Professional Documents
Culture Documents
MASYARAKAT
PRASEJARAH INDONESIA
IDENTITAS
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
PENUTUP ..................................................................................................................... 31
Selamat! Anda telah menjadi siswa di SMU Terbuka! Salah satu mata pelajaran di SMU
Terbuka, adalah Sejarah Nasional dan Umum. Sejarah, tentu bukanlah sesuatu yang baru
lagi bagi Anda, dan ketika Anda membaca kata sejarah, pasti ingatan Anda kepada peristiwa-
peristiwa atau cerita masa lalu, seperti yang pernah Anda pelajari ketika masih di SLTP.
Walaupun di SLTP Anda sudah kenal dengan sejarah, alangkah baiknya kalau Anda mengenal
lebih jauh. Apa sebenarnya sejarah itu? Apa tujuan belajar sejarah? Adakah manfaat belajar
sejarah? Serta apa yang dipelajari dalam sejarah?
Tujuan mempelajari sejarah dalam modul ini, agar Anda memahami dinamika masyarakat
Indonesia pada masa prasejarah. Manfaat Anda mempelajari modul ini, agar Anda dapat
mengenal peristiwa pada masa lampau. Sehingga Anda dapat melihat masa depan dengan
rasa yang lebih mantap, karena masa depan adalah bagian dari waktu, bagian dari dunia, di
mana proses-proses sejarah yang sama akan terjadi.
Modul ini berisi 3 kegiatan, yang terdiri dari kegiatan belajar 1 membahas pengertian tentang
waktu, kegiatan belajar 2 membahas pembabakan zaman prasejarah dan kegiatan belajar 3
membahas masyarakat prasejarah Indonesia. Tiap-tiap kegiatan terkait erat, untuk itu
sebaiknya Anda mengikuti petunjuk berikut ini:
1. Bacalah setiap penjelasan yang berkaitan dengan cermat langkah demi langkah, jangan
tergesa-gesa, agar Anda benar-benar paham.
2. Waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari modul ini adalah 90 menit untuk kegiatan 1,
kegiatan 2 membutuhkan waktu 45 menit, sedangkan kegiatan 3 membutuhkan waktu
90 menit.
3. Selama mempelajari modul ini, hendaknya Anda berusaha untuk dapat mempelajari
peta Pulau Jawa yang bisa Anda pinjam di perpustakaan sekolah penyelenggara atau
perpustakaan umum.
4. Setelah Anda merasa paham maka kerjakan soal latihan atau tugas yang Anda temui
dan cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban di halaman belakang modul ini.
5. Jika jawaban Anda masih banyak yang tidak sesuai dengan kunci jawabannya, maka
Anda harus membaca lagi bagian yang kurang Anda pahami. Usahakan Anda benar-
benar jelas, karena modul ini berkaitan dengan modul 2 terutama kegiatan belajar 2 dan
3.
Selamat belajar!
Kegiatan Belajar 1
Berdasarkan kamus umum Bahasa Indonesia, waktu adalah seluruh rangkaian saat
ketika proses perbuatan atau keadaan berlangsung atau berada. Dari definisi tersebut,
tentu Anda dapat memahami bahwa, apabila membahas tentang waktu sebagai suatu
rangkaian saat ketika proses berlangsung, maka berarti yang dibahas adalah suatu
peristiwa atau kejadian yang lalu atau yang akan datang.
Peristiwa masa lalu itu sangat luas, peristiwa masa lalu yang tidak menyangkut manusia
itu bukan sejarah. Karena sejarah mengkaji tentang peristiwa masa lalu manusia tetapi
tidak secara keseluruhan. Dan sejarah hanya mengurusi manusia masa kini. Untuk itu
sejarah disebut sebagai ilmu tentang manusia.
Sejarah pada hakekatnya dibatasi oleh dua pengertian yaitu sejarah dalam arti subyektif
dan sejarah dalam arti obyektif. Sejarah dalam arti subyektif adalah bangunan yang
disusun oleh penulis sebagai suatu uraian atau cerita, maka memuat unsur-unsur dan
isi penulis atau pengarang (subyek). Sedangkan sejarah dalam arti obyektif menunjuk
kepada kejadian atau peristiwa itu sendiri atau keseluruhan pada proses peristiwa atau
kejadian berlangsung terlepas dari unsur-unsur subyek seperti pengamat atau pencerita.
Dari penjelasan di atas apakah Anda sudah memahami? Kalau sudah memahami silahkan
pelajari kembali penjelasan berikutnya. Setiap peristiwa kejadian yang berlangsung dalam
suatu masyarakat, kalau dilihat dari segi waktu, maka akan terlihat adanya 4 hal, yaitu:
a) perkembangan; b) kesinambungan; c) pengulangan; dan d) pergeseran. Mengenai
5
contoh dari 4 hal tersebut dapat Anda temukan pada setiap peristiwa/kejadian dalam
sejarah, atau lebih jelasnya dapat Anda tanyakan kepada Guru Bina Anda.
Agar supaya setiap waktu dalam setiap peristiwa atau kejadian dapat dipahami, maka
sejarah membuat pembabakan waktu atau periodisasi. Maksud periodisasi ini adalah
agar babak waktu itu menjadi jelas ciri-cirinya. Contohnya sejarah Eropa dapat dibagi ke
dalam 3 periode yaitu zaman klasik/kuno, zaman pertengahan dan zaman modern.
Setelah Anda mengisi kolom di atas, maka untuk mengetahui kebenaran apa yang Anda
tulis, silahkan Anda pelajari kembali uraian materi berikut ini.
Tetapi secara graris besar periodisasi sejarah dibagi menjadi zaman prasejarah dan
zaman sejarah. Untuk lebih jelasnya bagaimana hubungan antara zaman prasejarah
dan zaman sejarah, maka silahkan Anda perhatikan gambar 1 berikut ini.
Zaman Prasejarah Zaman Sejarah
Zaman Sejarah
Gambar 1
Dengan melihat gambar 1, maka Anda tentu memahami bahwa prasejarah merupakan
suatu zaman yang terjadi sebelum sejarah. Pemahaman tersebut sangatlah benar karena
sesuai dengan arti kata prasejarah. Pra artinya sebelum, maka prasejarah artinya sebelum
sejarah.
Sebenarnya ada istilah lain untuk menamakan zaman prasejarah yaitu zaman Nirleka,
Nir artinya tidak ada dan leka artinya tulisan, jadi zaman Nirleka zaman tidak adanya
tulisan. Batas antara zaman prasejarah dengan zaman sejarah adalah mulai adanya
tulisan. Hal ini menimbulkan suatu pengertian bahwa prasejarah adalah zaman sebelum
ditemukannya tulisan, sedangkan sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan.
Berakhirnya zaman prasejarah atau dimulainya zaman sejarah untuk setiap bangsa di
dunia tidak sama tergantung dari peradaban bangsa tersebut.
6
Salah satu contoh yaitu bangsa Mesir + tahun 4000 SM masyarakatnya sudah mengenal
tulisan, sehingga + tahun 4000 bangsa Mesir sudah memasuki zaman sejarah. Dari
penjelasan di atas, apakah Anda sudah paham? Kalau Anda sudah memahami, tentu
Anda sudah mempunyai gambaran tentang sejarah Indonesia.
Untuk memudahkan Anda memahami sumber-sumber tersebut maka yang akan disajikan
terlebih dahulu adalah sumber-sumber prasejarah. Untuk itu silahkan Anda pelajari uraian
materi berikut ini.
a. Sumber-sumber Prasejarah
Sebelum membaca uraian materi,
perhatikanlah gambar 2. Pada Gambar
tersebut, merupakan salah satu bentuk fosil
tengkorak manusia. Tentu Anda mulai
berpikir, apa yang dimaksud dengan fosil?
Gambar 3. Artefak.
Setelah Anda melengkapi tabel 1, maka sesuaikan jawaban Anda dengan kunci
jawabannya di bawah ini.
1. Sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu.
2. Fosil manusia.
3. Fosil hewan.
4. Fosil tumbuhan/pepohonan.
5. Benda-benda purbakala.
8
Bagaimana dengan jawaban Anda? Kalau jawaban Anda semua benar, berarti Anda
benar-benar paham, untuk itu selamat untuk Anda! Selanjutnya pelajari uraian materi
berikutnya.
b. Sumber-sumber Sejarah
Peristiwa masa lalu dapat diketahui secara lengkap dan mendekati kebenaran adanya
sumber-sumber yang beranekaragam. Ditinjau dari wujudnya, maka sumber sejarah
dapat dibagi lagi menjadi 4, yaitu sebagai berikut:
1) Sumber lisan adalah sumber sejarah yang berupa keterangan dari seseorang
atau beberapa orang yang menyaksikan langsung atau mengalami langsung
suatu peristiwa.
2) Sumber tertulis adalah sumber sejarah yang berupa keterangan tertulis mengenai
suatu peristiwa/kejadian misalnya data, dokumen, babad prasasti, naskah kuno,
buku, dsb.
3) Sumber benda adalah sumber sejarah yang berupa benda-benda peninggalan
budaya atau la zim dginamakan benda purbakala, misalnya: candi, senjata,
gedung, dsb.
4) Sumber audio visual adalah sumber sejarah yang merupakan hasil rekaman
media elektronika, misalnya: kaset video, film, tape recorder, dll.
Untuk lebih memahami sumber-sumber sejarah tersebut, maka diskusikanlah
bersama teman-teman Anda jenis sumber-sumber sejarah dalam suatu peristiwa
Proklamasi 17-8-1945, seperti yang pernah Anda pelajari di SLTP.
Hasil diskusi Anda dapat Anda tunjukkan kepada Guru Bina Anda! Selanjutnya Anda
dapat melanjutkan pada uraian materi berikutnya.
Setelah Anda menjawab latihan soal tersebut, cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
yang ada di belakang modul ini. Mudah-mudahan Anda selalu berhasil.
10
Kegiatan Belajar 2
Guna mengikuti perkembangan makhluk hidup, maka yang harus diperhatikan adalah sejarah
terbentuknya bumi yang terbagi dalam beberapa zaman. Seperti yang terdapat pada uraian
pembabakan prasejarah berikut ini.
Gambar 5. Dinosaurus.
2) Kuartier/zaman keempat
Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan
zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut
dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
Untuk memahami zaman tersebut, maka Anda dapat menyimak pada uraian
berikut ini:
• Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai
dengan adanya manusia purba.
12
• Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan
terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan
munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti
manusia sekarang.
Dari penjelasan materi di atas, apakah Anda sudah memahami? Untuk lebih
meningkatkan pemahaman Anda pada materi pembabakan zaman prasejarah
berdasarkan geologi, maka simaklah bagan 1 berikut ini.
ARKAEKUM
PALEOZOIKUM
PRASEJARAH
MESOZOIKUM
TERSIER
NEOZOIKUM DILLUVIUM
KUARTIER
ALLUVIUM
1. ARKAEIKUM 1.
2. PALAEOZOIKUM 2.
3. MESOZOIKUM 3.
N
4. TERSIER 4.
E
O
Z
DILLUVIUM 5.
O
I
KUARTER
K
U
AILLUVIUM 6.
M
Untuk mengetahui apakah yang Anda lengkapi pada tabel 2 benar jawabannya, maka
cocokkanlah dengan kunci jawaban berikut ini.
1. 2500 juta tahun, ciri-cirinya belum ada kehidupan.
2. 340 juta tahun, ciri-cirinya muncul makhluk baru seperti: reptil, ikan, dan amphibi.
3. 140 juta tahun, ciri-cirinya muncul reptil raksasa.
4. 60 juta tahun, ciri-cirinya muncul binatang mamalia.
13
5. 600.000 tahun, ciri-cirinya muncul manusia purba.
6. 20.000 tahun, ciri-cirinya muncul homosapiens.
Apakah jawaban Anda sudah benar? Jika sudah benar selamat untuk Anda! Berarti
Anda telah memahami uraian materi ini dengan baik. Untuk selanjutnya agar pengetahuan
Anda semakin luas tentang prasejarah, maka simak kembali uraian materi berikut ini.
Untuk lebih mengetahui bentuk kapak tersebut, amati gambar 6 berikut ini.
Selanjutnya masa ke-2 dari zaman batu adalah batu Madya seperti uraian materi
berikut ini.
14
Untuk mengetahui bentuk pebble, amati gambar 7 berikut ini.
3) Batu Muda/Neolithikum
Merupakan suatu masa di mana alat-alat kehidupan manusia dibuat dari batu
yang sudah dihaluskan, serta bentuknya lebih sempurna dari zaman sebelumnya.
Contohnya: kapak persegi dan kapak lonjong.
Bentuk kapak tersebut dapat Anda amati pada gambar 8 berikut ini.
Untuk mengetahui hasil peninggalan zaman batu yang lebih terperinci, Anda
akan mempelajarinya kembali pada modul 2. Selanjutnya, Anda harus menyimak
periodisasi prasejarah berikutnya.
b. Zaman Logam
Perlu ditegaskan bahwa dengan dimulainya zaman logam bukan berarti berakhirnya
zaman batu, karena pada zaman logampun alat-alat dari batu terus berkembang
bahkan sampai sekarang. Sesungguhnya nama zaman logam hanyalah untuk
menyatakan bahwa pada zaman tersebut alat-alat dari logam telah dikenal dan
dipergunakan secara dominan. Zaman logam disebut juga dengan zaman
perundagian.
15
Setelah satu contoh dari peninggalan zaman logam dapat Anda simak gambar 9
berikut ini.
Gambar 9 merupakan gambar nekara yang terbuat dari perunggu. Dari gambar 9
tentu Anda ingin bertanya lebih jauh, apakah zaman logam terbagi lagi menjadi
beberapa zaman?
Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan yang ada di Eropa, karena
zaman logam di Eropa mengalami 3 fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman
perunggu, dan zaman besi. Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara
umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi langsung memasuki zaman
perunggu dan besi secara bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah
alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut juga dengan zaman perunggu.
Palaeolithikum
Zaman Batu Mesolithikum
Prasejarah
berdasarkan Neolithikum
Arkeologi
Zaman Logam Perunggu + Besi
16
Kebudayaan Megalithikum bukanlah suatu zaman yang berkembang tersendiri,
melainkan suatu hasil budaya yang timbul pada zaman Neolithikum dan berkembang
pesat pada zaman logam. Adapun salah satu contoh budaya Megalithikum dapat
Anda lihat pada gambar 10 berikut ini.
Setelah Anda mengamati gambar 10, Punden berundak-undak, tentu Anda bertanya
apa fungsi bangunan tersebut? Setiap bangunan yang diciptakan oleh masyarakat
tentu memiliki fungsi. Untuk mengetahui lebih jelas tentang fungsinya, nanti akan
Anda pelajari pada modul berikutnya.
Berikut ini Anda akan mengikuti paparan perkembangan manusia Indonesia yang hidup
pada zaman prasejarah. Kehidupan masyarakat (manusia) pada zaman prasejarah terbagi
menjadi 3 periode, yaitu:
17
b. Masa bercocok tanam
Pada masa ini kemampuan berpikir manusia mulai berkembang. Sehingga timbul
upaya menyiapkan persediaan bahan makanan yang cukup dalam suatu masa
tertentu. Dalam upaya tersebut maka manusia bercocok tanam dan tidak lagi
tergantung kepada alam.
c. Masa perundagian
Pada masa ini masyarakat sudah mengenal teknik-teknik pengolahan logam.
Pengolahan logam memerlukan suatu tempat serta keahlian khusus. Tempat untuk
mengolah logam dikenal dengan nama perundagian dan orang yang ahli
mengerjakannya dikenal dengan sebutan Undagi.
18
KEGIATAN 2
5. Berdasarkan tarikh bumi, tanda-tanda kehidupan manusia terjadi pada zaman ...
a. Arkaekum d. Neozoikum tersier
b. Palaeozoikum e. Neozoikum quartier
c. Mesozoikum
19
8. Perhatikan data di bawah ini!
1. Zaman Neozoikum 4. Zaman Mesolithikum
2. Zaman Mesozoikum 5. Zaman Neolithikum
3. Zaman Paleolithikum
Dari data di atas, yang merupakan zaman prasejarah berdasarkan ciri kehidupan
masyarakatnya meliputi ...
a. 1, 2, 3 d. 2, 3, 5
b. 1, 3, 4 e. 2, 4, 5
c. 1, 3, 5
10. Zaman logam di Indonesia diawali dengan logam yang terbuat dari ...
a. perunggu d. perak
b. tembaga e. emas
c. besi
Essay
Setelah Anda menjawab soal tersebut, maka cocokkanlah jawaban Anda dengan kunci
jawaban yang ada di belakang modul ini. Seyogyanya Anda tidak melihat dulu kunci
jawabannya agar kemampuan Anda dapat terukur. Mudah-mudahan hasil Anda memuaskan
sehingga Anda dapat melanjutkan pada kegiatan ke-3.
20
Kegiatan Belajar 3
MASYARAKAT PRASEJARAH
INDONESIA
Pada pembahasan tentang masyarakat prasejarah, maka yang akan dipelajari adalah
berbagai jenis manusia yang hidup pada zaman prasejarah. Untuk itu silahkan Anda pelajari
uraian materi berikut ini.
Fosil manusia yang ditemukan pertama kali berasal dari Trinil Jawa Timur oleh Eugene
Dubouis, sehingga menarik para ahli lain untuk datang ke Pulau Jawa mengadakan
penelitian yang serupa. Selanjutnya penyelidikan fosil manusia dilakukan oleh GRH Von
Koenigswald, Ter Har, dan Oppenoorth serta F. Weidenrech. Mereka berhasil menemukan
fosil manusia di daerah Sangiran, Ngandong, di lembah Sungai Bengawan Solo.
Penyelidikan fosil manusia selain dilakukan oleh orang-orang eropa, juga dilakukan oleh
para ahli dari Indonesia, yaitu seperti Prof. Dr. Sartono, Prof. Dr. teuku Jacob, Dr. Otto
Sudarmadji dan Prof. Dr. Soejono. Lokasi penyelidikan adalah Sangiran dan lembah
Sungai Bengawan Solo. Dari hasil penyelidikan tersebut dapat diketahui jenis manusia
purba yang hidup di Indonesia. Untuk itu silahkan Anda pelajari uraian berikut ini.
a. Meganthropus
Seperti yang telah diuraikan pada materi sebelumnya, Von Koenigswald menemukan
tengkorak di Desa Sangiran tahun 1941. Tengkorak yang ditemukan berupa tulang
21
rahang bawah, dan gigi geliginya yang tampak mempunyai batang yang tegap dan
geraham yang besar-besar.
Dari penemuan tersebut, maka oleh Von Koenigswald diberi nama Meganthropus
Palaeojavanicus yang artinya manusia raksasa tertua dari Pulau Jawa. Fosil tersebut
diperkirakan hidupnya antara 20 juta - 15 juta tahun yang lalu, dan berasal dari
lapisan Jetis. Untuk lebih menambah pemahaman Anda tentang jenis manusia purba
di Indonesia, maka bandingkanlah jenis Meganthropus ini dengan jenis fosil yang
lain seperti pada uraian materi berikut ini.
b. Pithecanthropus/Homo Erectus
Dengan kedatangan Eugene Dubouis ke Pulau jawa tahun 1890 di Trinil, Ngawi
ditemukan tulang rahang, kemudian tahun 1891 bagian tengkorak dan tahun 1892
ditemukan tulang paha kiri setelah disusun hasil penemuan fosil-fosil tersebut oleh
Eugene Dubouis diberi nama Pithecanthropus Eractus artinya manusia kera yang
berjalan tegak. Dan sekarang fosil tersebut dinamakan sebagai Homo Erectus dari
Jawa. Homo Erectus hidupnya diperkirakan antara 1,5 juta - 500.000 tahun yang lalu
dan berasal dari Pleistocen tengah atau lapisan Trinil.
Dari penjelasan di atas, apakah Anda sudah memahami bahwa Homo Erectus
ternyata usianya lebih muda jika dibandingkan dengan Meghanthropus
Plaeojavanicus.
Untuk menambah pemahaman Anda tentang manusia jenis Homo Erectus, maka
perhatikanlah hasil rekonstruksi dari fosil temuan Eugene Dubouis melalui gambar
11 berikut ini.
22
Para ilmuwan awalnya menganggap hasil temuan E. Dubouis (Homo Erectus) bukan
termasuk garis keturunan manusia, tetapi setelah adanya temuan fosil oleh Von
Koenigswald dari lapisan jetis/pleistocen bawah, maka seluruh ilmuwan mengakui
bahwa fosil-fosil yang ditemukan Von Koenigswald lebih tua umurnya jika dibandingkan
dengan Homo Erectus yang ditemukan oleh E. Dubouis.
Dari uraian di atas, apakah Anda sudah memahami? Kalau Anda sudah merasa
paham, silahkan Anda jawab pertanyaan berikut ini!
1. Fosil manusia tertua di Indonesia disebut dengan ....
2. Penemu fosil manusia tertua adalah ....
3. Fosil manusia yang ditemukan pada lapisan Trinil disebut dengan ....
4. Penemu fosil manusia di Trinil adalah ....
5. Fosil manusia yang ditemukan pada lapisan jetis adalah:
a. ....
b. ....
c. ....
Seyogyanya Anda tidak melihat kunci jawabannya terlebih dahulu, sebelum Anda
selesai menjawab seluruh pertanyaan yang disajikan. Dan selanjutnya Anda dapat
mencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban di bawah ini.
1. Meganthropus Palaeojavanicus.
2. Von Koenigswald
3. Homo Erectus
4. Eugene Dubouis
5. a. Meganthropus Palaeojavanicus
b. Homo Mojokertensis
c. Homo Robustus
Setelah Anda mencocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban, apakah Anda
sudah puas dengan jawaban Anda? Kalau Anda sudah merasa puas, silahkan Anda
kembali mempelajari uraian materi berikut.
c. Homo Sapiens
Homo Sapiens adalah jenis manusia purba yang memiliki bentuk tubuh yang sama
dengan manusia sekarang. Mereka telah memiliki sifat seperti manusia sekarang.
Kehidupan mereka sangat sederhana, dan hidupnya mengembara.
23
2. Fosil manusia yang ditemukan di Wajak (Tulung Agung) tahun 1889 oleh Van
Reitschotten diteliti oleh Eugene Dubouis kemudian diberi nama menjadi Homo
Sapiens Wajakensis.
Tempat penemuan kedua fosil manusia di atas adalah lapisan Ngandong atau
Pleistocen Atas dan hidupnya diperkirakan 100.000 - 50.000 tahun yang lalu
Untuk memudahkan Anda memahami lokasi penemuan jenis manusia purba di
Indonesia, maka perhatikanlah gambar peta berikut ini.
n Solo
awa
eng
B
Ngandong Surabaya
Trinil
Djetis
Surakarta
Mojokerto
Madiun
Jarapung Malang
Wadjak
Setelah Anda mengamati gambar peta lokasi penemuan fosil manusia purba,
selanjutnya Anda dapat melengkapi tabel 3 berikut ini.
Atas/Ngandong 1. 2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
24
Seyoganya Anda tidak melihat terlebih dahulu kunci jawabannya, agar kemampuan
pemahaman Anda terukur. Untuk selanjutnya Anda dapat mencocokkan apa yang Anda
lengkapi pada tabel 3 dengan kunci jawabannya berikut ini.
1. Homo Sapiens Wajakensis 11. 1890
2. Von Reitschotten 12. Von Koenigswald
3. Wajak/Tulung Agung 13. Ngandong
4. 1889 14. 1939
5. Homo Sapiens Soloensis 15. Homo Mojokertensis
6. Von Koenigswald 16. Perning/Mojokerto
7. Nagndong/Solo 17. 1936
8. 1931 - 1934 18. Meganthropus Palaeojavanicus
9. Homo Erectus 19. Von Koenigswald
10. Eugene Dubouis 20. Sangiran
Puaskah Anda dengan jawaban Anda sendiri? Kalau Anda sudah merasa puas dan
paham dengan uraian materi yang telah diberikan, maka lanjutkanlah pada materi
berikutnya.
X Kapak Pesegi
X X Kapak bahu
Kapak lonjong
X
X Jalan penyebaran kapak persegi
Jalan penyebaran kapak lonjong
X
X
25
Dari gambar 13 di atas, tentu Anda mempunyai suatu gambaran bahwa kebudayaan
Neolithikum yang berupa kapak persegi dan kapak lonjong yang tersebar ke Indonesia
tidak datang/menyebar dengan sendirinya, tetapi terdapat manusia pendukungnya yang
berperan aktif dalam rangka penyebaran kebudayaan tersebut.
Manusia pendukung yang berperan aktif dalam rangka penyebaran kebudayaan itulah
merupakan suatu bangsa yang melakukan perpindahan/imigrasi dari daratan Asia ke
Kepulauan Indonesia bahkan masuk ke pulau-pulau yang tersebar di Lautan Pasifik.
Dari penjelasan di atas tentu Anda ingin mengetahui dari mana, asal bangsa-bangsa
yang berimigrasi ke Indonesia? Untuk itu silahkan Anda perhatikan gambar 14 berikut
ini.
SIBERIA KANADA
EROPA
Perpindahan AMERIKA
ASIA SERIKAT
seb 2.000 sm
Perpindahan
seb 2.000 - 1.000 sm
AFRIKA AMERIKA
Perpindahan TENGAH
budak 1.500-1.700 M AMERIKA
Perpindahan pada SELATAN
AUSTRALIA abad ke 16 M
Perpindahan pada
abad ke 17 M
Bangsa yang berimigrasi ke Indonesia berasal dari daratan Asia tepatnya Yunan Utara
bergerak menuju ke Selatan memasuki daerah Hindia Belakang (Vietnam)/Indochina
dan terus ke Kepulauan Indonesia, dan bangsa tersebut adalah:
1. Bangsa Melanesia atau disebut juga dengan Papua Melanosoide yang merupakan
rumpun bangsa Melanosoide/Ras Negroid. Bangsa ini merupakan gelombang
pertama yang berimigrasi ke Indonesia.
2. Bangsa Melayu yang merupakan rumpun bangsa Austronesia yang termasuk
golongan Ras Malayan Mongoloid. Bangsa ini melakukan perpindahan ke Indonesia
melalui dua gelombang yaitu:
a. Gelombang pertama tahun 2000 SM, menyebar dari daratan Asia ke
Semenanjung Melayu, Indonesia, Philipina dan Formosa serta Kepulauan Pasifik
sampai Madagaskar yang disebut dengan Proto Melayu. Bangsa ini masuk ke
Indonesia melalui dua jalur yaitu Barat dan Timur, dan membawa kebudayaan
Neolithikum (Batu Muda) seperti pada gambar 13.
b. Gelombang kedua tahun 500 SM, disebut dengan bangsa Deutro Melayu. Bangsa
ini masuk ke Indonesia membawa kebudayaan logam (perunggu).
26
Demikianlah uraian materi migrasi bangsa-bangsa ke Indonesia, maka untuk
meningkatkan pemahaman Anda, lengkapilah tabel 4 berikut ini.
1 Papua Melanosoid 1. 2.
2 3. Austronesia 4.
3 5. Austronesia Mongoloid
Setelah Anda melengkapi tabel 4, maka cocokkan apa yang Anda lengkapi dengan
kunci jawaban berikut ini.
1. Melanosoide
2. Ras Negroid
3. Proto Melayu/Melayu Tua
4. Malayan Mongoloid
5. Deutro Melayu/Melayu Muda
Bagaimana dengan jawaban Anda? Apabila jawaban Anda memuaskan, berarti Anda
sudah memahami uraian materi migrasi bangsa-bangsa ke Indonesia, sehingga Anda
memiliki gambaran tentang jenis bangsa yang hidup di Indonesia pada zaman prasejarah.
Untuk lebih menambah wawasan pengetahuan Anda maka pelajarilah uraian materi
berikut ini.
b. Bangsa Melayu Tua/Proto Melayu yang merupakan ras Malayan Mongoloid memiliki
ciri-ciri antara lain: Kulit sawo matang, rambut lurus, badan tinggi ramping, bentuk
mulut dan hidung sedang.
Yang termasuk keturunan bangsa ini adalah Suku Toraja (Sulawesi Selatan), Suku
Sasak (Pulau Lombok), Suku Dayak (Kalimantan Tengah), Suku Nias (Pantai Barat
Sumatera) dan Suku Batak (Sumatera Utara) serta Suku Kubu (Sumatera Selatan).
27
c. Bangsa Melayu Muda/Deutro Melayu yang merupakan rasa Malayan Mongoloid sama
dengan bangsa Melayu Tua, sehingga memiliki ciri-ciri yang sama.
Bangsa ini berkembang menjadi Suku Aceh, Minangkabau (Sumatera Barat), Suku
Jawa, Suku Bali, Suku Bugis dan Makasar di Sulawesi dan sebagainya.
Demikianlah uraian materi tentang jenis bangsa prasejarah Indonesia. Maka untuk lebih
memahami silahkan Anda pelajari ikhtisar bangsa prasejarah Indonesia berikut ini.
Riau
Papua Melanosoid
1 Kep. Indonesia Timur
Melanesia
Irian
Kalimantan/Suku Dayak
Daratan Asia Sulawesi/Toraja
2 Proto Melayu
Yunan Utara Melayu Tua Nias/Suku Nias
Lombok/Suku Sasak
Sumatera/Suku Kubu
Sumatera
Deutron Melayu Jawa
3 Melayu Muda Bali
Madura
Sulawesi
Dengan berakhirnya uraian materi tersebut di atas, maka Anda diperkenankan untuk
mengerjakan latihan soal pada akhir kegiatan belajar 3 ini. Kerjakanlah soal-soal tersebut
dengan sungguh-sungguh.
28
KEGIATAN 3
29
9. Perhatikan nama-nama suku di bawah ini!
1. Suku Nias 4. Suku Sawu
2. Suku Tugutil 5. Suku Dayak
3. Toraja
Dari nama suku di atas yang merupakan bangsa Proto Melayu adalah nomor ...
a. 1, 2, 3 d. 1, 3, 5
b. 1, 2, 4 e. 3, 4, 5
c. 1, 2, 5
10. Bangsa Proto Melayu dan Deutro Melayu termasuk dari golongan ras ...
a. Austaloid d. Mongoloid
b. Kaukasoid e. Melanesian
c. Negroid
Setelah Anda menjawab latihan soal tersebut, cocokkan jawaban Anda dengan kunci jawaban
yang ada di belakang modul ini. Seyogyanya Anda tidak melihat kunci jawabannya terlebih
dahulu agar tingkat pemahaman Anda terukur.
30
PENUTUP
Selamat untuk Anda yang telah mempelajari modul ini dengan baik. Semoga rasa cinta
akan sejarah tertanam di hati Anda! Melalui sejarah Anda akan belajar bagaimana manusia
masa lampau mengarungi hidupnya. Hal terpenting yang harus Anda ingat adalah pengertian
tentang waktu, karena sejarah adalah ilmu tentang waktu.
Agar peristiwa/kejadian mudah dipahami, maka sejarah dibagi dalam periodisasi prasejarah
dan sejarah. Prasejarah adalah zaman sebelum ditemukan tulisan, maka sumbernya berupa
artefak dan fosil. Sejarah adalah zaman setelah adanya tulisan, sehingga sumber-sumbernya
terdiri dari sumber lisan, tertulis, benda dan audio visual.
Dalam mempelajari prasejarah memerlukan ilmu bantu dari disiplin ilmu lain. Hal ini terlihat
dalam pembabakan prasejarah berdasarkan Geologi yang terdiri dari 4 zaman yaitu
Arkaekum, Plaeozoikum, Mesozoikum dan Neozoikum. Sedangkan pembabakan prasejarah
berdasarkan Arkeologi terdiri dari 2 zaman, yaitu zaman batu dan zaman logam. Pembabakan
prasejarah yang berdasarkan ciri-ciri kehidupan masyarakat terbagi menjadi masyarakat
berburu dan mengumpulkan makanan, masyarakat bercocok tanam dan masyarakat
perundagian.
Dan yang terpenting dari prasejarah Indonesia adalah mengenai perkembangan awal
kehidupan masyarakat Indonesia dari jenis manusia purba sampai terjadinya migrasi/
perpindahan bangsa-bangsa ke Indonesia yang dilakukan oleh bangsa Melanesia Melayu
Tua dan Melayu Muda.
Kerjakan soal-soal tes tersebut dengan teliti dan sungguh-sungguh, dahulukan menjawab
soal yang Anda anggap mudah, jika menemukan soal yang kurang Anda pahami, maka
baca kembali modul Anda. Jika jawaban Anda mencapai ≥ 80% berarti Anda cukup memahami
dan selamat untuk Anda! Tetapi jika < 80%, maka cobalah Anda pelajari kembali modul
Anda. Banyak-banyaklah Anda membaca, karena membaca adalah salah satu kunci
keberhasilan Anda. Sekali lagi selamat untuk Anda!
31
KEGIATAN 1
1. Suatu bangunan yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita.
4. a. Perkembangan b. Kesenimbangunan
b. Pengulangan d. Pergeseran
7. Nirleka.
10. Sumber lisan, sumber tertulis, sumber benda, sumber audio visual.
12. Peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan/hasil budaya yang terbuat dari batu,
ulang, kayu dan logam.
15. a. Ekskavasi/Penggalian
b. Mempelajari kehidupan suku-suku terasing.
32
KEGIATAN 2
I.
1. A 6. B
2. B 7. A
3. C 8. E
4. C 9. D
5. E 10. A
Arkaekum
II.
1. Prasejarah Palaozoikum/Zaman Primer
(Geologi)
Mesozoikum?Zaman Sekunder
Zaman Quartier
Neozoikum Pleistocen
Zaman Tertier
Holocen
Palaeolithikum
Zaman batu Mesolithikum
Neolithikum
2. Prasejarah
(Arkeologi) Perunggu
Zaman Logam
Besi
KEGIATAN 3
1. B 6. D
2. A 7. B
3. A 8. D
4. E 9. D
5. E 10. D
33
Artefak : Peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan atau hasilbudi daya
yang terbuat dari batu, logam.
Arkeologi : Ilmu yang mempelajari kehidupan masa lampau melalui artefak.
Ekskavasi : Penggalian untuk menemukan peninggalan budaya yang tertanam
di dalam tanah.
Fosil : Sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu.
Geologi : Ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan.
Megalithikum : Kebudayaan batu besar.
Nirleka : Zaman sebelum ada tulisan.
Paleontologi: Ilmu yang mempelajari tentang fosil.
Perundagian : Tempat pengolahan logam.
Tipologi : Cara menentukan umur berdasarkan bentuk atau tipe benda
peninggalan.
DAFTAR PUSTAKA
Depdikbud, Album Peninggalan Sejarah dan Purbakala, Jakarta: Direktorak
Perlindungan dan Pembinaan, 1991.
Kuntowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: benteng Budaya, 1995.
Sartono Kartodirjo, Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Jakarta:
Gramedia, 1992.
Soekmono, R., Pengantar Sejarah Kebudayaan Indonesia 1, Yogyakarta: Kanisius,
1973.
William A. Haviland dan RG. Soekadijo, Antropologi 1, Jakarta: Erlangga, 1988.
AM. Sardiman dan Kusriyantinah, Sejarah Nasional dan Sejarah Umum, Surabaya:
Kendang Sari, 1995.
34