
22000-45000 0.7
25000-100000 0.6
100000 keatas 0.5
3. Kennedy J.L, Oil and Gas
Pipeline Fundamentals, Tulsa,
USA, 1984.
4. Rip Weaver., Process Piping
Drafting, Gulf Publishing
Company, London, 1975.
5. Reynolds William C.,
Termodinamika Teknik, Erlangga,
Jakarta, 1996.
6. Raswari., Teknologi dan
Perencanaan Sistem Pemipaan,
Universitas Indonesia, Jakarta,
1986.
7. John. F, dkk, Fluid Mechanics,
Longman scientific & Technical,
Singapore, 1995.

You might also like