Professional Documents
Culture Documents
Rahmi Rusin
Departemen Matematika, FMIPA UI
Sistem Persamaan Linear
a11x a12 y b1
a21x a22 y b2
• Eliminasi Gauss
• Eliminasi Gauss-Jordan
• Dengan mencari invers dari A, yaitu A–1 dan x = A–1b
• Aturan Cramer
Eliminasi Gauss – Jordan
Jawab:
Matriks yang diperbesar
1 1 2 8
1 2 3 1
3 7 4 10
1 1 2 8 B2 + B1 1 1 2 8 B3 – 3B1
1 1 2 8
B2(–1 )
1 2 3 1 0 1 5 9 0 1 5
3 7 4 10
9
0 10 2 14
3 7 4 10
1 1 2 8 1 1 2 8 B3( 1 ) 1 1 2 8
B3+10 B2
0 1 5 9 0 1 5 52 0 1 5 9
9
0 0 52 104
0 0 1 2
0 10 2 14
x3 2
Sampai langkah ini, matriksnya kita sebut
matriks eselon baris (metode Eliminasi
Gauss).
Jika dilanjutkan…
1 1 2 8 1 0 7 17 1 0 0 3
0 1 5 9 B1 – B 2 0 1 5 9 B1 – 7B3 0 1 5 9
B2+5B3
1 0 0 3
0 1 0 1 Diperoleh hasil yang sama, x1 3, x2 1, x3 2
0 0 1 2
Definisi :
Matriks adalah kelompok bilangan yang disusun dalam
suatu jajaran berbentuk persegi atau persegi panjang yang
terdiri atas baris-baris atau kolom-kolom.
Definisi :
• Komutatif : A + B = B + A
• Asosiatif : (A + B) + C = A + (B + C)
• Terdapat sebuah matriks identitas, yaitu matriks 0
bersifat
A+0=0+A=A
• Semua matriks A mempunyai lawan atau negatif –A
bersifat
A + (-A) = 0
Perkalian skalar
Definisi :
Misalkan A adalah suatu matriks berukuran m x n dengan
entri aij dan k adalah suatu bilangan real. Jika
matriks C adalah hasil perkalian bilangan real k terhadap
matriks A, ditulis C = kA, maka matriks C berukuran m x n
dengan entrinya adalah
cij = kaij ,untuk semua i dan j
Sifat-Sifat Perkalian Skalar
Definisi :
Misalkan A adalah matriks berukuran m x n dengan
entri aij dan B adalah matriks berukuran n x p dengan
entri bij.
Jika matriks C adalah hasil perkalian matriks A terhadap
matriks B,atau C = AB, maka matriks C berukuran m x p
dan entri matriks C pada baris ke-i dan kolom ke-j (cij)
diperoleh dengan cara mengalikan elemen-elemen baris
ke-i dari matriks A terhadap elemen-elemen kolom ke-j dari
matriks B, kemudian masing-masing dijumlahkan. atau
n
ditulis
c ij
k 1
a ik b k j
Catatan :
Jika banyak kolom matriks A sama banyak dengan banyak baris
matriks B, maka matriks A dan B dikatakan dua matriks yang
sepadan untuk dikalikan.
Definisi
Misalkan A dan B masing-masing adalah matriks persegi
berukuran n n dan
berlaku
AB = BA = I
Maka A adalah invers dari B atau B adalah invers A atau A
dan B merupakan dua matriks yang saling invers.
Invers matriks bujursangkar berukuran 2 2
a b
Jika matriks A , maka
c d
invers matriks A adalah
1 1 d b
A
a d b c c a
dengan syarat ad – bc ≠ 0
Contoh:
Permutasi dari {1, 2, 3} adalah
(1, 2, 3) (2, 1, 3) (3, 1, 2)
(1, 3, 2) (2, 3, 1) (3, 2, 1)
Contoh:
(6, 1, 3, 4, 5, 2)
• 6 mendahului 1, 3, 4, 5, 2 = 5 inversi
• 3 mendahului 2 = 1 inversi
• 4 mendahului 2 = 1 inversi
• 5 mendahului 2 = 1 inversi
Contoh:
a11 a12
a
21 a22
maka a11a22 dan a12a21 merupakan perkalian elementer
a11 a12 a13
A a21 a22 a23
a31 a32 a33
Perkalian elementer dari matriks A adalah dalam bentuk
a1_a2_a3_
dimana bilangan pada kolom diisi dengan permutasi dari
{1, 2, 3}
Teorema
Misalkan A adalah matriks bujursangkar
Jika A memiliki satu baris nol atau kolom nol,maka
• det(A) = 0
• det(A) = det (AT)
Teorema
Jika A adalah matriks segitiga nn (segitiga atas, segitiga
bawah atau diagonal), maka det(A) adalah perkalian entri-
entri pada diagonal utamanya
det(A) = a11a22...ann
Teorema 2.2.3
Misalkan A adalah matriks bujursangkar
1 0 0
0 1 0 2
0 0 2
1 0 0
0 0 1 1
0 1 0
1 2 0
0 1 0 1
0 0 1
Teorema
Jika A adalah matriks bujursangkar dimana terdapat dua
baris atau dua kolom yang saling berkelipatan, maka
det(A) = 0
Contoh:
1 3 0
A 2 4 1
5 2 2
1 3 0 B 2 B 1 3 0
B3 5 B1
1 3 0
2 1
2 4 1 0 2 1 0 2 1
5 2 2 5 2 2 0 13 2
1 3 0 1 3 0
B3 13B2
= 2 0 1 12 2 0 1 12
0 13 2 0 0 172
17
(2)(1)(1) 17
2
1 0 0 3
2 7 0 6
A
0 6 3 0
7 3 1 5
1 0 0 3 1 0 0 0
2 7 0 6 C4 3C1 2 7 0 0
(1)(7)(3)(26) 546
0 6 3 0 0 6 3 0
7 3 1 5 7 3 1 26
Teorema
Suatu matriks bujursangkar A invertible jika dan hanya jika
det (A) ≠ 0
Teorema
Jika A dan B adalah matriks bujursangkar dengan ukuran
sama, maka
det(AB) = det (A) det(B)
Teorema
Jika A invertible, maka
1 1
det( A )
det( A)
Ekspansi Kofaktor dan Aturan Cramer
Definisi
Jika A matriks bujursangkar, maka minor dari entri aij,
dinotasikan dengan Mij adalah determinan dari submatriks
setelah baris ke-i dan kolom ke-j dihilangkan dari A.
i j
Kofaktor dari entri aij adalah bilangan ( 1) M ij , dinotasikan
dengan Cij.
Contoh:
3 1 4
A 2 5 6
1 4 8
3 1 4
5 6
M 11 2 5 6 16
4 8
1 4 8
Ekspansi Kofaktor
a11 a12 a13
A a21 a22 a23
a31 a32 a33
det(A) = a11a22a33 + a13a21a32 + a12a23a31
a12a21a33 a11a23a32 a13a22a31
= 3(4) (11) = 1
3 5 2 6 3 7 4 6
3 7 4
1 2 1 1 0 0 0 1
3 6 6
2 4 1 5 3 6 6 5
0 1 8
3 7 5 3 0 1 8 3
3 7 60
3 60
3 6 54 18
3 54
0 1 0
Definisi
Jika A adalah matriks nn, Cij kofaktor dari aij, maka
C11 C12 C1n
C C
21 22
Cn1 Cn 2 Cnn
disebut matriks kofaktor dari A.