You are on page 1of 79

ANALISIS BIAYA PEMASARAN PADA PERUSAHAAN AIR MINUM

DAERAH (PDAM) SRAGEN

Oleh :

LAKSANA AMBAR KUSUMA

NIM. 200814008

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SRAGEN

2011
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kemajuan teknologi dalam berproduksi mengakibatkan produk dapat

dihasilkan dalam jumlah yang besar. Hal ini menimbulkan masalah bagaimana

menyalurkan produk tersebut ke tangan konsumen. Untuk mewujudkannya

perusahaan harus melakukan kegiatan pemasaran yang memerlukan berbagai

macam biaya pemasaran. Semakin meningkatnya persaingan memperebutkan

pasar mengakibatkan biaya yang dikeluarkan untuk memasarkan produk semakin

besar porsinya dari keseluruhan biaya. Oleh karena itu diperlukan informasi yang

bermanfaat untuk mengarahkan usaha pemasaran.

Krisis moneter yang melanda Indonesia, diwarnai dengan terbukanya

wajah asli perusahaan-perusahaan yang selama ini dianggap tangguh mengalami

kebangkrutan. Sementara itu, tuntutan dari pelanggan, ketatnya persaingan usaha

dan perubahan teknologi yang sangat cepat, memberikan tekanan bagi

manajemen untuk mengusahakan terobosan dan tindakan proaktif dalam

mempertahankan dan memajukan usahanya. Padahal usaha untuk melakukan

efisiensi, diversifikasi produk, pemanfaatan media dan terobosan lain terbentur

pada kendala rendahnya daya beli masyarakat pada saat ini.


Di tengah keadaan yang serba tidak menguntungkan ini manajemen

perusahan berupaya untuk selalu mencermati pos-pos pengeluaran sehingga

mencapai titik yang efisien, sekaligus memaksimalkan pengendalian untuk

menentukan efektivitas. Dalam suatu perusahaan, terdapat pos-pos pengeluaran

yang dapat diusahakan untuk ditiadakan atau dikurangi dalam kurun waktu

tertentu dan ada pula yang harus tetap diadakan. Salah satu pos pengeluaran yang

tetap harus diadakan perusahaan adalah biaya pemasaran. Meskipun dalam

kondisi krisis perusahaan dituntut tetap mengalokasikan dan untuk aktivitas

pemasaran sehingga tidak terganggu, sebab pemasaran memegang peranan yang

sangat besar untuk menunjukkan eksisten usaha.

Adanya biaya dapat dikendalikan yaitu keluarannya dapat langsung

dihubungkan dengan penjualan (Enginereed Cost) merupakan elemen biaya

dimana jumah biaya yang seharusnya diperkirakan dengan tingkat relibilitas yang

reasonable, maupun biaya yang tidak terukur yang keluarannya sulit

dihubungkan dengan penjualan (Discretionery Cost) merupakan elemen biaya

dimana jumlah biaya yang diperkirakan akan dikeluarkan tergantung pada

pertimbangan manajemen, memerlukan pengakuan yang sangat cermat dari pihak

manajemen apabila akan mengadakan pengendalian biaya pemasaran.

Pengendalian biaya pemasaran menjadi penting dalam hubungannya

dengan engineered cost adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan

produksi, sedangkan yang termasuk dalam discretionnery cost adalah biaya-biaya


yang dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran, administrasi, penelitian dan

pengembangan.

Kenyataan bahwa pemasaran tetap harus dikeluarkan, meskipun pada

saat Indonesia tengah menghadapi krisis ekonomi, kompleknya komponen yang

ada pada pusat biaya pemasaran, menyebabkan manajemen perlu terus

mengadakan evaluasi terhadap pengendalian yang selama ini dilaksanakan.

Manfaat dilakukannya evaluasi adalah memberikan masukan bagi manajemen

tentang proses pengendalian yang selama ini dilakukan.

Bertitik tolak dari uraian diatas, maka penulis bermaksud melakukan

penelitian dengan judul : ANALISIS BIAYA PEMASARAN PADA

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM SRAGEN.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat ditentukan

permasalahannya, adalah sebagai berikut : “Apakah analisis biaya pemasaran

yang diterapkan Perusahaan Daerah Air Minum Sragen sudah dilakukan secara

efisien ?”.

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui analisis

biaya pemasaran yang diterapkan Perusahaan Daerah Air Minum Sragen sudah

dilakukan secara efisien.


Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah :

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi manajer pemasaran

sebagai bahan pertimbangan di dalam penyusunan biaya pemasaran, sehingga

bisa melakukan penyempurnaan jika ada penyimpangan antara biaya

pemasaran dan realisasinya.

2. Bagi Penulis

Merupakan sarana dalam menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat di

bangku kuliah ke dalam praktek atau kenyataan yang ada dalam perusahaan.

D. Tinjauan Pustaka

1. Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan untuk dapat

mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan

mendapatkan laba. Oleh karena itu perlu adanya koordinasi dan kerjasama

dari pihak-pihak yang terlibat dalam usaha pemasaran. Kegiatan pemasaran

tidak hanya terdiri dari kegiatan menyampaikan produk ke tangan konsumen,

tetapi juga harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen. Menurut

beberapa ahli pemasaran dapat didefinisikan sebagai berikut :

Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan jasa baik kepada
konsumen saat ini maupun konsumen potensial. (William J. Staton, 1985 : 8)
Definisi lain menyebutkan bahwa :

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang di dalamnya


individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan
dengan menciptakan, menawarkan dan menukarkan produk yang bernilai
dengan pihak lain (Philip Kothler, 1997 : 8).
Sedangkan menurut Assosiasi Pemasaran Amerika, pemasaran adalah “proses

perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta

penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang

memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi”. (Philip Kothler, 1997 :

13).

Kegiatan pemasaran merupakan faktor yang penting untuk mencapai sukses

bagi perusahaan. Sehingga berkembang suatu pemikiran bisnis yang disebut

konsep pemasaran. Ada tiga ketetapan pokok yang mendasari konsep

pemasaran (Mursid, 1997 : 30), yaitu :

a. Orientasi pada kepuasan konsumen

b. Upaya perusahaan secara menyeluruh

c. Laba sebagai tujuan.

Dengan demikian konsep pemasaran merupakan filsafat bisnis yang

menyatakan bahwa pemuas kebutuhan merupakan syarat ekonomi dan sosial

bagi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, kegiatan perusahaan


harus diarahkan untuk mengetahui keinginan konsumen tersebut, yang pada

dasarnya sudah tentu untuk mencapai laba perusahaan.

3. Fungsi-Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran merupakan fungsi yang berhubungan dengan kegiatan

penjualan dengan cara memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba yang

diinginkan perusahaan, sampai dengan pengumpulan kas dan hasil penjualan.

Dari pengertian fungsi pemasaran tersebut, kegiatan pemasaran dapat

dikelompokkan menurut fungsinya, yaitu : (R.A. Supriyono, 1991 : 205).

a. Fungsi promosi

d. Fungsi penjualan

e. Fungsi penggudangan dan penyimpanan

f. Fungsi pengepakan dan pengiriman

g. Fungsi pemberian kredit dan penagihan

h. Fungsi administrasi pemasaran

Penggolongan fungsi pemasaran ini bertujuan sebagai pengendalian biaya

pemasaran.

4. Ruang Lingkup Manajemen Pemasaran

Setiap pengusaha perlu memahami tugas pokoknya, yaitu menyusun rencana,

mengarahkan pelaksanaan, kemudian menilai, menganalisa dan


mengendalikan. Hasil kegiatan pengendalianyang berupa laporan-laporan

seberapa jauh rencana dapat dilaksanakan serta hambatan maupun faktor-

faktor penunjang pelaksanaan, akan merupakan umpan balik bagi perusahaan

untuk mengembangkan rencana lama atau guna menyusun rencana baru.

Perencanaan pemasaran dapat dikatakan sebagai dasar perencanaan untuk

seluruh kegiatan dalam suatu perusahaan. Suatu perusahaan pemasaran itu

terdiri dari analisis situasi, penetapan tujuan dan sasaran perusahaan,

penantuan strategi pemasaran, taktik program pemasaran serta besarnya

anggaran dan pengawasannya (Kothler, 1991 : 428).

Pelaksanaan secara aktif dan langsung atas rencana pemasaran yang telah

disusun terutama nampak dalam kegiatan penjualan. Tanggung jawab utama

kegiatan operasi penjualan adalah menjamin terjualnya hasil produksi sesuai

dengan rencana, serta bertanggung jawab atas administrasi penjualan yang

akan banyak membantu perusahaan dalam pengumpulan data yang diperlukan

untuk pengendalian pemasaran.

Tujuan utama pengendalian pemasaran adalah menilai seberapa jauh tujuan-

tujuan yang telah diputuskan telah dicapai, hambatan apa yang ditemui, serta

faktor penunjang apa yang diperlukan demi kelancaran pemasaran. Bila dalam

pemasaran ditetapkan apa yang ingin dicapai dan dikerjakan dengan biaya-

biaya berapa, maka dalam pengendalian pemasaran dinilai apa yang telah

dikerjakan dan dicapai serta jumlah biaya yang telah dikeluarkan.


5. Pengertian Biaya Pemasaran

a. Pengertian Biaya Pemasaran

Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang

dinyatakan dalam satuan unang untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam

hal ini penelitian difokuskan pada biaya pemasaran, biaya yang

digunakan di dalam departemen pemasaran, yang menyebabkan

terjualnya produk yang dihasilkan. Biaya pemasaran adalah “semua biaya

yang terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam

gudang sampai produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang

tunai”. (Mulyadi, 1991 : 529).

Biaya pemasaran meliputi semua biaya menyelenggarakan

kegiatan pemasaran, yaitu biaya untuk memperoleh atau menimbulkan

permintaan atau pesanan. Biaya ini meliputi semua biaya yang terjadi

dalam rangka untuk mencapai atau menimbulkan pesanan dari pembeli

kepada perusahaan. Termasuk dalam biaya untuk memperoleh pesanan

antara lain biaya promosi dan adpertensi dan biaya penjualan. Biaya

pemasaran juga meliputi biaya penjualan di mana biaya penjualan ini

sebenarnya berhubungan dengan fyngsi untuk memperoleh pesanan dan

sekaligus berhubungan dengan fungsi melayani pesanan, misalanya untuk

biaya-biaya yang berhubngan dengan penjual (salesmen).


Ditinjau dari segi mulai terjadinya biaya pemasaran, pengertian

biaya pemasaran meliputi semua biaya yang terjadi dalam rangka

memasarkan produk atau barang ataupun jasa, di mana biaya tersebut

timbul dari saat produk atau barang ataupun jasa dijual sampai

diterimanya hasil penjualan menjadi kas. Berubahnya opengertian biaya

pemasaran, misalnya elemen kerugian piutang (bad debt) yng semula

merupakan elemen biaya administrasi dan umum, maka kerugian piutang

itu merupakan elemen biaya pemasaran. Perlakuan tersebut amat logis

karena kerugian piutang adalah risiko pemberian kredit dalam rangka

menaikkan volume penjualan.

Pada biaya pemasaran sulit diketahui adanya hubungan sebab

akibat, hal ini disebabkan karena sering timbul selisih waktu antara sebab

dengan akibat dan sulitnya sebab-akibat dihubungkan. Pada kenaikan

biaya adpertensi dan promosi pada periode tertentu, seringkali baru

mengakibatkan kenaikan kenaikan volume penjualan pada periode-

periode berikutnya dan sulit ditentukan apakah kenaikan penjualan

tersebut satu-satunya faktor yang menyebabkan adalah adanya promosi

penjualan.

b. Klasifikasi Biaya Pemasaran

Menurut fungsinya biaya pemasaran dibagi menjadi enam, yaitu :


1). Biaya penjualan, misalnya biaya perjalanan salesman, bonus dan

komisi, biaya telepon.

2). Biaya penggudangan, misalnya gaji karyawan gudang, biaya sewa

gudang.

3). Biaya promosi, misalnya biaya pameran, biaya contoh (cost of

sample).

4). Biaya pembungkusan dan pengiriman, misalnya biaya bahan

untukmembungkus, biaya angkut untuk produk yang dikembalikan

(retur penjualan).

5). Biaya kredit dan penagihan, misalnya gaji karyawan bagian

penagihan, pemotongan tunai, kerugian penghapusan piutang.

6). Biaya administrasi, misalnya biaya gaji karyawan bagian administrasi

pemasaran.

Penyusunan anggaran biaya pemasaran disusun dengan

mempertimbangkan adanya pengaruh besarnya anggaran penjualan yang

diharapkan akan dapat dicapai oleh perusahaan. Penyusunan anggaran

biaya pemasaran dibuat setelah anggaran penjualan disusun. Anggaran

penjualan harus dirinci lebih lanjut berdasar produk atau barang yang

dijual atau jasa yang disediakan, berdasar daerah penjualan, golongan

langganan, golongan penjual, saluran distribusi dan seterusnya sesuai


dengan kharakteristik/sifat perusahaan. Menurut Supriyono (1991 : 206)

biaya pemasaran bila dihubungkan dengan kegiatan pemasaran

digolongkan menjadi :

a. Biaya Pemasaran Langsung

Biaya pemasaran langsung adalah biaya pemasaran yang terjadinya

atau manfaatnya dapat diidentifikasikan pada objek tertentu,

misalnya kepada fungsi pemasaran atau pusat-pusat laba tertentu di

dalam usaha pemasaran.

b. Biaya Pemasaran Tidak Langsung

Biaya pemasaran tidak langsung adalah biaya pemasaran yang

terjadinya atau manfaatnya tak dapat diidentifikasikan kepada objek

atau pusat biaya tertentu, misalnya kepada fungsi pemasaran atau

pusat-pusat laba tertentu di dalam usaha pemasaran.

Pengolonggan biaya pemasaran terkendalikan dan tidak

terkendalikan bermanfaat untuk tujuan pengendalian biaya pemasaran.

Dalam jangka pendek biaya terkendalikan umumnya adalah elemen biaya

variabel dan biaya yang tidak terkendalikan umumnya adalah elemen

biaya tetap. Sedangkan dalam jangka panjang konsep biaya terkendalikan

dan tidak terkendalikan sangat berbeda dengan konsep variabilitas biaya.


Karena dalam jangka panjang biaya tetap dapat dikendalikan oleh

tongkatan pimpinan tertentu.

Biaya yang dalam jangka pendek dapat dipengaruhi oleh wewenang

yang dimiliki oleh manajer pusat pertanggungjawaban tertentu adalah

biaya kebijakan yang terdiri dari Discretionary Variabel Cost dan

Discretionary Fixed Cost. Biaya ini berperilaku variabel atau tetap atas

kebijakan manajemen, sehingga dalam jangka pendek terjadinya biaya ini

juga dapat dipengaruhi secara signifikan dengan wewenang yang dimiliki

oleh manajemen. (Mulyadi, 1993:166-167).

6. Anggaran Biaya Pemasaran

Anggaran merupakan sarana yang paling luas digunakan bagi perencanaan

dan pengendalian kegiatan perusahaan. anggaran digunakan secara luas

karena anggaran dinyatakan dalam satuan moneter, yakni uang. Angaran

merupakan “suatu rencana kerja yang dinyatakan secara kuantitatif, yang

diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran lain yang mencakup

jangka waktu satu tahun”. (Mulyadi, 1993:448).

Dari segi penyusunan anggaran tahunan dapat digolongkan menjadi :

(R.A.Supriyono, 1986:16)

a. Anggaran Tetap atau Anggaran Statis


Yaitu anggaran yang penyusunannya didasarkan keoada estimasi satu

tingkatan kegiatan yang sifatnya konstan yang akan dicapai oleh

perusahaan dalam periode tertentu yang akan datang.

b. Anggaran Fleksibel atau Anggaran Skala Turun Naik

Yaitu anggaran yang penyusunannya didasarkan pada deret atau tingkatan

kegiatan yang mungkin dicapai perusahaan untuk periode tertentu yang

akan datang.

Anggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut : (Mulyadi, 1993:490).

Anggaran dinyatakan dalam satuan keuangan dan satuan selain keuangan.

Anggaran umumnya mencakup jangka waktu satu tahun. Anggaran berisi

komitmen atau kesanggupan manajemen yang berarti bahwa para manajer

setuju untuk menerima tanggung jawab untuk mencapai sasaran yang

ditetapkan dalam anggaran.

Usulan anggaran ditelaah dan disetujui oleh pihak yang berwenang lebih

tinggi dari penyusun anggaran. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat dirubah

dalam kondisi tertentu. Secara berkala, kinerja keuangan sesungguhnya

dibandingkan dengan anggaran dan selisihnya dianalisis dan dijelaskan.

Anggaran perusahaan mempunyai manfaat sebagai berikut :

a. Sebagai Pedoman Kinerja


Anggaran berfungsi sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta

sekaligus memberikan target yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan

perusahaan di waktu yang akan datang.

b. Sebagai Alat Pengkoordinasian Kerja

Anggaran berfungsi sebagai alat untuk pengkoordinasian kerja agar

semua bagian yang terdapat dalam perusahaan dapat saling menunjang,

saling bekerja sama dengan baik untuk menuju sasaran yang ditetapkan.

Dengan demikian kelancaran jalannya perusahaan akan terjamin.

c. Sebagai Alat Pengawasan Kinerja

Anggaran berfungsi pula sebagai tolak ukur, sebagai alat pembanding

untuk menilai realisasi kegiatan perusahaan nanti. Anggaran biaya

pemasaran merupakan alat pengendali kegiatan pemasaran, karena

anggaran yang sudah disetujui merupakan komitmen dari para pelaksana

yang ikut berperan serta di dalam penyusunan anggaran tersebut.

Perencanaan anggaran biaya pemasaran didasarkan pada kondisi dan

asumsi yang mendasari berubah maka perencanaan anggaran harus

dikoreksi. Agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik maka

taksiran-taksiran yang dimuat di dalamnya harus cukup akurat, sehingga

tidak jauh berbeda dari realisasinya nanti. Untuk itu diperlukan data,

informasi dan pengalaman yang merupakan faktor-faktor yang harus

diperhitungkan di dalam penyusunan anggaran..


7. Pengendalian Biaya Pemasaran

Pengendalian biaya pemasaran diartikan sebagai upaya yang dilakukan

manajemen supaya anggaran tidak menyimpang dari rencana yang telah

ditetapkan oleh perusahaan. Faktor psikologis dalam menjual merupakan

salah satu sebab utama perbedaan antara biaya produksi dan biaya pemasaran.

Manajemen dapat mengendalikan biaya tenaga kerja, jam kerja, jam mesin,

tetapi manajemen tidak dapat mengatakan apa yang akan diperbuat konsumen.

Banyak tenaga penjual mungkin mempunyai efek yang berbeda pada

konsumen yang sama (Mursid, 1997 : 111).

Meskipun terdapat banyak sekali kesulitan dalam kaitannya dengan analisis

biaya pemasaran, namun dengan analisis yang cermat, maka pengendalian

terhadap biaya pemasaran tetap dapat dilakukan.

Pengendalian biaya pemasaran dan analisis biaya pemasaran merupakan dua

kegiatan yang saling melengkapi dan bersangkut paut dengan pengalokasikan

beban pemasaran ke berbagai kelompok biaya seperti wilayah, pelanggan, dan

produk, dimana biaya yang dibebankan itu harus dikendalikan pula setelah

dianalisis oleh fungsi yang berwenang agar setiap kegiatan pemasaran tetap

terjaga pada tingkat yang dianggarkan (Mursid, 1997 : 111).

Pengendalian biaya pemasaran pada dasarnya adalah membandingkan antara

rencana dengan pelaksanaan sehingga dapat ditentukan penyimpangan yang

timbul. Penyimpangan tersebut digunakan sebagai dasar evaluasi atau


penilaian prestasi dan umpan balik untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Agar dapat efektif sistem anggaran yang baik harus dihubungkan dengan

perencanaan dan pengendalian, perencanaan yang baik tanpa pengendalian

yang efektif berakibat memboroskan dana dan waktu Sebaliknya tanpa

perencanaan tidak dapat dilakukan pengendalian ke arah tujuan yang ingin

dicapai (R.A. Supriyono, 1991:201).

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pengendalian biaya pemasaran yang

tepat adalah apabila selisih antara rencana dan realisasinya tidak melebihi dari

standar pengendalian yang telah ditentukan. Agar pengendalian biaya

pemasaran dapat berjalan dengan baik ,maka pengendalian biaya pemasaran

perlu dibantu dengan menggunakan prosedur-prosedur berikut (Mursid, 1997 :

111) :

a. Departementalisasi kegiatan atau fungsi.

i. Pembebanan tanggung jawab untuk berbagai operasi.

j. Pengukuran atas beban langsung dan tidak langsung departemen.

k. Pemisahan biaya tetap dan biaya variabel.

l. Penetapan dasar untuk pembebanan biaya tidak langsung menurut

wilayah, pelanggan, atau produk.


m. Perbandingan beban aktual dengan beban yang dianggarkan oleh penyelia

departemen yang bertanggung jawab atas pengendalian yang

berkesinambungan.

n. Penggunaan anggaran fleksibel dan biaya srtandar.

8. Manfaat Pengendalian dan Analisis Biaya Pemasaran

Menurut Supriyanto (1986 : 202) manfaat dengan dilakukannya pengendalian

dan analisis biaya pemasaran adalah

a. Menentukan Besarnya Biaya

Pengendalian dan analisis biaya pemasaran dapat digunakan untuk

menentukan besarnya biaya untuk setiap cara penggolongan biaya dengan

relatif sama.

b. Pengawasan dan Analisis Biaya Pemasaran

Dengan melakukan pengendalian dan analisis biaya pemasaran dapat

diterapkan pertanggungjawaban atas terjadinya biaya pemasaran,

sehingga dapat ditetapkan sia yang bertanggung jawab atas biaya yang

dapat dikendalikan oleh fungsi yang bersangkutan.

c. Perencanaan dan Pengarahan Usaha Pemasaran

Dengan melakukan pengendalian maka terdapat informasi yang berguna

bagi manajemen untuk perencanaan dan pengarahan usaha pemasaran.


9. Langkah-langkah Dalam Pengendalian dan Analisis Biaya Pemasaran

Dalam pengendalian dan analisis biaya pemasaran perlu ditempuh langkah-

langkah sebagai berikut : (R.A. Supriyono, 1986 : 205)

a. Menyusun Anggaran Biaya Pemasaran

Penyusunan anggaran biaya pemasaran dipengaruhi oleh besarnya

anggaran penjualan yang diharapkan dicapai oleh suatu perusahaan.

Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran biaya pemasaran adalah

sebagai berikut :

1) Menyusun anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis/elemen biaya

pemasaran.

2) Mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam setiap fungsi

pemasaran.

3) Mengalokasikan biaya pemasaran setiap jenis pusat laba yang

merupakan usaha pemasaran.

Untuk tujuan pengendalian biaya pemasaran perlu disusun anggaran

fleksibel dan tarif biaya untuk setiap fungsi. Untuk itu langkah-langkah

yang ditempuh adalah :

1) Mendistribusikan setiap jenis biaya yang dianggarkan ke dalam

setiap fungsi pemasaran yang ada.

Untuk biaya langsung fungsi dapat didistribusikan secara langsung ke

dalam setiap fungsi yang menikmatinya. Sedangkan untuk biaya


tidak langsung fungsi diperlukan dasar distribusi kepada setiap

fungsi. Dasar distribusi yang dipilih tersebut harus memenuhi syarat

sebagai berikut :

a) Dasar distribusi harus mencerminkan manfaat dari biaya yang

didistribusikan, sehingga distribusinya relatif adil dan teliti.

b) Dasar distribusi dapat digunakan dengan praktis sehingga cepat

dilaksanakan.

Pedoman umum dasar distribusi biaya tidak langsung, disajikan

dalam tabel berikut (Supriyono, 1986 : 209) :

Tabel II.1
Pedoman Umum Dasar Distribusi Biaya Tidak Langsung
Jenis Biaya Tidak
Dasar Dsitribusi Setiap Fungsi
Langsung
Kesejahteraan Karyawan Jumlah karyawan setiap fungsi
Asuransi Aktiva Tetap Nilai Aktiva Tetap setiap fungsi
Penyusunan Bangunan Luas lantai bangunan yang
digunakan setiap fungsi
Telepon Frekuensi dan lamanya waktu
sambungan
Gaji Manajer Pemasaran Jumlah karyawan setiap fungsi
Sewa Bangunan Luas lantai bangunan setiap fungsi
Supriyono, 1986 : 209

2) Menetapkan satuan pengukur jasa yang dihasilkan oleh setiap fungsi.

Satuan pengukur jasa ini akan dipakai untuk :

a) Menentukan persamaan dari anggaran fleksibel dan tarif biaya

setiap fungsi.
b) Dasar alokasi biaya pemasaran, misalnya kepada setiap daerah

pemasaran atau kepada setiap jenis produk, atau pusat laba yang

lain secara adil, teliti dan praktis. Pedoman umum satuan

pengukur jasa yang dihasilkan oleh setiap fungsi dapat dipilih

dasar distribusi seperti dalam tabel berikut (Supriyono, 1986 :

210)

Tabel II.2
Pedoman Umum Setiap Fungsi Pemasaran
Satuan Pengukur Jasa
b. Pengumpulan Biaya Pemasaran yang Sesungguhnya

Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengumpulan biaya pemasaran

yang sesungguhnya adalah sebagai berikut :

1) Atas dasar dokumen atau bukti transaksi biaya pemasaran yang sah,

dicatat dalam jurnal Biaya Pemasaran dan rekening Buku besar

Pembantu Biaya Pemasaran.

2) Mendistribusikan biaya pemasaran yang sesungguhnya kepada setiap

fungsi, yaitu fungsi promosi, penjualan, penggudangan, pengepakan

dan pengiriman, pemberian kredit dan penagihan serta administrasi

pamasaran. Dalam amendistribusikan biaya ini menggunakan cara

dan dasar distribusi biaya pemasaran dianggarkan.

c. Pembebanan Biaya Pemasaran

Pembebanan biaya pemasaran ini dim aksudkan untuk mengetahui berapa

biaya menurut standar, yaitu ditentukan dengan cara mengalikan kapasitas

sesungguhnya dengan total tarif.

d. Analisis Penyimpangan Biaya Pemasaran

Pengendalian biaya pemasaran tidak cukup hanya dengan menentukan

profitabilitas setiap pusat biaya dalam usaha pemasaran. Dalam hal ini

tidak kalah pentingnya adalah bagaimana perusahaan dapat melaksanakan

kegiatan pemasaran dengan efisien, untuk tujuan tersebut perlu mengukur


kegiatan setiap fungsi pemasaran dengan menggunakan tarif yang

dianggarkan atau tarif standar.

Langkah-langkahnya sebagai berikut :

1) Menggolongkan biaya pemasaran sesuai dengan fungsi kegiatan

pemasaran agar dapat menggambarkan tingkat pertanggungjawaban

manajemen atas biaya pemasaran.

2) Memilih dasar atau satuan pengukur yang relatif adil, teliti dan

praktis untuk kegiatan setiap fungsi. Satuan pengukur tersebut akan

dipakai sebagai dasar penentuan tarif standar dan menganalisa

penyimpangan biaya yang terjadi.

3) Menentukan besarnya tarif standar untuk setiap fungsi.

4) Menentukan besarnya biaya dibebankan pada setiap fungsi atas dasar

tarif standar.

5) Mengumpulkan biaya yang sesungguhnya terjadi untuk setiap fungsi.

6) Membandingklan biaya yang dibebankan berdasar standar dengan

biaya yang sesungguhnya terjadi untuk setiap fungsi.

F. Kerangka Pemikiran

Untuk lebih memperjelas dan mempermudah pemahaman penelitian

ini, maka penulis memberikan suatu kerangka pemikiran sebagai berikut :


Biaya Langsung
Fungsi

Biaya Tidak Langsung


Fungsi
Biaya Pemasaran

GAMBAR I

KERANGKA PEMIKIRAN

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen dalam mencapai

tujuan perusahaan yakni mendapatkan laba, juga melakukan kegiatan produksi

produksi dan pemasaran. Untuk mencapai tujuan perusahaan, pimpinan menaruh

perhatian pada kegiatan pemasaran terutama adalah masalah perluasan daerah

pemasaran dan penyebaran distributor dari Perusahaan Daerah Air Minum

(PDAM) Sragen. Kurangnya perhatian terhadap kegiatan pemasaran, sering

dijumpai penyimpangan dari perencanaan, adanya kesalahan pencatatan transaksi

sering tidak sama dengan fisiknya. Hal ini berakibat perusahaan melakukan

pembelian bahan saat persediaan bahan masih menumpuk. Penentuan daerah

pemasaran dengan memperhatikan perencanaan dengan sistem pengendalian

anggaran biaya pemasaran.


G. Definisi Operasional Terhadap Variabel yang Digunakan

1. Biaya langsung fungsi

Biaya langsung fungsi adalah biaya yang dapat didistribusikan secara

langsung ke dalam setiap fungsi yang menikmatinya (Mulyanto, 1991:56).

2. Biaya tidak langsung fungsi

Biaya langsung fungsi adalah biaya yang dapat didistribusikan secara tidak

langsung ke dalam setiap fungsi yang menikmatinya karena diperlukan dasar

distribusi kepada setiap fungsinya (Mulyanto, 1991:58).

3. Biaya asuransi

Biaya asuransi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk

jaminan jiwa para karyawan dan jaminan perusahaan Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Sragen demi kesejahteraan bersama (Mulyanto, 1991:59).

4. Biaya penyusutan

Biaya penyusutan adalah distribusi biaya penyusutan yang diperoleh dari

hasil pembagian antara anggaran untuk biaya penyusutan dibagi jumlah luas

lantai bangunan guna memenuhi fungsi promosi dan advertensi, sehingga

akan diperoleh biaya penyusutan sebagai biaya pemasaran tidak langsung

yang memenuhi fungsi biaya penyusutan (Mulyanto, 1991:56).

5. Biaya pemasaran

Biaya pemasaran adalah biaya pemasaran yang jumlah totalnya berubah

secara proporsional dengan perubahan kegiatan atau volume pemasaran,


semakin besar volume atau kegiatan pemasaran semakin besar jumlah biaya

pemasaran variabel, demikian sebaliknya jika volume rendah (Mulyanto,

1991:115).

H. Anggapan Dasar Dan Hipotesis

1. Anggapan Dasar

Anggapan dasar adalah titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima

peneliti (Winarno Surakhmad, 1995:99). Hal ini berarti bahwa tiap peneliti

dapat merumuskan anggapan dasar yang berbeda-beda. Anggapan dasar

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Indikator-indikator yang menyangkut tentang kondisi perekonomian

masih mungkin dikembangkan.

b. Adanya kemungkinan perluasan daerah pemasaran guna meningkatkan

volume penjualan berdasar atas pertimbangan terhadap kebijaksanaan

penjualan yang telah ditetapkan.

2. Hipotesis

Hipotesis adalah perumusan jawaban sementara terhadap suatu masalah

yang dimaksudkan sebagai jawaban sementara dalam menyelidik untuk

mencari jawaban yang sebenarnya (Winarno Surakdmad, 1995:38). Dari

uraian diatas penulis dapat merumuskan sebuah hipotesis sebagai berikut :


”Diduga besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Sragen belum efisien.”

I. Metode Penelitian

1. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian berkaitan dengan metode penelitiannya. Adapun

metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

survey, yang dilaksanakan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)

Sragen. Maksud pemilihan metode survey ini karena penulis ingin mengkaji

evaluasi pengendalian biaya pemasaran yang telah ada.

Sedangkan obyek/lokasi penelitian yang penulis ambil dalam penelitian ini

adalah Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sragen. Hal ini didasarkan

pertimbangan sebagai berikut :

a. Data-data yang penulis perlukan cukup tersedia.

b. Dalam perusahaan tersebut terdapat permasalahan yang sama dengan

penelitian ini.

2. Sumber data

a. Data Primer

Adalah data yang diperoleh langsung dari Perusahaan Daerah Air

Minum (PDAM) Sragen, berupa anggaran biaya pemasaran, yaitu suatu

anggaran yang lebih terperinci tentang biaya-biaya yang terjadi serta


terdapat di bagian pemasaran dan biaya pemasaran yang sesungguhnya,

yaitu biaya yang sebenarnya dikeluarkan untuk kegiatan pemasaran

guna menentukan tingkat ketepatan biaya pemasaran pada setiap fungsi

pemasaran dari periode tahun 2010 sampai dengan akhir tahun 2011.

Data yang diperlukan adalah :

1) Anggaran biaya pemasaran tahun 2010 – 2011.

2) Biaya pemasaran sesungguhnya untuk setiap fungsi pemasaran

antara tahun 2010 – 2011.

3) Anggaran penjualan tahun 2010 – 2011.

4) Hasil penjualan sesungguhnya tahun 2010 – 2011.

5) Hasil produksi dan rencana produksi tahun 2010 – 2011.

6) Data dan informasi lain yang menunjang penelitian.

b. Data Sekunder

Data yang diperoleh peneliti dan dikumpulkan dari luar perusahaan yang

menjadi obyek penelitian diantaranya referensi dari perpustakaan dan

literatur-literatur lain yang relevan.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara

Wawancara adalah metode pengumpulan data dengan mengadakan

tanya jawab langsung dengan objek penelitian untuk mendapatkan data

kegiatan pemasaran.
b. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data yang telah ada di

perusahaan, misalnya data anggaran penjualan, data biaya pemasaran

sesungguhnya dan anggaraan biaya pemasaraan.

c. Observasi

Teknik observasi merupakan cara pengumpulan data dengan

mengadakan pengamatan langsung pada kegiatan pemasaran perusahaan

untuk mendapatkan data kongkrit guna melengkapi dan menunjang

penelitian.

4. Teknik Analisa Data

a. Penyusunan anggaraan biaya pemasaran menurut kajian teori

1) Menyusun anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis atau elemen

biaya pamasaran.

2) Mengelompokan data anggaran biaya pemasaran yang telah ada

berdasarkan jenis-jenis biayanya, baik biaya pemasaran langsung

maupun tidak langsung, yang dipisahkan pula ke dalam

penggolongan biaya tetap, dan biaya variabel. Dari penggolongan

ini akan diperoleh total biaya tetap, total biaya variabel dan total

biaya yang dianggarkan.


3) Menyusun tabel untuk menghitung tarif pemasaran dan anggaran

fleksibel berfungsi, yang meliputi:

a) Total biaya variabel perfungsi.

b) Total biaya tetap perfungsi.

c) Total biaya.

d) Kapasitas normal.

e) Tarif Tetap (TT) perfungsi diperoleh dari :

Total biaya tetap berfungsi


TT =
Kapasitas normal per fungsi

4) Tarif Variabel (TV) perfungsi diperoleh dari :

Total biaya variabel p er fungsi


TV=
Kapasitas normal per fungsi

5) Anggaran fleksibel pada kapasitas sesungguhnya, dapat dicari

dengan rumus :

AFKS == Total biaya tetap+(KSxTV)

Dimana:

KS : Kapasitas Sesungguhnya

TV : Tarif Variabel

b. Menyusun tabel biaya pemasaran sesungguhnya

1) Mengelompokan biaya pemasaran berdasar jenis biayanya

2) Mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam setiap

fungsi pemasaran.
c. Pembebanan Biaya Pemasaran

Pembebanan biaya pemasaran dihitung dengan mengalikan antara tarif

total dengan kapasitas sesungguhnya.

d. Analisis selisih biaya pemasaran

Langkah-langkah yang diperlukan adalah dengan membuat tabel yang

memuat :

1) Biaya sesungguhnya perfungsi

2) Total biaya tetap perfungsi

3) Biaya variabel dianggarkan

Kapasitas Sesungguhnya x Tarif Variabel

4) Anggaran Fleksibel pada kapasitas sesungguhnya

5) Biaya standar = Kapasitas Sesungguhnya x Tarif Total

6) Selisih Anggaran = biaya sesungguhnya (BS) – AFKS

Sifat selisih :

Jika BS > AFKS, selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan

Jika BS < AFKS, selisih anggaran bersifat menguntungkan

7) Selisih kapasitas = (KN-KST)TT atau AFKS-Biaya Standar

Sifat selisih :

Jika BST > AFKS, selisih kapasitas bersifat tidak menguntungkan

Jika BST < AFKS, selisih kapasitas bersifat menguntungkan


8) Total Selisih

Selisih Anggaran + Selisih Kapasitas atau Biaya Standar – Biaya

Sesungguhnya. Dari tabel perhitungan di atas dibuat tabel yang

berisi prosentase selisih yang diperoleh dengan membandingkan

antar masing-masing selisih dengan AFKS dikalikan 100%.

e. Melakukan penilaian pengendalian biaya pemasaran, berdasarkan hasil

analisis selisih prosentase biya pemasaran.

Guna menilai biaya pemasaran, perusahaan menggunakan kebijakan

dengan batas prosentase penyimpangan sebesar 5 %, dalam hal ini

dimungkinkan karena akan terjadi selisih penyimpangan antara

anggaran dengan realisasinya.

1) Jika besarnya selsisih 5 % atau lebih kecil dikategorikan

pengendalian biaya pemasaran sudah tepat (selisih 5%)

2) Jika besarnya selisih lebih besar dari 5 % dikategorikan

pengendalian biaya pemasaran tidak tepat (selisih > 5%)

f. Melakukan analisis terhadap hasil penilaian

Melakukan analisis terhadap penyimpangan atau selisih yang terjadi dari

tahun ke tahun, baik itu selisih yang merugikan ataupun selisih yang

menguntungkan dan mencari penyebab dari selisih tersebut.


J. Jadwal Kegiatan Penelitian

Untuk mendapatkan data yang lengkap dalam penelitian ini

direncanakan memerlukan waktu 3 (tiga) bulan yaitu terhitung mulai bulan Maret

2005 sampai dengan bulan Mei 2005. Adapun rincian sebagai berikut :

K. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

B. Perumusan Masalah

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

D. Kerangka Pemikiran

E. Anggapan Dasar dan Hipotesis

F. Tinjauan Pustaka

G. Metode Penelitian

BAB II GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

A. Sejarah Perusahaan

B. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan


C. Personalia

D. Pemasaran

E. Sumber Daya Manusia

F. Produksi

BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Penyusunan Anggaraan Biaya Pemasaran Menurut Kajian Teori

B. Menyusun Tabel Biaya Pemasaran Sesungguhnya

C. Pembebanan Biaya Pemasaran

D. Analisis Selisih Biaya Pemasaran

E. Melakukan Penilaian Pengendalian Biaya Pemasaran,

Berdasarkan Hasil Analisis Selisih Prosentase Biaya Pemasaran

F. Melakukan Analisis Terhadap Hasil Penilaian

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB II

GAMBARAN UMUM

PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) SRAGEN

A. Sejarah Berdiri dan Perkembangan PDAM Sragen


Pada tahun 1925 pemerintah Hindia Belanda mengadakan
pembicaraan dengan Keraton Kasunanan Sragen mengenai
pemanfaatan air yang terdapat di Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten,
dimana daerah tersebut banyak terdapat mata air, antara lain : Umbul
Cokro, Nilo dan Nganten. Dari sekian banyak mata air diambil yang
terbesar dan memenuhi persyaratan yaitu Umbul Ingas Cokro.
Untuk mempersiapkan pembangunan fasilitas air minum tersebut
diadakan perjanjian kerja sama antara dua pemerintah, yaitu Swapraja
Kasunanan dan Mangkunegaran dengan pemerintahan Nederlandsch Indie.
Bertindak sebagai wakil Sri Paduka Kangjeng Susuhunan Paku Buwono X
dalam perjanjian tersebut adalah Raden Adipati Djoyo Negoro pepatih di
Sragen, sedangkan dari Government Hindia Belanda adalah Max Betner
Van Der Jogi. Dalam akte tersebut telah dinyatakan bahwa untuk badan
usahanya adalah dalam bentuk NV yang diberi nama NV. Hoodrug
Waterleiding Hoofplaats Soerakarta En Omsteken. Pemegang dari perusahaan
ini adalah Pemerintah Swapraja Nederlandsch. Pada masa itu, pimpinan
perusahaan ini adalah dari Belanda yaitu Ir. JC. Doomberg.
Dengan adanya perang Asia Timur, tentara Jepang mengambil
alih kekuasaan di Indonesia dari pemerintah Belanda. Dengan demikian
Perusahaan Daerah Air Minum di Sragen ini secara tidak langsung
telah diambil alih oleh pemerintah Jepang yaitu dengan nama ‘SOLO
SUIDO SYO”.
Pada waktu dibawah kekuasaan Jepang ini pemeliharaan dan perluasan
Perusahaan Air Minum sama sekali tidak diadakan. Pemerintah Jepang tidak
mempunyai perhatian sama sekali mengenai air minum, sehingga proses
kerusakan jaringan perpipaan semakin cepat, di samping itu pelaksanaan
perusahaan tidak didasarkan pada prinsip organisasi perusahaan, sehingga
perusahaan tidak dapat berkembang.
Dengan berhasilnya bangsa Indonesia memproklamasikan
kemerdekaannya, maka Pemerintah Republik Indonesia segera
mengambil alih Perusahaan Air Minum dari kekuasaan Jepang. Nama
“SOLO SUIDO SYO” diganti dengan ‘Kantor Air Minum Sragen”.
34
Pada tahun 1960, Air Minum Sragen dikelola oleh Seksi Air Minum Dinas
Penghasilan Daerah Kota Tingkat II Sragen. Adapun beberapa peristiwa
yang perlu dicatat oleh seksi air minum adalah :
1. Tahun 1974.
Rehabilitasi pipa sepanjang 12.500 m dari Pasar Gedhe sampai Panggung,
Jebres.
2. Tahun 1975.
Pipa transmisi yang melewati sungai Tulung telah putus dan
penyambungannya dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Sragen.
3. Tahun 1975.
Atas bantuan Colombo Plan dengan pelaksanaan tenaga ahli dari
Selandia baru telah mengadakan “Teec Proses” yaitu suatu proses
perlakuan terhadap pipa dengan cara mengoroki pipa lama yang kemudian
dilapisi semen.
Status air minum sebagai suatu seksi dalam Dinas Penghasilan
Daerah mengalami kesulitan dalam mendapatkan tambahan modal
untuk perluasan, karena anggaran yang tersedia sangat terbatas pada
kemampuan daerah. Karena itu, didirikanlah Perusahaan Daerah Air
Minum Kota Sragen pada tanggal 16 Februari 1976 melalui PERDA
No. 3 Tahun 1977. Pendirian PDAM ini juga disebabkan oleh tuntutan
profesionalitas yang mendesak dalam pengelolaan pelayanan air minum
kepada masyarakat.
Sebelum dikeluarkannya PERDA tersebut, terlebih dahulu telah
dikeluarkannya Surat Keputusan Wali Kota Kepala Daerah Tingkat II
Sragen, sambil menunggu penetapan peraturan daerah. Surat keputusan ini
dikeluarkan pada tanggal 16 Februari 1976 dan mulai berlaku pada tanggal
35
ditetapkannya. Langkah tersebut sekaligus merupakan ketaatan atas Surat
Menteri Dalam Negeri tanggal 31 Juli 1973 No. EKBANG B/3/11 dna tanggal
11 Juli 1974 No. EKBANG B/3/43 yang pada pokoknya mengharapkan
dengan segera pembentukan Daerah Air Minum. Sejak itulah PDAM
Sragen terus menerus berusaha mengembangkan diri agar dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat. Perkembangan penduduk, tingkat kesehatan, dan
tingkat sosial ekonomi, memaksa PDAM untuk memberikan penanganan yang
lebih serius terhadap kebutuhan air minum ini. Debit yang semula hanya
1501/detik akan ditingkatkan, guna mencukupi kebutuhan masyarakat akan air
minum. Karena itu pada tahun 1979 dibuatlah jaringan pipa tranmisi baru,
yang menaikkan debit pengambilan air dari jumlah tersebut menjadi
4001/detik.
Pada dasarnya, tujuan PDAM disamping mencari keuntungan juga
turut serta melaksanakan pembangunan daerah khususnya dan pembangunan
nasional pada umumnya. PDAM Sragen sebagai suatu perusahaan derah,
tidak lepas dari tujuan pokok di atas. Selain perusahaan membutuhkan
keuntungan untuk menjaga kelangsungan hidup. Sebagian dari laba
perusahaan disalurkan sebagai pendapatan Pemerintah Daerah (ABPD), yang
nantinya digunakan untuk membiayai proyek-proyek pembangunan daerah.
Suatu perusahaan daerah merupakan suatu badan hukum apabila
perusahaan daerah tersebut didirikan berdasarkan Peraturan Daerah yang telah
mendapatkan pengesahan dari instansi atasan. Instansi atasan bagi Daerah
Ibukota Jakarta adalah Presiden, untuk daerah tingkat I adalah Menteri Dalam
36
Negeri, sedangkan untuk daerah tingkat II adalah Gubernur. PDAM Sragen
merupakan perusahaan yang berbadan hukum, dimana kekayaan perusahaan
dipisahkan dari kekayaan negara untuk menghindari praktek usaha yang tidak
efisien. Perusahaan Daerah adalah perusahaan yang saham-sahamnya dimiliki
oleh pemerintah daerah, sehingga wewenang dan tanggung jawab terhadap
semua aktivitas manajemen perusahaan terletak di tangan pemerintah daerah
tersebut.
B. Tugas Dan Fungsi PDAM Sragen
Dalam melaksanakan sehari-hari, PDAM mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut :
1. Melayani masyarakat umum, khususnya para langganan air minum
secara lancar, merata dalam jumlah yang cukup sehat, murah agar
sebagian besar masyarakat dapat menikmati air bersih guna
memperbaiki kesejahteraan hidup serta lingkungan.
2. Melayani Masyarakat umum dalam penyediaan air bersih guna
menjaga kelesterian sumber air yang ada.
3. Sebagai perusahaan sudah barang tentu akan mencari keuntungan,
selain memikirkan kepentingan umum yaitu khusus bagi para
pelanggan air minum
C. Lokasi Perusahaan
Perusahaan Daerah Air Minum Sragen ini, berada di Jalan Adi
Sucipto 143 Sragen. Lokasi ini sangat strategis, karena berada di
pinggiran jalan besar, juga terletak berdekatan dengan perumahanperumahan
yang cukup besar, sehingga membantu memperluas dan
mempercepat jangkauan pemasaran air bersih juga memudahkan para
37
pelanggan untuk menjangkaunya apabila akan melakukan pembayaran
rekening maupun melakukan pengaduan-pengaduan.
D. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi adalah bagan yang menggambarkan
hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktivitas dalam suatu
organisasi, termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau
fungsinya. Dalam menjalankan kegiatannya, suatu perusahaan sebagai
usaha formal, harus mempunyai struktur organisasi yang jelas supaya
masing-masing orang dapat bekerja pada bidang tanggung jawabnya
sendiri, dan masing-masing bagian dalam organisasi itu menyadari
bahwa antar bagian tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain,
mempunyai tugas, wewenang, dan tanggung jawab terhadap
kelangsungan hidup perusahaan. PDAM Sragen dalam usahanya
untuk meningkatkan dan mempermudah pengawasan serta peningkatan
efisien kerja karyawan, membentuk struktur organisasi yang cukup jelas,
yang didasarkan pada :
1. Surat Keputusan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Pekerjaan
Umum No. 8 tahun 1994 tanggal 23 Januari 1984, 28/KPTS/1984.
2. Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Sragen No. 061.1/380/I/1989,
tentang Susunan Organisasi dan Tata Hubungan Kerja PDAM Daerah
Sragen.
SKEMA ORGANISASI PDAM SRAGEN
38
3. Surat Keputusan Direksi PDAM Surakrata No. 800/024.1/1989 tentang
Struktur Organisasi dan Tata Kerja Unsur Pelaksana pada PDAM Kota
Dati II Sragen.
Bentuk struktur organisasi Garis dan Staf, dimana bawahan
bertanggung jawab langsung pada pimpinan. Keuntungan dari struktur
organisasi berbentuk garis dan staf ini adalah adanya kesatuan dalam
pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan yang jelas, di samping
itu pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas
khususnya di luar bagiannya. Struktur organisasi PDAM Sragen
secara lengkap ditunjukkan oleh gambar terlampir.
Manajemen PDAM Sragen terdiri dari 4 (empat) unsur yaitu :
1. Unsur Pengawasan Umum yaitu Badan Pengawasan.
2. Unsur Pimpinan yang terdiri dari Direktur Utama yang dibantu oleh
Direktur Tehnik dan Direktur Umum, atau lebih dikenal dengan Direksi.
3. Unsur Pembantu yaitu Kepala bagian atau Kepala Unit.
39
4. Unsur Pelaksana yaitu Kepala Seksi, Kepala SubUnit, dan Kepala Urusan.
E. Tugas dan Wewenang Pemegang Jabatan
1. Badan Pengawas
Terdiri dari :
Ketua : Wali Kota Sragen
Wakil Ketua : Setda Kota Sragen
Sekretaris : Kasubag Daerah pada Bagian Perekonomian Sragen.
Anggota : Kabag Perekonomian Kota Sragen.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Sragen.
Kepala Bagian Keuangan Kota Sragen.
Tugas :
a. Melakukan pengawasan terhadap direksi dan penyusunan perusahaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku dari kebijaksanaan Badan
Pengawas.
b. Menetapkan kebijaksanaan perusahaan secara terarah sesuai
kebijaksanaan dalam perusahaan.
2. Direktur Utama yang tugasnya adalah:
a. Menyelenggarakan pekerjaan operasional
b. Melaksanakan tugas lain yang ditentukan Badan Pengawas
c. Menyusun rencana kerja jangka pendek dan jangka panjang
d. Mengusulkan pengubahan tarif pada Badan Pengawas
e. Berinisiatif pada pegawai perusahaan
f. Menetapkan cara kerja yang efektif
40
g. Secara bertahap memberikan laporan keuangan atau operasi
perusahaan pada Badan Pengawas.
3. Direktur Teknik
a. Membantu Direktur Utama dalam memimpin jalannya perusahaan di
bidang produksi air.
b. Memimpin bagian-bagian dalam menjalankan tugas.
c. Menyusun perencanaan pembangunan jaringan distribusi air minum.
d. Merencanakan dan melaksanakan pelayanan pada pelanggan,
pemasangan pipa transmisi dan distribusi serta pemeliharaannya.
Direktur Teknik ini membawahi :
a. Bagian Perencanaan, yang terdiri dari :
1) Seksi Pengembangan :
a) Memelihara dan menyimpan gambar-gambar teknik yang ada.
b) Melakukan administrasi barang.
c) Membuat gambar-gambar sesuai dengan perencanaan tehnik
dan memperbanyak sesuai dengan kebutuhan.
2) Seksi Perencanaan Tehnik
Tugas : Membuat perencanaan dalam rangka perluasan pelayanan
pelanggan.
3) Seksi Gudang Tehnik
a) Bertanggung jawab atas penerimaan, penyimpanan, dan
pengeluaran barang.
b) Bertanggung jawab atas barang-barang yang ada di gudang.
41
c) Melaksanakan penutupan dan pembukaan kembali atas pipa
pelanggan, berdasarkan keterangan dari seksi pelayanan
langganan.
d) Menyusun proyek yang dilaksanakan oleh pihak ketiga dalam
rangka pengembangan pipa transmisi dan distribusi.
b. Bagian Distribusi terdiri dari :
1) Seksi Penyambungan, dengan tugas :
a) Menjamin pendistribusian air kepada para pelanggan secara
merata.
b) Melaksanakan penyambungan baru sesuai dengan perencanaan.
c) Melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan atas kerusakan
jaringan perpipaan.
2) Seksi Pemeliharaan, bertugas :
a) Menerima laporan dan melaksanakan tugas berdasarkan
informasi dari masyarakat.
b) Mengadakan pembinaan masyarakat dalam menghemat air
bersih dan manajemen warung air.
c) Merencanakan pemeliharaan asset perushaan dalam bidang
distribusi (perpipaan) dalam rangka perluasan jaringan.
Membawahi Urusan Hydrant, tugas :
a) Meningkatkan komunikasi dengan masyarakat atau LKMD
guna melestarikan fungsi hydrant.
42
b) Memeriksa dan memberikan informasi atas kemungkinan
terjadinya penyimpangan fungsi hydrant.
c) Mengembangkan potensi hydrant sebagai salah satu unsur
penunjang perbaikan sarana lingkungan.
3) Seksi Peralatan
a) Menjamin berfungsinya peralatan kantor dan kendaraan dinas.
b) Secara periodik melakukan pemeriksaan atas adanya
kemungkinan kerusakan bangunan dalam rangka perbaikan.
c) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan fungsinya yang
diberikan oleh atasannya.
Membawahi :
a) Urusan Gedung
(1) Melaksanakan kebersihan lingkungan dan ruangan kantor
serta bangunan-bangunan lainnya.
(2) Menjamin berfungsi peralatan kantor.
(3) Dikepalai oleh Kepala urusan dan dalam menjalankan
tugasnya bertanggung jawab kepada seksi peralatan.
b) Urusan Gedung
(1) Mengatur kendaraan-kendaraan dinas dalam rangkaian
mobilitas perusahaan.
(2) Menjamin berfungsinya kendaraan dinas dalam rangka
operasional perusahaan.
(3) Membantu Kepala Seksi peralatan di bidang tugasnya.
43
c. Bagian Produksi
1) Mengadakan penelitian serta analisa kimia dan bakteriologis,
sehingga kualtias air yang dihasilkan dapat
dipertanggungjawabkan.
2) Melaksanakan pencarian sumber air baru serta membuat sumur
alternatif di daerah tertentu.
3) Menjaga kebersihan ari menurut syarat yang ditentukan dan
mengawasi proses pengolahan air.
Bagian Produksi terdiri dari :
1) Seksi Laboratorium :
a) Melakukan penelitian terhadap kemungkinan terjadinya
pencermaran sumber-sumber air.
b) Melakukan penelitian dan analisa dalam rangka pengembangan
laboratorium kimia air.
c) Melaksanakan pemeriksaan kualitas produksi dan distribusi air
secara periodik.
2) Seksi Sumber Air :
a) Menjamin kelancaran produksi air dari sumber air
Cokrotulung.
b) Menjaga kualitas dan kuantitas air yang didistribusikan.
Membawahi Urusan Luar Kota.
a) Membantu Kepala Seksi Sumber Air dibidang tugasnya.
b) Melaksanakan penagihan rekening dan menyetorkan hasilnya.
44
c) Membuat laporan penerimaan.
d) Menjaga dan mengatur administrasi rekening yang
dikuasainya.
3) Seksi Sumur Dalam
a) Membantu Kepala Bagian Produksi dibidang tugasnya.
b) Menjaga lingkungan sumber-sumber air.
c) Menjamin kelancaran produksi air dari sumur dalam
Mojosongo dan Sumur Jebres.
Membawahi :
a) Urusan Perpompaan
(1) Menjaga kelestarian pompa sesuai dengan standart
pemakaian.
(2) Memelihara sarana penunjang atau sarana bantu guna
kontinuitas air baku.
(3) Membantu Kepala Seksi sumur dalam di bidang tugasnya.
b) Urusan Pembayaran
(1) Menerima pembayaran, mempunyai rekening dan
menyetorkan hasilnya.
(2) Membuat laporan penerimaan.
(3) Menjaga dan mengatur administrasi rekening yang
dikuasinya.
d. Bagian Meter Air
1) Seksi Meter Air terdiri dari :
45
a) Melaksanakan pemasangan meter air untuk pelanggan baru.
b) Melaksanakan pemutusan aliran atas pelanggan yang
dikenakan sanksi maupun atas permintaan pelanggan sendiri.
c) Dikepalai oleh Kepala Seksi dan dalam menjalankan tugasnya
bertanggung jawab kepada kepala bagian meter air.
2) Seksi Bengkel Meter
a) Membantu kelancaran pelaksanaan terameter air.
b) Memperbaiki meter air yang rusak.
c) Meneliti kebenaran meter air atas hasil pergantian secara
berkala.
Seksi Bengkel Meter membawahi :
a) Urusan Tera Meter.
(1) Mempersiapkan meter air yang telah di tera untuk kegiatan
pelaksanaan pasang baru.
(2) Membantu kelancaran pelaksanaan tera meter air.
(3) Meneliti kebenaran meter air atas hasil pergantian tera
meter air.
b) Urusan Perbaikan Meter
(1) Mengadministrasikan meter air besar yang ada dilapangan.
(2) Menganalisa atas hasil pencatatan meter air besar untuk
mengetahui kelancaran aliran maupun kebocoran pada
suatu wilayah.
(3) Membantu Kepala Seksi Meter Air di bidang tugasnya.
46
4. Direktur Umum
a. Mengkoordinir dan menyusun anggaran tahunan.
b. Menganalisa dan menjabarkan hasil operasi
c. Menyelenggarakan sistem kontrol yang efektif.
Direktur ini membawahi :
a. Bagian Sekretariat
1) Menerima penggandaan dan mengekspedisi surat.
2) Mengatur dna memelihara rumah tangga kantor perusahaan.
3) Melaksanakan administrasi kepegawaian.
4) Merencanakan dan melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan
kesejahteraan pegawai.
5) Menyelenggarakan penyuluhan penggunaan air minum yang
efisien.
6) Memberikan penjelasan pada masyarakat tentang prosedur
permohonan air minum.
Bagian Sekretariat terdiri dari :
1) Seksi Rumah Tangga
a) Membantu kepala bagian sekretariat di bidang tugasnya.
b) Melaksanakan kegiatan-kegiatan di bidang kerumahtanggaan.
c) Menyelenggarakan rapat-rapat pertemuan.
2) Seksi Personalia
a) Melaksanakan administrasi kepegawaian
47
b) Merencanakan dan melaksanakan peraturan-peraturan dibidang
kepegawaian serta mengadakan pembinaan untuk
meningkatkan produktivitas pegawai.
3) Seksi Administrasi
a) Membantu kepala bagian sekretariat di bidang tugasnya.
b) Menerima pengadaan, pengagendaan, dan pengekspedisian
surat menyurat.
c) Menyimpan dokumen-dokumen penting yang berhubungan
dengan tugas-tugas sekretariat.
Membawahi Urusan Keamanan yang tugasnya adalah :
a) Membantu Kepala Seksi Administrasi di bidang tugasnya.
b) Menjamin keamanan lingkungan kantor sumber air kas
pembantu serta fasiltias lain yang dimiliki oleh perusahaan.
c) Menerima pendaftaran tamu serta menyampaikan kepada
pejabat yang akan ditemui
d) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan fungsinya yang
diberikan oleh atasannya.
b. Bagian Keuangan
1) Menyusun laporan pelaksanaan anggaran perusahaan.
2) Membuat surat pertanggungjawaban penggunaan uang.
3) Menerima penagihan rekening air minum dan menyetorkan ke
bank.
48
4) Menyelenggarakan administrasi keuangan, penyimpanan
persediaan serta mengetahui atas pembayaran kas dan surat
berharga.
c. Bagian Langganan
1) Mengadakan penyelidikan mengenai sebab-sebab turun naiknya
air.
2) Melaksanakan publikasi air minum berdasarkan pelanggan.
3) Mengatur proses dan pelayanan permohonan jadi pelanggan.
4) Mengatur ketepatan waktu dan penelitian pembaca meter.
Bagian Langganan terdiri dari :
1) Seksi Pelayanan
a) Menerima pengaduan-pengaduan dari langganan dan melalui
atasannya meneruskan kepada urusan-urusan yang
bersangkutan.
b) Melaksanakan tata administrasi data-data langganan dan calon
langganan sebagai perbandingan data yang ada di komputer.
c) Melaksanakan tugas lain sesuai dengan fungsinya yang
diberikan atasannya.
2) Seksi Penagihan
a) Menyetor jadwal waktu pelaksanaan tugas penagihan
tunggakan rekening pelanggan.
b) Berkewajiban memberikan laporan atas hasil efisiensi
pembayaran rekening.
49
c) Memberikan informasi atas pelanggan yang dikenakan sanski
maupun yang dicabut sanksinya.
3) Seksi Pembaca Meter
a) Menyerahkan hasil harian pembacaan meter sebagai bahan
pembuatan rekening.
b) Menganalisa atas pemakaian air pelanggan.
c) Berkewajiban memberikan laporan atas terjadinya kerusakan
dan penyimpangan meter air.
Membawahi :
a) Urusan Wilayah A
(1) Mengawasi pelaksanaan pembacaan meter atas wilayah
yang menjadi tanggung jawabnya.
(2) Melaksanakan pembacaan ulang atas kemungkinan
kesalahan pembacaan.
(3) Dikepalai oleh Kepala Urusan dan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala Seksi Pembaca Meter.
b) Urusan Wilayah B
(1) Mengawasi pelaksanaan pembacaan meter atas wilayah
yang menjadi tanggung jawabnya.
(2) Melaksanakan pembacaan ulang atas kemungkinan
kesalahan pembacaan.
(3) Dikepalai oleh Kepala Urusan dan tugasnya bertanggung
jawab kepada Kepala Seksi Pembaca Meter.
50
Sedangkan Unit-unit yang langsung bertanggung jawab kepada Direktur
Utama adalah :
1. Unit Pengawas dan Penelitian, terdiri dari :
a. Sub Unit Pengawas dan Penelitian Tehnik
1) Meneliti hasil kerja di bidang tehnik dengan tujuan mengadakan
langkah-langkah perbaikan dan penyempurnaan kerja.
2) Membantu Kepala Unit Pengawas dan Penelitian di bidangnya.
3) Melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan fungsnya yang diberikan
oleh atasannya.
b. Sub Unit Pengawas dan Penelitian Administrasi Keuangan
1) Meneliti hasil kerja di bidang administrasi keuangan dengan tujuan
mengadakan langkah-langkah perbaikan dan penyempurnaan kerja.
2) Membantu Kepala Unti Pengawas dan Penelitian di bidang
tugasnya.
3) Memberikan saran dan pertimbangan atas hasil kerja pengawasan
untuk melancarkan tugas di bidang administrasi keuangan.
c. Sub Unit Evaluasi
1) Mengadakan evaluasi tentang prosedur penyelenggaraan
mekanisme kerja untuk tujuan perbaikan.
2) Mengusulkan langkah-langkah penyempurnaan kerja atau hasil
monitoring lapangan.
3) Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai dengan fungsinya yang
diberikan oleh atasannya.
2. Unit Komputer
a. Membuat laporan-laporan di bidang administrasi pelanggan.
b. Membantu kelancaran administrasi calon pelanggan baru.
51
c. Menyalin hasil pembacaan meter untuk dijadikan rekening dan data
informasi kerusakan dari di lapangan.
Terdiri dari :
a. Urusan Pengelolaan Data Rekening
1) Membantu kelancaran pembacaan meter air.
2) Membantu laporan-laporan tentang administrasi pelanggan.
3) Mengolah hasil pembacaan meter untuk dijadikan rekening dan
informasi data kerusakan meter air di lapangan.
b. Urusan pengelolaan data Tehnik
1) Membantu kelancaran administrasi calon pelanggan baru.
2) Membuat laporan baru tentang kegiatan pasang baru.
3) Melaksanakan tugas lain yang sesuai dengan fungsinya yang
diberikan oleh atasannya.
Sub Unit Pengelolaan Data Tehnik
1) Membuat Laporan-laporan di bidang keuangan
2) Mengolah data pembayaran rekening
3) Membantu kelancaran administrasi keuangan.
Sub Unit Pengelolaan Data Pergudangan
1) Membantu kelancaran di bidang pelaksanaan sambungan baru.
2) Membuat laporan-laporan di bidang pergudangan.
3) Melaksanakan tugas-tugas yang sesuai dengan tugas yang
diberikan atasannya.
3. Unit Kolam Renang
a. Membantu Direktur Utama dalam melaksanakan tugas yang bersifat
khusus pengelolaan kolam renang.
52
b. Membantu melaksanakan dan memelihara bangunan kolam renang.
c. Menjaga kondisi air kolam renang untuk menjamin kesehatan.
d. Mempersiapkan tenaga dan berbagai peralatan yang diperlukan kolam
renang.
F. Keadaan Karyawan
1. Hubungan Kerja dengan Perusahaan
Berdasarkan hubungan kerja dengan perusahaan, karyawan PDAM
Sragen dibedakan menjadi :
a. Pegawai dengan NIP (Nomor Induk Pegawai).
Mereka ini adalah pegawai negeri yang diperbantukan di PDAM
Sragen, jadi mereka bukan pegawai tetap perusahaan, dan suatu saat
dapat ditarik kembali oleh pemerintah daerah. Sampai dengan tahun
2004, jumlahnya adalah 18 orang.
b. Pegawai dengan NPP (Nomor Pokok Perusahaan).
Mereka adalah pegawai tetap perusahaan, dan mereka bukan pegawai
negeri. Sampai dengan tahun 2004, jumlahnya sebanyak 297 orang.
c. Pegawai dengan honor tetap
Mereka ini bekerja di perusahaan dengan honor yang tetap, artinya
mereka tidak memiliki kemungkinan untuk diangkat jadi pegawai tetap
di perusahaan dan tidak mugkin mendapat kenaikan gaji. Sampai
dengan bulan Februari 2001, jumlahnya sebanyak 3 orang.
d. Pegawai dengan honor perusahaan
53
Mereka ini bekerja pada perusahaan dan suatu saat mempunyai
kemungkinan untuk diangkat menjadi pegawai perusahaan. Sampai
bulan Februari 2001, Perusahaan tidak memiliki pegawai dengan
honorer.
2. Jumlah Karyawan
Pada saat penelitiain ini dilakukan PDAM Sragen mempunyai 308
orang karyawan dengan susunan sebagai berikut :
Tabel II.1.
Jumlah Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Sragen
No Bagian Sub Bagian Jumlah
1.
2.
3.
4.
5.
Direksi
Umum
Teknik
Unit
Tenaga Honorer
Direksi
a. Bagian Sekretariat
b. Bagian Keuangan
c. Bagian Langganan
a. Bagian Perencanaan
b. Bagian Distribusi
c. Bagian Produksi
d. Bagian Meter Air
a. Unit Pengawas dan Penelitian
b. Unit Komputer
c. Unit Kolam Renang
a. Bagian Perencana
b. Bagian Distribusi
3
19
64
30
23
52
39
24
11
10
36
1
1
Jumlah 308
Sumber : Data Primer, tahun 2004.
54
GAMBAR 2
SUSUNAN ORGANISASI PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM
KOTA SRAGEN
Sumber : Surat Keputusan Walikota Kepala Daerah Sragen No.
061.1/380/I/1989 tentang SOT Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
Kota Sragen.
WALIKOTA
DIREKTUR
BADAN PENGAWAS
BAGIAN ADMS.
KEUANGAN
CABANG BAGIAN
TEKNIK
BAGIAN
LANGGANAN
SUB BAG.
ADMS.
SUB BAG.
ADMS.
SUB BAG.
PERENCASUB
BAG.
PEMBELIAN
SUB BAG.
UMUM ATAU
UNIT / IKK
KAS PEMBANTU SUB BAG.
TRANSMISI
SUB BAG.
PERENCASUB
BAG.
PRODUKSI
SUB BAG.
SAMBUNGAN
SUB BAG.
LOGISTIK
SUB BAG.
PENGOLAHAN
SUB BAG. HUB.
LANGGANAN
SUB BAG.
PEMBACA
SUB BAG
METER AIR
SUB BAG.
RUMAH
55
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Analisis Biaya Pemasaran
1. Mendeskripsikan Anggaran Biaya Pemasaran
Mendeskripsikan anggaran biaya pemasaran atas dasar jenis/elemen
biaya pemasaran, dengan mengelompokkan data anggaran biaya pemasaran
yang telah ada berdasarkan jenis biayanya, baik biaya langsung fungsi maupun
biaya tidak langsung fungsi, yang dipisahkan pula ke dalam penggolongan
biaya pemasaran tetap dan variabel. Deskripsi anggaran biaya pemasaran ini
disusun oleh perusahaan dalam bentuk tabel yang dipisahkan dalam biaya
langsung dan biaya tidak langsung. Dalam hal ini peneliti menyusun data yang
telah dibuat oleh PDAM Sragen.
Pada awal penyusunan anggaran biaya pemasaran, manajer pemasaran
memerintahkan semua kepala fungsi pemasaran yang membawahi masingmasing
fungsi yang ada di perusahaan yaitu, fungsi promosi, fungsi penjualan,
fungsi teknik, fungsi langganan, fungsi penagihan serta fungsi administrasi
pemasaran untuk membuat perencanaan anggaran biaya pemasaran yang
terdiri dari rencana anggaran biaya promosi, rencana anggaran biaya
penjualan, rencana anggaran teknik, rencana anggaran biaya langganan,
rencana anggaran biaya penagihan serta rencana anggaran biaya administrasi
pemasaran.
TABEL III.1
56
ANGGARAN BIAYA PEMASARAN PDAM SRAGEN
TAHUN 2001 - 2004
ELEMEN BIAYA T/V 2001
(Rp.)
2002
(Rp.)
2003
(Rp.)
2004
(Rp.)
BL FUNGSI
1. Gaji karyawan T 101.410.000 118.088.000 118.420.000 122.400.000
2. Suplais kantor V 11.981.000 12.340.000 31.254.000 32.237.000
3. B. promosi T 6.000.000 6.600.000 9.360.000 9.660.000
4. Insentif V 15.550.000 18.746.000 1.540.000 1.750.000
5. B. listrik V 1.625.000 7.230.000 8.879.000 9.179.000
6. B. produksi V 19.600.000 21.000.000 21.820.000 20.220.000
7. B. transmisi & distribusi V 6.680.000 6.960.000 7.599.000 7.500.000
8. B. sambungan V 6.000.000 6.500.000 7.845.000 7.900.000
9. B. penagihan V 5.200.000 5.500.000 6.254.000 6.350.000
Jumlah 174.046.000 202.964.000 212.971.000 217.196.000
BTL FUNGSI
1. B. kesjhtrn karyawan T 10.914.000 11.220.000 12.546.000 12.660.000
2. Gaji manajer & staf T 10.557.000 11.271.000 12.699.000 12.850.000
3. B. asuransi T 9.495.000 10.275.000 11.310.000 11.250.000
4. B. penyusutan T 16.396.000 19.725.000 20.850.000 21.000.000
Jumlah 47.362.000 52.491.000 57.405.000 57.760.000
Jumlah Biaya Dianggarkan 221.408.000 255.455.000 270.376.000 274.956.000
Sumber : Bagian Keuangan PDAM Sragen.
Keterangan : T = Biaya Tetap
V = Biaya Variabel
BL = Biaya Langsung
BTL = Biaya Tidak Langsung
B = Biaya
Rencana anggaran biaya yang telah disusun setiap kepala fungsi
pemasaran diserahkan kepada manajer pemasaran untuk diteliti. Apabila tidak
ada revisi dari manajer pemasaran, rencana anggaran biaya pemasaran tersebut
disatukan dan ditetapkan menjadi anggaran biaya pemasaran yang akan
dibawa manajer pemasaran dalam rapat perusahaan yang dihadiri oleh
pimpinan dan semua manajer perusahaan Perusahaan Daerah Air Minum
(untuk selanjutnya disebut PDAM) Sragen, yaitu manajer produksi, manajer
pemasaran, manajer personalia dan umum serta manajer akuntansi dan
keuangan.
Mendiskripsikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam setiap fungsi
pemasaran. Setelah dilakukan pengelompokkan biaya pemasaran, setiap jenis
57
biaya pemasaran yang dianggarkan didistribusikan ke dalam setiap fungsi
pemasaran yang ada. Pendistribusian ini selain dapat menunjukkan berapa
jumlah biaya setiap fungsi pemasaran, juga dapat menunjukkan berapa jumlah
biaya tetap dan biaya variabel setiap fungsi. Ini berguna dalam penentuan tarif
biaya pemasaran dan anggaran fleksibel. Langkah-langkah yang ditempuh
untuk mendistribusikan setiap jenis biaya pemasaran ke dalam setiap fungsi
pemasaran, adalah :
a. Biaya langsung fungsi dapat didistribusikan secara langsung ke setiap
fungsi yang menikmati.
b. Untuk biaya tidak langsung, diperlukan dasar distribusi kepada setiap
fungsi yang berupa besarnya jumlah karyawan dan luas lantai bangunan
yang ditempati oleh setiap fungsi. Dalam hal ini PDAM Sragen
menggunakan empat dasar distribusi biaya pemasaran yaitu biaya
kesejahteraan karyawan, biaya gaji manajer dan staf, biaya asuransi dan
biaya penyusutan. Adapun perhitungan distribusi anggaran biaya
pemasaran tidak langsung berikut ini dihitung berdasarkan kajian teori
yang ada dalam landasan teori yang ada dalam landasan teori.
1) Perhitungan Distribusi Anggaran Biaya Pemasaran Tahun 2001
TABEL III.2
DISTRIBUSI ANGGARAN BIAYA PEMASARAN
PDAM SRAGEN TAHUN 2001
58
Elemen Biaya T/V Promosi
(Rp.)
Penjualan
(Rp.)
Teknik
(Rp.)
Langganan
(Rp.)
Penagihan
(Rp.)
Adm.
(Rp.)
12345678
L
FUNGSI
1. Gaji karyawan T 11.800.000 20.000.000 16.000.000 25.750.000 18.500.000 9.360.000
2. Suplais kantor V 1.850.000 1.625.000 2.400.000 2.734.000 1.850.000 1.522.000
3. B. promosi T 6.000.000 - - - - -
4. Insentif V - 15.550.000 - - - -
5. B. listrik V - 1.625.000 - - - -
6. B. produksi V - - 19.600.000 - - -
7. B. transmisi & distribusi V - - 6.680.000 - - -
8. B. sambungan V - - 6.000.000 - - -
9. B. penagihan V - - - - 5.200.000 -
Jumlah 19.650.000 38.800.000 50.680.000 28.484.000 25.550.000 10.882.000
BTL FUNGSI
1. B. kesejahteraan karyawan T 856.000 856.000 1.926.000 2.996.000 2.782.000 1.496.000
2. Gaji manajer & staf T 828.000 828.000 1.863.000 2.898.000 2.691.000 1.449.000
3. B. asuransi T 759.600 759.600 3.798.000 3.038.400 633.000 506.400
4. B. penyusutan T 1.311.720 1.313.220 6.558.600 5.246.880 1.093.100 874.480
Jumlah 3.755.320 3.756.820 14.145.600 14.179.280 7.199.100 4.325.880
Jumlah B. Sesungguhnya 23.405.320 42.556.820 64.825.600 42.663.280 32.749.100 15.207.880
Jumlah B. Tetap 21.555.320 23.756.820 30.145.600 39.929.280 25.699.100 13.685.880
Jumlah B. Variabel 1.850.000 18.800.000 34.680.000 2.734.000 7.050.000 1.522.000
Sumber : Bagian Keuangan PDAM Sragen.
Keterangan : T = Biaya Tetap
V = Biaya Variabel
BL = Biaya Langsung
BTL = Biaya Tidak Langsung
B = Biaya
a) Biaya Kesejahteraan Karyawan
Anggaran Biaya Kesejahteraan
Karyawan
B. Kesejahteraan Krywn =
Jumlah Karyawan pada semua
fungsi
Rp 10.914.000,00
= = Rp 214.000,00/orang
51 orang
Fungsi Promosi = 4 x Rp 214.000 = Rp 856.000,00
Fungsi Penjualan = 4 x Rp 214.000 = Rp 856.000,00
Fungsi Teknik = 12 x Rp 214.000 = Rp 2.568.000,00
59
Fungsi Langganan = 12 x Rp 214.000 = Rp 2.568.000,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 214.000,00 = Rp 856.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 12 x Rp 214.000,00 = Rp
2.568.000,00
b) Distribusi Biaya Gaji Manajer dan Staf
Anggaran Biaya Gaji Manajer dan Staf
=
Jumlah Karyawan pada semua fungsi
Rp 10.557.000,00
= = Rp 207.000,00
51 orang
Fungsi Promosi = 4 x Rp 207.000,00 = Rp 828.000,00
Fungsi Penjualan = 4 x Rp 207.000,00 = Rp 828.000,00
Fungsi Teknik = 12 x Rp 207.000,00 = Rp 2.484.000,00
Fungsi Langganan = 12 x Rp 207.000 = Rp 2.484.000
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 207.000,00 = Rp 828.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 12 x Rp 207.000,00 = Rp
2.484.000,00
c) Distribusi Biaya Asuransi
Anggaran Biaya asuransi
=
Jumlah luas lantai bangunan
Rp 9.495.000,00
= = Rp 12.660,00 / m²
750 m²
Fungsi Promosi = 60 x Rp 12.660,00 = Rp 759.600,00
60
Fungsi Penjualan = 60 x Rp 12.660,00 = Rp 759.600,00
Fungsi Teknik = 300 x Rp 12.660,00 = Rp 3.798.000,00
Fungsi Langganan = 240 x Rp 12.660,00 = Rp 3.038.400
Fungsi Penagihan = 50 x Rp 12.660,00 = Rp 633.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 40 x Rp 12.660,00 = Rp 506.400,00
d) Distribusi Biaya Penyusutan
Anggaran Biaya Penyusutan
=
Jumlah luas lantai bangunan
Rp 16.396.500,00
= = Rp 21.862,00 / m²
750 m²
Fungsi Promosi = 60 x Rp 21.862,00 = Rp 1.311.720,00
Fungsi Penjualan = 60 x Rp 21.862,00 = Rp 1.311.720,00
Fungsi Teknik = 300 x Rp 21862,00 = Rp 6.558.600,00
Fungsi Langganan = 240 x Rp 21862,00 = Rp 5.246.880,00
Fungsi Penagihan 50 x Rp 21.862,00 = Rp 1.093.100,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 40 x Rp 21.862,00 = Rp 874.480,00
2) Perhitungan Distribusi Anggaran Biaya Pemasaran Tahun 2002
TABEL III.3
DISTRIBUSI ANGGARAN BIAYA PEMASARAN
PDAM SRAGEN TAHUN 2002
Elemen Biaya T/V Promosi
(Rp.)
Penjualan
(Rp.)
Teknik
(Rp.)
Langganan
(Rp.)
Penagihan
(Rp.)
Adm.
(Rp.)
12345678
BL FUNGSI
61
1. Gaji karyawan T 13.013.000 21.700.000 17.470.000 25.750.000 29.260.000 10.895.000
2. Suplais kantor V 2.000.000 1.525.000 2.550.000 2.734.000 2.256.000 1.275.000
3. B. promosi T 6.600.000 - - - - -
4. Insentif V - 18.746.000 - - - -
5. B. listrik V - 7.230.000 - - - -
6. B. produksi V - - 21.000.000 - - -
7. B. transmisi & distribusi V - - 6.960.000 - - -
8. B. sambungan V - - 6.500.000 - - -
9. B. penagihan V - - - - 5.500.000 -
Jumlah 21.613.000 49.201.000 54.480.000 28.484.000 37.016.000 12.170.000
BTL FUNGSI
1. B. kesejahteraan karyawan T 880.000 980.000 2.180.000 2.996.000 2.782.000 1.540.000
2. Gaji manajer & staf T 884.000 985.000 2.289.000 2.898.000 2.691.000 1.547.000
3. B. asuransi T 822.000 822.000 4.837.620 3.038.400 633.000 548.000
4. B. penyusutan T 1.578.000 2.278.000 7.890.000 5.246.880 1.093.100 1.052.000
Jumlah 4.164.000 5.065.000 17.196.620 14.179.280 7.199.100 4.687.000
Jumlah B. Sesungguhnya 25.777.000 54.266.000 71.676.620 42.663.280 44.215.100 16.857.000
Jumlah B. Tetap 23.777.000 26.765.000 34.666.620 39.929.280 36.459.100 15.582.000
Jumlah B. Variabel 2.000.000 27.501.000 37.010.000 2.734.000 7.756.000 1.275.000
Sumber : Bagian Keuangan PDAM Sragen.
Keterangan : T = Biaya Tetap
V = Biaya Variabel
BL = Biaya Langsung
BTL = Biaya Tidak Langsung
B = Biaya
a) Biaya Kesejahteraan Karyawan
Anggaran Biaya Kesejahteraan Karyawan
Jumlah Karyawan pada semua fungsi
Rp 11.220.000,00
= = Rp 220.000,00/orang
51 orang
Fungsi Promosi = 4 x Rp 220.000,00 = Rp 880.000,00
Fungsi Penjualan = 4 x Rp 220.000,00 = Rp 880.000,00
Fungsi Teknik = 12 x Rp 220.000,00 = Rp 2.640.000,00
Fungsi Langganan = 12 x Rp 220.000,00 = Rp 2.640.000,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 220.000,00 = Rp 880.000,00
62
Fungsi Adm. Pemasaran = 12 x Rp 220.000,00 = Rp
2.640.000,00
b) Distribusi Biaya Gaji Manajer dan Staf
Anggaran Biaya Gaji Manajer dan Staf
=
Jumlah Karyawan pada semua fungsi
Rp 11.271.000,00
= = Rp 221.000,00
51 orang
Fungsi Promosi = 4 x Rp 221.000,00 = Rp 884.000,00
Fungsi Penjualan = 4 x Rp 221.000,00 = Rp 884.000,00
Fungsi Teknik = 12 x Rp 221.000,00 = Rp 2.652.000,00
Fungsi Langganan = 12 x Rp 221.000,00 = Rp 2.652.000,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 221.000,00 = Rp 884.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 12 x Rp 221.000,00 = Rp 2.652.000,00
c) Distribusi Biaya Asuransi
Anggaran Biaya asuransi
=
Jumlah luas lantai bangunan
Rp 10.275.000,00
= = Rp 13.700,00 / m²
750 m²
Fungsi Promosi = 60 x Rp 13.700,00 = Rp 822.000,00
Fungsi Penjualan = 60 x Rp 13.700,00 = Rp 822.600,00
Fungsi Teknik = 300 x Rp 13700,00 = Rp 4.110.000,00
Fungsi Langganan = 240 x Rp 13700,00 = Rp 3.288.000,00
63
Fungsi Penagihan = 50 x Rp 13.700,00 = Rp 685.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 40 x Rp 13.700,00 = Rp 548.000
d) Distribusi Biaya Penyusutan
Anggaran Biaya Penyusutan
=
Jumlah luas lantai bangunan
Rp 19.725.000,00
= = Rp 26.300,00 / m²
750 m²
Fungsi Promosi = 60 x Rp 26.300,00 = Rp 1.578.000,00
Fungsi Penjualan = 60 x Rp 26.300,00 = Rp 1.578.000,00
Fungsi Teknik = 300 x Rp 26300,00 = Rp 7.890.000,00
Fungsi Langganan = 240 x Rp 26300,00 = Rp 6.312.000,00
Fungsi Penagihan = 50 x Rp 26.300,00 = Rp 1.315.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 40 x Rp 26.300,00 = Rp 1.052.000,00
3) Perhitungan Distribusi Anggaran Biaya Pemasaran Tahun 2003
TABEL III.4
DISTRIBUSI ANGGARAN BIAYA PEMASARAN
PDAM SRAGEN TAHUN 2003
Elemen Biaya T/V Promosi
(Rp.)
Penjualan
(Rp.)
Teknik
(Rp.)
Langganan
(Rp.)
Penagihan
(Rp.)
Adm.
(Rp.)
12345678
BL FUNGSI
1. Gaji karyawan T 15.660.000 13.325.000 18.450.000 37.225.000 20.900.000 12.860.000
2. Suplais kantor V 2.350.000 19.224.000 2.900.000 2.953.000 2.250.000 1.577.000
3. B. promosi T 9.360.000 - - - - -
4. Insentif V - 1.540.000 - - - -
5. B. listrik V - 8.879.000 - - - -
6. B. produksi V - - 21.820.000 - - -
7. B. transmisi & distribusi V - - 7.599.000 - - -
64
8. B. sambungan V - - 7.845.000 - - -
9. B. penagihan V - - - - 6.254.000 -
Jumlah 27.370.000 42.968.000 58.614.000 40.178.000 29.404.000 14.437.000
BTL FUNGSI
1. B. kesejahteraan karyawan T 880.000 984.000 2.214.000 3.444.000 3.998.000 1.722.000
2. Gaji manajer & staf T 884.000 996.000 2.241.000 3.486.000 3.237.000 1.743.000
3. B. asuransi T 822.000 904.800 4.524.000 3.619.000 754.000 603.000
4. B. penyusutan T 1.578.000 1.668.000 7.929.200 6.672.000 1.390.000 1.112.000
Jumlah 4.164.000 4.552.800 16.908.200 17.221.000 9.379.000 5.180.000
Jumlah B. Sesungguhnya 31.534.000 47.520.800 75.522.200 57.399.000 38.783.000 19.617.000
Jumlah B. Tetap 29.184.000 17.877.800 35.358.200 54.446.000 30.279.000 18.040.000
Jumlah B. Variabel 2.350.000 29.643.000 40.164.000 2.953.000 8.504.000 1.577.000
Sumber : Bagian Keuangan PDAM Sragen.
Keterangan : T = Biaya Tetap
V = Biaya Variabel
BL = Biaya Langsung
BTL = Biaya Tidak Langsung
B = Biaya
a) Biaya Kesejahteraan Karyawan
Anggaran Biaya Kesejahteraan Karyawan
Jumlah Karyawan pada semua fungsi
Rp 12.546.000,00
= = Rp 246.000,00/orang
51 orang
Fungsi Promosi = 4 x Rp 246.000,00 = Rp 984.000,00
Fungsi Penjualan = 4 x Rp 246.000,00 = Rp 984.000,00
Fungsi Teknik = 12 x Rp 246.000,00 = Rp 2.952.000,00
Fungsi Langganan = 12 x Rp 246.000,00 = Rp 2.952.000,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 246.000,00 = Rp 984.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 12 x Rp 246.000,00 = Rp 2.952.000,00
b) Distribusi Biaya Gaji Manajer dan Staf
Anggaran Biaya Gaji Manajer dan Staf
=
Jumlah Karyawan pada semua fungsi
65
Rp 12.699.000,00
= = Rp 249.000,00
51 orang
Fungsi Promosi = 4 x Rp 249.000,00 = Rp 996.000,00
Fungsi Penjualan = 4 x Rp 249.000,00 = Rp 996.000,00
Fungsi Teknik = 12 x Rp 249.000,00 = Rp 2.988.000,00
Fungsi Langganan = 12 x Rp 249.000,00 = Rp 2.988.000,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 249.000,00 = Rp 996.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 12 x Rp 249.000,00 = Rp 2.988.000,00
c) Distribusi Biaya Asuransi
Anggaran Biaya asuransi
=
Jumlah luas lantai bangunan
Rp 11.310.000,00
= = Rp 15.080,00 / m²
750 m²
Fungsi Promosi = 60 x Rp 15.080,00 = Rp 904.800,00
Fungsi Penjualan = 60 x Rp 15.080,00 = Rp 904.800,00
Fungsi Teknik = 300 x Rp 15.080,00 = Rp 4.524.000,00
Fungsi Langganan = 240 x Rp 15.080,00 = Rp 3.629.200,00
Fungsi Penagihan = 50 x Rp 15.080,00 = Rp 754.000
Fungsi Adm. Pemasaran = 40 x Rp 15.080,00 = Rp 603.200
d) Distribusi Biaya Penyusutan
Anggaran Biaya Penyusutan
=
Jumlah luas lantai bangunan
66
Rp 20.850.000,00
= = Rp 27.800,00 / m²
750 m²
Fungsi Promosi = 60 x Rp 27.800,00 = Rp 1.668.000,00
Fungsi Penjualan = 60 x Rp 27.800,00 = Rp 1.668.000,00
Fungsi Teknik = 300 x Rp 27800,00 = Rp 8.340.000,00
Fungsi Langganan = 240 x Rp 27800,00 = Rp 6.672.000,00
Fungsi Penagihan = 50 x Rp 27.800,00 = Rp 1.390.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 40 x Rp 27.800,00 = Rp 1.112.000,00
4) Perhitungan Distribusi Anggaran Biaya Pemasaran Tahun 2004
TABEL III.5
DISTRIBUSI ANGGARAN BIAYA PEMASARAN
PDAM SRAGEN TAHUN 2004
Elemen Biaya T/V Promosi
(Rp.)
Penjualan
(Rp.)
Teknik
(Rp.)
Langganan
(Rp.)
Penagihan
(Rp.)
Adm.
(Rp.)
12456789
1. Gaji karyawan T 16.760.000 14.425.000 19.325.000 37.865.000 21.125.000 12.900.000
2. Suplais kantor V 2.400.000 20.354.000 2.750.000 3.153.000 2.000.000 1.580.000
3. B. promosi T 9.660.000 - - - - -
4. Insentif V - 1.750.000 - - - -
5. B. listrik V - 9.179.000 - - - -
6. B. produksi V - - 20.220.000 - - -
7. B. transmisi & distribusi V - - 7.500.000 - - -
8. B. sambungan V - - 7.900.000 - - -
9. B. penagihan V - - - - 6.350.000 -
Jumlah 28.820.000 45.708.000 57.695.000 41.018.000 29.475.000 14.480.000
BTL FUNGSI
1. B. kesejahteraan karyawan T 895.000 990.000 2.235.000 3.500.000 4.001.000 1.750.000
2. Gaji manajer & staf T 890.000 965.000 2.268.000 3.562.000 3.875.000 1.825.000
3. B. asuransi T 825.000 950.000 4.449.800 3.709.000 1.005.000 695.000
4. B. penyusutan T 1.425.000 1.650.000 7.854.200 5.685.000 1.524.000 1.232.000
67
Jumlah 4.035.000 4.555.000 16.807.000 16.456.000 10.405.000 5.502.000
Jumlah B. Sesungguhnya 32.855.000 50.263.000 74.502.000 57.474.000 39.880.000 19.982.000
Jumlah B. Tetap 30.455.000 18.980.000 36.132.000 54.321.000 31.530.000 18.402.000
Jumlah B. Variabel 2.400.000 31.283.000 38.370.000 3.153.000 8.350.000 1.580.000
Sumber : Bagian Keuangan PDAM Sragen.
Keterangan : T = Biaya Tetap
V = Biaya Variabel
BL = Biaya Langsung
BTL = Biaya Tidak Langsung
B = Biaya
a) Biaya Kesejahteraan Karyawan
Anggaran Biaya Kesejahteraan Karyawan
Jumlah Karyawan pada semua fungsi
Rp 12.660.000,00
= = Rp 248.235,00/orang
51 orang
Fungsi Promosi = 4 x Rp 248.235,00 = Rp 992.940,00
Fungsi Penjualan = 4 x Rp 248.235,00 = Rp 992.940,00
Fungsi Teknik = 12 x Rp 248.235,00 = Rp 2.978.820,00
Fungsi Langganan = 12 x Rp 248.235,00 = Rp 2.978.820,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 248.235,00 = Rp 992.940,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 12 x Rp 248.235,00 = Rp 2.978.820,00
b) Distribusi Biaya Gaji Manajer dan Staf
Anggaran Biaya Gaji Manajer dan Staf
=
Jumlah Karyawan pada semua fungsi
Rp 12.850.000,00
= = Rp 251.960,00
51 orang
Fungsi Promosi = 4 x Rp 251.960,00 = Rp 1.007.840,00
Fungsi Penjualan = 4 x Rp 251.960,00 = Rp 1.007.840,00
68
Fungsi Teknik = 12 x Rp 251.960,00 = Rp 3.023.520,00
Fungsi Langganan = 12 x Rp 251.960,00 = Rp 3.023.520,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 251.960,00 = Rp 1.007.840,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 12 x Rp 251.960,00 = Rp 3.023.520,00
c) Distribusi Biaya Asuransi
Anggaran Biaya asuransi
=
Jumlah luas lantai bangunan
Rp 11.250.000,00
= = Rp 15.000,00 / m²
750 m²
Fungsi Promosi = 60 x Rp 15.000,00 = Rp 900.000,00
Fungsi Penjualan = 60 x Rp 15.000,00 = Rp 900.000,00
Fungsi Teknik = 300 x Rp 15.000,00 = Rp 4.500.000,00
Fungsi Langganan = 240 x Rp 15.000,00 = Rp 3.600.000,00
Fungsi Penagihan = 50 x Rp 15.000,00 = Rp 750.000
Fungsi Adm. Pemasaran = 40 x Rp 15.000,00 = Rp 600.000
d) Distribusi Biaya Penyusutan
Anggaran Biaya Penyusutan
=
Jumlah luas lantai bangunan
Rp 21.000.000,00
= = Rp 28.000,00 / m²
750 m²
Fungsi Promosi = 60 x Rp 28.000,00 = Rp 1.680.000,00
Fungsi Penjualan = 60 x Rp 28.000,00 = Rp 1.680.000,00
69
Fungsi Teknik = 300 x Rp 28.000,00 = Rp 8.400.000,00
Fungsi Langganan = 240 x Rp 28.000,00 = Rp 6.720.000,00
Fungsi Penagihan = 50 x Rp 28.000,00 = Rp 1.400.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 40 x Rp 28.000,00 = Rp 1.120.000,00
Menyusun tabel untuk menghitung tarif biaya pemasaran dan anggaran
fleksi per fungsi yang meliputi :
a. Total Biaya Variabel per fungsi
b. Total Biaya Tetap per fungsi
c. Total Biaya
d. Kapasitas Normal.
Kapasitas normal merupakan kapasitas yang terjadi dalam keadaan
atau kondisi normal (kondisi yang dipakai untuk menghitung tarif) yaitu suatu
kondisi yang dicapai perusahaan pada kecepatan penuh tanpa berhenti selama
periode tertentu, dikurangi dengan hambatan yang disebabkan oleh faktor
eksternal, dengan satuan pengukur jasa sebagai berikut :
a. Promosi Jumlah rupiah
b. Penjualan Jumlah rupiah
c. Teknik Jumlah produksi
d. Langganan Jumlah air yang dibutuhkan
pelanggan
e. Penagihan Jumlah penagihan
f. Administrasi Pemasaran Jumlah rekening pembayaran PDAM
70
Dalam hal ini PDAM Sragen telah menetapkan kapasitas normal yang
terjadi setiap tahunnya, seperti yang terlihat dalam tabel III.6 - 7.
TABEL III.6
KAPASITAS NORMAL PDAM SRAGEN TAHUN 2001 – 2004
KETERANGAN KET KAPASITAS NORMAL
2001 2002 2003 2004
F. promosi Rp. 15.000.000 18.000.000 22.000.000 25.000.000
F. penjualan Rp. 750.000.000 800.000.000 950.000.000 1.000.000.000
F. teknik m3 20.000.000 20.040.000 20.065.000 20.087.000
F. langganan m3 20.000.000 20.040.000 20.065.000 20.087.000
F. penagihan kali 4 4 4 4
F. adm. pemasaran lembar 345.786 342.110 452.468 567.410
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Sragen, 2004.
TABEL III.7
KAPASITAS SESUNGGUHNYA PDAM SRAGEN TAHUN 2001 – 2004
KETERANGAN KET KAPASITAS SESUNGGUHNYA
2001 2002 2003 2004
F. promosi Rp. 16.000.000 19.000.000 22.500.000 26.000.000
F. penjualan Rp. 765.000.000 825.000.000 975.000.000 1.025.000.000
F. teknik m3 20.250.000 20.055.000 20.085.000 20.095.000
F. langganan m3 20.250.000 20.055.000 20.085.000 20.095.000
F. penagihan kali 4 4 4 4
F. adm. pemasaran lembar 350.000 350.000 500.000 570.000
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Sragen, 2004.
Penghitungan Tarif Tetap (TT) per fungsi diperoleh dari :
Total Biaya yang perfungsi
TT =
Kapasitas normal perfungsi
Untuk fungsi promosi dan fungsi penjualan rumus dikalikan 100% sedangkan
fungsi yang lain fungsi dikalikan Rp 1,00. Penghitungan Tarif Variabel (TV)
perfungsi diperoleh dari :
71
Total Biaya variabel perfungsi
TV =
Kapasitas normal perfungsi
Untuk fungsi promosi dan fungsi penjualan rumus dikalikan 100%, sedangkan
fungsi yang lain fungsi dikalikan Rp 1,00. Anggaran Fleksibel Tabel
Kapasitas Sesungguhnya, dapat dicari dengan rumus :
AFKS = Total Biaya Tetap + (KS x TV)
Keterangan:
KS = Kapasitas sesungguhnya
TV = Tarif variabel
TABEL III.8
PENGHITUNGAN TARIP BIAYA TETAP PDAM SRAGEN
TAHUN 2001 – 2004
NO. KETERANGAN TAHUN
2001 2002 2003 2004
BIAYA TETAP
1. F. promosi 21.555.320 23.777.000 29.184.000 30.455.000
2. F. penjualan 23.756.820 26.756.000 17.877.800 18.980.000
3. F. teknik 30.145.600 34.666.620 35.358.200 36.132.000
4. F. langganan 39.929.280 39.929.280 54.446.000 54.321.000
5. F. penagihan 25.699.100 36.459.100 30.279.000 31.530.000
6. F. adm. pemasaran 13.685.880 15.582.000 18.040.000 18.402.000
KAPASITAS NORMAL
1. F. promosi 15.000.000 18.000.000 22.000.000 25.000.000
2. F. penjualan 750.000.000 800.000.000 950.000.000 1.000.000.000
3. F. teknik 20.000.000 20.040.000 20.065.000 20.087.000
4. F. langganan 20.000.000 20.040.000 20.065.000 20.087.000
5. F. penagihan 4 4 4 4
6. F. adm. pemasaran 345.786 342.110 452.468 567.410
TARIP BIAYA TETAP
1. F. promosi 143,70 132,09 132,65 121,82
2. F. penjualan 3,17 3,34 1,88 1,90
3. F. teknik 1,51 1,73 1,76 1,80
4. F. langganan 2 1,99 2,71 2,70
5. F. penagihan 6.424.775 9.114.775 7.569.750 7.882.500
6. F. adm. pemasaran 39,58 45,55 39,87 32,43
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Sragen, 2004.
Total Biaya Tetap Setiap Fungsi
72
TT =
Kapasitas Normal
a. Tarif Biaya Tetap Tahun 2001
Rp 21.555.320,00
Fungsi Promosi = x 100 % = 143,70 %
Rp 15.000.000,00
Rp 23.756.820,00
Fungsi Penjualan = x 100 % = 3,17 %
Rp 750.000.000,00
Rp 30.145.600,00
Fungsi Teknik = x Rp 1,00 = Rp 1,51 / m3
20.000.000 m3
Rp 39.929.280,00
Fungsi Langganan = x Rp 1,00 = Rp 2,00 / m3
20.000.000 lt
Rp 25.699.100,00
Fungsi Penagihan = x Rp 1,00 = Rp 6.424.775 / kali
4 kali
Rp 13.685.880,00
Fungsi Adm. Pemasaran = x Rp 1,00 = Rp 39,58/lbr
345.786 lembar
b. Tarif Biaya Tetap Tahun 2002
Rp 23.777.000,00
Fungsi Promosi = x 100 % = 132,09 %
Rp 18.000.000,00
Rp 26.756.000,00
Fungsi Penjualan = x 100 % = 3,34 %
Rp 800.000.000,00
Rp 34.666.620,00
Fungsi Teknik = x Rp 1,00 = Rp 1,73 / m3
20.040.000 m3
Rp 39.929.280,00
Fungsi Langganan = x Rp 1,00 = Rp 1,99 / m3
20.040.000 lt
Rp 36.459.100,00
Fungsi Penagihan = x Rp 1,00 = Rp 9.114.775 / kali
4 kali
73
Rp 15.582.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = x Rp 1,00 = Rp 45,55 / lbr
342.110 lembar
c. Tarif Biaya Tetap Tahun 2003
Rp 29.184.000,00
Fungsi Promosi = x 100 % = 132,65 %
Rp 22.000.000,00
Rp 17.877.800,00
Fungsi Penjualan = x 100 % = 1,88 %
Rp 950.000.000,00
Rp 35.358.200,00
Fungsi Teknik = x Rp 1,00 = Rp 1,76 / m3
20.065.000 m3
Rp 54.446.000,00
Fungsi Langganan = x Rp 1,00 = Rp 2,71 / m3
20.065.000 lt
Rp 30.279.000,00
Fungsi Penagihan = x Rp 1,00 = Rp 7.569.750 / kali
4 kali
Rp 18.040.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = x Rp 1,00 = Rp 39,87 / lbr
452.468 lembar
d. Tarif Biaya Tetap Tahun 2004
Rp 30.455.000,00
Fungsi Promosi = x 100 % = 121,82 %
Rp 25.000.000,00
Rp 18.980.000,00
Fungsi Penjualan = x 100 % = 1,90 %
Rp 1.000.000.000
Rp 36.132.000,00
Fungsi Teknik = x Rp 1,00 = Rp 1,80 / m3
20.087.000 m3
Rp 54.321.000,00
Fungsi Langganan = x Rp 1,00 = Rp 2,70 / m3
20.087.000 lt
Rp 31.530.000,00
Fungsi Penagihan = x Rp 1,00 = Rp 7.882.500 / kali
4 kali
74
Rp 18.402.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = x Rp 1,00 = Rp
32,43 / lbr 567.410 lembar
TABEL III.9
PERHITUNGAN TARIP BIAYA VARIABEL PDAM SRAGEN
TAHUN 2001 – 2004
TAHUN
NO. KETERANGAN
2001 2002 2003 2004
B. VARIABEL
1. F. promosi 1.850.000 2.000.000 2.350.000 2.400.000
2. F. penjualan 18.800.000 27.501.000 29.643.000 31.283.000
3. F. teknik 34.680.000 37.010.000 40.164.000 38.370.000
4. F. langganan 2.734.000 2.734.000 2.953.000 3.153.000
5. F. penagihan 7.050.000 7.756.000 8.504.000 8.350.000
6. F. adm. pemasaran 1.522.000 1.275.000 1.577.000 1.580.000
KAPASITAS NORMAL
1. F. promosi 15.000.000 18.000.000 22.000.000 25.000.000
2. F. penjualan 750.000.000 800.000.000 950.000.000 1.000.000.000
3. F. teknik 20.000.000 20.040.000 20.065.000 20.087.000
4. F. langganan 20.000.000 20.040.000 20.065.000 20.087.000
5. F. penagihan 4 4 4 4
6. F. adm. pemasaran 345.786 342.110 452.468 567.410
TARIP B. VARIABEL
1. F. promosi 12,33 11,11 10,68 9,60
2. F. penjualan 2,51 3,44 3,12 3,13
3. F. teknik 1,73 1,85 2 1,91
4. F. langganan 0,14 0,14 0,15 0,16
5. F. penagihan 1.762.500 1.939.000 2.126.000 2.087.500
6. F. adm. pemasaran 4,40 3,73 3,49 2,78
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Sragen, 2004.
Total Biaya Variabel Setiap Fungsi
TT =
Kapasitas Normal
a. Tarif Biaya Variabel Tahun 2001
Rp 1.850.000,00
Fungsi Promosi = x 100 % = 12,33 %
Rp 15.000.000,00
Rp 18.800.000,00
Fungsi Penjualan = x 100 % = 2,51 %
Rp 750.000.000,00
75
Rp 34.680.000,00
Fungsi Teknik = x Rp 1,00 = Rp 1,73 / m3
20.000.000 m3
Rp 2.734.000,00
Fungsi Langganan = x Rp 1,00 = Rp 0,17 / m3
20.000.000 lt
Rp 7.050.000,00
Fungsi Penagihan = x Rp 1,00 = Rp 1.762.500 / kali
4 kali
Rp 1.522.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = x Rp 1,00 = Rp 4,40/lbr
345.786 lembar
Adapun perhitungan tarif biaya pemasaran dan anggaran fleksibel
per fungsi, adalah :
TABEL III.10
PERHITUNGAN TARIP BIAYA PEMASARAN DAN ANGGARAN
FLEKSIBEL PER FUNGSI PDAM SRAGEN TAHUN 2001
eteran
gan
Promosi Penjualan Teknik
Langganan Penagihan Adm.
B. tetap 21.555.320 23.756.820 30.145.600 39.929.280 25.699.100 13.685.880
B. variabel 1.850.000 18.800.000 34.680.000 2.734.000 7.050.000 1.522.000
Total B. 23.405.320 42.556.820 64.825.600 42.663.280 32.749.100 15.207.880
Kpst normal (KN) 15.000.000 750.000.000 20.000.000 20.000.000 4 345.786
Kpst sesungguhnya (KS) 16.000.000 765.000.000 20.250.000 20.250.000 4 350.000
Tarif B. tetap (TT) 143,70 3,17 1,51 2 6.424.775 39,58
Tarif B. variabel (TV) 12,33 2,51 1,73 0,14 1.762.500 4,40
Total tarif 156,03 5,68 3,24 2,14 8.187.275 43,98
KS x TV 197.280.000 1.920.150.000 35.032.500 2.835.000 7.050.000 1.540.000
Anggaran fleksibel 220.685.320 1.962.706.820 99.858.100 45.498.280 39.799.100 16.747.880
Sumber : Data yang diolah.
b. Tarif Biaya Variabel Tahun 2002
Rp 2.000.000,00
Fungsi Promosi = x 100 % = 11,11 %
Rp 18.000.000,00
Rp 27.501.000,00
Fungsi Penjualan = x 100 % = 3,44 %
Rp 800.000.000,00
Rp 37.010.000,00
76
Fungsi Teknik = x Rp 1,00 = Rp 1,85 / m3
20.040.000 m3
Rp 2.734.000,00
Fungsi Langganan = x Rp 1,00 = Rp 0,14 / m3
20.040.000 lt
Rp 7.756.000,00
Fungsi Penagihan = x Rp 1,00 = Rp 1.939.000 / kali
4 kali
Rp 1.275.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = x Rp 1,00 = Rp 3,73 / lbr
342.110 lembar
Adapun perhitungan tarif biaya pemasaran dan anggaran fleksibel
per fungsi, adalah :
TABEL III.11
PERHITUNGAN TARIP BIAYA PEMASARAN DAN ANGGARAN
FLEKSIBEL PER FUNGSI PDAM SRAGEN TAHUN 2002
etera
ngan
Promosi Penjualan Teknik Langganan Penagihan Adm.
B. tetap 23.777.000 26.756.000 34.666.620 39.929.280 36.459.100 15.582.000
B. variabel 2.000.000 27.501.000 37.010.000 2.734.000 7.756.000 1.275.000
Total B. 25.777.000 54.257.000 71.676.620 42.663.280 44.215.100 16.857.000
Kpst normal (KN) 18.000.000 800.000.000 20.040.000 20.040.000 4 342.110
Kpst sesungguhnya (KS) 19.000.000 825.000.000 20.055.000 20.055.000 4 350.000
Tarif B. tetap (TT) 132,09 3,34 1,73 1,99 9.114.775 45,55
Tarif B. variabel (TV) 11,11 3,44 1,85 0,14 1.939.000 3,73
Total tarif 143,20 6,78 3,58 2,13 11.053.775 49,28
KS x TV 211.090.000 2.838.000.000 37.101.750 2.807.700 7.756.000 1.305.500
Anggaran fleksibel 236.867.000 2.892.257.000 108.778.370 45.470.980 51.971.100 18.162.500
Sumber : Data yang diolah.
c. Tarif Biaya Variabel Tahun 2003
Rp 2.350.000,00
Fungsi Promosi = x 100 % = 10,68 %
Rp 22.000.000,00
Rp 29.643.000,00
Fungsi Penjualan = x 100 % = 3,12 %
Rp 950.000.000,00
Rp 40.164.000,00
Fungsi Teknik = x Rp 1,00 = Rp 2,00 / m3
20.065.000 m3
77
Rp 2.953.000,00
Fungsi Langganan = x Rp 1,00 = Rp 0,15 / m3
20.065.000 lt
Rp 8.504.000,00
Fungsi Penagihan = x Rp 1,00 = Rp 2.126.000 / kali
4 kali
Rp 1.577.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = x Rp 1,00 = Rp 3,49 / lbr
452.468 lembar
Adapun perhitungan tarif biaya pemasaran dan anggaran fleksibel
per fungsi, adalah :
TABEL III.12
PERHITUNGAN TARIP BIAYA PEMASARAN DAN ANGGARAN
FLEKSIBEL PER FUNGSI PDAM SRAGEN TAHUN 2003
etera
ngan
Promosi Penjualan Teknik Langganan Penagihan Adm.
B. tetap 29.184.000 17.877.800 35.358.200 54.446.000 30.279.000 18.040.000
B. variabel 2.350.000 29.643.000 40.164.000 2.953.000 8.504.000 1.577.000
Total B. 31.534.000 47.520.800 75.522.200 57.399.000 38.783.000 19.617.000
Kpst normal (KN) 22.000.000 950.000.000 20.065.000 20.065.000 4 452.468
Kpst sesungguhnya (KS) 22.500.000 975.000.000 20.085.000 20.085.000 4 500.000
Tarif B. tetap (TT) 132,65 1,88 1,76 2,71 7.569.750 39,87
Tarif B. variabel (TV) 10,68 3,12 2 0,15 2.126.000 3,49
Total tarif 143,33 5 3,76 2,86 9.695.750 43,36
KS x TV 240.300.000 3.042.000.000 40.170.000 3.012.750 8.504.000 1.745.000
Anggaran fleksibel 271.834.000 3.089.520.800 115.692.200 60.411.750 47.287.000 21.362.000
Sumber : Data yang diolah.
d. Tarif Biaya Variabel Tahun 2004
Rp 2.400.000,00
Fungsi Promosi = x 100 % = 9,60 %
Rp 25.000.000,00
Rp 31.283.000,00
Fungsi Penjualan = x 100 % = 3,13 %
Rp 1.000.000.000
Rp 38.370.000,00
Fungsi Teknik = x Rp 1,00 = Rp 1,90 / m3
20.087.000 m3
78
Rp 3.153.000,00
Fungsi Langganan = x Rp 1,00 = Rp 0,16 / m3
20.087.000 lt
Rp 8.350.000,00
Fungsi Penagihan = x Rp 1,00 = Rp 2.087.500 / kali
4 kali
Rp 1.580.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = x Rp 1,00 = Rp
2,78 / lbr 567.410 lembar
Adapun perhitungan tarif biaya pemasaran dan anggaran fleksibel
per fungsi, adalah :
TABEL III.13
PERHITUNGAN TARIP BIAYA PEMASARAN DAN ANGGARAN
FLEKSIBEL PER FUNGSI PDAM SRAGEN TAHUN 2004
eteran
gan
Promosi Penjualan Teknik Langganan Penagihan Adm.
B. tetap 30.455.000 18.980.000 36.132.000 54.321.000 31.530.000 18.402.000
B. variabel 2.400.000 31.283.000 38.370.000 3.153.000 8.350.000 1.580.000
Total B. 32.855.000 50.263.000 74.502.000 57.474.000 39.880.000 19.982.000
Kpst normal (KN) 25.000.000 1.000.000.000 20.087.000 20.087.000 4 567.410
Kpst sesungguhnya (KS) 26.000.000 1.025.000.000 20.095.000 20.095.000 4 570.000
Tarif B. tetap (TT) 121,82 1,90 1,80 2,70 7.882.500 32,43
Tarif B. variabel (TV) 9,60 3,13 1,91 0,16 2.087.500 2,78
Total tarif 131,42 5,03 3,71 2,86 9.970.000 35,21
KS x TV 249.600.000 3.208.250.000 38.381.450 3.215.200 8.350.000 1.584.600
Anggaran fleksibel 282.455.000 3.258.513.000 112.883.450 60.689.200 48.230.000 21.566.600
Sumber : Data yang diolah.
2. Menyusun Biaya Pemasaran Sesungguhnya
Dengan menyusun biaya pemasaran sesungguhnya dan distribusi biaya
pemasaran sesungguhnya dapat diketahui berapa biaya pemasaran
sesungguhnya disusun oleh PDAM Sragen seperti terlihat pada tabel III.2
sampai tabel III.5, yang kemudian dikelompokkan dan didistribusikan ke
setiap fungsi pemasaran dengan langkah-langkah yang sama dengan
pengelompokkan dan pendistribusian anggaran biaya pemasaran. Distribusi
79
biaya pemasaran sesungguhnya dapat dilihat pada tabel III.14 sampaidengan
III.17.
TABEL III.14
DISTRIBUSI BIAYA PEMASARAN PDAM SRAGEN TAHUN 2001
Elemen Biaya T/V Promosi
(Rp.)
Penjualan
(Rp.)
Teknik
(Rp.)
Langganan
(Rp.)
Penagihan
(Rp.)
Adm
(Rp.)
BL FUNGSI
1. Gaji karyawan T 13.725.000 21.375.000 26.712.000 18.245.000 9.450.000 16.235.000
2. Suplais kantor V 2.050.000 1.770.000 2.295.000 1.425.000 1.934.000 2.030.000
3. B promosi T 6.225.000 - - - - -
4. Insentif V - 17.025.000 - - - -
5. B listrik V - 5.230.000 - - - -
6. B produksi V - - - - - 20.973.000
7. B transmisi & distribusi V - - - - - 6.175.000
8. B sambungan V - - - - - 12.750.000
9. B penagihan V - - - 6.408.000 - -
Jumlah 22.000.000 45.400.000 29.007.000 26.078.000 11.384.000 58.163.000
BTL FUNGSI
1. B ksjhtrn karyawan T 1.052.842 1.051.512 3.191.512 1.978.842 1.523.780 2.121.512
2. Gaji manajer & staf T 836.139 838.363 2.906.166 2.699.166 1.449.000 1.871.166
3. B asuransi T 1.423.980 2.018.855 2.097.655 1.892.255 1.765.655 2.057.255
4. B penyusutan T 1.311.720 1.311.220 5.246.880 1.093.100 874.480 6.558.600
Jumlah 4.624.681 5.219.950 13.442.213 7.663.363 5.612.915 12.608.533
Jumlah B Sesungguhnya 26.624.681 50.619.950 42.449.213 33.741.363 16.996.915 70.771.533
Sumber : Bagian Keuangan PDAM Sragen.
Keterangan : T = Biaya Tetap
V = Biaya Variabel
BL = Biaya Langsung
BTL = Biaya Tidak Langsung
B = Biaya
TABEL III.15
DISTRIBUSI BIAYA PEMASARAN PDAM SRAGEN TAHUN 2002
Elemen Biaya T/V Promosi
(Rp.)
Penjualan
(Rp.)
Teknik
(Rp.)
Langganan
(Rp.)
Penagihan
(Rp.)
Adm
(Rp.)
BL FUNGSI
1. Gaji karyawan T 121.111.000 14.200.000 16.235.000 26.712.000 31.800.000 21.640.000
2. Suplais kantor V 11.610.000 2.075.000 2.030.000 2.295.000 2.251.000 1.750.000
3. B promosi T 8.915.000 8.915.000 - - - -
4. Insentif V 17.626.000 - - - - 17.626.000
5. B listrik V 6.675.000 - - - - 6.675.000
6. B produksi V 20.973.000 - 20.973.000 - - -
7. B transmisi & distribusi V 6.175.000 - 6.175.000 - - -
8. B sambungan V 7.000.000 - 7.000.000 - - -
9. B penagihan V 5.800.000 - - - 5.800.000 -
Jumlah 205.885.000 25.190.000 52.413.000 29.007.000 39.851.000 47.691.000
BTL FUNGSI
1. B ksjhtrn karyawan T 11.300.000 1.117.842 2.184.512 3.254.512 2.041.842 1.114.512
80
2. Gaji manajer & staf T 11.280.000 949.139 1.984.166 3.019.166 2.812.166 953.363
3. B asuransi T 10.280.000 1.428.040 2.061.312 2.101.712 1.896.312 2.022.912
4. B penyusutan T 19.725.000 1.926.998 7.113.600 5.801.880 1.949.490 2.058.552
Jumlah 52.585.000 5.422.019 13.343.590 14.177.270 8.699.810 6.149.339
Jumlah B Sesungguhnya 258.470.000 30.612.019 65.756.590 43.184.270 48.550.810 53.840.339
TABEL III.16
DISTRIBUSI BIAYA PEMASARAN PDAM SRAGEN TAHUN 2003
Elemen Biaya T/V Promosi
(Rp.)
Penjualan
(Rp.)
Teknik
(Rp.)
Langganan
(Rp.)
Penagihan
(Rp.)
Adm
(Rp.)
BL FUNGSI
1. Gaji karyawan T 16.870.000 23.340.000 37.658.000 20.810.000 12.880.000 23.340.000
2. Suplais kantor V 2.480.000 19.025.000 2.351.000 2.125.000 1.140.000 1.050.000
3. B promosi T 9.354.000 - - - - -
4. Insentif V - 1.050.000 - - - -
5. B listrik V - 8.475.000 - - - -
6. B produksi V - - - - - 19.025.000
7. B transmisi & distribusi V - - - - - 8.475.000
8. B sambungan V - - - - - 8.000.000
9. B penagihan V - - - 6.854.000 - -
Jumlah 28.704.000 51.890.000 40.009.000 29.789.000 14.020.000 59.890.000
BTL FUNGSI
1. B ksjhtrn karyawan T 1.539.842 1.736.512 3.437.512 1.470.842 1.808.780 2.406.512
2. Gaji manajer & staf T 1.189.139 1.189.363 3.255.166 3.048.166 1.798.000 2.220.166
3. B asuransi T 1.431.540 2.026.212 2.105.012 1.899.612 1.773.012 2.064.612
4. B penyusutan T 2.114.498 2.246.052 5.989.380 2.136.990 1.061.980 7.301.100
Jumlah 6.275.019 7.198.139 14.787.070 8.555.610 6.441.772 13.992.390
Jumlah B Sesungguhnya 34.979.019 59.088.139 54.796.070 38.344.610 20.461.772 73.882.390
Sumber : Bagian Keuangan PDAM Sragen.
Keterangan : T = Biaya Tetap
V = Biaya Variabel
BL = Biaya Langsung
BTL = Biaya Tidak Langsung
B = Biaya
TABEL III.17
DISTRIBUSI BIAYA PEMASARAN PDAM SRAGEN TAHUN 2004
Elemen Biaya T/V Promosi
(Rp.)
Penjualan
(Rp.)
Teknik
(Rp.)
Langganan
(Rp.)
Penagihan
(Rp.)
Adm
(Rp.)
BL FUNGSI
1. Gaji karyawan T 17.170.000 15.340.000 38.158.000 21.035.000 13.000.000 19.340.000
2. Suplais kantor V 2.500.000 20.535.000 3.051.000 2.005.000 1.400.000 1.150.000
3. B promosi T 9.700.000 - - - - -
4. Insentif V - 1.810.000 - - - -
5. B listrik V - 9.275.000 - - - -
6. B produksi V - - - - - 20.025.000
7. B transmisi & distribusi V - - - - - 9.000.000
8. B sambungan V - - - - - 8.300.000
9. B penagihan V - - - 6.350.000 - -
Jumlah 29.370.000 46.960.000 41.209.000 29.390.000 14.400.000 57.815.000
BTL FUNGSI
1. B ksjhtrn karyawan T 1.589.842 1.786.512 3.487.512 1.520.842 1.858.780 2.456.512
2. Gaji manajer & staf T 1.187.139 1.179.363 3.255.166 3.048.166 1.798.000 2.182.166
81
3. B asuransi T 1.421.540 2.018.212 2.097.012 1.891.612 1.765.012 2.056.612
4. B penyusutan T 2.139.498 2.271.052 6.014.380 2.161.990 1.086.980 7.326.100
Jumlah 6.338.019 7.255.139 14.854.070 8.622.610 6.508.772 14.021.390
Jumlah B Sesungguhnya 35.708.019 54.215.139 56.063.070 38.012.610 20.908.772 71.836.390
Sumber : Bagian Keuangan PDAM Sragen.
Keterangan : T = Biaya Tetap
V = Biaya Variabel
BL = Biaya Langsung
BTL = Biaya Tidak Langsung
B = Biaya
3. Pembebanan Biaya Pemasaran
Pembebanan biaya pemasaran dihitung dengan mengalikan antara total tarif
dengan kapasitas sesungguhnya.
4. Analisis Selisih Biaya Pemasaran
Langkah-langkah yang diperlukan adalah dengan membuat tabel yang memuat
:
a. Biaya sesungguhnya per fungsi
b. Total biaya tetap per minggu
c. Biaya Variabel dianggarkan = Kapasitas Sesungguhnya x Tarif Variabel.
d. Anggaran Fleksibel pada kapasitas sesungguhnya.
e. Biaya Standar = Kapasitas Sesungguhnya x Tarif Total
f. Selisih Anggaran = Biaya Sesungguhnya (BS) – AFKS. Sifat selisih :
Jika BS > AFKS, selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan
Jika BS < AFKS, selisih anggaran bersifat menguntungkan.
g. Selisih Kapasitas = (KN – KS) TT atau AFKS – Biaya Standar. Sifat
selisih:
Jika BS < AFKS, selisih anggaran bersifat tidak menguntungkan
Jika BS > AFKS, selisih anggaran bersifat menguntungkan.
82
h. Total Selisih = Selisih Anggaran + Selisih kapasitas atau Biaya Standar –
Biaya Sesungguhnya. Dari rumus di atas dibuat perhitungan dan tabel
yang berisi prosentase selisih yang diperoleh dengan membandingkan
antara masing-masing selisih dengan AFKS dikalikan 100%.
Dalam mencari selisih yang terjadi antara realisasi dana anggaran
penulis mendasarkan pada perhitungan dari data yang dibuat oleh
PDAM Sragen dengan kalkulasi penulis kemudian
dibandingkan dengan anggaran yang disusun oleh oleh PDAM
Sragen yang disesuaikan dengan teori yang ada dalam landasan
teori (Tabel III.18).
TABEL III.18
REALISASI BIAYA PEMASARAN PDAM SRAGEN TAHUN 2001 –
2004
ELEMEN BIAYA T/V 2001
(Rp.)
2002
(Rp.)
2003
(Rp.)
2004
(Rp.)
BL FUNGSI
1. Gaji karyawan T 105.742.000 121.111.000 134.898.000 124.043.000
2. Suplais kantor V 11.504.000 11.610.000 28.171.000 30.641.000
3. B promosi T 6.225.000 8.915.000 9.354.000 9.700.000
4. Insentif V 17.025.000 17.626.000 1.050.000 1.810.000
5. B listrik V 5.230.000 6.675.000 8.475.000 9.275.000
6. B produksi V 20.973.000 20.973.000 19.025.000 20.025.000
7. B transmisi&distribusi V 6.175.000 6.175.000 8.475.000 9.000.000
8. B sambungan V 12.750.000 7.000.000 8.000.000 8.300.000
9. B penagihan V 6.408.000 5.800.000 6.854.000 6.350.000
Jumlah 192.032.000 205.885.000 224.302.000 219.144.000
BTL FUNGSI
1. B ksjhtrn karyawan T 10.920.000 11.300.000 12.400.000 12.700.000
2. Gaji manajer & staf T 10.600.000 11.280.000 12.700.000 12.650.000
83
3. B asuransi T 9.490.000 10.280.000 11.300.000 11.250.000
4. B penyusutan T 16.396.000 19.725.000 20.850.000 21.000.000
Jumlah 47.406.000 52.585.000 57.250.000 57.600.000
Jumlah Biaya Pemasaran 239.438.000 258.470.000 281.552.000 276.744.000
Sumber : Bagian Keuangan PDAM Sragen.
Keterangan : T = Biaya Tetap; V = Biaya Variabel: BL = Biaya Langsung; BTL = Biaya Tidak
Langsung, B = Biaya
5. Melakukan Penilaian Pengendalian Biaya Pemasaran Berdasarkan Hasil
Analisis Selisih Prosentase Biaya Pemasaran
Guna menilai pengendalian biaya pemasaran, oleh PDAM Sragen
menggunakan kebijakan dengan batas persentase penyimpangan sebesar 5 %,
dalam hal ini dimungkinkan karena akan terjadi selisih penyimpangan antara
anggaran dengan realisasinya.
a. Jika besarnya selisih 5% atau lebih kecil dikategorikan pengendalian biaya
pemasaran sudah tepat (selisih < 5%)
b. Jika besarnya selisih lebih besar dari 5% dikategorikan pengendalian biaya
pemasaran tidak tepat (selisih > 5%)
6. Melakukan Analisis Terhadap Penyimpangan
Melakukan analisis terhadap penyimpangan atau selisih yang terjadi
dari tahun ke tahun, baik itu selisih yang merugikan ataupun selisih yang
menguntungkan dan mencari penyebab dari selisih tersebut.
Biaya Variabel Dianggarkan (BVD) = KS x TV
Keterangan :
KS = Kapasitas Sesungguhnya
TV = Tarif Variabel
Tahun 2001
Fungsi Promosi = Rp 16.000.000,00 x 12,33 % = Rp 197.280.000
Fungsi Penjualan = Rp 765.000.000,00 x 2,51 % = Rp 1.920.150.000,00
Fungsi Teknik = 20.250.000 m3 x Rp. 1,73 = Rp. 35.032.500,00
84
Fungsi Langganan = 20.250.000 m3 x Rp. 0,14 = Rp 2.835.000,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp. 1.762.500 = Rp 7.050.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 350.000 x Rp. 4,40 = Rp 1.540.000,00
Tahun 2002
Fungsi Promosi = Rp 19.000.000,00 x 11,11 % = Rp 211.090.000
Fungsi Penjualan = Rp 825.000.000,00 x 3,44 % = Rp 2.838.000.000,00
Fungsi Teknik = 20.055.000 m3 x Rp. 1,85 = Rp. 37.101.750,00
Fungsi Langganan = 20.055.000 m3 x Rp. 0,14 = Rp 2.807.700,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp. 1.939.000 = Rp 7.756.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 350.000 x Rp. 3,73 = Rp
1.305.500,00
Tahun 2003
Fungsi Promosi = Rp 22.500.000,00 x 10,68 % = Rp 240.300.000
Fungsi Penjualan = Rp 975.000.000,00 x 3,12 % = Rp 3.042.000.000,00
Fungsi Teknik = 20.065.000 m3 x Rp. 2 = Rp. 40.170.000,00
Fungsi Langganan = 20.085.000 m3 x Rp. 0,15 = Rp 3.012.750,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp. 2.126.000 = Rp 8.504.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 500.000 x Rp. 3,49 = Rp 1.745.000,00
Tahun 2004
Fungsi Promosi = Rp 26.000.000,00 x 9,60 % = Rp 249.600.000
Fungsi Penjualan = Rp 1.025.000.000,00 x 3,13 % = Rp 3.208.250.000,00
Fungsi Teknik = 20.095.000 m3 x Rp. 1,91 = Rp. 38.381.450,00
Fungsi Langganan = 20.095.000 m3 x Rp. 0,16 = Rp 3.215.200,00
Fungsi Penagihan = 4 x Rp. 2.087.500 = Rp 8.350.000,00
Fungsi Adm. Pemasaran = 570.000 x Rp. 2,78 = Rp 1.584.600,00
7. Perhitungan Anggaran Fleksibel pada Kapasitas Sesungguhnya
85
AFKS = BT + BVD
Keterangan :
AFKS = Anggaran Fleksibel pada Kapasitas Sesungguhnya
BT = Biaya Tetap
BVD = Biaya Variabel Dianggarkan
Tahun 2001
Fungsi Promosi = Rp. 21.555.320 + Rp. 197.280.000 = Rp. 220.685.320
Fungsi Penjualan = Rp.23.756.820 + Rp.1.920.150.000 = Rp. 1.962.706.820
Fungsi Teknik = Rp. 30.145.600 + Rp. 35.032.500 = Rp. 99.858.100
Fungsi Langganan = Rp. 39.929.280 + Rp. 2.835.000 = Rp. 45.498.280
Fungsi Penagihan = Rp. 25.699.100 + Rp. 7.050.000 = Rp. 39.799.100
Fungsi Adm. Pemasaran = Rp. 13.685.880 + Rp. 1.540.000 = Rp. 16.747.880
Tahun 2002
Fungsi Promosi = Rp. 23.777.000 + Rp. 211.090.000 = Rp. 236.867.000
Fungsi Penjualan = Rp.26.756.000 + Rp. 2.838.000.000 = Rp. 2.892.257.000
Fungsi Teknik = Rp. 34.666.620 + Rp. 37.101.750 = Rp. 108.778.370
Fungsi Langganan = Rp. 39.929.280 + Rp. 2.807.700 = Rp. 45.470.980
Fungsi Penagihan = Rp. 36.459.100 + Rp. 7.756.000 = Rp. 51.971.100
Fungsi Adm. Pemasaran = Rp. 15.582.000 + Rp. 1.305.000 = Rp. 18.162.500
Tahun 2003
Fungsi Promosi = Rp. 29.184.000 + Rp. 240.300.000 = Rp. 271.834.000
Fungsi Penjualan = Rp.17.877.800 + Rp. 3.042.000.000 = Rp. 3.089.520.800
Fungsi Teknik = Rp.35.358.200 + Rp. 40.170.000 = Rp. 115.692.200
Fungsi Langganan = Rp. 54.446.000 + Rp. 3.012.750 = Rp. 60.411.750
Fungsi Penagihan = Rp. 30.279.000 + Rp. 8.504.000 = Rp. 47.287.000
Fungsi Adm. Pemasaran = Rp. 18.040.000 + Rp. 1.745.000 = Rp. 21.362.000
86
Tahun 2004
Fungsi Promosi = Rp. 30.455.000 + Rp. 249.600.000 = Rp. 282.455.000
Fungsi Penjualan = Rp.18.980.000 + Rp.3.208.250.000 = Rp. 3.258.513.000
Fungsi Teknik = Rp.36.132.000 + Rp. 38.381.450 = Rp. 112.883.450
Fungsi Langganan = Rp. 54.321.000 + Rp. 3.215.200 = Rp. 60.689.200
Fungsi Penagihan = Rp. 31.530.000 + Rp. 8.350.000 = Rp. 48.230.000
Fungsi Adm. Pemasaran = Rp. 18.402.000 + Rp. 1.584.600 = Rp. 21.566.600
8. Perhitungan Biaya Standar
BS = KS x TT
Keterangan :
BS = Biaya Standar
KS = Kapasitas Sesunggunhnya
TT = Tarif Tetap
Tahun 2001
Fungsi Promosi = Rp 16.000.000 x 156,03 % = Rp 2.496.480.000
Fungsi Penjualan = Rp 765.000.000 x 5,68 % = Rp 4.345.200.000
Fungsi Teknik = 20.250.000 m3 x Rp 3,24 = Rp 65.610.000
Fungsi Langganan = 20.250.000 m3 x Rp 2,14 = Rp 43.335.000
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 8.187.275 = Rp 32.749.100
Fungsi Adm. Pemasaran = 350.000 x Rp 43,98 = Rp 15.393.000
Tahun 2002
Fungsi Promosi = Rp 19.000.000 x 143,20 % = Rp 2.720.800.000
Fungsi Penjualan = Rp 825.000.000 x 6,78 % = Rp 5.593.500.000
Fungsi Teknik = 20.055.000 m3 x Rp 3,58 = Rp 71.796.900
Fungsi Langganan = 20.055.000 m3 x Rp 2,13 = Rp 42.717.150
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 11.053.775 = Rp 44.215.100
87
Fungsi Adm. Pemasaran = 350.000 x Rp 49,28 = Rp 17.248.000
Tahun 2003
Fungsi Promosi = Rp 22.500.000 x 143,22 % = Rp 3.224.925.000
Fungsi Penjualan = Rp 975.000.000 x 5 % = Rp 4.875.000.000
Fungsi Teknik = 20.085.000 m3 x Rp 3,76 = Rp 75.519.600
Fungsi Langganan = 20.085.000 m3 x Rp 2,86 = Rp 57.443.100
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 9.695.750 = Rp 38.783.000
Fungsi Adm. Pemasaran = 500.000 x Rp 43,36 = Rp 21.680.000
Tahun 2004
Fungsi Promosi = Rp 26.000.000 x 131,42 % = Rp 3.416.920.000
Fungsi Penjualan = Rp 1.025.000.000 x 5,03 % = Rp 5.155.750.000
Fungsi Teknik = 20.095.000 m3 x Rp 3,71 = Rp 74.552.450
Fungsi Langganan = 20.095.000 m3 x Rp 2,86 = Rp 57.471.700
Fungsi Penagihan = 4 x Rp 9.970.000 = Rp 39.880.000
Fungsi Adm. Pemasaran = 570.000 x Rp 35,,21 = Rp 20.069.700
B. Pembahasan
1. Setelah dilakukan analisis perhitungan maka dapat dibuat perbandingan antara
realisasi dan anggaran, yang nantinya dapat ditarik suatu kesimpulan apakah
pengendalian yang dilakukan oleh PDAM Sragen sudah tepat atau belum.
Dalam hal ini telah disusun anggaran biaya pemasaran, sehingga hasil
perbandingan antara anggaran dan realisasinya dapat dipakai sebagai analisis
pengendalian biaya pemasaran. Berdasarkan hasil perhitungan dalam analisis
biaya pemasaran lihat tabel III.19 sampai tabel III.22 di bawah ini :
TABEL III.19
88
ANALISIS SELISIH BIAYA PEMASARAN PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM SRAGEN TAHUN 2001
Fungsi B. Sesungguhnya Biaya Tetap KS x TV Jumlah
12345=3+4
1. Promosi 25.777.000,00 23.756.820,00 197.280.000,00 221.036.820,00
2. Penjualan 54.266.000,00 23.756.820,00 1.920.150.000,00 1.943.906.820,00
3. Teknik 71.676.620,00 30.145.600,00 35.032.500,00 65.178.100,00
4. Langganan 42.663.280,00 39.929.280,00 2.835.000,00 42.764.280,00
5. Penagihan 44.215.100,00 25.699.100,00 7.050.000,00 32.749.100,00
6. Adm. Pemasaran 16.857.000,00 13.685.880,00 1.540.000,00 15.225.880,00
Jumlah 255.455.000,00 156.973.500,00 2.163.887.500,00 2.320.861.000,00
Fungsi Biaya Standar Selisih Anggaran Selisih Kapasitas Total Selisih
167=2-58=6-59=6-7
1. Promosi 2.496.480.000,00 (195.259.820,00) R 2.275.443.180,00 L (2.470.703.000,00) R
2. Penjualan 4.345.200.000,00 (1.889.640.820,00) R 2.401.293.180,00 L (4.290.934.000,00) R
3. Teknik 65.610.000,00 6.498.520,00 R 431.900,00 L 6.066.620,00 R
4. Langganan 43.335.000,00 (101.000,00) R 570.720,00 L (671.720,00) R
5. Penagihan 32.749.100,00 11.466.000,00 - - - 11.466.000,00 -
6. Adm. Pemasaran 15.393.000,00 1.631.120,00 R 167.120,00 L 1.464.000,00 R
Jumlah 6.998.767.100,00 (2.065.406.000,00) R 4.677.906.100,00 L (6.743.312.100,00) R
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Sragen.
Keterangan : L = Laba; R = Rugi.
Maka dapat diketahui pada tahun 2001 secara total terdapat selisih merugikan
sebesar Rp 6.743.312.100 yang diakibatkan adanya perbedaan antara biaya
sesungguhnya sebesar Rp 255.455.000 dengan biaya standar sebesar Rp
6.998.797.100 di mana biaya sesungguhnya lebih besar dari biaya standar,
sehingga selisih biaya pemasaran yang terjadi merugikan.
Dan total selisih dapat mengetahui berapa jumlah selisih anggaran dan
selisih kapasitas pada tahun tersebut. Pada tahun 2001 terdapat selisih
anggaran merugikan sebesar Rp 2.0605.406 yang diakibatkan dari perbedaan
biaya sesungguhnya dengan AFKS, sedangkan selisih kapasitas
menguntungkan sebesar Rp 4.677.906.100 yang disebabkan karena perbedaan
biaya standar dengan AFKS, di mana AFKS > biaya standar. Berdasarkan
fungsinya 2001 (Tabel III.21), maka dapat diketahui dalam fungsi promosi
89
terdapat selisih anggaran merugikan sebesar Rp 195.259.820 dan selisih
kapasitas menguntungkan sebesar Rp 2.275.443.180, sedangkan pada fungsi
penjualan terdapat selisih anggaran merugikan sebesar Rp 1.889.640.820 dan
selisih kapasitas menguntungkan sebesar Rp 2.401.293.180 yang berarti
terdapat total selisih sebesar Rp 4.290.934.000 yang merugikan. Pada fungsi
teknik terdapat selisih anggaran menguntungkan sebesar Rp 6.498.520 dan
selisih kapasitas menguntungkan sebesar Rp 431.900 yang berarti terdapat
total selisih menguntungkan sebesar Rp 6.066.620. Pada fungsi langganan
terdapat selisih anggaran merugikan sebesar Rp 101.000 dan selisih kapasitas
menguntungkan sebesar Rp 570.720 yang berarti terdapat total selisih
merugikan sebesar Rp 671.720. Pada fungsi penagihan terdapat selisih
anggaran menguntungkan sebesar Rp 11.466.000 dan selisih kapasitas
merugikan sebesar Rp 0 sehingga terdapat total selisih menguntungkan
sebesar Rp 11.466.000. Pada fungsi administrasi pemasaran terdapat selisih
anggaran menguntungkan sebesar Rp 1.631.120 dan selisih kapasitas
menguntungkan sebesar Rp 167.120 yang berarti terdapat total
menguntungkan sebesar Rp 1.464.000. Untuk selisih yang terjadi pada tahun
2001 (tabel III.21) ada fungsi mengalami selisih menguntungkan dan
merugikan. Selisih yang tidak menguntungkan ini karena kondisi perusahaan
yang masih baru juga karena keadaan perekonomian yang pada umumnya
memburuk. Hal ini berpengaruh juga pada oleh PDAM Sragen, tetapi
penggunaan biaya pemasaran pada tahun 2001 sudah tepat.
90
2. Berdasarkan fungsinya promosi tahun 2002 (tabel III.20), maka dapat
diketahui dalam fungsi promosi terdapat selisih anggaran merugikan sebesar
Rp 209.090.000 dan selisih kapasitas menguntungkan sebesar Rp
2.485.933.000 yang berarti terdapat selisih merugikan sebesar Rp
2.695.023.000, sedangkan pada fungsi penjualan terdapat selisih anggaran
merugikan sebesar Rp 2.810.499.000 dan selisih kapasitas menguntungkan
sebesar Rp 2.728.735.000 yang berarti terdapat total selisih mengalami rugi
sebesar Rp 5.539.234.000. Pada fungsi teknik terdapat selisih anggaran
sebesar Rp 91.750 yang berarti terdapat total selisih merugikan, selisih
kapasitas menguntungkan sebesar Rp 28.530.
TABEL III.20
ANALISIS SELISIH BIAYA PEMASARAN PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM SRAGEN TAHUN 2002
Fungsi B. Sesungguhnya Biaya Tetap KS x TV Jumlah Biaya
Sesungguhnya
12345=3+4
1. Promosi 25.777.000,00 23.777.000,00 211.090.000,00 234.867.000,00
2. Penjualan 54.266.000,00 26.765.000,00 2.838.000.000,00 2.864.765.000,00
3. Teknik 71.676.620,00 34.666.620,00 37.101.750,00 71.768.370,00
4. Langganan 42.663.280,00 39.929.280,00 2.807.700,00 42.736.980,00
5. Penagihan 44.215.100,00 36.459.100,00 7.756.000,00 44.215.100,00
6. Adm. Pemasaran 16.857.000,00 15.582.000,00 1.305.500,00 16.887.500,00
Jumlah 255.455.000,00 177.179.000,00 3.098.060.950,00 3.275.239.950,00
Fungsi Biaya Standar Selisih Anggaran Selisih Kapasitas Total Selisih
167=2-58=6-59=6-7
1. Promosi 2.720.800.000,00 (209.090.000,00) R 2.485.933.000,00 L (2.695.023.000,00) R
2. Penjualan 5.593.500.000,00 (2.810.499.000,00) R 2.728.735.000,00 L (5.539.234.000,00) R
3. Teknik 71.796.900,00 (91.750,00) R 28.530,00 L (120.280,00) R
4. Langganan 42.717.150,00 (73.700,00) R (19.830,00) R (53.870,00) R
5. Penagihan 44.215.100,00 - - - - - -
6. Adm. Pemasaran 17.248.000,00 (30.500,00) R 360.500,00 L (391.000,00) R
Jumlah 8.490.277.150,00 (3.019.784.950,00) R 5.215.037.200,00 L (8.234.822.150,00) R
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Sragen.
Keterangan : L = Laba; R = Rugi.
91
Pada fungsi langganan terdapat selisih anggaran merugikan sebesar Rp 73.700
dan selisih kapasitas merugikan sebesar Rp 19.830 yang berarti terdapat total
selisih merugikan sebesar Rp 53.870. Pada fungsi penagihan pada selisih
anggaran dan selisih kapasitas sevesar Rp. 0, yang berarti pada fungsi
penagihan tidak mengalami keuntungan dan kerugian. Pada fungsi
administrasi pemasaran terdapat selisih anggaran merugikan sebesar Rp
30.500 dan selisih kapasitas menguntungkan sebesar Rp 360.500 yang berarti
terdapat total merugikan sebesar Rp 391.000. Berdasarkan hasil penghitungan
dalam analisis biaya pemasaran maka dapat diketahui pada tahun 2002 secara
total terdapat selisih merugi sebesar Rp 8.234.822.150 yang diakibatkan
adanya perbedaan antara biaya sesungguhnya sebesar Rp 255.455.000 dengan
biaya standar sebesar Rp 3.098.060.950 di mana biaya sesungguhnya lebih
kecil dari biaya standar, sehingga selisih biaya pemasaran yang terjadi
merugikan. Dari total selisih kita dapat juga mengetahui berapa jumlah selisih
anggaran dan selisih kapasitas kita dapat juga mengetahui berapa jumlah
selisih anggaran dan selisih kapasitas pada tahun tersebut. Pada tahun 2002
terdapat selisih anggaran merugikan sebesar Rp 3.019.784.950 yang
diakibatkan dari perbedaan biaya sesungguhnya dengan AFKS, sedangkan
selisih kapasitas menguntungkan sebesar Rp 5.215.037.200 yang disebabkan
karena perbedaan biaya standar dengan AFKS, di mana AFKS > biaya
standar.
3. Berdasarkan fungsinya 2003, maka dapat diketahui dalam fungsi promosi
terdapat selisih anggaran merugikan sebesar Rp 237.950.000 dan selisih
kapasitas menguntungkan sebesar Rp 2.451.316.000 yang berarti terdapat
selisih merugikan sebesar Rp 2.689.266.000, sedangkan pada fungsi penjualan
92
terdapat selisih anggaran merugikan sebesar Rp 3.012.357.000 dan selisih
kapasitas menguntungkan sebesar Rp 2.533.622.200 yang berarti terdapat total
selisih sebesar Rp 5.545.979.200 yang merugikan.
TABEL III.21
ANALISIS SELISIH BIAYA PEMASARAN PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM SRAGEN TAHUN 2003
Fungsi B. Sesungguhnya Biaya Tetap KS x TV Jumlah Biaya
Sesungguhnya
12345=3+4
1. Promosi 31.534.000,00 29.184.000,00 240.300.000,00 269.484.000,00
2. Penjualan 47.520.800,00 17.877.800,00 3.042.000.000,00 3.059.877.800,00
3. Teknik 75.522.200,00 35.358.200,00 40.170.000,00 75.528.200,00
4. Langganan 57.399.000,00 54.446.000,00 3.012.750,00 57.458.750,00
5. Penagihan 38.783.000,00 30.279.000,00 8.504.000,00 38.783.000,00
6. Adm. Pemasaran 19.617.000,00 18.040.000,00 1.745.000,00 19.785.000,00
Jumlah 270.376.000,00 185.185.000,00 3.335.731.750,00 3.520.916.750,00
Fungsi Biaya Standar Selisih Anggaran Selisih Kapasitas Total Selisih
167=2-58=6-59=6-7
1. Promosi 2.720.800.000,00 (237.950.000,00) R 2.451.316.000,00 L (2.689.266.000,00) R
2. Penjualan 5.593.500.000,00 (3.012.357.000,00) R 2.533.622.200,00 L (5.545.979.200,00) R
3. Teknik 71.796.900,00 (6.000,00) R (3.731.300,00) R 3.725.300,00 L
4. Langganan 42.717.150,00 (59.750,00) R (14.741.600,00) R 14.681.850,00 L
5. Penagihan 44.215.100,00 - - 5.432.100,00 - (5.432.100,00) -
6. Adm. Pemasaran 17.248.000,00 (168.000,00) R (2.537.000,00) R 2.369.000,00 L
Jumlah 8.490.277.150,00 (3.250.540.750,00) R 4.969.360.400,00 L (8.219.901.150,00) R
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Sragen.
Keterangan : L = Laba; R = Rugi.
Pada fungsi teknik terdapat selisih anggaran merugikan sebesar Rp 6.000 dan
selisih kapasitas merugikan sebesar Rp 3.731.300 yang berarti terdapat total
selisih menguntungkan sebesar Rp 3.725.300. Pada fungsi langganan terdapat
selisih anggaran merugikan sebesar Rp 59.750 dan selisih kapasitas merugikan
sebesar Rp 14.741.600 yang berarti terdapat total selisih menguntungkan
sebesar Rp 14.681.850. Pada fungsi penagihan terdapat selisih anggaran
sebesar Rp 0 dan selisih kapasitas menguntungkan sebesar Rp 5.432.100
sehingga terdapat total selisih merugikan sebesar Rp 5.432.100. Pada fungsi
administrasi pemasaran terdapat selisih anggaran merugikan sebesar Rp
168.000 dan selisih kapasitas merugikan sebesar Rp 2.537.000 yang berarti
93
terdapat total menguntungkan sebesar Rp 2.369.000. Pada dasarnya
pengendalian biaya pemasaran pada tahun 2003 sudah tepat.
TABEL III.22
ANALISIS SELISIH BIAYA PEMASARAN PERUSAHAAN DAERAH AIR
MINUM SRAGEN TAHUN 2004
Fungsi B. Sesungguhnya Biaya Tetap KS x TV Jumlah Biaya
sesungguhnya
12345=3+4
1. Promosi 32.855.000,00 30.455.000,00 249.600.000,00 280.055.000,00
2. Penjualan 50.263.000,00 18.980.000,00 3.208.250.000,00 3.227.230.000,00
3. Teknik 74.502.000,00 36.132.000,00 38.381.450,00 74.513.450,00
4. Langganan 57.474.000,00 54.321.000,00 3.215.200,00 57.536.200,00
5. Penagihan 39.880.000,00 31.530.000,00 8.350.000,00 39.880.000,00
6. Adm. Pemasaran 19.982.000,00 18.402.000,00 1.584.600,00 19.986.600,00
Jumlah 274.956.000,00 189.820.000,00 3.509.381.250,00 3.699.201.250,00
Fungsi Biaya Standar Selisih Anggaran Selisih Kapasitas Total Selisih Biaya
Pemasaran
167=2-58=6-59=6–7
1. Promosi 2.720.800.000,00 (247.200.000,00) R 2.440.745.000,00 L (2.687.945.000,00) R
2. Penjualan 5.593.500.000,00 (3.176.967.000,00) R 2.366.270.000,00 L (5.543.237.000,00) R
3. Teknik 71.796.900,00 (11.450,00) R (2.716.550,00) R 2.705.100,00 L
4. Langganan 42.717.150,00 (62.200,00) R (14.819.050,00) R 14.756.850,00 L
5. Penagihan 44.215.100,00 - - 4.335.100,00 L (4.335.100,00) R
6. Adm. Pemasaran 17.248.000,00 (4.600,00) R (2.738.600,00) R 2.734.000,00 L
Jumlah 8.490.277.150,00 (3.424.245.250,00) R 4.791.075.900,00 L (8.215.321.150,00) R
Sumber : Perusahaan Daerah Air Minum Sragen.
Keterangan : L = Laba; R = Rugi.
4. Secara keseluruhan pada akhir tahun 2003 sampai dengan tahun 2004 keadaan
perekonomian sudah lumayan stabil, ini dapat terlihat dengan meningkatnya
jumlah langganan masyarakat terhadap kebutuhan air bersih yang dihasilkan
oleh PDAM Sragen. Hal ini membawa dampak positif bagi perusahaan,
karena pada tahun ini perusahaan sudah bisa mendapatkan keuntungan dengan
biaya sesungguhnya lebih rendah daripada anggaran yang ditetapkan oleh
perusahaan. Secara keseluruhan total selisih yang terjadi pada fungsi promosi
mengalami kerugian. Kerugian yang dialami oleh fungsi promosi selama
empat tahun berturut-turut ini disebabkan karena kesalahan perusahaan dalam
memilih media untuk melakukan promosi. Dalam hal ini PDAM Sragen
94
tidak menggunakan media cetak maupun elektronik untuk menunjang
keberhasilan promosi. Promosi yang dilakukan oleh PDAM Sragen secara
langsung ke konsumen, yaitu dengan cara pemberian produk pada konsumen.
Untuk fungsi penjualan selama empat tahun mengalami kerugian, hal ini
disebabkan antara lain oleh faktor lingkungan. Fungsi teknik mengalami
keuntungan kecuali pada tahun 2002, hal ini disebabkan karena banyaknya
jumlah perbaikan pada sambungan pipa air dan bertambahnya jumlah
transmisi. Fungsi langganan selama dua tahun berturut-turut mengalami
kerugian (tahun 2001 dan 2002). Hal ini disebabkan baik oleh faktor internal
maupun eksternal perusahaan. Faktor internal antara lain disebabkan karena
kurangnya petugas dalam memberilan pelayanan kepada pelanggan, ini
menyebabkan rasa tidak pusa pelanggan terhadap perusahaan.
5. Dalam hal ini berarti perusahaan harus lebih mencermati adanya selisih
anggaran yang merugikan dibandingkan dengan adanya selisih kapasitas yang
merugikan, kerana bila terjadi selisih anggaran yang merugikan perusahaan
dapat mengantisipasi dengan adanya perbaikan anggaran untuk tahun-tahun
berikutnya, sedangkan bila terjadi selisih kapasitas yang merugikan
perusahaan tidak dapat mengantisipasi sejak dini, karena hal ini terjadi dari
faktor luar perusahaan.
95
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah diadakan analisis terhadap data biaya pemasaran yang
diperoleh dari Perusahaan Daerah Air Minum Sragen maka hasil analisis
tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada tahun 2001 sampai tahun 2004 telah terjadi total selisih merugikan.
Hal ini menandakan bahwa program pemasaran yang dilakukan oleh
Perusahaan Daerah Air Minum Sragen belum maksimal.
2. Tahun 2001 secara total terdapat selisih merugikan sebesar Rp
6.743.312.100 yang diakibatkan adanya perbedaan antara biaya
sesungguhnya sebesar Rp 255.455.000 dengan biaya standar sebesar Rp
6.998.797.100 di mana biaya sesungguhnya lebih besar dari biaya standar,
sehingga selisih biaya pemasaran yang terjadi merugikan.
3. Analisis biaya pemasaran maka dapat diketahui pada tahun 2000 secara
total terdapat selisih merugikan sebesar Rp 18.208.641,50 yang
diakibatkan karena adanya perbedaan antara biaya sesungguhnya sebesar
Rp 304.658.000,00 dengan biaya standar sebesar Rp 284.445.881,50 di
mana biaya sesungguhnya lebih besar daripada biaya standar, sehingga
selisih biaya pemasaran yang terjadi tidak menguntungkan.
4. Berdasarkan hasil penghitungan dalam analisis biaya pemasaran maka
dapat diketahui pada tahun 2002 secara total terdapat selisih merugi
96
sebesar Rp 8.234.822.150 yang diakibatkan adanya perbedaan antara biaya
sesungguhnya sebesar Rp 255.455.000 dengan biaya standar sebesar Rp
3.098.060.950 di mana biaya sesungguhnya lebih kecil dari biaya standar,
sehingga selisih biaya pemasaran yang terjadi merugikan.
5. Secara keseluruhan pada akhir tahun 2003 sampai dengan tahun 2004
keadaan perekonomian sudah lumayan stabil, ini dapat terlihat dengan
meningkatnya jumlah langganan masyarakat terhadap kebutuhan air bersih
yang dihasilkan oleh PDAM Sragen.
6. Dalam hal ini berarti perusahaan harus lebih mencermati adanya selisih
anggaran yang merugikan dibandingkan dengan adanya selisih kapasitas
yang merugikan, kerana bila terjadi selisih anggaran yang merugikan
perusahaan dapat mengantisipasi dengan adanya perbaikan anggaran untuk
tahun-tahun berikutnya, sedangkan bila terjadi selisih kapasitas yang
merugikan perusahaan tidak dapat mengantisipasi sejak dini, karena hal ini
terjadi dari faktor luar perusahaan.
B. Saran
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan maka penulis
mencoba untuk memberikan saran sebagai berikut :
1. Diharapkan di masa mendatang perlu dilakukan penelitian lanjutan yang
mengkaji tiap-tiap unit kegiatan sesuai dengan fungsi secara intensif dan
disejajarkan dengan penyusunan angggaran yang berjalan. Tujuannya
untuk mengetahui apakah selama ini perusahaan sudah membuat anggaran
untuk kegiatan sesuai dengan fungsi-fungsinya secara baik.
97
2. Pimpinan perusahaan seyogyanya bekerjasama dengan karyawan untuk
menyusun dalam memproduksi produk yang dihasilkan berdasarkan
fungsi-fungsinya.
98
DAFTAR PUSTAKA
Gudono, 1993, Akuntansi Manajemen, Erlangga, Jakarta.
Handoko, 1992, Akuntansi Manajemen, BPFE - UGM, Yogyakarta.
Kotler, Philip, 1999, Manajemen Pemasaran, PT. Prenhallindo, Jakarta.
__________, 2000, Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan dan
Pengendalian. Erlangga (Edisi 5. Jilid 1), Jakarta..
Matz-Usry, 1991, Akuntansi Biaya, Perencanaan dan Pengendalian, Erlangga
(Jilid 2. Edisi 8), Jakarta.
Mc. Carthy, E. Jerome; Perreault; Jr. P. William. D, 1996, Dasar-Dasar
Pemasaran. . Erlangga, Jakarta.
Mulyadi, 1991, Akuntansi Biaya, STIE YKPN, Yogyakarta.
__________, 1993, Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa,
STIE YKPN (Edisi 2), Yogyakarta.
_________, 1997, Akuntansi Biaya Untuk Manajemen, BPFE – UGM (Edisi
4)Yogyakarta.
Mursid, M, 1997, Manajemen Pemasaran, Bumi Aksara, Jakarta.
Stanton, William J, 1991, Prinsip Pemasaran, Erlangga. (Edisi 1), Jakarta.
Supriyono, R.A, 1990, Akuntansi, Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan
Proses Perencanaan, : BPFE – UGM, Yogyakarta.
_________, 1991, Akuntansi Biaya, perencanaan dan pengendalian Biaya Serta
Data Relevan Dalam Pengambilan Keputusan, BPFE – UGM (Edisi 2)
Yogyakarta.
Wilson, James D & John B, Campbell, 1993, Controller, Erlangga, Jakarta.
99
100

You might also like